Visi :
terwujudnya mahasiswa yang berperan aktif dalam bidang
kefarmasian di masyarakat.
Misi :
Bab II KEANGGOTAAN
Bab VI RAKERNAS
Pasal 68 : yang tidak diatur dalam ART maka diatur oleh BPH
dengan tidak menyimpang
Pasal 73 : jika suatu kegiatan tidak dilandaskan dengan hukum,
maka diatur memalui konsensus
Pasal 74 : ART berlaku saat waktu ditetapkan.
\
Report kegiatan LK 2
Pada hari jumat 6/7/2018 ini, dilakukan acara membukaan yang dimulai
dengan pembacaan ayat suci Al Quran dan menyanyikan lagu Indonesia Raya
dan mars/hymne ISMAFASI. Selanjutnya kata sambutan oleh ketua pelaksana,
gubernur PEMA , presiden PEMA, KORWIL, dan Dekan serta Rektor UMN
AW sebagai hadirin yang menghadiri pembukaan Acara Perkaderan ini.
“ kepemimpinan itu berarti seni bahaimana cara kita agar orang tersebut dapat
dipengaruhi dan mengikuti apa yg kita katakan” ucap Pemateri.
Materi berikutnya dibawakan oleh salah satu Ahli Klinis, yaitu dosen UMN AW
, buk shofia. Beliau mengajarkan tentang bagaimana kolaborasi antara tenaga
kefarmasian dengan tenaga tenaga kesehatan lainnya.
“ banyak ruang lingkup kefarmasian, untuk itu kita harus mampu berkolaborasi
dengan tenaga tenaga lainnya, misalnya di rumah sakit, maka kita juga
membutuhkan dokter, CS , bahkan satpon sekalipun “.
Beliau juga mengajarkan apa apa saja peran dan tanggung jawab kita sebagai
tenaga kefarmasian.
Materi selanjutnya adalah Advokasi, sebagaimana yang kita tahu, Advoaksi
berkaitan dengan seorang pengacara, jadi Advokasi adalah suatu pekerjaan
pembelaan untuk mengubah suatu kebijakan yang berperan terhadap publik.
Materi ini juga mengajarkan pentingnya kita sebagai mahasiswa untuk
melakukan advokasi agar tidak ada penindasan dan ketidakadilan terhadap
kaum yang lemah. Sebagaimana mahasiswa merupakan seorang pemimpin yang
tidak boleh bungkam diatas ketidakbenaran.
Para anggota juga disuruh untuk membuat selayang pandang , sebelum itu tiap
anggota kelompok tersebut melakukan diskusi sesuai materi yang diberikan,
baik itu MORATORIUM, 3 SIPA dan Peredaran Obat Dan Vaksin Palsu.
Mengenai 3 SIPA, para anggota pun setuju jika diadakannya hal tersebut,
dikarenakan agar merata nya apoteker apoteker hingga ke pelosok perdesaan
yang minim tenaga medis. Dan mengenai tenaga industri yang hanya
mendapatkan 1 SIPA sekiranya sepadan dengan gaji yg didapatkan dengan 3
SIPA seorang tenaga klinis kefarmasian.
Dan mengenai Obat dan Vaksin Palsu, maka diharapkan agar kita sebagai
mahsiswa dan anggota organisasi untuk melakukan penyuluhan kepada
masyarakat awam yang minim akan ilmu tentang obat obatan. Dengan begitu
masyarakat dapat mengetahui pentingnya membeli obat di tempat yang
seharusnya dan mengetahui efek efek samping dari obat yang mereka konsumsi.
Pada hari minggu, 8/7/ 2018, Para anggota juga diberi materi tambahan tentang
Sekolah Tangap Bencana yang dibawakan oleh tim dari BASARNAS dan tim
PMI. Dapat disimpulkan dari kedua materi bahwa , kita sebagai tim kesehatan
yang ingin membantu bencana bencana alam, sebelum turun dilapangan
haruslah memiliki dasar dasar bagaimana teknik teknik menolong korban dari
bencana alam tersebut. Sebagai tebaga kefarmasian kita juga dapat membantu
memberikan obat obatan kepada korban.
Kegiatan diakhiri dengan acara selayang pandang dan tukar kado yang
bertujuan agar tidak melupakan teman teman selama LK 2 ini.