Anda di halaman 1dari 12

UNDANG-UNDANG NOMOR 5 TAHUN 2023

TENTANG

PARTAI MAHASISWA
Dengan Persetujuan Bersama
SENAT MAHASISWA UIN WALISONGO
dan
DEWAN EKSEKUTIF MAHASISWA UIN WALISONGO

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Menimbang : a bahwa kaidah demokrasi yang menjunjung tinggi kedaulatan mahasiswa, aspirasi,
keterbukaan, keadilan, tanggung jawab, dan perlakuan yang tidak diskriminatif
dalam lingkungan UIN Walisongo perlu diberi landasan hukum;

b. bahwa Partai mahasiswa merupakan sarana partisipasi politik mahasiswa dalam


mengembangkan kehidupan demokrasi untuk menjunjung tinggi kebebasan
yang bertanggung jawab;

c. bahwa Undang-Undang Pemilwa Nomor 1 Tahun 2023 tentang PEMILWA perlu


diperjelas sesuai dengan tuntutan dan dinamika perkembangan mahasiswa;

d. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a, huruf b,


huruf c, perlu membentuk Undang-Undang tentang Partai Mahasiswa.

Mengingat :

a. Keputusan Direktorat Jenderal Pendidikan Islam Kementerian Agama RI Nomor


4961 Tahun 2016 perubahan atas Keputusan Direktorat Pendidkan Islam Nomor
1741 Tahun 2013 tentang Pedoman Umum Organisasi Kemahasiswaan Perguruan
Tinggi Agama Islam;

b. Keputusan Rektor UIN Walisongo Semarang Nomor 109

MEMUTUSKAN:
Menetapkan: UNDANG-UNDANG UNDANG-UNDANG NOMOR 5 TAHUN 2023

TENTANG PARTAI MAHASISWA.


BAB I
KETENTUAN UMUM

Pasal 1

Dalam Undang-Undang ini yang dimaksud dengan:

1. Partai mahasiswa adalah organisasi yang bersifat universitas dan dibentuk oleh
sekelompok mahasiswa secara sukarela atas dasar kesamaan kehendak dan cita-
cita untuk memperjuangkan dan membela kepentingan demokrasi mahasiswa

2. Anggaran Dasar Partai mahasiswa, selanjutnya disingkat AD, adalah peraturan


dasar Partai mahasiswa.

3. Anggaran Rumah Tangga Partai mahasiswa, selanjutnya disingkat ART, adalah


peraturan yang dibentuk sebagai penjabaran AD.

4. Pendidikan Politik adalah proses pembelajaran dan pemahaman tentang hak,


kewajiban, dan tanggung jawab setiap mahasiswa dalam kehidupan akademik
kampus

5. Keuangan Partai mahasiswa adalah semua hak dan kewajiban Partai mahasiswa
yang dapat dinilai dengan uang, berupa uang, atau barang serta segala bentuk
kekayaan yang dimiliki dan menjadi tanggung jawab Partai mahasiswa.

BAB II

PEMBENTUKAN PARTAI MAHASISWA

Pasal 2

(1) Partai mahasiswa didirikan dan dibentuk oleh paling sedikit 500 (lima ratus) orang
mahasiswa dibuktikan dengan kartu tanda mahasiswa aktif

(2) Pendirian dan pembentukan Partai mahasiswa sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
menyertakan 30% (tiga puluh perseratus) keterwakilan perempuan.

(3) Akta kementrian dalam negeri DEMA sebagaimana dimaksud pada ayat (1) harus
memuat AD dan ART serta kepengurusan Partai mahasiswa tingkat pusat.

(4) AD sebagaimana dimaksud pada ayat (3) memuat paling sedikit:

a. asas dan ciri Partai mahasiswa;

b. visi dan misi Partai mahasiswa;

c. nama, lambang, dan tanda gambar Partai mahasiswa;

d. tujuan dan fungsi Partai mahasiswa;


e. organisasi, tempat kedudukan, dan pengambilan keputusan;

f. kepengurusan Partai mahasiswa;

g. peraturan dan keputusan Partai mahasiswa;

h. pendidikan mahasiswa; dan

i. keuangan Partai mahasiswa.

(5) Kepengurusan Partai mahasiswa tingkat pusat sebagaimana dimaksud pada ayat (3)
disusun dengan menyertakan paling rendah 30% (tiga puluh perseratus) keterwakilan
perempuan.

Pasal 3

(1) Partai mahasiswa harus didaftarkan ke kementrian dalam negeri DEMA UIN Walisongo
untuk menjalin keabsahan organisasi.

(2) Untuk menjadi partai mahasiswa sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Partai
mahasiswa harus mempunyai:

a. Akta atau surat keterangan kementrian dalam negeri DEMA UIN Walisongo
pendirian Partai mahasiswa;

b. nama, lambang, atau tanda gambar yang tidak mempunyai persamaan pada
pokoknya atau keseluruhannya dengan nama, lambang, atau tanda gambar yang telah
dipakai secara sah oleh Partai mahasiswa lain;

c. alamat jelas;

d. kepengurusan paling sedikit 60% (enam puluh perseratus) dari jumlah fakultas
yang ada atau 5 Dewan pengurus wilayah terbentuk

Pasal 4

(1) kementrian dalam negeri DEMA UIN Walisongo menerima pendaftaran dan
melakukan penelitian dan/atau verifikasi kelengkapan dan kebenaran sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 2 dan Pasal 3 ayat (2).

(2) Penelitian dan/atau verifikasi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan
paling lama 7 hari sejak diterimanya dokumen persyaratan secara lengkap.

(3) Pengesahan Partai Politik menjadi orgganisasi peserta pemilwa dilakukan


dengan Keputusan Menteri paling lama 3 hari sejak berakhirnya proses penelitian
dan/atau verifikasi.

(4) Keputusan Menteri mengenai pengesahan Partai mahasiswa sebagaimana


dimaksud pada ayat (3) diumumkan dalam Berita DEMA UIN Walisongo.
BAB III

ASAS DAN CIRI

Pasal 5

(1) Asas Partai mahasiswa tidak boleh bertentangan dengan Pancasila dan Undang-
Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945.

(2) Partai mahasiswa dapat mencantumkan ciri tertentu yang mencerminkan


kehendak dan cita-cita Partai mahasiswa yang tidak bertentangan dengan Pancasila dan
Undang- Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945.

(3) Asas dan ciri Partai mahasiswa sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan ayat (2)
merupakan penjabaran dari Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik
Indonesia Tahun 1945.

BAB IV

TUJUAN DAN FUNGSI

Pasal 6

Tujuan Partai mahasiswa adalah:

a. Mewujudkan cita-cita bersama dibentuknya Student Government yang


demokratis.

b. Mengembangkan kehidupan demokrasi di lingkungan kampus UIN Walisongo


Semarang dengan menjunjung tinggi kedaulatan mahasiswa.

c. Tujuan khusus partai mahasiswa adalah memperjuangkan cita-cita mahasiswa


dalam kehidupan bermasyarakat di kampus UIN Walisongo Semarang.

d. Tujuan partai mahasiswa sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan ayat (2)
diwujudkan secara konstitusional.

Pasal 7

(1) Partai Politik berfungsi sebagai sarana:

a. Pendidikan politik bagi anggotanya dan mahasiswa UIN Walisongo Semarang


secara luas agar menjadi warga kampus yang sadar akan hak dan
tanggungjawabnya.

b. Penciptaan atmosfir demokrasi yang kondusif serta sebagai perekat persatuan


dan kesatuan antar mahasiswa.

c. Penyerap, penghimpun dan penyalur aspirasi mahasiswa secara konstitusional.

d. Rekrutmen dan distribusi kader dalam proses pengisian jabatan strategis melalui
mekanisme demokrasi dengan memperhatikan kesetaraan dan keadilan gender.

(2) Fungsi Partai Politik sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diwujudkan secara
konstitusional.

BAB V

HAK DAN KEWAJIBAN

Pasal 8

Partai Politik berhak:

1. Memperoleh perlakuan yang sama, sederajat dan adil sebagai peserta Pemilwa.

2. Mengatur dan mengurus rumah tangga organisasi secara mandiri.

3. Memperoleh hak cipta atas nama, lambang, dan tanda gambar partainya dari
sesuai dengan ketentuan perundang-undangan.

4. Ikut serta sebagai peserta dalam Pemilihan Umum Mahasiswa.

5. Mengusung calon untuk mengisi keanggotaan di Lembaga Eksekutif Mahasiswa


dan Lembaga Legislatif Mahasiswa.

6. Mengusulkan penggantian antar waktu anggotanya di Lembaga Legislatif


Mahasiswa sesuai dengan peraturan perundang-undangan.

7. Mengusulkan pemberhentian anggotanya di Lembaga Legislatif Mahasiswa


sesuai dengan peraturan perundang-undangan.

8. Mengusung calon Ketua dan Wakil Ketua DEMA, Anggota SEMA, Ketua
DEMA-F, Anggota SEMA-F, serta calon Ketua HMJ.

Pasal 9

Partai Politik berkewajiban:

1. Menjunjung tinggi statute UIN Walisongo Semarang.

2. Memelihara dan mempertahankan kampus UIN Walisongo Semarang sebagai


kampus ilmiah, diniah, ukhuwah dan demokratis.

3. Menjunjung tinggi supremasi hukum, demokrasi dan hak asasi manusia.

4. Melakukan pendidikan politik dan menyalurkan aspirasi politik anggotanya dan


mahasiswa UIN Walisongo Semarang.

5. Mensukseskan penyelenggaraan Pemilihan Umum Mahasiswa.

6. Melakukan pendaftaran dan memelihara ketertiban data anggota.


BAB VI

KEANGGOTAAN DAN KEDAULATAN ANGGOTA

Pasal 10

Keanggotaan partai mahasiswa bersifat sukarela, terbuka dan tidak diskriminatif


bagi setiap mahasiswa yang menyetujui anggaran dasar dan anggaran rumah tangga
(AD/ART) partai yang bersangkutan.

Pasal 11

1. Kedaulatan partai berada ditangan anggota yang dilaksanakan menurut anggaran


dasar dan anggran rumah tangga (AD/ART) partai yang bersangkutan;

2. Anggota partai mempunyai hak dalam menentukan kebijakan, hak memilih dan
dipilih;

3. Anggota partai wajib mematuhi anggaran dasar dan anggran rumah tangga
(AD/ART) serta berkewajiban untuk berpartisipasi dalam kegiatan partai.

Pasal 12

(1) Anggota Partai mahasiswa diberhentikan keanggotannya dari Partai mahasiswa


apabila:

a. meninggal dunia;

b. mengundurkan diri secara tertulis;

c. menjadi anggota Partai mahasiwa lain; atau

d. melanggar AD dan ART.

(2) Tata cara pemberhentian keanggotaan Partai mahasiswa sebagaimana dimaksud


pada

ayat (1) diatur dalam peraturan Partai mahasiswa.

(2) Dalam hal anggota Partai Politik yang diberhentikan adalah anggota lembaga
perwakilan rakyat, pemberhentian dari keanggotaan Partai Politik diikuti dengan
pemberhentian dari keanggotaan di lembaga perwakilan rakyat sesuai dengan
peraturan perundang-undangan.

BAB VII

ORGANISASI DAN TEMPAT KEDUDUKAN

Pasal 13

(1) Organisasi Partai mahasiswa terdiri atas:


a. organisasi tingkat pusat;

b. organisasi tingkat wilayah

(2) Organisasi Partai mahasiswa sebagaimana dimaksud pada ayat (1) mempunyai
hubungan kerja yang bersifat hierarkis.

Pasal 14

Kepengurusan partai politik tingkat pusat /wilayah sebagaimana dimaksud dalam


Pasal 13 disusun dengan memperhatikan keterwakilan perempuan paling rendah
30% (tiga puluh perseratus) yang diatur dalam AD dan ART Partai mahasiswa
masing-masing.

Pasal 15

Kepengurusan Partai Politik di setiap tingkatan dipilih secara demokratis melalui


musyawarah sesuai dengan AD dan ART.

Pasal 16

(1) Pergantian kepengurusan Partai Politik di setiap tingkatan dilakukan sesuai


dengan AD dan ART.

(2) Susunan kepengurusan hasil pergantian kepengurusan Partai mahasiswa tingkat


pusat didaftarkan ke komisi pemilihan mahasiswa paling lama 3 hari terhitung sejak
terjadinya pergantian kepengurusan.

(3) Susunan kepengurusan baru Partai Politik sebagaimana dimaksud pada ayat (2)
ditetapkan dengan Keputusan Menteri dalam negeri DEMA UIN Walisongo paling
lama 2 hari terhitung sejak diterimanya persyaratan.

BAB VIII

PENGAMBILAN KEPUTUSAN

Pasal 17

Pengambilan keputusan Partai mahasiswa di setiap tingkatan dilakukan secara


demokratis.

Pasal 18

Pengambilan keputusan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 17 sesuai dengan AD


dan ART Partai mahasiswa.

BAB IX

REKRUTMEN POLITIK

Pasal 19

(1) Partai Politik melakukan rekrutmen terhadap mahasiswa untuk menjadi:


a. anggota Partai mahasiswa;

b. bakal calon anggota senat mahasiswa fakultas, (SEMA - F) senat mahasiswa


universitas (SEMA-U),DEMA- F, HMJ

(3) Penetapan atas rekrutmen sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan
dengan keputusan pengurus Partai Politik sesuai dengan AD dan ART.

BAB X

PERATURAN DAN KEPUTUSAN PARTAI POLITIK

Pasal 20

Partai Politik berwenang membentuk dan menetapkan peraturan dan/atau keputusan


Partai Politik berdasarkan AD dan ART serta tidak bertentangan dengan peraturan
perundang-undangan.

BAB XI

PENDIDIKAN POLITIK

Pasal 21

(1) Partai MAHASISWA melakukan pendidikan politik bagi mahasiswa sesuai


dengan ruang lingkup tanggung jawabnya dengan memperhatikan keadilan dan
kesetaraan gender dengan tujuan antara lain:

a. meningkatkan kesadaran hak dan kewajiban masyarakat dalam kehidupan


bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara;

b. meningkatkan partisipasi politik dan inisiatif MAHASISWA DALAM PESTA


DEMOKRASI KAMPUS; dan

c. meningkatkan kemandirian, kedewasaan, dan membangun karakter bangsa


dalam rangka memelihara persatuan dan kesatuan bangsa.

(2) Pendidikan politik sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilaksanakan untuk
membangun etika dan budaya politik sesuai dengan Pancasila.

BAB XII

PENYELESAIAN PERSELISIHAN PARTAI MAHASISWA

Pasal 22

Perselisihan Partai mahasiswa diselesaikan dengan cara musyawarah mufakat.

BAB XIII

KEUANGAN

Pasal 23

Dana Partai Mahasiswa


(1) Pendanaan Partai Mahasiswa bersumber dari :

• Iuran anggota.

• Sumbangan yang sah menurut hukum.

(2) Sumbangan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dapat berupa uang, barang,
fasilitas, peralatan, dan/atau jasa.

BAB XIV

LARANGAN

Pasal 24

(1) Partai mahasiswa dilarang menggunakan nama, lambang, atau tanda gambar
yang sama dengan:

a. Lambang Negara Kesatuan Republik Indonesia dan lambang Pemerintah.

b. Nama, Bendera, atau Lambang Negara lain dan lembaga/badan internasional.

c. Lambang UIN Walisongo Semarang.

d. Nama dan Gambar seseorang.

e. Memiliki nama, lambang dan tanda gambar yang mempunyai persamaan pada
pokoknya atau keseluruhannya dengan partai lain di lingkungan kampus UIN
Walisongo Semarang.

(2) Partai mahasiswa dilarang:

a. melakukan kegiatan yang bertentangan dengan Undang-Undang Dasar Negara


Republik Indonesia Tahun 1945 dan peraturan perundang- undangan; atau

b. melakukan kegiatan yang membahayakan keutuhan dan keselamatan Negara


Kesatuan Republik Indonesia.

c. Melakukan kegiatan yang bertentangan dengan konstitusi AD/ART Institusi dan


UIN Walisongo Semarang.

d. Melakukan kegiatan yang bertentangan dengan kebijakan DEMA dan SEMA


UIN Walisongo Semarang.

BAB XV

PEMBUBARAN DAN PENGGABUNGAN PARTAI POLITIK

Pasal 25

Partai mahasiswa bubar apabila:

a. membubarkan diri atas keputusan sendiri;

b. menggabungkan diri dengan organisasi terlarang lain; atau


c. dibubarkan oleh Senat Mahasiswa UIN Mahasiswa

BAB XVI

KETENTUAN PENUTUP

Pasal 26

Pada saat berlakunya Undang-Undang ini,sesuatu yang berkaitan dengan peraturan


lain akan diatur dikemudin hari tentang Partai mahasiswa.

Ditetapkan : di

Pada tanggal : Oktober 2023

Ditetapkan oleh :

KETUA UMUM PRESIDEN MAHASISWA

SEMA UIN Walisongo Semarang DEMA UIN Walisongo Semarang

M. SHOLIHUL MUAFIQ M. FARIS BALYA

Anda mungkin juga menyukai