Copper Smelting
Setelah diberi arus listrik, anoda akan mulai teroksidasi Electrorefining adalah proses pemurnian secara
dan perlahan-lahan luruh. Air terdekom-posisi di elektrokimia dimana logam yang ingin ditingkatkan
anoda menghasilkan gas oksigen dan ion hidrogen. kadarnya (logam yang masih cukup banyak
Elektron-elektron yang dihasilkan di anoda akan mengandung pengotor, biasanya kemurniannya sudah
mengalir ke katoda. Di katoda, ion tadi akan direduksi, 95-99,5%, disebut sebagai blister copper) digunakan
yang akan menghasilkan deposisi/ endapan logam sebagai anoda pada sel elektrolisis, elektrolit yang
padat hasil recovery di katoda. digunakan adalah larutan dengan konduktivitas listrik
yang besar dan konsentrasi yang konstan agar deposisi
Reaksi: di katoda terus berlangsung secara kontinyu, dan
katodanya adalah logam murni (di industri biasanya
Anoda: H2O (l) 2H+ (aq) + ½ O2 (g) + 2e stainless steel blanks).
Katoda: Cu2+ (aq) + 2H2O (l) 2Cu (s) + 4H+ (aq) + Prinsip kerja:
O2 (g)
Setelah diberi arus listrik, larutan asam akan
Overall: Cu2+ (aq) + H2O (l) Cu (s) + 2H+ (aq) + ½ terdisosiasi. Logam tembaga lalu teroksidasi di anoda
O2 (g) sesuai reaksi, dan anoda akan mulai luruh atau
terdisintegrasi, memproduksi elektron-elektron yang
Beda potensial: 1,96 V
akan mengalir dari anoda ke katoda. Di katoda, uon-
Anoda biasanya dari lead alloy dan katodan ion Cu tadi akan tereduksi lalu Cu padat akan
Kemurnian logam tergantung dari: terdeposisi di katoda, dan terus menerus hingga
Konsentrasi spesies larutan kemurniannya maksimal.
Potensial
Pengotor Reaksi:
Resistansi pada sel electrowinning berhubungan
terbalik dengan konduktivitas larutan elektrolit, Anoda: Cu (s) Cu2+ (aq) + 2e
maka dari itu konduktivitas larutan harus tinggi
(biasanya menggunakan H2SO4). Resistansi juga Katoda: Cu2+ (aq) + 2e Cu (s)
berhubungan dengan jarak anoda dan katoda,
dimana semakin pendek semakin baik. Overall: Cu (s) + Cu2+ (aq) Cu2+ (aq) + Cu (s)
Kualitas katoda lebih sulit dikontrol di seng,
karena ada kemungkinan evolusi hidrogen dari Logam-logam berharga seperti Ag dan Au (kadang
dekomposisi air karena potensial seng yang mengandung Pb juga) yang telah dipisahkan akan
rendah, yang menyebabkan hydrogen over- mengendap dan berkumpul di dasar sel menjadi
sludge atau slime.
Tidak membutuhkan energi sebesar Dilakukan untuk logam yang lebih elektronegatif dari
electrowinning, dimana disini beda potensial hidrogen seperti Na, Mg, Al, K, dan Li, karena di
antara dua reaksi half-cell adalah nol, jadi tidak katoda hanya ada reaksi evolusi hidrogen yang terjadi
ada energi yang dikonsumsi untuk mengatasi
(di Zn dan Cd juga namun ada overpotensial hidrogen
perbedaan itu.
yang tinggi). Oksida logam ini sangat stabil, dan
ekstraksi secara pirometalurgi pun tidak
Cara Recovery Lain memungkinkan. Untuk Al, ion hidronium juga dapat
mengoksidasinya. Meskipun bisa menggunakan
1. Sementasi: Merecover logam larut dari fase molten Al salt, aluminium oksida memiliki Tm tinggi
aqueous, digunakan dalam skala yang lebih
yaitu 2072 C jadi tidak praktis untuk melakukan
kecil pada recovery Cu menggunakan iron
scrap, bisa juga untuk recovery emas dengan elektrolisis. Dalam proses Hall-Heroult, alumina
bubuk seng di proses Merrill-Crowe. Prinsip dilarutkan di molten kriolit (Na3AlF6) sintesis untuk
dasarnya adalah reduksi kontak, dimana merendahkan Tm yang dimiliki agar elektrolisis dapat
elektron dari logam yang kurang mulia lebih mudah terjadi.
diberikan ke logam larut yang mulia,
pertukaran elektron terjadi, dan logam larut Kekurangan molten salt electrolysis:
tereduksi menjadi padat.
2. Using dissolved reducing reagents: Senyawa 1. Temperatur kerja lebih tinggi (900 C untuk Al).
seperti gas hidrogen atau formaldehida dapat 2. Komposisi elektrolit dan reaksi elektroda yang
mereduksi logam namun tidak boleh lebih kompleks, serta elektrolitnya lebih agresif.
mengandung kuantitas air berlebih. Gas 3. Efisiensi arus yang rendah sehingga konsumsi
hidrogen biasanya digunakan di autoclave energi lebih tinggi.
pada tekanan parsial dan suhu tinggi. 4. Anodic effect akibat polarisasi anoda, yang
menyebabkan meningkatnya voltase secara tiba-
tiba. Akan menghasilkan gas film yang
Elektrometalurgi memisahkan anoda dan elektrolit, sehingga arus
berhenti dan prosesnya berhenti pula).
Elektrometalurgi merupakan suatu proses untuk
mengambil metal dari crude metal dan larutan kaya
hasil pelindian atau dengan melebur bijih, konsen- Ekstraksi Aluminium
trat, atau scrap dengan menggunakan tenaga listrik.
Bauksit
Elektrometalurgi terjadi karena adanya interaksi antara
logam, elektron, dan cairan. Logam yang larut sebagai Lokasi bauksit di Indonesia:
ion di media cair akan direduksi dengan penangkapan
elektron dari reaksi oksidasi di anoda. Biasanya - Tembeling, Pulau Bintan, Kep. Riau
digunakan secara komersial di akhir tahapan ekstraksi - Tayan, Kalimantan Barat
ntuk me-recover atau memurnikan logam. Mineral bauksit (hydrated aluminum oxides):
Proses Hall-Heroult
Sel Elektroda
Elektroda pada proses ini terbuat dari coke yang
sudah dimurnikan di suhu tinggi dan pitch resin
yang digunakan sebagai binder. Kedua material ini
merupakan residu dari industri perminyakan,
namun harus memiliki kemurnian tinggi supaya
Proses Bayer tidak ada pengotor yang bermigrasi ke elektrolit.
1. Soderberg Cell: Menggunakan anoda kontinyu
1. Mixing: Bauksit di-crush (mengurangi ukuran (hanya satu anoda per sel) yang dibuat dari pasta
partikel dan meningkatkan luas permukaan untuk karbon yang diumpankan ke sel dan dicetak
proses digestion) dan dicampur dengan larutan (baking) dan membeku di tempat. (10% produksi
panas caustic soda (NaOH) di slurry mixer, lalu di dunia; ada horizontal stud Soderberg/HSS dan
dipompakan ke digestor. vertical stud Soderberg/VSS)
2. Digesting: Di bawah tekanan dan suhu yang tinggi 2. Prebaked Cell: Berdasarkan beberapa jenis anoda
(175 C), caustic soda akan melarutkan alumina di yang dibuat oleh coke dan pitch yang dibuat dan
dalam bauksit menjadi sodium aluminate (pregnant dicetak di tungku yang berada di luar sel pada
liquor). temperatur tinggi.
Reaksi: Elektrolit
Gibbsite:
Al(OH)3 + Na+ + OH- → Al(OH)4- + Na+ Elektrolit yang digunakan adalah larutan aluminium
Böhmite & Diaspore: oksida di molten kriolit yang mengandung sisa
AlO(OH) + Na+ + OH- + H2O → Al(OH)4- + Na+ aluminium fluorida. Kriolit dipilih karena T m yang
3. Clarification: Sementara sodium aluminate masih rendah dan konduktivitas listriknya tinggi.
ada di larutan, pengotor-pengotor seperti besi
oksida akan tersedimentasi atau mengendap di Reaksi ionisasi:
bawah settling tank akibat gaya sentrifugal sebagai
red mud. Red mud ini lalu akan dipompakan ke Na3AlF6 → 3Na+ + AlF63-
disposal pond (kolam pembuangan).
Ion hexafluoroaminate lebih lanjut terdisosiasi:
4. Precipitation: Setelah sodium aluminate tadi
didinginkan lebih lanjut, ia akan diagitasi dan di-
AlF63- AlF4- + 2F-
(Prinsip Electrowinning)
Ekstraksi Titanium
Mineral:
- Rutile (TiO2)
- Ilmenite (FeTiO3)
Proses Kroll