EVAKUASI MEDIS
(MEDEVAC DRILL)
Dilaporkan Oleh :
MASDUKI
HSE SUPERVISOR
i
DAFTAR ISI
Hal
I. PENDAHULUAN............................................................................. 1
ii
I. PENDAHULUAN
Saat ini Survey Seismik Elnusa Party A5.69 di Batu Gajah Blok, Propinsi Jambi telah
melalui hari ke-239 dan telah melibatkan personel sebanyak 1202 orang. Namun hingga
saat ini belum diketahui sejauh mana kesiapan dan respon tanggap darurat apabila terjadi
insiden di lapangan dengan merujuk kepada Prosedur Emergency Response Plan (ERP)
001 yang telah dibuat. Oleh karena itu HSE Elnusa A5.59 merasa perlu untuk melakukan
Medevac Drill atau Latihan Evakuasi Medis.
Latihan evakuasi medis dalam Proyek Survey Seismik 2D Batu Gajah Blok ini diadakan
pada tanggal 31 Maret 2010, dimulai dari jam 9:35 WIB s/d 11:30 WIB dengan lokasi
kejadian di Lintasan 105 SP 1215. Sedangkan personel yang menjadi ‘korban’ adalah
Lasimin, umur 25 tahun, anggota crew # 3 drilling unit India SDRL.
Anggota crew Drilling Unit India SDRL bekerja di lintasan 105 dengan areal datar
perkebunan sawit dan cuaca cerah. Saat Lasimin akan menyambung pipa ke power rig di
Lintasan 105 SP 1215, dia tiba-tiba terpeleset sehingga Power Rig menimpa rahang kiri
yang mengakibatkan gigi atas bawah patah, luka memar di rahang dekat leher. Melihat
kejadian tersebut Mandor drilling unit India menghubungi Mandor besar dan memanggil
medik lapangan. Mabes kemudian menghubungi Driller unit India, Poniman, yang segera
menghubungi Medic Ambulance untuk meminta bantuan menggunakan radio komunikasi
1
(HT), walaupun agak terputus karena areal sawit dengan pohon yang tinggi-tinggi, Medic
Ambulane dapat memahami maksudnya dan langsung menuju ketempat kejadian.
09:35 – Terjadi kecelakaan di Lintasan 105 SP 1215. Korban dalam insiden tersebut
adalah Lasimin, crew #3 drilling unit India SDRL yang tertimpa mesin Power Rig
ketika akan menyambung pipa ke Power Rig sehingga mengakibatkan bagian
gigi atah dan bawah patah serta luka memar pada rahang dekat leher dengan
kondisi korban pingsan.
09:36 – Mandor Crew segera memberi tahu Medic lapangan yang segera memberi
pertolongan pertama. Di saat yang sama Driller Unit India menghubungi
Ambulance dengan menggunakan radio komunikasi (HT).
09:45 – Pasien dibawa oleh Medic Ambulance untuk dilakukan evakuasi ke RSUD
Sengeti.
09:50 – Pasien di pasang infus.
10:00 – Ambulance menayakan akses jalan keluar yang mengarah ke Rumah Sakit
10:10 – Ambulance menuju arah KM 91 (akses jalan keluar ke RS). Kondisi pasien
pingsan. Party Chief menghubungi Kepala Perwakilan SDRL untuk menunggu di
RSUD Sengeti.
10.15 – Ambulance sudah di posisi KM 91 dengan pasien dipasang oksigen.
10.27 – Posisi Ambulance berada di SMP 4 Merlung. Pasien masih dalam keadaan
pingsan.
10.40 – Medik melaporkan bahwa posisi Ambulance berada di KM 73, dengan kondisi
pasien masih belum ada perubahan dan terdapat pendarahan karena ada gigi
yang patah.
2
11.00 – Ambulance memasuki KM 47, oksigen mulai habis dan pernapasan pasien
melemah. Tensi 90/60 dan nadi 65/menit dengan kondisi masih pingsan.
11.17 – Posisi ambulance di KM 35 dengan kondisi pasien masih sama.
11.30 – Ambulance tiba di RSUD Sengeti. Pasien langsung di rawat di Unit Gawat
Darurat (UGD).
11.40 – Pasien sudah ditangani tim medis RSUD Sengeti.
11.41 – Latihan Evakuasi Medis dinyatakan selesai.
4
LAMPIRAN 1
FOTO MEDEVAC DRILL
5
LAMPIRAN 2
EMERGENCY LOG - SHEET
6
7
8