Anda di halaman 1dari 37

JUKNIS PELAKSANAAN SURVEILANCE UNTUK

MONITORING IMPLEMENTASI 12 INISIATIF HSSE


Stage 1

SVP HSSE
Jakarta, 24 Maret 2023

CONFIDENTIAL AND PROPRIETARY. Any use of this material without specific permission of PT Pertamina is strictly prohibited. Shoulld not be reproduced or redistributed to any other person. PT Pertamina (Persero) Tahun 2023
1 LATAR BELAKANG

Penetapan 12 Inisitif Monitoring inisiatif oleh Tindaklanjut Inisiatif


HSSE BOD HSSE

Pertamina telah Inisiatif tersebut dimonitor Inisiatif tersebut perlu


menetapkan 12 inisiatif pemenuhannya oleh BOD dipastikan telah
untuk meningkatkan Pertamina. ditindaklanjuti
kinerja HSSE pasca implementasinya oleh
kejadian besar yang UO/ AP.
terjadi.

1
2 TUJUAN

Cascading Komunikasi Secara Efektif


Memastikan proses cascading komunikasi dan Improvement Pencegahan
penekanan implementasi 12 inisiatif HSSE Insiden
telah dilakukan oleh Leaders masing-masing Memastikan terdapat perbaikan yang
Organisasi (Terutama Regional/ Area/ Zona) berdampak terhadap perilaku dan cara
kepada pekerja dan kontraktornya sebagai kerja pekerja dan kontraktor sehingga
bentuk demonstrasi tugas dan diharapkan mampu mencegah terjadinya
tanggungjawabnya. accident.
Content Title
Here

Monitoring Status Implementasi


Secara Aktual Assurance Tindak Lanjut
Memastikan 12 inisiatif mulai Kepada Stake Holder
diimplementasikan dan memapping progress Meyakinkan kepada stake holder bahawa
realisasinya secara actual pada stage 1 ini. 12 inisiatif tersebut telah ditindaklanjuti
Untuk mengidentifikasi bias/ variasi oleh seluruh Unit Operasi & Anak
implementasi yang terjadi saat implementasi Perusahaan Pertamina.
sehingga dapat dilakukan Corrective action.

1
3 LINGKUP SURVEILLANCE YANG DILAKUKAN
Surveillance yang dilakukan pada Stage 1 mencakup :
Cascading Implementation
Communication Artifact
Tersedianya bukti implementasi 12 inisiatif
Pelaksanaan cascading communication yang
yang ditunjukan dengan Artefak serta
dilakukan oleh Pimpinan Unit Operasi/ Anak
tersedianya rencana penerapan 12 inisiatif
Perusahaan hingga Pekerja Dan Kontraktor
HSSE tersebut.
di lapangan

Pada stage 1 ini, surveillance yang dilakukan berfokus pada implementasi simple dan mudah dilakukan dari
12 inisiatif tersebut dan dapat dilaksanakan di tahapan awal implementasi.

2
3 12 PROGRAM INISIATIF YANG HARUS DICASCADING
Item dari 12 inisiatif HSSE yang akan dilakukan surveillance pada Stage 1 (tahapan awal) adalah :
SHORT-TERM ACTION MEDIUM-TERM ACTION LONG-TERM ACTION
ASPIRATION
(ASAP – 6 months) (within 7 – 18 months) (within 19 – 36 months / ongoing)

1. Komitmen & Visibilitas Kepemimpinan terhadap Zero Accident


PEOPLE

2. Budaya HSSE (Occupational Safety & Process Safety)

3. Kompetensi dan kapabilitas HSSE & Operasional

4. Organisasi & Kekosongan Man Power HSSE


Pada Surveillance Stage 1
5. Penguatan implementasi Corporate Life Saving Rules (CLSR) (awal), yang diverifikasi
mencakup :
6. Penguatan Implementasi HSSE MS (SUPREME) 12 Sub Inisiatif dari total 30 HSSE
Sub Inisiatif yang harus EXCELLENCE &
PROCESS

7. Penguatan Pengelolaan Emergency & Crisis Management System dilaksanakan SUSTAINABILITY


(ESG RATING)
8. Sistem Belajar dari kejadian secara full cycle

9. Penguatan Implementasi Process Safety & Asset Integrity Management System (PSAIMS)

10. Pelaksanaan Operasi (Conduct of operation)


PLANT

11. Major Accident Risk Containment

12. Community Emergency Response

1
3 12 PROGRAM INISIATIF YANG HARUS DICASCADING
10 Sub Inisiatif yang harus dimulai mulai dilakukan pada surveillance Stage 1 (awal) :

1. Komitmen & Visibilitas


Kepemimpinan terhadap Zero HSSE Demonstration By The Leader
Accident
2. Budaya HSSE (Occupational
Safety & Process Safety) Kampanye Budaya HSSE Secara Masif

3. Kompetensi dan kapabilitas HSSE Passport


HSSE & Operasional HSSE Marshall
7. Penguatan Pengelolaan Major emergency drill
Emergency & Crisis Pengujian peralatan fire & emergency
Management System Ketersediaan Duty Roster HSSE/ Emergency Team 24 Jam Di Lokasi

Task observation & pre use inspection


10. Pelaksanaan Operasi (Conduct
Penyediaan prosedur operasi critical di lokasi kerja
of operation)
Mengintegrasikan CCTV di Control Room

Pemasangan portable Gas Detector


12. Community Emergency
Response Sosialisasi prosedur emergency ke masyarakat

1
4 METODE SURVEILLANCE
Surveillance dilakukan dengan metode sebagai berikut :
Without advance notification
Tanpa pemberitahuan sebelumnya ke lokasi yang
disurveillance

Onsite Visit
Melakukan verifikasi implementasi secara
langsung (site visit ke lokasi & melakukan
pengecekan terhadap artefak
implementasi yang telah dilakukan)

Depth with interviews


Melakukan interview kepada pekerja
dan kontraktor terkait implementasi
12 inisiatif yang telah dilakukan

Coaching & Feedback


Memberikan coaching dan feedback terhadap
implementasi 12 inisiatif yang terkendala pelaksanaannya

Penyampaikan implementasi 12 inisiatif HSSE secara terbuka dan jujur menjadi kunci perbaikan terhadap
pengelolaan aspek HSSE dan dapat mencegah terjadinya accident terulang kembali.

2
5 KRITERIA PENILAIAN SURVEILLANCE

Dilakukan secara Kuantitatif


Penilaian terhadap pencapaian implementasi Membandingkan kriteria dengan
12 inisiatif HSSE dilakukan secara kuantitatif aktual
menggunakan mastrix scoring yang Dilakukan dengan membandingkan
ditetapkan. antara kriteria penilaian surveillance
Untuk mempermudah dalam proses dengan implementasi actual di lokasi.
monitoring dalam bentuk dashboard. Implementasi sebelumnya dapat diterima
untuk waktu implementasi < 3 bulan
Content Title untuk activity/ kegiatan.
Here

Surveillance menggambarkan
progress saat itu
Surveillance dilakukan saat ongoing
pelaksanaan 12 inisiatif HSSE, dan kondisi
pencapaiannya berikutnya dapat mengalami
perubahan/ peningkatan implementasinya.

2
12 STRATEGIC 1c. HSSE DEMONSTRATION BY THE LEADER
MILESTONE
TUJUAN :
Mendemonstrasikan komitmen dan kepedulian Leaders terhadap implementasi HSSE sehingga dapat mempengaruhi dan memperkuat
implementasi budaya HSSE kepada Manajemen, Pekerja dan Kontraktor

IMPLEMENTASI YANG DIHARAPKAN? DELIVERABLES :


Leader harus mendemonstrasikan komitmennya dan memberikan contoh bagi pekerja dan kontraktor
terhadap implementasi aspek HSSE melalui diantara praktik berikut :
Memberikan dukungan dan contoh melaksanakan MCU rutin sesuai jadual, serta menindaklanjuti 1) Dokumentasi pelaksanaan oleh Leaders
hasil MCU. 2) Dokumentasi cascading komitmen HSSE.
Mengintervensi Driver yg tidak pakai seat belt/ menggunakan HP saat mengemudi serta kepada
penumpang lain yang tidak menggunakan Seat belt.
Melakukan Town Hall Meeting aspek HSSE secara rutin (min. 1x/ 6 bulan)
Melaksanakan HSSE Committee meeting rutin (min. 1x/ 4 bulan).
Membuat dan menandatangani pernyataan komitmen bersama thd implementasi HSSE untuk
setiap level organisasi.
Melaksanakan vendor day yg menyampaikan materi aspek HSSE (min. 1x/ 6 bulan)
Memberikan reward Pekerja dan Kontraktor thd implementasi HSSE yang proaktif dan
memberikan punishment thd pelanggaran HSSE.

9
12 STRATEGIC 1c. HSSE DEMONSTRATION BY THE LEADER
MILESTONE
KRITERIA PENILAIAN SURVEILLANCE
0% 25% 75% 100%
Tidak ada demonstrasi Demonstrasi leader terhadap Leader telah Leader telah
komitmen terkait aspek HSSE aspek HSSE telah disusun mendemonstrasikan salah satu mendemonstrasikan minimal 2
yang telah dilakukan oleh programnya namun belum komitmen HSSE kepada komitmen HSSE kepada
Leader. dilaksanakan. pekerja dan kontraktornya. pekerja dan kontraktornya.

9
12 STRATEGIC 2c. KAMPANYE BUDAYA HSSE SECARA MASIF
MILESTONE
TUJUAN :
Menyusun program kampanye HSSE secara sistematis, efektif, standard, serentak dan masif untuk dikomunikasikan ke Unit Operasi dan Anak
Perusahaan Pertamina sehingga dapat meningkatkan awareness dan perilaku aman pekerja dan kontraktor di lokasi kerja.

IMPLEMENTASI YANG DIHARAPKAN? DELIVERABLES :


Menyusun program kampanye HSSE rutin (minimal setiap bulan) yang sistematis dan
disampaikan secara berjenjang (dari Holding/ Sub Holding hingga ke Unit Operasi/ Anak/
Cucu Perusahaan) berdasarkan Top Risk dan Learning from Event yang terjadi di pertamina 1) Tersedia Program Kampanye HSSE rutin.
maupun di luar Pertamina. 2) Dokumentasi pelaksanaan program
Kampanye HSSE
Program kampanye HSSE tersebut disampaikan secara massif dan serentak hingga ke Unit
3) Laporan pelaksanaan program kampanye
Operasi dan Anak Perusahaan Pertamina.
HSSE.
Kampanye HSSE dikomunikasikan secara rutin melalui media yang efektif antara lain : Banner,
poster, Sticker, dll dengan tema dan template materi yang standard untuk disampaikan ke
seluruh Unit Operasi & Anak Perusahaan Pertamina.
Memonitor pelaksanaan program kampanye HSSE tersebut dan melaporkan pelaksanaanya
secara berjenjang hingga ke tingkat Holding.

12
12 STRATEGIC 2c. KAMPANYE BUDAYA HSSE SECARA MASIF
MILESTONE
KRITERIA PENILAIAN SURVEILLANCE
0% 25% 50% 75% 100%
Tidak ada program Program kampanye Program kampanye Program kampanye Program kampanye
kampanye HSSE HSSE telah disusun HSSE telah disusun dan HSSE telah disusun dan HSSE telah disusun dan
namun belum telah ditetapkan namun telah ditetapkan namun telah ditetapkan.
ditetapkan serta belum belum dilaksanakan dan program kampanye Program kampanye
dilaksanakan atau sebaliknya. belum dilaksanakan sudah dilaksanakan
Artefak kampanye HSSE secara konsisten sesuai secara konsisten sesuai
dari Holding telah program. program.
digunakan di lokasi.

9
12 STRATEGIC 3b. HSSE PASSPORT
MILESTONE
TUJUAN :
Memastikan pekerja kontraktor telah memenuhi persyaratan minimum untuk bekerja di area operasionalnya Pertamina berdasarkan
Induction training yang diberikan dimana materi CLSR sebagai bagian dari induction tersebut

IMPLEMENTASI YANG DIHARAPKAN? DELIVERABLES :


Menerapkan sistem HSSE Passport terhadap pekerja Kontraktor yang beraktivitas di Pertamina.
1) Prosedur sistem HSSE Passport.
Seluruh pekerja Kontraktor yang beraktivitas di Pertamina harus lulus HSSE Passport sebagai
2) HSSE Passport diterbitkan bagi Pekerja
syarat entry sesuai persyaratan yang berlaku.
Kontraktor yang telah memenuhi syarat.
Memberikan identitas pembeda bagi Kontraktor yang sudah lulus/ memiliki HSSE passport 3) HSSE passport diberi tanda sebagai
(dapat dengan memberikan stamp/ sticker/ badge HSSE passport bagi yang sudah lulus catatan pelanggaran HSSE.
induction di HSSE demo room serta memenuhi persyaratan penerbitan HSSE passport yang
berlaku).
Bagi pekerja Kontraktor yang melakukan pelangggaran aspek HSSE, maka ID Badge dari
Pertamina/ HSSE passport yang diterima diberi tanda sebagai identitas pelanggaran
(misalkan dapat dilakukan dengan melubanginya)

15
12 STRATEGIC 3b. HSSE PASSPORT
MILESTONE
KRITERIA PENILAIAN SURVEILLANCE
0% 25% 50% 75% 100%
Tidak ada program dan Rencana penerapan Rencana penerapan Rencana penerapan Rencana penerapan
implementasi HSSE HSSE passport telah HSSE passport telah HSSE passport telah HSSE PAssport telah
Passport/ sejenisnya tersedia namun belum tersedia dan telah tersedia dan telah ditetapkan dan
ditetapkan dan belum ditetapkan namun ditetapkan serta telah dikomunikasikan serta
diimplementasikan belum dilakukan dikomunikasikan, diimplementasikan
pengkomunikasian namun belum
untuk implementasinya diimplementasikan

9
12 STRATEGIC 3d. MENINGKATKAN KAPABILITAS PENGAWASAN HSSE
MILESTONE (HSSE MARSHALL)

TUJUAN :
Meningkatkan intensitas dan kualitas pengawasan terhadap implementasi aspek HSSE di lapangan dengan membentuk Safety Marshall
(atau terminology lainnya yang sesuai) yang melibatkan personil HSSE dan Pengawas Pekerjaan yang kompeten terhadap aspek HSSE

IMPLEMENTASI YANG DIHARAPKAN? DELIVERABLES :


Mengembangkan program HSSE Marshall sebagai HSSE Agent untuk membantu pengawasan
apek HSSE di Lapangan yang diisi oleh Personil HSSE dan Pengawas pekerjaan (supervisor) yg 1) Program HSSE Marshall.
memenuhi syarat kompetensi HSSE minimal. 2) Tersedianya personil sesuai persyaratan
Menetapkan kewenangan dan tugas-tanggungjawab HSSE Marshall secara formal untuk ditetapkan sebagai HSSE Marshall dengan
mendukung pelaksanaan tugas HSSE Marshall. identitas/ symbol yang diberikan.
HSSE Marshall harus diberikan penegasan kewenangan untuk menghentikan pekerjaan yang 3) Dokumentasi implementasi HSSE Marshall.
ditemukan perilaku/ kondisi sub standard.
HSSE Marshall akan mendapatkan symbol (hand Badge/ vest) sebagai identitas dan status
penugasan yang menegaskan kewenangan lebih untuk mengintervensi perilaku dan kondisi
unsafe di lapangan.

17
12 STRATEGIC
3d. MENINGKATKAN KAPABILITAS PENGAWASAN HSSE
(HSSE MARSHALL)
MILESTONE
KRITERIA PENILAIAN SURVEILLANCE
0% 25% 50% 75% 100%
Tidak ada program dan Rencana penerapan Rencana penerapan Rencana penerapan Rencana penerapan
implementasi HSSE HSSE Marshall telah HSSE Marshall telah HSSE Marshall telah HSSE Marshall telah
Marshall/ program lain tersedia namun belum tersedia dan telah tersedia dan telah ditetapkan dan
yang sejenis ditetapkan dan belum ditetapkan namun ditetapkan serta telah dikomunikasikan serta
diimplementasikan belum dilakukan dikomunikasikan kepada diimplementasikan
pengkomunikasian personil yang ditunjuk,
untuk implementasinya namun belum
diimplementasikan

9
12 STRATEGIC 7a. MAJOR EMERGENCY DRILL
MILESTONE
TUJUAN :
Memastikan fasilitas operasi Pertamina telah siap menghadapi keadaan darurat yang dapat terjadi dengan melakukan simulasi
penanganan keadaan darurat sesuai skenario Worst Case (scenario terburuk yang dapat terjadi).

IMPLEMENTASI YANG DIHARAPKAN? DELIVERABLES :


Menyusun program major emergency drill terhadap setiap fasilitas Operasi di Unit Operasi/
Anak/ Cucu Perusahaan Pertamina berdasarkan worst cases scenario yang dapat terjadi pada 1) Jadwal Major Emergency Drill dengan
fasilitas tersebut. scenario Worst Cases.
Melaksanakan major emergency drill secara live yang menggunakan peralatan 2) Dokumentasi Major Emergency Drill
penanggulangan kebakaran secara langsung dan melibatkan seluruh pekerja dan kontraktor (realisasi 30% dari jadwal dalam periode
yang beraktivitas di lokasi tersebut (minimal 1x/ tahun). 3 bulan) yang melibatkan masyarakat.
Melibatkan masyarakat sekitar (terutama terhadap fasilitas yang memiliki risiko besar 3) Melakukan kegiatan sharing best practice
terhadap masyarakat sekitar dimana proses penyediaan buffer zone membutuhkan proses pengelolaan emergency.
yang lama) dalam pelaksanaan drill tersebut. Keterlibatan masyarakat harus didahului dengan
sosialisasi emergency response terlebih dahulu dan dipastikan tersedia fasilitas early warning
system bagi masyarakat untuk melakukan evakuasi.
Major emergency drill yang dilakukan harus dievaluasi untuk improvement.

Best practice pengelolaan emergency yang ada di lokasi agar dishare kepada lokasi lainnya
untuk penguatan sistem.

21
12 STRATEGIC 7a. MAJOR EMERGENCY DRILL
MILESTONE
KRITERIA PENILAIAN SURVEILLANCE
0% 25% 50% 75% 100%
Tidak ada program dan Program major Program emergency drill Program Major Program Major
tidak ada pelaksanaan emergency drill sudah sudah disusun untuk Emergency drill telah Emergency drill telah
major emergency drill tersedia namun belum Major Emergency drill tersedia dan tersedia dan
dilaksanakan. namun scenario dilaksanakan namun dilaksanakan dengan
emergency tidak belum melibatkan melibatkan masyarakat
termasuk Major masyarakat sekitar sekitar dalam drill
Emergency drill. dalam drill tersebut. tersebut.

21
12 STRATEGIC 7.C - PENGUJIAN PERALATAN FIRE & EMERGENCY
MILESTONE
TUJUAN :
Kehandalan, readiness dan performance fire equipment dapat terjaga dengan baik.

IMPLEMENTASI YANG DIHARAPKAN : DELIVERABLES :

Setiap unit atau lokasi kerja memiliki program pengujian dan pemeliharaan fire equipment
secara berkala 1) Program pengujian dan pemelihaaran fire
equipment

Melakukan performance test terhadap fire equipment secara berkala dan mengevaluasi
2) Laporan readiness fire equipment
kesesuaian dengan desain

Melakukan uji coba fire equipment secara berkala dalam rangka emergency driil minor
maupun major

23
12 STRATEGIC 7.C - PENGUJIAN PERALATAN FIRE & EMERGENCY
MILESTONE
KRITERIA PENILAIAN SURVEILLANCE
0% 25% 50% 75% 100%
Peralatan Fire & Program pengujian Program pengujian Program pengujian Program pengujian
emergency tidak pernah peralatan fire & peralatan fire & peralatan fire & peralatan fire &
dilakukan pengujian emergency telah emergency telah emergency telah emergency telah
tersedia namun belum tersedia dan telah tersedia dan telah tersedia dan telah
dilaksanakan dilakukan pengujian dilakukan pengujian dilakukan pengujian
terhadap sebagian terhadap seluruh terhadap seluruh
peralatan tersebut. peralatan tersebut, peralatan tersebut,
namun pelaksanaan serta pelaksanaan
pengujian tidak pengujian telah
dilakukan secara dilakukan secara
berkala. berkala.

21
12 STRATEGIC 7.D - KETERSEDIAAN DUTY ROSTER HSSE/ EMERGENCY TEAM
MILESTONE 24 JAM DI LOKASI

TUJUAN :
Meningkatkan response time dalam penanggulangan darurat di level awal.c

IMPLEMENTASI YANG DIHARAPKAN : DELIVERABLES :

Setiap unit atau lokasi kerja menyediakan personil emergency response team dan peralatan
penanggulangan darurat yang standby 24 jam di lokasi kerja. 1) Penyediaan personil dan peralatan
emergency team yang ready 24 jam.

Personil emergency team memiliki kompetensi yang memadai sesuai yang dipersyaratkan

Emergency team dapat melakukan penanggulangan awal dengan cepat sehingga dapat
meminimalisir dampak dari insiden.

24
12 STRATEGIC
7.D - KETERSEDIAAN DUTY ROSTER HSSE/ EMERGENCY TEAM 24
JAM DI LOKASI
MILESTONE
KRITERIA PENILAIAN SURVEILLANCE
0% 25% 50% 75% 100%
Tidak ada program dan Terdapat jadual duty Terdapat jadual duty Terdapat jadual duty Terdapat jadual duty
jadual duty Roster roster namun belum roster yang telah roster yang telah roster yang telah
ditetapkan ditetapkan namun ditetapkan dan telah ditetapkan dan telah
belum dilaksanakan dan mendapatkan dilaksanakan serta telah
belum dilakukan pembekalan namun mendapatkan
pembekalan belum pembekalan yang cukup
diimplementasikan. sebagai duty roster.

21
12 STRATEGIC 10.A - TASK OBSERVATION & PRE USE INSPECTION
MILESTONE
TUJUAN :
Dilakukannya task observasi dan pre use inspection kepada personil maupun peralatan kerja secara konsisten untuk memastikan aktivitas
yang dilakukan dapat berjalan dengan aman.

IMPLEMENTASI YANG DIHARAPKAN : DELIVERABLES :

Setiap unit atau lokasi kerja memiliki prosedur task observation dan pre use inspection
terhadap peralatan yang akan digunakan maupun kondisi lokasi kerja (secara harian dan 1) Prosedur task observation dan pre use
saat pre mobilization) sesuai dengan proses bisnis masing-masing inspection
Melakukan task observation secara periodik kepada personil kritikal (misal : pekerja baru, 2) Implementasi task observation dan pre use
pekerja kontrak dll.) secara periodik untuk memastikan aktivitas yang dilakukan sesuai inspection
dengan prosedur

Melakukan pre use inspection terhadap peralatan sebelum dimulainya aktivitas untuk
mengetahui readiness terhadap peralatan sehingga meminimalisir potensi terjadinya insiden
akibat kegagalan peralatan

27
12 STRATEGIC 10.A - TASK OBSERVATION & PRE USE INSPECTION
MILESTONE
KRITERIA PENILAIAN SURVEILLANCE
0% 25% 50% 75% 100%
Tidak ada program Task Program task Program task Program task Program task
Observation dan Pre observation dan pre use observation dan pre use observation dan pre use observation dan pre use
Use Inspection serta inspection sudah inspection sudah inspection sudah inspection sudah
prakteknay belum tersedia namun belum tersedia namun hanya tersedia dan Task tersedia dan Task
dilakukan dilaksanakan Task Observation/ Pre Observation dan Pre Observation dan Pre
Used Inspection saja Used Inspection telah Used Inspection telah
yang dilakukan dilakukan sebelum dilakukan sebelum
pekerjaan dimulai pekerjaan dimulai
namun belum konsisten secara konsisten

21
12 STRATEGIC 10.C - PENYEDIAAN PROSEDUR OPERASI CRITICAL DI LOKASI KERJA
MILESTONE
TUJUAN :
Mempercepat akses terhadap prosedur operasi kritikal ketika diperlukan khususnya dalam kondisi darurat.

IMPLEMENTASI YANG DIHARAPKAN : DELIVERABLES :

Tersedianya prosedur operasi kritikal dalam bentuk hardcopy atau softcopy pada control
room atau lokasi kerja lain yang diperlukan. 1) Penempatan prosedur operasi kritikal pada
control room atau lokasi kerja lain yang
diperlukan
Mudahnya akses terhadap prosedur operasi kritikal apabila diperlukan oleh operator
khususnya dalam kondisi darurat

29
12 STRATEGIC 10.C - PENYEDIAAN PROSEDUR OPERASI CRITICAL DI LOKASI KERJA
MILESTONE
KRITERIA PENILAIAN SURVEILLANCE
0% 25% 50% 100%
Tidak ada prosedur Prosedur operasi critical Prosedur operasi critical Prosedur operasi critical
operasi critical di lokasi telah disusun namun telah disusun dan telah disusun dan
kerja belum tersedia di lokasi tersedia di lokasi kerja tersdeia di lokasi kerja
kerja. namun akses terhadap dan akses terhadap
prosedur tersebut prosedur tersebut
terbatas. mudah dilakukan

21
12 STRATEGIC 10D. - MENGINTEGRASIKAN CCTV CONTROL ROOM
MILESTONE
TUJUAN :
Tersedianya fasilitas monitoring secara real time di lokasi kerja kritikal dan terpantau sampai dengan level holding untuk pengawasannya.

IMPLEMENTASI YANG DIHARAPKAN : DELIVERABLES :

Setiap control room dan lokasi kritikal terdapat CCTV yang memiliki fungsi minimal sebagai
surveillance 1) Tersedianya CCTV di control room dan
lokasi kritikal

Terintegrasinya CCTV di control room dan lokasi kiritikal setiap unit atau wilayah kerja
2) Terintegrasinya CCTV control room dan
dengan IEDCC untuk pemantauan secara berjenjang lokasi kritikal dengan IEDCC

30
12 STRATEGIC 10D. - MENGINTEGRASIKAN CCTV CONTROL ROOM
MILESTONE
KRITERIA PENILAIAN SURVEILLANCE
0% 25% 50% 75% 100%
Tidak ada CCTV yang Program pemasangan Program pemasangan Program pemasangan Program pemasangan
terpasang di lokasi CCTV telah disusun CCTV telah disusun CCTV telah disusun CCTV telah disusun
tersebut terhadap Control Room terhadap Control Room terhadap Control Room terhadap Control Room
dan Fasilitas critical di dan Fasilitas critical di dan Fasilitas critical di dan Fasilitas critical di
lokasi, namun CCTV lokasi, namun CCTV lokasi, dan CCTV lokasi, dan CCTV
tersebut belum tersebut baru terpasang tersebut telah terpasang tersebut telah terpasang
dipasang hingga saat ini sebagian kecil dari sebagian besar/ hampir seluruhnya dari rencana
rencana kebutuhan yang seluruhnya dari rencana kebutuhan yang
disusun. kebutuhan yang disusun.
disusun.

21
12 STRATEGIC 12.B - PEMASANGAN PORTABLE GAS DETECTOR
MILESTONE
TUJUAN :
Terdapat early warning system terhadap kondisi keadaan darurat khususnya hydrocarbon leak sehingga dapat dilakukan upaya
penanggulangan awal untuk meminimalisir consequences.

IMPLEMENTASI YANG DIHARAPKAN : DELIVERABLES :

Setiap unit atau wilayah kerja melakukan pemetaan wilayah dan menentukan lokasi kritikal
khususnya yang berdekatan dengan permukiman atau kegiatan masyarakat 1) Tersedianya portable gas detector di lokasi
kritikal
2) Kajian dan evaluasi pemasangan early
Melakukan pemasangan early warning system berupa portable gas detector lokasi kritikal
yang terhubung / termonitor dari control room atau fire station sebagai upaya awal warning system yang permanen

Melakukan kajian dan evaluasi lebih lanjut untuk pemasangan early warning system yang
permanen di lokasi kritikal

35
12 STRATEGIC 12.B - PEMASANGAN PORTABLE GAS DETECTOR
MILESTONE
KRITERIA PENILAIAN SURVEILLANCE
0% 25% 50% 75% 100%
Tidak ada gas detector Sudah tersedia rencana Gas detector sudah Gas detector telah Gas detector telah
yang dipasang pada pemasangan gas terpasang pada terpasang pada fasilitas terpasang pada fasilitas
fasilitas yang berpotensi detector di lokasi sebagian rencana proses namun pada area proses dan pada area
terjadinya release fasilitas proses yang pemasangan gas tangki fraksi ringan di tangki fraksi ringan di
hydrocarbon berpotensi terjadinya detector yang posisi yang terdekat posisi yang terdekat
release hydrocarbon, ditetapkan dengan masyarakat dengan masyarakat
namun aktualnya belum sekitar belum terpasang sekitar sebagai early
direalisasikan gas detector (sementara warning system bila
pemasangannya. dapat menggunakan terjadi hydrocarbon
portable gas detector) release.
khususnya pada lokasi
tangki yang berdekatan
dengan masyarakat.

34
12 STRATEGIC 12.C - SOSIALISASI PROSEDUR EMERGENCY KE MASYARAKAT
MILESTONE
TUJUAN :
Masyarakat di sekitar unit atau wilayah kerja memahami potensi bahaya dari aktivitas operasional Pertamina dan mengetahui langkah-
langkap yang harus dilakukan dalam keadaan darurat

IMPLEMENTASI YANG DIHARAPKAN : DELIVERABLES :

Setiap unit atau wilayah kerja memiliki prosedur keadaan darurat khusus-nya worst case
condition dan melakukan sosialisasi prosedur keadaan darurat kepada masyarakat sekitar 1) Pelaksanaan sosialisasi dan latihan
keadaan darurat kepada masyarakat dan
stakeholder terkait.
Melakukan latihan penanggulangan keadaan darurat dengan melibatkan masyarakat dan
stakeholder terkait secara periodik 2) Kerjasama penanggulangan keadaan
darurat dengan stakeholder terkait
Terdapat kerjasama dengan stakeholder terkait (misal : BPBD, Basarnas dll.) dalam
menghadapi keadaan darurat

36
12 STRATEGIC 12.C - SOSIALISASI PROSEDUR EMERGENCY KE MASYARAKAT
MILESTONE
KRITERIA PENILAIAN SURVEILLANCE

0% 25% 50% 75% 100%


Tidak ada prosedur Tersedia prosedur Tersedia prosedur Tersedia prosedur Tersedia prosedur
keadaan darurat yang keadaan darurat namun keadaan darurat yang keadaan darurat yang keadaan darurat yang
dimiliki lokasi belum telah telah telah
mempertimbangkan mempertimbangkan mempertimbangkan mempertimbangkan
scenario worst cases scenario worst cases scenario worst cases scenario worst cases
serta belum serta belum serta dan telah serta dan telah
disosialisasikan disosialisasikan disosialisasikan disosialisasikan
(termasuk kepada (termasuk kepada
Masyarakat sekitar) Masyarakat sekitar) dan
telah menjalin
Kerjasama dengan
badan/ instansi terkait
untuk bantuan
penanggulangan.

36
12 STRATEGIC FORMULIR PENILAIAN HASIL SURVEILLANCE – STAGE 1
MILESTONE
CHECKLIST SURVEILLANCE TINDAKLANJUT IMPLEMENTASI 12 INISIATIF HSSE
Lokasi :
Nama Surveillance :
Tanggal Pelaksanaan :

NO ITEM SURVEILLANCE MATRIX SCORING PENCAPAIAN IMPLEMENTASI KETERANGAN HASIL SURVEILLANCE


1 Pelaksanaan Komunikasi 0% 25% 50% 75% 100%
Cascading 12 Inisiatif oleh 12 Ini s i a tif HSSE tida k 12 Ini s i a tif tel a h 12 Ini s i a tif tel a h 12 Ini s i a tif tel a h 12 Ini s i a tif tel a h
perna h di komuni ka s i ka n di komuni ka s i ka n da ri di komuni ka s i ka n da ri di komuni ka s i ka n da ri di komuni ka s i ka n da ri
Pimpinan UO/ AP
ol eh Pi mpi na n (Pi mpi na n pi mpi na n tertinggi l oka s i pi mpi na n tertinggi l oka s i pi mpi na n tertinggi l oka s i pi mpi na n tertinggi l oka s i ke
tertinggi l oka s i da n ke s eba gi a n keci l ke s eba gi a n bes r ke s emua pekerja (100% s emua pekerja (100% da ri
Pi mpi na n HSSE) kepa da pekerja nya (<50% da ri total pekerja nya (≥50% da ri total da ri total popul a s i pekerja ) total popul a s i pekerja ) da n
pekerja nya popul a s i pekerja )/ popul a s i pekerja , na mun na mun bel um di l a kuka n Kontra ktornya s erta a da nya
Pi mpi na n HSSE tel a h bel um s l el uruhnya ) terha da p Kontra ktornya penega s a n da ri pi mpi na n
mengkomuni ka s i ka n 12 tertinggi untuk
i ni s i a tif ke pi mpi na n mel a ks a na ka n i ni s i a tif
tertinggi na mun tida k a da ters ebut
fol l ow upnya .
1c HSSE DEMONSTRATION BY 0% 25% 75% 100%
THE LEADER Demons tra s i l ea der Lea der tel a h Lea der tel a h
Ti da k a da demons tra s i
terha da p a s pek HSSE tel a h mendemons tra s i ka n s a l a h mendemons tra s i ka n
komi tmen terka i t a s pek
di s us un progra mnya s a tu komi tmen HSSE mi ni ma l 2 komi tmen HSSE
HSSE ya ng tel a h di l a kuka n
na mun bel um kepa da pekerja da n kepa da pekerja da n
ol eh Lea der.
di l a ks a na ka n. kontra ktornya . kontra ktornya .
2c Kampanye Budaya HSSE 0% 25% 50% 75% 100%
secara masif Ti da k a da progra m Progra m ka mpa nye HSSE Progra m ka mpa nye HSSE Progra m ka mpa nye HSSE Progra m ka mpa nye HSSE
ka mpa nye HSSE tel a h di s us un na mun tel a h di s us un da n tel a h tel a h di s us un da n tel a h tel a h di s us un da n tel a h
bel um di tetapka n s erta di tetapka n na mun bel um di tetapka n na mun progra m di tetapka n. Progra m
bel um di l a ks a na ka n di l a ks a na ka n da n a tau ka mpa nye bel um ka mpa nye s uda h
s eba l i knya . di l a ks a na ka n s eca ra di l a ks a na ka n s eca ra
kons i s ten s es ua i progra m. kons i s ten s es ua i progra m.

36
12 STRATEGIC FORMULIR PENILAIAN HASIL SURVEILLANCE – STAGE 1
MILESTONE
7a Major Emergency Drill 0% 25% 50% 75% 100%
Ti da k a da progra m da n Progra m ma jor emergency Progra m emergency dri l l Progra m Ma jor Emergency Progra m Ma jor Emergency
tida k a da pel a ks a na a n dri l l s uda h ters edi a na mun s uda h di s us un untuk Ma jor dri l l tel a h ters edi a da n dri l l tel a h ters edi a da n
ma jor emergency dri l l bel um di l a ks a na ka n. Emergency dri l l na mun di l a ks a na ka n na mun di l a ks a na ka n denga n
s cena ri o emergency tida k bel um mel i ba tka n mel i ba tka n ma s ya ra ka t
terma s uk Ma jor Emergency ma s ya ra ka t s eki tar da l a m s eki tar da l a m dri l l ters ebut.
dri l l . dri l l ters ebut.
7d Ketersediaan duty roster/ Emergency team
0%24 jam 25% 50% 75% 100%
Ti da k a da progra m da n Terda pa t ja dua l duty ros ter Terda pa t ja dua l duty ros ter Terda pa t ja dua l duty ros ter Terda pa t ja dua l duty ros ter
ja dua l duty Ros ter na mun bel um di tetapka n ya ng tel a h di tetapka n ya ng tel a h di tetapka n da n ya ng tel a h di tetapka n da n
na mun bel um tel a h menda pa tka n tel a h di l a ks a na ka n s erta
di l a ks a na ka n da n bel um pembeka l a n na mun bel um tel a h menda pa tka n
di l a kuka n pembeka l a n di i mpl ementas i ka n. pembeka l a n ya ng cukup
s eba ga i duty ros ter.

10a Task Observation & Pre Use Inspection 0% 25% 50% 75% 100%
Ti da k a da progra m Ta s k Progra m tas k obs erva tion Progra m tas k obs erva tion Progra m tas k obs erva tion Progra m tas k obs erva tion
Obs erva tion da n Pre Us e da n pre us e i ns pection da n pre us e i ns pection da n pre us e i ns pection da n pre us e i ns pection
Ins pection s erta s uda h ters edi a na mun s uda h ters edi a na mun s uda h ters edi a da n Ta s k s uda h ters edi a da n Ta s k
pra kteknya bel um bel um di l a ks a na ka n ha nya Ta s k Obs erva tion/ Obs erva tion da n Pre Us ed Obs erva tion da n Pre Us ed
di l a kuka n Pre Us ed Ins pection s a ja Ins pection tel a h di l a kuka n Ins pection tel a h di l a kuka n
ya ng di l a kuka n s ebel um pekerja a n s ebel um pekerja a n di mul a i
di mul a i na mun bel um s eca ra kons i s ten
kons i s ten
10c Penyediaan prosedur critical di lokasi kerja
0% 25% 50% 100%
Ti da k a da pros edur opera s i Pros edur opera s i cri tica l Pros edur opera s i cri tica l Pros edur opera s i cri tica l
cri tica l di l oka s i kerja tel a h di s us un na mun tel a h di s us un da n ters edi a tel a h di s us un da n ters dei a
bel um ters edi a di l oka s i di l oka s i kerja na mun di l oka s i kerja da n a ks es
kerja . a ks es terha da p pros edur terha da p pros edur ters ebut
ters ebut terba tas . muda h di l a kuka n

12c Sos i a l i s a s i Pros edur Emergency 0% 25% 50% 75% 100%


ke ma s ya ra ka t Ti da k a da pros edur Ters edi a pros edur kea da a n Ters edi a pros edur kea da a n Ters edi a pros edur kea da a n Ters edi a pros edur kea da a n
kea da a n da rura t ya ng da rura t na mun bel um da rura t ya ng tel a h da rura t ya ng tel a h da rura t ya ng tel a h
di mi l i ki l oka s i mempertimba ngka n mempertimba ngka n mempertimba ngka n mempertimba ngka n
s cena ri o wors t ca s es s erta s cena ri o wors t ca s es s erta s cena ri o wors t ca s es s erta s cena ri o wors t ca s es s erta
bel um di s os i a l i s a s i ka n bel um di s os i a l i s a s i ka n da n tel a h di s os i a l i s a s i ka n da n tel a h di s os i a l i s a s i ka n
(terma s uk kepa da (terma s uk kepa da
Ma s ya ra ka t s eki tar) Ma s ya ra ka t s eki tar) da n
tel a h menja l i n Kerja s a ma
denga n ba da n/ i ns tans i
terka i t untuk ba ntua n
pena nggul a nga n.

36
2 TUJUAN

Cascading Komunikasi Secara Efektif


Memastikan proses cascading komunikasi dan Improvement Pencegahan
penekanan implementasi 12 inisiatif HSSE Insiden
telah dilakukan oleh Leaders masing-masing Memastikan terdapat perbaikan yang
Organisasi (Terutama Regional/ Area/ Zona) berdampak terhadap perilaku dan cara
kepada pekerja dan kontraktornya sebagai kerja pekerja dan kontraktor sehingga
bentuk demonstrasi tugas dan diharapkan mampu mencegah terjadinya
tanggungjawabnya. accident.
Content Title
Here

Monitoring Status Implementasi


Secara Aktual Assurance Tindak Lanjut
Memastikan 12 inisiatif mulai Kepada Stake Holder
diimplementasikan dan memapping progress Meyakinkan kepada stake holder bahawa
realisasinya secara actual pada stage 1 ini. 12 inisiatif tersebut telah ditindaklanjuti
Untuk mengidentifikasi bias/ variasi oleh seluruh Unit Operasi & Anak
implementasi yang terjadi saat implementasi Perusahaan Pertamina.
sehingga dapat dilakukan Corrective action.

1
7 TUGAS DAN TANGGUNGJAWAB PETUGAS SURVEILLANCE

Menjalankan penugasan dengan melakukan pendalaman


Menjalankan penugasan secara independent/ tidak
terhadap penerapan 12 inisiatif HSSE dan
memihak dan transparan
membandingkannya dengan kriteria penilaian yang ditetapkan

Memberikan feedback/ coaching terhadap gap Menyusun laporan hasil surveillance berdasarkan
implementasi yang ditemukan untuk perbaikan data dan fakta yang didapatkan saat onsite visit.
segera.

Menjaga etika dan tata nilai AKHLAK selama Memaparkan hasil surveillance kepada pemberi
pelaksanaan Penugasan sebagai Surveillance tugas (HSSE Holding).

2
ENERGIZING
YOU

Terima Kasih

CONFIDENTIAL AND PROPRIETARY


Any use of this material (FOR PUBLICATION) without permissionis strictly prohibited.

Anda mungkin juga menyukai