Anda di halaman 1dari 9

SKENARIO SIMULASI

PENANGANAN BENCANA INTERNAL


RSUD Dr. MUHAMMAD ZEIN PAINAN
TAHUN 2018

SKENARIO SIMULASI :
Terjadi gempa 6.5 SR yang menyebabkan kepanikan di RSUD Dr. M. Zein
Painan. Beberapa pasien dan petugas terluka. Gempa memicu konsleting yang
menyebabkan kebakaran di Bangsal Kelas Mandeh Rubiah dan tumpahan
cairan B3 di Instalasi Farmasi.

1. WAKTU & LOKASI KEJADIAN


Hari .......................... Tanggal .................................................................. 2018, pukul o9.00 WIB,
di RSUD Dr. M. Zein Painan terjadi rutinitas pelayanan seperti biasa.

Tiba-tiba sekitar 09.30 WIB, terjadi gempa yang cukup kuat, menyebabkan dinding
bergetar, barang-barang berjatuhan. Pasien dan Petugas di Rumah Sakit Panik.

Dampak gempa terparah di lokasi Bangsal Kelas, 1 orang pasien henti jantung, 3
orang pasien cedera jatuh dari tempat tidur, 1 orang petugas tertimpa lemari
menyebabkan patah tulang. Seorang pengunjung/ keluarga pasien berkeras masuk
ke bangsal Kelas.

Di Instalasi Farmasi terjadi insiden tumpahan Cairan B3.

2. GAMBARAN SITUASI
Tiba-tiba terjadi gempa, pasien dan petugas berteriak-teriak ketakutan...
“Gempaaaaa.... gempaaaaaa... Ya Allah..... Astagfirullah.... Allahuakbar ......
Gempaaaa..................... “ ada yang berlindung dibawah meja, ada yang terduduk
lemas di lantai, ada yang lari berhamburan keluar ruangan tak tentu arah.

3. LANGKAH-LANGKAH PENANGANAN
 Begitu terjadi gempa :
1. Saat gempa Petugas berlindung dibawah meja sampai getaran gempa
rendah
2. Getaran reda, Petugas piket di ruangan memakai :
a. Helm Merah : Pj Pemadam Api
b. Helm Kuning : Pj Evakuasi
c. Helm Putih : Pj Fasilitas Medis
d. Helm Biru : Pj. Keamanan/ komando piket
3. Perintah siaga disiarkan di Pusat Informasi (PKRS)
4. Lakukan Evakuasi pada pasien menuju titik kumpul sementara di dalam RS

 Red Blue dan Evakuasi Pasien di Bangsal Kelas


1. Pj. Helm Biru menghubungi Tim Blue
2. Tim Blue menuju ke Kelas
3. Pasien henti jantung mendapat pertolongan Tim Blue

 Kebakaran di Kelas Mandeh Rubiah


1. Petugas piket mengambil helm sesuai Pj masing-masing
2. Helm Merah mengambil Apar dan menuju tempat kebakaran
3. Helm Kuning mengevakuasi pasien dibantu petugas lainnya
4. Helm Putih Menyelamatkan fasilitas Medis
5. Pj Helm Biru menghubungi Pusat Informasi dan memberitahukan insiden
Code Red di Kelas Mandeh Rubiah
Pj Helm Biru menghubungi Instalasi IPSRS agar mematikan aliran listrik
lokal (Mande Rubiah)
Pj Helm Biru orang terakhir yang mengamankan/mengunci ruang Bangsal
6. Operator Pusat Informasi mengaktifkan code red
7. Operator Pusat Informasi menghubungi Ketua K3K melaporkan insiden red
code
8. Ketua K3K melapor ke Direktur RS tentang insiden Code Red
9. Direktur memerintahkan penanganan sebaik-baiknya dan menuju ke lokasi
code red.
 Terjadi tumpahan cairan B3 di Instalasi Farmasi
1. SPO Penanganan Bahan Berbahaya
 Orang petugas patah tulang dievakuasi dari titik evakuasi sementara menuju
IGD
1. SPO transfer pasien

 Kebakaran di Bangsal Kelas berhasi dipadamkan


1. Nonaktifkan code red

 Evakuasi pasien ke ruangan kembali


 Rapat tertutup Manajemen dan Tim K3K mengevaluasi penanganan bencana
internal
BANGSAL KELAS MANDEH RUBIAH

(BRIEFING PETUGAS RED CODE/KODE MERAH )


Setiap pagi Karu Kelas Mande Rubiah melakukan briefing petugas piket kode
merah/red code di ruangan Bangsal Kelas Mande Rubiah.
Karu : “Selamat pagi, rekan-rekan, hari ini hari.............. tanggal ....................2018. yang
bertugas sebagi petugas piket kode merah/red code hari ini adalah :
Helm Merah, adalah saudari................., (Anggota 1) dimana tugasnya adalah sebagai
pengendali api dan memutus rantai penyebaran api dengan APAR (alat Pemadam Api
Ringan)
Helm Kuning adalah saudari ................ (Anggota 2) yang bertugas mengevakuasi pasien
ke titik kumpul sementara dengan mengikuti arah jalur evakuasi.
Helm Putih adalah saudari ...................... (Anggota 3) yang bertugas menyelamatkan
fasilitas medis di ruangan yang terjadi kebakaran
Helm Biru adalah saya sendiri, yang bertugas menghubungi atau menginformasikan
kode merah ke bagian pusat informasi, dalam hal ini adalah PKRS. Bagaiman dengan
tugas masing2, apakah sudah jelas?”
Anggota (3 orang) : “Jelas...”
Karu : “Ok, semoga hari ini lancar, selamat bertugas dan melayani pasien”

PUKUL 10.15 WIB


Keluarga pasien dari kamar 05 tiba-tiba berlari keluar ruangan menuju nurse station
sambil berteriak : “ Kebakaran... kebakaran. Tolong buk, kamar 05 kebakaran..”
Karu: “ Iya, buk, kami segera kesana. Rekan-rekan, kode merah di kamar 05, segera....”
Anggota : “ Siap,... “
Anggota 1 : Mengambil helm merah dan mengambil APAR menuju ke kamar 05
Anggota 2 : Mengambil helm kuning dan menuju ke kamar 05
Anggota 3 : Mengambil helm putih dan menuju ke kamar 05
Karu : Mengambil helm biru dan menghubungi pusat informasi : “ Ass.. Pusat Informasi”
Operator Pusat Informasi : Walaikum salam, ini ...... ada yang bisa dibantu?”
Karu : “ini saya (sebutkan nama dan asal bangsal) tolong aktifkan kode merah di
Bangsal Kelas Mandeh Rubiah dan segera hubungi pihak2 terkait lainnya, terimakasih”
Petugas Pusat Informasi : “ Baik, buk, kode merah akan segera kami aktifkan”
Petugas Pusat Informasi : (Melalui pengeras suara) Perhatian-perhatian, kode merah
kode merah. (2x) Insiden kode merah di bansal Kelas Mandeh Rubiah. Insiden kode
merah di bansal Kelas Mandeh Rubiah.

Petugas piket ruangan lain yang mendengar kode merah diaktifkan, memakai helm
masing-masing menuju ke Kelas mandeh Rubiah. Petugas Keamanan yang piket
memakai helm Biru, menelpon Bagian IPSRS, meminta petugas IPSRS mematikan aliran
listrik lokal di Bangsal Kelas Mandeh Rubiah.

Operator Pusat Informasi menelpon Kabid Pelayanan Medis/ Ketua K3K


memberitahukan telah terjadi insiden kode merah di bangsal Kelas Mandeh Rubiah dan
kode merah telah diaktifkan.

Kabid Pelayanan / Ketua K3K menghubungi Direktur, melaporkan telah terjadi insiden
kode merah di bangsal Kelas Mandeh Rubiah dan kode merah telah diaktifkan. Dan
meminta arahan selanjutnya.

Direktur memerintahkan Kabid Pelayanan Medis / Ketua K3K menuju ke lapangan dan
mengerahkan tenaga ke Bangsal Kelas untuk membantu memadamkan api. Bila tidak
memungkinkan/ api terlalu besar, minta bantuan ke Pemadam kebakaran. Direktur
segera meninjau langsung ke lokasi kode merah.

Api berhasil di padamkan.

Perwakilan Petugas Keamanan menghubungi Pusat Informasi


Petugas Keamanan : “ Siang, Pak, saya ........ Ketua regu petugas keamanan, melaporkan
bahwa insiden kode merah di bangsal kelas mandeh rubiah telah bisa di padamkan,
selanjutnya kode merah dinonaktifkan. Terimakasih”
Operator Pusat Informasi : “Baik, Pak, kode merah akan segera dinonaktifkan.
Terimakasih”.

Operator Pusat Informasi : “Perhatian Perhatian, Kode Merah di Kelas Mandeh rubiah
telah dinonaktifkan” (3X)
- GEMPA 6.5 SR -

1. WAKTU & LOKASI KEJADIAN


Hari .......................... Tanggal .................................................................. 2018 sekitar Pukul 10.00
WIB gempa berkekuatan 6,5 SR terjadi di Pessel. Terjadi kepanikan pasien &
keluarga, pengunjung dan petugas di RSUD Dr. M. Zein Painan. Pasien poliklinik dan
bangsal berhamburan keluar, pengunjung dan petugas juga ikut panik.
1 (satu) orang pasien di di Bangsal Bedah cedera di kepala karena jatuh dari tempat
tidur.

2. PENYEBAB
Gempa yang tiba-tiba mengguncang memicu kepanikan di rumah sakit, baik pasien
dan petugas rs.

3. GAMBARAN SITUASI
Tiba-tiba terjadi gempa, pasien dan petugas berteriak-teriak ketakutan...
“Gempaaaaa.... gempaaaaaa... Ya Allah..... Astagfirullah.... Allahuakbar ......
Gempaaaa..................... “ ada yang berlindung dibawah meja, ada yang terduduk
lemas di lantai, ada yang lari berhamburan keluar ruangan tak tentu arah.

3. LANGKAH-LANGKAH PENANGANAN
A. SAAT GEMPA
 Manajemen
- Tim Komando (Kabid Pelayanan Medis) : Melapor ke Direktur melalui
HT/Telp : “Pagi, Pak, izin melapor, telah terjadi gempa, pasien dan petugas
panik keluar ruangan, mohon arahan dari Bapak”
- Direktur : “ Segera umumkan melalui PKRS, status siaga 1, harap tetap
tenang, silahkan menuju ke titik kumpul sementara dan tunggu arahan
selanjutnya, laksanakan..”
- Direktur : Bicara melalui HT/Telp ke KTU : “ Ibu KTU, tolong cari informasi
ke BPBD tentang gempa yang baru terjadi, apakah berpotensi Tsunami”
- KTU : “Siap, laksanakan, Pak”
- Direktur ke Kasubag Kepegawaian : “ Perintahkan beberapa Petugas
keamanan untuk mengatur arus lalu lintas di depan rs yang menuju IGD”
- Kasubag Kepegawaian : “ Siap, laksanakan, Pak”
- Kasubag kepegawaian ke kepala regu keamanan : “ Tugaskan beberapa
petugas keamanan untuk mengatur arus lalu lintas di depan rs yang menuju
ke igd, bersiap menerima korban rujukan gempa yang menuju ke IGD”
- Kepala Regu keamanan : “Siap, laksanakan, Pak”
- Tim Komando : Melalui Ht/telp “ Pagi, ini Ibu Vera Kabid Pelayanan Medis,
sesuai arahan Direktur, berlakukan status siaga 1 melalui pengeras dan
tunggu intruksi selanjutnya, laksanakan“
- Operator PKRS : “ Siap, laksanakan, Buk..)
- Operator PKRS ; Melalui pengeras suara ke seluruh ruangan : Mohon
perhatian, status siaga 1, status siaga 1, status siaga 1, harap tetap tenang
dan ikuti petugas keluar ruangan menuju titik kumpul sementara didalam
rs. Status siaga 1 dan tunggu informasi kami selanjutnya.
- Regu Keamanan dan seluruh petugas: Setelah mendengar status siaga 1,
membantu evakuasi pasien dan pengunjung ke titik kumpul sementara.

 BANGSAL BEDAH
- Karu Bedah menghubungi Kasi Keperawatan : “ (Sebutkan nama) Izin
melapor, buk, ada 1 pasien dari bangsal bedah cedera di kepala
karena jatuh dari tempat tidur, pasien telah kami evakuasi ke titik
kumpul sementara di depan bangsal kelas, mohon kirimkan bantuan medis,
buk”
-Kasi Keperawatan : “ Terimakasih atas laporannya, lakukan pertolongan
pertama sampai tim bantuan medis dari IGD datang”
- Kasi Keperawatan ke Karu IGD ; “ Tolong kirimkan bantuan medis ke titik
kumpul sementara di depan Kelas, ada 1 pasien cedera kepala jatuh dari
tempat tidur, segera”
- Karu IGD : “ Siap, laksanakan, buk”
...........................................................................................................................................
Tim Bantuan medis melakukan penanganan cedera kepala pasien
Setelah 10 Menit dari status siaga dan tidak terjadi gempa susulan.
Kondisi mulai kondusif.
- KTU ke Direktur : “Izin melapor, Pak, menurut keterangan kepala BPBD
Pessel, gempa berkekuatan 6.5 SR tidak berpotensi Tsunami. Demikian
laporan dari kami, pak”
- Direktur : “ Terimakasih atas informasinya”

15 Menit setelah diberlakukan status siaga 1


- Direktur ke Kabid Pelayanan Medis : “ Umumkan status siaga 1 dicabut,
laksanakan”
- Kabid Pelayanan Medis : “Siap Laksanakan, Pak”
- Kabid Pelayanan Medis ke Operator PKRS melalui HT/telp : Status siaga 1
dicabut, pasien dan pengunjung bisa kembali ke ruangan dengan dibantu
petugas, laksanakan”
- Operator PKRS : Mohon perhatian... kondisi aman, status siaga 1 dicabut,
kondisi aman, status siaga 1 dicabut, kondisi aman, status siaga 1 dicabut,
bagi pasien silahkan kembali ke ruangan masing-masing dengan hati-hati
dengan dibantu petugas dan tetap waspada. Terimakasih
- Regu Keamanan dan seluruh petugas: Setelah mendengar status siaga 1
dicabut, membantu pasien dan pengunjung ke ruang rawatan/ poliklinik.

Direktur memanggil jajaran managemen dan petugas yang terlibat,


mengucapkan terimakasih atas kerjasamanya, melakukan evaluasi untuk
penanganan kedepannya.

Anda mungkin juga menyukai