SKENARIO SIMULASI :
Terjadi gempa 6.5 SR yang menyebabkan kepanikan di RSUD Dr. M. Zein
Painan. Beberapa pasien dan petugas terluka. Gempa memicu konsleting yang
menyebabkan kebakaran di Bangsal Kelas Mandeh Rubiah dan tumpahan
cairan B3 di Instalasi Farmasi.
Tiba-tiba sekitar 09.30 WIB, terjadi gempa yang cukup kuat, menyebabkan dinding
bergetar, barang-barang berjatuhan. Pasien dan Petugas di Rumah Sakit Panik.
Dampak gempa terparah di lokasi Bangsal Kelas, 1 orang pasien henti jantung, 3
orang pasien cedera jatuh dari tempat tidur, 1 orang petugas tertimpa lemari
menyebabkan patah tulang. Seorang pengunjung/ keluarga pasien berkeras masuk
ke bangsal Kelas.
2. GAMBARAN SITUASI
Tiba-tiba terjadi gempa, pasien dan petugas berteriak-teriak ketakutan...
“Gempaaaaa.... gempaaaaaa... Ya Allah..... Astagfirullah.... Allahuakbar ......
Gempaaaa..................... “ ada yang berlindung dibawah meja, ada yang terduduk
lemas di lantai, ada yang lari berhamburan keluar ruangan tak tentu arah.
3. LANGKAH-LANGKAH PENANGANAN
Begitu terjadi gempa :
1. Saat gempa Petugas berlindung dibawah meja sampai getaran gempa
rendah
2. Getaran reda, Petugas piket di ruangan memakai :
a. Helm Merah : Pj Pemadam Api
b. Helm Kuning : Pj Evakuasi
c. Helm Putih : Pj Fasilitas Medis
d. Helm Biru : Pj. Keamanan/ komando piket
3. Perintah siaga disiarkan di Pusat Informasi (PKRS)
4. Lakukan Evakuasi pada pasien menuju titik kumpul sementara di dalam RS
Petugas piket ruangan lain yang mendengar kode merah diaktifkan, memakai helm
masing-masing menuju ke Kelas mandeh Rubiah. Petugas Keamanan yang piket
memakai helm Biru, menelpon Bagian IPSRS, meminta petugas IPSRS mematikan aliran
listrik lokal di Bangsal Kelas Mandeh Rubiah.
Kabid Pelayanan / Ketua K3K menghubungi Direktur, melaporkan telah terjadi insiden
kode merah di bangsal Kelas Mandeh Rubiah dan kode merah telah diaktifkan. Dan
meminta arahan selanjutnya.
Direktur memerintahkan Kabid Pelayanan Medis / Ketua K3K menuju ke lapangan dan
mengerahkan tenaga ke Bangsal Kelas untuk membantu memadamkan api. Bila tidak
memungkinkan/ api terlalu besar, minta bantuan ke Pemadam kebakaran. Direktur
segera meninjau langsung ke lokasi kode merah.
Operator Pusat Informasi : “Perhatian Perhatian, Kode Merah di Kelas Mandeh rubiah
telah dinonaktifkan” (3X)
- GEMPA 6.5 SR -
2. PENYEBAB
Gempa yang tiba-tiba mengguncang memicu kepanikan di rumah sakit, baik pasien
dan petugas rs.
3. GAMBARAN SITUASI
Tiba-tiba terjadi gempa, pasien dan petugas berteriak-teriak ketakutan...
“Gempaaaaa.... gempaaaaaa... Ya Allah..... Astagfirullah.... Allahuakbar ......
Gempaaaa..................... “ ada yang berlindung dibawah meja, ada yang terduduk
lemas di lantai, ada yang lari berhamburan keluar ruangan tak tentu arah.
3. LANGKAH-LANGKAH PENANGANAN
A. SAAT GEMPA
Manajemen
- Tim Komando (Kabid Pelayanan Medis) : Melapor ke Direktur melalui
HT/Telp : “Pagi, Pak, izin melapor, telah terjadi gempa, pasien dan petugas
panik keluar ruangan, mohon arahan dari Bapak”
- Direktur : “ Segera umumkan melalui PKRS, status siaga 1, harap tetap
tenang, silahkan menuju ke titik kumpul sementara dan tunggu arahan
selanjutnya, laksanakan..”
- Direktur : Bicara melalui HT/Telp ke KTU : “ Ibu KTU, tolong cari informasi
ke BPBD tentang gempa yang baru terjadi, apakah berpotensi Tsunami”
- KTU : “Siap, laksanakan, Pak”
- Direktur ke Kasubag Kepegawaian : “ Perintahkan beberapa Petugas
keamanan untuk mengatur arus lalu lintas di depan rs yang menuju IGD”
- Kasubag Kepegawaian : “ Siap, laksanakan, Pak”
- Kasubag kepegawaian ke kepala regu keamanan : “ Tugaskan beberapa
petugas keamanan untuk mengatur arus lalu lintas di depan rs yang menuju
ke igd, bersiap menerima korban rujukan gempa yang menuju ke IGD”
- Kepala Regu keamanan : “Siap, laksanakan, Pak”
- Tim Komando : Melalui Ht/telp “ Pagi, ini Ibu Vera Kabid Pelayanan Medis,
sesuai arahan Direktur, berlakukan status siaga 1 melalui pengeras dan
tunggu intruksi selanjutnya, laksanakan“
- Operator PKRS : “ Siap, laksanakan, Buk..)
- Operator PKRS ; Melalui pengeras suara ke seluruh ruangan : Mohon
perhatian, status siaga 1, status siaga 1, status siaga 1, harap tetap tenang
dan ikuti petugas keluar ruangan menuju titik kumpul sementara didalam
rs. Status siaga 1 dan tunggu informasi kami selanjutnya.
- Regu Keamanan dan seluruh petugas: Setelah mendengar status siaga 1,
membantu evakuasi pasien dan pengunjung ke titik kumpul sementara.
BANGSAL BEDAH
- Karu Bedah menghubungi Kasi Keperawatan : “ (Sebutkan nama) Izin
melapor, buk, ada 1 pasien dari bangsal bedah cedera di kepala
karena jatuh dari tempat tidur, pasien telah kami evakuasi ke titik
kumpul sementara di depan bangsal kelas, mohon kirimkan bantuan medis,
buk”
-Kasi Keperawatan : “ Terimakasih atas laporannya, lakukan pertolongan
pertama sampai tim bantuan medis dari IGD datang”
- Kasi Keperawatan ke Karu IGD ; “ Tolong kirimkan bantuan medis ke titik
kumpul sementara di depan Kelas, ada 1 pasien cedera kepala jatuh dari
tempat tidur, segera”
- Karu IGD : “ Siap, laksanakan, buk”
...........................................................................................................................................
Tim Bantuan medis melakukan penanganan cedera kepala pasien
Setelah 10 Menit dari status siaga dan tidak terjadi gempa susulan.
Kondisi mulai kondusif.
- KTU ke Direktur : “Izin melapor, Pak, menurut keterangan kepala BPBD
Pessel, gempa berkekuatan 6.5 SR tidak berpotensi Tsunami. Demikian
laporan dari kami, pak”
- Direktur : “ Terimakasih atas informasinya”