Direktur, STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR H. SUTARMAN 1. Cara alamiah bagi anak untuk mengungkapkan konflik dirinya yang tidak disadari 2. Bermain merupakan kegiatan yang dilakukan untuk kesenangan yang ditimbulkannya tanpa mempertimbangkan hasil akhirnya PENGERTIAN 3. Kegiatan yang dilakukan sesuai dengan keinginan dalam mengatasi konflik dari dalam dirinya yang tidak disadari serta dengan keinginan sendiri ubtuk memperoleh kesenangan
1. Memfasilitasi anak untuk beradaptasi dengan lingkungan yang asing
2. Meminimalisir tindakan perawatan yang traumatis 3. Membantu mengurangi stress terhadap perpisahan 4. Membantu mempercepat penyembuhan TUJUAN 5. Memberi peralihan (distraksi) dan relaksasi 6. Sebagai fasilitas komunikasi 7. Persiapan untuk hospitalisasi atau surgery 8. Sarana untuk mengekspresikan perasaan
KEBIJAKAN Dilakukan di Ruang Rawat Inap Anak
1. Bermain/ alat bermain harus sesuai dengan taraf perkembangan anak. 2. Permainan disesuaikan dengan kemampuan anak. HAL-HAL YANG 3. Ulang suatu cara bermain sehingga anak terampil, sebelum HARUS meningkat pada keterampilan yang lebih majemuk. DIPERHATIKAN 4. Jangan memaksa anak bermain, bila anak sedang tidak ingin bermain. 5. Jangan memberikan alat permainan terlalu banyak atau sedikit. 1. Pasien dan keluarga diberitahu tujuan bermain 2. Melakukan kontrak waktu 3. Tidak ngantuk PERSIAPAN 4. Tidak rewel PASIEN 5. Keadaan umum mulai membaik 6. Pasien bias dengan tiduran atau duduk, sesuai kondisi klien
1. Rancangan program bermain yang lengkap dan sistematis
PERALATAN 2. Alat bermain sesuai dengan umur/jenis kelamin dan tujuan
SOP TERAPI BERMAIN
No Dokumen: No. Revisi: Hal:
1/2
Tanggal Terbit Ditetapkan Oleh,
Direktur, STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR H. SUTARMAN A. Tahap Pra Interaksi 1. Melakukan kontrak waktu 2. Mengecek kesiapan anak (tidak ngantuk, tidak rewel, keadaan umum membaik/kondisi yang memungkinkan) 3. Menyaiapkan alat B. Tahap Orientasi 1. Memberikan salam kepada pasien dan menyapa nama pasien 2. Menjelaskan tujuan dan prosedur pelaksanaan 3. Menanyakan persetujuan dan kesiapan klien sebelum kegiatan dilakukan C. Tahap Kerja 1. Memberi petunjuk pada anak cara bermain 2. Mempersilahkan anak untuk melakukan permainan sendiri atau dibantu 3. Memotivasi keterlibatan klien dan keluarga PROSEDUR 4. Memberi pujian pada anak bila dapat melakukan PELAKSANAAN 5. Mengobservasi emosi, hubungan inter-personal, psikomotor anak saat bermain 6. Meminta anak menceritakan apa yang dilakukan/dibuatnya 7. Menanyakan perasaan anak setelah bermain 8. Menanyakan perasaan dan pendapat keluarga tentang permainan D. Tahap Terminasi 1. Melakukan evaluasi sesuai dengan tujuan 2. Berpamitan dengan pasien 3. Membereskan dan kembalikan alat ke tempat semula 4. Mencuci tangan 5. Mencatat jenis permainan dan respon pasien serta keluarga kegiatan dalam lembar catatan keperawatan dan kesimpulan hasil bermain meliputi emosional, hubungan inter-personal, psikomotor dan anjuran untuk anak dan keluarga
Windalestari M-912312906105100-Pengaruh Terapi Bermain Hospital Story Terhadap Kecemasan Anak Usia 6-8 Tahun Yang Dirawat Di Ruang Perawatan Anak Rsud Bahteramas Tahun 2016