BAB I
PENDAHULUAN
Bahkan dalam era globalisasi saat ini teknologi informasi merambah kepada
sebuah layanan pembelian tiket pesawat secara online. Dengan adanya
pembelian tiket secara online ini membuat masyarakat semakin mudah dalam
melakukan pembelian tanpa harus pergi langsung ke bandara. Seiring dengan
pesatnya pertumbuhan masyarakat dikalangan menengah keatas dengan
mobilitas yang tinggi sehingga kecepatan dan kemudahan dalam melakukan
transaksi sangat diperlukan, dengan melihat samakin tingginya mobilitas
masyarakat ekonomi menengah keatas hal ini memberikan angin segar bagi
perusahan portal travel agent.
Berdasarakan rilis data yang dikeluarkan oleh hootsuite and we are social
mengalami kenaikan terhadap pengguna internet yang ada di Indonesia.
Hootsuite merupakan perusahaan platfrom media sosial asal Kanada dan we are
social sendiri berasal dari perusahaan media asal Inggris. Hootsuite and we are
social telah melakukan survei data sebagai berikut :
2
Gambar 1.1
Gambar mengenai penggunaan internet di indonesia
Sumber: www.wearesocial.com
Dilihat dari data yang dikeluarkan oleh Hootsuite and we are social kita
bisa melihat pertumbuhan populasi warga negara Indonesia yang mencapai
286,2 juta itu merupakan pangsa pasar yang sangat besar, seiring dengan
bertumbuhnya jumlah populasi maka pengguna internet didalam mobilitas
sehari-hari hal ini menjadi sasaran bagi para perusahaan eccomerce yang
ada di Indonesia terutama platform e-ccomerce di bidang travel agent.
Dewasa ini e-ccomerce yang bergerak dibidang travel agent lebih banyak
menggunakan situs dan aplikasi hal ini bertujuan agar konsumen dapat
mengakses atau melakukan pembelian dimana saja tanpa harus bertemu
secara langsung dengan penjual, banyak sekali kemudahan manfaat yang
kita dapatkan saat melakukan pembelian tiket pesawat secara online melalui
e-commerce.
E-commerce adalah perdagangan elektronik sebuah pemasaran atau jasa
dengan sistem elektronik melalui internet dalam hal ini e-commerce yang
melibatkan data, sistem yang dijalankan secara otomatis. e-commerce
adalah bagian dari e-bussines dimana cakupan e-bussines lebih luas.
3
Dilihat dari tabel 1.1 di atas pada periode tahun 2017 tiket.com masih
berada di bawah traveloka sebagai situs yang paling banyak dikunjungi oleh
konsumen, berdasarkan sumber dari www.Similarweb.com tiket.com
meraih 186.638 kunjungan disitusnya sebelum nya ada traveloka dengan
520,266 pengunjung disitusnya, yang ketiga diraih pegi pegi.com diikuti
dengan nusatrip dan trivago.co.id.
Periode tahun 2018 tiket.com masih berada pada posisi kedua namun
jumlah pengunjung berkurang dari 186,638 menjadi 51.552 traveloka masih
4
Berdasarkan tabel 1.2 dapat dilihat pada tahun 2016-2018 pangsa pasar
online Travel Agent berubah ubah yang bertahan dari periode tersebut adalah
Traveloka, Tiket.com, dan Agoda, ketiga layanan jasa tersebut merupakan
pesaing Online Travel Agent. Diawali oleh Traveloka sebagi market leader,
kemudian peringkat kedua diraih oleh Tiket.com yang memiliki persentasi
fluktuatif tiap tahun nya, diraih oleh Agoda. Dari data market share agent
travel Tiket.com berada pada posisi kedua di Indonesia dengan persentase
fluktuatif dengan kenyataan tersebut bahwa Tiket.com terkalahkan oleh
Traveloka. Terdapat beberapa faktor yang membuat tiket.com berada di posisi
5
kedua diantara masih banyak nya masalah masalah yang dihadapi tiket.com di
antara nya masih berbelit dalam proses pembelian tiket dan susah nya dalam
pembelian tiket melalui situs aplikasi membuat konsumen lebih memilih ke
situs lain yang lebih mudah seperti traveloka, selain itu dari segi pelayanan
elektronik nya yang masih lemah, lalu dari segi promosi yang dilakukam
tiket.com belum maksimal bahkan promosi yang dilakukan tiket.com masih
kalah dengan pesaing nya yaitu Traveloka, jadi dari sekian banyak
permasalahan itu membuat tiket.com berada di posisi kedua dengan persentase
yang fluktuatif. Hal tersebut lah yang membuat mengapa tiket.com berada di
posisi kedua dalam pangsa pasar Online travel agent yang ada di Indonesia.
Dalam artikel yang dibuat oleh kompas.com dijelaskan bahwa pada tahun
2018 menjadi momentum semakin berkembang pesatnya aplikasi di Indonesia
dalam artikel tersebut menjelaskan bahwa Traveloka mengeluarkan dana
sebesar 459,807 miliar rupiah untuk mengenalkan produknya melalui iklan
sedangkan tiket.com berada dibawah Traveloka dengan mengelontorkan dana
untuk iklan sebesar 310,27 miliar rupiah Jika dilihat dari jumlah dana yang
dikeluarkan untuk iklan tiket.com masih dibawah Traveloka hal itu yang
menyebabkan Traveloka banyak dipilih sebagai platform pembelian tiket
pesawat karena agresif and Traveloka dalam memperkenalkan platformnya dari
fenomena ini peneliti mengambil iklan sebagai variabel X (3) dalam penelitian.
7
10
0
sangat setuju netral tidak sngt tdk
setuju setuju setuju
Berdasarkan gambar 1.2 dapat dijelaskan bahwa respon yang memilih untuk
membeli tiket pesawat ditiket.com sebanyak 7 responden sedangkan netral dan
tidak setuju meraih 9 responden hal ini dapat dijelaskan bahwa kurang nya
minat masyarakat dalam membeli tiket melalui platform tiket.com di Kota
Bandung. Selanjutnya hasil survei dari kategori jika ingin membeli tiket
pesawat selalu menggunakan platform tiket.com, dalam kategori ini posisi
netral mendapatkan respon yaang cukup tinggi dengan 10 responden dan tidak
8
Electronic service quality baru baru ini menjadi hal yang sangat penting
bagi perusahaan berbasis internet, sama hal nya dengan tiket.com yang
merupakan perusahaan berbasis internet dimana electronik service quality
sangat penting bagi kinerja perusahaan. E-service quality didefinisikan sebagai
berikut E-service quality is definded as being “ the extent to which a website
facilitates and effective shopping,purchasing and delivery of products and
services” jika dialihkan kebahasa Indonesia E- service quality artinya sejauh
mana situs web memfasilitasi belanja, pembelian yang efektif dan efesien dan
pengiriman produk dan layanan. Menurut Zeithaml, parasuraman, & Maholtra
dalam Feng-hui lee,Wann-Yih Wu (2011 :7767).
Dari hasil survei yang telah peniliti lakukan terhadap 30 responden di Kota
Bandung, peniliti memberikan pertanyaan manakah kualitas pelayanan
elektronik yang memiliki kualitas yang baik dalam segi pelayanan nya dapat
dilihat di gambar 1.3 platform tiket.com menduduki posisi ke 3 dari 6 platform
yang ada, sedangkan yang menjadi pilihan terbanyak dari 30 responden yang
mengatakan platform tersebut mempunyai kualitas pelayan elektronik yang
paling bagus iyalah Traveloka dengan persentase sebesar 43% diposisi ke dua
Trivago dengan 20%, dan tiket.com berada diposisi ketiga dengan persentase
sebesar 10%. Artinya didalam kualitas pelayanan elektronik di tiket.com belum
maksimal.
Gambar 1.4
Dapat dijelaskan mengenai grafik diagram tersebut merupakan hasil survei dari
30 responden mengenai manakah platform yang mereka percaya, contoh nya
10
seperti keamanan data data pribadi konsumen tersebut. Jika dilihat dari grafik
diagram tersebut tiket.com hanya mendapat persentase sebesar 10%, jauh
tertinggal dengan kimpetitor nya yaitu Traveloka yang berhasil mendapatkan
persentase sebesar 53,3% dan diposisi ke 2 disi oleh Trivago dengan 16,7%
diposisi ke 3 ditempati pegi pegi.com dengan persentase sebesar 13,3% dan ke
4 disi oleh platform tiket.com dengan persentase sebesar 10%.
Iklan merupakan bagian yang sangat penting bagi semua usaha baik itu online
maupun offline selalu menggunakan iklan sebagai media promosi nya. Berikut
mengenai hasil survei mengenai iklan yang memberikan informasi yang tepat
bagi konsumen nya :
Gambar 1.5
1.3.1 Maksud
Maksud dari penelitian ini adalah memperoleh bukti yang empiris mengenai
pengaruh kepercayaan, E-service quality, dan iklan terhadap keputusan
pembelian tiket pesawat tiket.com di Kota Bandung.
12
1. Penulis
Diharapkan dapat menambah pengetahuan mengenai penerapan pelaksanaan
teori yang sudah didapatkan peneliti selama proses perkuliahan serta
pelaksanaanya secara langsung di lapangan khususnya mengenai teori
kepercayaan, E-service quality, iklan dan keputusan pembelian.
2. Akademis
Bagi perguruan tinggi dan lingkungan akademis, penelitian ini dapat
bermanfaat bagi pengembangan ilmu pengetahuan dan aplikasinya di bidang
Manajemen Pemasaran khususnya mengenai kepercayaan, E-service quality,
iklan dan keputusan pembelian.
3. Perusahaan
13
Tabel 1.3
Jadwal Penelitian
1 Pengajuan judul
skripsi
2 Tahap persiapan
penyusunan
proposal skripsi -
seminar proposal
3 Tahap
pengumpulan data
4 Tahap pengolahan
data
5 Tahap penulisan
6 Ujian sidang
skripsi
14
BAB II
KERANGKA PEMIKIRAN
2.1 Manajemen Pemasaran
Menurut Kotler dan Armstrong (2018:34), manajemen pemasaran
adalah seni dan ilmu pengetahuan memilih pasar target dan membangun
hubungan yang menguntungkan dengan mereka.
2. E-Commerce
2) Perspektif proses bisnis, e-commerce adalah aplikasi dari teknologi yang menuju
otomatisasi dari transaksi bisnis dan aliran kerja.
2.3 Kepercayaan
Trust has been defined as a type of expectation that alleviates the fear that
one’s exchange partner will act opportunistically (Nooteboom, dalam Bi Lia,
Yan Wub, Zhifeng Haoc, Xueming Yana, Boyu Chen, 2019). Jika dialihkan
kedalam bahasa artinya adalah Kepercayaan telah didefinisikan sebagai harapan
yang mengurangi rasa takut satu mitra pertukaran akan bertindak secara
oportunistik
1. Jaminan kepuasan.
2. Perhatian.
3. Keterus-terangan.
Secara garis besar E-service quality merupakan suatu pelayan secara online
yang mmenggunakan sistem yang didukung oleh teknologi yang ditawarkan oleh
penyedia layanan dengan tujuan agar mendapatkan hasil yang efektif dan efesien.
Indikator E-Service Quality menurut ( Ho & Lee dalam Cemal Zehira , Elif
Narcıkarab 2018-430) information quality, security, ease of use, availability,
customization, community, responsiveness, and delivery fulfillment are important
indicators :
2.5 Iklan
Menurut (Moriarty, Mitchell, Wells, dalam Dita puspita sari 2016), iklan
adalah bentuk komunikasi berbayar yang menggunakan media massa dan media
interaktif untuk menjangkau audiensi yang luas dalam rangka menghubungkan
sponsor yang jelas dengan pembeli (audiensi sasaran) dan memberikan
informasi tentang produk (barang, jasa, dan gagasan).
Menurut ( Kotler dan Keller dalam Theresia Pradiani &Dwi Citra Wahyu
Ningtyas 2017:74) iklan adalah semua bentuk terbayar dari presentasi
nonpersonal dan promosi ide, barang atau jasa melalui sponsor yang jelas
melalui media cetak (Koran dan majalah), media penyiaran (radio dan televisi),
media jaringan (telepon, kabel, satellite, wireless), dan media elektronik
(rekaman suara, rekaman video, CD- ROM, halaman website) dan media
pameran (Billboard, papan petunjuk jalan, dan poster).
Secara garis besar iklan adalah suatu bentuk komunikasi antara produsen
dengan konsumen melalui media massa atau media elektronik dalam rangka
untuk memberikan informasi mengenai produk yang dikeluarkan kepada
seluruh masyarakat luas.
Menurut ( Lupiyoadi Dalam Dita puspita sari 2016) pada dasarnya tujuan
pengiklan adalah komunikasi yang efektif dalam rangka mengubah sikap dan
perilaku konsumen.
3. Iklan pengingat (reminder advertising) , iklan ini akan sangat penting dalam
tahap kedewasaan (maturity) suatu produk untuk menjaga agar konsumen selalu
ingat akan produk tersebut.
a. Faktor Budaya, Budaya mempunyai pengaruh yang paling luas dan paling
dalam pada keputusan pembelian. Pemasar harus memahami peran yang
dimainkan oleh kultur, subkultur, dan kelas sosial pembeli.
b. Faktor Sosial, Keputusan pembelian juga akan dipengaruhi oleh faktor
social seperti kelompok acuan, keluarga, peran, dan status sosial dari
konsumen
c. Faktor Pribadi, Keputusan pembelian juga dipengaruhi oleh usia dan tahap
siklus hidup pembeli, pekejaan dan lingkungan ekonomi, kepribadian,
konsep diri serta gaya hidup dan nilai.
d. Faktor Psikologis, Pilihan pembelian seseorang juga dipengaruhi oleh
faktor psikologis yang utama, yaitu motivasi, persepsi, proses
pembelajaran, serta kepercayaan dan sikap.
2.7.1 Indikator-indikator Keputusan Pembelian
Terdapat beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam segi layanan yang
berkaitan dengan internet diantara nya kualitas pelayanan secara elektronik
selain itu perusahaan harus menggencarkan iklan ke media sosial karena
banyak nya pengguna media sosial yang ada di Indonesia perusahaan dapat
menarik konsumen untuk melakukan pembelian di platform perusahaan
dalam hal ini perusaah E-commerce.
Kepercayaan
(X1)
H1
H3
Iklan
(X3)
H4
26
Gambar 2.1
Paradigma penelitian
2.9 Hipotesis
Tabel 2.1
Penelitian Terdahulu
Tahu Masalah
No Peneliti Hasil/Temuan Variabel Yang Terkait
n Penelitian
Dari hasil penelitian
tersebut menyatakan
bahwa variabel
Agustinus
Untuk mengetahaui kepercayaan,kemudah
Mulyadi
pengaruh an dan kualitas
Kepercayaan
kepercayaan,kemu informasi secara
, Dian Eka Kemudahan
1 2018 dahan dan kualitas simultan memilki
,& Kualitas informasi
informasi terhadap pengaruh secara
Keputusan pembelian
keputusan signifikan baik secara
Welly
pembelian langsung maupun
Nailis3
tidak langsung
terhadap minat
keputusan pembelian.
2 2017 DINO Untuk mengetahui Dari hasil penelitian
ACHRIZ analisis pengaruh ini Kepercayaam
A ILHAM Kepercayaan,terha kepercayaan,keamana Keamanan
dap keputusan n dan kualitas Kualitas pelayanan
pembelian , pelayanan
keamanan dan berpengaruh positif Keputusan pembelian
kualitas pelayanan terhadap keputusan
terhadap keputusan pembelian. Kemudian
pembelian melalui berdasarkan hasil uji
situs online store F, hasil penelitian
LAZADA sebagai menunjukkan bahwa
Ecommerce Keprcayaan,keamanan
28
,dan kualitas
pelayanan secara
terpacaya di
simultan
indonesia.
mempengaruhi
keputusan pembelian.
Ni Wayan
Nonik Dari hasil penelitian
Untuk mengetahui
Ismayanti ini menunjukkan
pengaruh
bahwa Kepercayaan
Kepercayaan dan Kepercayaan
I Wayan dan Electronic service
3 2015 Electronic service Electronic service quality
Suardana quality
quality terhadap Keputusan pembelian
Berpengaruh
keputusan
I Made signifikan terhadap
pembelian
Kusuma keputusan pembelian.
Negara
Untuk mengetahui Dari hasil penelitian
pengaruh Media menyatakan bahwa
Sosial, E-Service Media Sosial, E- Media Sosial
4 2018 Abdul Quality dan Harga Service Quality dan Electronic service quality
Wahid terhadap keputusan Harga berpengaruh Keputusan pembelian
Muslim konsumen untuk signifikan terhadap
berbelanja keputusan pembelian
Untuk mengetahui
pengaruh Iklan Dari hasil penelitian
Terhadap mengemukaakan
Taat Iklan
5 2018 Keputusan bahwa variabel iklan
Kuspriyono Keputusan pembelian
Pembelian berpengaruh terhadap
Apartemen keputusan pembelian
Meikarta
29
30
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1 Jenis Penelitian
1. Variabel Independen
Variabel ini sering disebut sebagai variabel stimulus, predictor,
antecedent. Dalam bahas Indonesia sering disebut sebagai variabel
bebas. Variabel bebas merupakan variabel yang mempengaruhi atau
yang menjadi sebab perubahannya atau timbulnya variabel dependen
(terikat). Maka yang menjadi variabel independen (bebas) dalam
penelitian ini adalah:
a. Kepercayaan (X1)
b. E-service quality (X2)
c. Iklan (X3)
2. Variabel Dependen
32
Opresionalisasi Variabel
2016:430 E- 2016:430)
as entire 2. Security
perceptions or 4. Availability
5. Responsiveness
evaluations of
6. delivery fulfillment
electronic
service
experience of the
Electronic
online
service
marketplace.
quality
(X2)
Artinya Kualitas
E-Layanan dapat
digambarkan
sebagai persepsi
pelanggan
keseluruhan
atau evaluasi
layanan
elektronik
pengalaman
pasar online
3.3.1 Populasi
Menurut Sugiyono (2017:80), populasi adalah wilayah generalisasi
yang terdiri atas objek/subjek yang mempunyai kualitas karakteristik
tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik
kesimpulannya. Populasi dalam penelitian ini adalah keputusan pembelian
tiket pesawat pada agent travel Tiket.com di kota Bandung. Jumlah populasi
untuk penelitian ini tidak terhingga karena jumlah individunya tidak
diketahui dengan pasti.
3.3.2 Sampel
Menurut Sugiyono (2014) “dengan menghitung ukuran sampel yang
dilakukan dengan menggunakan teknik Isaac Michael. Untuk menentukan
sampel menggunakan rumus sebagai berikut”.
(Z ¿¿ a /2)2 P . q
n= ¿
e2
Keterangan :
n = sampel
P = proporsi populasi
q=1–P
Z = tingkat kepercayaan
e = margin of error
α = 1 – tingkat signifikan
α = 1 – 0,95
p = 0,5
q = 1 – 0,5 = 0,5
e = 0,05
(Z ¿¿ a /2)2 Pxq
n= ¿
e2
0,245
n=
0,0025
37
1. Teknik Wawancara
Menurut Sugiyono (2017:231) wawancara merupakan pertemuan
dua orang untuk bertukar informasi dan ide melalui tanya jawab,
sehingga dapat dikontruksikan makna dalam suatu topik tertentu.
2. Teknik Pengamatan/Observasi
Menurut Sugiyono (2017:145), observasi merupakan suatu proses
kompleks, suatu proses yang tersusun dari berbagai proses biologis dan
38
n ∑ XY −( ∑ X ) (∑Y )
r hitung= 2 2 2
√ {n ∑ X −( ∑ X ) } {n∑Y −( ∑ Y ) 2 }
Keterangan:
r = Koefisien validitas butir pernyataan/pertanyaan yang dicari
∑X = Jumlah skor item
∑Y = Jumlah skor total (seluruh item)
n = Banyaknya data kaidah keputusannya adalah :
jika rhitung > rtabel, maka valid.
Jika rhitung < rtabel, maka tidak valid.
k Σsⅈ 2
r= [ ][k−1
1− 2
st ]
Keterangan:
r : Nilai reliabilitas
1. Analisis Grafik
Grafik Normality Probability Plat, ketentuan yang digunakan adalah:
41
1. Nilai R2 yang dihitung oleh suatu estimasi model regresi empiris sangat
tinggi, tetapi secara individual variabel-variabel independen banyak
yang tidak signifikan mempengaruhi variabel dependen.
2. Menganalisis matrik korelasi variabel-variabel independen.
3. Multikolinearitas dapat dilihat dari (1) nilai toleransi dan lawanya (2)
variance inflanation factor (VIF). Kedua ukuran ini menunjukan setiap
variabel independen manakah yang di jelaskan oleh variabel
independen lainya. Berikut
42
VIF = 1 / Tolerance
1. Jika ada pola tertentu, seperti titik-titik yang ada membentuk pola
tertentu yang teratur (bergelombang, melebar kemudian menyempit),
maka mengindikasi telah terjadi heterokdisitas.
2. Jika tidak ada pola yang jelas, serta titik-titik yang menyebar di atas dan
di bawah angka nol pada sumbu Y, maka tidak terjadi heterokdisitas.
4.6.4 Uji Autokorelasi
Uji autokolerasi merupakan pengujian asumsi dalam regresi dimana
variabel dependen tidak berkolerasi dengan dirinya sendiri. Panduan
mengenai angka D-W untuk mendeteksi auto korelasi dapat diambil patokan
43
Keterangan:
Me = Mean (Rata-rata)
∑ = Sigma (Jumlah)
Xi = Nilai X ke i sampai ke n
n = Jumlah Individu
Persamaan rata-rata (mean) di atas merupakan teknik penjelasan
kelompok didasarkan atas nilai rata-rata dari kelompok tersebut. Rata-rata
ini didapat dengan menjumlahkan data seluruh individu dalam kelompok
itu, kemudian dibagi dengan jumlah individu yang ada pada kelompok
tersebut.
Keterangan:
45
Y : Variabel dependen
bila X2, X3
X2. X3
bila X1. X2
X1 : brand awareness
X2 : brand loyalty
-1 ≤ r ≤ 1
Keterangan:
Dimana:
Tabel 3.2
Pedoman Untuk Memberikan Interpretasi Koefisien Korelasi
Kd = R2 x 100%
Nilai Kd tidak pernah negatif dan paling besar sama dengan satu. Dengan
demikian berlaku rumus 0 ≤ Kd ≤ 1. Koefisien determinasi ini dinyatakan
dalam persen sehingga hasilnya perlu di kalikan 100%.
Hipotesis yang akan diuji dalam penelitian ini, berkaitan dengan ada
tidaknya dan berapa besar pengaruh yang signifikan antar variabel
independen dengan variabel dependen. Tingkat signifikan digunakan untuk
menguji apakah hipotesis diterima atau ditolak.
1. Perumusan Hipotesis
H0 : β1 ≤ 0
β2≤ 0
Ha : β1 ≥0
β2≥0
dapat di lihat dari nilai t tabel untuk pengujian satu pihak, selanjutnya
ditetapkan nilai t hitung rumus dari uji t (Ghozali, 2016:53) yaitu:
t= √r n−2
√1−r 2
Keterangan:
r = koefisien kolerasi
n = jumlah data
1. Perumusan Hipotesis
H0: variasi nilai variabel dependen tidak dapat dijelaskan oleh semua
variabel
independen.
Ha: variasi nilai variabel dependen dapat dijelaskan oleh semua variabel
independen.
2. Nilai kritis dalam distribusi F dengan tingkat siginifikan (α) 5% dan
degree of Fredoom (D.F.)