DOSEN PENGAMPU:
Disusun oleh:
NIM : 1986208088
indonesia Version biografi ki hajar dewantara
Pada Tanggal 2 Mei 1889 Ki Hajar Dewantara lahir di Yogyakarta. Nama asli
Ki Hajar Dewantara yaitu Raden Mas Soewardi Soeryaningrat. Beliau berasal
dari lingkungan keluarga kraton Yogyakarta. Raden Mas Soewardi
Soeryaningrat, beliau berganti nama menjadi Ki Hadjar Dewantara saat genap
berusia 40 tahun menurut hitungan Tahun Caka. Semenjak saat itu, ia tidak
lagi menggunakan gelar kebangsawanan di depan namanya. Hal ini
dimaksudkan supaya ia dapat bebas dekat dengan rakyat, baik secara fisik
maupun hatinya. Beliau adalah sosok yang santun, sederhana dan berhati
mulia. Walau keturunan ningrat namun Ki Hajar Dewantara tetap bergaul
dengan rakyat bawah dan rajin memberikan pertolongan kepada yang
membutuhkan.
Perjalanan hidup Ki Hajar Dewantara benar-benar diwarnai perjuangan dan
pengabdian demi kepentingan bangsanya. Ia menamatkan Sekolah Dasar di
ELS (Sekolah Dasar Belanda) Kemudian sempat melanjut ke STOVIA
(Sekolah Dokter Bumiputera), tapi tidak sampai tamat karena sakit. Kemudian
ia bekerja sebagai wartawan di beberapa surat kabar antara lain Sedyotomo,
Midden Java, De Express, Oetoesan Hindia, Kaoem Moeda, Tjahaja Timoer
dan Poesara. Pada masanya, ia tergolong penulis handal. Tulisan-tulisannya
sangat komunikatif, tajam dan patriotik sehingga mampu membangkitkan
semangat antikolonial bagi pembacanya.Ki Hajar Dewantara Selain ulet
sebagai seorang wartawan muda, ia juga aktif dalam organisasi sosial dan
politik. Pada tahun 1908, ia aktif di seksi propaganda Boedi Oetomo untuk
mensosialisasikan dan menggugah kesadaran masyarakat Indonesia pada
waktu itu mengenai pentingnya persatuan dan kesatuan dalam berbangsa
dan bernegara.
Ki Hajar Dewantara sangat aktif dan peduli dengan dunia pendidikan. Salah
satu bukti kepeduliannya yaitu beliau mendirikan Sekolah Taman Siswa pada
Tahun 1922.Beliau banyak memberikan teladan dan motivasi kepada kaum
muda untuk terus semangat dalam belajar tentang ilmu pengetahuan. Salah
satu kata kata motivasi dari Ki Hajar Dewantara yang sampai sekarang masih
melekat di benak kita semua yaitu :
“Tut wuri handayani”, atau aslinya: ing ngarsa sung tulada, ing madya
mangun karsa, tut wuri handayani. Arti dari semboyan ini adalah: tut wuri
handayani (dari belakang seorang guru harus bisa memberikan dorongan dan
arahan), ing madya mangun karsa (di tengah atau di antara murid, guru harus
menciptakan prakarsa dan ide), dan ing ngarsa sung tulada (di depan,
seorang pendidik harus memberi teladan atau contoh tindakan yang baik)