JJJJJ
JJJJJ
Beliau sempat mengenyam pendidikan di Hindia Belanda: sekolah dasar (ELS) dan
STOVIA (sekolah kedokteran untuk pribumi). Namun, dia tidak menyelesaikan
STOVIA karena sakit. Sebaliknya, ia mulai bekerja sebagai jurnalis, ia menulis untuk
beberapa surat kabar. Selama menjadi jurnalis, Dewantara mulai aktif dalam
gerakan sosial dan politik yang bertujuan untuk melemahkan otoritas Belanda.
Karena artikel-artikelnya di media cetak diliputi sentimen anti kolonial maka
Dewantara pun ditangkap, dan diasingkan ke Belanda.
Pada masa Jepang (1942-1945) Dewantara, Soekarno, Mohammad Hatta dan K.H.
Mas Mansur diangkat sebagai pimpinan Pusat Tenaga Rakyat (Pusat Tenaga
Rakyat). Dewantara diangkat sebagai Menteri Pendidikan dan Kebudayaan pada
kabinet pertama Soekarno.
Atas jasanya merintis pendidikan di Indonesia, pada tahun 1957 ia menerima gelar
doktor kehormatan (doktor honoris causa, Dr.H.C.) dari Universitas Gadjah Mada
(UGM).