Anda di halaman 1dari 78

POLITEKNIK MANUFAKTUR ASTRA

PROSES
MANUFAKTUR
DASAR
Bench Work/ Kerja Bangku

Oleh : Eko Ari Wibowo

Update 3 SEPTEMBER 2018


KERJA BANGKU/ BENCH WORK

Kerja bangku yaitu aktivitas kerja yang dilakukan dengan tenaga manusia
menggunakan perkakas tangan, sehingga kualitas produk yang dihasilkan
tergantung kemampuan individu itu sendiri.

Contoh pekerjaan kerja bangku :


 Pengikiran (Filling)
 Penggergajian (Sawing)
 Pemahatan (Chisselling)
 Penandaan (Marking)
 Pelubangan (Drilling & Boring)
 Pengepasan dan Perakitan (Fitting & Assembling)

KERJA BANGKU - EKO ARI WIBOWO 2


TUJUAN KERJA BANGKU

Melatih feeling kerja


- Gerakan horizontal (pengikiran, penggergajian)
- Gerakan vertikal (pemahatan, penandaan)
- Gerakan puntir (pelubangan, penguliran)

Melatih kesabaran dan ketekunan


- Mental dasar pemesinan

Melatih disiplin
- Sikap kerja (ringkas, rapi, resik, rawat dan rajin)
- Estimasi pengerjaan dan urutan proses
KERJA BANGKU - EKO ARI WIBOWO 3
TEMPAT KERJA

Susunan diatas meja kerja bangku

 Hanya peralatan yang dibutuhkan untuk


bekerja di atas meja
 Peralatan dibedakan berdaraskan jenis, misal:
alat potong, alat ukur dan alat bantu
 Peralatan tidak boleh saling bertumpukan dan
berbenturan

Susunan di dalam lemari alat

 Setiap peralatan diletakan pada tempatnya


masing-masing
 Tempat dimana tiap peralatan diletakan di tandai
dengan warna ataupun nama alat

KERJA BANGKU - EKO ARI WIBOWO 4


SISTEM PENCEKAM BENDA KERJA (RAGUM)

Ragum adalah suatu alat yang digunakan untuk menjepit atau mencekam benda
kerja saat proses (mengikir, memahat, menggergaji dan lain-lain). Umumnya ragum
terbuat dari besi tuang atau cor.

Berikut jenis ragum yang umum digunakan pada kerja bangku :

1. Jenis penjepit depan tidak dapat digerakan

2. Jenis penjepit belakang tidak dapat digerakan

KERJA BANGKU - EKO ARI WIBOWO 5


LETAK TINGGI RAGUM YANG TEPAT
Tinggi ragum disesuaikan dengan bentuk dari benda yang dikerjakan dan
postur tubuh orang yang menggunakan.
Berikut contoh ketinggian ragum untuk pekerjaan di kerja bangku:

1. Untuk proses yang sangat teliti atau akhir


2. Untuk proses kasar atau awal

3. Untuk proses dengan mesin

KERJA BANGKU - EKO ARI WIBOWO 6


PENGIKIRAN (FILLING)

Pengikiran atau filing adalah suatu proses pengurangan material secara


horisontal dengan menggunakan perkakas tangan berupa kikir.
Bidang yang dihasilkan :
 Lurus atau rata
 Sudut
 Profil (radius dan bentukan khusus)

Bagian – bagian kikir

Sisi Pangkal
KERJA BANGKU - EKO ARI WIBOWO 7
Proses pembuatan kikir

Kikir terbuat dari carbon steel 1,2 % dengan kualitas baik

1. Body kikir ditempa 2. Digerinda (grinding) pada bagian


muka kikir

3. Pembentukan gigi kikir dengan 4. Dikeraskan (hardening) dan ditemper


dicutting

KERJA BANGKU - EKO ARI WIBOWO 8


Jenis sisi potong kikir

Secara umum sisi potong kikir ada 4 macam, yaitu :

Kikir gigi tunggal (single cut file)


Digunakan untuk proses finishing pada logam lunak, mengikir
pada mesin bubut dan resharpening mata potong gergaji

Kikir gigi ganda (double cut file)


Digunakan secara umum untuk mengikir logam keras baik
roughing atau finishing pada baja lunak (besi)

KERJA BANGKU - EKO ARI WIBOWO 9


Jenis sisi potong kikir

Secara umum sisi potong kikir ada 4 macam, yaitu :


Pemotongan

Kikir gigi miring/ parut (grate cut file)


Digunakan secara umum untuk mengikir material berbahan
dasar non logam seperti kayu dan thermo plastik
Arah

Kikir gigi radius (dreadnought cut file)


Digunakan untuk mengikir logam sangat lunak seperti
aluminium, timah hitam dan besi putih. Profil gigi yang
bengkok memudahkan chip mudah terlepas

KERJA BANGKU - EKO ARI WIBOWO 10


Jumlah gigi pada kikir

Secara umum digolongkan menjadi 4 macam, yaitu :

1. Bastard cut, tingkat kekasaran permukaan yang dapat dicapai


yaitu N8 s/d N9 dengan jumlah mata potong 9 gigi/ cm²
Gambar 1 Bastard cut

2. Second cut, tingkat kekasaran permukaan yang dapat dicapai


yaitu N7 s/d N8 dengan jumlah mata potong 12 gigi/ cm²
Gambar 2 Second cut

3. Smoth cut, tingkat kekasaran permukaan yang dapat dicapai


yaitu N7 s/d N6 dengan jumlah mata potong 15-20 gigi/ cm²
Gambar 3 Smoth cut

4. Very smoth cut, kikir ini digunakan ketika dibutuhkan finishing


yang sangat halus yaitu N5 dengan jumlah mata potong yang
variatif, yaitu : 25, 31, 38, 46, 56, 68, 84, 100, 116 gigi/ cm² Gambar 4 Very smoth cut

KERJA BANGKU - EKO ARI WIBOWO 11


Jenis kikir berdasarkan bentuk

Secara umum bentukan kikir ada 10 macam yaitu :

Flat file, berbentuk segi-empat dalam irisan melintang dan mempunyai lebar serta ketebalan
yang cenderung meruncing.

Hand file, berbentuk segi-empat dalam irisan melintang tetapi memiliki lebar yang paralel
dan lebih besar dari pada flat file serta ketebalannya cenderung meruncing dan memiliki satu
sisi yang tidak terdapat mata potong.

Pillar file, berbentuk seperti hand file, tetapi lebih halus, lebih lebar dan lebih dangkal alur
mata potongnya. Secara umum digunakan untuk mengikir alur atau slot dari pasak
KERJA BANGKU - EKO ARI WIBOWO 12
Jenis kikir berdasarkan bentuk

Warding file, berbentuk segi-empat dan mempunyai ketebalan yang paralel, tetapi mempunyai
bentukan taper pada sisi lebarnya. Digunakan untuk mengikir pasak dan alur pengunci.

Millsaw file, berbentuk hampir seperti warding dan flat file, tetapi mempunyai mata potong
tunggal (single cut) dan tidak terlalu tebal. Umumnya digunakan untuk mengikir logam lunak.

Square file, berbentuk kotak dan taper pada ujungnya. Digunakan untuk mengikir profil luar
maupun dalam berbentuk kotak serta bentukan lain yang memungkinkan.
KERJA BANGKU - EKO ARI WIBOWO 13
Jenis kikir berdasarkan bentuk

Triangle file, berbentuk segi tiga sama sisi dan meruncing pada ujungnya serta mempunyai alur gigi
ganda, ini yang membedakan dengan kikir segitiga yang digunakan untuk menajamkan gigi gergaji
yang mana mempunyai alur gigi tunggal. Umumnya untuk mengikir bidang bersudut 60° atau lebih.

Round file, memiliki penampang yang bulat dan alur giginya membentuk spiral serta biasanya meruncing
pada ujungnya. Kikir ini digunakan untuk memperbesar lobang, membuat profil radius dan bentukan lain.

Half round file, memiliki bentuk penampang lurus pada satu sisi dan sisi yang lain melengkung (cembung).
Digunakan untuk mengikir lobang bulat yang relative besar serta bidang cekung.
KERJA BANGKU - EKO ARI WIBOWO 14
Jenis kikir berdasarkan bentuk

Lathe file, memiliki mata potong tunggal dan sudut yang besar, sehingga kikir ini dapat memakan dengan
cepat serta mampu membersihkan sendiri (chip mudah terlepas). Umumnya ukuran panjang yang tersedia
yaitu 12” dan 14”.

Crochet file, memiliki penampang radius memanjang. Kikir ini digunakan untuk memperbesar alur dalam
radius.

Knife file, kikir jenis ini berguna untuk menghalus suatu sudut 60 derajat, atau lebih kecil.

KERJA BANGKU - EKO ARI WIBOWO 15


Efek “belly”

Pada umumnya kikir dibuat dengan bentuk sedikit cembung pada permukaannya
atau sedikit dibengkokkan pada sisi panjangnya, hal ini bertujuan untuk :

Kikir
Meja rata

 Mengeliminir penyimpangan pada saat proses pengerasan (hardening)

 Memudahkan saat meratakan permukaan

 Mempermudah dalam mengarahkan kikir pada permukaan yang tinggi

 Membagi tekanan dan menjaga keseimbangan akibat getaran kecil saat mengikir
KERJA BANGKU - EKO ARI WIBOWO 16
Penggunaan kikir

Cara penggunaan yang benar meliputi posisi, cara berdiri dan memegang serta
mengontrol kikir

Posisi kaki

 Selama mengikir, berdiri disebelah kiri ragum


dengan kaki tetap pada tempatnya. Lutut-
lutut harus dibentangkan.

 Jarak antar kaki disesuaikan dengan panjang


kikir.

 Sudut antar poros ragum dan kaki kurang


lebih 30° untuk kaki kiri dan kurang lebih 75°
untuk kaki kanan.
KERJA BANGKU - EKO ARI WIBOWO 17
Posisi tubuh saat pengikiran

 Badan berdiri tegak pada posisi


permulaan dan selanjutnya
dicondongkan kedepan selama gerakan
pemotongan

 Kaki kanan tetap lurus selama


pengikiran berlangsung dan lutut kiri di
bengkokkan ke dalam
 Pandangan mata selalu situjukan kepada
benda kerja

KERJA BANGKU - EKO ARI WIBOWO 18


Posisi tangan saat pengikiran

Tangan kanan

Caranya :
Letakkan gagang atau handle kikir di tempat cekungan tangan kanan
yang terbuka, ibu jari diletakkan di bagian atas, telunjuk di bagian
bawah dan jari yang lain memegang dengan ringan bagian lain.

KERJA BANGKU - EKO ARI WIBOWO 19


Posisi tangan saat pengikiran

Tangan kiri
1. Pemegangan untuk pengikiran berat

2. Pemegangan untuk pengikiran ringan

3. Pemegangan untuk pengikiran bidang yang luas dan panjang

KERJA BANGKU - EKO ARI WIBOWO 20


Tekanan pada kikir

Tekanan pada kikir tergantung pada ukuran kikir


dan benda kerja

1. Jika memulai kikir, tekanan yang


besar pada tangan kiri dan tekanan
besar pada tangan kanan

2. Tekanan kedua tangan itu harus


sama, ketika kikir berada di tengah-
tengah benda kerja

3. Jika keduduka kikir sudah diujung


langkah, tekanan tangan kiri harus
ringan dan tekan besar pada tangan
kanan
KERJA BANGKU - EKO ARI WIBOWO 21
Metode pengikiran

1. Pengikiran lurus (linier cut filing)

2. Pengikiran mata jaring (cross cut filing)

3. Pengikiran melintang (draw cut filling)

4. Pengikiran memotong (cut filling)

KERJA BANGKU - EKO ARI WIBOWO 22


Merawat kikir

 Jangan menggunakan kikir untuk permukaan benda casting dan


forging, lebih baik digunakan pahat atau batu gerinda
 Hindarkan untuk mengkikir permukaan yang sempit
 Jangan biarkan kikir tergelincir yang disebabkan oleh minyak atau
tangan yang menyentuh permukaan besi
 Jangan menekan kikir saat langkah mundur
 Saat penyimpanan jangan biarkan kikir saling bertumpukan atau
bersinggungan dengan material lain
 Pada penyimpanan kikir untuk jangka waktu yang lama (>3 hari)
sebaiknya kikir dilumasi oli (tipis)

KERJA BANGKU - EKO ARI WIBOWO 23


Safety proses pengikiran

 Pakailah APD sesuai dengan SOP kerja


 Jangan pernah menggunakan kikir tanpa handle atau pemegang
dan pastikan handle tidak retak atau pecah serta terpasang dengan
benar
 Pegang kikir dengan hati-hati, jangan sampai tangan terlepas dari
handle pada saat proses pengikiran
 Pastikan benda kerja tercekam dengan baik
 Jari-jari disekitar kikir dapat cidera yang disebabkan oleh sudut
tajam dari benda kerja atau ragum

KERJA BANGKU - EKO ARI WIBOWO 24


PENANDAAN (MARKING)

Penandaan atau marking adalah suatu proses pemberian tanda/ simbol tertentu berupa
titik, garis, goresan, huruf dan angka oleh alat-alat penanda ke media benda kerja untuk
memberikan arti proses pengerjaan selanjutnya seperti pemotongan, pengeboran,dll.

Jenis - jenis alat penanda

 Penggores (scriber)
 Penitik (punch)
 Cap (stamp)
 Jangka kaki (hermaphrodite caliper)
 Jangka berpegas (spring deviders)
 Trammels
 Blok penggores (surface gauge)
KERJA BANGKU - EKO ARI WIBOWO 25
Penggores (scriber)
Posisi penggunaan penggores
Penggores digunakan untuk membuat garis
yang benar
atau tanda dipermukaan logam dengan cara digores

 Penggores sederhana

 Penggores dengan salah satu ujungnya bengkok


Tampak depan

 Penggores yang dapat dirubah-rubah ujungnya

Tampak samping
NB : Ujung penggores harus bersudut 20°- 25°
KERJA BANGKU - EKO ARI WIBOWO 26
Penitik (punch)
Penitik yaitu alat salah satu jenis alat penanda yang menggunakannya dengan
jalan menekan atau memukul dengan palu pada bagian yang diinginkan di benda kerja

Jenis-jenis penitik :
Kemungkinan hasil penitikan :
 Center Punch  Bell Punch

 Prick Punch

NB :
Penitik penggunaan biasa
 Automatic Center punch bersudut 60°

Penitik penggunaan khusus


(presisi) bersudut 30°
KERJA BANGKU - EKO ARI WIBOWO 27
Cap (stamp)
Cap digunakan untuk menandakan logam dan beberapa bahan bukan non logam
berupa nomor, huruf atau tanda-tanda lainya.
Jenis-jenis cap :
Bagian-bagian cap :

Cap nomor

Cap huruf

Cap tanda

Proses pengecapan :
1. Pengecapan dari kanan 4. Cap tegak lurus terhadap
ke kiri benda kerja
2. Miringkan cap sedikit ke 5. Pukul satu kali pada posisi
araj kita ini
3. Posisikan agar cap lurus 6. Periksa hasil pengecapan

KERJA BANGKU - EKO ARI WIBOWO 28


Jangka kaki (hermaphrodite caliper)
Jangka kaki digunakan untuk membuat garis sejajar dari suatu sisi dalam atau luar
serta untuk mencari pusat dari suatu benda bulat.

KERJA BANGKU - EKO ARI WIBOWO 29


Jangka berpegas (spring devider)

Bagian-bagian jangka pegas :


Penggunaan jangka berpegas :

1. Untuk penggoresan lingkaran dan garis


lengkung pada besi
2. Untuk memindahkan suatu ukuran dari
penggaris
3. Untuk mengukur suatu jarak

KERJA BANGKU - EKO ARI WIBOWO 30


Trammels
Penggunaannya hampir sama seperti jangka tetapi untuk ukuran yang besar dan
ujungnya dapat diganti sesuai keperluan.

Bagian-bagian trammels : Penggunaan jangka berpegas :

KERJA BANGKU - EKO ARI WIBOWO 31


Blok penggores (surface gauge)
Blok penggores berfungsi untuk membuat garis sejajar pada meja rata atau face
plate
Jenis-jenis blok penggores :

1. Round Base surface gauge 2. Universal surface gauge 3. Height gauge

KERJA BANGKU - EKO ARI WIBOWO 32


PENGGERGAJIAN (SAWING)

Penggergajian atau sawing adalah suatu proses pemotongan atau pengurangan


tebal material dengan menggunakan perkakas tangan berupa gergaji

Bagian – bagian gergaji

KERJA BANGKU - EKO ARI WIBOWO 33


Bingkai gergaji (frame)
 Befungsi untuk menegangkan blade dengan cara mengencangkan mur adjuster
 Karena fungsinya sebagai penegang, maka frame harus dibuat dari bahan yang
kokoh atau kaku namun tetap ringan (alumunium)
 Bentuk dan bahan dalam pembuatan frame sangat variatif

KERJA BANGKU - EKO ARI WIBOWO 34


Mur kupu-kupu (nut adjuster)

 Berfungsi untuk mengatur ketegangan dari blade / bilah gergaji


 Pada saat gergaji akan dipakai, mur ini harus dikencangkan hingga
mencapai ketegangan terentu, sebaliknya pada saat gergaji tidak
dipakai dalam jangka waktu yang lama, mur ini harus dikendorkan

Tangkai (handle)

 Berfungsi sebagai pegangan pada saat menggergaji


 Handle sangat bervariasi dari yang sederhana serupa handle
kikir sampai dengan aluminium casting yang dilapisi karet.

KERJA BANGKU - EKO ARI WIBOWO 35


Bilah gergaji (blade)

 Befungsi sebagai mata potong untuk memotong material

 Pemasangan blade pada frame harus memperhatikan arah dari mata potong
menghadap kedepan karena pemotongan dilakukan saat gergaji melakukan
langkah maju

 Blade untuk material keras mempunyai sudut buang 0°, untuk bahan yang lunak
antara 5°- 20°
Arah pemasangan blade
Sudut pemotongan pada blade

KERJA BANGKU - EKO ARI WIBOWO 36


Ukuran dari bilah gergaji

Bilah gergaji yang umum digunakan yaitu :

A : 300 mm (12”)

B : 13 mm (0,5”)

C : 0.65 mm (0,025”)`
C

B
A

Keterangan :

A : Jarak antara kedua lubang

B : Lebar bilah gergaji

C : Tebal bilah gergaji


KERJA BANGKU - EKO ARI WIBOWO 37
Dalam pemilihan bilah gergaji ada 2 hal yang perlu diperhatikan yaitu :

1. Bahan Bilah Gergaji


 Carbon Steel
Bilah dari bahan carbon steel ini keras tapi rapuh (mudah patah) kalau sampai
terbengkokkan, hal ini terjadi karena seluruh bagian dari blade dikeraskan
(pengerasan menyeluruh).

 High Speed Steel (HSS)


Bilah dari bahan HSS ini lebih keras dari pada carbon steel tetapi mempunyai
keuletan yang juga lebih baik dari carbon steel, hal ini karena proses
pengerasannya tidak menyeluruh (pengerasan hanya pada mata potong)

HSS

Carbon steel
KERJA BANGKU - EKO ARI WIBOWO 38
2. Jarak kisar mata potong
Pemilihan jarak kisar mata potong pada bilah gergaji ini tergantung dari jenis material yang
dipotong dan bentuk penampang material yang dipotong.

14 gigi/ inch
Mild material (perunggu,
kuningan, baja lunak, besi cor)

18 gigi/ inch
Tool steel (baja karbon,
HSS, drill rood)

24 gigi/ inch
Baja profil, tembaga,
pipa perunggu dan besi

32 gigi/ inch
Pipa tebal, besi silinder
dan sheet metal
KERJA BANGKU - EKO ARI WIBOWO 39
Kebebasan ruang potong bilah gergaji
Bilah gergaji dibuat zig-zag bertujuan untuk memberikan Free Cutting
Action sehingga bilah gergaji tidak terjepit oleh benda kerja sewaktu melakukan
proses pemotongan, karena dengan demikian lebar celah yang dihasilkan oleh
hasil pemotongan akan lebih lebar dari tebal bilah itu sendiri.

Jenis kebebesan ruang potong pada bilah gergaji :

KERJA BANGKU - EKO ARI WIBOWO 40


Proses penggergajian

Posisi tubuh dan gerakan menggergaji


Pegang tangkai gergaji dengan kuat dan benar. Posisi saat menggergaji
sama seperti saat mengikir.
Gerakan gergaji harus stabil, dorong dengan tenaga yang cukup dan
naikkan sedikit saat gergaji ditarik.

Kecepatan gerak :
50 – 60 Stroke per menit
(untuk baja)

70 – 90 Stroke per menit


(untuk bahan yang lunak)

KERJA BANGKU - EKO ARI WIBOWO 41


Proses penggergajian

1. Pembuatan alur
Tinggi mulut ragum sama seperti pada waktu mengikir, bagian
yang digergaji harus sedekat mungkin dengan mulut ragum.

Pada permulaan menggergaji,


Takik
tahan sisi gergaji dengan ibu
jari (a).

Namun untuk pemotongan presisi, ditandai


terlebih dahulu dengan kikir segitiga (b)
sebagai jalan awal penggergajian.
KERJA BANGKU - EKO ARI WIBOWO 42
Proses penggergajian

2. Awal penggergajian
Sebagai awal penggergajian kedudukan gergaji, menyudut ± 10º ,
selanjutnya gergajilah bagian sisi terlebih dahulu yang lambat laun
sudutnya makin kecil.

Penggergajian pada benda kerja


yang tipis

10°

KERJA BANGKU - EKO ARI WIBOWO 43


Proses penggergajian

3. Pemotongan benda kerja


Potonglah benda kerja pada bagian yang dekat dengan mulut ragum,
perhatikan posisi tubuh agar nyaman saat menggergaji, gunakan kuda-
kuda sebagai tumpuan & penyeimbang.

KERJA BANGKU - EKO ARI WIBOWO 44


Perawatan Gergaji
 Tebal minimal bahan yang dipotong adalah 2 s/d 3 kali pitch (tiga gigi
harus selalu berada pada daerah pemotongan). Hal ini diperlukan untuk
menghindari gigi rontok

 Perhatikan pada waktu pemasangan, arah gigi harus menghadap ke depan

 Pengencangan tidak membuat bilah menjadi bengkok namun terikat dengan


kuat dan aman

 Setelah digunakan, bilah gergaji dikendorkan dengan cara mengendorkan


mur adjuster

 Untuk pemotongan yang dianggap presisi atau perlu lurus, penekanan


gergaji diatur cukup ringan dan diawali dengan kikir segitiga

KERJA BANGKU - EKO ARI WIBOWO 45


Contoh posisi pemotongan

Posisi pemotongan disesuaikan dengan bentuk penampang dari material yang


dipotong

KERJA BANGKU - EKO ARI WIBOWO 46


Pelubangan (Drilling) & Pembesaran Lubang (Boring)

Pelubangan atau drilling adalah proses


menghasilkan lubang bulat pada suatu benda kerja
(logam atau bukan logam) dengan menggunakan
alat potong yaitu mata bor (twist drill).

Pembesaran lubang atau boring adalah


proses memperbesar lubang pada suatu benda
kerja (logam atau bukan logam)
menggunakan alat potong yaitu pahat atau
cutter
KERJA BANGKU - EKO ARI WIBOWO 47
Perbedaan antara proses drilling dengan proses boring

Drilling Boring

 Alat potongnya mata bor  Alat potongnya pahat

 Melubangi dari awal  Dibuat setelah ada lubang awal

 Ukuran lubang sesuai dengan  Ukuran lubang dapat diatur atau


ukuran mata bor dirubah

 Pencekamnyad Drill chuck  Alat bantunya boring head

KERJA BANGKU - EKO ARI WIBOWO 48


Dasar Kerja Mesin Bor

Mesin bor mempunyai prinsip dasar gerakan yaitu gerakan berputar


dari poros utama atau spindle utama dan gerakan penekanan.

3 Gerakan utama proses drilling


1. Main Motion : Gerakan
berputarnya alat potong.

2. Feed Motion : Gerakan alat


potong melubangi benda kerja.

3. Adjusting Motion : Gerakan


majunya alat potong sesuai dengan
kedalaman pemakanan.

KERJA BANGKU - EKO ARI WIBOWO 49


Ukuran dari mesin bor ditentukan oleh empat hal yaitu :

 Jarak dari tiang ke poros utama.(1)


 Besarnya mata bor yang dapat dipasang.(2)
 Panjang langkah poros utama.(3)
 Jarak dari permukaan meja ke spindel
utama. (4)

KERJA BANGKU - EKO ARI WIBOWO 50


Jenis-jenis mesin bor

1. Mesin bor meja


Mekanisme kerja pada
Penggerak mesin bor meja
utama

Penggerak
spindle

Motor
Spindle

Meja KERJA BANGKU - EKO ARI WIBOWO 51


2. Mesin bor tiang (coulomb)
Bagian-bagian pada mesin bor tiang :

a. Dasar

b. Tiang

c. Penggerak utama

d. Spindel

e. Penggerak spindel

f. Meja

KERJA BANGKU - EKO ARI WIBOWO 52


3. Mesin bor radial

Bagian-bagian mesin bor radial

a. Kepala Spindel

b. Lengan

c. Tiang

d. Meja

KERJA BANGKU - EKO ARI WIBOWO 53


4. Mesin Bor dengan Spindel Ganda

Beberapa contoh alat spindle pada mesin


bor spindle ganda :

1. NC Drill

2. Drill

3. Drill 2

4. Countre bore

5. Countre sink

KERJA BANGKU - EKO ARI WIBOWO 54


5. Mesin Bor bervariasi banyak

Contoh aplikasinya :

a. Mengebor

b. Countersink

c. Reaming

KERJA BANGKU - EKO ARI WIBOWO 55


6. Mesin bor dengan Jig

Meja pada mesin bor (jig) dirancang


sebagai meja kombinasi dan dapat
digerakan dengan arah memanjang dan
melintang

KERJA BANGKU - EKO ARI WIBOWO 56


7. Mesin Bor Horisontal
a. Spindel Utama

b. Kepala tetap

c. Tiang tegak

d. Tiang tambahan

e. Meja

f. Tiang Borring

KERJA BANGKU - EKO ARI WIBOWO 57


Jenis – jenis pencekam alat potong pada mesin bor

Secara umum jenis pencekam alat potong pada mesin bor ada 2 macam, yaitu :

1. Cekam bor (drill chuck)

Cekam bor digunakan untuk memegang


perkakas potong yang silindris bentuk
batangnya.

Ukuranya dapat ditunjukan oleh diameter


terbesar yang dapat digunakan

Mata bor harus dimasukan semaksimal


mungkin agar tidak selip saat proses
pengeboran

KERJA BANGKU - EKO ARI WIBOWO 58


Jenis – jenis pencekam alat potong pada mesin bor

2. Batang tirus (morse taper)

Ukuran tirus umunya sudah mengacu Posisi pemasangan


pada standar internasional :

Morse 1 = 12,2 mm

Morse 2 = 18,0 mm

Morse 3 = 24,1 mm

Morse 4 = 31,6 mm

KERJA BANGKU - EKO ARI WIBOWO 59


Jenis – jenis pencekam benda kerja pada mesin bor

Secara umum jenis pencekam benda kerja pada mesin bor ada 4 macam, yaitu :

1. Ragum tangan

2. Ragum mesin

KERJA BANGKU - EKO ARI WIBOWO 60


Jenis – jenis pencekam benda kerja pada mesin bor

Secara umum jenis pencekam benda kerja pada mesin bor ada 4 macam, yaitu :

3. Baut & mur

4. Memegang benda
kerja dengan tangan

KERJA BANGKU - EKO ARI WIBOWO 61


Peralatan pada proses drilling dan boring

1. Center Tab
 Digunakan untuk membantu mendapatkan posisi center yang telah
ditentukan.
 Sudut puncak center tab adalah 60° atau 90°
 Cara penggunaan center tap dengan cara dipasang pada drill chuck
lalu diputar sebentar untuk mengetahui kecenteran dari center tab
tersebut baru digunakan untuk menepatkan center yang kita
inginkan.

KERJA BANGKU - EKO ARI WIBOWO 62


Peralatan pada proses drilling dan boring

2. NC Drill
 Digunakan untuk membuat awalan pada saat memulai membuat lobang.

 Sudut puncak NC drill adalah 60° atau 90°


1

Jenis NC Drill secara umum ada 2, yaitu :

1. High Speed Steel Centre Drill

2. NC Spotting Drill

KERJA BANGKU - EKO ARI WIBOWO 63


Peralatan pada proses drilling dan boring

3. Mata bor (twist drill)


Digunakan untuk membuat lobang pada benda kerja dengan menggunakan
mesin bor.
Bagian-bagian pada mata bor

KERJA BANGKU - EKO ARI WIBOWO 64


Peralatan pada proses drilling dan boring

3. Mata bor (twist drill)

A B C

A:
B:
C:

KERJA BANGKU - EKO ARI WIBOWO 65


Peralatan pada proses drilling dan boring

4. Countersink
Digunakan untuk membuat sisi tirus atau konus pada permukaan
lubang.
Fungsi:
 Awalan ulir
 Tempat kepala baut
 Menghilangkan geram

KERJA BANGKU - EKO ARI WIBOWO 66


Peralatan pada proses drilling dan boring

5. Reamer
 Digunakan untuk memperbesar diameter lubang dengan tingkat
ketelitian yang tinggi serta kwalitas permukaan yang halus.
 Jenis-jenis reamer :
1
1. Hand Reamer
2. Adjustable Hand Reamer 2
3. Machine Reamer
3
4. Chucking Reamer
5. Bridge Reamer 4
6. Morse Taper Socket Reamer
7. Shell Reamer 5
8. Adjustable Machine Reamer
6

8 7

KERJA BANGKU - EKO ARI WIBOWO 67


Peralatan pada proses drilling dan boring

6. Counter Bore
Bagian-bagian pada counter bore

Aplikasi penggunaan

Step silinder rata KERJAMeratakan


BANGKU - EKOmuka
ARI WIBOWO 68
Step silinder konis
Penguliran

 Taping atau penguliran atau threading adalah suatu proses


pembuatan alur yang membentuk spiral dengan jarak tertentu.
Jarak puncak dari alur ini disebut PITCH

 Penguliran ini dapat dilaksanakan dengan dua cara, yaitu:

 Dengan tangan (Tap dan Sney)

 Dengan Mesin (Turning, Milling dll)

KERJA BANGKU - EKO ARI WIBOWO 69


Tap

 Tap adalah suatu alat potong yang digunakan untuk membuat ulir
dalam.
 Bentuk dari tap ini mirip dengan sebuah baut tetapi pada bagian
ulirnya terdapat 3 atau 4 buah alur memanjang yang berfungsi
sebagai sisi potong sekaligus sebagai alur pengeluaran chips.
 Tap ini biasanya terbuat dari baja kecepatan tinggi / Hight Speed
Steel (HSS), tetapi ada juga yang dari baja karbon yang dikeraskan.

KERJA BANGKU - EKO ARI WIBOWO 70


Tap
a
Bagian-bagian dari Tap.
Tap terdiri dari beberapa bagian penting
b
a. Ujung tangkai berbentuk segi empat.
b. Tangkai silindris
c. Alur pengeluaran chips
d. Sisi potong c
e. Pointing
d

e
KERJA BANGKU - EKO ARI WIBOWO 71
Dalam satu set tap biasanya terdiri dari 3 buah tap yang masing-
masing mempunyai ciri yang berbeda, yaitu:
 Nomor 1 Nomor 2 Nomor 3
 Ada satu buah tanda  Ada dua buah tanda  Ada tiga buah tanda
garis atau strip pada garis atau strip pada garis atau tidak sama
tangkainya tangkainya sekali pada
 Pointingnya panjang  Pointingnya sedikit tangkainya
dgn sudut 4˚- 6˚ lebih pendek dgn  Pointingnya paling
 Bentuk alur sisi sudut 10˚ pendek dgn sudut
potongnya segitiga  Bentuk alur sisi 20˚
terpancung / tumpul. potongnya sedikit  Bentuk alur sisi
 Diameternya paling lebih tajam. potongnya lancip /
kecil  Diameternya lebih segitiga penuh
 Pemakanan ± 55% besar dari no.1  Diameternya sama
 Pemakanan ± 25% dengan diameter
mayor
 Pemakanan ± 20%

KERJA BANGKU - EKO ARI WIBOWO 72


Menentukan diameter lubang pengetapan

 Biasanya lubang pengetapan atau diameter pre-drill dapat dilihat


dari tabel yang sudah ada karena ulir merupakan standar
internasional, tetapi apabila kita tidak mempunyai tabelnya, maka
kita dapat menghitung diameter lubang pengetapan
berdasarkan prosentase dari ulir yang akan kita buat.

 Prosentase ulir dibuat dengan tujuan supaya proses pengetapan


menjadi lebih ringan dan lebih cepat. Selain itu resiko terhadap
kerusakan alat potong juga menjadi lebih kecil.

KERJA BANGKU - EKO ARI WIBOWO 73


Menentukan diameter lubang pengetapan

 Rumus :

Ø di = Nominal Ø d – Pitch

Keterangan:
Ø di : Ø terluar ulir
Ød : Nominal Ø d
Pitch : Jarak gang

KERJA BANGKU - EKO ARI WIBOWO 74


Cara pengetapan
1. Pasang Tap nomor 1 pada pemegang tap.
2. Masukkan tap nomor 1 ke lubang pengetapan dalam posisi tegak lurus.
3. Putar handel tap sambil ditekan dan jaga posisi tetap tegak lurus.
4. Setelah terjadi penyayatan, penekanan dikendorkan, cukup diputar dan
selalu jaga ketegaklurusan.
5. Pemutaran dilakukan secara bolak-balik sehingga chips terpotong dan tidak
menutup alur pengeluaran chips.
6. Teruskan sampai kedalaman yang ditentukan.
7. Lanjutkan pengetapan untuk tap nomor 2 dan 3 seperti pada pengetapan
nomor 1.
8. Periksa ulir dengan menggunakan Plug Thread Gauge.

2 5

KERJA BANGKU - EKO ARI WIBOWO 75


Snei
 Snei adalah suatu alat potong yang digunakan untuk membuat ulir
luar.
 Bentuk dari tap ini mirip dengan sebuah mur tetapi pada bagian
ulirnya terdapat 5 buah bulatan yang berfungsi sebagai sisi potong
sekaligus sebagai alur pengeluaran chips.
 Snei ini biasanya terbuat dari baja
kecepatan tinggi / Hight Speed Steel
(HSS), tetapi ada juga yang dari baja
karbon yang dikeraskan.

KERJA BANGKU - EKO ARI WIBOWO 76


Snei

Bagian-bagian dari Snei


Bagian-bagian dari tangkai snei

KERJA BANGKU - EKO ARI WIBOWO 77


KERJA BANGKU - EKO ARI WIBOWO 78

Anda mungkin juga menyukai