Anda di halaman 1dari 29

1.

Jika suatu proses berawal pada ( Po, Vo) dan volumnya digandakan, manakah dari
proses berikut ini yang akan menghasilkan usaha terbesar?
a.Adiabatic
b. Isobaric
c.Isokhorik
d. Isothermal
e.Tidak dapat ditentukan

2. Di antara pernyataan yang berakaitan dengan proses termodinamik berikut :


(1) Pada proses isokhorik, gas tidak melakukan usaha
(2) Pada proses isobaric, gas melakukan / menerima usaha
(3) Pada proses isothermal, energi dalam gas berubah
(4) Pada proses adiabatic, gas selalu melakukan usaha
Pernyataan yang benar adalah. . . .
a. (1) dan (2)
b. (1), (2), dan (3)
c. (1) dan (4)
d. (2), (3), dan (4)
e. (3) dan (4)

3. 1,5 m 3 gas helium yang bersuhu 27C dipanaskan secara isobaric sampai 87 C. Jika
tekanan gas helium 2 × 10 5 N/m 2 , gas helium melakukan usaha luar sebesar. . .
a.60 kJ
b. 120 kJ
c.280 kJ
d. 480 kJ
e.660 kJ

. Pada tekanan tetap


V2 V1 1,5
  V2   360  1,8 m3
T2 T1 300
W  PV  PV2  V1    2  10 5 1,8  1,5  60000 J
Jawaban: A

4. Satu mol gas ideal menempati suatu silinder berpenghisap tanpa gesekan, mula-mula
mempunyai suhu T. Gas tersebut kemudian dipanaskan pada tekanan konstan
sehingga volumenya menjadi 4kali lebih besar. Bila R adalah tetapan gas umum,
maka besarnya usaha yang telah dilakukan oleh gas untuk menaikkan volumenya tadi
adalah. . . .
a. RT/4
b. RT/ In 4
c.6RT
d. 4RT
e.3RT
V2 V1 4V V
  1  1  T2  4T1
T2 T1 T2 T1
W  PV  nRT  nR 4T1  T1   3nRT
W  31 RT  3RT
Jawaban: E

5. Dalam suatu proses isothermal dari suatu gas ideal, kalor yang diserap oleh gas sama
dengan salah satu dari besaran-besaran berikut ini.
Manakah yang benar?
a. Usaha yang dilakukan oleh gas
b. Usaha yang dilakukan pada gas
c. Pertambahan energi dalam system
d. Pengurangan energi dalam system
e. Mol

Pada proses isotermal U  0


V 
U  Q  W  Q  W  nRT ln 2 
 V1 
Jawaban: A

6. Ketika suatu gas ideal memuai secara adiabatic dan reversible, suhu gas. . .
a. Selalu tetap
b. Selalu berkurang
c. Selalu bertambah
d. Bisa tetap atau bertambah
e. Bisa bertambah atau berkurang

. Pada proses adiabatik


 1
T1V1  T2V2  T 
V
Sehingga jika gas memuai, V2 >> maka suhu akan turun.

7. Suatu gas ideal mengalami beberapa perubahan seperti ditunjukan pada gambar. . .
(1) Tidak ada usaha yang dilakukan oleh gas dalam satu siklus lengkap
(2) Usaha yang dilakukan gas selama perubahan AB adalah sama dengan yang
dilakukan gas selama perubahan CD
(3) Gas memiliki suhu sama pada B dan C

Pernyataan yang benar adalah. . .


a. (1), (2), dan (3)
b. (1) dan (2) saja
c. (2) dan (3) saja
d. (1) saja
e. (3) saja

8. Suatu gas dalam sebuah silinder dengan piston yang dapat bergerak berubah dari
keadaan awal I ke keadaan akhir F, seperti ditunjukkan pada gambar. Perubahan ini
dapat menempuh dua lintasan. Pertama menempuh lintasan r dan s atau kedua dengan
lintasan tunggal t. Pernyataan-pernyataan berikut berkaitan dengan aplikasi hukum
pertama termodinamika terhadap sistem.
1. Tidak ada usaha dikerjakan pada atau oleh gas dalam lintasan s.
2. Kalor ditambahan pada gas pada lintasan s.
3. Perubahan energi dalam gas adalah sama, tidak masalah lintasan apa yang
ditempuh antara I dan F

Pernyataan manakah yang benar?


a. 1 saja
b. 3 saja
c. 1 dan 2 saja
d. 2 dan 3 saja
e. 1,2, dan 3

Pada lintasan s terjadi pemuaian gas secara isobarik. kalor diserap sehingga gas
memuai. Energi dalam termasuk fungsi keadaan, jadi U tidak bergantung pada
lintasan yang ditempuh gas, tetapi hanya bergantung pada keadaan awal dan akhir.
Karena keadaan awal dan akhir sistem adalah sama maka energi dalam pada kedua
lintasan adalah sama.
Jawaban: D

9. Dua mol sistem gas ideal dijaga pada volum tetap 4 liter. Jika 100J energi diberikan
kepada sistem, maka perubahan energi dalam sistem adalah. . .
a. nol
b. 50 J
c. 67 J
d. 75 J
e. 100J

Karena volume tetap (proses isokhorik) maka tidak ada kerja yang dilakukan atau
dikenakan pada sistem
U  Q  100 J
Jawaban: E

10. Suatu gas memuai dari (p 1 , V 1 ) ke (p 2 ,V 2 ) sedemikian sehingga pV  dijaga


tetap. Berapakah usaha yang dilakukan gas?
a. (p 2 – p 1 )(V 2 – V 1 ) 
b. nRT In (V 2 /V 1 )
c.  (p 2 V 2 – p 1 V 1 )
d. (p 1 V 1 – p 2 V 2 )/(  -1)
e. p 2 V 2 - p 1 V 1

1
W 
1 

cV21  cV11 
1
W   P2V2  P1V1   1  P1V1  P2V2 
1   1
Jawaban: D

Untuk soal 11 dan 12


Suatu gas ideal poliatomik memiliki tujuh derajat kebebasan.

11. Prakiraan Kapasitas kalor molar, C p ,m , gas tersebut adalah. . .


3
a. R
2
5
b. R
2
c. 3R
7
d. R
2
9
e. R
2

. QV  U
7
CV T  nRT
2
7
CV  nR
2
7
CV . m  R
2
C P , m  CV , m  R  C P , m  CV , m  R
7 9
C P ,m  RR  R
2 2
Jawaban: E

12. Prakiraan nilai tetapan Laplace,  , untuk gas tesebut adalah. . .


a. 1,3
b. 1,4
c. 1,5
d. 1,7
e. 1,8

9
C P ,m R
9
   2   1,3
CV , m 7 7
R
2
Jawaban: A

13. Nilai perbandingan dari kapasitas-kapasitas kalor suatu gas ideal (disebut tetapan
Laplace) adalah  , dan tetapan molar gas adalah R. Kapasitas kalor molar gas pada
tekanan tetap adalah. . .
a. R
R
b.   1
 1
c.
R
( !) R
d.

R
e.  1

C P , m  CV ,m  R  CV ,m  C P ,m  R
C P ,m C P ,m
  
CV ,m C P ,m  R
C P ,m  R  C P ,m
C P ,m  C P , m  R
R
C P ,m    1  R  C P ,m 
 1
Jawaban: E
14. Kapasitas kalor molar pada volum tetap dari suatu gas tertentu adalah 5R/2. Ketika
gas dimampatkan secara perlahan dan adiabatik sampai tekanannya dua kali tekanan
semula, volumnya adalah volum semula dikalikan dengan factor. . .
a. 2 3 / 5
b. 2 5 / 7
c. 2 7 / 5
d. 2 5 / 3
e. 2 5 / 7

5R
18. C P ,m  R  CV ,m  R 
2
7R
C P ,m 
2
C P ,m 7
  
CV ,m 5
1
1   1  5
V1  V1    V1  2  7

V2  
2 2
5

Faktor pengali
2 7

Jawaban: B

15. Setelah satu siklus lengkap dari sebuah mesin kalor ideal reversible, manakah satu
dari besaran berikut yang mengalami perubahan?
a. Entropi dari gas
b. Tekanan dari gas
c. Volum dari gas
d. Energi dalam dari gas
e. Usaha yang dikerjakan gas

16.
Dari grafik hubungan p-V pada mesin Carnot pada gambar diatas dapat diketahui
bahwa kalor yang diserap mesin tiap siklus adalah. . . .
a. 3 × 10 5 J
b. 4 × 10 5 J
c. 5 × 10 5 J
d. 6 × 10 5 J
e. 6 × 10 6 J

17. Suatu mesin nyata memiliki efisiensi 75% dari efisiensi sebuah mesin Carnot ketika
kedua mesin ini bekerja di antara dua reservoir suhu yang sama. Mesin nyata ini
memiliki daya keluaran 100 MW dan membuang kalor pada reservisor suhu rendah
27  C pada laju 300 J/s. Berapakah suhu dari reservoir suhu tinggi?
a. 27  C
b. 77  C
c. 127  C
d. 177  C
e. 207  C

. Q1  P  Q2  1000,003  10 5 J/s
W 100  10 6
   0,999
Q1 1000,003  10 5
  0,75  0,999  0,749
T2 300
  1  0,749  1 
T1 T1
300
T1   1199,9 K
1  0,749
18. Sebuah mesin Carnot yang menggunakan reservoir suhu tinggi bersuhu 800 K
mempunyai efisiensi sebesar 40%. Agar efisiensinya naik menjadi 50%, maka suhu
reservoir suhu tinggi dinaikkan menjadi. . . .
a. 900 K
b. 960 K
c. 1000 K
d. 1180 K
e. 1600 K
19. Sebuah mesin kalor yang bekerja antara reservoir kalor bersuhu rendah 27  C dan
reservoir kalor bersuhu tinggi t 1  C ditingkatkan efisiensi maksimumnya dari 25%
hingga menjadi 50% dengan menaikkan suhu t 1 menjadi t 2  C. Suhu t 1 dan t 2
adalah. . . .
t1  C t2  C
a. 36 54
b. 54 108
c. 127 327
d. 300 400
e. 400 600

20. Besaran yang memiliki satuan J K 1 adalah. . . .


1. entropi
2. tetapan Boltzman
3. kapasitas kalor
Pernyataan yang benar adalah. . . .

a. 1,2, dan 3
b. 1 dan 2 saja
c. 2 dan 3 saja
d. 1 saja
e. 3 saja

21. Suatu mesin kalor beroperasi antara 200 K dan 100 K. Dalam satu siklus mesin
mengambil 100 joule dari reservoir panas, membuang 25 joule ke reservoir dingin
dan menghasilkan usaha 75 joule. Mesin kalor ini. . . .
a. Melanggar hukum pertama dan kedua
b. Melanggar hukum pertama tetapi memenuhi hukum kedua
c. Memenuhi hukum pertama tetapi melanggar hukum kedua
d. Memenuhi hukum pertama dan hukum kedua
e. Tidak dapat ditentukan apakah melanggar hukum pertama atau hukum kedua

22. Untuk proses manakah dari yang berikut ini perubahan entropi adalah nol?
a. Isobarik
b. Adiatik
c. Isotermal
d. Volum Konstan
e. Tidak satupun, karena  s > 0 untuk semua proses
23. Satu kilogram balok es pada 0  C dan 1 atm melebur seluruhnya menjadi air.
Perubhan entropi balok es itu adalah ( kalor laten lebur es = 3,34 × 10 5 J/kg). . . .
a. 3340 J/K
b. 2170 J/K
c. 640 J/K
d. 1120 J/K
e. 613 J/K

24. Satu mol gas ideal pada suhu T memuai secara isothermal sampapi volumenya empat
kali lipat. Berapakah pertambahan entropi dari gas ini? (R adalah tetapan umum gas)
a. R In 2
b. 2 R In 2
c. Nol
d. RT In 2
e. 2 RT In 2

Gunakan Petunjuk B

25. Gas ideal yang melakukan pengembangan volume secara isobarik tidak melakukan
usaha
SEBAB
Usaha yang dilakukan oleh gas ideal ketika pengembangan volum sebanding dengan
perubahan tekanan gas
( Soal SPMB 2003)

Gunakan Petunjuk C

26. Gas dalam ruangan tertutup sebagai suatu sistem mengalami proses menerima kerja
dan menyerap kalor. Maka akan terjadi suatu keadaan
(1) tekanan gas berkurang
(2) volum gas bertambah
(3) suhu gas tidak berubah
(4) energi dalam gas bertambah besar

( Soal SPMB 2002)


Ulangan Esai

Tingkat I
9.1 Usaha, Kalor, dan Energi Dalam
1. Suatu gas yang volumnya 0,5 m 3 perlahan-lahan dipanaskan pada tekanan tetap
sehingga volumnya menjadi 2 m 3 . Jika usaha luar gas tersebut 3  10 5 joule,
tentukan tekanan gas tersebut.

W  PV  P V2  V1 
3  10 5  P  2  0,5
3  10 5
P  2  10 5 Pa
1,5

2. 1,5 m 3 gas helium yang bersuhu 27  C dipanaskan secara isobarik sampai 87
C. Jika tekanan gas helium 2  10 5 N/ m 2 . Tentukan usaha luar gas helium
tersebut.

T2 360
V2  V1  1,5  1,8 m3
T1 300
 
W  PV  2  10 5 1,8  1,5  60 kJ
9.2 Beberapa Proses Termodimika Gas
3. Suatu gas ideal (g = 5/3) dimampatkan secara adiabatik dari volum V menjadi
V/8. Tentukan perbandingan suhu sekarang dan suhu awalnya.

5 3 2
 1   
3 3 3
2
 3
T2  V1 
 1  V  2

      83  4
T1 V  1 
 2   V 
8 
Jadi T2 : T1 = 4

4. Sebuah silinder mesin diesel berisi udara dengan volum 90 cm 3 , pada suhu 27 
C dan tekana 1 atm. Udara itu dimampatkan secara adiabatik sehingga volumnya
menjadi 15 cm 3 . Anggap udara berlaku seperti gas ideal dengan  = 1,40 dan 1
atm = 1  10 5 N/ m 2 . Hitung : (a) tekanan dan (b) suhu akhir udara.

Tekanan akhir sistem



V 
P2  P1  1 
 V2 
1, 4
 90 
P2  1    12,29 atm
 15 
Suhu akhir sistem
 1
V 
  300 6 
1, 4 1
T2  T1  1   614,3 K
 V2 

5. Pengisap sebuah pompa sepeda secara perlahan ditarik sampai volum udara yang
terkurung sama dengan seperempat volum total pompa (suhu ruang 290 K). Jalan
keluar ditutup rapat sehingga udara tak dapat keluar dari pengisap dan kemudian
pengisap ditarik keluar secara cepat sampai volumnya sama dengan volum total
pompa. Dianggap bahwa udara adalah gas ideal dengan  = 1,4. Hitung suhu
udara dalam pompa sesaat setelah pengisap ditarik.
1, 4 1
1 
 V1 
 1  V 
. T2  T1 
V 
   290   4    290  0,25  166,6 K
 2   V 
 
 

6. Sejumlah gas pada suhu 7 C dan tekanan 1,0  10 5 N/ m 2 , dimampatkan


secara isotermal sehingga volumnya menjadi sepertiga volum semula. Gas itu
kemudian mengembang secara adiabatik ke volumnya semula. Jika  = 1,40,
hitung suhu dan tekanan akhir gas.

Ada dua proses yang terjadi yaitu proses isotermal dan proses adiabatik
Selama proses isotermal, tekanan akhir sistem
P1V1 10 5 V 
P2    3  10 5
V2 1 N/m2
V
3
Suhu akhir sistem T2 = 7oC = 280 K, selama proses adiabatik, tekanan akhir sistem
1, 4
1 
 V2 
  V 
P3  P2 
V   
 3  10 
5  3 
 V 
 
 3  10 5  0,215  64,44 N/m2
 3   
 
Suhu akhir sistem
0, 4
1 
 V2 
 1  V 
T3  T2 
V 
   280   3    280 0,644   180,43 K
 3   V 
 
 

7. Sejumlah massa udara pada tekanan awal 760 mmHg dan 0 C dikembangkan
secara adiabatik sehingga volumnya menjadi 1,50 kali volum awalnya dan
kemudian dimampatkan secara isotermal hingga volumnya menjadi 0,50 kali
volum awalnya. Hitung suhu dan tekanan akhir (  = 1,4).

Selama proses adiabatik


Tekanan akhir sistem
 1, 4
V   V 
P2  P1  1    760   1 
 V2   1,5V1 
P2   760  0,66   430,81 mmHg
1, 4

Suhu akhir sistem


 1 1, 4 1
V   V 
T3  T2  2    273  1    273 0,644 
0, 4
 232 K
 V3   1,5V1 
Selama proses isotermal
Suhu akhir sistem T3 = T2 = 232 K
Tekanan akhir sistem
V  V 
P3  P2 2   430,81  2   861,62 mmHg
V3  0,5V2 

9.3 Hukum Pertama Termodinamika


8. Jika volum gas ideal diperbesar dua kali semula, ternyata energi dalamnya
menjadi empat kali semula. Tentukan hasil bagi tekanan gas sekarang dan mula-
mula.

3
U  PV
2
3
P2V2
U2 PV
 2  2 2
U1 3 P1V1
P1V1
2
4U 1 P2 2V1 P 4
  2  2
U1 P1 V1 P1 2

9. Suatu sistem termodinamika menjalankan suatu proses di mana energi dalam


berkurang sebesar 500 J dan serentak usaha 180 J dikerjakan pada sistem. Hitung
banyak kalor yang terlibat pada proses tersebut! Apakah kalor itu msuk ke dalam
atau ke luar dari sistem?

U  Q  W
500  Q    180   Q  180
Q  500  180  320 J
Q berharga positif maka sistem menyerap kalor sebesar 320 J

10. Selama suatu proses termodinamika berlangsung, kalor sebanyak 6000 kalori
diberikan pada sistem. Serentak sistem melakukan usaha 4000 J. Hitung
perubahan energi dalm yang dialami system itu (1 kalori = 4,2 J). Apakah suhu
sistem naik atau turun?

U  Q  W
U  25200    4000  21200 J
Karena U positif maka suhu sistem naik.

11. Suatu sistem mengalami proses adiabatik. Pada sistem dilakukan usaha 100 J. Jika
perubahan energi dalam sistem adalah  U.

12. Kalor laten uap air adalah 2,26 MJ/kg. Ketika 50 cm 3 air diuapkan pada tekanan
atmosfer 1,0  10 5 Pa, maka terbentuk 83  10 3 cm 3 uap air. Hitung:
(a) massa air yang menguap (massa jenis air = 1000 kg/ m 3 );
(b) banyak kalor yng diberikan kepada air;
(c) usaha luar yang dilakukan selama proses penguapan;
(d) kenaikan energi dalam

Massa air yang menguap


mu  V1  1000 83  10 3   83 kg
Massa air yang diuapkan
m  V0  1000  50  10 6   0,05 kg
Kalor yang diberikan pada air
Q  mLV   0,05  2,26  10 6   113  10 3 J
Kerja yang dilakukan oleh sistem pada lingkungan adalah
  
W  P V1  V0   10 5 8,3  10 3  50  10 6  8295 J
Kenaikan energi dalam
U  Q  W  113  10 3  8295  104705 J
13. Gambar di bawah menunjukkan sejenis gas yang terkurung dalam sebuah bejana
silinder yang ditutupi oleh pengisap (luas 100 cm 2 ) yang dapat bergerak bebas
tanpa gesekan. Silinder dipanaskan, sehingga kalor sebanyak 250 J diberikan pada
gas. Kemudian gas mengembang pada tekanan atmosfer (1,0  10 5 N/ m 2 ) dan
menekan pengisap sejauh 15,0 cm. Hitung:
(a) Usaha luar yang dilakukan gas;
(b) Kenaikan energi dalam yang dialami gas itu.

. W  PA x  10 5  0,01 15  10 2   150 J


U  Q  W  250  150  100 J

14. Sejenis gas ideal menjalani suatu siklus perubahan keadaan A  B  C  D


seperti ditunjukkan pada gambar di bawah.

Lengkapi titik-titik pada table berikut.


Untuk A  B ; U  50 J
Terjadi pada tekanan tetap, sehingga usaha luar
W AB  PV2  V1    0,5  10 5  0,5  10 3  0,2  10 3   15 J
maka U  Q  W  50  Q  15  Q  35 J
(sistem melepas kalor)
Untuk B  C ; U  25 J
Terjadi pada volume tetap (tidak ada perubahan volume selama proses) sehingga
U  Q  25 J
(sistem menyerap kalor)
Untuk C  D ; Q  140 J
Terjadi pada tekanan tetap, sehingga usaha luar
  
WCD  PVD  VC   1,8  10 5 0,2  10 3  0,5  10 3  54 J
(sistem dikenai usaha)
Perubahan energi dalam
U  Q  WCD  140    54   194 J
Untuk D  A ; Q  45 J
Tidak ada perubahan volume sehingga WDA = 0, maka
U  Q  45 J

15. Satu mol gas yang awalnya pada tekanan 2 atm dan volum 0,3 liter memiliki
energi dalam sama dengan 91 J. Pada keadaan akhir, tekanannya menjadi 1,5 atm,
volumnya 0,8 liter, dan energi dalamnya sama dengan 182 J. Untuk ketiga
lintasan IAF, IBF, dan IF pada gambar di bawah, hitung:
(a) Usaha yang dilakukan oleh gas;
(b) Kalor yang berpindah dalam proses.
(a) Pada lintasan IA tidak terjadi perubahan volume, maka WIA = 0.
Pada lintasan AF, besar usaha luar adalah
W AF  PVF  V A   1,5  105  0,8  10 3  0,3  10 3   75 J
maka WIAF = +75 J
(b) Pada lintasan BF tidak terjadi perubahan volume, maka WBF = 0
pada lintasan IB, besar usaha luar
WIB  PV B  V I    2  10 5  0,8  10 3  0,3  10 3   100 J
(c) Besar usaha luar pada sistem sama dengan luas daerah di bawah kurva
W IF 
1
2
  
2  10 5  1,5  10 5 0,5  10 3  87,5 J
U  182  91  91 J
Q  U  W
Q IAF  91  75  166 J
Q IBF  91  100  191 J
Q IF  91  87,5  178,5 J
16. Sejenis gas berubah keadaannya dari keadaan A ke B dengan dua lintasan yang
berbeda seperti yang ditunjukkan pada gambar. Jika lintasan (i) memerlukan
masukan kalor 60 J, hitung:
(a) Usaha yang dilakukan gas untuk mengubah keadaannya sepanjang lintasan
(i);
(b) Kenaikan energi dalam pada perubahan dari A ke B.
Apa yang dapat disimpulkan tentang usaha yang dilakukan gas dan kalor yang
diberikan pada gas dan kenaikan energi dalam gas jika lintasan (ii) yang ditempuh

. Selama menempuh lintasan i usaha yang dilakukan adalah


Wi  3  10 5  0,5  10 3  1,3  10 3   240 J
Kenaikan energi dalam pada perubahan dari A ke B
U 
3
2
    
 P2V2  P1V1   3 3  10 5 1,3  10 3  10 5 0,5  10 3
2

U  510 J
Usaha selama lintasan ii
V 1,3  10 3
W  nRT ln  nRT ln  nRT
V0 0,5  10 3
Kerja dan kalor tidak termasuk fungsi keadaan, artinya kerja dan kalor bukan hanya
bergantung pada keadaan awal dan akhir tetapi juga pada keadaan-keadaan sementara
yaitu pada lintasan yang ditempuh oleh proses tersebut.
9.4 Kapasitas Kalor Gas
17. Kapasitas kalor molar (kapasitas kalor per mol) suatu gas ideal pada volum tetap
adalah 5R/2. Gas itu dimampatkan secara perlahan dan adiabatik sehingga
tekanannya menjadi dua kali semula. Tentukan perbandingan volum sekarang dan
mula-mula.

5R 7 R
C P ,m  R  
2 2
7
C P ,m R
2 7
     1,4
CV , m 5 5
R
2
Pada proses adiabatik berlaku

 V2  P P
   1  1  0,5
 V1  P2 2 P1
V2 1 5
  0,5    0,5 7  0,61
V1

18. Perbandingan kapasitas kalor suatu gas ideal pada tekanan tetap dan volum tetap
adalah  . Jika ketetapan umum gas ideal adalah R. Tentukan kapasitas kalor
molar gas pada tekanan tetap dan volum tetap. (nyatakan dalam  dan R)


CP  nR
 1
        1
CV  C P  nR  nR  nR  nR  1  nR 
 1   1    1 
nR
CV 
 1
19. Dua mol gas yang berada pada wadah bervolum tetap dipanaskan dari 20 C
menjadi 30 C. Banyak kalor yang diperlukan untuk keperluan ini adalah 400 J.
(R = 8,31 J/mol K)
(a) Apakah jenis gas ini (monoatomik, diatomik, dan poliatomik)? Untuk
menjawabnya anda harus membandingkan CV hasil perhitungan data
dengan CV hasil persamaan (7-22) dan (7-23).
(b) Jika 2 mol gas pada (a) diberi kalor 400 J pada tekanan tetap, hitung
kenaikan suhu gas.

(a) QV  CV T  CV  303  293  10CV


400  10CV  CV  40 J/K
C P  CV  nR  2  8,31  16,62
C P  CV  16,62  40  16,62  56,62 J/K
C P 56,62
    1,4
CV 40,00
gas termasuk diatomik
QP 400
(b) T    7,06 K
C P 56,62
Kenaikan suhu sebesar 7,06 K.

9.5 Mesin Kalor dan Mesin Kedua Termodinamika


20. Gambar di bawah menunjukkan grafik p – V dari sebuah mesin kalor tertentu.
Perpindahan kalor yang ditunjukkan pada gambar adalah Q A = 20 Kj, QB = 10
kJ, dan Q D = 8 kJ.
(a) Berapa besar usaha yang dilakukan mesin ini selama proses satu siklus?
(b) Berapa efisiensi mesin ini?

Kerja netto W yang dilakukan sistem selama siklus dinyatakan oleh luas yang dicakup
oleh lintasan 1234. Karena keadaan awal dan keadaan akhir adalah sama sehingga
tidak ada perubahan netto pada tenaga dalam U dari sistem. Sehingga dari hukum
pertama termodinamika:
W  Qmasuk  Qkeluar
W   QC  QB    Q A  QD    30  10   20  8  40  28  12 kJ
Efisiensi mesin kalor
W 12 12
    0,3  30%
Qmasuk 30  10 40

9.6 Siklus Carnot


21. Berapa efisiensi maksimum yang mungkin untuk suatu mesin uap yang
menggunakan uap pada suhu 100 C pada suatu hari ketika suhu 24 C?

22. Dalam satu siklus, sebuah mesin Carnot mengambil kalor sebanyak 350 J dari
reservoir bersuhu 580 K dan memindahkan kalor ke reservoir bersuhu 300 K.
(a) Berapa efisiensi mesin ini?
(b) Berapa besar usaha yang dilakukan persiklus?

T2 300
(a)   1   1  0,48
T1 580
(b) W  Q   0,48 350  168 J
23. Sebuah mesin Carnot yang memiliki efisiensi 30% menggunakan reservoir panas
yang bersuhu 627 C. Tentukan suhu reservoir dingin.
T2
 1    1  0,3  0,7
T1
T2  0,7T1   0,7  900  630 K

24. Sebuah mesin Carnot memiliki efisiensi 60%. Mesin tersebut memakai gas ideal
dengan suhu awal 0 C dan membuangnya pada suhu 27 C. Tentukan suhu
awal gas ideal tersebut.

25. Mesin Carnot bekerja di antara reservoir 500 K dan reservoir 270 K. Jika mesin
menghasilkan usaha 368 joule, berapa besar kalor yang dibuang oleh mesin
Carnot?

26. Suatu mesin Carnot jika reservoir panasnya bersuhu 400 K akan mempunyai
efisiensi 40%. Jika reservoir panasnya bersuhu 640 K, hitung efisiensi mesin
(dalam %).

T2  1   T1
T2  1  0,4 400  240 K
T 240
  1 2  1  0,625  62,5%
T1 640

27. Jika reservoir suhu tinggi bersuhu 800 K, maka efisiensi maksimum mesin 40%.
Berapa suhu reservoir suhu tinggi harus dinaikkan agar efisiensi maksimum
menjadi 50%?
28. Sebuah mesin Carnot memiliki efisiensi sama di antara 1000 K dan 500 K dengan
di antara x K dan 1000 K (x > 1000). Hitung x.

T2 T 1000 1000
 1 x 2    2000 K
x 1   1  0,5 0,5

7.5Hukum Kedua Termodinamika

29. Berapa koefisien performansi sebuah pendingin yang bekerja dengan efisiensi
Carnot di antara suhu - 3 C dan + 27 C?

30. Berapa besar usaha yang diperlukan oleh suatu pendingin Carnot untuk
memindahkan kalor 1 J dari gas helium pada 4 K dan membuangnya ke dalam
suatu ruang sekitarnya yang bersuhu 293 K (suhu kamar)?

T2 4 4
CP     0,014
T1  T2 293  4 298
Q Q 1
CP  2  W  2   72,25 J
W C P 0,014
31. Berapa besar perubahan entropi sistem ketika 27,3 g balok es melebur pada
0,00 C? Anggap bahwa kalor dapat mengalir ke dalam balok kubus tetapi tidak
dalam arah kebalikannya. (kalor lebur es = 3,3  10 5 J kg 1 K 1 ).
Tips: Melebur adalah proses isotermal.

32. Sebuah sampel gas helium memuai secara isotermal sehingga volumnya menjadi
3,75 kali volum semula. Ada 9 g helium dalam sampel tersebut.
(R = 8,3 J mol 1 K 1 ; M helium = 4 g/mol).
(a) Tulis rumus usaha pada proses pemuaian isothermal.
(b) Berapa perubahan entropi gas helium?

Tingkat I I
33. Suatu gas ideal memiliki kapasitas kalor molar pada tekanan konstan C p , m =
5R/2. Gas dikurung dalam suatu bejana kaku tertutup rapat dengan volum 0,0083
m 3 , pada suhu 27 C dan tekanan 1,8  10 5 N/ m 2 . Sejumlah 2,45  10 4
joule energi kalor diberikan pada gas. Hitung suhu dan tekanan akhir gas. (R =
tetapan gas = 8,3 J/mol K).
Penuntun: gunakan QV = n QV , m T .

PV
n
RT

n
 
1,8  10 5  0,0083
 0,6
 8,3 300
QV 2,45  10 4
T    3280 K
nCV ,m  3R 
 0,6  
 2 
T2  T1  3280  T2  3280  300  3580 K
34. Suatu gas memuai secara adiabatik dari ( PV , V1 ) ke ( P2 , V2 ). Buktikan
1
bahwa usaha yang dilakukan gas dapat dinyatakan dengan W =   1 ( P1 V1 -
P2 V2 )
V 2
C
Tips: gunakan W =  pdV dengan p = V = CV  
V 1

W 
1
1 
 CV21  CV11 
pada suku pertama, misalkan C  P2V2 dan pada suku kedua C  P1V1 sehingga
1 1
didapat W  1    P2V2  P1V1     1  P1V1  P2V2  (terbukti)

35. Satu mol suatu gas ideal monoatomik menempuh satu siklus seperti ditunjukkan
pada gambar.

(a) Untuk tiap bagian kurva, hitung usaha, aliran kalor, dan perubahan energi
dalam. Lakukan juga untuk satu siklus lengkap.
(b) Tentukan tekanan dan volum pada titik 2 dan 3 jika tekanan pada titik 1
adalah 1,0  10 5 Pa. (R = 8,3 J/K)
3
Tips: gunakan U = n R T .
2
36. Dengan memperhatikan diagram p-V siklus Carnot dari suatu gas ideal (lihat
gambar), tunjukkan bahwa usaha total sepanjang proses adiabatik NK dan LM
adalah sama dengan nol.
1
Tips: Wadiabatik (1 2 ) =   1 ( P1 V1 - P2 V2 ); P2 V2 = P1 V1 (isotermal)

Pada lintasan K-L terjadi pemuaian isotermal sehingga PKVK = PLVL


 
pada lintasan L-M terjadi pemuaian adiabatik PLVL  PM VM
pada lintasan M-N terjadi pemampatan isotermal PM V M  PN V N
 
pada lintasan N-K terjadi pemampatan adiabatik PN V N  PK V K
usaha total selama proses adiabatik adalah W  WLM  W NK
1
WLM   PLVL  PM VM 
 1
1
W NK   PN V N  PK VK 
 1
dapat dilihat bahwa PM VM  PN V N dan PKVK = PLVL
maka usaha total
1
W    PLVL  PM VM    PN V N  PK V K  
 1
1
W    PLVL  PM VM    PM VM  PLV L  
 1
1
W    PLVL  PLVL    PM VM  PM VM 
 1
W=0

37. Dalam membuat es, sebuah motor mengoperasikan sebuah mesin pendingin.
Kalor Q2 diambil dari sebuah ruang pendingin yang mengandung sejumlah air
pada 0 C dan kalor Q1 dibuang ke udara sekitarnya pada 15 C. Anggap
mesin pendingin memiliki koefisien performansi 20% dari koefisien performansi
mesin pendingin ideal.
(a) Hitung usaha yang dilakukan motor untuk membuat 1 kg es (kalor laten
lebur es 3,4  10 5 J/kg).
(b) Berapa lama diperlukan untuk membuat kg es jika daya motor adalah
50W?

T2 273 273
. C Pideal     18,2
T1  T2 288  273 15
C P  20%C Pideal   0,2 18,2   3,64
(a) kalor yang harus dipindahkan dari air Q2  mLV  1  3,4  10   3,4  10 J
5 5

Q2 3,4  10 5
maka usaha yang harus dilakukan mesin W    93406,6 J
CP 3,64
Q2 3,4  10 5
(b) t    1868,13 s  31,14 menit  0,52 jam
P  CP 50  3,64

38. Suatu mesin Carnot yang bekerja antara suhu 27 C digunakan untuk
menggerakan sebuah generator yang tegangan keluarannya 220 V. Jika setiap
sekon mesin Carnot itu menyerap kalor 5500 J, hitung kuat arus keluaran
maksimum generator itu.

39. Suatu gas ideal monoatomik dikurung dalam suatu silinder oleh suatu pegas
berbeban pengisap dengan luas penampang 8,0  10 3 m 3 dan pegas berada
pada kedudukan bebasnya (tidak tertekan), seperti dijukkan pada gambar.
Gas dipanasi oleh sebuah pemanas listrik kecil sampai pengisapnya berpindah secara
perlahan sampai 0,1 m. Hitung suhu akhir gas dan kalor yang diberikan (dalam joule)
oleh pemanas (tetapan gaya pegas adalah 800 N/m, tekanan atmosfer 1,0  10 5 Pa).
Silinder dan pengisap diisolasi secara termal. Pengisap dianggap tak bermassa dan
tidak ada gesekan di antara pengisap dan silinder. Abaikan kehilangan kalor melalui
kawat-kawat timah dari pemanas listrik, kapasitas kalor kawat kumparan pemanas,
dan massa pegas. Hitung kalor yang diserap oleh gas.
pV 3 1
Tips: Gunakan n = F pegas = kx; U = nR T ; W = k x 2 ; Q = U +
RT 2 2
W
Perubahan volume V  Ax
 
V  8  10 3  0,1  8  10 4 m3
Volume akhir sistem
V2  V  V1  8  10 4  2,4  10 3  3,2  10 3 m3
Tekanan akhir sistem = P2 = Pa + P = 105 + 10.000 = 1,1 × 105 Pa
P2V2 PV PV
Suhu akhir sistem  1 1  T2  2 2 T1
T2 T1 P1V1

T 
1,1  10 3,2  10   300  440 K
5 3

2
10  2,4  10 
3

PV 10  2,4  10 
5 3
dimana nR    0,8
T 300
3 3
perubahan energi dalam U  nR T2  T1    0,8 440  300  168 J
2 2
1 1
usaha yang dilakukan sistem W  kx   800 0,1  4 J
2 2

2 2
banyaknya kalor yang diserap sistem Q  U  W  168  4  172 J

40.Sebuah pembangkit listrik 1 MW memiliki efisiensi total 40 persen. Berapa banyak


bahan baker minyak dengan kalor pembakaran 45MJ/kg yang dibakar dalam
pembangkit listrik tersebut setiap hari?

Anda mungkin juga menyukai