Anda di halaman 1dari 9

BAB II

LANDASAN TEORI

A. Kajian Teori

1. Pengertian Keagenan

Agen umum adalah perusahaan angkutan laut nasional atau perusahaan

nasional yang khusus didirikan untuk melakukan usaha keagenan kapal, yang

ditunjuk oleh perusahaan angkutan laut asing untuk mengurus kepentingan

kpalnya selama berada di Indonesia. (Undang-undang Nomor 17 tahun 2008

tentang Pelayaran).

Menurut H.A Abbas Salim, Manajemen Transportasi, Raja Grafindo

Persada, Jakarta, 1993, Halaman 98 mengatakan bahwa yang dimaksud

dengan agen kapal adalah sebuah badan usaha yang bergerak dalam kegiatan

atau aktifitas kapal atau perusahaan pelayaran.

Agen adalah hubungan berkekuatan secara hukum yang terjadi

bilamana dua pihak bersepakat membuat perjanjian, dimana salah satu pihak

setuju untuk mewakili pihak lainnya dengan syarat bahwa pemilik tetap

mempunyai hak untuk mengawasi kewenangan yang dipercayakan

kepadanya (Capt. R.P Suyono 2003:131).

Jadi pengertian agen adalah suatu badan usaha yang kerjanya sebagai

pengurus keperluan kapal asing yang dimana perusahaan pelayaran tersebut

tidak mempunyai kantor perwakilan perusahaan di suatu pelabuhan.

6
7

2. Secara garis besar ada 3 jenis agent yaitu : General Agent, Sub Agent

atau Agent dan Cabang Agent.

a. General Agent (Agen Umum)

Adalah suatu perusahaan pelayaran nasional yang ditunjuk oleh

perusahaan pelayaran asing untuk melayani kapal-kapal miliknya selama

berlayar dan singgah di pelabuhan di Indonesia.

Contoh: - Maersk Sea Line menunjuk PT.Djakarta Lloyd

Persyaratan sebagai General Agent :

1. Perusahaan Pelayaran Indonesia yang memiliki kapal berbendera

Indonesia berukuran minimal 5.000 GRT baik secara kumulatif.

2. Memiliki bukti Perjanjian Keagenan Umum (Agency Agreement) atau

Surat Keagenan Umum (Letter of Appointment).

b. Sub Agent

Adalah suatu perusahaan pelayaran yang ditunjuk oleh General

Agent untuk melayani kebutuhan kapal di suatu pelabuhan. Berfungsi

sebagai wakil dari General Agent.

Contoh : PT. Djakarta Llloyd sebagai General Agent Maersk Sea Line

menunjuk PT. Meratus Line sebagai Sub Agent di Banjarmasin.

c. Cabang Agent

Adalah cabang dari General Agent di suatu pelabuhan tertentu.

Contoh : PT. Meratus Line yang telah ditunjuk sebagai General Agent

oleh Mocean Shipping memerintahkan cabang-cabangnya yang ada di


8

Indonesia untuk melayani keperluan kapal Mocean Shipping yang singgah

di pelabuhan tersebut.

Kemudian setelah melakukan kegiatan jasa keagenan, maka untuk

sumber pendapatan dari jasa agen kapal yaitu dari jasa yang diberikan

kepada kapal-kapal yang telah menunjuknya untuk melayani kegiatan

kapal di pelabuhan agar akan mendapat call fee dari setiap kapal yang

singgah dan juga mendapat komisi dari muatan yang akan dimuat ke kapal

berupa persentase dari freight.

3. Istilah-istilah di Keagenan Kapal :

a. Booking Agent

Adalah perusahaan pelayaran atau forwarding yang ditunjuk untuk

mengurusi muatan kapal dengan sistem liner.

b. Port Agent

Adalah perusahaan pelayaran yang ditunjuk untuk melakukan

tugas-tugas di suatu pelabuhan. Port agent dapat menunjuk sub agent di

pelabuhan lainnya untuk mewakilinya. Port agent tetap bertanggung

jawab terhadap principal.

c. Protecting Agent

Adalah agen yang ditunjuk oleh pencharter yang tercantum dalam

charter party untuk mewakili kepentinganannya.


9

d. Husbandry Agent

Adalah agen yang ditunjuk oleh principal untuk mewakili diluar

kepentingan B/M, umpama hanya mengurus ABK, Repair, dan Supplier.

e. Boarding Agent

Adalah petugas dari keagenan yang selalu berhubungan dengan

pihak kapal. Biasanya Boarding Agent yang pertama naik ke kapal waktu

kapal tiba dan terakhir meninggalkan kapal ketika kapal akan berangkat.

4. Tugas Keagenan Kapal dalam Kegiatan Pelayaran

a. Tugas General Agent

Secara garis besar, tugas general agent ada dua jenis, yaitu tugas

pengurusan perizinan dan tugas koordinasi. Adapun tugas koordinasi

meliputi:

1. Koordinasi operasi dan pemasaran

Koordinasi operasi adalah tugas untuk memastikan bahwa

pembongkaran/pemuatan kapal dikerjakan dengan baik oleh

perusahaan bongkar muat. Selain itu, tugas koordinasi juga termasuk

memastikan bahwa bahwa ketika kapal masuk ke tempat sandar

pelabuhan, pelaksanaan pandu dan kapal-kapal tunda dilakukan

dengan baik. Sedangkan koordinasi pemasaran adalah fungsi general

agent untuk mencarikan muatan, mengumpulkan kedatangan kapal,

hubungan dengan armada pemasaran (market forces).


10

2. Koordinasi keuangan

Koordinasi keuangan merupakan tugas general agent untuk

mengumpulkan dan mencatat segala pengeluaran kapal selama

berada di pelabuhan. Karena tagihan dari pelabuhan sering terlambat,

maka bagian disbursement bertugas menyelesaikan tagihan-tagihan

yang belum diselesaikan. Dengan demikian agen memerlukan

advance money yang cukup besar, terutama untuk kapal-kapal

tramper, karena kemungkinan tidak akan singgah lagi di pelabuhan

tempat agen berada.

3. Penunjukan sub-agen/agen

Seperti telah disebutkan sebelumnya, untuk pelaksanaan tugas

tertentu atau di pelabuhan tertentu, general agent tidak

melakukannya sendiri. General agent akan memerintahkan

cabangnya atau perusahaan lain sebagai agennya.

4. Mengumpulkan disbursement pengeluaran kapal

Bagian disbursement mengumpulkan segala tagihan selama

kapal di pelabuhan dan sesudah pemberangkatannya. Tugas ini

biasanya diawasi oleh bagian operasi dan keuangan.

5. Koordinasi lain yang berkaitan dengan muatan dan dokumentasi.


11

b. Tugas Sub-Agen atau Agen

Secara garis besar, tugas sub-agen atau agen ada dua , yaitu

pelayanan kapal (ship’s husbanding) dan operasi keagenan (cargo

operation). Tugas-tugas yang termasuk dalam pelayanan kapal adalah

pelayanan ABK, perbaikan atau pemeliharaan kapal, penyediaan

onderdil atau suku cadang kapal. Sedangkan tugas yang berkaitan

dengan operasi keagenan adalah pengurusan bongkar dan muat,

stowage, lashing, dan dokumen muatan.

5. Organisasi Keagenan Kapal

Keagenan kapal biasanya dipimpin oleh seorang kepala cabang. Di

bawah kepala cabang terdapat tiga bagian utama , yaitu bagian traffic,

bagian pemasaran (marketing), dan bagian administrasi keuangan. Bagian

traffic adalah bagian yang mengurusi muatan kapal, operasi kapal termasuk

pelayanan kapal dan awaknya, serta mengatur kontrak dengan perusahaan

yang bersangkutan.

Bagian pemasaran adalah bagian yang mencari muatan. Bagian ini

terdiri dari dua sub bagian, yaitu sub bagian cargo canvassing dan sub

bagian analisis marketing. Bagian administrasi adalah bagian yang

mengelola semua administrasi transaksi, baik ekstern maupun intern

perusahaan, termasuk administrasi keuangan maupun surat-surat.


12

6. Penghasilan Agen Pelayaran

Agen pelayaran hidup dari jasa yang diberikan kepada kapal-kapal

yang telah menunjukkannya untuk melayani kegiatan di pelabuhan dimana

agen pelayaran berada. Agen pelayaran mendapat call fee dari setiap kapal

yang akan singgah serta juga akan mendapat komisi dari muatan yang akan

dimuat ke kapal berupa persentase dari freight yang ditarik. Agen yang

dipilih oleh perusahaan pelayaran asing adalah pelayaran nasional yang

juga mempunyai kapal-kapal miliknya sendiri, maka secara umum

pendapatan dari cabang perusahaan pelayaran nasional yang bekerja

sebagai agen pelayaran asing adalah :

1. Komisi dari kapal :

 Kapal-kapal milik sendiri.

 Kapal-kapal keagenan (Call Fee & Komisi dari muatan).

 Jasa order dari perusahaan bongkar/muat (PBM) yang ditunjuk

untuk bongkar/muat dari kapal milik/keagenan.

2. Pendapatan usaha keagenan berupa :

 Komisi sub-agency.

 EMKL.

 Haulage/trucking.

 Depot.

 Transhipment.
13

B. Kajian Penelitian Terdahulu

1. Dendy Wijaya,

Hasil penelitian Dendy Wijaya mengenai kegiatan keagenan kapal

namun lebih difokuskan mengenai jasa tambat kapal yang didalamnya

terdapat peraturan yang harus dijalankan agar kegiatan berjalan sesuai dengan

sistem dan prosedur yang berlaku.

Pelaksanaan jasa keagenan meminta ketepatan tentang informasi

kedatangan kapal kepada bagian operasional marine sehingga penetapan

dokumen PPKB (Permintaan Pelayanan Kapal dan Barang) yang akan diurus

bisa secepatnya dapat dilaksanakan. Sedangkan untuk penelitian saat ini

difokuskan pada prosedur pengurusan dokumen muatan. Diharapkan proses

pengurusan dokumen muatan dapat berjalan dengan lancar agar waktu yang

diperlukan dalam pengurusannya semakin singkat.

3. Manggala Indra Tama,

Hasil penelitian yang dilakukan Manggala Indra Tama yaitu mengenai

prosedur, penanganan, karakteristik dan hambatan saat penanganan reefer

cargo dalam kegiatan stuffing dan stripping yang dilakukan oleh perusahaan

keagenan Evergreen di Pelabuhan Tanjung Emas Semarang.

Persamaan dengan penelitian yang sekarang yaitu bahwa keduanya

membahas mengenai usaha kegiatan perusahaan keagenan kapal, sedangkan

perbedaannya yaitu bahwa peneliti terdahulu membahas mengenai kegiatan

stuffing dan stripping pada perusahaan keagenan, namun untuk penelitian saat
14

ini membahas mengenai kegiatan boarding agent dalam jasa keagenan kapal

pada PT. Samudera Indonesia Cabang Tanjung Priok Jakarta.

C. Kerangka Berfikir

Kegiatan Boarding Agent dalam Jasa Keagenan Kapal

Persiapan
Pelaksanaan Kepuasan
pelaksanaan
Kegiatan pengguna jasa
pelayanan
Pelayanan atas pelayanan
terhadap
Keagenan yang di berikan
pengguna jasa

Boarding agent merupakan orang yang bertugas untuk

melayani/memenuhi semua kebutuhan kapal mulai sebelum kapal tiba sampai

dengan kapal telah berangkat dari pelabuhan. Banyak tugas yang harus dilakukan

oleh seorang boarding agent dalam pelayanan keagenannya terhadap pengguna

jasa. Apabila kegiatan tersebut dilakukan tidak dengan hati-hati maka, tidak

menutup kemungkinan akan menimbulkan kesalahan-kesalahan yang diikuti

dengan adanya sanksi, baik dengan sanksi ringan ataupun sanksi yang berat.

Semua kegiatan yang dilakukan harus sesuai dengan standar operasional

perusahaan agar perusahaan kapal yang di ageni merasakan kepuasan atas

pelayanan yang telah diberikan. Diharapkan dengan pelayanan maksimal yang

diberikan akan membuat perusahaan pemilik kapal akan menggunakan kembali

jasa keagenannya.

Anda mungkin juga menyukai