Anda di halaman 1dari 5

Nama : Rina Margaretha Simangunsong

NRP : 462190241
Kelas : K8A

1. Sebutkan dan jelaskan 3 usaha pelayaran


2. Jelaskan mengenai usaha keagenan
3. Apa saja keuntungan dan kerugian pelayaran tidak tetap
4. Jelaskan mengenai kerjasama operasi antar usaha pelayaran
5. Apa yang dimaksud pelayaran tetap, pelayaran tidak tetap, pelayaran khusus

Jawaban
1. 1) Dioperasikan sendiri
Pemilik kapal menjadi operator kapal milik sepenuhnya dengan menetapkan dan
melaksanakan trayek, schedule, rencana produksi, crewing, dan memelihara armadanya.
Perusahaan dapat mengoperasikan kapal yang di-charter dari pihak ketiga, dimana
perusahaan pelayaran menanggung biaya variable sedangkan biaya tetap sesuai dengan
perjanjian charter kapal yang disepakati.

2) Disewakan/dicharter kepada pihak ketiga


a. Bareboat Charter, yaitu men-charter kapal untuk jangka waktu tertentu. Perusahaan
pelayaran menyerahkan kapal kepada pen-charter tanpa anak buah kapal, pendapatan
yang diperoleh hanya pendapatan charter dan hampir semua biaya menjadi tanggung
jawab pencharter.
b. Time Charter, yaitu kegiatan pen-charteran kapal untuk jangka waktu tertentu. Kapal
diserahkan lengkap dengan anak buah kapal dan perlengkapan, pendapatan yang
diperoleh pendapatan charter dan menanggung biaya yang terkait dengan kapal dan anak
buah kapal.
c. Voyage Charter, yaitu kegiatan pen-charteran kapal untuk satu voyage atau lebih dari
satu Pelabuhan ke satu atau beberapa Pelabuhan tujuan. Harga sewa/charter sering
disebut freight, dimana seluruh biaya operasi menjadi beban pemilik kapal.
3) Kerjasama operasi antara perusahaan pelayaran
a. Consorsium/aliansi, merupakan suatu bentuk kerjasama antara beberapa perusahaan
pelayaran. Masing-masing perusahaan pelayaran menyewakan kapalnya
kepada consortium, lalu masing-masing-masing anggota dapat menyewa kembali
sebagian ruangan kapal untuk ditempatkan slot (container) pada semua kapal milik
anggota tersebut yang jumlahnya ditetapkan sesuai share (slot allocation) masing-masing.
b. Operasi underwing, ialah pengoperasian bukan kapal milik. Contohnya, cabang/agen
perusahaan ”X” mempunyai sejumlah muatan tetapi pada saat tersebut tidak memiliki
kapal.Muatan tersebut dapat ditempatkan di kapal milik perusahaan pelayaran lain yang
mau bekerjasama dengan mempergunakan Bill of Lading perusahaan ”X”, untuk itu
perusahaan ”X” memperoleh komisi (B/L Commission) yang perhitungannya didasarkan
pada:
c. Bentuk kerjasama operasi lainnya, antara lain:
- Pengoperasian kapal underwing dengan persyaratan penunjukan sebagai general
agent;
- Pengoperasian kapal dengan sistem bagi hasil (profit sharing);
- Penyewaan kapal secara hire purchase/bareboat charter;
- Penyewaan kapal dengan financial lease atau secara sale and lease back;
- Pengoperasian kapal secara freight conference.

2. 1) port information, cargo prospect, dan informasi lainnya


2) ship husbanding (port & custom clearance, imigrasi, kesehatan pelabuhan dan
sebagainya), dan mengurus surat-surat/dokumen kapal
3) pengorganisasian kapal (traffic, bunker, reapir, maintenance, survey, certification,
pengawakan, keperluan kapal lainnya)
4) berusaha memperoleh muatan untuk kapal dan sekaligus melaksanakanhandling untuk
muatan
5) melaksanakan freight collection, administtasi disbursement termasuk
pertanggungjawabannya
6) melakukan pemantauan petikemas milik principal

3. Keuntungan Pelayaran Tidak Tetap


- Hanya menyinggahi Pelabuhan yang mempunyai prospect muatan cukup
- Kurangnya Pelabuhan yang disinggahi tapi muatan yang diangkat cukup banyak
maka biaya akan rendah dan pendapatan cukup tinggi
- Organisasi perusahaan cukup sederhana yang penting ada untuk armada
Kerugian Pelayaran Tidak Tetap
- Tidak mudah untuk mendapat employment kapal karena tidak mempunyai customer
yang tetap
- Ada kemungkinan berlayar dalam keadaan kosong menuju satu pelabuhan muat, atau
tidak memperoleh muatan balik

4. Kerja Sama Operasi Antar Perusahaan Pelayaran


1) Consortium (Aliansi)
➔ Suatu bentuk kerjasama antara beberapa perusahaan pelayaran
➔ Masing-masing anggota consortium menyewakan kapalnya kepada consortium
➔ Masing-masing anggota dapat menyewakan sebagian ruangan untuk ditempatkan
sejumlah slot ( container ) pada semua kapal-kapal milik anggota yang jumlahnya
ditetapkan sesuai share ( slot allocation ) masing-masing
➔ Misalnya : Perusahaan pelayaran A, B, C, dan D membentuk consortium
perusahaan dan share nya hanya 20%. Ini berarti perusahaan A hanya dapat
menempatkan muatannya 20% dari kapasitas masing-masing kapal A,B, C, dan D
➔ Pendapatannya adalah freight dari realisasi muatan yang ditempatkan pada setiap
kapal (dengan mengacu pada share alokasi slot/muatan)
➔ Biaya yang menyangkut muatan (cargo expenses, claim, transhipment, dll). Biaya
agen dibiayai masing-masing anggota sesuai realisasi muatan pada tiap kapal
➔ Biaya pelabuhan, bunker dan biaya charter masing-masing juga dibebankan sesuai
persentase share dari total biaya Pelabuhan, bunker, dan charter seluruh anggota
➔ Biaya tetap ( biaya harian kapal, asuransi, depresiasi, container, overhead )
ditanggung oleh masing-masing pemilik kapal
2) Pelayaran Global (Global Liner)
➔ Pada era globalisasi pelayaran samudera ada perubahan yang mendasar dari
operasional tunggal (single operation) menjadi aliansi global liner
➔ Perusahaan pelayaran kelas dunia membentuk aliansi global liner untuk
memperkecil persaingan dan memberikan pelayanan angkutan lebih luas
Ciri Khusus Pelayaran Global Liner
➔ Jenis kapalnya full container kapasitas besar (saat ini sudah mencapai 10.000
TEUs)
➔ Hanya menyinggahi hub.port. Hub.port adalah pelabuhan yang disinggahi mother
vessel membawa muatan import untuk dilanjutkan muatan ke pelabuhan tujuan
akhir
➔ Tiap aliansi membentuk jalur masing-masing : Asia-Eropa, Trans Pacific, Trans
Atlantik, Intra Asia
➔ Tarif uang tambang umumnya “End to End” atau satu tarif untuk mother vessel +
Freeder Vesselnya
3) Pengoperasian bukan kapal milik/ BKM (Operasi Underwing)
➔ Operasi underwing misalnya cabang/agen perusahaan X mempunyai sejumlah
muatan, tetapi pada saat tersebut tidak ada kapal dari perusahaan X. Muatan
tersebut dapat ditempatkan di kapal milik perusahaan pelayaran lain yang mau
kerja sama mengangkut muatan. Perusahaan X tersebut dengan menggunakan Bill
of Lading perusahaan X dan untuk perusahaan X memperoleh komisi B/L
Commission
➔ Ada yang berdasarkan % dari NET Freight
➔ Ada yang berdasrkan komisi per Revenne ton muatan
➔ Ada juga yang berdasarkan komisi secara lumpsum per voyage
4) Bentuk kerja sama lainnya
➔ Kapal perusahaan X di charterkan ke perusahaan Y tetapi perusahaan X diberi
kesempatan menempatkan sejumlah muatan dengan cara selfroti underwing.
Kerja sama ini ditambah persyaratan bahwa Y harus menunjuk perusahaan X
sebagai General Agent di negara asal perusahaan X atau kegiatan lainnya
➔ Perusahaan X menyewa ruangan kapal perusahaan Y dengan cara Space Charter
dan disamping itu perusahaan Y harus menunjuk perusahaan X sebagai General
Agent di negara perusahaan X. Jika sebaliknya perusahaan X harus menunjuk
perusahaan Y sebagai General Agent di negara perusahaan Y
➔ Penyewaan kapal dengan “ Sale And Lease Back.Misalnya : Perusahaan
pelayaran X kekurangan dana, kapalnya dijual kepada perusahaan/bank “Y”.
Kemudian oleh X kapalnya disewakan lagi dan pembayaran sewa oleh X kepada
Y dianggap sebagai cicilan pinjaman+bunga kapalnya dianggap sebagai agunan.
Setelah sekian tahun kapalnya dapat dibeli kembali oleh X dengan nilai
residu/harga sisa. Atau kalau cicilan + bunganya cukup besar, mungkin dianggap
lunas
Freight conference adalah persekutuan perusahaan pelayaran samudera, liner service
untuk menghindarkan persaingan tidak sehat. Dengan kerjasama dalam mengatur :
➔ Penetapan tarif angkutan pelayaran samudera
➔ Pembagian alokasi muatan diantara anggota conference
➔ Syarat-syarat dan perjanjian pengangkutan yang dikehendaki untuk diterapkan
dalam trayek pelayaran

5. Pelayaran Tetap (Line Service)


- Jalur Pelayaran dan Perjalanan
- Umumnya dapat menerima semua jenis muatan
- Menawarkan Freight Rate ( Daftar Tarif Angkutan) yang telah ditetapkan dan berlaku
umum. Pada pelayaran samudera sering ditetapkan oleh confrence.
- Carrier ( Pengusaha Pelayaran ) harus mempunyai peraturan atau syarat-syarat
pengangkutan yang dicantumkan pada lembaran formulir bill of lading (B/L) atau ada
perjanjian khusus antara carrier dengan shipper. Bila ada pihak yang dirugikan dapat
mengajukan claim atau tuntutan hukum kepada pengadilan
Pelayaran Tidak Tetap (Tramper Service)
- Merupakan pelayaran bebas yang tidak terikat ketentuan formal, tidak mempunyai
jalur pelayaran tetap, kapal dapat berlayar kemana saja tergantung prospek muatan.
- Membawa muatan apa saja dan sering membawa muatan sejenis
- Tidak mempunyai jadwal yang diumumkan sebelumnya
- Syarat pengangkutan dan uang tambang (freight rate ) merupakan hasil permufakatan
kedua belah pihak.
Pelayaran Khusus
- Pelayaran yang tidak termasuk dalam liner atau tramper mengangkut barang khusus,
mungkin muatan milik induk perusahaan. Terkadang juga mempunyai pelabuhan
sendiri misalnya : PT Bogasari dan PT Pertamina.
- Termasuk dalam pelayaran khusus : pelayaran lepas pantai, angkutan minyak atau
LNG, pelayaran wisata laut
- Pelayaran khusus mengangkut barang industri seperti angkutan pupuk, batubara,
semen, log, dll.

Anda mungkin juga menyukai