Anda di halaman 1dari 7

PERJANJIAN CHARTER

No.01/LPI/VII/2022
--------------------------------------------------

Pada hari Senin tanggal 18 (delapan belas) bulan Juli 2022 ( Dua Ribu Dua Puluh
Dua)yang bertanda tangan dibawah ini:

1. PT. LABORA PERKASA INDONESIA, yang berkedudukan di Jalan Bambu mas


raya Blok H / No. 6 Pondok Bambu Duren Sawit Jakarta Timur,Dalam hal ini
diwakili oleh Capt. John Pieter Georgia, MM yang bertindak untuk dan atas nama
perusahaan Perseroan Terbatas. Selanjutnya dalam surat perjanjian sewa ini disebut
Pemilik Kapal / Owner.

2. Deepak Badridas Rathi Alamat JL. Sunter Permai Raya No.1.A RT.002 RW.012
Papanggo Tanjung Priok Jakarta Utara, Selanjutnya dalam surat perjanjian sewa ini
disebut Penyewa / Charterer.

Dengan ini Pemilik Kapal dan Penyewa Kapal menyatakan telah sepakat dan setuju untuk
mengikat diri dalam suatu perjanjian sewa menyewa Kapal milik dengan jenis TANKER
TNB/ Pengangkut CPO dengan ketentuan dan syarat-syarat sebagaimana ditetapkan pada
pasal-pasal tersebut dibawah ini:

Pasal 1
Jangka Waktu dan Spesifikasi Kapal

1. Perjanjian ini berlaku selama 1 ( Satu ) tahun, terhitung sejak tanggal On Hire yang
dinyatakan dengan Delivery Certificate oleh Independent Surveyor yang ditunjuk
dan disetujui oleh kedua belah pihak.

2. Data Kapal

Name of Vessel : MT. Ecim Ria


Jenis Kapal : Motor Tanker
Pasal 2
Pertanggung jawaban

1. Owner wajib menyerahkan kapal kepada charterer paling lambat satu bulan, setelah
kewajiban charterer kepada owner terlaksana dan Tempat penyerahan dan
pengembalian kapal di Gersik.
2. Untuk penyerahan kapal(Delivery)harus dilakukan OnHire Survey oleh Independent
Surveyor yang ditunjuk Charterer dan biaya survey menjadi beban Charterer dan
untuk penyerahan kapal kembali (Redelivery)harus dilakukan Off Hire Survey oleh
Independent Surveyor yang ditunjuk Owner dan biaya survey menjadi beban Owner.
3. Owner harus menjamin bahwa semua document/Surat yang berhubungan dengan
Registrasi dan operasi kapal memenuhi persyaratan sesuai ketentuan yang berlaku
dan biaya-biaya yang berhubungan dengan pengurusan dokumen menjadi tanggung
jawab Owner.
4. Jumlah Bahan Bakar Minyak (BBm) dan Air Tawar yang ada dikapal pada saat On
Hire Harga setempat, sebaliknya jumlah bahan bakar minyak (BBm)dan air tawar
pada saat Off Hire dibayarkan oleh Owner kepada Charterer sesuai dengan harga
setempat.
5. Owner wajib menyediakan Lube Oil dan suku cadang yang cukup untuk perbaikan
dan perawatan kapal serta perlengkapannya atas beban Owner.
6. Owner tidak bertanggung jawab atas sampah, hilang, rusak, berkurangnya muatan
baik dalam pelayaran maupun sewaktu berada di Pelabuhan Muat/Bongkar.
7. Owner dan/atau Nakhoda kapal atas pertimbangan keselamatan kapal yang disebut
dalam perjanjian ini berhak menolak permintaan pengoperasian charterer yang dapat
mengakibatkan tabrakan dengan kapal atau benda terapung lainnya,termasuk
pemaksaan memasuki Alur-alur yang kedalaman airnya dangkal dan sempit serta
membahayakan kapal dan muatannya. Untuk itu Nakhoda Kapal berhak menentukan
tempat yang aman dan terdekat untuk pemuatan dan pembongkaran muatan.
8. Owner tidak bertanggung jawab atas kerusakan atau kehilangan muatan/cargo dan
barang-barang lain yang diangkut oleh Charterer dan dengan ini Charterer
membebaskan Owner dari segala tuntutan apapun dari pihak-pihak lainnya.
9. Selama masa Charter/Sewa, Owner tidak bertangggung jawab atas biaya-biaya
ataupun tagihan-tagihan antara lain biaya-biaya pelabuhan, disburshment agency fee
dan biaya-biaya lainnya sehubungan dengan pengoperasian kapal tersebut, terkecuali
beban gaji/upah bulanan abk/crew
10. Apabila terjadi pencemaran dilaut akibat muatan, maka semua biaya yang timbul
menjadi beban/tanggung jawab Charterer, Charterer dengan ini membebaskan Owner
dari tanggung jawab ataupun tuntutan berupa apapun dari pihak lain.

Pasal 3
Kewajiban Charterer
1. Charterer menyediakan Bahan bakar Minyak (BBm) Solar/HSD serta Air Tawar
untuk keperluan pengoperasian kapal beserta Insentive crew ( Bonus Cargo ).
2. Charterer menaggung biaya labuh, pandu, tunda, tambat baik di dermaga charterer
maupun dermaga lain dan atau tempat lainnya selama masa penyewaan.
3. Charterer harus mengoperasikan kapal di tempat wilayah Indonesia (Lokal) yang
telah ditentukan dan disepakati bersama-sama yaitu wilayah: Ocean Going Port
Klang (Malaysia) yang aman dan sebaik mungkin demi keselamatan kapal dan Crew
(ABK) selama masa berlakunya perjanjian sewa menyewa ini.
4. Charterer dilarang memuat barang-barang berbahaya dan internal tangki-tangki kapal
tidak dibenarkan untuk diisi air laut, bahan-bahan kimia lainnya yang berbahaya dan
merusak kapal.
5. Charterer mengisi muatan/cargo pada kapal dengan dilengkapi surat-surat/dokumen
yang dapat dipertanggung jawabkan(legal), sesuai prosedur dan ketentuan yang
berlaku tidak diperkenankan memuat cargo yang tidak memiliki dokumen lengkap.
6. Apabila terjadi penahanan kapal oleh pihak yang berwenang yang disebabkan
dokumen barang tidak ada/tidak lengkap,selama dalam masa penahanan adalah
tanggung jawab pihak Charterer (Pencharter) yang akan tetap diperhitungkan Time
Charter dan Owner dibebaskan dari segala jenis tuntutan berupa apapun dan segala
biaya-biaya yang akan timbul menjadi tanggung jawab Pihak Charterer.
7. Asuransi muatan, lashing/unlashing,lashing material marine cargo, Surveyor,
OPP/OPT darat atau laut,dan atau menyangkut alat-alat muat/bongkar
E.M.K.L.,terpal, penyanggah serta hal-hal tehnis yang menyangkut muatan adalah
menjadi beban dan tanggung jawab Charterer.
8. Charterer diwajibkan turut menjaga kondisi kapal yang disebut dalam perjanjian ini
dengan muatan yang dimuat sesuai tonnage kemampuan muat dan tidak melanggar
ketentuan daya muat dan stabilitas kapal apabila terjadi kerusakan tersebut,seluruh
biaya yang timbul menjadi beban Pihak Charterer dan dengan ini berjanji dan setuju
memperbaikinya.
9. Charterer tidak dibenarkan menyewakan kembali kapal dalam perjanjian ini
kepadaPihak lain dan dengan ini berjanji untuk mematuhi ketentuan yang telah
disepakati.
10. Pada saat Charterer penyerahan kembali/Re-delivery kapal di Pelabuhan Gersik,
kapal harus dalam keadaan baik dan bersih. Bila terjadi kerusakkan terhadap kapal
selama dalam penyewaan, Charterer wajib memberitahukan kepada Owner
kerusakan itu dan akan dilihat secara jernih/fair untuk pertanggung jawaban pada
pihak mana yang wajib membiayai perbaikannya.

11. Kapal yang disebut dalam perjanjian ini tetap dinyatakan On Hire disebabkan antara
lain:
a. Disebabkan operasional charterer/penyewa.
b. Menunggu pasang surut dan naik untuk memasuki alur sungai.
c. Keterlambatan-keterlambatan dalam pengoperasian oleh charterer.

Pasal 4
Peralatan Kapal
1. Keadaan kapal,
Owner harus menyediakan dan menyerahkan kapal sebagaimana dalam Pasal 1 ayat
2 dalam perjanjian Sewa Menyewa ini dan kapal berada dalam keadaan kokoh dan
terpelihara dengan baik, serta dalam keadaan baik dan layak operasi.
2. Pengoperasian Kapal,
Owner harus menyediakan tenaga kerja(Crew)dan beserta upah / gaji setiap bulan
untuk mengoperasikan kapal ditempat yang telah ditentukan atau tempat didalam
wilayah Indonesia dangan sebaik mungkin,demi keselamatan kapal dan crew selama
masa berlakunya perjanjian sewa menyewa ini, keaculi adanya abk/crew dari
pencharter.
3. Inspeksi,
Inspeksi untuk pemeriksaan kondisi atau pelaksanaan perbaikan kapal (Running
Repair)dapat dilakukan setiap waktu apabila dikehendaki oleh Owner dengan
persetujuan atau atas permintaan charterer, biaya yang timbul menjadi beban Owner.

Pasal 5
Perbaikan/Perawatan

Perbaikan/Perawatan kapal menjadi beban dan tanggung jawab Owner, baik dalam
perawatan berkala, perbaikan yang mendadak maupun perawatan yang telah direncanakan
sebelumnya (Schedule down time) seperti overhaul mesin dan docking.

Pasal 6
Down Time Kapal

Jika karena kerusakkan atau suatu sebab lain, hingga kapal tidak dapat beroperasi selama
lebih dari 2x24 jam, maka harga sewa tidak akan dibayar sampai kerusakan itu diperbaiki
atau
kapal dapat beroperasi kembali, yang dinyatakan dengan Off/On certificate atau statement
offact selama kapal tidak beroperasi.

Pasal 7
Perijinan

Owner harus mendapatkan semua perizinan dan clearance lainnya yang diisyaratkan oleh
Pemerintah Republik Indonesia, sehubungan dengan operasi keseluruhan dari kapal sesuai
perjanjian sewa-menyewa ini dan semua biaya yang timbul berhubungan dangan
penyelesaian perjanjian tersebut menjadi tanggung jawab Owner. Apabila terjadi
pemeriksaan dokumen dan muatan diatas kapal oleh pihak yang berwenang/berwajib.
Maka pihak charterer yang bertanggung jawab sepenuhnya.
Pasal 8
Pajak

Semua pajak, bea materai dan pungutan-pungutan lain yang berhubungan dengan
perjanjian ini menjadi beban dan tanggung jawab Owner, Termasuk PPN 11% dari nilai
Kontrak/ perjanjian ini menjadi beban Owner.

Pasal 9
Harga Sewa

Harga sewa dibayarkan oleh Charterer sebesar Rp.2.300.000.000,-(dua miliar tiga ratus
juta rupiah) per bulan dan/atau 30 (tiga puluh)hari kalender Perjanjian sewa ini mengikat.

Pasal 10
Cara Pembayaran

1. Pembayaran akan dilakukan oleh Charterer kepada Owner cash


2. Bank Garansi dimaksud di atas dapat cairkan/di klaim oleh pihak pencarter apabila
SPOB yang diperjanjikan tidak dapat diserahkan pada tanggal yang di tentukan.
3. Pembayaran masa sewa setiap bulan pada periode bulan berikutnyadengan cash
(TT) ditujukan ke Bank Mandiri KK Jakarta Sucofindo, Nomor rekening 124-
0009731-341 atas nama PT. POLEMAJU UTAMA PERKASA.
4. Pembayaran bulan berikutnya dibayarkan 10 (sepuluh) hari sebelum jatuh tempo
dengan meberikan cash atau transfer tunai dan seterusnya.
5. Owner berhak untuk menahan pengoperasian kapal tanker, apabila pembayaran uang
sewa dari Charterer belum dilunasi pada pembayaran bulan berikutnya,
yaitu 10 (sepuluh) hari sebelum jatuh tempo bulan.
6. Apabila terjadi keterlambatan selama 3(tiga)hari setelah periode kontrak berakhir
dari apa yang telah disepakati dalam perjanjian ini, maka pihak Owner akan
menghitung sebagai Demmurage. Apabila keterlambatan lebih dari yang tercantum
dalam perjanjian ini maka Charterer diharuskan membayar sewa sesuai kesepakatan
bersama.

Pasal 11
Denda/Penalty

1. Dalam hal kapal tidak dapat beroperasi lebih dari 2 x 24 jam, Owner dikenakan
denda, berupa pemotongan biaya sewa secara proposional, sesuai jumlah hari dimana
kapal tanker/SPOB tidak dapat beroperasi.
2. Jika terjadi keterlambatan penyerahan kembali kapal tanker yang disebut dalam
perjanjian ini,sesuai dengan periode waktu yang telah ditentukan dalam perjanjian
ini, maka charterer setuju membayar sewa sebesar Rp.60.000.000,-(enam Puluh
empat Juta Rupiah) per hari terhitung jam.00:01 hari terakhirnya masa parjanjian ini.

Pasal 12
Force Majeure
Force Majeure dalam perjanjian ini adalah: Badai besar,Pasang Surut, Gempa
bumi,Sengatan Petir, Pernyataan Darurat dari Pemerintah, serta hal-hal yang sifatnya
diluar kemampuan manusia,tetapi tidak termasuk dalam pemogokan buruh yang
disebabkan kesalahan oleh pihak Charterer.

Pasal 13
Dasar Hukum

1. Dengan mengesampingkan ketentuan dari pasal 1266 dan 1267 Kitab Undangundang
Hukum Perdata, Charterer secara Sepihak berhak memutuskan perjanjian sewa ini
dengan memberitahukan secara tertulis 14 (empat belas) hari sebelumnya kepada
Owner dalam;
a. Owner gagal menyediakan kapal, uang dapat diterima sebagaimana yang
ditetapkan dalam Pasal 4 ayat 1 dalam akta ini.
b. Hal-hal ini yang dapat merugikan Charterer , sehubungan dengan perjanjian
sewa ini.
2. Dalam hal Charterer dan Owner menyetujui bahwa sewa ini secara sepihak sesuai
dengan ketentuan pada “huruf a” di atas dalam akta ini, maka Charterer akan
membayar kepada Owner sesuai dengan pemakaiannya.
3. Owner secara Sepihak berhak memutuskan/menarik kapal tersebut dari Charterer,
apabila pihak Charterer dalam hal pembayaran tidak sesuai dengan Pasal 10 dalam
perjanjian ini.

Pasal 14
Pasal/Bab Tambahan/Addendum/Lampiran

Bahwa apabila didalam pasal-pasal dan /ataupun ayat-ayat terdapat kekurangan yang
belum tercakup atau tidak cukup jelas dalam Perjanjian ini, akan dimusyawarahkan
dan/atau perlu diadakan pasal atau huruf tambahan, akan dibuat addendum tersendiri,
yang mempunyai makna serta kekuatan hukum yang sama dan isinya dan/ lampiran-
lampiran merupakan kesatuan yang tidak terpisahkan dari Perjanjian ini.

Pasal 15
Penutup

Bahwa setelah dibaca, dimengerti isi dan makna dari perjanjian ini, maka para pihak
membubuhkan tanda-tangan dengan penuh rasa tanggung jawab. Bahwa perjanjian ini
mempunyai kekuatan dan tempat hukum yang tetap, setelah para pihak membubuhkan
tandatangannya dan cap perusahaan diatas kertas bermaterai Rp. 6.000,- (Enam ribu
rupiah) dalam rangkap 2 (dua) dan dilaksanakan secara bersama-sama dan/atau dihadapan
Notaris yang ditunjuk dan ditanda-tangani pula oleh 2 (dua)orang saksi yang ditunjuk oleh
kedua belah pihak.
Dibuat di : Jakarta
Tanggal : 26 April 2019

OWNER PENYEWA
PT. POLEMAJU UTAMA PERKASA. PT. BAHARI SAMUDRA
SENTOSA

IR. OONG SUJONO IKSHAN BOHARI


Direktur Utama Direktur Utama

QQ.
1. PT. TENDRI DHARMA SAMUDERA

Anda mungkin juga menyukai