Anda di halaman 1dari 2

SURAT PERJANJIAN ANGKUTAN LAUT

Nomor:01/SPAL/JSA-MAS/IV/2015

Pada hari ini Kamis, tanggal 22 April 2015, di Jakarta Perjanjian ini mengikuti dan sama dengan “THE BALTIC AND
telah disepakati bersama PERJANJIAN ANGKUTAN LAUT INTERNATIONAL MARITIME COUNCIL UNIFORM GENERAL
tersebut di bawah ini : CHARTER” (AS REVISED1922, 1976, 1994) CODE NAME : “GENCON”
01. Pemilik Kapal / Operator 02. Penyewa Ruangan Kapal / Pemilik Muatan
PT. SARAHRESTA LAUTAN ABADI PT
Jln Nusa Indah II Blok CA No. 46, Alamat
Pontianak 78111 Tel./Fax.
Tel. (0561) 738216 Fax.(0561) 736772 Email :
Email :sarahresta.abadi@gmail.com
03. Nama dan Data Kapal 04. Kesediaan Kapal Untuk Dimuat
Tug Boat : TB IK - 165 Tanggal : 22-23 April 2015
Tongkang: BG RM Ukr. 270 Feet
05. Posisi Kapal Saat Ini
Ketapang Kalimantan Barat
06. Jenis Muatan :
Pasir Curah Dead Freight 5500 Ton
07. Uang Tambang / Freight 08. Kondisi Angkutan
Rp 80.000,-/Ton x 5500 Ton = Rp 440.000.000,- Freight Charter FIOST
Harga belum termasuk PPN 10%
09. Cara Pembayaran
25% pada saat tanda tangan kontrak/surve kapal,
50% pada saat proses pemuatan
25% pelunasan pada saat kapal tiba di pelabuhan tujuan sebelum bongkar
10. Tempat Muat dan Pelabuhan 11. Pelabuhan Bongkar
Jetty Limbong Kalimantan Barat Jetty Marunda Tanjung Priok, Jakarta
12. Lamanya Hari Muat / Bongkar
Porata 4 (Empat) hari muat dan bongkar
13. Pengirim Barang 14. Penerima Barang
As Order As order
15. Asuransi Kapal + Tongkang 16. Asuransi Barang
Tanggungan pemilik kapal Tanggungan pemilik barang
17. Keagenan Kapal 18. Denda Kerterlambatan
Ditunjuk dan ditanggung oleh Pemilik / operator kapal Rp 18.000.000,- (Delapan belas juta rupiah/hari, jika demurrage
hanya beberapa jam/hari, maka dihitung secara proporsional
(20 jt : 24 x jam keterlambatan pada saat muat dan bongkar)
19. Syarat-syarat tambahan yang disetujui bersama
 Sesuai dengan Ketentuan Umum (General Condition) pada Halaman-2 dan “Part II Gencon Charter (As Revised 1922, 1976
and 1994)” yang disepakati bersama.
 Seluruh cargo yang diangkut harus dilengkapi legalitas surat izin sesuai Undang-Undang, Peraturan Pemerintah, Peraturan
Daerah yang berlaku, jika terjadi masalah dengan legalitas tersebut menjadi tanggung jawab pihak penyewa ruang kapal.
 Keterlambatan karena antri penyandaran kapal untuk muat atau bongkar barang setelah 6 (enam) jam pemberitahuan NOR
oleh Nakhoda kapal, kekurangan barang, pengurusan dokumen, ditahan oleh aparat keamanan dan lain-lain, demurrage tetap
diperhitungkan dan wajib dibayar oleh pencharter/penyewa ruangan kapal sebelum kapal sandar atau pembongkaran barang.
 Pembayaran freight minimal volume/dead freight 2300 M3, bila cargo lebih dari dead freight, maka kelebihannya dibayar sesuai
dengan harga freight yang sudah disepakati.
 Pemilik Kapal/Operator berhak untuk menahan muatan atau menjual muatan apabila pembayaran uang freight dari Penyewa/
Penyewa Ruangan Kapal tidak dilunasi sesuai dengan yang tercantum dalam kontrak.
 Kehilangan muatan yang bukan disebabkan oleh personil pemilik kapal/operator bukan tanggung jawab pemilik kapal/operator.
 Pembayaran dianggap sah setelah diterima ditujukan kepada :
Nama : PT SARAHRESTA LAUTAN ABADI Nama : ERPELITA M. SILALAHI
Nama Bank : Bank Syariah Mandiri Nama Bank : BCA
Rekening No. : 0250177281 Rekening No. : 7410308406
Demikian Perjanjian Angkutan Laut ini, setelah dibaca dan disetujui bersama serta ditandatangani dalam rangkap dua, bermaterai yang
cukup dan masing-masing mempunyai ketentuan hukum yang sama

PEMILIK KAPAL/ OPERATOR PENYEWA RUANG KAPAL

JOHN S. GUNTORO
Direktur Direktur
KETENTUAN UMUM (GENERAL CONDITION)
NO:01/SPAL/JSA-MAS/IV/2015

01. Pemilik / Operator berhak dan dibenarkan memuat muatan di atas deck dan segala resiko adalah menjadi beban dan tanggung jawab
Penyewa / Shipper dengan limit kapal dalam keadaan laik laut (Sea Worthly). Pemilik / Operator tidak bertanggung jawab atas tumpah,
hilang, rusak, berkurang muatan baik dalam pelayaran maupun sewaktu berada di pelabuhan muat / bongkar, kecuali bila hal tersebut
dilakukan dengan sengaja oleh ABK atau pihak Pemilik / Operator.

02. Pemilik / Operator berhak untuk menahan muatan atau menjual muatan apabila pembayaran uang freight dari Penyewa / Shipper tidak
dilunasi sesuai dengan yang tercantum dalam kontrak untuk menutupi kerugian yang timbul akibat pelaksanaan pengangkutan.
Bila terjadi demurrages, maka Penyewa / Shipper harus membayar demurrages tersebut sebelum dilakukan pembongkaran muatan atau
minimal ada jaminan pembayaran yang disepakati bersama.

03. Di tempat-tempat yang dangkal dan membahayakan ABK dan kapal, maka Pemilik / Operator berhak untuk menentukan tempat yang aman
dan terdekat untuk pemuatan / pembongkaran muatan demi keselamatan ABK dan kapal.

04. Apabila terjadi sesuatu dan lain hal atau terjadi keterlambatan dan atau yang menyangkut Nautis / Teknis sehingga kapal yang akan
mengangkut mengalami keterlambatan / hambatan, maka Pemilik / Operator dibenarkan untuk menggantikan dengan kapal / tongkang /
armada lain yang sama ukurannya dengan tidak merubah dan menambah dari isi dan bunyi Perjanjian ini.

05. Asuransi muatan, Lashing / Unlashing material, Marine Cargo Surveyor, OPP / OPT, Kran darat, EMKL, terpal dan papan penyanggah serta
hal-hal teknis yang menyangkut muatan adalah menjadi beban dan tanggung jawab Pihak Penyewa / Pemilik Barang.

06. Force Majeure dalam perjanjian ini adalah badai, pasang surut, gempa bumi, sengatan petir, demonstrasi, pernyataan darurat dari
pemerintah serta hal-hal lain yang sifatnya di luar kemampuan akal manusia (Act of God). Apabila telah terjadi kondisi Force Majeure, maka
maka pihak yang berhubungan / berkepentingan terhadap kondisi tersebut harus menginformasikan kepada pihak lainnya paling lambat 2 x
24 jam setelah diketahuinya kondisi Force Majeure tersebut.

07. Apabila terjadi General Average, maka akan mengikuti pada York Antwerp 1974 / Undang-Undang yang berlaku di Indonesia. Uang tambang
dan Dead Freight tidak dapat di collect dari General Average tersebut.

08. Hal-hal yang belum tercantum dalam perjanjian ini, akan dibicarakan bersama dan ditambahkan setelah ada persetujuan bersama sebagai
Addendum.

09. Apabila dikemudian hari ternyata terdapat perbedaan pendapat dalam mengartikan Perjanjian ini, maka kedua belah pihak akan
bermusyawarah mufakat terlebih dahulu dan apabila ternyata tidak terdapat kata sepakat, maka kedua belah pihak berhak menunjuk pada
Pengadilan Negeri di Jakarta sebagai perlindungan hukum yang syah.

10. Dengan ditandatanganinya Perjanjian ini, maka seluruh isi dan bunyi dari Perjanjian ini tidak dapat dibatalkan lagi. Apabila ternyata terjadi
pembatalan, maka bagi pihak Pemilik Kapal/Operator berhak menerima 25% (dua puluh lima persen) klaim uang ganti rugi sebesar freight
yang telah disepakati atau down payment dianggap hangus.

11. Ketentuan Umum ini menjadi satu dan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Surat Perjanjian Angkutan Laut
No. 01/SPAL/JSA-MAS/IV/2015

PEMILIK/OPERATOR KAPAL PENYEWA RUANGAN KAPAL

JOHN S. GUNTORO
Direktur Direktur

Anda mungkin juga menyukai