Anda di halaman 1dari 2

PERUSAHAAN PELAYARAN

PT. TRANSINDO LANSER


JL. Agung Niaga 2 Blok G2 No.30
Kel. Sunter Agung, Kec. Tanjung Priok – Jakarta Utara
021 6400994

ORDER KERJA ANGKUTAN LAUT


Nomor :
Tanggal :

1. PEMILIK KAPAL: 1. PEMAKAI KAPAL:


James Djakaria
PT. Transindo Lanser
Jl. Agung Niaga 2 Blok G2 no.30
Sunter Agung Tanjung Priok, Jakarta Utara
Telp. 021-6400994
3. NAMA KAPAL: 4. POSISI KAPAL SEKARANG:

5. KESEDIAAN KAPAL UNTUK MUAT

6. BENDERA / CLASS : 7. TAHUN PEMBUATAN :

Indonesia / B.K.I

8. UANG TAMBANG : 9. DAERAH PELAYARAN


a.

( Harga belum termasuk PPN 11 % )


b. Cargo:

10. SISTEM PEMBAYARAN : 11. KAPAL DISERAHKAN DI :


a. Pembayaran uang tambang di muka 1+1 bulan
Pada saat tanda tangan OKAL
b. Pembayaran bulan berikutnya dibayarkan pada 12. KAPAL DIKEMBALIKAN DI :
hari ke 21 bulan pertama dan seterusnya
c. Pembayaran uang deposit dilakukan
pada saat tanda tangan OKAL 13. PERIODE PEMAKAIAN :
d. Uang deposit sebesar 1 bulan uang a. 3 (Tiga) Bulan
tambang perbulan b. OKAL ini bisa diperpanjang atas persetujuan
e. Pembayaran ditransfer ke rekening sbb: kedua belah pihak

14. BBM KAPAL SAAT SELESAI PERIODE 15. KEAGENAN KAPAL :


PEMAKAIAN :

Sesuai dengan saat Penyerahan kapal Ditanggung penyewa kapal


16. ASURANSI BARANG : 17. ASURANSI KAPAL :
Ditanggung pemilik barang Ditanggung pemilik kapal
18. SYARAT- SYARAT TAMBAHAN YANG DISETUJUI BERSAMA :
==================================TERLAMPIR==================================
(KETENTUAN UMUM yang menjadi satu kesatuan dari OKAL ini dan ditandatangani kedua bela
pihak diatas materai yang cukup

19. PERSELISIHAN :
Perselisihan akan diselesaikan secara musyawarah bersama dan apabila tidak terdapat persesuaian akan
diselesaikan di pengadilan negeri Jakarta Utara.
Demikian Order Kerja ini dibaca dan disetujui bersama, ditandatangani dalam rangkap 2 (Dua) bermaterai
cukup dan masing-masing mempunyai kekuatan hukum yang sama.

PEMILIK KAPAL, PEMAKAI RUANG KAPAL,

JAMES DJAKARIA
PERUSAHAAN PELAYARAN

PT. TRANSINDO LANSER


JL. Agung Niaga 2 Blok G2 No.30
Kel. Sunter Agung, Kec. Tanjung Priok – Jakarta Utara
021 6400994

KETENTUAN UMUM

1. Pemakai kapal menanggung semua biaya untuk bahan-bakar mesin induk, bahan-bakar generator, air
tawar keperluan kapal, in - out Clearance, bongkar – muat, port charges, material lashing dan lashing
- unlashing.
2. Pemakaian kapal minimum 3 (Tiga) bulan dan selebihnya dihitung prorate perhari.
3. Pada tempat-tempat yang dangkal dan membahayakan ABK, kapal dan muatannya, maka pemilik
kapal berhak untuk menentukan tempat yang aman dan terdekat yang memungkinkan untuk
pemuatan dan pembongkaran.
4. Pemakaian kapal tidak bisa dialihkan kepada pihak lain tanpa persetujuan pemilik kapal.
5. Over draft sangat berbahaya dan merupakan pelanggaran UU No.17 tentang pelayaran, khususnya
pasal 117 tahun 2008 ayat 1a dan 2d. Juga melanggar pasal 147 ayat 1.
6. Pemilik kapal dibebaskan dari seluruh masalah terkait dengan dokumen barang yang diangkut dan
barang yang diangkut wajib terbebas dari segala sengketa hukum, dan barang legal.
7. Pemilik barang adalah pemilik sah dari barang yang diangkut dan dibuktikan oleh dokumen yang sah
dari instansi yang berwenang.
8. Segala hal yang berhubungan dengan pengangkutan ini, pihak pemilik kapal hanya bertugas sebagai
pengangkut. Segala resiko terkait dengan dokumen-dokumen barang yang diangkut menjadi
tanggung jawab pemilik barang atau pemakai kapal.
9. Pemakai kapal wajib memberitahukan kepada pemilik kapal, apakah akan melanjutkan atau
menghentikan pemakaian kapal 1 minggu sebelum waktu pemakaian berakhir.
10. Dokumen kapal ditanggung oleh pemilik kapal, Perpanjangan dokumen ditiap pelabuhan apabila ada
yang habis masa berlakunya juga merupakan beban pemilik kapal. Pemakai Kapal wajib
memberitahukan kepada pemilik kapal tiga hari sebelum masa berlaku dokumen tersebut berakhir.
11. Apabila terjadi kerusakan mesin kapal lebih dari 2 x 24 jam, maka biaya pemakaian kapal akan
dipotong secara prorate, kalau kerusakan bisa diperbaiki sebelum 2 x 24 jam, maka OKAL dianggap
tetap berjalan.
12. Apabila terjadi keterlambatan pembayaran dan tidak membayar kewajibannya sesuai OKAL kepada
pemilik kapal, maka pemilik kapal berhak menahan kapal untuk tidak berlayar atau menarik kembali
kapal serta membongkar dimana saja / menjual cargo yang masih diatas kapal dan hasilnya sebagai
pembayaran ke pemilik kapal, dimana semua akibat yang timbul, konsekwensi hukum dan lain-lain
menjadi tanggung jawab pihak pemakai kapal.
13. Dengan ditandatangani OKAL ini, maka pemakai kapal telah menyetujui penarikan kapal oleh
pemilik kapal sesuai pasal 14 pada OKAL ini. Dimana dengan ditandatanganinya OKAL ini pemakai
kapal dan atau tongkang telah setuju tidak akan menuntut pihak pemilik kapal baik perdata maupun
pidana karena kegagalan pihak pemakai kapal untuk membayar tepat waktu dan menanggung semua
kerugian apapun atas terjadinya hal ini.
14. Pemilik kapal hanya menanggung Gaji, Uang Makan ABK dan Pelumas (Olie) kebutuhan kapal.
15. Pemakai kapal menanggung uang lashing dan uang premi untuk ABK.
16. Apabila terjadi kelebihan masa pemakaian kapal maka akan dikenakan hitungan prorate dari uang
tambang perbulannya dan dibayar dimuka per 5 hari.
17. Biaya-biaya dispensasi dikarenankan dokumen kapal tidak lengkap menjadi beban pemilik kapal,
sesudah disepakati oleh pemilik kapal.
18. Biaya-biaya Surveyor ditanggung oleh pemakai kapal.
19. Selama kapal di Jakarta, keagenan harus ditunjuk oleh pemilik kapal (PT. Transindo Lanser)
20. Keagenan diluar Jakarta juga harus ditunjuk oleh PT. Transindo Lanser (Nakhoda) atas persetujuan
pemakai kapal.
21. Semua biaya keagenan di Jakarta maupun diluar Jakarta menjadi tanggung-jawab pemakai kapal
22. Tidak diperkenankan untuk merubah kondisi kapal tanpa izin tertulis dari pemilik kapal
23. Izin-izin yang berkaitan dengan barang muatan menjadi tanggung jawab pihak pemakai.
24. Pada saat serah terima kapal setelah selesai masa kontrak, kondisi fisik dan kebersihan kapal harus
sesuai dengan saat serah terima diawal kontrak.
25. Periode membersihkan dan mengembalikan kondisi kapal seperti semula setalah dilakukan
modifikasi atas persetujuan kedua belah pihak masih terhitung waktu sewa.
26. Setelah selesai periode pemakaian, jumlah bahan-bakar di kapal harus sesuai dengan jumlah pada
saat penyerahan kapal. Apabila ada kelebihan bahan-bakar pada saat penyerahan kapal maka bahan-
bakar tersebut menjadi milik pemilik kapal, apabila kurang maka pihak pemakai kapal harus
menanggung kekurangannya.
27. Penggunaan istilah keadaan memaksa (Force Majeur) untuk suatu hal yang berkaitan dengan kontrak
ini adalah keadaan yang benar-benar datangnya dari alam dan diluar kuasa dari manusia (gempa
bumi, banjir besar dan tsunami)

Jakarta,
PEMILIK KAPAL, PEMAKAI RUANG KAPAL,

JAMES DJAKARIA

Anda mungkin juga menyukai