Anda di halaman 1dari 6

SURAT PERJANJIAN

SEWA MENYEWA KAPAL


ANTARA
PELAYARAN PT. PORT KLANG
DENGAN
PT. STIMART AMNI
____________________________________________________________
Nomor: 223/HYY/I/2018
Nomor :244/TT/GBN/I/2018

Pada hari in selasa tanggal 07 bulan april tahun Dua Ribu Delapan Belas(07 –04– 2018 ),
pihak-pihak yang bertanda
tangan dibawah ini :
1. PT. STIMART AMNI berkedudukan di SEMARANG, dalam hal ini diwakili oleh Direktur
M. DWI KHARIS
RIFAI, S.Tr,MM selaku Direktur Utama, bertindak dalam jabatannya tersebut dan untuk
selanjutnya disebut :---------------------------------------------PIHAK PERTAMA--------------------
------------------
1. PT. PORT KLANG berkedududkan di MALAYSIA dalam hal ini di wakili oleh Direktur
V.SAHERA Keduanya
selaku Direktur Perseroan, Karenanya berhak bertindak dalam jabatannya tersebut dan untuk
selanjutnya disebut :
--------------------------------------------PIHAK KEDUA---------------------------------------------

Selanjutnya secara bersama sama disebut Para Pihak

Para Pihak menerangkan terlebih dahulu hal-hal berikut :


1. 1. PIHAK PERTAMA adalah sebuah perseroan yang bergerak dalam bidang pelayaran yang
memiliki kapal sebagai
peralatan dan perlengkapannya untuk disewakan dan menunjang kegiatan opersional yang
dibutuhkan oleh PIHAK
KEDUA sesuai dengan surat penawaran No......................................tanggal 07 APRIL 2018
sebagaimana terlampir
dan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari perjanjian ini.
2. PIHAK KEDUA adalah sebuah perseroan yang bergerak dalam bidang pertambangan yang
memerlukan alat angkut
berupa unit kapal untuk menunjang operasional dalam hal keperluan pengangkutan PAVING
Berdasarkan hal tersebut diatas, Para Pihak telah setuju dan sepakat untuk melakukan suatukerja
sama sewa menyewa
kapal MT.Bull Sumbawa dan TANKER yang selanjutnya disebut kapal, yang dituangkan dalam
surat perjanjian
sewa menyewa kapal MT.Bull Sumbawa dan TANKER yang selanjutnya disebut perjanjian,
dengan ketentuan / syarat – syarat sebagai berikut :
PASAL 1
SPESIFIKASI KAPAL
1. Spesifikasi kapal 1 (satu) unit Kapal yang dimaksud dalam perjanjian ini
secara umum (general specification) adalah sebagai berikut :
NO URAIAN DATA TEKNIKS
O1 NAME OF SHIP MT.BULL SUMBAWA
O2 TYPE TANGKER

O3 MAINSHIP PARTICULAR
Length over ALL(LOA
Breadth moulded
Depth moulded at mid ship(D)
Gross Tonage
o4 BUILDER'S PLACE/YEAR

NO URAIAN
O1 NAME OF SHIP MT.BULL SUMBAWA
O2 TYPE TANKER
O3 MAIN SHIP PARTICULAR:
Length over ALL (LOA)
breadth moulded
Depth mounded at mid ship (D)
Gross tonage
O4 Mesin induk

2. Ship Particular kapal MT.BULL SUMBAWA dan TB. ASD TUG tersebut pada ayat 1
PASAL ini, secara rinci adalah
sebagaimana terlampir dan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari perjanjian ini.
3. 1 (satu) unit kapal MT.BULL SUMBAWA dan TB. ASD TUG memiliki surat izin
resmidan layak operasi sebagaimana
terlampir dan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari perjanjian ini.
PASAL 2
JANGKA WAKTU & PENYERAHAN
Sewa menyewa 1 (satu)unit kapal MT.BULL SUMBAWA dan TB. ASD TUG sebagaimana
tersebut PASAL 1
dilaksanakan dengan ketentuan sebagai berikut :
1. Jangka waktu kontrak sewa - menyewa kapal adalah 1 (satu) tahun, dimulai pada saat kapal
diterima oleh PIHAK
KEDUA dan berakhir pada tanggal kapal diterima PIHAK PERTAMAdengan masa evaluasi
3 ( tiga ) bulan.
2. Tempat penyerahan kapal (Mobilisasi) dan pengembaliannya (Demobilisasi) adalah di PORT
KLANG yang dibuktikan
dengan On Hire dan Off Hire Certificate yang disaksikan dan ditanda tangani oleh kedua belah
pihak.
1. Apabila atas keinginan dan persetujuan PIHAK KEDUA On Hire dan Off Hire survey
condition menggunakan
independent surveyor, maka biaya survey di tanggung oleh PIHAK KEDUA.
1. PIHAK KEDUA tidak diperkenankan untuk memindah tangankan hak sewa kapal (over
contract) kepada pihak
manapun tanpa sepengetahuan dan persetujuan tertulis dari PIHAK PERTAMA. Apabila
terjadi over contract maka
PIHAK PERTAMA berhak memberi sanksi kepada PIHAK KEDUA, dengan pengambilan
kapal secara sepihak.
Dan seluruh biaya yang timbul menjadi tanggung jawab PIHAK KEDUA.
PASAL 3
PENYERAHAN KAPAL
4. PIHAK PERTAMA berkewajiban menyerahkan 1 (satu) unit kapal MT.BULL
SUMBAWA dan TB. ASD TUG
sebagaimana tersebut PASAL 1 perjanjian ini dalam keadaan baik dan layak untuk beroperasi
kepada PIHAK
KEDUA, yakni setelah surat perjanjian sewa - menyewa kapal ini ditanda tangani oleh kedua
belah pihak dan di
buktikan dengan berita acara serah terima kapal (On Hire Certificate )sebagaimana terlampir
dan merupakan bagian
yang tidak terpisahkan dari perjanjian ini.
.
PASAL 4
CARA PEMBAYARAN DAN HARGA SEWA KAPAL
Harga sewa dan cara pembayaran sebagaimana tersebut PASAL 1 yang disepakati oleh kedua
belah pihak adalah sebagai
berikut :
1. Harga sewa-menyewa kapal dimaksud adalah sebesar Rp 20.000.000,00 perbulan, belum
termasuk PPN 10 %.
2. Pembayaran harga sewa kapal tersebut oleh PIHAK KEDUA kepada PIHAK PERTAMA
dilakukan di muka pada
setiap bulannya yaitu 07 (Tujuh) hari sebelum Tanggal On Hire Certificate kapal dengan harga
sewa Rp 20.000.000,
00 perbulannya.
PASAL 5
TANGGUNG JAWAB OPERASIONAL KAPAL
Selama kapal tersebut pada PASAL 1 dalam status sewa-menyewa, maka tanggung
jawab/kewajiban PIHAKPERTAMA
dan PIHAK KEDUA atas biaya-biaya operasional kapal di bagi menjadi sebagai berikut :
1. KEWAJIBAN PIHAK PERTAMA :
a. Membayar biaya –biaya operasional kapal yang menjadi tanggung jawab PIHAK
PERTAMA terdiri dari :
• Biaya upah/ gaji ABK kapal.
• Biaya akomodasi dan konsumsi ABK kapal.
•Biaya penggantian spare part mesin-mesin dan peralatan kapal.
•Biaya pengurusan surat izinkapal yang habis masa berlakunya.
•Biaya pemeliharaan dan perawatan kapal.
•Biaya Oli/pelumas kapal.
b. Menyediakan kapal dalam keadaan sehat, serta layak beroperasi.
c. Menyediakan ABK yang ahli dan professional, dan menyerahkan koordinasi dan
pengendalian dalam oprasional
pekerjaanya kepada PIHAK KEDUA.
d. Segala urusan dengan pihak yang berwajib, berkaitan dengan ijin – ijin kapal oleh PIHAK
PERTAMA adalah
sepenuhnya menjadi tanggung jawab PIHAK PERTAMA, dan PIHAK KEDUA dibebaskan
dari segala
tanggung jawab yang berkaitan dengan legalitas ijin – ijin tersebut. PIHAK PERTAMA
mempunyai hak setiap
saat untuk melihat asli dari ijin/dokumen cargo milik PIHAK KEDUA bila di perlukan.
1. HAK PIHAK PERTAMA :
a. Menerima pembayaran sewa kapal dari PIHAK KEDUA yaitu 7 (Tujuh ) hari sebelum
tanggal On Hire
Certificate kapal.
1. KEWAJIBAN PIHAK KEDUA :
a. Membayar biaya sewa kapal kepada PIHAK PERTAMA yaitu 7 (Hari ) hari sebelum
tanggal On Hire Certificate
kapal.
b. Membayar biaya – biaya operasional kapal yang menjadi tanggung jawab PIHAK KEDUA

terdiri dari : Biaya pelabuhan in/out clearance dan biaya lainnya yang timbul selama kapal
dipakai dan dioperasikan
PIHAK KEDUA. • Biaya Mobilisasi dan Demobilisasi kapal sepenuhnya di tanggung oleh
PIHAK KEDUA. • Biaya BBM Kapal dan air tawar.
c. Kewajiban deposit penyewa.
Penyewa berkewajiban memberikan deposit untuk kelebihan masa sewa setelah berakhirnya
waktu yang
ditentukan sejumlah Rp 20.000.000,00
d. PIHAK KEDUA tidak diperkenankan mempergunakan kapal untuk memuat dan atau
mengangkut barang-barang
yang melanggar hukum (illegal). Dan apabila terjadi pelanggaran hukum tersebut oleh PIHAK
KEDUA, maka
segala urusan dengan pihak yang berwenang serta biaya-biaya yang timbul menjadi tanggung
jawab PIHAK
KEDUA. Apabila terjadi permasalahan hukum karena adanya pelanggaran tersebut yang
menyebabkan Kapal
tidak dapat berlayar (ditahan Polisi dll), maka status Kapal tetap ”On Hire” dalam arti bahwa
sewa Kapal tetap
dihitung.
e. Segala urusan dengan pihak yang berwajib berkaitan dengan izin-izin perdagangan dan
pengangkutan barangbarang
tersebut adalah sepenuhnya menjadi tanggung jawab PIHAK KEDUA dan PIHAK
PERTAMA
dibebaskan dari segala tanggung jawab yang berkaitan dengan legalitas izin-izin tersebut.
PIHAK KEDUA harus
menyertakan copy izin-izin dari barang yang diangkut diatas Kapal yang akan disimpan oleh
awak Kapal,
PIHAK PERTAMA mempunyai hak untuk melihat asli dari ijin tersebut bila diperlukan.
2. HAK PIHAK KEDUA :
a. Menggunakan kapal dalam keadaan baik, serta layak untuk beroperasi.
b. Menggunakan ABK yang ahli dan profesional, dan apabila ABK tidak profesional atau dapat
membuat kapal dan
muatannya menjadi dalam keadaan bahaya, maka PIHAK KEDUA berhak untuk meminta
penggantian ABK
yang lebih baik .
PASAL 6
KETELAMBATAN
1. Apabila PIHAK PERTAMA terlambat melakukan penyerahan (Delivery) atas 1 (satu) unit
kapal TB. JATI
MALUKU dan yang m TB. ASD TUG menjadi obyek sewa-menyewa tersebut pada PASAL
1, maka kepada
PIHAK PERTAMA dikenakan denda (pinalty) sebesar 1 % per 1 (satu) hari keterlambatan
yang dihitung dari
besarnya harga sewa kapal per bulan.
2. Apabila PIHAK KEDUA terlambat melakukan pembayaran maka di kenakan denda 3% dari
harga sewa.
3. PIHAK PERTAMA di berihak untuk menarik kapal secara sepihakapabila PIHAK KEDUA
melakukan
keterlambatan pembayaran harga sewa kapal atau menyimpang dari perjanjian, tanpa tuntutan
dan syarat lain dari
PIHAK KEDUA.
PASAL 7
OFF HIRE DAN PERHITUNGAN PROPORSIONAL
1. Kondisi “Off Hire”
a) Apabila selama dalam masa sewa PIHAK PERTAMA terlambat melakukan perpanjangan
surat Izin Kapal
sehingga mengakibatkan Kapal tidak dapat berlayarmaka status kapal dianggap “Off Hire”
b) Apabila selama dalam masa sewa terjadi kerusakan pada Kapal milik PIHAK PERTAMA
sehingga memerlukan
Perbaikan, Pemeliharaan dan Pembongkaran sehingga mengakibatkan Kapal tidak dapat
berlayarmaka status kapal
dianggap “Off Hire”
2. Dalam kondisi “Off Hire” maka PARA PIHAK sepakat untuk melakukan Perhitungan
proporsional adalah
berdasarkan pada perhitungan masa / waktu sewa pada perbulan, dikurangi jumlah hari tidak
beroperasinya kapal
dikalikan dengan harga sewa, adalah nilai sewa actual yang harus dibayar:
1. X adalah Jumlah hari dalam masa sewa dibulan tersebut.
2. Y adalah Jumlah hari Off Hire Kapal.
3. Z adalah Harga sewa perbulan.
4. Q adalah jumlah nilai sewa yang akan dibayar
5. Perhitungan pembayaran adalah sbb :
1. Dalam hal PIHAK KEDUA tidak memenuhi kewajibannya dengan baik menurut perjanjian
ini, maka PIHAK
PERTAMA akan menarik secara sepihak tanpa tuntutan dan syarat lain dari PIHAK KEDUA.
PASAL 11
PERSELISIHAN
1. Apabila timbul perselisihan dalam pelaksanaan perjanjian ini, maka kedua belah pihak akan
menyelesaikan secara
musyawarah yang tempatnya ditentukan di …………………….
1. Jika perselisihan itu tidak dapat diselesaikan secara musyawarah dan mufakat, maka kedua
belah pihak sepakat untuk
menyelesaikan perselisihan tersebut melalui Pengadilan Negeri ……………………..
1. Biaya penyelesaian perselisihan yang akan timbul sepenuhnya di tanggung oleh PIHAK
KEDUA.
2. Masing-masing Pihak dengan ini mengesampingkan ketentuan dan persyaratan yang
ditentukan oleh PASAL 1266
dan 1267 Kitab Undang-Undang Hukum Perdata
PASAL 12
TEMPAT KEDUDUKAN
Segala akibat yang terjadi dari pelaksanaan Perjanjian ini, kedua belah pihak telah memilih
tempat kedudukan (domisili)
yang tetap dan sah di Kantor Kepaniteraan Pengadilan Negeri di INDONESIA
Sewa-menyewa kapal ini mulai berlaku semenjak saat penyerahan (Delivery) sesuai dengan
tanggal atau perjanjian/jam
yang tercantum On Hire Certificate dan berakhir pada saat penyerahan kembali (Redelivery)
sesuai dengan tanggal/jam
yang tercantum dalam Off Hire Certificate.
PASAL 13
PENUTUP
1 Hal – hal lainnya yang belum diatur dalam Perjanjian ini, akan diatur kemudian dalam bentuk
Perjanjian tambahan
dan akan digunakan sebagai Perjanjian tambahan atau addendum, yang nantinya merupakan
satu kesatuan yang tidak
terpisahkan dari Perjanjian ini.
2. Seluruh pembicaraan antara Para Pihak yang dilakukan secara lisan maupun tulisan yang
berkenaan dengan yang
mendahulinya proses pengikatan dalam Perjanjian sewa menyewa ini, dinyatakan tidak sah dan
tidak berlaku lagi
setelah ditandatanganinya Perjanjian ini.
Demikian surat Perjanjian ini dibuat dalam rangkap 2 (dua) dan bermaterai cukup serta
mempunyai kekuatan hukum yang
sama dan ditandatangani pada hari dan tanggal seperti tersebut diatas.

PT. PORT KLANG PT. . STIMART AMNI


PIHAK PERTAMA PIHAK KEDUA,

REGO FRANTONI M. DWI KHARIS RIFAI, S.Tr,MM


Direktur Direktur Utama

Anda mungkin juga menyukai