Anda di halaman 1dari 35

KERANGKA ACUAN KERJA

SAYEMBARA DESAIN GEDUNG KANTOR PUSAT


PT. BANK ACEH SYARIAH
November 2019

Penyelenggara :
Badan Penghargaan dan Sayembara Karya IAI & IAI Aceh

Bekerja sama dengan :


DAFTAR ISI

BAB 1 : PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
B. GAMBARAN UMUM

BAB 2 : PERIHAL SAYEMBARA

A. JUDUL
B. MAKSUD DAN TUJUAN
C. PEDOMAN PERENCANAAN
D. TARGET PERANCANGAN
E. KRITERIA DESAIN
F. RUANG LINGKUP DESAIN
G. PERSYARATAN KHUSUS
H. JADWAL PENYELENGGARAAN
I. HADIAH BAGI PEMENANG
J. JURI
K. PANITIA PELAKSANA
L. SIFAT KARYA PESERTA DAN PEMENANG

BAB 3 : TEKNIS SAYEMBARA

A. SIFAT PENYELENGGARAAN
B. PERSYARATAN PESERTA
C. PENDAFTARAN PESERTA
D. RAPAT PENJELASAN
E. PEMASUKAN KARYA
F. PENJURIAN
G. PENGUMUMAN PEMENANG

BAB 4 : LAMPIRAN

A. DATA OBJEK SAYEMBARA


B. LOKASI OBJEK YANG DISAYEMBARAKAN
C. PROGRAM RUANG & STRUKTUR ORGANISASI
D. FORMULIR PENDAFTARAN
BAB 01. PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG : PT. BANK ACEH SYARIAH

PT. Bank Aceh Syariah sebagai Bank milik Pemerintah Daerah di Aceh dalam perkembangan sejak pertama kali
digagas di tahun 1957 hingga lahir menjadi Bank Pembangunan Daerah Istimewa Aceh di tahun 1973 terus
berkembang pesat dan melayani masyarakat di berbagi pelosok Provinsi Aceh. Sejak 2004 Bank Aceh telah mulai
melakukan aktivitas kegiatan operasional berdasarkan prinsip syariah. Pada tahun 2015, Bank Aceh resmi melakukan
perubahan kegiatan usaha dari sistem konvensional menjadi sistem syariah seluruhnya. Dengan melalui berbagai
tahapan dan proses perizinan yang disyaratkan oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK), pada tanggal 19 September
2016 PT. Bank Aceh telah resmi menjadi PT. Bank Aceh Syariah.
Sampai dengan akhir tahun 2018, Bank Aceh telah memiliki 160 jaringan kantor terdiri dari 1 Kantor Pusat, 1 Kantor
Pusat Operasional, 25 Kantor Cabang, 88 Kantor Cabang Pembantu, 27 Kantor Kas dan 18 Payment Point yang
tersebar dalam wilayah Provinsi Aceh termasuk di kota Medan.
Dalam rangka melakukan penataan kembali lokasi Kantor Pusat sesuai dengan kebutuhannya saat ini dan di masa
yang akan datang, PT. Bank Aceh Syariah akan membangun Kantor Pusat nya yang baru di Banda Aceh, yang tidak
saja memenuhi kebutuhannya sebagai kantor perbankan, namun juga dapat menjadi identitas bagi Bank Aceh pada
khususnya, serta arsitektur kota Banda Aceh pada umumnya. Tentunya bangunan kantor pusat tersebut selain tampil
sesuai dengan perkembangan jamannya, juga harus selaras dengan adat istiadat kedaerahan masyarakat Aceh, serta
visi dan misi dari Bank Aceh sendiri.

VISI
Menjadi “Bank Syariah Terdepan dan Terpercaya dalam Pelayanan di Indonesia”

MISI
 Menjadi penggerak perekonomian Aceh dan pendukung agenda pembangunan daerah
 Memberi layanan terbaik dan lengkap berbasis TI untuk semua segmen nasabah, terutama sektor usaha kecil,
menengah, sektor pemerintah maupun korporasi
 Menjadi bank yang memotivasi karyawan, nasabah dan stakeholdersuntuk menerapkan prinsip syariah dalam
muamalah secara komprehensif (syumul)
 Memberi nilai tambah yang tinggi bagi pemegang saham dan masyarakat Aceh umumnya.
 Menjadi perusahaan pilihan utama bagi profesional perbankan syariah di Aceh.
Motto / Corporate Image
Kepercayaan dan Kemitraan.
Dalam rangka mengemban visi dan misi bank tersebut, setiap karyawan dan manajemen Bank Aceh harus dapat
menganut, meyakini, mengamalkan dan melaksanakan budaya perusahaan (corporate values) berlandaskan kepada
Budaya Aceh yang kental dengan nilai-nilai dan budaya islam, sehingga nilai perusahaan yang sekarang diadopsi
adalah ISLAMI:
1. Integritas yaitu menjalankan tugas dengan penuh tanggung jawab, jujur, berkomitmen dan konsisten;
2. Silaturrahim yaitu membangun hubungan yang baik dan kemitraan dengan nasabah serta stakeholder;
3. Loyalitas yaitu memberikan produk dan layanan yang terbaik bagi nasabah;
4. Amanah yaitu membangun sikap untuk menepati dan memenuhi janji kepada nasabah;
5. Madani yaitu menciptakan dan mengembangkan kemajuan bank secara terus menerus;
6. Ikhlas yaitu menciptakan dan membentuk sikap yang tulus dalam bekerja dan pengabdian.

Secara keseluruhan kegiatan usaha PT. Bank Aceh Syariah mencakup :


1. Kegiatan Penghimpunan Dana
2. Kegiatan Penyaluran Dana
3. Kegiatan Pelayanan Jasa Bank

Logo Bank Aceh

Bentuk dasar adalah sekuntum bunga Seulanga / Kenanga (Cananga Odorata / Canangium Odoratum) yang terkenal
akan keharumannya, dengan model ukiran khas Aceh dengan 3 helai kelopak bunga yang mewakili; manajemen Bank
Aceh, pemegang saham dan masyarakat Aceh dengan warna: kuning kehijauan – hijau muda – hijau sedang
sebagaimana warna bunga kenanga; melambangkan sebuah pertumbuhan dan kemakmuran serta kesejahteraan
masyarakat Aceh yang holistik dan menggambarkan dari semangat manajemen dan karyawan untuk terus berusaha
melakukan pengembangan bank, dengan mengedepankan kemitraan sehingga mampu menjadi bank kepercayaan /
kebanggaan masyarakat Aceh.
Bentuk elips seperti bulan sabit berwarna merah terbuka bagian atas dengan posisi miring adalah merupakan
gambaran semangat Bank Aceh sebagai wadah lembaga keuangan/perbankan yang membuka peluang informasi dan
menampung aspirasi nasabah sebagai mitra sesuai dengan dinamika dan perkembangan zaman dengan tidak
meninggalkan identitas kedaerahan dan kaidah yang Islami.

Letak logo diantara tulisan Bank dan Aceh menggambarkan logo sebagai mediator antara manajemen Bank Aceh
dengan masyarakat Aceh, tulisan Bank menggunakan jenis huruf Friz Quardata Regular sedang tulisan Aceh
menggunakan jenis huruf Friz Quardata Bold dengan maksud untuk lebih memperlihatkan nama Aceh. Warna hijau
tua (lebih tua dari logo sebelumnya) dimaksudkan bahwa Bank Aceh sudah dewasa sehingga lebih matang dalam
setiap merencanakan program perbankan.

Lebih jelasnya informasi tentang PT. Bank Aceh Syariah dapat dilihat melalui laman : http://www.bankaceh.co.id/

B. GAMBARAN UMUM

Untuk mendapatkan desain arsitektur yang terbaik bagi gedung Kantor Pusat PT. Bank Aceh Syariah, serta sebagai
upaya ikut serta berperan dalam pembentukan wajah arsitektur kota Banda Aceh, maka diadakan sayembara desain
gedung kantor pusat PT. Bank Aceh Syariah. Lebih lanjutnya sayembara ini juga bertujuan untuk mendapatkan
konsultan perencana yang akan mengerjakan pengembangan desain gedung tersebut.
Penyelenggaraan sayembara ini sejalan dengan prinsip-prinsip kebijakan publik dan pengelolaan lembaga yang
menuntut transparansi, partisipasi dan akuntabel, sebagai bagian dari proses penyelenggaraan pembangunan
gedung.
PT. Bank Aceh Syariah akan melaksanakan kegiatan Sayembara Desain Gedung Kantor Pusat PT. Bank Aceh Syariah
dalam hal ini Bank Aceh bekerjasama dengan Ikatan Arsitek Indonesia (IAI) sebagai satu-satunya organisasi profesi
arsitek di Indonesia yang diatur dalam Undang Undang No. 6 tahun 2017 Tentang Arsitek, yang dalam pelaksanaannya
dilakukan bersama dengan IAI Provinsi Aceh.
BAB 02. PERIHAL SAYEMBARA

A. JUDUL SAYEMBARA
Sayembara ini memiliki judul :

SAYEMBARA DESAIN GEDUNG KANTOR PUSAT PT. BANK ACEH SYARIAH


Judul sayembara ini akan dipakai pada setiap publikasi panitia maupun pada karya peserta sayembara.

B. MAKSUD DAN TUJUAN


Maksud penyelenggaraan SAYEMBARA DESAIN Gedung Kantor Pusat PT. Bank Aceh Syariah adalah untuk
mendapatkan ide atau gagasan desain gedung kantor pusat Bank Aceh dengan membuka sebesar-besarnya
partisipasi public, para arsitek anggota IAI yang memiliki kompetensi sesuai yang dipersyaratkan.
Tujuan penyelenggaraan SAYEMBARA DESAIN Gedung Kantor Pusat PT. Bank Aceh Syariah adalah untuk
mendapatkan desain arsitektur bangunan kantor pusat bagi Bank Aceh yang tidak hanya mewadahi kebutuhan pokok
dan pendukung yang memenuhi tuntutan aktivitas perbankan secara fisik, namun juga memenuhi kriteria sebagai
berikut :
i. Merepresentasikan identitas dan fungsi penting Kantor Pusat bagi Bank Aceh sebagai Bank Pembangunan
Daerah - Syariah dengan penerapan nilai–nilai kewibawaan dan humanis kedalam bentuk-bentuk/ekspresi
arsitektural yang baru dan bukan tiruan, modern dan ikonik tanpa berbenturan dengan nilai budaya masyarakat
kota Banda Aceh khususnya dan Provinsi Aceh pada umumnya.
ii. Menjadi karya arsitektur yang mewakili perkembangan arsitektur dan budaya pada jamannya dan tidak usang
ditelan jaman,
iii. Memiliki kontribusi untuk mengangkat corporate image Bank Aceh melalui tampilan gedung yang lebih
representative, yang dapat turut mewarnai wajah arsitektur kota Banda Aceh, serta tentunya dengan tetap
berpegang pada nilai-nilai kearifan lokal.
iv. Memperkuat citra kawasan tata ruang kota secara keseluruhan dengan identitasnya dan tema kawasan yang ada,
sesuai dengan rencana Pemerintah Kota Banda Aceh sebagai area perkantoran dan perdagangan.
v. Memenuhi persyaratan-persyaratan teknis bangunan gedung, kemudahan perawatan gedung serta menerapkan
prinsip-prinsip green building.
vi. Tersedia area diluar gedung untuk UKM Usaha Kecil dan Menengah mitra binaan dari Bank Aceh untuk turut serta
mengisi retail-retail dan pada fasilitas pendukung gedung .
C. PEDOMAN PERENCANAAN

Peserta Sayembara Desain ini dalam melaksanakan usulannya harus berpedoman pada ketentuan yang berlaku
sebagai berikut:

1. Dasar Hukum bersifat teknis:


a. Undang-Undang Republik Indonesia No.18 Tahun 199 tentang Jasa Konstruksi
b. Undang-Undang Republik Indonesia No.28 Tahun 2002 tentang Bangunan Gedung
c. Undang-Undang tentang Tata Ruang
d. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No.36 Tahun 2005 tentang Bangunan Gedung
e. Kepmen PU No. 441/KPTS/1998 tentang Persyaratan Teknis Bangunan Gedung
f. Kepmen PU No. 468/KPTS/1998 tentang Persyaratan Teknis Aksesibilitas pada Bangunan dan Lingkungan
g. Kepmen PU No. 10/KPTS/2000 tentang Ketentuan Teknis Pengamanan terhadap Bahaya Kebakaran pada
BangunanGedung dan Lingkungan
h. Kepmenkimpraswil No. 332/KPTS/M/2002 tentang Pedoman Teknis Pembangunan Gedung Negara.
i. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor : 03/Prt/M/2014/2011 Tentang Pedoman Perencanaan,
Penyediaan, Dan Pemanfaatan Prasarana Dan Sarana Jaringan Pejalan Kaki Di Kawasan Perkotaan

2. Standar Nasional Indonesia (SNI) yang berlaku:


a. Tata Cara Perencanaan Ketahanan Gempa untuk Bangunan Gedung, SNI 03-1726- 2002
b. Tata Cara Penghitungan Struktur Beton untuk BangunanGedung SNI 2002
c. Tata Cara Perencanaan Struktur Baja untuk Bangunan Gedung SNI 03-1729-2002
d. Tata Cara Perencanaan Konstruksi Kayu Indonesia 2002
e. Peraturan Pembebanan Indonesia untuk Bangunan Gedung 1983

3. Dasar bersifat untuk Tujuan Perusahaan:


a. Greenship Bangunan Baru / New Building (NB)
b. Greenship Rating Tools Untuk Ruang Dalam
D. TARGET PERANCANGAN
Desain diharapkan dapat menjawab kebutuhan dan tuntutan desain yang diminta, yaitu:
1. Konsep Arsitektur Kota; konteks bangunan dengan kawasan sekitar Jl. T. Panglima Nyak Makam, dimana
terdapat bangunan Kantor Gubernur Provinsi Aceh, sebagai area perkantoran dan niaga di kota Banda Aceh.
Desain mempertimbangkan master plan kawasan agar selaras dengan pengembangan perencanaan dan
perancangan kawasan.
2. Desain Ruang Luar; pada level lantai dasar bangunan berupa penyediaan parkir kendaraan, open area untuk
fungsi tunggu sementara (kendaraan) dan menata ruang luar yang mampu berinteraksi dengan jalur pedestrian
sepanjang Jl. T. Panglima Nyak Makam dengan tetap memperhatikan keamanan Kantor Pusat Bank Aceh selaku
bangunan aktivitas perbankan.
3. Desain Bangunan; yang dapat mewadahi fungsi-fungsi operasional Kantor Pusat PT. Bank Aceh Syariah, area
Kantor Sewa, serta Fasilitas Pendukung lainnya (Retail Tenant, Fasilitas Umum dan Sosial, dll.)
4. Arsitektur Gedung Kantor Pusat Bank Aceh; sebagaimana disebutkan dalam maksud dan tujuan, bukanlah
merupakan tiruan dari bangunan yang telah ada dan dapat merepresentasikan bangunan gedung Kantor Pusat
Bank Pembangunan Daerah yang inovatif dan progresif dan sekaligus adaptif terhadap perkembangan arsitektur
kedepan.
5. Arsitektur Gedung Kantor Pusat Bank Aceh; memiliki karakter kuat (well-designed) dan khas mengedepankan
corporate identity, mengingat obyek tersebut diharapkan juga menjadi Land Mark baru untuk Provinsi Aceh.
6. Arsitektur Gedung Kantor Pusat Bank Aceh; mempertimbangan aspek iklim tropis serta mendukung upaya
penggunaan energi yang efisien dan pemanfaatan maksimal potensi tata cahaya dan udara secara cerdas.
7. Desain Tata Ruang Dalam; yang berkesan ringan, mencerminkan efisiensi penggunaan ruang, fleksibel dengan
desain Detail Teknis Bangunan, desain yang terintegrasi dengan sistem struktur, mekanikal, elektrikal, dan sistem
IT yang canggih serta perawatan bangunan yang tepat guna dan efisien bagi sebuah bangunan kantor.
8. Penyediaan aksesibilitas; bagi para difabel baik di area dalam dan luar bangunan serta lingkungannya.
9. Mempertimbangkan desain yang mengutamakan PUG (Pengarusutamaan Gender)
10. Taksiran biaya pembangunannya; masih dalam koridor yang wajar bagi ukuran bangunan kantor BUMD dan
target perusahaan. Spesifikasi teknisnya diupayakan menggunakan bahan-bahan yang mudah didapat dan
diutamakan menggunakan kandungan lokal yang paling optimal. Material dengan kandungan non lokal, baik
finishing Arsitektur maupun mekanikal elektrikal masih memungkinkan dengan alasan fungsional dan kewajaran.
Keseimbangan antara pertimbangan ekonomis dengan kualitas yang wajar (reasonable), pendekatan systemwide
dalam perancangan, mencakup penerapan standar dan modul yang fleksibel baik untuk material maupun
peralatan.
11. Kemudahan dalam pelaksanaan pembangunan, baik dalam metode pengerjaan, pemasangan material
bangunan dan teknis konstruksi gedung.
12. Memenuhi Persyaratan Standar Bangunan (SNI)
13. Ketahanan bangunan terhadap bencana (antara lain: gempa, banjir, angin dan lain sebagainya)
14. Optimum Reliability; dengan memperhatikan durable design details, praktis dan mudah dalam pemeliharaan.
15. Mengadopsi prinsip-prinsip arsitektur berkelanjutan (sustainable architecture); antara lain:
a. Konsumsi sumber daya alam, termasuk konsumsi air dan energi secara minimal dan mempertimbangkan
penggunaan sumber energi terbarukan;
b. Memberikan dampak negatif yang minimal terhadap alam, lingkungan dan manusia, dengan menyediakan
konsep sistem pengelolaan dan pengolahan limbah dari bangunan;
c. Kenyamanan termal dan visual di dalam bangunan harus terpenuhi sesuai peraturan atau standar nasional
yang berlaku;
d. Rancangan bangunan tidak meningkatkan konsentrasi CO2 di dalam bangunan;
e. Memperhatikan orientasi (hadapan) bangunan, penempatan dinding yang dapat menyerap panas berlebih
secara proporsional, organisasi ruang sedemikian hingga agar penggunaan AC dapat dioptimalkan tanpa
mengurangi kenyamanan termal yang disyaratkan;
f. Mengoptimalkan bidang atap dan dinding vertikal bangunan untuk mengurangi efek pemanasan kawasan (heat
island effect);
g. Mempertimbangkan penyediaan jalur pedestrian yang nyaman dan teduh terpisah dengan jalur kendaraan
bermotor.
h. Meminimalkan perkerasan dalam site dan memberi peneduhan yang cukup pada permukaan tanah yang
membutuhkan perkerasan.
i. Material bangunan dipertimbangkan menggunakan material yang ’low embodied energy’ atau „low embodied
carbon’.
j. Rancangan mempertimbangkan kemudahaan pelaksanaan melalui metode pelaksanaan yang menggunakan
energi yang rendah dalam proses konstruksi.
15. Antisipatif terhadap perkembangan dan perubahan, baik organisasi PT. Bank Aceh Syariah, perkembangan
dunia perbankan maupun kemungkinan adanya perubahan peraturan daerah setempat dalam rangka
pengembangan kawasan di masa datang.
E. KRITERIA DESAIN
1. Tapak
i. Zoning dan Penataan / Pengelompokan Massa bangunan gedung Kantor Pusat Bank Aceh
 Optimalisasi terhadap kondisi/bentuk lahan dan ketersediaan lahan yang boleh terbangun.
 Pengelompokan massa bangunan berdasarkan fungsi dan jenis kegiatan dalam bangunan, antara
bangunan utama dan bangunan pendukung seperti Masjid, fasilitas olahraga dan lainnya.
 Memperhatikan karakteristik iklim tropis dan poros utama kota Banda Aceh (di sepanjang Jalan T. Panglima
Nyak Makam) dan dapat mengangkat citra kawasan perkantoran dan niaga.
 Memudahkan pelaksanaan pembangunan, penggunaan gedung secara operasional maupun pemeliharaan.
 Memenuhi aspek keamanan khususnya untuk area ruang kerja seksi kas.
 Pengolahan tapak yang mampu mengantisipasi banjir.

ii. Sirkulasi dan Parkir


 Pengaturan sirkulasi bagi pejalan kaki dan kendaraan di luar dan di dalam tapak sesuai pengguna dan jenis
kegiatan yaitu :
- Tamu
- Nasabah setoran bayaran (menggunakan kendaraan beroda 4 sebagai alat angkut uang) dan penukaran
(menggunakan kendaraan beroda 4 dan 2 serta pejalan kaki)
- Karyawan / pegawai
- Kendaran remise (menggunakan kendaraan besar sebagai alat angkut uang), khusus sirkulasi remise
dibuat tersendiri dengan memperhatikan faktor kontrol dan keamanan yang tinggi.
- service (menggunakan kendaraan beroda empat sebagai alat angkut peralatan, barang, dan konsumsi
rapat)

 Sirkulasi dan penempatan akses masuk bangunan di dalam tapak dibuat pada sisi panjang tapak dari Jl
T. Panglima Nyak Makam sedangkan untuk akses keluar dapat melalui Jl. T. Panglima Nyak Makam atau
Jl. Arifin Ahmad, dengan memperhatikan kondisi sirkulasi / lalu lintas di luar tapak yang berada di
persimpangan Jl. T. Panglima Nyak Makam – Jl. Arifin Ahmad yang merupakan poros utama kota dan untuk
menghindari potensi macet.
 Penyediaan lahan parkir bagi masing – masing pengguna dan jenis kendaraan di gedung Bank Aceh sesuai
kebutuhan, termasuk bagi pengendara sepeda. Alokasi minimal penyediaan area parkir kendaraan antara
lain sebagai berikut :
- Kendaraan dinas VIP : 20 mobil
- Kendaraan dinas Pimpinan : 20 mobil
- Kendaraan remise : 2 Mobil
- Kendaraan tamu/nasabah bank :
 Kendaraan Roda Empat 50 Mobil
 Kendaraan Roda Dua 100 Motor
- Kendaraan pegawai bank :
 Kendaraan Roda Empat 200 Mobil
 Kendaraan Roda Dua 150 Motor
- Parkiri Sepeda 50 Sepeda

 Penyediaan aksesibilitas pencapaian bagi penyandang cacat baik di area dalam maupun luar bangunan.

iii. Lansekap dan Ruang terbuka


 Penataan ruang luar (hardscape dan softscape) yang mendukung desain bangunan dan ramah terhadap
lingkungan, dengan perwujudan batas bangunan dalam desain arsitektural yang menyatu dengan
lingkungan sekitar dan tetap memperhatikan faktor keamanan.
 Menyediakan ruang terbuka untuk fasilitas kegiatan di ruang luar (a.l plaza untuk umum, tempat upacara,
olahraga dll.) dan sarana bagi pejalan kaki disekitar bangunan untuk dapat menikmati ruang luar dan
arsitektur bangunan gedung Kantor Pusat Bank Aceh (antaar lain pembuatan jalur pedestrian yang nyaman,
street sclupture dan halte / tempat pemberhentian kendaraan umum).
 Tata luar ruang bangunan harus memperhatikan pola tata ruang lingkungan sekitar sehingga dapat
meningkatkan dan menambah kualitas lingkungan sekitar.

2. Bangunan
i. Ekspresi Arsitektur
 Menampilkan citra gedung Kantor Pusat PT. Bank Aceh Syariah yang memiliki fungsi penting dan strategis
dalam upaya memajukan ekonomi di provinsi Aceh yang diekspresikan dalam bentuk-bentuk arsitektural
yang baru/terkini, modern dan monumental sebagai perwujudan dari filosofi Bank Aceh yang akan terus
maju dan berkembang dimasa yang akan datang.
 Memperhatikan nilai – nilai budaya kota Banda Aceh khususnya, dan provinsi Aceh pada umumnya.
 Diharapkan akan menjadi pusaka dalam sejarah perkembangan kota dimasa yang akan datang “building
as the archeology for the future”.
 Pengolahan fasad dengan melakukan pendekatan desain secara arsitektural terhadap iklim dan kondisi
setempat untuk kemudahan dalam pemeliharaan dan sebagai upaya efisiensi energi (active design) serta
mempertimbangkan posisi penempatan media promosi digital (videotron) yang selaras dan menjadi
kesatuan dengan tampilan bangunan keseluruhan.
 Memperhatikan penggunaan material yang memudahkan dalam pemeliharaan dan ketahanan terhadap
ilkim setempat.
ii. Penataan Ruang Dalam
Penataan ruang dalam yang optimal untuk mendukung kegiatan operasional Kantor Pusat Bank Aceh yang
mengacu pada standar kebutuhan ruang kerja sebagai berikut :
 Program ruang
 Alur Sirkulasi Kegiatan
iii. Interior
 Penerapan desain interior modern yang indah dan mendukung ekspresi arsitektur bangunan
 Memperhatikan unsur budaya lokal dengan penggunaan idiom arsitektur lokal untuk diterjemahkan
kedalam bentuk baru yang modern secara simbolik
 Sedapat mungkin menggunakan material lokal dengan pertimbangan kemudahan dan ketersediaan
barang dipasaran.
3. Sistem Mekanikal dan Elektrikal
i. Penerapan dan pengembangan sumber daya alam sebagai sumber energi alternatif selain PLN dan daya listrik
darurat/genset
ii. Penerapan teknologi hemat energi dengan prinsip “Reused, Reduce, Recycle”
iii. Sistem Mekanikal dan Elektrikal bangunan baru dengan bangunan lama dibuat secara terpisah dengan
penyediaan ruang sebagai berikut :
 Ruang sub panel
 Ruang Pompa
 Reservior (untuk supply air bersih dan hydrant)
iv. Sebagi informasi sistem Mekanikal dan Elektrikal pada bangunan lama telah termasuk di dalam lingkup
pekerjaan konservasi (a.l ruang genset, ruang panel TM / TR, ruang pompa lama, ruang M/E lama).
F. RUANG LINGKUP DESAIN

Lokasi tapak perencanaan gedung Kantor Pusat PT. Bank Aceh Syariah berada di sudut persimpangan jalan T.
Panglima Nyak Makam dengan jalan Arifin Ahmad.
Lokasi : Jl. T. Panglima Nyak Makam, Banda Aceh
Luas Lahan : 7.733 m2 (bruto)
Ukuran Tapak : ±100 x 70 meter
Koefisien Dasar Bangunan : 60%
Koefisien Dasar Hijau : INFORMASI MENYUSUL KEMUDIAN
Koefisien Lantai Bangunan : INFORMASI MENYUSUL KEMUDIAN
Garis Sempadan Bangunan : ± 20 meter
Lapis Bangunan Minimum : 10 lantai diatas permukaan tanah
Lapis Bangunan : 2 lantai Basement, 1 lantai semi basement, 1 lantai dasar Commercial Space
dan Banking Hall serta Ruang Kerja Kebutuhan Kantor Cabang, 1 lantai
Auditorium (kapasitas 500 orang – bebas kolom) + meeting room,
Sistem/fasilitas pendukung (dalam bangunan), minimum 8 lantai untuk Kantor
Pusat Bank Aceh (divisi – divisi) + ruang untuk kebutuhan lainnya.
Penataan Ruang Landscape : Mesjid, Parkir, Plaza, Sarana Olah Raga dan RTH.

Batas-batas Lahan
Utara : Jl. Arifin Ahmad
Timur : Tapak pembibitan lahan BPTP
Selatan : Tapak Kantor BPTP
Barat : Jl. T. Panglima Nyak Makam

Bukaan Tapak : Barat & Utara


Elevasi Tapak Rencana : Relative datar, dengan ketinggian ±20 cm di bawah permukaan Jalan T. Panglima
Nyak Makam.
Perkiraan Biaya Konstruksi : ±Rp. 200.000.000.000,- (dua ratus milyar rupiah)
PETA LOKASI
PROGRAM RUANG
I. Fungsi Unit Kerja pada Kantor Pusat PT. Bank Aceh Syariah
Secara fungsi, Kantor Pusat PT. Bank Aceh Syariah memiliki fungsi kontrol terhadap seluruh unit kerja (Kantor
Cabang di seluruh Aceh dan Medan) terhadap seluruh kegiatan operasional yang dilakukan.
Kantor Pusat juga memiliki fungsi sebagai pengambil keputusan terhadap arah kebijakan bisnis bank.
Secara unit kerja, Kantor Pusat memiliki beberapa Divisi antara lain :
a. Divisi Umum, yang memiliki tugas antara lain :
- Menyelenggarakan seluruh administrasi yang terkait dengan pengadaan barang dan jasa pada PT. Bank
Aceh Syariah.
- Melakukan pengelolaan terhadap seluruh aktiva tetap baik yang berwujud maupun tidak.
- Sebagai supporting unit bank yang bertugas memenuhi serta memegang kendali dalam pemenuhan semua
kebutuhan baik yang terkait dengan sarana dan prasarana operasional (gedung kantor), kebutuhan logistik
bank serta kebutuhan rutin bank.

b. Divisi Keuangan dan Akuntansi, yang memiliki tugas antara lain :


- Supporting Unit Bank yang berkewajiban menyediakan data terkait dengan pos perkiraan transaksi/CoA
(Chart of Account) pada bank.
- Bertanggungjawab dalam hal penyediaan laporan keuangan bank.
- Melakukan pengelolaan pajak bank.
- Dan hal – hal lain yang terkait dengan transaksi keuangan bank.

c. Divisi Teknologi Informasi, (akses khusus dan pengamanan tinggi, dengan alokasi 1 lantai tersendiri) yang
memiliki tugas antara lain :
- Sebagai pengendali seluruh sistem terkait dengan teknologi informasi pada bank.
- Melakukan pengembangan sistem berbasis IT pada bank.
- Pengelolaan Data Center

d. Divisi Pembiayaan, yang memiliki tugas antara lain :


- Menyusun kebijakan yang terkait dengan pembiayaan, baik pembiayaan mikro maupun makro.
- Melakukan monitoring, evaluasi dan review terhadap pelaksanaan proses pembiayaan pada seluruh unit
kerja (Kantor Cabang) yang telah dilakukan.
e. Divisi Penyelesaian dan Penyelamatan Aset, yang memiliki tugas antara lain :
- Memberikan masukan terhadap arah kebijakan bank dalam hal penyelamatan pembiayaan yang diberikan
oleh bank.
- Melakukan monitoring terhadap seluruh pembiayaan yang telah terindikasi bermasalah pada seluruh unit
kerja.
- Mempersiapkan proses lelang terhadap seluruh agunan dalam pembiayaan sebagai tindak lanjut terakhir
dari penyelesaian pembiayan yang bermasalah.

f. Divis SKAI, yang memiliki tugas antara lain :


- Menentukan sampai seberapa jauh kebijakan yang ditetapkan oleh manajemen dilakukan.
- Melakukan pengawasan terhadap seluruh unit kerja baik yang berada di Kantor Pusat maupun pengawasan
pada unit kerja Cabang – Cabang terkait dengan kebijakan – kebijakan yang telah dilakukan.

g. Divisi Corporate Secretary, yang memiliki tugas antara lain :


- Menjadi representasi Bank dalam melakukan hubungan dengan pihak luar (public relation)
- Sebagai Unit Kerja yang melakukan pemenuhan terhadap seluruh kebutuhan Direksi.

h. Divisi Produk dan Layanan, yang memiliki tugas antara lain :


- Memberikan masukan terhadap pengembangan produk bank kepada Manajemen.
- Melakukan monitoring dan evaluasi terhadap penerapan standar pelayanan yang diberikan kepada nasabah
pada seluruh unit kerja yang berhubungan langsung dengan pihak ketiga (nasabah).
- Mengelola kegiatan promosi yang dilakukan oleh Bank.

i. Divisi Perencanaan, yang memiliki tugas antara lain :


- Melakukan proses perencanaan terhadap Rencana Bisnis Bank, Rencana Kerja Bisnis Unit, Kebijakan
Umum Direksi serta hal – hal lain yang terkait langsung dengan kebijakan yang akan dijalani oleh bank.
- Melakukan proyeksi laba rugi perusahaan serta memperkirakan seluruh biaya yang akan dikeluarkan.

j. Divisi Dana & Treasury, yang memiliki tugas antara lain :


- Unit kerja yang melakukan manajemen terhadap Assets and Liabilites.
- Mengatur likiditas bank secara keseluruhan.
- Mencari dan menempatkan dana dalam usaha untuk menjaga likiditas bank.
- Melakukan transaksi trading, baik pada pasar uang maupun pasar modal.
k. Divisi Sumber Daya Insani (SDI), yang memiliki tugas antara lain :
- Mendesain struktur dan tugas unit kerja dalam perusahaan.
- Melakukan pengorganisasian sumber daya insani.
- Melakukan penilaian terhadap kinerja karyawan.
- Melakukan pengembangan terhadap karyawan.
- Menetapkan standar terhadap kinerja yang akan mendapatkan reward ataupun punishmen.

l. Divisi Risk Manajemen, yang memiliki tugas antara lain :


- Mendeteksi/mengidentifikasi risiko sedini mungkin pada setiap aktivitas terkait dengan tugas, wewenang
dan tanggung jawab.
- Melakukan pengukuran resiko dengan memperhitungkan besarnya dampak dan kemungkinan terjadinya
peluang resiko.
- Melakukan pemantauan resiko bank secara terus menerus, terutama dampak yang signifikan terhadap
bank.

m. Divisi Kepatuhan, yang memiliki tugas antara lain :


- Merumuskan strategi guna menciptakan budaya kepatuhan bank.
- Menetapkan sistem dan prosedur kepatuhan yang akan digunakan untuk menyusun ketentuan dan
pedoman internal bank.
- Melakukan tindakan pencegahan agar kebijakan dan/atau keputusan yang diambil Direksi Bank tidak
menyimpang dari ketentuan Bank Indonesia dan peraturan perundang‐undangan yang berlaku.

n. Project Management Office (PMO), yang memiliki tugas antara lain :


- Mengelola opportunities yang masuk ke dalam perusahaan atau organisasi dengan cara melakukan
asesmen mendalam untuk mendapatkan detil dari kebutuhan calon customer.
- Melakukan people development atas Manajer Proyek yang masih muda dan belum berpengalaman agar
dapat menjadi Manajer Proyek yang lebih matang.

o. Kantor Pelayanan Nasabah (Kantor Cabang), yang memiliki tugas antara lain :
- Menghimpun dan menyalurkan dana dari dan kepada para nasabah
- Memberi pelayanan perbankan kepada para nasabah
FUNGSI UTAMA sebagai ruang kerja dan pendukung operasional kantor PT. Bank Aceh Syariah antara lain :
1. Khazanah (tempat penyimpanan)
2. Ruang pelayanan nasabah
3. Ruang kerja
4. Ruang Dewan Komisaris
5. Ruang Dewan Direksi
6. Ruang Dewan Pengawas Syariah
7. Ruang Divisi – Divisi
8. Ruang Rapat / Serbaguna
9. Fasilitas / sarana pendukung

II. Komposisi Organisasi PT. Bank Aceh Syariah


Organisasi Bank Aceh terdiri atas:
 Komisaris
 Direksi
 Dewan Pengawas Syariah
 Pemimpin Divisi
 Wakil Pemimpin Divisi
 Kepala Bidang
 Staf
 Lembaga kegiatan selain bank (Yayasan Dana Pensiun, Koperasi Sejahtera Mulia, Yayasan Geunaseh Hatee,
Yayasan Kesehatan Pensiun, Serikat Pekerja).
Struktur Organisasi Bank Aceh Syariah

Rapat Umum Pemegang Saham

1. Komite Remunerasi dan Nominasi

2. Komite Pemantau Resiko


Dewan Pengawas Dewan Komisaris
Syariah 3. Komite Audit

DIREKTUR UTAMA

Direktur Operasional Direktur Bisnis Dir. Dana & Jasa Direktur Kepatuhan

Divisi Keuangan & Divis Pembiayaan Divisi Keuangan & Divisi


Akuntansi Akuntansi Kepatuhan
Divisi Penyelamatan &
Divisi Teknologi Penyelesaiaan Aset Divisi Keuangan & Divisi Risk
Informasi Akuntansi Manajemen
Unit UKM Center
Divisi Umum Divisi Keuangan &
Akuntansi

Komite ALCO
Manajemen Resiko
Divisi
SKAI
Komite Teknologi Komite Sumber
Kantor Pusat Informasi Daya Insani
Divisi
Operasional
Perencanaan
Komite Komite Barang &
Pembiayaan Besar Jasa
Cabang Kelas - A
Corporate
Secretary Komite Kebijakan Komite Penempatan
Cabang Kelas - B Pembiayaan Dana & Investasi

Divisi Produk &


Layanan Cabang Kelas - C

Project Management
Office (PMO)
Struktur Organisasi Direktorat Utama

Direktur Utama

Divisi Corporate Divisi Divisi


SKAI Secretary Produk & Layanan Perencanaan

Bidang Corporate
Wakil Pemimpin Communication Bidang Bidang
Divisi (Humas) Produk Perencanaan

Bidang Pengawasan Bidang Bidang Bidang Riset &


Wilayah I Hukum Promosi Pengembangan

Bidang Pengawasan Bidang Sekretariat & Bidang Perlindungan &


Wilayah II Kearsipan Service 5 (lima)
Orang Staf
Bidang Pengawasan
Wilayah III 16 (enam belas) 7 (tujuh)
Orang Staf Orang Staf

Bidang Pengawasan
Wilayah IV

12 (dua belas)
Orang Staf

Struktur Organisasi Direktorat Kepatuhan

Direktur Kepatuhan

Divisi Divisi Risk


Kepatuhan Manajemen

Bidang Bidang Identifikasi &


Kepatuhan Pengukuran Resiko

Bidang Bidang Kebijaka &


Kebijakan & Sisdur Pengkajian Resiko

Bidang Monitoring dan Bidang Monitoring &


Laporan Laporan Manajemen Resiko

Bidang
4 (empat) APU & PPT
Orang Staf

10 (sepuluh)
Orang Staf
Struktur Organisasi Direktorat Operasional

Direktur Operasional

Divisi Divisi Divisi


Keuangan & Akuntansi Teknologi Informasi Umum

Bidang Administrasi Bidang Pengembangan Bidang Umum &


Keuangan & Akuntansi Sistem & Bisnis Aliansi Rumah Tangga

Bidang Bidang Operasional & Bidang


Perpajakan Teknikal Support Logistik

Bidang Bidang Pengendalian & Bidang Sarana &


MIS Pengamanan Sistem Prasarana

18 (delapan belas) 21 (dua puluh satu) 15 (lima belas)


Orang Staf Orang Staf Orang Staf

Struktur Organisasi Direktorat Bisnis

Direktur Bisnis

Divisi Divisi Penyelesaian


Pembiayaan Dan Penyelamatan Asset

Wakil Pemimpin Wakil Pemimpin


Divisi Divisi

Bidang
Review Pembiayaan
Bidang Penyelamatan &
Penyelesaian Intra
Bidang
Kebijakan & Legal
Bidang Penyelesaian
Ekstra & MIS
Bidang Pembiayaan
Program & Konsumer

7 (tujuh)
Orang Staf
15 (lima belas)
Orang Staf
Struktur Organisasi Direktorat Dana dan Jasa

Direktur Dana & Jasa

Divisi Treasury Divisi Lembaga Pendidikan


Dana & Jasa Sumber Daya Insani Dan Pelatihan

Wakil Pemimpin Bidang Manajemen


Bidang Pelatihan
Dan Administrasi
Divisi Kinerja & Reward

4 (empat)
Bidang Bidang Pengembangan Orang Staf
Treasury & Dealing SDI

Bidang 12 (dua belas)


Penghimpunan Dana Orang Staf

7 (tujuh)
Orang Staf

Struktur Organisasi Kantor Cabang

Pemimpin Cabang
Auditor Cabang

Wakil
Pemimpin Cabang

Seksi Seksi Seksi Legal & Seksi Seksi


Pembiayaan Penghimpunan Penyelamatan Operasional Umum & SDI
Dana Aset

Group AO
Pembiayaan Group Analisa Teller Group SDI
Multiguna Group Funding & Yuridis
Officer
Costumer Service Sarana & Logistik
Group AO Pembiayaan Group
Pembiayaan Investasi (PI)
Komersial Marketing
Officer MIS &
Adm Pembiayaan Rekonsiliasi
Group AO & Laporan
Pembiayaan
Program ONH Teller ATM
Group AO
SDI
Penyelamatan &
Personal Penyelesaian Pelayanan
ATM
Banking Pembiayaan Pensiun/PNS

Transfer, RTGS
Cabang Pembantu
Bank Persepsi/
Perpajakan
Kantor Kas

Payment Point
Apabila diproyeksikan ke dalam tabel, maka jumlah orang yang akan menempati gedung kantor yang akan didesain
tersebut adalah sebagai berikut :

Jumlah
No. Uraian
Personil
A. Kantor Pusat
1 Dewan Direksi 5 Orang
2 Dewan Komisaris 3 Orang
3 Dewan Pengawas Syariah 2 Orang
4 Pemimpin Divisi 16 Orang
5 Staf Divisi (16 x 30 orang) 480 Orang

Total 506 Orang


B. Kantor Cabang
1 Pemimpin Cabang 1 Orang
2 Wakil Pemimpin Cabang 1 Orang
3 Kasie 5 Orang
4 Karyawan 50 Orang
Total 57 Orang
C. Fasilitas Lainnya
1 Yayasan 20 Orang
2 Koperasi 20 Orang
3 Call Center 20 Orang
Total 60 Orang
GRAND TOTAL 623 Orang

Proyeksi total pengguna gedung 1000 orang termasuk penyewa gedung

III. Fungsi Di Luar Struktur Organisasi


Dalam kegiatan sehari-hari PT. Bank Aceh Syariah berhubungan dengan atau menerima pihak luar untuk melakukan
rapat-rapat, seminar, ujian, dsb. Untuk itu dibutuhkan ruang-ruang yang bersifat “publik” atau “semi-publik”, antara lain:

Publik
1. Lobby + Galeri ATM
2. Auditorium (Multi Fungsi), dilengkapi dengan fasilitas lain untuk pertemuan besar. Selain digunakan sendiri,
Auditorium juga akan disewakan untuk umum (pertemuan, rapat, konferensi, seminar, kegiatan pameran, dsb)
3. Ruang Rapat / Ruang Kelas , terpusat di lantai yang sama, dengan kapasitas ruang rapat beragam.
4. Masjid (di luar bangunan dengan ukuran ±15x15 meter), dilengkapi dengan fasiltas lainnya untuk sholat berjamaah.
5. Ruang Kearsipan (dalam bangunan induk, luasan +/-500m2)
6. Dan sebagainya (dapat ditambahkan ruang dan fungsi lain yang dianggap perlu oleh Arsitek)
Fungsi Tambahan
Ruang-ruang di luar struktur organisasi namun memiliki keterkaitan dengan fungsi kerja, antara lain:
1. Koperasi Sejahtera Mulia
2. Ruang Yayasan-yayasan (kebutuhan 3 ruang)
3. Manajemen Pengelola Gedung
4. Ruang Serikat Pekerja
5. Ruang K3 dan P3K
6. Dan sebagainya (dapat ditambahkan ruang dan fungsi lain yang dianggap perlu oleh Arsitek)

Sistem Pendukung
Sistem pendukung merupakan ruang-ruang yang sifatnya mendukung kegiatan kantor PT. Bank Aceh Syariah, namun
tidak terkait langsung dengan inti pekerjaan Bank Aceh Syariah, sistemnya terbagi dalam 3 kategori, yaitu:

a. Convenience Support (untuk menunjang kenyamanan kerja):


1. Ruang Tunggu / Ruang Tamu
2. Pantry
3. Toilet dan Kamar Mandi
4. Ruang Hiburan / Entertainment
5. Ruang Laktasi/Menyusui
6. Ruang Penitipan Bayi
7. Roof Terrace (untuk rekreasi, tempat makan atau acara insidentil)
8. Roof top untuk taman dan sarana olahraga (gym dll.)
9. Dan sebagainya (dapat ditambahkan ruang dan fungsi lain yang dianggap perlu oleh Arsitek)
Catatan : No. 1, 2, 3 semua fungsi ada di setiap lantai

b. Office Support (untuk mendukung pekerjaan rutin):


1. Ruang Sopir dan Office Boy.
2. Dan sebagainya (dapat ditambahkan ruang dan fungsi lain yang dianggap perlu, kreatifitas Arsitek)

c. Utility (untuk mendukung fungsi bangunan):


1. Building Maintenance dan sistemnya
2. Security
3. Server
4. Panel Listrik dan PABX
5. Generator Set
6. Ruang Pompa
7. Ground Tank
8. Chiller dan sistemnya
9. AHU (Air Handling Unit)
10. Water Treatment
11. Septic Tank dan Sewerage System
12. Dan sebagainya (dapat ditambahkan ruang dan fungsi lain yang dianggap perlu oleh Arsitek).

G. PERSYARATAN KHUSUS
a. PERSYARATAN RUANG KHUSUS
Gedung Kantor Pusat Bank Aceh Syariah mempunyai ruang-ruang khusus yang harus dirancang menurut
ketentuan-ketentuan khusus sebagai berikut:
1. Ruang Kerja Operasional Kas
No Nama Ruang Fungsi/Aktivitas Persyaratan Lokasi
1 Ruang Khazanah Tempat penyimpanan persediaan - Aman, tidak berhubungan langsung
uang kertas dan uang logam yang dengan area publik(restricted area)
baru dicetak dan belum - Terletak di lantai yang berhubungan
diperhitungkan dan dipersiapkan langsung dengan kegiatan
untuk diedarkan operasional dan di atas permukaan air
tanah dan level banjir.
2 Ruang Safe Penyimpanan barang / surat - Aman, tidak berhubungan langsung
Deposit Box berharga milik nasabah dengan area publik(restricted area)
- Terletak di lantai yang berhubungan
langsung dengan kegiatan
operasional dan di atas permukaan air
tanah dan level banjir.
3 Ruang Brankas Tempat penyimpanan arsip agunan - Aman, tidak berhubungan langsung
Pembiayaan pembiayaan milik nasabah dengan area publik(restricted area)
- Terletak di lantai yang berhubungan
langsung dengan kegiatan
operasional dan di atas permukaan air
tanah dan level banjir.
4 Ruang Lorong Sebagai area perantara yang - Berada di sekeliling ruang khazanah
Khazanah memisahkan dinding khazanah uang (restricted area)
dengan dinding yang lain, juga
berfungsi sebagai area pemantau
situasi sekeliling dinding khazanah
5 Ruang Transisi Tempat melakukan kegiatan Berada di depan ruang khasanah uang
Khazanah bongkar peti uang dan penghitungan yaitu antara ruang khasanah dan ruang
uang remise.
6 Ruang Area bongkar muat peti uang yang - Dekat dengan ruang khazanah
Bongkar/Muat akan masuk maupun keluar pengedaran
Remise gedung/ruang khazanah - Berhubungan langsung dengan luar
pengedaran, sekurang – kurangnya bangunan dan dengan area ruang
menampung 1 mobil remise (mobil kerja depan khazanah
angkut uang berukuran besar)
7 Ruang Hitung Tempat menghitung ulang uang - Lokasi aman, nyaman dan strategis
Ulang setoran dari nasabah - dekat dengan area ruang kerja kas
8 Counter Akunting / Area penerimaan warkat-warkat - Mudah dicapai oleh publik/nasabah
Pelayanan oleh petugas akunting untuk - Langsung berhubungan dengan
nasabah diproses lebih lanjut ruang kerja akunting
9 Ruang Locker Tempat penyimpanan benda-benda - Berada di area sebelum memasuki
Teller pribadi kasir, sebelum memasuki ruang kerja kas
area kerja kasir - Aman dan mudah dicapai dari hall
karyawan
H. JADWAL PENYELENGGARAAN

Pelaksanaan kegiatan Sayembara yang akan dilaksanakan memiliki tahapan sebagai berikut :

WAKTU URAIAN

25 Nopember 2019 Pengumuman

25 Nopember s/d 10 Januari 2020 Pendaftaran dan Pengunduhan Dokumen Sayembara

09 Desember 2019 Pemberian Penjelasan (aanwijzing& workshop) di Jakarta

11 Desember 2019 Tinjauan Lokasi di Banda Aceh

12 Januari 2020 Batas pemasukan karya

13 Januari s/d 15 Januari 2020 Pemeriksaan Berkas dan Persyaratan Administrasi

16 Januari s/d 20 Januari 2020 Penjurian Teknis

21 Januari s/d 24 Januari 2020 Penjurian Tahap I

31 Januari 2020 Penjurian Utama (Tahap II)

31 Januari 2020 Penetapan Pemenang

Pebruari 2020 Penyerahan Penghargaan Pemenang


Catatan : Tanggal Tetap Penjurian akan diatur detail kemudian

I. HADIAH BAGI PEMENANG


Penyelenggara menyediakan total hadiah sebesar Rp. 230.000.000,- (dua ratus tiga puluh juta rupiah). Masing-
masing pemenang akan mendapat :
Pemenang Pertama : Rp. 150.000.000,00 + plakat + kum 32
Pemenang ke 2 : Rp. 50.000.000,00 + plakat + kum 32
Pemenang ke 3 : Rp. 30.000.000,00 + plakat + kum 32
Setiap peserta yang mengumpulkan karya ke panitia akan mendapatkan sertifikat dan KUM 28.
*)Pajak pemenang (PPh 2%) ditanggung oleh setiap pemenang

J. JURI
Juri Teknis :
- Ucok Tumbur Fernando Gultom
- Perwakilan dari IAI Aceh (masih dalam konfirmasi)
Dewan Juri :
Karnaya, IAI Arsitek, Praktisi
Prasetyoadi, IAI Arsitek, Praktisi
Ary Indrajanto, IAI Arsitek, Praktisi
Said Hambali, SE, M.Si Perwakilan dari PT. Bank Aceh Syariah
Perwakilan dari IAI Aceh Perwakilan dari IAI Aceh (masih dalam konfirmasi)

7. PANITIA PELAKSANA
Panitia Pengarah sebanyak 3 (tiga) Orang yang terdiri dari :
- 2 (dua) orang perwakilan dari Ikatan Arsitek Indonesia (IAI)
- 1 (satu) orang perwakilan dari PT. Bank Aceh Syariah

Panitia Pelaksana sebanyak 8 (delapan) orang yang semuanya merupakan pihak IAI
Penyelenggara :
PT. Bank Aceh Syariah bekerjasama dengan Ikatan Arsitek Indonesia dan Ikatan Arsitek Indonesia Provinsi Aceh

8. SIFAT KARYA PESERTA DAN PEMENANG


1. Materi pemenang sayembara dan Hak cipta Ekonomis dari karya pemenang menjadi milik PT. Bank Aceh
Syariah dan dapat digunakan sebagai media promosi dan desain dapat digunakan oleh masyarakat luas
sesuai dengan kepentingan dari pihak PT. Bank Aceh Syariah.
2. Hak cipta Moral pada Karya akan tetap merupakan milik peserta. Dimana pihak PT. Bank Aceh Syariah akan
tetap mencantumkan Nama pemenang pada setiap desain yang dicantumkan.
3. Status pemenang selanjutnya akan mengikuti aturan-aturan yang berlaku secara umum dan secara hukum
di lingkungan Pemerintah RI, sejauh tidak melanggar Kode Etik dan Kaidah Tata Laku IAI. Pemenang
sayembara akan dilibatkan dalam Pengembangan Perancangan sebagai Arsitek Pemenang yang mempunyai
otoritas desain dari konsep sampai saat diwujudkan dalam pembangunan/ menentukan desain.
4. Pemenang Utama sayembara diwajibkan menyelesaikan dan menyerahkan dokumen Konsep Rancangan
dan Prarancangan/ Skematik Desain berdasarkan masukan catatan dari Dewan Juri dan Pemberi Tugas.
Adapun dokumen Konsep Rancangan dan Prarancangan/Skematik Desain antara lain sebagai berikut:
a. Konsep Rancangan
1) Program Rancangan yang disusun arsitek berdasarkan pengolahan data primer maupun sekunder
serta informasi lain untuk mencapai batasan tujuan proyek serta kendala persyaratan/ketentuan
pembangunan yang berlaku.
2) Konsep Rancangan yang merupakan dasar pemikiran dan pertimbangan-pertimbangan semua bidang
terkait (baik struktur, mekanikal, elektrikal, dan/atau bidang keahlian lain bila diperlukan) yang
melandasi perwujudan gagasan rancangan yang menampung semua aspek, kebutuhan, tujuan, biaya,
dan kendala proyek.

b. Prarancangan / Skematik
Desain Pada tahap ini berdasarkan Konsep Rancangan yang paling sesuai dan dapat memenuhi
persyaratan program perancangan, arsitek menyusun pola dan gubahan bentuk arsitektur yang
diwujudkan dalam gambar-gambar. Sedangkan nilai fungsional dalam bentuk diagram-diagram. Aspek
kualitatif lainnya serta aspek kuantitatif seperti perkiraan luas lantai, informasi penggunaan bahan, sistem
konstruksi, biaya, dan waktu pelaksanaan pembangunan disajikan dalam bentuk laporan tertulis maupun
gambar-gambar.

c. Sasaran Dokumen Prarancangan/Skematik Desain adalah untuk:


1) Membantu pengguna jasa dalam memperoleh pengertian yang tepat atas program dan konsep
rancangan yang telah dirumuskan arsitek.
2) Mendapatkan pola dan gubahan bentuk rancangan yang tepat, waktu pembangunan yang paling
singkat, serta biaya yang paling ekonomis.
3) Memperoleh kesesuaian pengertian yang lebih tepat atas konsep rancangan serta pengaruhnya
terhadap kelayakan lingkungan.
4) Menunjukkan keselarasan dan keterpaduan konsep rancangan terhadap ketentuan Rencana Tata
Kota dalam rangka perizinan

5. Semua biaya yang terkait dengan penyusunan dokumen konsep rancangan dan prarancangan/skematik
desain menjadi tanggung jawab pemenang utama, antara lain: biaya honorarium tenaga ahli struktur, tenaga
ahli ME, tenaga ahli QS maupun tenaga ahli lainnya yang dibutuhkan dalam penyusunan dokumen tersebut.
6. Dokumen konsep rancangan dan pra rancangan/skematik desain selambat-lambatnya diserahkan kepada
Bank Aceh Syariah/IAI pada waktu yang disepakati bersama, dan akan menjadi dasar pelaksanaan pekerjaan
Konsultan Perencanaan (yang diseleksi secara terpisah oleh Bank Aceh Syariah).
7. Hadiah pemenang utama akan diserahkan setelah penyerahan dokumen konsep rancangan dan pra
rancangan (akan diatur dalam perjanjian tersendiri).
8. Pemenang utama wajib melakukan pendampingan kepada Konsultan Perencana DED dan dapat menjadi
Tenaga Ahli yang masuk ke dalam tim perencana konsultan DED yang terpilih.
9. Pendampingan dilakukan dengan cara minimal rapat konsultasi dengan Konsultan DED/DB 3 kali dalam kota
Jakarta dan maksimum sampai dengan akhir tahun 2020 setelah disepakatinya dokumen Agreed BoQ by
Owner.
10. Pemenang utama selanjutnya dapat menjadi Tenaga Ahli yang masuk ke dalam tim perencana konsultan
DED/ DB yang terpilih (dengan ketentuan penghargaan yang diatur dan disepakati tersendiri, diluar dari
ketentuan sayembara)
11. Pemenang utama yang menjadi tenaga ahli dalam tim perencana konsultan DED selanjutnya mendapatkan
honorarium dari Konsultan DED dalam menyelesaikan dokumen Pekerjaan Pengembangan Rancangan,
Pekerjaan Pembuatan Gambar Kerja, Pekerjaan Proses Pengadaan Pelaksanaan Konstruksi dan Pekerjaan
Pengawasan Berkala.
BAB 03 TEKNIS SAYEMBARA
A. SIFAT PENYELENGGARAAN
Sayembara ini berskala Nasional dan bersifat terbuka bagi arsitek profesional anggota Ikatan Arsitek Indonesia
(IAI) yang memiliki sertifikat SKA minimal Madya (IAI).
Penjurian sayembara dilakukan dalam dua tahap dengan sistem penjurian yang bersifat tertutup, dimana pada
Penjurian Tahap I akan dipilih 5 nominasi untuk mengikuti presentasi pada Penjurian Tahap II di Jakarta.
Hasil Karya Arsitek Pemenang Pertama Sayembara akan menjadi acuan dalam pembuatan DED/
pengembangan rancangan, dengan otoritas desain oleh arsitek pemenang sayembara hingga bangunan selesai
terbangun, yang diatur dalam perjanjian yang terpisah dari penyelenggaraan sayembara ini. PT. Bank Aceh
Syariah dan Ikatan Arsitek Indonesia berkepentingan untuk menjaga desain hasil sayembara hingga selesai
terbangun.

B. PERSYARATAN PESERTA
1. Peserta dapat berupa perseorangan atau berupa tim.
2. Peserta perorangan harus anggota profesional IAI dengan kualifikasi minimal Madya.
3. Jumlah peserta dalam 1 tim tidak dibatasi, baik jumlah maupun kualifikasinya. Ketua tim dapat memasukan
personel dari bidang lain atau mahasiswa untuk menunjang desain yang dihasilkan.
4. Ketua tim harus anggota profesional IAI dengan kualifikasi minimal Madya. Diharapkan yang memahami
aspek-aspek dalam mendesain sebuah gedung Kantor Perbankan.
5. Peserta perseorangan / Ketua Tim memiliki NPWP
6. Ketua tim harus sudah lunas iuran minimal sampai tahun 2018 ke IAI Provinsi masing-masing, dan memiliki
SKA yang masih berlaku.
7. Sayembara ini tidak berlaku untuk karyawan/ti di lingkungan PT. Bank Aceh Syariah, arsitek yang bekerja
pada biro arsitek / perusahaan yang terkait dengan masing – masing dewan juri, pengurus IAI Badan
Penghargaan dan Sayembara Karya.
8. Setiap pelanggaran terhadap persyaratan diatas, akan langsung didiskualifikasi oleh panitia.
9. Segala keputusan panitia tidak dapat diganggu gugat.
C. KETENTUAN SAYEMBARA
1. Setiap karya yang didaftarkan menjadi milik dan dapat dimanfaatkan oleh PT. Bank Aceh Syariah dan
Sekretariat Nasional Ikatan Arsitek Indonesia.
2. Karya yang diikutsertakan adalah karya original dan bukan karya orang lain atau modifikasi dari karya orang
lain.
3. Pendaftaran dilakukan atas nama ketua tim dan pendaftar tersebut adalah orang yang bertanggung jawab
atas karya yang diikutsertakan pada sayembara.
4. Peserta maupun pemenang yang terbukti mendaftarkan diri dengan data pribadi palsu atau tidak benar dan
melakukan kecurangan dalam kompetisi ini, maka akan didiskualifikasi dan tidak berhak menerima
kompensasi atau hadiah dalam bentuk apapun.
5. Panitia berhak mendiskualifikasi tim atau karya yang tidak sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
6. Segala keputusan panitia tidak dapat diganggu gugat.

D. PENDAFTARAN PESERTA
1. Pendaftaran dilakukan oleh ketua tim atau orang yang ditunjuk oleh ketua tim.
2. Nama peserta yang di daftarkan tersebut menjadi ketua tim/bpenanggung jawab atas hasil desain
perancangan.
3. Peserta tidak dikenakan biaya pendaftaran.
4. Peserta wajib mendaftar ke panitia sayembara, formulir keikutsertaan sayembara terdapat pada
www.iai.or.id/sayembara dan dikirimkan kembali melalui email sekretariat.iai@gmail.com /
penghargaaniai@gmail.com.
5. Kelengkapan persyaratan administratif para peserta akan diperiksa oleh Panitia Pelaksana Penyelenggaraan
Sayembara saat pendaftaran dilakukan.
6. TOR sayembara dan data kelengkapannya dapat diperoleh di website www.iai.or.id/sayembara
7. Setiap1 formulir peserta berlaku hanya untuk 1 karya desain.
8. Peserta dapat mendaftarkan lebih dari 1 formulir.
9. 1 (satu) peserta perorangan/ kelompok dapat mengirimkan lebih dari satu karya dengan nomor pendaftaran
yang berbeda.
10. Ketua tim diperbolehkan mendaftar dengan kelompok yang berbeda
E. RAPAT PENJELASAN (AANWIZJING) SAYEMBARA
1. Penjelasan teknis (video lokasi) sayembara dan tanya-jawab akan dilaksanakan pada 9 Desember 2019 pukul
10.00 WIB, di Jakarta.
2. Lokasi detail tempat penjelasan teknis akan diberitahukan kepada para peserta yang sudah mendaftar melalui
email penghargaaniai@gmail.com
3. Risalah penjelasan teknis dan tanya-jawab tersebut dapat dilihat kembali oleh para peserta melalui situs
www.iai.or.id. Risalah juga akan di email ke masing-masing peserta yang telah mendaftar sayembara.
4. Risalah tersebut merupakan bagian dari dokumen sayembara dan bersifat mengikat. Setelah itu pihak
penyelenggara tidak akan melayani pertanyaan dari para peserta.
5. Tinjauan ke lapangan dapat dilakukan pada tanggal 12 Desember 2019 di lokasi pembangunan di Banda
Aceh dengan dikoordinir oleh IAI Aceh. Waktu dan tempat akan ditentukan kemudian.
6. Diluar jadwal tersebut, peserta dapat melakukan kunjungan lapangan tanpa mendapat bantuan apapun dari
panitia dan pihak Bank Aceh Syariah.
7. Segala keperluan transportasi dan akomodasi tinjauan lapangan ke lokasi sayembara ditanggung masing-
masing peserta.

F. PEMASUKAN KARYA
1. Peserta sayembara diminta untuk memasukkan maksimal 8 (delapan) lembar file softcopy ukuran panel
A2 Potrait
Lembar tersebut terdiri dari :

Nomor Lembar Substansi Skala


Lembar
1/8 Konsep Desain NTS
2/8 Konsep Desain & Perkiraan biaya NTS
3/8 Gambar Rencana Tapak / Siteplan 1 : 500
4/8 Gambar Denah lantai 1 : 200
5/8 Gambar Denah lantai 1 : 200
6/8 Gambar Tampak & Potongan bangunan 1 : 200
7/8 Impresi Suasana : Perspektif eksterior NTS
8/8 Impresi Suasana : Perspektif interior NTS
Peserta yang lolos seleksi Penjurian Tahap I, diperkenankan mempresentasikan karyanya di Penjurian
Tahap II dengan Animasi 3D dengan durasi maksimum 3 menit
9. Hasil karya sayembara tersebut harus mencangkup :
a) Konsep Desain Perencanaan
Konsep Skematik Desain, yang merupakan penjelasan dari filosofi desain dan konsep dasar bangunan
dan fasilitas pendukung gedung kantor pusat Bank Aceh yang terdiri dari penjelasan mengenai :
1) Gagasan/Konsep Arsitektur untuk bangunan
2) Konsep zoning dan program ruang bangunan
3) Konsep penataan area luar, halaman parkir, dan penataan lansekap)
4) Konsep Sirkulasi dan Aksesibilitas keseluruhan
b) Gambar Perancangan
Gambar Pengembangan Desain yang berisikan uraian perencanaan desain meliputi :
1) Gambar Rencana Tapak / Siteplan skala 1 : 500
2) Gambar Denah, Tampak, Potongan bangunan skala 1 : 200
3) Impresi Suasana (Perspektif eksterior, perspektif interior dan perspektif kawasan)
4) Disarankan menyampaikan Animasi (ketika penjurian Tahap II)
c) Dokumen Perkiraan Biaya
Perhitungan kasar pelaksanaan gedung kantor pusat.
10. Mengunakan format Kop A2 yang telah disediakan oleh Panitia.
11. Untuk menjaga anonimitas, para peserta tidak boleh membubuhkan identitas apapun pada tiap lembar
gambar kecuali judul dan halaman gambar.
12. Format penamaan :
File per lembar adalah sebagai berikut : Nomor Peserta – Nomor Lembar , Contoh : 03 - 01, 03 - 02 dst.
13. Materi gambar sayembara di kirim via email berikut :
 formulir pendaftaran.
 copy SKA minimal Madya.
 copy bukti setor iuran ke IAI Daerah setempat atau copy kartu anggota IAI.
14. Harap mengisi Formulir Nama Peserta dan anggota Kelompoknya dengan lengkap, untuk keperluan identitas
pada pembuatan Sertifikat.
15. Karya sayembara dikirimkan via email ke panitia paling lambat pada tanggal 12 Januari 2020, selambat-
Iambatnya pukul 19.00 WIB ke email Sekretariat Panitia Sayembara dengan alamat sebagai berikut:
penghargaaniai@gmail.com
16. Peserta yang memasukkan karya dengan tidak mematuhi ketentuan seperti yang tertera dalam KAK ini akan
terkena diskualifikasi sehingga hasil karyanya tidak akan dinilai oleh para juri.
G. PENJURIAN
1. Penjurian sayembara berlangsung dua tahap, dengan sistem tertutup.
2. Penjurian Tahap Pertama akan memilih lima (5) hasil karya sayembara terbaik sebagai finalis
3. Peserta yang terpilih diminta membuat materi presentasi untuk penjurian tahap 2 berupa maket dengan
ukuran skala ditentukan kemudian.
4. Panitia akan memberi insentif biaya pengganti pembuatan maket dan akomodasi kepada setiap finalis
sebesar Rp. 10.000.000,- (sepuluh juta rupiah) sifatnya ditagihkan kemudian.
5. Penjurian Tahap Kedua akan dilangsungkan melalui sistem presentasi karya yang dilakukan peserta
dihadapan para juri.
6. Jadwal dan urutan penjurian akan diberitahukan kepada setiap peserta oleh panitia.

H. PENGUMUMAN PEMENANG
Hasil penjurian akan di infokan kepada setiap pemenang melalui email atau telepon. Kemudian akan diumumkan
melalui website www.iai.or.id

Anda mungkin juga menyukai