Penyelenggara :
Badan Penghargaan dan Sayembara Karya IAI & IAI Aceh
BAB 1 : PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
B. GAMBARAN UMUM
A. JUDUL
B. MAKSUD DAN TUJUAN
C. PEDOMAN PERENCANAAN
D. TARGET PERANCANGAN
E. KRITERIA DESAIN
F. RUANG LINGKUP DESAIN
G. PERSYARATAN KHUSUS
H. JADWAL PENYELENGGARAAN
I. HADIAH BAGI PEMENANG
J. JURI
K. PANITIA PELAKSANA
L. SIFAT KARYA PESERTA DAN PEMENANG
A. SIFAT PENYELENGGARAAN
B. PERSYARATAN PESERTA
C. PENDAFTARAN PESERTA
D. RAPAT PENJELASAN
E. PEMASUKAN KARYA
F. PENJURIAN
G. PENGUMUMAN PEMENANG
BAB 4 : LAMPIRAN
PT. Bank Aceh Syariah sebagai Bank milik Pemerintah Daerah di Aceh dalam perkembangan sejak pertama kali
digagas di tahun 1957 hingga lahir menjadi Bank Pembangunan Daerah Istimewa Aceh di tahun 1973 terus
berkembang pesat dan melayani masyarakat di berbagi pelosok Provinsi Aceh. Sejak 2004 Bank Aceh telah mulai
melakukan aktivitas kegiatan operasional berdasarkan prinsip syariah. Pada tahun 2015, Bank Aceh resmi melakukan
perubahan kegiatan usaha dari sistem konvensional menjadi sistem syariah seluruhnya. Dengan melalui berbagai
tahapan dan proses perizinan yang disyaratkan oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK), pada tanggal 19 September
2016 PT. Bank Aceh telah resmi menjadi PT. Bank Aceh Syariah.
Sampai dengan akhir tahun 2018, Bank Aceh telah memiliki 160 jaringan kantor terdiri dari 1 Kantor Pusat, 1 Kantor
Pusat Operasional, 25 Kantor Cabang, 88 Kantor Cabang Pembantu, 27 Kantor Kas dan 18 Payment Point yang
tersebar dalam wilayah Provinsi Aceh termasuk di kota Medan.
Dalam rangka melakukan penataan kembali lokasi Kantor Pusat sesuai dengan kebutuhannya saat ini dan di masa
yang akan datang, PT. Bank Aceh Syariah akan membangun Kantor Pusat nya yang baru di Banda Aceh, yang tidak
saja memenuhi kebutuhannya sebagai kantor perbankan, namun juga dapat menjadi identitas bagi Bank Aceh pada
khususnya, serta arsitektur kota Banda Aceh pada umumnya. Tentunya bangunan kantor pusat tersebut selain tampil
sesuai dengan perkembangan jamannya, juga harus selaras dengan adat istiadat kedaerahan masyarakat Aceh, serta
visi dan misi dari Bank Aceh sendiri.
VISI
Menjadi “Bank Syariah Terdepan dan Terpercaya dalam Pelayanan di Indonesia”
MISI
Menjadi penggerak perekonomian Aceh dan pendukung agenda pembangunan daerah
Memberi layanan terbaik dan lengkap berbasis TI untuk semua segmen nasabah, terutama sektor usaha kecil,
menengah, sektor pemerintah maupun korporasi
Menjadi bank yang memotivasi karyawan, nasabah dan stakeholdersuntuk menerapkan prinsip syariah dalam
muamalah secara komprehensif (syumul)
Memberi nilai tambah yang tinggi bagi pemegang saham dan masyarakat Aceh umumnya.
Menjadi perusahaan pilihan utama bagi profesional perbankan syariah di Aceh.
Motto / Corporate Image
Kepercayaan dan Kemitraan.
Dalam rangka mengemban visi dan misi bank tersebut, setiap karyawan dan manajemen Bank Aceh harus dapat
menganut, meyakini, mengamalkan dan melaksanakan budaya perusahaan (corporate values) berlandaskan kepada
Budaya Aceh yang kental dengan nilai-nilai dan budaya islam, sehingga nilai perusahaan yang sekarang diadopsi
adalah ISLAMI:
1. Integritas yaitu menjalankan tugas dengan penuh tanggung jawab, jujur, berkomitmen dan konsisten;
2. Silaturrahim yaitu membangun hubungan yang baik dan kemitraan dengan nasabah serta stakeholder;
3. Loyalitas yaitu memberikan produk dan layanan yang terbaik bagi nasabah;
4. Amanah yaitu membangun sikap untuk menepati dan memenuhi janji kepada nasabah;
5. Madani yaitu menciptakan dan mengembangkan kemajuan bank secara terus menerus;
6. Ikhlas yaitu menciptakan dan membentuk sikap yang tulus dalam bekerja dan pengabdian.
Bentuk dasar adalah sekuntum bunga Seulanga / Kenanga (Cananga Odorata / Canangium Odoratum) yang terkenal
akan keharumannya, dengan model ukiran khas Aceh dengan 3 helai kelopak bunga yang mewakili; manajemen Bank
Aceh, pemegang saham dan masyarakat Aceh dengan warna: kuning kehijauan – hijau muda – hijau sedang
sebagaimana warna bunga kenanga; melambangkan sebuah pertumbuhan dan kemakmuran serta kesejahteraan
masyarakat Aceh yang holistik dan menggambarkan dari semangat manajemen dan karyawan untuk terus berusaha
melakukan pengembangan bank, dengan mengedepankan kemitraan sehingga mampu menjadi bank kepercayaan /
kebanggaan masyarakat Aceh.
Bentuk elips seperti bulan sabit berwarna merah terbuka bagian atas dengan posisi miring adalah merupakan
gambaran semangat Bank Aceh sebagai wadah lembaga keuangan/perbankan yang membuka peluang informasi dan
menampung aspirasi nasabah sebagai mitra sesuai dengan dinamika dan perkembangan zaman dengan tidak
meninggalkan identitas kedaerahan dan kaidah yang Islami.
Letak logo diantara tulisan Bank dan Aceh menggambarkan logo sebagai mediator antara manajemen Bank Aceh
dengan masyarakat Aceh, tulisan Bank menggunakan jenis huruf Friz Quardata Regular sedang tulisan Aceh
menggunakan jenis huruf Friz Quardata Bold dengan maksud untuk lebih memperlihatkan nama Aceh. Warna hijau
tua (lebih tua dari logo sebelumnya) dimaksudkan bahwa Bank Aceh sudah dewasa sehingga lebih matang dalam
setiap merencanakan program perbankan.
Lebih jelasnya informasi tentang PT. Bank Aceh Syariah dapat dilihat melalui laman : http://www.bankaceh.co.id/
B. GAMBARAN UMUM
Untuk mendapatkan desain arsitektur yang terbaik bagi gedung Kantor Pusat PT. Bank Aceh Syariah, serta sebagai
upaya ikut serta berperan dalam pembentukan wajah arsitektur kota Banda Aceh, maka diadakan sayembara desain
gedung kantor pusat PT. Bank Aceh Syariah. Lebih lanjutnya sayembara ini juga bertujuan untuk mendapatkan
konsultan perencana yang akan mengerjakan pengembangan desain gedung tersebut.
Penyelenggaraan sayembara ini sejalan dengan prinsip-prinsip kebijakan publik dan pengelolaan lembaga yang
menuntut transparansi, partisipasi dan akuntabel, sebagai bagian dari proses penyelenggaraan pembangunan
gedung.
PT. Bank Aceh Syariah akan melaksanakan kegiatan Sayembara Desain Gedung Kantor Pusat PT. Bank Aceh Syariah
dalam hal ini Bank Aceh bekerjasama dengan Ikatan Arsitek Indonesia (IAI) sebagai satu-satunya organisasi profesi
arsitek di Indonesia yang diatur dalam Undang Undang No. 6 tahun 2017 Tentang Arsitek, yang dalam pelaksanaannya
dilakukan bersama dengan IAI Provinsi Aceh.
BAB 02. PERIHAL SAYEMBARA
A. JUDUL SAYEMBARA
Sayembara ini memiliki judul :
Peserta Sayembara Desain ini dalam melaksanakan usulannya harus berpedoman pada ketentuan yang berlaku
sebagai berikut:
Sirkulasi dan penempatan akses masuk bangunan di dalam tapak dibuat pada sisi panjang tapak dari Jl
T. Panglima Nyak Makam sedangkan untuk akses keluar dapat melalui Jl. T. Panglima Nyak Makam atau
Jl. Arifin Ahmad, dengan memperhatikan kondisi sirkulasi / lalu lintas di luar tapak yang berada di
persimpangan Jl. T. Panglima Nyak Makam – Jl. Arifin Ahmad yang merupakan poros utama kota dan untuk
menghindari potensi macet.
Penyediaan lahan parkir bagi masing – masing pengguna dan jenis kendaraan di gedung Bank Aceh sesuai
kebutuhan, termasuk bagi pengendara sepeda. Alokasi minimal penyediaan area parkir kendaraan antara
lain sebagai berikut :
- Kendaraan dinas VIP : 20 mobil
- Kendaraan dinas Pimpinan : 20 mobil
- Kendaraan remise : 2 Mobil
- Kendaraan tamu/nasabah bank :
Kendaraan Roda Empat 50 Mobil
Kendaraan Roda Dua 100 Motor
- Kendaraan pegawai bank :
Kendaraan Roda Empat 200 Mobil
Kendaraan Roda Dua 150 Motor
- Parkiri Sepeda 50 Sepeda
Penyediaan aksesibilitas pencapaian bagi penyandang cacat baik di area dalam maupun luar bangunan.
2. Bangunan
i. Ekspresi Arsitektur
Menampilkan citra gedung Kantor Pusat PT. Bank Aceh Syariah yang memiliki fungsi penting dan strategis
dalam upaya memajukan ekonomi di provinsi Aceh yang diekspresikan dalam bentuk-bentuk arsitektural
yang baru/terkini, modern dan monumental sebagai perwujudan dari filosofi Bank Aceh yang akan terus
maju dan berkembang dimasa yang akan datang.
Memperhatikan nilai – nilai budaya kota Banda Aceh khususnya, dan provinsi Aceh pada umumnya.
Diharapkan akan menjadi pusaka dalam sejarah perkembangan kota dimasa yang akan datang “building
as the archeology for the future”.
Pengolahan fasad dengan melakukan pendekatan desain secara arsitektural terhadap iklim dan kondisi
setempat untuk kemudahan dalam pemeliharaan dan sebagai upaya efisiensi energi (active design) serta
mempertimbangkan posisi penempatan media promosi digital (videotron) yang selaras dan menjadi
kesatuan dengan tampilan bangunan keseluruhan.
Memperhatikan penggunaan material yang memudahkan dalam pemeliharaan dan ketahanan terhadap
ilkim setempat.
ii. Penataan Ruang Dalam
Penataan ruang dalam yang optimal untuk mendukung kegiatan operasional Kantor Pusat Bank Aceh yang
mengacu pada standar kebutuhan ruang kerja sebagai berikut :
Program ruang
Alur Sirkulasi Kegiatan
iii. Interior
Penerapan desain interior modern yang indah dan mendukung ekspresi arsitektur bangunan
Memperhatikan unsur budaya lokal dengan penggunaan idiom arsitektur lokal untuk diterjemahkan
kedalam bentuk baru yang modern secara simbolik
Sedapat mungkin menggunakan material lokal dengan pertimbangan kemudahan dan ketersediaan
barang dipasaran.
3. Sistem Mekanikal dan Elektrikal
i. Penerapan dan pengembangan sumber daya alam sebagai sumber energi alternatif selain PLN dan daya listrik
darurat/genset
ii. Penerapan teknologi hemat energi dengan prinsip “Reused, Reduce, Recycle”
iii. Sistem Mekanikal dan Elektrikal bangunan baru dengan bangunan lama dibuat secara terpisah dengan
penyediaan ruang sebagai berikut :
Ruang sub panel
Ruang Pompa
Reservior (untuk supply air bersih dan hydrant)
iv. Sebagi informasi sistem Mekanikal dan Elektrikal pada bangunan lama telah termasuk di dalam lingkup
pekerjaan konservasi (a.l ruang genset, ruang panel TM / TR, ruang pompa lama, ruang M/E lama).
F. RUANG LINGKUP DESAIN
Lokasi tapak perencanaan gedung Kantor Pusat PT. Bank Aceh Syariah berada di sudut persimpangan jalan T.
Panglima Nyak Makam dengan jalan Arifin Ahmad.
Lokasi : Jl. T. Panglima Nyak Makam, Banda Aceh
Luas Lahan : 7.733 m2 (bruto)
Ukuran Tapak : ±100 x 70 meter
Koefisien Dasar Bangunan : 60%
Koefisien Dasar Hijau : INFORMASI MENYUSUL KEMUDIAN
Koefisien Lantai Bangunan : INFORMASI MENYUSUL KEMUDIAN
Garis Sempadan Bangunan : ± 20 meter
Lapis Bangunan Minimum : 10 lantai diatas permukaan tanah
Lapis Bangunan : 2 lantai Basement, 1 lantai semi basement, 1 lantai dasar Commercial Space
dan Banking Hall serta Ruang Kerja Kebutuhan Kantor Cabang, 1 lantai
Auditorium (kapasitas 500 orang – bebas kolom) + meeting room,
Sistem/fasilitas pendukung (dalam bangunan), minimum 8 lantai untuk Kantor
Pusat Bank Aceh (divisi – divisi) + ruang untuk kebutuhan lainnya.
Penataan Ruang Landscape : Mesjid, Parkir, Plaza, Sarana Olah Raga dan RTH.
Batas-batas Lahan
Utara : Jl. Arifin Ahmad
Timur : Tapak pembibitan lahan BPTP
Selatan : Tapak Kantor BPTP
Barat : Jl. T. Panglima Nyak Makam
c. Divisi Teknologi Informasi, (akses khusus dan pengamanan tinggi, dengan alokasi 1 lantai tersendiri) yang
memiliki tugas antara lain :
- Sebagai pengendali seluruh sistem terkait dengan teknologi informasi pada bank.
- Melakukan pengembangan sistem berbasis IT pada bank.
- Pengelolaan Data Center
o. Kantor Pelayanan Nasabah (Kantor Cabang), yang memiliki tugas antara lain :
- Menghimpun dan menyalurkan dana dari dan kepada para nasabah
- Memberi pelayanan perbankan kepada para nasabah
FUNGSI UTAMA sebagai ruang kerja dan pendukung operasional kantor PT. Bank Aceh Syariah antara lain :
1. Khazanah (tempat penyimpanan)
2. Ruang pelayanan nasabah
3. Ruang kerja
4. Ruang Dewan Komisaris
5. Ruang Dewan Direksi
6. Ruang Dewan Pengawas Syariah
7. Ruang Divisi – Divisi
8. Ruang Rapat / Serbaguna
9. Fasilitas / sarana pendukung
DIREKTUR UTAMA
Direktur Operasional Direktur Bisnis Dir. Dana & Jasa Direktur Kepatuhan
Komite ALCO
Manajemen Resiko
Divisi
SKAI
Komite Teknologi Komite Sumber
Kantor Pusat Informasi Daya Insani
Divisi
Operasional
Perencanaan
Komite Komite Barang &
Pembiayaan Besar Jasa
Cabang Kelas - A
Corporate
Secretary Komite Kebijakan Komite Penempatan
Cabang Kelas - B Pembiayaan Dana & Investasi
Project Management
Office (PMO)
Struktur Organisasi Direktorat Utama
Direktur Utama
Bidang Corporate
Wakil Pemimpin Communication Bidang Bidang
Divisi (Humas) Produk Perencanaan
Bidang Pengawasan
Wilayah IV
12 (dua belas)
Orang Staf
Direktur Kepatuhan
Bidang
4 (empat) APU & PPT
Orang Staf
10 (sepuluh)
Orang Staf
Struktur Organisasi Direktorat Operasional
Direktur Operasional
Direktur Bisnis
Bidang
Review Pembiayaan
Bidang Penyelamatan &
Penyelesaian Intra
Bidang
Kebijakan & Legal
Bidang Penyelesaian
Ekstra & MIS
Bidang Pembiayaan
Program & Konsumer
7 (tujuh)
Orang Staf
15 (lima belas)
Orang Staf
Struktur Organisasi Direktorat Dana dan Jasa
4 (empat)
Bidang Bidang Pengembangan Orang Staf
Treasury & Dealing SDI
7 (tujuh)
Orang Staf
Pemimpin Cabang
Auditor Cabang
Wakil
Pemimpin Cabang
Group AO
Pembiayaan Group Analisa Teller Group SDI
Multiguna Group Funding & Yuridis
Officer
Costumer Service Sarana & Logistik
Group AO Pembiayaan Group
Pembiayaan Investasi (PI)
Komersial Marketing
Officer MIS &
Adm Pembiayaan Rekonsiliasi
Group AO & Laporan
Pembiayaan
Program ONH Teller ATM
Group AO
SDI
Penyelamatan &
Personal Penyelesaian Pelayanan
ATM
Banking Pembiayaan Pensiun/PNS
Transfer, RTGS
Cabang Pembantu
Bank Persepsi/
Perpajakan
Kantor Kas
Payment Point
Apabila diproyeksikan ke dalam tabel, maka jumlah orang yang akan menempati gedung kantor yang akan didesain
tersebut adalah sebagai berikut :
Jumlah
No. Uraian
Personil
A. Kantor Pusat
1 Dewan Direksi 5 Orang
2 Dewan Komisaris 3 Orang
3 Dewan Pengawas Syariah 2 Orang
4 Pemimpin Divisi 16 Orang
5 Staf Divisi (16 x 30 orang) 480 Orang
Publik
1. Lobby + Galeri ATM
2. Auditorium (Multi Fungsi), dilengkapi dengan fasilitas lain untuk pertemuan besar. Selain digunakan sendiri,
Auditorium juga akan disewakan untuk umum (pertemuan, rapat, konferensi, seminar, kegiatan pameran, dsb)
3. Ruang Rapat / Ruang Kelas , terpusat di lantai yang sama, dengan kapasitas ruang rapat beragam.
4. Masjid (di luar bangunan dengan ukuran ±15x15 meter), dilengkapi dengan fasiltas lainnya untuk sholat berjamaah.
5. Ruang Kearsipan (dalam bangunan induk, luasan +/-500m2)
6. Dan sebagainya (dapat ditambahkan ruang dan fungsi lain yang dianggap perlu oleh Arsitek)
Fungsi Tambahan
Ruang-ruang di luar struktur organisasi namun memiliki keterkaitan dengan fungsi kerja, antara lain:
1. Koperasi Sejahtera Mulia
2. Ruang Yayasan-yayasan (kebutuhan 3 ruang)
3. Manajemen Pengelola Gedung
4. Ruang Serikat Pekerja
5. Ruang K3 dan P3K
6. Dan sebagainya (dapat ditambahkan ruang dan fungsi lain yang dianggap perlu oleh Arsitek)
Sistem Pendukung
Sistem pendukung merupakan ruang-ruang yang sifatnya mendukung kegiatan kantor PT. Bank Aceh Syariah, namun
tidak terkait langsung dengan inti pekerjaan Bank Aceh Syariah, sistemnya terbagi dalam 3 kategori, yaitu:
G. PERSYARATAN KHUSUS
a. PERSYARATAN RUANG KHUSUS
Gedung Kantor Pusat Bank Aceh Syariah mempunyai ruang-ruang khusus yang harus dirancang menurut
ketentuan-ketentuan khusus sebagai berikut:
1. Ruang Kerja Operasional Kas
No Nama Ruang Fungsi/Aktivitas Persyaratan Lokasi
1 Ruang Khazanah Tempat penyimpanan persediaan - Aman, tidak berhubungan langsung
uang kertas dan uang logam yang dengan area publik(restricted area)
baru dicetak dan belum - Terletak di lantai yang berhubungan
diperhitungkan dan dipersiapkan langsung dengan kegiatan
untuk diedarkan operasional dan di atas permukaan air
tanah dan level banjir.
2 Ruang Safe Penyimpanan barang / surat - Aman, tidak berhubungan langsung
Deposit Box berharga milik nasabah dengan area publik(restricted area)
- Terletak di lantai yang berhubungan
langsung dengan kegiatan
operasional dan di atas permukaan air
tanah dan level banjir.
3 Ruang Brankas Tempat penyimpanan arsip agunan - Aman, tidak berhubungan langsung
Pembiayaan pembiayaan milik nasabah dengan area publik(restricted area)
- Terletak di lantai yang berhubungan
langsung dengan kegiatan
operasional dan di atas permukaan air
tanah dan level banjir.
4 Ruang Lorong Sebagai area perantara yang - Berada di sekeliling ruang khazanah
Khazanah memisahkan dinding khazanah uang (restricted area)
dengan dinding yang lain, juga
berfungsi sebagai area pemantau
situasi sekeliling dinding khazanah
5 Ruang Transisi Tempat melakukan kegiatan Berada di depan ruang khasanah uang
Khazanah bongkar peti uang dan penghitungan yaitu antara ruang khasanah dan ruang
uang remise.
6 Ruang Area bongkar muat peti uang yang - Dekat dengan ruang khazanah
Bongkar/Muat akan masuk maupun keluar pengedaran
Remise gedung/ruang khazanah - Berhubungan langsung dengan luar
pengedaran, sekurang – kurangnya bangunan dan dengan area ruang
menampung 1 mobil remise (mobil kerja depan khazanah
angkut uang berukuran besar)
7 Ruang Hitung Tempat menghitung ulang uang - Lokasi aman, nyaman dan strategis
Ulang setoran dari nasabah - dekat dengan area ruang kerja kas
8 Counter Akunting / Area penerimaan warkat-warkat - Mudah dicapai oleh publik/nasabah
Pelayanan oleh petugas akunting untuk - Langsung berhubungan dengan
nasabah diproses lebih lanjut ruang kerja akunting
9 Ruang Locker Tempat penyimpanan benda-benda - Berada di area sebelum memasuki
Teller pribadi kasir, sebelum memasuki ruang kerja kas
area kerja kasir - Aman dan mudah dicapai dari hall
karyawan
H. JADWAL PENYELENGGARAAN
Pelaksanaan kegiatan Sayembara yang akan dilaksanakan memiliki tahapan sebagai berikut :
WAKTU URAIAN
J. JURI
Juri Teknis :
- Ucok Tumbur Fernando Gultom
- Perwakilan dari IAI Aceh (masih dalam konfirmasi)
Dewan Juri :
Karnaya, IAI Arsitek, Praktisi
Prasetyoadi, IAI Arsitek, Praktisi
Ary Indrajanto, IAI Arsitek, Praktisi
Said Hambali, SE, M.Si Perwakilan dari PT. Bank Aceh Syariah
Perwakilan dari IAI Aceh Perwakilan dari IAI Aceh (masih dalam konfirmasi)
7. PANITIA PELAKSANA
Panitia Pengarah sebanyak 3 (tiga) Orang yang terdiri dari :
- 2 (dua) orang perwakilan dari Ikatan Arsitek Indonesia (IAI)
- 1 (satu) orang perwakilan dari PT. Bank Aceh Syariah
Panitia Pelaksana sebanyak 8 (delapan) orang yang semuanya merupakan pihak IAI
Penyelenggara :
PT. Bank Aceh Syariah bekerjasama dengan Ikatan Arsitek Indonesia dan Ikatan Arsitek Indonesia Provinsi Aceh
b. Prarancangan / Skematik
Desain Pada tahap ini berdasarkan Konsep Rancangan yang paling sesuai dan dapat memenuhi
persyaratan program perancangan, arsitek menyusun pola dan gubahan bentuk arsitektur yang
diwujudkan dalam gambar-gambar. Sedangkan nilai fungsional dalam bentuk diagram-diagram. Aspek
kualitatif lainnya serta aspek kuantitatif seperti perkiraan luas lantai, informasi penggunaan bahan, sistem
konstruksi, biaya, dan waktu pelaksanaan pembangunan disajikan dalam bentuk laporan tertulis maupun
gambar-gambar.
5. Semua biaya yang terkait dengan penyusunan dokumen konsep rancangan dan prarancangan/skematik
desain menjadi tanggung jawab pemenang utama, antara lain: biaya honorarium tenaga ahli struktur, tenaga
ahli ME, tenaga ahli QS maupun tenaga ahli lainnya yang dibutuhkan dalam penyusunan dokumen tersebut.
6. Dokumen konsep rancangan dan pra rancangan/skematik desain selambat-lambatnya diserahkan kepada
Bank Aceh Syariah/IAI pada waktu yang disepakati bersama, dan akan menjadi dasar pelaksanaan pekerjaan
Konsultan Perencanaan (yang diseleksi secara terpisah oleh Bank Aceh Syariah).
7. Hadiah pemenang utama akan diserahkan setelah penyerahan dokumen konsep rancangan dan pra
rancangan (akan diatur dalam perjanjian tersendiri).
8. Pemenang utama wajib melakukan pendampingan kepada Konsultan Perencana DED dan dapat menjadi
Tenaga Ahli yang masuk ke dalam tim perencana konsultan DED yang terpilih.
9. Pendampingan dilakukan dengan cara minimal rapat konsultasi dengan Konsultan DED/DB 3 kali dalam kota
Jakarta dan maksimum sampai dengan akhir tahun 2020 setelah disepakatinya dokumen Agreed BoQ by
Owner.
10. Pemenang utama selanjutnya dapat menjadi Tenaga Ahli yang masuk ke dalam tim perencana konsultan
DED/ DB yang terpilih (dengan ketentuan penghargaan yang diatur dan disepakati tersendiri, diluar dari
ketentuan sayembara)
11. Pemenang utama yang menjadi tenaga ahli dalam tim perencana konsultan DED selanjutnya mendapatkan
honorarium dari Konsultan DED dalam menyelesaikan dokumen Pekerjaan Pengembangan Rancangan,
Pekerjaan Pembuatan Gambar Kerja, Pekerjaan Proses Pengadaan Pelaksanaan Konstruksi dan Pekerjaan
Pengawasan Berkala.
BAB 03 TEKNIS SAYEMBARA
A. SIFAT PENYELENGGARAAN
Sayembara ini berskala Nasional dan bersifat terbuka bagi arsitek profesional anggota Ikatan Arsitek Indonesia
(IAI) yang memiliki sertifikat SKA minimal Madya (IAI).
Penjurian sayembara dilakukan dalam dua tahap dengan sistem penjurian yang bersifat tertutup, dimana pada
Penjurian Tahap I akan dipilih 5 nominasi untuk mengikuti presentasi pada Penjurian Tahap II di Jakarta.
Hasil Karya Arsitek Pemenang Pertama Sayembara akan menjadi acuan dalam pembuatan DED/
pengembangan rancangan, dengan otoritas desain oleh arsitek pemenang sayembara hingga bangunan selesai
terbangun, yang diatur dalam perjanjian yang terpisah dari penyelenggaraan sayembara ini. PT. Bank Aceh
Syariah dan Ikatan Arsitek Indonesia berkepentingan untuk menjaga desain hasil sayembara hingga selesai
terbangun.
B. PERSYARATAN PESERTA
1. Peserta dapat berupa perseorangan atau berupa tim.
2. Peserta perorangan harus anggota profesional IAI dengan kualifikasi minimal Madya.
3. Jumlah peserta dalam 1 tim tidak dibatasi, baik jumlah maupun kualifikasinya. Ketua tim dapat memasukan
personel dari bidang lain atau mahasiswa untuk menunjang desain yang dihasilkan.
4. Ketua tim harus anggota profesional IAI dengan kualifikasi minimal Madya. Diharapkan yang memahami
aspek-aspek dalam mendesain sebuah gedung Kantor Perbankan.
5. Peserta perseorangan / Ketua Tim memiliki NPWP
6. Ketua tim harus sudah lunas iuran minimal sampai tahun 2018 ke IAI Provinsi masing-masing, dan memiliki
SKA yang masih berlaku.
7. Sayembara ini tidak berlaku untuk karyawan/ti di lingkungan PT. Bank Aceh Syariah, arsitek yang bekerja
pada biro arsitek / perusahaan yang terkait dengan masing – masing dewan juri, pengurus IAI Badan
Penghargaan dan Sayembara Karya.
8. Setiap pelanggaran terhadap persyaratan diatas, akan langsung didiskualifikasi oleh panitia.
9. Segala keputusan panitia tidak dapat diganggu gugat.
C. KETENTUAN SAYEMBARA
1. Setiap karya yang didaftarkan menjadi milik dan dapat dimanfaatkan oleh PT. Bank Aceh Syariah dan
Sekretariat Nasional Ikatan Arsitek Indonesia.
2. Karya yang diikutsertakan adalah karya original dan bukan karya orang lain atau modifikasi dari karya orang
lain.
3. Pendaftaran dilakukan atas nama ketua tim dan pendaftar tersebut adalah orang yang bertanggung jawab
atas karya yang diikutsertakan pada sayembara.
4. Peserta maupun pemenang yang terbukti mendaftarkan diri dengan data pribadi palsu atau tidak benar dan
melakukan kecurangan dalam kompetisi ini, maka akan didiskualifikasi dan tidak berhak menerima
kompensasi atau hadiah dalam bentuk apapun.
5. Panitia berhak mendiskualifikasi tim atau karya yang tidak sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
6. Segala keputusan panitia tidak dapat diganggu gugat.
D. PENDAFTARAN PESERTA
1. Pendaftaran dilakukan oleh ketua tim atau orang yang ditunjuk oleh ketua tim.
2. Nama peserta yang di daftarkan tersebut menjadi ketua tim/bpenanggung jawab atas hasil desain
perancangan.
3. Peserta tidak dikenakan biaya pendaftaran.
4. Peserta wajib mendaftar ke panitia sayembara, formulir keikutsertaan sayembara terdapat pada
www.iai.or.id/sayembara dan dikirimkan kembali melalui email sekretariat.iai@gmail.com /
penghargaaniai@gmail.com.
5. Kelengkapan persyaratan administratif para peserta akan diperiksa oleh Panitia Pelaksana Penyelenggaraan
Sayembara saat pendaftaran dilakukan.
6. TOR sayembara dan data kelengkapannya dapat diperoleh di website www.iai.or.id/sayembara
7. Setiap1 formulir peserta berlaku hanya untuk 1 karya desain.
8. Peserta dapat mendaftarkan lebih dari 1 formulir.
9. 1 (satu) peserta perorangan/ kelompok dapat mengirimkan lebih dari satu karya dengan nomor pendaftaran
yang berbeda.
10. Ketua tim diperbolehkan mendaftar dengan kelompok yang berbeda
E. RAPAT PENJELASAN (AANWIZJING) SAYEMBARA
1. Penjelasan teknis (video lokasi) sayembara dan tanya-jawab akan dilaksanakan pada 9 Desember 2019 pukul
10.00 WIB, di Jakarta.
2. Lokasi detail tempat penjelasan teknis akan diberitahukan kepada para peserta yang sudah mendaftar melalui
email penghargaaniai@gmail.com
3. Risalah penjelasan teknis dan tanya-jawab tersebut dapat dilihat kembali oleh para peserta melalui situs
www.iai.or.id. Risalah juga akan di email ke masing-masing peserta yang telah mendaftar sayembara.
4. Risalah tersebut merupakan bagian dari dokumen sayembara dan bersifat mengikat. Setelah itu pihak
penyelenggara tidak akan melayani pertanyaan dari para peserta.
5. Tinjauan ke lapangan dapat dilakukan pada tanggal 12 Desember 2019 di lokasi pembangunan di Banda
Aceh dengan dikoordinir oleh IAI Aceh. Waktu dan tempat akan ditentukan kemudian.
6. Diluar jadwal tersebut, peserta dapat melakukan kunjungan lapangan tanpa mendapat bantuan apapun dari
panitia dan pihak Bank Aceh Syariah.
7. Segala keperluan transportasi dan akomodasi tinjauan lapangan ke lokasi sayembara ditanggung masing-
masing peserta.
F. PEMASUKAN KARYA
1. Peserta sayembara diminta untuk memasukkan maksimal 8 (delapan) lembar file softcopy ukuran panel
A2 Potrait
Lembar tersebut terdiri dari :
H. PENGUMUMAN PEMENANG
Hasil penjurian akan di infokan kepada setiap pemenang melalui email atau telepon. Kemudian akan diumumkan
melalui website www.iai.or.id