Anda di halaman 1dari 11

SMA Kelas XI

BUKU/BACAAN SISWA

Mata Pelajaran : Biologi


Kelas/Semester : XI / I (Ganjil)

A. Judul : Mekanisme Transpor pada Membran

B. Tujuan Pembelajaran :

Kognitif
a. Produk
1. Siswa mampu mendeskripsikan perbedaan mekanisme difusi dan osmosis
secara mandiri sesuai deskripsi yang ada pada kunci LP produk.
2. Siswa mampu menjelaskan pengaruh larutan dengan potensial air yang
berbeda terhadap sel secara mandiri sesuai dengan deskripsi yang ada pada
kunci LP produk.
3. Siswa mampu mendiskripsikan perbedaan mekanisme transpor aktif dan
transpor pasif secara mandiri sesuai dengan deskripsi yang ada pada kunci LP
produk.
4. Siswa mampu mendiskripsikan perbedaan mekanisme endositosis dan
ektositosis secara mandiri sesuai dengan deskripsi yang ada pada kunci LP
produk.

b. Proses
5. Diberikan alat, bahan dan LKS Difusi, Osmosis dan Plasmolisis untuk
menyelidiki mekanisme difusi dan osmosis
6. Diberikan alat, bahan dan LKS Difusi, Osmosis dan Plasmolisis, siswa dapat
melakukan eksperimen dan pengaruh konsentrasi garam terhadap jumlah sel
terplasmolisis (Rumusan masalah, hipotesis, variabel manipulasi, variabel
respon, variabel control, definisi operasional varaibel manipulasi, definisi
operasional variabel respon,melaksanakan eksperimen, tabel pengamatan,
grafik, analisis, kesimpulan).
7. Mengerjakan LKS 2 Transpor Pasif, Transpok aktif dan Endositosis dan
Eksositosis
Psikomotor
Diberikan mikroskop dan perlengkapannya, siswa mampu menggunakan
mikroskop untuk mengamati sel epidermis daun Allium cepa yang mengalami
plasmolisis sesuai dengan rincian tugas kinerja yang ditentukan.

Sistem Transpor pada Membran


SMA Kelas XI

C. Uraian Materi

Pemeliharaan kehidupan sel bergantung pada kesinambungan gerakan materi (ion,


molekul, senyawa) ke dalam dan ke luar sel. Nutrisi harus masuk, sampah harus
keluar, dan ion-ion harus digerakkan ke dua arah tersebut. Yang memegang
peranan sebagai tempat keluar dan masuknya ion, molekul, serta senyawa dari
atau ke dalam sel adalah membran sel. Membran plasma bersifat selektif
permeabel yaitu memiliki kemampuan untuk melakukan seleksi terhadap ion,
molekul, dan senyawa yang melalui membran plasma. Substansi yang melalui
membran plasma dapat ditransport secara pasif atau aktif. Sistem transpor pada
membran meliputi transpor pasif (difusi, osmosis, difusi terbantu), transpor aktif
(Pompa Kalium-Natrium), Endositosis dan Eksositosis.

Transpor Pasif

Transpor pasif merupakan perpindahan zat yang tidak memerlukan energi.


Perpindahan zat ini terjadi karena perbedaan konsentrasi antara zat atau larutan.
Transpor pasif melalui peristiwa difusi, osmosis, dan difusi terbantu (difusi
dipermudah dengan saluran protein dan dengan protein pembawa).

a) Difusi
Difusi merupakan proses pergerakan acak partikel-partikel (atom, molekul)
gas, cairan dan larutan dari konsentrasi tinggi ke konsentrasi lebih rendah
hingga mencapai tahap kesetimbangan.
Apabila suatu substansi lebih tinggi konsentrasinya pada satu sisi membran
daripada sisi lain, substansi tersebut cenderung berdifusi melintasi membran
menuruni gradien konsentrasinya (dengan menganggap bahwa membran
tersebut permeabel terhadap substansi yang dimaksud). Proses difusi sering
terjadi pada tubuh kita. Tanpa kita sadari, tubuh kita selalu melakukan proses
ini, yaitu pada saat kita menghirup udara. Ketika menghirup udara, di dalam
tubuh akan terjadi pertukaran gas antarsel melalui proses difusi. Contoh lain
proses difusi adalah saat kita membuat minuman sirup. Sirup yang kita
larutkan dengan air akan bergerak dari larutan yang konsentrasinya tinggi ke
larutan yang konsentrasinya rendah.

Sistem Transpor pada Membran


SMA Kelas XI

(Sumber gambar : id.wikipedia.org/)


Gambar 1. Proses Difusi, memperlihatkan pergerakan molekul
yang ada di luar sel yang konsentrasinya tinggi bergerak masuk
ke dalam sel yang konsentrasinya rendah hingga mencapai
tahap kesetimbangan

b) Osmosis
Sebelum mengenal apa itu osmosis, ada istilah yang perlu diketahui
berkenaan dengan osmosis. Dalam membandingkan dua larutan yang
konsentrasi zat terlarutnya berbeda, larutan dengan konsentrasi zat terlarut
yang lebih tinggi disebut sebagai hipertonik. Larutan dengan konsentrasi zat
terlarut yang lebih rendah disebut sebagai hipotonik. Sedangkan isotonik
adalah larutan-larutan dengan konsentrasi zat yang sama.

(Sumber gambar: hanaruhanaru.blogspot.com)


Gambar 2. Hipotonik, Isotonik, Hipertonik

Osmosis adalah perpindahan air dari larutan konsentrasi rendah (potensial air
tinggi) ke larutan dengan konsentrasi tinggi (potensial air rendah) melalui
membran selektif permeabel (semipermeabel).

Sistem Transpor pada Membran


SMA Kelas XI

(Sumber gambar: whatiscell.wordpress.com)


Gambar 3. Proses Osmosis, terlihat pada tabung bentuk U
berisi 2 larutan yang berbeda konsentrasinya dan dipisahkan
oleh membran semipermeable. Air bergerak melintasi
membran dari larutan hipotonis (potensial air tinggi) ke
larutan hipertonis (potensial air rendah) sehingga terjadi
kesetimbangan konsentrasi di kedua tabung. Terlihat yang
semula tinggi larutannya sama, setelah proses osmosis maka
larutan yang hipertonis menjadi naik (tinggi) dan larutan yang
hipotonis menjadi turun (berkurang)

Bagaimana sel hidup bereaksi terhadap perubahan konsentrasi zat terlarut


lingkungannya tergantung pada apakah sel itu memiliki dinding sel atau tidak.
Sel hewan tidak memiliki dinding sel, sel tumbuhan memilikinya. Sehingga
memberikan reaksi yang berbeda pada kondisi lingkungan hipotonis, isotonis,
dan hipertonis yang terlihat pada gambar berikut:

(Sumber Gambar: biologigonz.blogspot.com)


Gambar 4. Pengaruh larutan hipotonik, isotonik, dan hipertonik
terhadap sel hewan dan sel tumbuhan

Sistem Transpor pada Membran


SMA Kelas XI

 Lisis adalah pecahnya membran sel hewan karena sel berada di larutan
hipotonik, dimana air dari larutan hipotonik masuk ke dalam sel sehingga
air dalam sel banyak dan sel tidak mampu menahan air yang masuk
sehingga membran sel pecah.
 Krenasi adalah mengkerutnya sel hewan karena berada di larutan
hipertonik, dimana air dari dalam sel ke luar menuju lingkungan yang
bersifat hipertonik sehingga sel mengkerut
 Plasmolisis (pada sel tumbuhan) adalah lepasnya membran sel dari
dinding sel karena air dalam sel ke luar
 Turgid adalah keadaan sel tumbuhan yang menggembung menampung
air tapi tidak pecah karena ada dinding sel yang mencegah sel pecah

c) Difusi Terbantu (dipermudah)


i. Difusi dipermudah dengan saluran protein

(Sumber gambar: taufik-ardiyanto.blogspot.com)


Gambar 5. Difusi yang dipermudah dengan protein kanal pada
membran yang berbentuk saluran masuk ke dalam sel

ii. Difusi dipermudah dengan protein pembawa

(Sumber gambar: taufik-ardiyanto.blogspot.com)


Gambar 6. Difusi dipermudah dengan protein pembawa,
berbentuk saluran dan mengikat substansi yang ditranspor

Sistem Transpor pada Membran


SMA Kelas XI

Transpor Aktif

Perpindahan zat melalui membran selektif permeabel dari tempat yang


konsentrasi zatnya rendah ke tempat yang konsentrasi zatnya tinggi
menggunakan energi (ATP) dan enzim pengangkut (protein carier)
dinamakan transpor aktif. Transpor aktif melawan gradien konsentrasi suatu
zat. Contohnya pompa Na+, K+.

(Sumber gambar: whatiscell.wordpress.com)

Gambar 7. Proses Transpor aktif (pompa Kalium Natrium) (1)


Pengikatan Na+ sitoplasmik dengan protein (2) menstimulasi
fosforilasi oleh ATP (3) menyebabkan perubahan konformasi
protein mengusir Na+ keluar dan (4) mengikat K+ ekstraseluler.
(5) Pengikatan K+ memicu pelepasan gugus fospat, (6)
kehilangan gugus fospat membentuk kembali konformasi asli
sehingga K+ dilepas. Kemudian siklus berulang lagi

Sistem Transpor pada Membran


SMA Kelas XI

Endositosis dan Eksositosis

Endositosis dan eksositosis dapat terjadi pada organisme bersel satu seperti
Amoeba dan Paramaecium dan sel-sel tertentu dari tubuh Vertebrata misalnya
sel darah putih. Karena bersel satu itulah zat-zat padat atau tetes-tetes cairan
dimasukkan dan dikeluarkan melalui membran sel.
a. Endositosis
Endositosis merupakan peristiwa pembentukan kantong membran sel.
Endositosis terjadi karena ada transfer larutan atau partikel ke dalam sel.
Membran plasma mengelilingi makromolekul di luar sel kemudian melipat
membentuk vesikel. Peristiwa endositosis dibedakan menjadi dua, yaitu:
1) Pinositosis
Merupakan peristiwa masuknya sejumlah kecil medium kultur dengan
membentuk lekukan-lekukan membran sel. Proses pinositosis dapat
diamati dengan mikroskop elektron.
Sel-sel yang melakukan proses pinositosis ini antara lain sel darah putih,
epitel usus, makrofag hati.

(
(Sumber gambar: Endang Sri Lestari, Biologi 2 makhluk Hidup
dan lingkungannya untuk SMA/MA Kelas XI)
Gambar 8. Proses Pinositosis (1) Molekul-molekul medium kultur
mendekati membran sitoplasma. (2) Molekul-molekul mulai melekat
(menempel) pada plasma, hal ini terjadi karena adanya konsentrasi
yang sesuai antara protein dan ion tertentu pada medium sekeliling sel
dengan di dalam sel. (3) Mulai terbentuk invaginasi pada membran
sitoplasma. (4) Invaginasi semakin ke dalam sitoplasma. (5) Terbentuk
kantong dalam sitoplasma dan saluran pinositik. (6) Kantong mulai
lepas dari membran plasma dan membentuk gelembunggelembung
kantong. (7) Gelembung-gelembung kantong mulai mempersiapkan
diri untuk melakukan fragmentasi. (8) Gelembung pecah menjadi
gelembung yang lebih kecil.

Sistem Transpor pada Membran


SMA Kelas XI

2) Fagositosis
Merupakan peristiwa yang sama seperti pada pinositosis tetapi terjadi pada
benda padat yang ukurannya lebih besar. Fagositosis dapat diamati dengan
mikroskop misalnya yang terjadi pada Amoeba.

(Sumber gambar: Endang Sri Lestari, Biologi 2 makhluk Hidup


dan lingkungannya untuk SMA/MA Kelas XI)
Gambar 9. Proses Fagositosis (1) Sebuah sel Amoeba
mendekati sel Paramaecium. (2) Amoeba membentuk kaki
semu (pseudopodia) dan semakin mendekati Paramaecium. (3)
Amoeba mengurung sel Paramaecium dengan kaki semu dan
memasukkannya ke dalam vakuola makanan. (4) Lisosom pada
Amoeba mulai bergabung (fusi) dengan vakuola makanan
untuk mengeluarkan enzim pencernaan.

b. Eksositosis
Eksositosis adalah proses keluarnya suatu zat ke luar sel. Proses ini dapat
Anda lihat pada proses kimia yang terjadi dalam tubuh kita, misalnya proses
pengeluaran hormon tertentu. Semua proses sekresi dalam tubuh merupakan
proses eksositosis. Sel-sel yang mengeluarkan protein akan berkumpul di
dalam badan golgi. Kantong yang berisi protein akan bergerak ke arah
permukaan sel untuk mengosongkan isinya.
(Sumber gambar:
perpustakaancyber.blogspot.com)
Gambar 10. Proses Eksositosis,
Sekret berada di dalam suatu
kantong (vesikula), kemudian
vesikula bergerak menuju mendekati
membran plasma, sehingga membran
plasma dan vesikula terhubung
membentuk suatu celah dan
keluarlah sekret melalui celah tadi.

Sistem Transpor pada Membran


SMA Kelas XI

D. Soal Latihan
Jawablah pertanyaan berikut!!!
1. Perhatikan gambar berikut!

Jelaskan proses yang terjadi pada gambar di atas!


2. Perhatikan gambar berikut!

Proses apakah yang terjadi pada gambar di


samping? Mengapa kamu menyebutnya
demikian? Jelaskan proses yang akan
terjadi pada larutan a dan b pada bejana di
samping!
a b

3. Gambar tentang transpor membran

A B

Jenis transpor apa yang terjadi pada A dan B? Apa yang membedakannya?

Sistem Transpor pada Membran


SMA Kelas XI

4. Perhatikan gambar berikut!!

Proses Apa yang terjadi pada A dan B? Jelaskan apa perbedaan pada
proses A dan B!
5. Bila sel berada dalam lingkungan isotonik, apakah terjadi transpor zat ke
dalam dan ke luar sel? Jelaskan!

E. Kunci Jawaban

1. Pada bagian a menunjukkan proses difusi dengan 1 zat terlarut. Jadi air
dan larutan yang kaya akan zat terlarut dipisahkan oleh membran.
Kemudian zat terlarut ini kemudian berdifusi melintasi membran, dimana
terjadi perpindahan zat dari daerah konsentrasi tinggi ke daerah dengan
konsentrasi rendah, sehingga zat terlarut menyebar ke seluruh bagian yang
menciptakan kesetimbangan.
Pada bagian b menunjukkan 2 larutan yang berbeda komponen zat
terlarutnya dipisahkan oleh membran, ke 2 zat terlarut ini kemudian
berdifusi melintasi membran menuju daerah yang konsentrasinya rendah
sehingga pada akhirnya tercipta keseimbangan pada 2 larutan yang
masing-masing mengandung 2 zat terlarut yang sama kadarnya.
2. Osmosis karena pada gambar diperlihatkan larutan yang dipisahkan oleh
membran semipermeabel
Larutan pada bejana bagian a mengandung zat terlarut yang lebih banyak
dari larutan pada bagian b, sehingga larutan a bersifat hipertonik (potensial
air rendah) dan larutan b bersifat hipotonik (potensial air tinggi). Berarti
air akan berpindah dari larutan b ke larutan a, sehingga larutan di bagian a
lebih tinggi dari larutan b.
3. Bagian A: transpor pasif
Bagian B: transpor aktif
Pada bagian B prosesnya memerlukan ATP (energi) sedangkan pada
bagian a tidak memerlukan energi dalam proses terjadinya.

Sistem Transpor pada Membran


SMA Kelas XI

4. Bagian A: Fagositosis
Bagian B: Pinositosis
Pada fagositosis parikel yang dimasukkan berupa benda padat yang
ukurannya agak besar sedangkan pada pinositosis partikelnya berukuran
lebih kecil lebih menyerupai proses sel meminum air.
5. Masih tetap terjadi transportasi zat, walaupun kondisi larutan sudah
seimbang namun pergerakan molekul masih tetap terjadi, tetapi zat yang
ke luar dan yang masuk jumlahnya sama.

F. Daftar Pustaka

Aryulina, diah, dkk. 2007. Biologi 2 SMA dan MA untuk Kelas XI. Jakarta: ESIS.

Campbell, N. A., dkk. 2002. Biologi Edisi Kelima Jilid I. Jakarta: Erlangga.

Lestari, Endang Sri dan Idun Kistinnah. 2009. Biologi 2 Makhluk Hidup dan
Lingkungannya untuk SMA/MA Kelas XI. Jakarta: Pusat perbukuan
Depdiknas.

Sloane, Ethel. 2004. Anatomi dan Fisiologi untuk Pemula. Jakarta: Penerbit Buku
Kedokteran EGC.

Suwarno. 2009. Panduan Pembelajaran Biologi untuk SMA/MA Kelas XI. Jakarta:
Pusat perbukuan Depdiknas.

Sistem Transpor pada Membran

Anda mungkin juga menyukai