Anda di halaman 1dari 5

PELATIHAN DALAM PEMBERDAYAAN GURU

DISEKOLAH

ASEP ZAINAL AUSOF

Program Study Manajemen Pendidikan Islam


Jurusan Tarbiyah. Institut Agama Islam Negri Madura
Email : asepzainalausof1@gmail.com

Abstrak

Dalam lembaga pendidikan sangat diperlukan adanya pemberdayaan guru


sehingga menjadikan guru yang profesional dalam menjalankan tugasnya yakni
sebagai pengajar. Pemberdayaan diartikan sebagai upaya yang dilakukan untuk
menggerakan kekuatan, tenaga dan pengaruh terhadap orang lain sehingga dapat
menjalankan tugas dan tanggung jawabnya dengan baik. Peningkatan kualitas
guru adalah suatu keharusan dalam menghadapi tantangan global kehidupan dan
perkembangan pendidikan masa depan, agar lembaga pendidikan tidak
ketinggalan zaman.

Kata Kunci : Kualitas Guru, Pemberdayaan


A. Pendahuluan
Keberhasilan proses pendidikan tidak terlepas dari peran besar para
pendidik. Pendidik atau guru memiliki peranan yang sangat
penting terhadap berhasil atau tidaknya pembelajaran yang berlangsung
di sekolah. Hal ini sesuai dengan hasil studi dari negara-negara berkembang yang
membuktikan bahwa guru memberikan kontribusi tertinggi dalam pencapaian
prestasi belajar. 
Undang-Undang No 20 tahun 2003 pasal 39 ayat 2 menyebutkan bahwa
pendidik merupakan tenaga profesional yang bertugas merencanakan dan
melaksanakan proses pembelajaran, menilai hasil pembelajaran, melakukan
bimbingan dan pelatihan, serta melakukan penelitian dan pengabdian kepada
masyarakat terutama bagi pendidikan dan perguruan tinggi. Dalam kaitan
pelaksanaan tugas yang diemban oleh guru sesuai dengan yang diamanatkan oleh
undang-undang, guru menghadapi berbagai hambatan, persoalan, dan tantangan di
lapangan. Tidak sedikit guru yang kurang mampu dalam merencanakan prosses
pembelajaran. Tidak sedikit pula jumlah guru yang kurang mampu dalam
melaksanakan proses pembelajaran sehingga ini berakibat pada ketidak berhasilan
siswa disekolah.
Solusi untuk mengatasi persoalan yang dihadapi oleh guru di lapangan
adalah dengan melakukan kegiatan pemberdayaan pendidik atau guru. Menurut
Murray pemberdayaan adalah proses di mana guru menjadi mampu terlibat,
berbagi, dan mempengaruhi yang pada akhirnya akan memberi dampak positif
terhadap kehidupan mereka sehingga menjadikan Lembaga yang memiliki
teacher yang professional dalam melaksankan tugas.
B. Pengertian Pemberdayaan Guru

Pemberdayaan adalah terjemahan dari kata empowerment, yang berasal dari


kata empower, yang mengandung pengertian, (1) to give power to (memberi
kekuasaan, kekuatan pada pihak lain (2) to give ability to (usaha untuk
memberikan kemampuan. Dalam Bahasa Indonesia, pemberdayaan berasal dari
kata dasar daya, yang berarti kekuatan atau tenaga, ada juga yang mengartikan
sebagai potensi yang dapat menggerakan sesuatu. Namun secara umum diartikan
lebih berdaya dari sebelumnya baik dalam hal wewenang, tanggung jawab
maupun kemampuan individual manusia.1
Pendidik atau guru dalam arti sederhana adalah semua orang yang dapat
membantu perkembangan kepribadian seseorang dan mengarahkannya pada
tujuan pendidikan. Pendidik adalah anggota masyarakat yang bertugas
membimbing, mengajar dan atau melatih peserta didik.2
Adapun menurut Sedarmayanti, konsep pemberdayaan memiliki dua
kecenderungan sebagai berikut : 1) Pemberdayaan menekankan pada proses
pemberian atau menjalankan sebagian kekuasaan, kekuatan atau kemampuan (power)
kepada masyarakat atau individu agar lebih berdaya, proses ini sering disebut sebagai
kecenderungan primer dari makna pemberdayaan. 2) Pemberdayaan menekankan
pada proses menstimulasi, mendorong, dan memotivasi individu agar mempunyai
kemampuan atau keberdayaan untuk menentukan apa yang menjadi pilihan
hidupnya.3
Dari pengertian dapat disimpulkan bahwa pemberdayaan guru adalah proses
memberikan kemampuan kepada guru sehingga mampu memberikan
pertimbangan terkait baik atau tidaknya cara mengajar, kemudian mampu
mengambil keputusan sendiri untuk menyelesaikan permasalahan mengajar yang
dihadapi di dalam kelas sehingga bisa bekerja dengan kinerja yang lebih tinggi
dan lebih baik lagi.4
Pemberdayaan guru merupakan salah satu langkah yang dilakukan oleh
kepala sekolah dalam mengoptimalkan guru sehingga mampu memberikan
kinerjanya dengan baik sampai akhirnya dapat mempersembahkan pelayanan
yang lebih efektif dan efesien. Pemberdayaan guru dapat dilakukan melalui
penggerakan atau pengaktifan seluruh komponen atau potensi yang dimiliki oleh
guru dengan memberikan kekuasaan dan kewenangan yang seluas-luasnya
sehingga dapat menunjang produktivitas kerja guru.
Dalam dunia pendidikan, melakukan pelatihan pemberdayaan guru sangat
penting dilakukan sehingga Lembaga Pendidikan memiliki tenaga pendidik yang

1
Imam Wahyudi, Pengembangan Pendidikan (Strategi Inovatif dan Kreatif dalam Mengelola
Pendidikan Secara Komprehensif), (Jakarta: PT. Prestasi Pustakarya, 2012), hlm. 25-26.
2
M. Jumali, dkk, Landasan Pandidikan, (Surakarta: MUP, 2008) h. 41.
3
Sedarmayanti, Restrukturisasi dan Pemberdayaan Organisasi untuk Menghadapi Dinamika
Perubahan Lingkungan. (Bandung: Masdar Maju, 2000), hlm.79
4
Yusparizal, Enam Langkah Praktis dalam Upaya Pemberdayaan Guru, Universitas Islam Negeri
Sultan Syarif Kasim Riau, artikel diakses 16 Februari 2017 dari http://ap.fip.um.ac.id/wp-
content/upload/2016/03/11.
professional dalam mengajar, mampu mengambilan keputusan dan tanggung
jawabnya dengan baik, dan aspek terpenting dari di adakannya pelatihan
pemberdayaan ini adalah guru memiliki kepercayaan diri (self reliance).
C. Tujuan Pemberdayaan Guru

Tujuan pemberdayaan guru pada dasarnya adalah untuk memperbaiki


keefektifan kerja organisasi sekolah, dimana melalui proses pemberdayaan ini
guru mempunyai kebebasan dalam pelaksanaan tugas, tanggung jawab, serta
dalam pengambilan keputusan sehingga guru dapat lebih berkarya dengan inisiatif
dan kreatifitasnya dalam mengembangkan mutu organisasi sekolah. Hal tersebut
sejalan dengan pendapat Cook dan Stave yang dikutip oleh Sedarmayanti, yang
mengemukakan bahwa pemberdayaan merupakan sarana perubahan untuk
membantu, memperbaiki baik terhadap kepuasan pelanggan maupun karyawan,
dan dengan demikian juga dapat membantu memperbaiki keefektifan organisasi5
Tujuan pembedayaan paling tidak harus diarahkan untuk hal yang sangat
pokok, yaitu: 1) Untuk menghasilkan keputusan yang terbaik dalam perencanaan
yang lebih baik. 2) Untuk keterlaksanaan program yang lebih baik dan akhirnya
mendapatkan hasil yang lebih baik 3) Untuk meningkatkan rasa memiliki dan
tanggung jawab atas keputusan.6

D. Tahapan Atau Proses Pemberdayaan yang dilakukan Oleh Lembaga


Pendidikan

Ada tiga tahapan untuk melakukan pemberdayaan, yaitu: 1) Menyadarkan,


yaitu memberikan pemahaman atau pengertian bahwa yang bersangkutan
mempunyai hak yang sama dalam melakukan perubahan organisasi. 2)
Memampukan (capacity building), yaitu yang bersangkutan diberi daya atau
kemampuan agar dapat diberikan “kekuasaan”. Pemberian kemampuan umumnya
dilakukan dengan pelatihan atau workshop. 3) Memberikan daya (empowerment),
yaitu yang bersangkutan diberikan daya kekuasaan, otoritas, atau peluang sesuai
dengan kecakapan yang dimiliki dengan merujuk pada assessment atau
kebutuhan.7
Ciri-ciri orang yang diberdayakan adalah: a) Ada rasa memiliki terhadap
pekerjaannya. b) Bertanggung jawab memberikan andil yang besar dalam
memajukan pekerjaan di tempat kerjanya. c) Pekerjaannya sangat berarti bagi
tempat kerjanya. d) Tahu dimana harus berdiri, artinya memiliki kontrol terhadap
pekerjaan. e) Pekerjaan merupakan bagian hidupnya.
Menurut Suryadi dalam Ikbal Barlian para pendidik yang diberdayakan
dapat menunjukan kualitasnya sebagai seorang pendidik dengan ciri-ciri berikut
ini.:
1) Kemampuan profesional Kemampuan profesional terdiri dari kemampuan
intelektual, sikap dan prestasi dalam bekerja.
5
Sedarmayanti, Restrukturisasi dan Pemberdayaan Organisasi untuk Menghadapi Dinamika
Perubahan Lingkungan., hlm. 80
6
Mulyasa, Manajemen Berbasis Sekolah, Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2007, hal. 32.
7
Nurul Ulfatin dan Teguh Triwiyanto, Manajemen Sumber Daya Manusia Bidang Pendidikan,
Jakarta: Rajawali Pers, 2016, hal 91
2) Upaya-upaya profesional
Upaya profesional seorang pendidik adalah menstransformasikan kemampuan
profesional yang dimilikinya ke dalam tindakan mengajar yang nyata. Dalam
beberapa penelitian, upaya profesional pendidik ditunjukan oleh kegiatannya
dalam mengajar dan meningkatkan kemampuannya menguasai keahlian
mengajar. Keahlian mengajar berupa keahlian menguasai materi
pembelajaran, penggunaan bahanbahan pengajaran, dan mengolola kegaitan
belajar peserta didik
3) Kesesuaian waktu yang dicurahkan untuk kegiatan profesional
Waktu yang dicurahkan untuk kegiatan profesional menunjukan intensitas
waktu yang digunakan oleh seorang pendidik dalam melaksanakan tugas-tugas
profesionalnya. Kegiatan ini merupakan salah satu indicator mutu pendidik.
dalam sebuah penelitian ditemukan bahwa konsepsi waktu belajar yang diukur
dalam proses belajar peserta didik secara peorangan, merupakan salah satu
cara terbaik untuk memprediksi mutu hasil belajar peserta didik.
4) Kesesuaian antara keahlian dan pekerjaan
Ini berangkat dari asumsi bahwa pendidik yang dipersiapkan untuk mengajar
suatu mata pelajaran dianggap bermutu jika pendidik tersebut mengajar mata
pelajaran yang sesuai dengan bidang keahlian yang ditekuninya di perguruan
tinggi. Ini merupakan salah satu syarat mutlak untuk menilai mutu profesional
seorang pendidik.8
Kesimpulan
Pemberdayaan guru adalah proses memberikan kemampuan kepada guru
sehingga mampu memberikan pertimbangan terkait baik atau tidaknya cara
mengajar, kemudian mampu mengambil keputusan sendiri untuk menyelesaikan
permasalahan mengajar yang dihadapi di dalam kelas sehingga bisa bekerja
dengan kinerja yang lebih tinggi dan lebih baik lagi
Tujuan pemberdayaan guru pada dasarnya adalah untuk memperbaiki
keefektifan kerja organisasi sekolah, dimana melalui proses pemberdayaan ini
guru mempunyai kebebasan dalam pelaksanaan tugas, tanggung jawab, serta
dalam pengambilan keputusan sehingga guru dapat lebih berkarya dengan inisiatif
dan kreatifitasnya dalam mengembangkan mutu organisasi sekolah
Ada tiga tahapan untuk melakukan pemberdayaan memberikan pemahaman
atau pengertian bahwa yang bersangkutan mempunyai hak yang sama dalam
melakukan perubahan organisasi, Pemberian kemampuan umumnya dilakukan
dengan pelatihan, guru diberikan daya kekuasaan, otoritas, atau peluang sesuai
dengan kecakapan yang dimiliki. Pada dasar guru yang diberdayakan dapat
menunjukan kualitasnya sebagai seorang pendidik sehingga memilik kemampuan
professional, kesesuaian waktu yang dicurahkan untuk kegiatan profesional

Daftar Pustaka

8
Ikbal Barlian, Manajemen Berbasis Sekolah (Menuju Sekolah Berprestasi), Jakarta: Erlangga,
2013, hal 16
M. Jumali, dkk, Landasan Pandidikan, Surakarta: MUP, 2008.
Mulyasa, Manajemen Berbasis Sekolah, Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2007
Nurul Ulfatin dan Teguh Triwiyanto, Manajemen Sumber Daya Manusia Bidang
Pendidikan, Jakarta: Rajawali Pers, 2016.
Sedarmayanti, Restrukturisasi dan Pemberdayaan Organisasi untuk Menghadapi
Dinamika Perubahan Lingkungan. Bandung: Masdar Maju, 2000.
Imam Wahyudi, Pengembangan Pendidikan (Strategi Inovatif dan Kreatif dalam
Mengelola Pendidikan Secara Komprehensif), Jakarta: PT. Prestasi
Pustakarya, 2012
Ikbal Barlian, Manajemen Berbasis Sekolah (Menuju Sekolah Berprestasi),
Jakarta: Erlangga, 2013.
Yusparizal, Enam Langkah Praktis dalam Upaya Pemberdayaan Guru, Universitas
Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau, artikel diakses 16 Februari 2017
dari http://ap.fip.um.ac.id/wp-content/upload/2016/03/11.

Anda mungkin juga menyukai