Anda di halaman 1dari 4

Penelitian baru yang didanai oleh Dewan riset Eropa yang diterbitkan

dalam Jurnal Nature Neuroscience menunjukkan bagaimana sistem


endocannabinoid mengontrol asupan makanan dengan menggunakan
indra penciuman.

Endocannabinoids adalah bahan kimia yang diproduksi di dalam tubuh dan


digunakan untuk mengirim pesan antarsel.

Sistem endocannabinoid adalah jaringan reseptor neuron, enzim dan


endocannabinoids yang terdapat di otak hewan dan manusia. Reseptor
dalam sistem endocannabinoid yang berhubungan dengan sensasi, seperti
euforia, kecemasan, dan rasa sakit.

Para ilmuwan tahu bahwa ketika kita lapar, tubuh kita meningkatkan kinerja
indra penciuman dalam rangka meningkatkan kemampuan kita untuk
mencari makanan.

ADVERTISEMENT

"Peningkatan bau memungkinkan kita untuk menemukan sumber


makanan," kata penulis studi, Giovanni Marsicano, dilansir dari Medical
News Today.

Namun, mekanisme yang menjelaskan bagaimana koordinat otak


menunjukkan sensasi kelaparan, indra penciuman, dan asupan makanan
masih belum dipahami dengan baik. Selama kita lapar, otak meningkatkan
mekanisme untuk merangsang indra penciuman.

Marsicano menggunakan tikus sebagai subyek. Sensasi kelaparan


mengaktifkan reseptor CB1, lalu olfactory bulb dan korteks. Jadi,
mekanisme otak akan meningkatkan kepekaan kita terhadap bau ketika
kita lapar, yang pada gilirannya meningkatkan keinginan kita untuk mencari
makanan.

Hewan dan manusia akan memproses bau berbeda, terutama ketika ingin
mencari makanan. Marsicano berpendapat bahwa  respon indra
penciuman ketika lapar pada manusia lebih rendah dibandingkan hewan.
Itu sebabnya mengapa otak hewan ketika lapar tidak akan bisa serasional
manusia.

SainsMe – Halo Dian, air liur adalah salah satu faktor penting dalam
pencernaan kita. Fungsinya juga sangat banyak, salah satunya adalah untuk
mengubah karbohidrat menjadi glukosa (gula), karena di air liur terdapat suatu
enzim yang bernama ptyalin.

Fungsi lainnya adalah melindungi gigi kita dari zat berbahaya yang mungkin
terkandung dalam makanan dan minuman yang kita konsumsi.

Tau tidak, makanan dan minuman yang kita nikmati setiap hari bisa saja
mengandung asam yang bisa membuat gigi keropos dan rusak. Nah, untung
saja ada air liur yang selalu melindungi.

Kembali ke makanan. Saat kita menerima rangsangan bau makanan yang


lezat, otak akan mengira bahwa kita akan segera memakan makanan
tersebut. Entah benar atau tidak.

Otak langsung bereaksi dengan cara mempersiapkan sistem pencernaan


untuk bersiap menerima makanan tersebut. Dia akan memerintahkan
lambung mempersiapkan diri dan menyesuaikan kadar asam lambung,
sehingga kadang perut ikut “keroncongan“.

Selain itu, otak juga memerintahkan kelenjar saliva untuk memproduksi air liur
dan mengumpulkannya di mulut. Ya, karena seperti yang kita sebutkan di
atas, air liur ini akan segera bertugas tepat saat makanan masuk ke mulut
kita.

Perut keroncongan dan air liur yang berkumpul akan lebih hebat terjadi ketika
memang kita belum makan, alias sedang kelaparan. Bahkan bisa menetes
tanpa disadari. Waduh!

Info Tambahan
Kalian pasti menyadari, bahwa ketika kita melihat buah yang sangat asam
seperti mangga muda, atau jeruk, air liur kita jadi lebih banyak dari biasanya.

Ya, itu karena otak kita tahu bahwa buah-buahan tadi mengandung lebih
banyak asam yang mengancam keselamatan gigi kita. Maka, kelenjar saliva
memproduksi lebih banyak air liur sebagai perlindungan ekstra.

Saat berjalan dan tiba-tiba mencium aroma makanan, banyak orang kemudian merasa lapar
dan ingin makan. Mencium aroma makanan bukan melihat makanan memang kadang
membuat kita merasa lapar. Terlebih lagi, aroma yang kita cium adalah makanan yang kita
suka. Wah, pasti sudah sekali untuk menolak keinginan untuk makan. Tapi, kenapa sih
mencium aroma makanan membuat kita lapar?

Kenapa aroma makanan membuat kita ingin


makan?
Makanan memang sangat menggoda. Belum melihat makanan, hanya mencium aromanya
saja sudah bisa membuat kita lapar dan membuat ingin makan lagi dan lagi. Para penjual
makanan pun memanfaatkan hal ini untuk menarik pelanggan. Anda mungkin sudah sering
menemukan penjual makanan yang sengaja menaruh dapurnya atau memasak makanan
dekat dengan jalan yang suka dilalui orang. Ini mungkin merupakan salah satu caranya
untuk menarik orang yang sedang jalan untuk membeli makanannya.

Aroma makanan dapat memicu isyarat air liur untuk meningkatkan aktivitas di otak dalam
mengirimkan informasi. Sebuah penelitian tahun 2010 menemukan bahwa aroma manis
atau berlemak dapat mengaktifkan area otak yang berhubungan dengan motivasi untuk
mendapatkan makanan tersebut. Jadi, tidak heran jika Anda langsung lapar dan mungkin
tambah lapar saat mencium aroma makanan. Aroma makanan ini berhubungan dengan
bagian otak yang mengontrol asupan makan.

Rasa lapar membuat Anda lebih sensitif


terhadap aroma makanan
Saat Anda lapar, kemampuan Anda dalam mencium aroma makanan menjadi lebih baik.
Hidung Anda lebih bisa mencium aroma makanan sedikit pun, sehingga Anda mulai tertarik
untuk mencarinya dan Anda mulai lapar. Ini mungkin naluri alami dari manusia. Meskipun,
mekanisme bagaimana otak mengontrol sensasi lapar, aroma, dan  asupan makan belum
dipahami lebih lanjut.

Saat Anda lapar, mekanisme otak dalam mencium aroma makanan meningkat. Ini bisa
terjadi karena sistem endocannabinoid. Penelitian yang diterbitkan dalam jurnal Nature
Neuroscience menunjukkan bahwa sistem endocannabinoid dapat mengontrol asupan
makanan dengan menggunakan indera penciuman. Endocannabinoid adalah bahan kimia
yang dibuat tubuh dan berfungsi untuk mengirim pesan antar sel. Reseptor di sistem
endocannabinoid berhubungan dengan sensasi, seperti euforia, kecemasan, dan rasa sakit.

Peneliti menemukan bahwa reseptor cannabinoid CB1 di otak menghubungkan sistem saraf
yang memproses bau (olfactory bulb) dengan struktur otak yang lebih tinggi yang
berhubungan dengan bau (korteks penciuman). Sensasi lapar dapat mengaktifkan reseptor
CB1, kemudian ini akan mengaktifkan olfactory bulb dan korteks penciuman. Jadi,
mekanisme yang terjadi dalam otak ini dapat meningkatkan kepekaan Anda terhadap aroma
makanan saat lapar. Kemudian, hal ini dapat meningkatkan keinginan Anda untuk makan
juga.

Rasa lapar dan aroma makanan dapat


membuat Anda makan lebih banyak
Penelitian dalam jurnal Appetite menunjukkan bahwa rasa lapar setelah puasa selama 24
jam dapat meningkatkan kemampuan indera penciuman dan membuat Anda ingin makan
lebih banyak dari biasanya. Tak heran, saat Anda lapar dan mencium aroma makanan,
Anda akan menjadi lebih lapar dan ingin langsung makan.

Penelitian ini juga diperkuat oleh penelitian yang diterbitkan oleh jurnal Eating Behaviors
tahun 2003. Penelitian ini menunjukkan bahwa aroma makanan dapat menyebabkan
seseorang untuk makan berlebih. Peneliti menemukan bahwa anak dengan kelebihan berat
badan dapat makan lebih banyak setelah mencium aroma makanan. Aroma makanan yang
kuat di saat Anda benar-benar lapar mungkin dapat membuat nafsu makan Anda sangat
meningkat dan membuat Anda makan lagi dan lagi. Pada akhirnya, berat badan Anda pun
bertambah.

Anda mungkin juga menyukai