Laporan Resmi Kinematika Robot Planar 2DoF
Laporan Resmi Kinematika Robot Planar 2DoF
Nama : AMran
NRP : 1110181029
Kelas : 2 D4 Elektronika
II. PERALATAN
1. Modul robot planar
2. Modul Arduino Mega 2560
3. Mega Sensor Shield
4. LDC 4884 Joystick Shield
5. Kabel USB
6. PC + software Arduino IDE
7. Penggaris
θ1 dan θ 2 f (θ1 , θ2 ) (X ,Y )
Ya=L1 sin θ 1
Sehingga menjadi :
X =L1 cos θ 1+ L2 cos ( θ 1+θ 2)
Untuk rumus mencari nilai Ton1 dan Ton2 , yaitu dengan cara :
θ1
T on1 ( θ1 ) =T on1 ( 0 ° ) + ( T on1 ( 90 ° )−T on1( 0 °) )
90°
θ2
T on2 ( θ 2) =T on 2 ( 0 ° )− ( T on2 ( 0 ° ) −T on2 (90 °) )
90 °
220v
v
220v
v
Keterangan kabel :
GND : Hitam Pin 13
Pin 12
VCC : Merah
Data : Putih
USB : Biru
V. PROSEDUR PERCOBAAN
1. Menyiapkan alat dan bahan yang dibutuhkan.
2. Memeriksa kondisi dari alat dan bahan tersebut.
3. Menghidupkan PC dan membuka software Arduino IDE
4. Melakukan kalibrasi mekanik terhadap modul planar dengan cara mengatur L1
berada di bawah sedikit sumbu X dan L2berada pada −90 ° lebih sedikit sampai
+90 ° lebih sedikit.
5. Jika sudah terkalibrasi, menyambungkan Arduino Mega 2560 dengan PC
menggunakan kabel USB.
6. Selanjutnya melakukan kalibrasi menggunakan software, yaitu terdiri dari dua
step, yaitu :
Mengarahkan lengan berbentuk L terbalik. Dimana L1= 0° dan L2=90 °
Setelah sudah sesuai, mengamati waktu Ton 1dan Ton 2, lalu mencatatnya
sebagai data percobaan.
L2= 90°
L1= 0°
Memindahkan posisi hingga luru ke atas. Dimana L1= 90° dan L2 ≤ 0 °
Seperti sebelumnya, mengamati waktu Ton 1dan Ton 2, lalu mencatatnya
sebagai data percobaan.
L1= 90°
L2= 0°
E ¿ √( Xp−Xt )2 +〖(Yp−Yt ) 〗2
= 1,80 cm
Kalibrasi Mekanik Posisi Minimum
θ2=30°
¿
θ1=10 °
44.50
Dimana :
θ1 = 10°
θ2 = 30°
Ton1 = 760 µs
Ton2 = 1171 µs
Xt ( cm) =43.7
Yt ( cm )=20.5
VII. ANALISA
Pada praktikum kali ini tujuannya mengimplementasikan kinemtika robot planar 2 DoF
menggunakan Arduino Mega 2560. Input yang diberikan merupakan parameter joint ¿ dan
hasilnya posisi EoE ( X , Y )pada LCD maupun pengamatan secara langsung.
EoE (X,Y)
Untuk penentuan posisi EoE nya pada lengan kedua bisa dimana saja, yang terpenting
adalah mengukur Panjang L2 nya dari titik pusat motor servo 2 ke titik EoE yang
diinginkan.Begitu pula untuk Panjang L1 diukur dari titik pusat motor servo 1 ke titik pusat
motor servo 2 sehingga secara geometris didapatkan rumus:
X =L1 cos θ 1+ L2 cos ( θ 1+θ 2)
Yang nantinya akan diinputkan di program dengan nilai L1 dan L2 yang telah diukur
menggunakan penggaris. Kemudian pada kalibrasi software untuk posisi bentuk L terbalik
didapatkan nilai :
Ton1 (0° ¿=¿ 656 µs
Ton2 (90° ¿=¿598 µs
Sedangkan pada posisi lurus didapatkan nilai:
Ton1 (90° ¿=¿ 1587 µs
Ton2 (0° ¿=¿1460 µs
Keempat nilai tersebut yang nantinya akan diinputkan pada program agar didapatkan nilai
Ton1 dan Ton2 .Rumusnya :
θ1
T on1 ( θ1 ) =T on1 ( 0 ° ) + ( T on1 ( 90 ° )−T on1( 0 °) )
90°
θ2
T on2 ( θ 2) =T on 2 ( 0 ° )− ( T on2 ( 0 ° ) −T on2 (90 °) )
90 °
Ada 10 data yang diambil pada percobaan ini yang mana satu data terdiri dari
sepasang nilai ¿, asal kedua nilai tersebut tidak boleh sama.Untuk data pertama dengan
nilai θ1 = 10° dan θ2 = 30°, pada pengamatan LCD didapatkan titik EoE ( X , Y ) nya:
Xt ( cm) =43.7
Yt ( cm )=20.5
Xp ( cm )=44.50
Yp ( cm ) =19.50
Untuk menghitung error dari kedua pengamatan tersebut, menggunakan rumus error
Euclidean yaitu :
E ¿ √( Xp−Xt )2 +〖(Yp−Yt ) 〗2
= 1,80 cm.
VIII. KESIMPULAN
Nilai error pada percobaan ini berada pada range 0,09 – 1,80 cm.
Besarnya nilainya error bergantung pada proses pengkalibrasian. Apabila pada proses
pengkalibrasian nilai Ton1 (0° ¿, Ton2 (90° ¿ ,Ton 1 ( 90 ° ) , danTon 2(0 °) yang
didapatkan tidak tepat begitu pula untuk pengukuran panjang L1 dan L2 pada titik EoE
( X , Y ) nya juga kurang tepat, maka errornya juga akan semakin besar.