OLEH :

DADANG AFANDI

Hp : 081 361 441 241 pin BB : 270C349D

Twit : @dadangafandi
 DISIPLIN

TELITI

PEDULI

KUALITAS
BENIH

SABAR
JUJUR
 BENIH adalah PANGKAL KEHIDUPAN

BENIH ADALAH BLUE PRINT DARI KEHIDUPAN

TANAMAN ITU SENDIRI
HASIL YANG MELIMPAH...........
BERASAL DARI SEBUTIR BENIH

SEED
QUALITY

BENIH ADALAH INVESTASI SESUNGGUHNYA

DALAM BISNIS PERKEBUNAN KELAPA SAWIT
 BENIH SAMA SEPERTI BAYI YANG BARU LAHIR
BUTUH TEMPAT YANG NYAMAN UNTUK TUMBUH,
BUTUH PERHATIAN UNTUK BERKEMBANG BAIK

30
25
20
15
10
5
0
1 BLN 2 BLN 2,5 BLN 3 BLN
TANAMAN YANG BAIK.................
BERASAL DARI BIBIT YANG BAIK

BIBIT YANG BAIK...............................

BERASAL DARI BENIH & KULTUR TEKNIS YANG BAIK

BIBITAN YANG BAIK.................................

TIDAK DITANDAI DENGAN SELEKSI YANG SEDIKIT
 PEMBIBITAN YANG BAIK, DIAWALI OLEH
PERENCANAAN YANG BAIK
BULAN KE-
No. KEGIATAN
-3 -2 -1 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12

1 PEMESANAN KECAMBAH

2 PERSIAPAN AREAL BIBITAN

3 SARANA & PRASARANA BIBITAN

4 PENGUMPULAN TANAH PN

5 PENGISIAN BABY BAG (PN)

6 PENERIMAAN KECAMBAH

7 PENANAMAN KECAMBAH

8 PEMELIHARAAN PN

9 SELEKSI PN

10 PENGUMPULAN TANAH MN

11 PENGISIAN POLYBAG (MN)

12 TRANSPLANTING KE MN

13 PEMELIHARAAN MN
14 SELEKSI MN

15 PINDAH TANAM KE LAPANGAN

• TARGET TANAM
• KEBUTUHAN KECAMBAH  200 btr/Ha
• LUAS AREAL BIBITAN
 1 m2 : 100 bibit PN (0,5 Ha tanaman baru)
 1 Ha : 13.500 bibit MN (75 Ha TB)
• MEDIA TANAH PN & MN
• SUMBER AIR PENYIRAMAN & INSTALASINYA
• NAUNGAN UNTUK PN
• BABYBAG & POLYBAG
• TENAGA KERJA
• PUPUK DAN LAIN-LAIN
AKIBAT TANPA PERENCANAAN
1. LOKASI BIBITAN YANG TIDAK REPRESENTATIF

2. JARAK TANAM YANG TIDAK STANDARD

AKIBAT TANPA PERENCANAAN
3. KULTUR TEKNIS YANG TIDAK STANDARD

4. KETERLAMBATAN TRANSPLANTING
MEDIA TANAM YANG BAIK UNTUK PEMBIBITAN
ADALAH TANAH LAPISAN ATAS (TOP SOIL)
YANG BERTEKSTUR REMAH
 PENGARUH TANAH
1. KECAMBAH BUSUK KARENA GENANGAN AIR
DARI TANAH BERTEKSTUR LIAT

2. PERTUMBUHAN BIBIT TERHAMBAT

PADA TANAH BERTEKSTUR LIAT/SUB SOIL
 PENGARUH TANAH
3. BIBIT DEFESIENSI ATAU KERACUNAN PADA TANAH
YANG MENGANDUNG LOGAM TINGGI

4. BIBIT KUNING PADA MEDIA TANAH MASAM (GAMBUT)

 PENGARUH TANAH
5. KECAMBAH MATI ATAU BANTAT
KARENA PENAMBAHAN BAHAN ORGANIK
YANG BELUM MATANG BENAR
• TANAH DIBERSIHKAN DARI AKAR DAN POTONGAN KAYU
• TANAH DIAYAK DAN LANGSUNG DITAMPUNG DALAM KOTAK
1,5 M X 1,5 M X 0,6 M (± 1.200 KG TANAH)
• SETIAP KETEBALAN 20 CM (SATU LAPIS PAPAN) DICAMPUR
DENGAN PUPUK RP 2 KG (0.5 Kg/100 Kg TANAH)
• TANAH DAPAT JUGA DICAMPUR DENGAN SOLID (15-20%) 
KHUSUS UNTUK MN
• SATU KOTAK TANAH DAPAT MENGISI KEBUTUHAN 55-60
POLYBAG
• SATU KOTAK TANAH DAPAT MENGISI KEBUTUHAN 1000-
1200 BABYBAG
X
PENGISIAN BABY BAG
• BABY BAG YANG DIGUNAKAN BERUKURAN 15 X 20
cm DENGAN KETEBALAN 0.1 mm.
• DIISI SAMPAI PERMUKAAN BIBIR BABY BAG
• OUT PUT MENGISI BABY BAG 400-450 BUAH/HB
(INCLUDE MENYUSUN & MENAMBAH TANAH)

PENYUSUNAN BABY BAG

• DISUSUN RAPI MEMBENTUK BEDENGAN
• LEBAR BEDENGAN SEUKURAN 12 BABY BAG
• PANJANG DISESUAIKAN AREAL
• JALAN KONTROL ANTAR BEDENGAN ± 50 Cm
• 1 M2 AREAL PN DAPAT MENSUPLAI 0,5 HA AREAL
PERTANAMAN BARU
 PENGISIAN POLY BAG
• POLY BAG YANG DIGUNAKAN
BERUKURAN 42.5 X 50 Cm DENGAN
KETEBALAN 0.2 mm.
• DIISI PADAT SAMPAI PERMUKAAN

X
BIBIR POLY BAG
• OUT PUT MENGISI POLY BAG 200-250
BUAH/HB
• OUT PUT MEMADATKAN TANAH 100
BUAH/HB

PENYUSUNAN POLY BAG

• DISUSUN RAPI DENGAN JARAK 90 X 90
X 90 Cm SEGITIGA SAMA SISI
• OUT PUT MENYUSUN TANAH 200-250
BUAH/HB
• 1 Ha BIBITAN DAPAT MEMUAT 13.500
BIBIT (75 Ha)
NAUNGAN BERFUNGSI MELINDUNGI KECAMBAH
DARI PANAS SINAR MATAHARI DAN
CURAH HUJAN SECARA LANGSUNG
 KECAMBAH DIAMBIL LANGSUNG OLEH
CUSTOMER DI KANTOR BESAR MEDAN

 TRANSPORTASI KECAMBAH KE KEBUN

DILENGKAPI AC

 BILA KECAMBAH TIDAK DITANAM

LANGSUNG PADA SAAT PENERIMAAN,
SEBAIKNYA DISIMPAN DALAM RUANG
BER-AC  BILA PENANAMAN
TERKENDALA DALAM WAKTU LAMA,
KECAMBAH DIKELUARKAN DARI PETI
DAN TETAP DISIMPAN DALAM
KANTONG PLASTIK DALAM RUANGAN
BER-AC

 KECAMBAH YANG DITERIMA

DIPERIKSA DOKUMEN DAN
KELENGKAPANNYA YAITU :
- JUMLAH KANTONG KECAMBAH DAN
JENIS KATEGORI
- NOMOR SEAL
- LABEL KECAMBAH
- BARCODE

 JUMLAH KECAMBAH/KANTONG 103

BTR.
 SI 12136243 : No Seal
Warna Bendera : Biru
Warna Cincin : Merah

DxP Socfindo (Y) DxP Socfindo (L)

S 5127 : No. Kategori/persilangan
(LM) : DxP Socfindo (L)
02/05/12 : Tanggal Pengutipan
103 : Jumlah 100 butir + ekstra 3%
G54 : No pekerja yang mengutip
• KECAMBAH DIKELUARKAN DARI PETI

• KECAMBAH YG DITERIMA DISELEKSI BERDASARKAN

KERUSAKANNYA (PATAH, BUSUK)  DIHITUNG/KANTONG

• KECAMBAH DITANAM ± 2 Cm DARI PERMUKAAN TANAH

BABY BAG DENGAN PLUMULA (BAGIAN RUNCING DAN
PANJANG) MENGHADAP KE ATAS.

• KECAMBAH DIKELOMPOKKAN SESUAI DENGAN NOMOR

KAWINAN DAN KATEGORINYA

• OUT PUT MENANAM KECAMBAH 1500-2000 BTR

HATI – HATI !!!!

• JANGAN TERBALIK...!!!
• JANGAN KEDANGKALAN....!!!
• JANGAN KEDALAMAN...!!!
• JANGAN MENANAM TERLAU RAMAI DNG
TENAGA BELUM BERPENGALAMAN..!!!

√
x
 UKURAN KECAMBAH KECIL MERUPAKAN EFEK
SELEKSI/BREEDING EFFECT DARI KEGIATAN
PEMULIAAN UNTUK MENDAPATKAN TANAMAN
DENGAN HASIL MINYAK YANG TINGGI
 UNTUK PERTUMBUHAN YANG BAIK
BIBIT SAWIT MEMBUTUHKAN AIR YANG CUKUP
 PENGARUH AIR
1. KECAMBAH KERING DAN BANTAT AKIBAT
KEKURANGAN PENYIRAMAN AIR

2. DAUN TIDAK MEMBUKA (COLANTE) & BERKERUT

 PENGARUH AIR
3. PERTUMBUHAN TERHAMBAT DAN DAUN TIDAK MEMBUKA
DI MAIN NUESERY AKIBAT KEKURANGAN AIR
 PENGARUH AIR
4. TANAMAN KUNING KARENA AIR BERSIFAT MASAM

AIR MASAM TANPA TREATMEN AIR MASAM DENGAN TREATMEN

PENYIRAMAN DI PN

• DILAKUKAN 2 X SEHARI
(PAGI DAN SORE)
• PENYIRAMAN DILAKUKAN
DENGAN MENGGUNAKAN :
SELANG YANG UJUNGNYA
DIBERI MULUT GEMBOR,
CIRICO, SUMI SAMSUI
• BIBIT DISIRAM SAMPAI
KAPASITAS LAPANG
 PENYIRAMAN DI MN

PENYIRAMAN DENGAN MENGGUNAKAN SISTEM SPRINKEL

CURAH LAMA
HUJAN PENYIRAMAN

0 mm 1 jam, 37’
1 mm 1 jam, 27’
2 mm 1 jam 18
3 mm 1 jam, 8’
4 mm 58’
5 mm 49’
6 mm 39’
7 mm 29
8 mm 19
9 mm 10
10 mm 0
UNTUK PERKEMBANGANNYA
BIBIT SAWIT MEMBUTUHKAN
PEMUPUKAN YANG TEPAT
 PENGARUH PEMUPUKAN
1. BIBIT DEFESIENSI HARA

2. TERHAMBAT PERTUMBUHAN KARENA KURANG HARA

 PENGARUH PEMUPUKAN
3. BIBIT MATI AKIBAT SALAH APLIKASI PUPUK

X √
4. BIBIT TERBAKAR KARENA SALAH APLIKASI ATAU
MELEBIHI DOSIS
 PENGARUH PEMUPUKAN
5. PEMILIHAN JENIS PUPUK YANG KURANG MEMENUHI
STANDAR HARA YANG DIBUTUHKAN TANAMAN
MENYEBABKAN TANAMAN TERHAMBAT
PERKEMBANGANNYA

Total N P2O5 K2O MgO

Pupuk ( gr ) ( gr ) ( gr ) ( gr )
JENIS PUPUK
(gr)
Standard Socfindo
Urea (46% N) 45 20.7
NPK 15-15-6-4 202.5 30.4 30.4 12.2 8.1
Total per Jenis Kandungan 51.1 30.4 12.2 8.1
Hara ( gr )

Standar PUPUK X
PUPUK X 17-8-9-3 50 8.5 4 4.5 1.5

Selisih hara (gr) X - SOC - 42.6 -26.4 -7.7 -6.6

STANDARD PEMUPUKAN PN
minggu NPK
Cara Urea
SETELAH 15-15-6-4 Keterangan
Aplikasi (gr)
TANAM (gr)

3 Siram 0.1 0.2% (0.1 gr + 50 cc air)

4 Siram 0.1 0.2% (0.1 gr + 50 cc air)

5 Siram 0.2 0.2% (0.1 gr + 100 cc air)

6 Siram 0.2 0.2% (0.1 gr + 100 cc air)

7 Siram 0.2 0.2% (0.1 gr + 100 cc air)

8 Siram 0.5 0.3% (0.5 gr + 150 cc air)

9 Siram 0.5 0.3% (0.5 gr + 150 cc air)

10 Siram 1 0.6% (1 gr + 150 cc air)

11 Siram 1 0.6% (1 gr + 150 cc air)

Total 2 1.8

DIKONVERSIKAN KE DALAM BENTUK UNSUR HARA (gr)

Urea:
NPK 15-15-6-4
45% N

N N P2O5 K2O MgO

0.9 0.27 0.27 0.108 0.072

 STANDARD minggu
Cara Urea
NPK
SETELAH 15-15-6-4 Keterangan
PEMUPUKAN MN TANAM
Aplikasi (gr)
(gr)

12 Sebar 3 NPKMg 15:15:6:4

13 Sebar 3 NPKMg 15:15:6:4

15 Sebar 4 NPKMg 15:15:6:4

17 Sebar 4 NPKMg 15:15:6:4

19 Sebar 7.5 NPKMg 15:15:6:4

21 Sebar 7.5 NPKMg 15:15:6:4

4 TEPAT
23 Sebar 7.5 NPKMg 15:15:6:4
TEPAT WAKTU,
TEPAT DOSIS, 25 Sebar 7.5 NPKMg 15:15:6:4
TEPAT TAKARAN 27 Sebar 7.5 NPKMg 15:15:6:4
DAN TEPAT
29 Sebar 10 NPKMg 15:15:6:4
SASARAN
31 Sebar 10 NPKMg 15:15:6:4

33 Sebar 10 15 Urea + NPKMg 15:15:6:4

35 Sebar 15 NPKMg 15:15:6:4

37 Sebar 15 NPKMg 15:15:6:4

39 Sebar 15 NPKMg 15:15:6:4

41 Sebar 15 15 Urea + NPKMg 15:15:6:4

43 Sebar 18 NPKMg 15:15:6:4

45 Sebar 18 NPKMg 15:15:6:4

47 Sebar 20 18 Urea + NPKMg 15:15:6:4

Total 45 200.5

DIKONVERSIKAN KE DALAM BENTUK UNSUR HARA (gr)

Urea:
NPK 15-15-6-4
45% N
N N P2O5 K2O MgO
20.25 30.075 30.075 0.108 0.072
 PEMELIHARAAN BIBIT
PREPENTIF
- KESEIMBANGAN NUTRISI TANAMAN
- SANITASI DAN KELEMBABAN
- KEBERSIHAN AREAL PEMBIBITAN DAN SEKITARNYA
CURATIF
- BIOLOGI COTROL
- MANUAL (GULMA DALAM POLYBAG)
- KIMIA PADA AMBANG EKONOMIS (GULMA DILUAR POLYBAG)
 PENGENDALIAN HAMA & PENYAKIT
JENIS PESTISIDA KONSEN
GEJALA UMUM KETERANGAN
HAMA/PENYAKIT PILIHAN TRASI

Lubang pada jaringan

Decis 25 EC 0,2 Pada serangan berat
daun, terkonsentrasi
APOGONIA penyemprotan dilakukan
sepanjang pinggiran Sevin 85 S 0,2 1-2 x seminggu
daun

Bercak khlorotik kecil

Penyemprotan
dlm jumlah yg banyak,
Ostation diarahkan pada bagian
KUTU kemudian berubah 0,2
200 EC permukaan daun bagian
menjadi kuning dan
bawah.
akhirnya keperakan

Lubang-lubang Penyemprotan
Belalang dimulai dari pinggiran Decis 5 EC 0,2 disesuaikan dengan
daun tingkat serangan
Bagian daun mulai
dari ujung daun
menjadi berwarna Daconil
kecoklatan. Terdapat 0,2 Rotasi 5-7 hari sampai
ANTHRACNOSE Dithane
batas yang jelas 0,2 serangan terkendali
antarajaringan daun M45
yang sehat dan yang
terserang.
Rotasi 1-2 minggu.
Daconil Aplikasi fungisida
Spot atau luka coklat 0,2 dilakukan berseling. Bila
CURVULARIA dengan batas kuning Dithane
0,2 serangan berat, afkir
atau orange M45 dan bakar agat tidak
menular.
PENGENDALIAN CURVULARIA
HATI-HATI DALAM PENGENDALIAN!!!!
HATI-HATI DALAM PENGENDALIAN!!!!
HATI-HATI DALAM PENGENDALIAN!!!!
 WAKTU PINDAH TANAM YANG TEPAT
MENGHINDARI BIBIT TERSERANG PENYAKIT DAN
STAGNASI PERTUMBUHAN
PENGARUH TRANSPLANTING
1. BIBIT TERSERANG JAMUR CURVULARIA
AKIBAT TERLAMBAT PINDAH KE MAIN NURSERY
 PENGARUH TRANSPLANTING
2. BIBIT AKAN MENGALAMI STAGNASI PERTUMBUHAN
AKIBAT TERLAMBAT PINDAH KE MAIN NURSERY
 PENGARUH TRANSPLANTING
3. BIBIT AKAN MENGALAMI STAGNASI PERTUMBUHAN
DI LAPANGAN AKIBAT TERLALU LAMA DI MN
BIBIT DAPAT DIPINDAH TANAMKAN SETELAH
MEMILIKI 3-4 HELAI DAUN, (2.5 – 3 BULAN).
PROSES TRANSPLANTING BIBIT
 KARAKTERISTIK PERTUMBUHAN BIBIT DxP SOCFINDO

Jumlah
Tinggi
Umur Jumlah Pelepah/ Diameter
Bibit
Varietas Bibit Sample Pokok Batang Keterangan
Rata2
(Bulan) (Pokok) Rata2 (cm)
(cm)
(daun)
1 1.650 1,21 8,32 0,24 Untuk DxP Socfindo (L)
2 1.650 2,71 17,97 0,53 jumlah kategori yang
3 1.650 4,27 26,31 0,85 diamati adalah 11
DxP Socfindo (L)

4 1.650 5,08 30,57 1,16 kategori komersial

5 1.650 6,75 33,68 1,59
6 1.650 9,19 44,59 2,33
7 1.650 11,76 58,83 3,47
8 1.650 13,2 74,02 4,62 30
9 1.650 14,1 91,77 5,99
10 1.650 16,4 113,10 7,24 25
11 1.650 18,28 133,87 8,02
12 1.650 19,61 149,68 8,50
1 600 1,35 7,93 0,28
20
Untuk DxP Socfindo (Y)
2 600 2,95 17,57 0,47 jumlah kategori yang
3 600 4,64 25,90 0,87 15
diamati adalah 4
DxP Socfindo (Y)

4 600 5,38 29,54 1,19 kategori komersial

5 600 7,14 34,20 1,63 10
6 600 9,69 44,72 2,46
7 600 11,53 58,57 3,43
8 600 12,65 74,50 4,59 5
9 600 14,54 92,99 5,94
10 600 15,72 115,13 7,37 0
11 600 18,17 136,85 8,29
12 600 19,11 151,86 8,50 1 BLN 2 BLN 2,5 BLN 3 BLN
 PERBEDAAN ASAL MATERIAL TANAMAN SAWIT
MEMUNGKINKAN TERJADI PERBEDAAN
KARAKTER PERTUMBUHAN PADA TANAMAN TERSEBUT
PERBEDAAN KARAKTER GENETIS
dalam 1 sumber benih

Jumlah
Tinggi
Umur Jumlah Pelepah/ Diameter
Bibit
Varietas Bibit Sample Pokok Batang
Rata2
(Bulan) (Pokok) Rata2 (cm)
(cm)
(daun)
1 1.650 1,21 8,32 0,24 Unt
2 1.650 2,71 17,97 0,53 jum
3 1.650 4,27 26,31 0,85 dia

DxP Socfindo (L)

4 1.650 5,08 30,57 1,16 kat
5 1.650 6,75 33,68 1,59
6 1.650 9,19 44,59 2,33
7 1.650 11,76 58,83 3,47
8 1.650 13,2 74,02 4,62
9 1.650 14,1 91,77 5,99
10 1.650 16,4 113,10 7,24
11 1.650 18,28 133,87 8,02
12 1.650 19,61 149,68 8,50
1 600 1,35 7,93 0,28 Unt
2 600 2,95 17,57 0,47 jum
DxP Socfindo (Y) 3 600 4,64 25,90 0,87 dia
4 600 5,38 29,54 1,19 kat
5 600 7,14 34,20 1,63
6 600 9,69 44,72 2,46
7 600 11,53 58,57 3,43
8 600 12,65 74,50 4,59
9 600 14,54 92,99 5,94
10 600 15,72 115,13 7,37
11 600 18,17 136,85 8,29
12 600 19,11 151,86 8,50
SELEKSI YANG TEPAT DI PEMBIBITAN AKAN
MENGHASILKAN TANAMAN YANG SESUAI
DENGAN POTENSI KEUNGGULANNYA
 STANDARD SELEKSI
SELEKSI YANG KETAT AKAN MENDEKATKAN
TANAMAN PADA POTENSI PRODUKSI YANG
DIMILIKI OLEH BAHAN TANAMAN TERSEBUT

Rerata potensi dng Seleksi

Rerata potensi tanpa Seleksi

26% Populasi sesuai potensi produksi

Populasi dng produksi rendah

DISTRIBUSI POTENSI PRODUKSI PADA POPULASI PERSILANGAN

 STANDARD SELEKSI

200 Kecambah diterima (100%)

Seleksi kecambah/semai (2.0%)

196

Seleksi di Pre Nursery (12%)

173
Seleksi di Main Nursery (14%)

150 Bibit Siap Tanam + Sisipan

Total seleksi Pre Nursery s/d Siap Tanam : + 26%

PEMBIBITAN ADALAH LADANG PEMBANTAIAN SEGALA BENTUK ABNORMALITAS

… KEBERHASILAN SUATU PEMBIBITAN TERLETAK PADA SELEKSI BIBIT
 HAL PENTING DALAM SELEKSI

• AMATI RATA-RATA POPULASI SECARA UMUM

• SELEKSI BIBIT ABNORMAL KARENA SEBAB GENETIS
• BILA PERSEN BIBIT ABNORMAL MELEBIHI
STANDARD SELEKSI  INVESTIGASI TERLEBIH
DAHULU DAN KOMUNIKASIKAN DENGAN SUMBER
BENIH
• JANGAN RAWAT KEMBALI BIBIT YANG SUDAH
TERSELEKSI KARENA ABNORMAL GENETIS
 DISIPLIN

TELITI

PEDULI

SABAR
JUJUR