Disusun untuk Memenuhi Tugas pada Praktik Klinik Stase Gawat Darurat
Pembimbing Klinik : Ns. Hilmia Maulin, S.Kep
Pembimbing Akademik : Suhartini, S.Kp., MNS., Ph.D
Oleh:
Halimah Wenny Yulina Astuti
22020115120032
DEPARTEMEN KEPERAWATAN
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS DIPONEGORO
SEMARANG
2018
ASUHAN KEPERAWATAN GAWAT DARURAT
A. PENGKAJIAN
Dilakukan pada tanggal: 1 Oktober 2018 Pukul: 13.30 WIB
1. Identitas Pasien
Nama : Tn. S
Umur : 59 th
Jenis kelamin : laki-laki
Agama : Islam
Status : menikah
Pekerjaan : Swasta
Alamat : Wates Beringin, I/V, Ngaliyan
Pendidikan :-
Suku/Bangsa : Jawa/Indonesia
Tanggal masuk RS : 1 Oktober 2018 Pukul: 13.30 WIB
No. RM : 183389
Diagnosa medis : PPOK
2. Identitas Penanggung Jawab Pasien
Nama :-
Umur :-
Jenis kelamin :-
Hubungan :-
Alamat :-
No. Telepon :-
3. Pengkajian Primer
a. Airway :
Pasien mengeluh batuk tetapi dahak susah keluar.
b. Breathing :
Pasien mengeluh sesak, RR 28x/menit, tidak ada suara napas
tambahan.
c. Circulation :
Pasien terlihat pucat. CRT >2 detik.
d. Disability :
GCS pasien 15, kemampuan motorik baik. Kekuatan otot
ekstremitas atas 5, bawah 5.
e. Exposure
Wajah pasien dipenuhi keringat dingin.
f. Folley catheter
Tidak terpasang folley catheter.
g. Gastric tube
Tidak terpasang NGT.
h. Heart monitor
Pasien tidak terpasang heart rate monitor.
4. Pengkajian Sekunder
a. Pengkajian SAMPLE
1) Symptom
Pasien mengatakan sesak dan batuk. Pasien tterus memegangi
dada, mengeluarkan keringat dingin di seluruh wajah dan
kesulitan menjawab pertanyaan.
2) Allergy
Pasien mengatakan tidak memiliki riwayat alergi makanan
maupun obat-obatan.
3) Medication
Pasien mengatakan tidak sedang mengkonsumsi obat apapun.
4) Past Illnes
Pasien mengatakan sudah lima tahun menderita PPOK dan
selalu kambuh paling tidak seminggu sekali ketika klien
kelelahan. Pasien dulunya perokok aktif.
5) Last Meal
Pasien mengatakan terkahir makan saat pagi dengan menu nasi,
sayur, dan tempe.
6) Event
Pasien mengatakan sebelum sakitnya kambuh, pasien baru saja
beraktivitas seperti biasa di rumah tetapi merasa kelelahan.
b. Pemeriksaan Fisik
1) TTV saat pengkajian :
TD: 118/92 mmHg
HR: 98x/menit
RR: 32x/menit
Suhu : 36°C
2) Keadaan Fisik
a) Kepala
Kepala Keterangan
Inspeksi Bentuk kepala simetris, penyebaran
rambut merata, rambut hitam,
sedikit keriting. Tidak terdapat
benjolan maupun lesi.
Palpasi Tidak terdapat nyeri tekan.
b) Mata
Mata Keterangan
Inspeksi Klien tidak menggunakan alat bantu
penglihatan, konjungtiva anemis,
mata simetris antara mata kanan dan
kiri, sklera tidak ikterik, bagian
bawah mata berwarna kehitaman,
tidak terdapat benjolan.
Palpasi Tidak terdapat nyeri tekan
c) Hidung
Hidung Keterangan
Inspeksi Hidung bersih, tidak terdapat
lesi/jaringan parut, tidak tampak
sekret.
Palpasi Tidak terdapat nyeri tekan, tidak
terdapat massa/benjolan.
d) Telinga
Telinga Keterangan
Inspeksi Bentuk telinga simetris antara
telinga kanan dan kiri, daun telinga
tampak bersih, tidak terdapat lesi
atau benjolan.
Palpasi Tidak terdapat nyeri tekan, daun
telinga elastis, tidak terdapat
benjolan/massa.
e) Mulut
Mulut Keterangan
Inspeksi Bentuk bibir simetris, mukosa bibir
kering, tidak terdapat stomatitis, gigi
tampak sedikit kuning, gusi tampak
merah, tidak terdapat lesi atau
benjolan.
Palpasi Tidak terdapat nyeri tekan
f) Leher
Leher Keterangan
Inspeksi Tidak terdapat lesi/jaringan parut,
tidak terdapat penonjolan atau
distensi vena jugularis.
Palpasi Tidak terdapat nyeri tekan.
g) Thorak
Dada Keterangan
Inspeksi Bentuk dada simetris, tidak terdapat
lesi/jaringan parut, pergerakan dada
simetris, tidak ada jejas, tidak
tampak penggunaan otot bantu
pernapasan.
Palpasi Tidak ada nyeri tekan, tidak tedapat
benjolan/lesi, taktil fremitus
simetris.
Perkusi Suara paru saat diperkusi sonor,
apeks jantung normal.
Auskultasi Tidak ada suara napas tambahan,
tidak ada suara jantung tambahan.
h) Abdomen
Abdomen Keterangan
Inspeksi Abdomen sedikit membuncit, warna
kulit tidak merata, tidak terdapat
lesi.
Auskultasi Terdengar bising usus 12 kali per
menit.
Palpasi Tidak terdapat nyeri tekan.
Perkusi Terdengar suara timpani.
i) Genetalia
Tidak terdapat gangguan pada genitalia.
j) Anus
Tidak terdapat gangguan pada anus.
k) Ekstremitas Atas
m) Integumen
Integumen Keterangan
Inspeksi Seluruh permukaan kulit klien
tampak berkeringat. Tidak terdapat
lesi/benjolan.
Palpasi Tidak terdapat nyeri tekan. Kulit
teraba lembab.
5. Pemeriksaan Penunjang
6. Terapi Medis
Agusti, Alvar, Marc Decramer, Bartolome R. Celli et al. (2017). Global Initiative
for Chronic Obstructive Lung Disease.
Boehringer Ingelheim Pharmaceuticals Inc. (2012). Combivent. Available from:
http://www.rxlist.com/combivent-drug.htm#indications
Bulechek, Gloria M, Howard K. Butcher, Joanne M. Dochterman, Cheryl M.
Wagner. (2013). Nursing Interventions Classification (NIC). Elsevier.
Herdman, T. Heather & Shigemi Kamitsuru. (2018). NANDA-1 Diagnosis
Keperawatan: Definisi dan Klasifikasi 2018-2010. Jakarta : EGC.
Jackson, D. (2014). Keperawatan Medikal Bedah edisi 1. Yogyakarta : Rapha
Publishing.
Moorhead, Sue, Marion Johnson, Meridean L. Maas, Elizabeth Swanson. (2013).
Nursing Outcomes Classification (NOC). Elsevier.
Muhlisin, Ahmad. (2017). Dexamethasone: Kegunaan, Dosis, Efek Samping.
Available from:
http://www.google.co.id//amp/s/mediskus.com/dexametason/amp
Perhimpunan Dokter Paru Indonesia. (2003). Penyakit Paru Obstruksi Kronik
(PPOK): Pedoman Diagnosis & Penatalaksanaan di Indonesia.