Disusun oleh :
22020115130106
A15
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS DIPONEGORO
2022
PERKEMBANGAN KONSEP DIRI
Konsep diri adalah persepsi seseorang tentang dirinya sendiri yang dibentuk melalui
pengalaman-pengalaman yang diperoleh. Perkembangan konsep diri tersusun atas 2 tahap, yaitu
konsep diri primer dan konsep diri sekunder. Di mana konsep diri primer adalah konsep diri yang
terbentuk atas dasar pengalaman anak di lingkungan rumahnya sendiri, berhubungan dengan
anggota keluarga dirumah seperti orang tua, nenek, paman, ataupun saudara-saudara sekandung
yang lainnya. Sedangkan, konsep diri sekunder adalah konsep diri yang terbentuk atas dasar
pengalaman anak di lingkungan luar rumah, seperti teman sebaya atau teman bermain.
RENTANG RESPON KONSEP DIRI
1. Identitas
Identitas meliputi nama, jenis kelamin, etnis, status keluarga, pekerjaan, dan berbagai peran
lainnya. Selama masa kecil, seseorang akan mengembangkan identitias dan secara konstan
akan memperkuat dan termodifikasi seiring berjalannya waktu. Yang pertama dalam
mengembangkan identitas adalah orang tua dimana orang tua yang memberikan elemen-
elemen yang memunculkan identitas diri. Anak akan mempercayai apa yang mereka pelajari
dari orang lain, sehingga mengembangkan identitas diri. Saat remaja, konflik dengan sesama
teman remaja atau sebaya dapat membentuk identitas yang unik bagi setiap individunya.
Seseorang dalam mengembangkan identitas dapat belajar secara observasi maupun dengan
lingkungan sosial disekitarnya dimana timbal balik dari orang juga dapat mendukung atau
memperkuat aspek identitas yang telah dimiliki seseorang.
2. Body Image (Citra Tubuh)
Citra tubuh adalah sikap tentang aspek fisik seperti penampilan, karakter, dan penilaian diri.
Citra tubuh sangat dinamis karena setiap perubahan yang ada dalam tubuh baik secara
pertumbuhan perkembangan dapat mempengaruhi citra tubuh. Banyak remaja yang
mengalami masalah citra tubuh. Masalah citra tubuh yang dialami remaja seperti hidung
yang besar, pinggul yang lebar, dan penampilan tubuh lainnya. Remaja secara umum akan
menemukan persepsi terkait pertumbuhan atau perkembangan fisik tubuhnya, untuk
mencapai citra tubuh yang sehat.
3. Self Esteem (Harga Diri)
Harga diri adalah rasa berharga atau nilai dari individua tau bagaimana dia menghargai
dirinya sendiri. Harga diri bisa menjadi sebagai bentuk evaluasi diri dari individu. Setiap
level dari harga diri dapat dipengaruhi banyak faktor seperti kemampuan diri, sosial
ekonomi, penampilan fisik, dsb. Harga diri juga dapat berubah sewaktu-waktu tergantung
dari situasi, lingkungan, dan perkembang individu seperti kepercayaan diri.
4. Role Performance (Penampilan Peran/Peran Diri)
Peran adalah perilaku yang diharapkan berdasarkan keluarga, budaya, maupun norma sosial.
Setiap individu memiliki peran seperti sebagai orang tua, anak, saudara, teman, dll. Setiap
peran yang dimiliki akan mempengaruhi tingkah laku seseorang. Seperti peran perawat yang
bisa menjadi sebagai konselor, guru, pemimpin, maupun orang tua.
Konsep diri dapat berkembang sepanjang hidup bagi setiap individunya, Perkembangan konsep
diri difasilitasi oleh hal-hal berikut, antara lain :
Konsep diri berkembang terutama terhadap respon interaksi sosial dan pengalaman. Sullivan
(1953) menyatakan bahwa konsep diri akan berkembang dari persepsi dari orang lain terhadap
diri sendiri. Individu yang dewasa akan menerima atau menolak penilaian dari orang dan
merubah perilaku ke arah konsep diri yang lebih positif.
1. Anak-anak
Konsep diri pada anak-anak berkembang seperti berikut :
a. Selama masa bayi, anak akan berkembang mengenai persepsi diri untuk berpisah dengan
lingkungan, termasuk orang tua
b. Saat usia anak-anak, internalisasi perspektif dari anak
c. Kemudian norma sosial dimana ekspektasi terhadap perilaku yang diharapkan
Anak-anak akan mengembangkan perasaan diri untuk memberikan atau menerima timbal
balik dari orang lain. Timbal balik yang baik akan mendukung pengembangan konsep diri ke
arah positif, sedangkan timbal balik yang negative dan menimbulkan kecemasan akan
membuat konsep diri ke arah negative.
2. Remaja
Pada remaja akan terjadi perubahan konsep diri yang cepat terkait fisik, emosional, dan
psikososial. Remaja biasanya lebih memperhatikan penampilan fisik dan status sosial.
Remaja tidak akan terpisahkan dari citra tubuh sebagai seluruh bagian dari konsep diri
sehingga akan dapat mempengaruhi konsep diri menjadi ke arah negative apabila remaja
malu atau tidak percaya diri dengan peanampilan fisiknya.
3. Dewasa
Konsep diri akan terus berkembang sampai dengan usia dewasa. Perubahan terkait ukuran
tubuh, proporsi, karakter, dan energi tubuh dapat mempengaruhi persepsi diri. Lingkungan
keluarga, pekerjaan, dan komunitas juga dapat berperan dalam pengembangan konsep diri.
Pengaturan diri yang baik dapat membawa konsep diri ke arah yang lebih positif.
KONSEP HARGA DIRI PADA BERBAGAI TINGKAT USIA
1. 0-1 tahun
a. Mulai untuk mempercayai
b. Membedakan diri dari lingkungan
2. 1-3 tahun
a. Mempunyai kontrol terhadap beberapa bahasa
b. Mulai menjadi otonom dalam pikiran dan tindakan
c. Menyukai tubuhnya
d. Menyukai dirinya
3. 3-6 tahun
a. Mengambil inisiatif
b. Mengidentifikasi jender
c. Meningkatkan kewaspadaan diri
d. Keterampilan berbahasa meningkat
4. 6-12 tahun
a. Dapat mengatur diri sendiri
b. Berinteraksi dengan teman sebaya
c. Harga diri meningkat dengan penguasaan keterampilan baru
d. Menyadari kekuatan dan keterbatasan
5. 12-20 tahun
a. Menerima perubahan tubuh
b. Menggali tujuan untuk masa depan
c. Merasakan positif tentang diri
d. Berinteraksi dengan orang yang mereka anggap menarik secara seksual
6. 20-40 tahun
a. Mempunyai hubungan intim dengan keluargadan teman dekat
b. Mempunyai perasaan stabil, positif tentang diri
7. 40-60 tahun (pertengahan)
a. Dapat menerima perubahan dalam penampilan dan ketahanan
b. Mengkaji kembali tujuan hidup
c. Menunjukkan perhatian dengan penuaan
8. Akhir usia 60 tahun
a. Merasa positif tentang kehidupan dan maknanya
b. Tertarik dalam memberikan legalitas bagi generasi berikutnya.