Anda di halaman 1dari 5

LAPORAN INTERPRETASI EKG

DI INSTALANSI GAWAT DARURAT (IGD) RSUD TUGUREJO SEMARANG

Disusun untuk Memenuhi Tugas pada Praktik Klinik Stase Gawat Darurat

Pembimbing Klinik : Ns. Hilmia Maulin S.Kep

Pembimbing Akademik : Suhartini, S.Kp., MNS., Ph.D

Oleh:
HALIMAH WENNY YULINA ASTUTI
22020115120032
A.15.1

DEPARTEMEN ILMU KEPERAWATAN


FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS DIPONEGORO
2018
Nama pasien : Tn. D

Tanggal/Jam pemeriksaan : 4 Oktober 2018 pukul 12.05 WIB

Interpretasi EKG:

1. Irama jantung ditentukan dengan menghitung jarak kedua puncak R.


Hasil EKG pasien menunjukkan jarak R-R sama, yaitu 14 pada lead I. Artinya
irama jantung pasien reguler.

2. Frekuensi jantung (HR)


Karena irama jantung reguler, menentukan HR dilakukan dengan memakai
rumus:
HR= 1500 atau HR= 300

Jumlah kotak kecil Jumlah kotak besar


antara R dan R antara R dan R

HR pasien = 1500 = 1500 = 107x/menit

Jumlah kotak kecil 14


antara R dan R
 Frekuensi jantung normal = 60-100x/menit.
 HR <60x/menit, artinya bradikardi
 HR>100x/menit, artinya takikardi.
Hasil perhitungan HR pasien adalah 107x/menit, artinya pasien mengalami
takikardi.

3. Gelombang P
 Gelombang P merupakan depolarisasi atrium
 Lebar normal = <0,12 detik
 Lebar >0,12 detik = adanya pembesaran di otot atrium kanan
 Tinggi normal = <0,3 mV
 Tinggi >0,3 mV = adanya pembesaran pada otot atrium kiri
 Gel. P ( + ) di Lead II dan (-) di Lead aVR
Hasil pengukuran EKG pasien menunjukkan lebar gelombang P = 0,16 detik
dan tinggi P = 0,4 mV, artinya dicurigai pasien mengalami pembesaran pada
otot atrium kanan dan kiri.
4. Interval PR
 Interval PR dihitung dari permulaan gelombang P sampai permulaan
gelombang QRS.
 Nilai normal interval PR yaitu 0,12-0,20 detik
Pada hasil EKG pasien dapat dilihat bahwa interval PR yaitu 0,20 detik
artinya interval PR normal.

5. Kompleks QRS
 Kompleks QRS merupakan gambaran proses depolarisasi ventrikel.
 Kompleks QRS terdiri dari gelombang Q, R dan S dengan nilai lebar
normal yaitu 0,06-0,12 detik dan tingginya tergantung lead.
 Gelombang Q normal memiliki kedalaman kurang dari 1/3 R dan lebar
kurang dari 0,04 detik.
Pada hasil EKG pasien, lebar kompleks QRS yaitu 0,08 detik yang artinya
kompleks QRS normal.

6. Segmen ST
 Segmen ST diukur dari akhir gelombang S sampai awal gelombang T.
 Segmen S-T normal memiliki bentuk isoelektris, sedangkan elevasi ST
menunjukkan adanya injuri/infark akut dan depresi ST menunjukkan
adanya iskemik.
Pada hasil EKG pasien, lead I, aVL, V5, dan V6 menunjukkan ST elevasi,
sehingga dicurigai pasien mengalami infark pada lateral.

7. Gelombang T
 Gelombang T menggambarkan repolarisasi ventrikel.
 Nilai normal gelombang T adalah < 1 mv (10 mm) di lead
dada/prekordial dan < 0,5 mv (5 mm) di lead ekstremitas.
Hasil EKG pasien menunjukkan:
a) V1: 0,1 mv; V2: 0,0 mv; V3: 0,0 mv ; V4: 0,1 mv ; V5: 0,1 mv; V6: 0,3 mv
b) Lead I: 0,3 mv ; Lead II: 0,0 mv ; Lead III: 0,1 mv
c) AVR: 0,1 mv; AVL: 0,1 mv ; AVF: 0,1 mv
Gelombang T mengalami abnormalitas.
8. Interval QT
 Interval QT menggambarkan waktu yang diperlukan untuk
mendepolarisasi otot ventrikel sampai dengan mengadakan repolarisasi
kembali.
 Interval QT diukur dari permulaan gelombang Q sampai akhir
gelombang T. Nilai normal interval QT adalah 0,38-0,46 detik.
 QT memanjang menandakan hipokalsemia.
 QT memendek biasanya ditemukan pada kasus takikardi atau
hipokalsemia.
Hasil EKG pasien menunjukkan interval QT 0,36 detik, artinya pasien
mengalami takikardi.

9. Aksis Jantung
 Aksis normal : -30 sampai dengan +110 derajat
 Deviasi aksis ke kiri (LAD) : -30 sampai dengan -90 derajat
 Deviasi aksis ke kanan (RAD): +110 sampai dengan -180 derajat
Perhitungan aksis jantung pasien:
a. Selisih tinggi R dan S di Lead I = 17-1 = 16
b. Selisih tinggi R dan S di Lead aVF = 6-2 = 4
c. Jumlah kedua vector = 16+4 = 20 derajat ( Aksis normal)
Lead I
-30°

20°

aVF Axis normal


+110 +90°
°

Kesimpulan:

Hasil pemeriksaan EKG pada Tn. D menunjukkan sinus takikardi, dengan


kemungkinan pembesaran atrium kiri dan kanan, infark pada lateral, serta
terdapat abnormalitas pada gelombang T.

Anda mungkin juga menyukai