Disusun untuk Memenuhi Tugas pada Praktik Klinik Stase Gawat Darurat
Oleh:
HALIMAH WENNY YULINA ASTUTI
22020115120032
A.15.1
Interpretasi EKG:
3. Gelombang P
Gelombang P merupakan depolarisasi atrium
Lebar normal = <0,12 detik
Lebar >0,12 detik = adanya pembesaran di otot atrium kanan
Tinggi normal = <0,3 mV
Tinggi >0,3 mV = adanya pembesaran pada otot atrium kiri
Gel. P ( + ) di Lead II dan (-) di Lead aVR
Hasil pengukuran EKG pasien menunjukkan lebar gelombang P = 0,16 detik
dan tinggi P = 0,4 mV, artinya dicurigai pasien mengalami pembesaran pada
otot atrium kanan dan kiri.
4. Interval PR
Interval PR dihitung dari permulaan gelombang P sampai permulaan
gelombang QRS.
Nilai normal interval PR yaitu 0,12-0,20 detik
Pada hasil EKG pasien dapat dilihat bahwa interval PR yaitu 0,20 detik
artinya interval PR normal.
5. Kompleks QRS
Kompleks QRS merupakan gambaran proses depolarisasi ventrikel.
Kompleks QRS terdiri dari gelombang Q, R dan S dengan nilai lebar
normal yaitu 0,06-0,12 detik dan tingginya tergantung lead.
Gelombang Q normal memiliki kedalaman kurang dari 1/3 R dan lebar
kurang dari 0,04 detik.
Pada hasil EKG pasien, lebar kompleks QRS yaitu 0,08 detik yang artinya
kompleks QRS normal.
6. Segmen ST
Segmen ST diukur dari akhir gelombang S sampai awal gelombang T.
Segmen S-T normal memiliki bentuk isoelektris, sedangkan elevasi ST
menunjukkan adanya injuri/infark akut dan depresi ST menunjukkan
adanya iskemik.
Pada hasil EKG pasien, lead I, aVL, V5, dan V6 menunjukkan ST elevasi,
sehingga dicurigai pasien mengalami infark pada lateral.
7. Gelombang T
Gelombang T menggambarkan repolarisasi ventrikel.
Nilai normal gelombang T adalah < 1 mv (10 mm) di lead
dada/prekordial dan < 0,5 mv (5 mm) di lead ekstremitas.
Hasil EKG pasien menunjukkan:
a) V1: 0,1 mv; V2: 0,0 mv; V3: 0,0 mv ; V4: 0,1 mv ; V5: 0,1 mv; V6: 0,3 mv
b) Lead I: 0,3 mv ; Lead II: 0,0 mv ; Lead III: 0,1 mv
c) AVR: 0,1 mv; AVL: 0,1 mv ; AVF: 0,1 mv
Gelombang T mengalami abnormalitas.
8. Interval QT
Interval QT menggambarkan waktu yang diperlukan untuk
mendepolarisasi otot ventrikel sampai dengan mengadakan repolarisasi
kembali.
Interval QT diukur dari permulaan gelombang Q sampai akhir
gelombang T. Nilai normal interval QT adalah 0,38-0,46 detik.
QT memanjang menandakan hipokalsemia.
QT memendek biasanya ditemukan pada kasus takikardi atau
hipokalsemia.
Hasil EKG pasien menunjukkan interval QT 0,36 detik, artinya pasien
mengalami takikardi.
9. Aksis Jantung
Aksis normal : -30 sampai dengan +110 derajat
Deviasi aksis ke kiri (LAD) : -30 sampai dengan -90 derajat
Deviasi aksis ke kanan (RAD): +110 sampai dengan -180 derajat
Perhitungan aksis jantung pasien:
a. Selisih tinggi R dan S di Lead I = 17-1 = 16
b. Selisih tinggi R dan S di Lead aVF = 6-2 = 4
c. Jumlah kedua vector = 16+4 = 20 derajat ( Aksis normal)
Lead I
-30°
0°
20°
Kesimpulan: