Anda di halaman 1dari 4

Green School Bali, Sekolah Terhijau di

Dunia yang Menjadi Inspirasi


by Koran Yogya · 10/06/2016

Interior Green School

KORANYOGYA – Selama ini kita mengenal sekolah sebagai gedung dengan


fasilitas lengkap yang memadai sebagai media pembelajaran. Di era yang semakin
modern ini, semakin modern dan lengkap fasilitas di sekolah, orang akan
beranggapan akan semakin bagus dan efektif juga proses belajarnya.

Tetapi benarkah seperti itu adanya? Jarang sekali kita temukan seseorang yang masih
memikirkan lingkungan di era yang serba modern ini, termasuk konstruksi bangunan
yang bersahabat untuk lingkungan. Padahal, sangat penting bagi kita untuk menjaga
lingkungan demi berlangsungnya kehidupan yang harus ditanamkan pada generasi muda
sejak dini.

Di Indonesia, kita memiliki satu sekolah yang sangat bersahabat dengan lingkungan yaitu
Green School Bali, yang dibangun oleh John Hardy. Letaknya di Banjar Saren, Desa
Sibang Kaja, Abiansemal, Badung, sekitar 30 kilometer dari pusat Kota Denpasar. Green
School atau Sekolah Hijau ini bangunannya rata-rata menggunakan bahan alam seperti
bambu, alang-alang, dan tanah liat. Tidak hanya itu, perabotan di sekolah ini pun hampir
seluruhnya dari bambu, seperti meja, kursi, rak, lemari tempat menyimpan buku, dll.
Sedangkan atap bangunannya dibuat dari ilalang. Green School juga merupakan salah
satu bangunan bambu terbesar dan mendapat penghargaan sebagai sekolah terhijau di
dunia.
Suasana Kelas

Pembentukan ruang kelas di Green School ini tidak memiliki dinding pembatas, dengan
harapan para murid dan guru bisa lebih peka dan intim dalam menjalin hubungan edukasi
dan sosial dengan kualitas yang baik.  Bangunan ini juga tidak ada pendingin ruangan,
melainkan dengan kincir angin yang berada di terowongan bawah tanah.  Tenaga listrik
berasal dari biogas yang memanfaatkan kotoran hewan untuk nyala kompor dan
sebagainya. Tenaga listrik lainnya menggunakan panel surya, sehingga tidak boros dalam
penggunaan sumber energi elektrik.  Green School juga memiliki tambak udang dan
peternakan sapi, yang mendukung adanya sumber energi alami dan bahan bakar (biogas)
yang dapat digunakan tanpa polusi terlalu besar.

Kurikulum di sekolah yang telah diresmikan sejak tahun 2009 ini pun berbeda dengan
sekolah lainnya. Green School memili 3 aspek utama dalam kurikulumnya, yaitu Inggris-
Matematika-Sains. Green studies, dimana murid akan belajar tentang lingkungan dan
dunia ekologi, seperti menanam tanaman sendiri, minum dari air sumur yang dimurnikan,
mendaur ulang sampah, serta menggunakan toilet kompos yang mengubah kotoran
menjadi biogas. Creative Arts, fokus pada seni dan budaya dalam pengaruh lokal. 
Tujuannya adalah untuk membangun generasi muda untuk terus maju, tetapi tidak
menutup diri pada pembelajaran yang konvensional.

Namun, untuk bersekolah di Green School ini memang terbilang mahal, SPP sekitar US$
10.000 per tahun karena sekolah ini bertaraf internasional walaupun Bahasa Indonesia
masih tetap menjadi bahasa pengantar di Green School. Namun dengan tarif semahal itu,
murid dan para orang tua sangat puas dan terkesan dengan sistem pembelajaran dan
lingkungan yang ada. Green School juga menawarkan program volunteer dan internship
bagi siapapun yang tertarik, Anda dapat melihat selengkapnya disini,
www.greenschool.org. (Nadine)

Sumber : https://koranyogya.com/green-school-bali-sekolah-terhijau-di-dunia-yang-
menjadi-inspirasi/
Nama : Tiara Vianney Christina Sulle
Kelas / Nim : C / 1922112
Bangunan Green School di Bali sudah sangat terkenal karena keindahannya
mengunakan bambu sebagai bahan utama pembuatannya. Penggunaan bambu sebagai
bahan bangunan sangat berbeda dengan penggunaan kayu, sebab bambu memiliki rongga
di dalamnya dan tidak datar seperti kayu. Oleh karena itu, teknik penyambungan bambu
pun berbeda dengan teknik penyambungan kayu.
Berikut merupakan teknik penyambungan bambu :
 Hasil sambugan ini ditutup dengan tali ijuk warna hitam atau tali yang dibuat dari
serabut kelapa

Dapat dilihat pada bagian pagar jembatan diikatkan dengan tiang


menggunakan tali hitam

 Membuat lubang pada satu bambu. Ukurannya disamakan dengan diameter


bambu lain yang mau disatukan. Lubang tersebut digunakan untuk memasukan
bambu kedua agar tidak mengalami pergeseran.

Dapat dilihat bambu pada lantai 2 dilubangi sehingga bambu yang


berfungsi sebagai tiang dapat terus menjulang
Selain bahan bangunan yang menggunakan bambu, bangunan ini juga
mengunakan bambu sebagai bahan pembuatan meja, kursi dan ayunan.

Selain bambu, mereka menggunakan dedaunan kering (ilalang) sebagai atapnya.

Mereka juga menggunakan semen atau tanah liat untuk menyatukan cagak bambu.

Anda mungkin juga menyukai