1. Judul Penelitian : “ASPEG (Asbes Serat Batang Semu Pisang dan Eceng
Gondok Sebagai Alternatif Untuk Menambah Nilai Ekonomi)”
2. Ketua Pelaksana Kegiatan
a. Nama Lengkap : Ayu Zaliyanti
b. NISN : 0071128690
c. Asal Sekolah : MAN 1 Lamongan
d. Kelas : X / 10
e. Alamat Rumah : Ds. Sidomukti, Kec. Kembangbahu, Lamongan,
Jawa Timur
f. No. Telpon : +62 858-8113-5632
g. Email : beyu1945@gmail.com
3. Guru Pendamping
a. Nama Pembimbing 1 : Ibu Siti Aminah S.pd.MM
b. Nama Pembimbing 2 : Ibu Eli Tripuspita S.pd
4. Jangka Waktu Penelitian : 1 Bulan
Mengetahui,
Kepala MAN 1 Lamongan
NIP.
LEMBAR ORISINALITAS KARYA
Jurusan : Mipa
Asal Sekolah : MAN 1 Lamongan
Alamat : Jl. Veteran No. 43, Jetis. Kec. Lamongan, Kab. Lamongan
Dengan ini menyatakan bahwa karya tulis dengan judul “ASPEG (Asbes Serat
Batang Semu Pisang dan Eceng Gondok Sebagai Alternatif Untuk Menambah
Nilai Ekonomi)” yang ditulis untuk memenuhi sayarat pada semester ini adalah
benar-benar hasil karya penulis, bukan merupakan plagiat atau saduran dari karya
tulis orang lain. Apabila dikemudian hari pernyataan pernyataan ini tidak benar,
maka penulis bersedia menerima sanksi yang ditetapkan oleh bpk/ibu pembimbing.
Ayu Zaliyanti
NISN. 0071128690
ABSTRAK
Puji syukur kami haturkan atas kehadirat Allah Yang Maha Esa atas segala
rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan penelitian ilmiah
yang berjudul “ASPEG (Asbes Serat Batang Semu Pisang dan Eceng Gondok
Sebagai Alternatif Untuk Menambah Nilai Ekonomi)”.
Tidak lupa pula penulis menyampaikan terimakasih sebanyak-banyaknya
kepada:
1. Ibu Nur Endah Mahmudah, S.Ag, M.Pd.I selaku Kepala MAN 1 Lamongan
yang selalu memacu dan mendukung kami, untuk selalu berpartisipasi.
2. Ibu Stiti Aminah, S.Pd.MM. yang senantiasa memberikan bimbingan dan
arahan dalam peyelesaian penelitian ilmiah ini.
3. Agung Firdamansyah S.KOM yang juga senantiasa memberikan bimbingan
dan arahan dalam penyelesaian penelitian ilmiah ini.
5. Serta, teman-teman yang telah bekerja sama dalam penyelesaian penelitian
ilmiah ini, yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu.
Penulis menyadari bahwa penelitian ini belum sempurna dan masih banyak
kekurangan, oleh karena itu penulis berharap kritik dan saran yang membangun
guna kesempurnaan penelitian ilmiah ini menjadi baik.
Akhirnya, penulis berharap semoga penelitian ini bermanfaat bagi
pengembangan pengetahuan di masa mendatang.
2.1 Asbes
Asbes adalah bijih mineral alami yang termasuk bahan tambang serat
mineral silikat. Asbes memiliki ketahanan terhadap api serta panas dan zat
kimia yang terbuat dari serat filamen dan semen. Kekuatan pada serat asbes
melebihi ketahanan lebih dibanding dengan baja, namun teksturnya tetap
fleksibel. Asbes berbentuk gelombang yang berbentuk kecil maupun besar
dengan ukuran panjang dan tebal yang bervariasi. Atap asbes cenderung
panas karena menyerap matahari. Selain itu, partikel yang ada di lembaran
atap asbes dapat terhirup oleh manusia sehingga berbahaya bagi kesehatan
manusia. Namun, asbes sering digunakan oleh masyarakat Indonesia sebagai
atap rumah karena memiliki harga yang cukup terjangkau dan mudah
dipasang sehingga permintaan asbes meningkat.
Penjelasan :
1. Menyiapkan alat dan bahan
2. Menghaluskan serat : Dengan mengeringkan serat terlebih
dahulu kemudian menghaluskannya menggunakan blender
3. Mencampurkan semua bahan : mencampurkan semen putih,
air, serat batang semu pisang dan serat eceng gondok.
4. Mencetak adonan pada catakan : mencetak adonan yang
sudah dicampur menggunakan cetakan asbes
Dalam bab ini akan membahas mengenai analisa dan hasil penelitian untuk
menjawab rumusan masalah penelitian. Pembahasan ini terkait analisa penelitian,
pengujian, dan hasil dari penelitian
4.1 Cara Pembuatan
1. Menyiapkan alat dan bahan yang dibutuhkan
2. Mengeringkan serat batang semu pisang dan serat eceng gondok
3. Menghaluskan serat batang semu pisang dan serat eceng gondok
menggunakan blender hingga menjadi serbuk.
4. Menimbang semua bahan yang akan dicampur dengan perbandingan
1;3, 1;1, 3;1
5. Mencampurkan semua bahan sesuai perbandingan serat pada
masing-masing sampel dengan menambahkan 50 gram lem dan 20
gram semen putih.
6. Mencetak adonan pada cetakan
7. Menjemur hasil sampel dibawah sinar matahari
8. Pengeluaran sampel dari cetakan
9. Asbes siap digunakan
10. Menguji kelayakan
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan proses pembuatan asbes ASPEG diduga serat batang semu
pisang dan serat eceng gondok dapat digunakan sebagai bahan dasar pembuatan
asbes. Serat eceng gondok dan batang semu pisang memiliki kaadar air yang cukup
tinggi, sehingga memungkinkan sedikitnya serat yang akan terhirup oleh pengguna.
Pembuatan asbes ASPEG melalui proses pengeringan pada serat, menghalulskan
serat, pembuatan adonan asbes, pencetakan asbes, dan pengeringan asbes. Asbes
ASPEG telah melalui beberapa uji fisik seperti uji kelayakan , uji penyerapan air,
uji isolator panas, serta uji ketahanan terhadap perembesan air. Dari semua uji yang
telah dilakukan pada asbes ASPEG, dikethui asbes ASPEG memiliki sifat tampak,
penyerapan air, dan impermeabilitas. Selain itu asbes ASPEG memiliki presentase
penyerapan air 0,93% dengan volume air awal 500 ml dan asbes ASPEG tahan
terhadap rembesan air selama 30 jam dengan ukuran 12cm x 8cm. Pada uji isolator
panas asbes ASPEG akan mengalami kenaikan suhu 0,02̊C setiap temperatur diluar
rungan mengalami kenaikan suhu 4̊C. Jika dilihat dari hasil uji fisik dn kelayakan,
asbes ASPEG dapat diajdikan sebagai genteng atap rumah oleh masyarakat untuk
mengurangi modal konstruksi pembuatan rumah. dengan catatan serat yang akan
digunakan tidak terlalu halus. Agar dapat menghasilkan asbes yang lebih kuat dan
memiliki ketahanan terhadap rembesan air lebih tinggi serta tidak ada serat kecil
yang dapat terhirup oleh manusia sehingga menyebabkan asbestosis.
5.2 Saran
Bagi peneliti selanjutnya, saran yang dapat diberikan berkaitan dengan
penelitian ini diharapkan kepada peneliti selanjutnya untuk mengguakan serat
batang semu pisang dan eceng gondok dengan kondisi yang sangat kering, serta
dapat menggunakan alat yang lebih elusive untuk menghaluskan serat, sekaligus
memastikan bahwa serat yang di blend tidak terlalu halus agar dapat menghasilkan
asbes yang lebih kuat dan memiliki ketahanan terhadap rembesan air lebih tinggi
serta tidak ada serat kecil yang dapat terhirup oleh manusia sehingga menyebabkan
asbestosis.
DAFTAR PUSTAKA
Bibliography
Bogor, I. P. (2013). Serat Batang Pohon Pisang. 1-7.
Devi, A. R. (2010). Pemanfaatan Serat Batang Pisang Sebagai Bahan Dasar Pembuatan
Tas. 1-6.
Lubis, A. N. (2004). Peranan Saluran Distribusi dalam Pemasaran Produk dan Jasa. 1-15.
Pusat Data dan Teknologi Informasi Sekretariat Jendral, K. P. (2021). Infromasi Statistik
Infrastruktur PUPR 2021. 08.