Anda di halaman 1dari 18

MENGENAL BUDIDAYA TANAMAN APEL MALANG

MAKALAH
Disusun Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Mengikuti Ujian Praktek Bahasa Indonesia

Oleh

Aliviantika Suherman
NIS 161710095

PROGRAM ILMU PENGETAHUAN SOSIAL (IPS)


SMA YAS BANDUNG
2018
Mengenal Budidaya Tanaman Apel Malang
Oleh :
ALIVIANTIKA SUHERMAN
NIS 161710095

Disetujui Oleh :
Pembimbing Kelompok VII

PEMBIMBING I

CANTIKA SETYA PERMATASARI S.Si

PEMBIMBING II

HERI IWAN, S.Pd

Disyahkan Oleh :
Kepala SMA YAS Bandung

Drs. USMAN, M.Si.


KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami panjatkan kepada Allah SWT, Yang telah memberi
kemudahan kepada saya dalam menyelesaikan tugas makalah yang berjudul
“MENGENAL BUDIDAYA TANAMAN APEL MALANG”.

Makalah ini disusun untuk memenuhi syarat ujian praktek. Saya sangat
menyadari bahwa penelitian ini jauh dari sempurna dan banyak menemui
tantangan dalam penyusunannya. Namun, Saya telah berusaha menyusun
penelitian ini secara maksimal dan sebaik mungkin.

Penyusunan makalah ini tidak terlepas dari bantuan dan dukungan dari
berbagai pihak. Karena itu, saya ingin mengucapkan banyak terimakasih kepada:

1. Orang tua yang selalu memberikan do’a sehingga saya diberikan


kemudahan dalam menyelesaikan makalah ini.
2. Ibu Cantika Setya Permatasari, S.Si selaku pembimbing dan wali kelas
yang telah banyak memberikan arahan dan masukan selama proses
bimbingan berlangsung.
3. Bapak Heri Iwan,S.Pd selaku pembimbing II yang telah memberikan
arahan dan masukan selama proses bimbingan berlangsung.
4. Bapak Drs. Usman, M.Si. Selaku Kepala SMA YAS Bandung.
5. Ibu/bapak Guru SMA YAS bandung yang telah membimbing dengan
ikhlas dan memberikan ilmu pengetahuan kepada kami selaku siswa
siswi SMA YAS bandung.
6. Seluruh kerabat, teman kelas XI IPS 2, dan sahabat yang telah
mendukung saya.

Semoga Allah SWT dapat membalas kebaikan mereka, Amin.

Kritik dan saran yang ada relevansinya dalam penyempurnaan tugas penelitian
ini sangatlah diharapkan untuk perbaikan berikutnya.
Bandung , Januari 2018

Penulis
DAFTAR ISI

LEMBARAN PENGESAHAN ............................................................................. i


KATA PENGANTAR .......................................................................................... ii
DAFTAR ISI ....................................................................................................... iii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang .......................................................................................
1.2 Rumusan Masalah ..................................................................................
1.3 Tujuan Penelitian ....................................................................................
1.4 Lokasi dan Waktu Penelitian ..................................................................
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Sejarah Tanaman Apel Secara Umum ....................................................
2.2 Varietas Buah Apel..................................................................................
2.3 Manfaat Buah Apel ................................................................................
BAB III PEMBAHASAN
3.1 Sejarah Masuknya Tanaman Apel di kota Malang .................................
3.2 Proses Budidaya Tanaman Apel di kota Malang ....................................
3.3 Keuntungan Tanaman Apel di kota Malang ...........................................
BAB IV PENUTUP
4.1 Kesimpulan .............................................................................................
4.2 Saran ......................................................................................................
LAMPIRAN – LAMPIRAN
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG

Kota Batu, Malang merupakan salah satu kota yang terletak di provinsi
Jawa Timur, Indonesia. Kota ini adalah kota terbesar kedua di Jawa Timur setelah
Surabaya.
Kota Batu, Malang termasuk sebagai kota pendidikan dengan berbagai
perguruan tinggi terbaik. Selain itu, daerah ini merupakan daerah pertanian dan
perkebunan yang subur dan dikenal sebagai wisata alam yang dikelilingi oleh
pegunungan serta udara yang sejuk.
Kota Batu selain terkenal dengan wisata pegunungan, kota ini terkenal
dengan industri apel, dan merupakan sektor pertanian yang dijalankan menurut
metode budidaya.
Berdasarkan keberhasilan ini, Kota Batu membanggakan industri
“agrowisata” yang memberikan para wisatawan bisa berpengalaman dalam
pemetikkan buah apel di kebun.
Sehingga Kota Batu dijadikan salah satu proses kegiatan study lapangan
untuk mengungkap fakta dalam proses pengumpulan keterangan atau data secara
langsung dilapangan.
Dalam kegiatan study lapangan ini, Saya ditinjau untuk melaksanakan
tugas penelitian sebuah makalah yang berjudul “MENGENAL BUDIDAYA
APEL MALANG”.
1.2 RUMUSAN MASALAH

Pada study lapangan ini, penulis membatasi masalah-masalah yang


akan di bahas, diantaranya :

1.2.1 Bagaimana sejarah masuknya tanaman apel di Kota Malang?


1.2.2 Bagaimana proses budidaya tanaman apel Masyarakat Petani di Kota
Malang ?
1.1.1 Apa saja keuntungan buah apel terhadap Masyarakat Petani di Kota
Malang?

1.2 TUJUAN PENELITIAN

Pada study ini, penulis memiliki tujuan pada penelitian ,


diantaranya :
1.2.1 Melatih peserta didik dalam penyusunan makalah.
1.2.2 Mengetahui asal mula sejarah buah apel di kota malang.
1.2.3 Memberi wawasan dalam proses budidaya apel di kota malang.

1.4 LOKASI DAN WAKTU PENELITIAN

Pelaksanaan kegiatan Study Lapangan SMA YAS Bandung ini


berlangsung pada tanggal 11 Febuari 2018 sampai dengan 15 febuari 2018 di
Yogyakarta, Malang, dan Bromo. Dan berlokasi di Jawa Tengah dan Jawa Timur.
BAB II

KAJIAN PUSTAKA

2.1 SEJARAH TANAMAN APEL SECARA UMUM

Kata apel berasal dari bahasa inggris kuno yaitu aeppel. Buah apel sendiri
telah ada dan menjadi komoditi manusia lebih dari 4000 tahun.Sejarah buah apel
di Indonesia pertama kali di tanam di Asia Tengah, kemudian berkembang luas di
wilayah yang lebih dingin.
Apel yang di budidayakan memiliki nama ilmiah, yaitu Malus Domestica.
Menurut sejarahnya ini merupakan keturunan dari Malus Sieversii dengan
sebagian dari Malus Sylvestris (apel hutan/apel liar) yang ditemukan hidup secara
liar di pegunungan Asia Tengah.
Namun demikian, berdasarkan penelusurannya, sebagian ahli sejarah
mengatakan bahwa apel berasal dari wilayah barat daya Asia. Ahli lain
mengungkap bahwa apel berasal dari Khazakhtan di Asia Tengah. Hingga saat ini,
belum ada yang memastikan dimana wilayah pertama kali pohon apel ditanamkan.
Riwayat yang tertulis jelas muncul di abad ke-13 sebelum masehi. Saat itu,
Ramses II mendorong rakyatnya agar apel ditanam di Delta sungai Nil.
Selanjutnya, apel ditanam di lembah Rhine hingga muncul beberapa jenis apel.
Setelah itu, apel terus tumbuh di banyak wilayah.
Saat Inggris menjajah wilayah Amerika di tahun 1600-an, tanaman apel
ikut menyertainya. Di awal tahun 1622, kerajaan Inggris mengirimkan bibit pohon
apel dalam jumlah banyak ke Amerika. Dari sini mulainya budidaya apel tumbuh
di Amerika.
Perkebunan komersial buah apel baru mulai dikenal tahun 1937. William
Prince Nursery tercatat sebagai kebun apel komersial pertama yang menyebarkan
buah apel keseluruh dunia.
Tanaman buah apel ini masuk ke Indonesia sekitar tahun 1930-an dibawa
oleh orang Belanda bernama Kreben dari Australia.Kemudian, menanamnya di
daerah Nongkojajar (Kabupaten Pasuruan).
Pada tahun 1953, (Lembaga Penelitian Hortikultura) mendatangkan
beberapa jenis apel dari luar negeri, termasuk Rome Beauty dan Princess Noble.
Apel di Indonesia termasuk diminati oleh hampir seluruh mancanegara,
misalnya seperti Jepang, Singapura dan Malaysia. Mereka menyukai apel
Indonesia, karena apel tropis dari Indonesia rasanya lebih enak dan segar.
Hingga saat ini, apel semakin banyak membanjiri pasar. Hingga pada
tahun 2004 sudah ditanam dilahan yang sangat luas dan tersebar di 91 Negara,
termasuk Indonesia. Dan buah apel dikatakan sebagai buah yang paling banyak
dibudidayakan di dunia, seperti Indonesia. Dan apel sekarang berkembang
keseluruh dunia
2.2 VARIETAS BUAH APEL
Mengenai varietas buah apel lokal asli di Indonesia, maka akan tertuju
pada suatu daerah di Jawa Timur yang memiliki julukan Kota Batu.Kota
Malang merupakan kota yang dikenal sebagai kota apel, karena disana
banyak petani yang membudidayakan macam varietas buah apel di
Indonesia.
Jenis varietas apel yang sangat terkenal di Indonesia, salah satunya
dari Kota Malang, yaitu :
2.2.1 APEL MANALAGI

Gambar 1. Apel Manalagi


Apel Manalagi adalah jenis apel lokal yang memiliki rasa
paling manis diantara jenis apel lokal lainnya.Buah apel ini
berwarna hijau kekuningan, aromanya harum. Akan tetapi jenis
ini memiliki tekstur daging yang keras.
Keunggulan apel Manalagi memiliki daya tahan cukup
lama, sekitar satu bulan, sehingga bisa dijadikan oleh – oleh jika
berkenjung ke Malang, karena banyak ditanam di kota Batu,
Malang.

2.2.2 APEL ROME BEAUTY


Gambar 2. Apel Rome Beauty

Apel jenis ini memiliki warna buah yang hijau dengan


bintik warna merah. Bentuknya sedikit bulat dengan lekukan
dibagian ujung dan relatif dalam.
Rome Beauty daging buahnya sedikit keras tetapi jika
dimasak dipohon, buah nya terasa lebih renyah. Tetapi rasanya
buah ini sedikit masam. Karena masam, jenis apel ini banyak
dipergunakan untuk bahan pembuatan sari apel.

2.2.3 APEL GRANNY SMITH

Gambar 3.Apel Granny Smith

Apel Granny Smith memiliki warna hijau dengan bintik –


bintik putih. Rasanya asam dan sangat cocok jika dibuat menjadi
minuman jus apel.Apel Granny Smith sudah jarang ditanam di
Malang, karena kalah potensial dengan varietas import yang
dalam beberapa tahun mengalahkan pasaran lokal. Namun, buah
ini masih bisa ditemukan didaerah lain.

2.2.4 APEL ANNA


Gambar 4. Apel Anna

Apel Anna ini merupakan salah satu jenis apel yang


menjadi primadona dan jenis apel yang eksotik, Karena memiliki
ukuran yang besar dan berwarna merah merona.Apel Anna
memiliki rasa kombinasi asam dan manis. Daging buahnya lunak
tetapi memiliki isi yang padat. Bentuk apel Anna seperti
trapesium terbalik. Kulitnya tipis, membuat apel ini tidak
bertahan lama seperti apel Manalagi.

2.2.5 APEL WANGLIN

Gambar 5. Apel Waglin


Jenis apel ini memiliki warna yang hampir sama dengan
Granny Smith. Apel Wanglin memiliki warna hijau dengan bintik
– bintik hitam.Buah ini memiliki rasa yang manis dan segar. Apel
Wanglin ini hasil dari persilangan antara buah Manalagi dan buah
Pear. Namun, apel ini termasuk buah langka. Buah ini jarang ada
yang menanamkan. Jika ada yang menanam, terkadang lebih
banyak di konsumsi sendiri oleh penanam. Karena memang apel
ini merupakan jenis hasil buah persilangan bukan varietas yang di
komersilkan.
2.3 MANFAAT BUAH APEL
Mengenai beberapa Manfaat buah apel , yaitu :
2.3.1 Kanker : buah Apel dikenal memiliki Sifat anti kanker,
yang dimana sangat baik dimakan untuk mencegah
terjadinya kanker

2.3.2 Kolestrol : buah Apel dikenal memiliki banyak serat larut,


yang berguna untuk menyerap kolestrol jahat pada tubuh.

2.3.3 Kekebalan Tubuh : buah Apel dikenal memiliki kandungan


yang dimana kandungan ini akan sangat berguna dalam
meningkatkan sistem kekebalan tubuh.

2.3.4 Asma : kandungan pada buah ini sangat berguna dalam


mencegah terjadinya penyakit asma.

2.3.5 Gula Darah : serat pada buah Apel sangat berguna untuk
mengendalikan gula darah pada tubuh.

2.3.6 Racun : kandungan Mineral dan Vitamin pada buah Apel


sangat berguna untuk mengeluarkan racun yang ada pada
tubuh.

2.3.7 Berat Badan : Apel mengadung kandungan Serat dan Kalori


yang rendah. Ini sangat berguna untuk menstabilkan dan
menurunkan berat badan.

2.3.8 Kotoran Menempel pada Kulit : buah Apel dapat


digunakan sebagai masker bahan alami dalam mengangkat
kotoran yang menempel pada kulit.

2.3.9 Kantung Mata : mengkonsumsi rata – rata buah Apel,


sangat berguna untuk menghilangkan kantung pada mata.

2.3.10 Kulit Kepala : buah Apel bisa mengatasi masalah pada kulit
kepala dengan menghaluskan buah Apel kemudian di
oleskan di kulit kepala.

2.3.11 Rambut : kandungan vitamin pada buah Apel berguna


dalam menjaga kesehatan rambut
2.3.12 Kulit terkena Matahari : jika memiliki masalah pada kulit
yang terkena sinar matahari ini bisa membahayakan
kesehatan kulit, terutama kulit dapat terbakar, kering
bahkan kusam. Dengan buah apel hanya perlu
menggunakan masker Apel pada kulit.

2.3.13 Gigi : kandungan pada buah Apel sangat berguna untuk


membersihkan kotoran noda pada gigi dan memutihkan
gigi secara alami.

2.3.14 Katarak : vitamin yang ada pada buah sangat berguna


dalam membantu menghindari penyakit katarak.

2.3.15 Wasir : serat yang ada pada buah Apel berguna dalam
membantu pencegahan terhadap wasir.

BAB III
PEMBAHASAN
3.1 SEJARAH MASUKNYA TANAMAN APEL DI KOTA MALANG
Sejarah tanaman apel Batu tidak terlepas dari peran pemerintah kolonial
Belanda. Pusat keragaman Genus Malus adalah di Turki Timur. Pohon apel
mungkin merupakan tumbuhan awal yang menjadi tanaman pertanian, buah-
buahannya diperbaiki melalui proses seleksi selama ribuan tahun.
Apel musim dingin yang dipetik pada akhir musim gugur dan di simpan di
suhu yang sedikit melebihi titik beku, telah menjadi makanan penting di Asia dan
Eropa selama ribuan tahun, salah satunya Amerika sejak kedatangan bangsa
Eropa.Apel dibawa masuk ke Amerika Utara bersama kolonis pada abad ke-17.
Pada abad ke-20 proyek irigasi di negeri Washington dilancarkan untuk memacu
pembangunan industri buah apel dengan bernilai ribuan juta Dolar, yang
dipelopori oleh spesies apel.
Hingga abad ke-20, petani menyimpan apel dalam bilik-bilik antibeku
pada musim dingin untuk mereka jual sendiri. Transportasi apel segar oleh kereta
dan jalan yang terus berkembang berhasil menghilangkan kebutuhan untuk
penyimpanan.
Apel yang di temukan hidup secara liar di pegunungan Asia Tengah di
Kazakhstan, Kirgiztan, Tajikistan, Xinjiang dan Cina, mulai memasuki Indonesia
sekitar tahun 1930-an dibawa oleh orang Belanda dari Australia kemudian
menanamnya di Nongkojajar (Kabupaten Pasuruan).
Pada tahun 1953 (Lembaga Penelitian Holtikultura) mendatangkan
beberapa jenis apel dari luar negeri, termasuk Rome Beauty dan Princess Noble.
Selanjutnya, sejak tahun 1960 tanaman apel sudah banyak ditanam di Kota Batu
untuk menggantikan tanaman jeruk yang mati terserang penyakit.
Apel dapat tumbuh dengan baik di dataran tinggi dengan ketinggian 700-
1.200 mdpl. Di dataran rendah tanaman apel sangat sulit untuk berbunga. Maka
dari itu, tanaman apel terus berkembang hingga sekarang di dataran tinggi Kota
Batu, Poncokusumo (Malang) dan Nongkojajar (Pasuruan) dan masa kejayaan
tanaman apel sekitar pada tahun 1970-an.
Sejarah apel di indonesia dimulai sejak didatangkan dari Australia pada
tahun 1934 dan pertama ditanamkan di Desa Tebo Pujon Malang sebanyak 20
varietas (Kusumo dan Surahmat, 1974) dan dalam perkembangannya Batu,
Malang dan Nongkojajar Pasuruhan Jawa Timur menjadi daerah sentra produksi
apel di Indonesia dimana tanaman apel telah di usahakan petani sekitar 1950 dan
setelah 1960 tanaman apel berkembang pesat.
Selama tahun 1984-1988 tanaman apel di Jawa Timur menunjukan
perkembangan yang pesat, pada tahun 1984 terdapat 7.303.372 pohon,
berkembang menjadi 9.047.276 pada tahun 1988 atau meningkat 4,7% pertahun
sedangkan produksinya meningkat 17,5% pertahunnya. Namun, pada tahun 2004
pohon apel berjumlah 2 juta pohon dan hanya menghasilkan produktivitas 46 ribu
ton pertahun.
Pada tahun 1985 di daerah Kota Batu, Malang. diberitakan bahwa hampir
90% tanaman apel di Kota Batu terserang jamur.Seiring perkembangan apel yang
meningkat di Jawa Timur munculnya berbagai serangan hama dan penyakit utama
tanaman apel yang sebagian besar bisa diatasasi oleh petani, akan tetapi penyakit
selalu muncul silih berganti.

3.2 PROSES BUDIDAYA TANAMAN APEL DI KOTA MALANG


Tanaman apel ini merupakan tanaman yang dapat tumbuh di dataran
tinggi, selain itu tanaman ini banyak yang meminati dan permintaan semakin
meningkat. Sehingga tanaman ini banyak di budidayakan disalah satu daerah Kota
Batu, Malang. Berikut proses budidaya tanaman apel :
3.2.1 SYARAT TUMBUH
3.2.1.1 Iklim
 Tanaman ini sangat baik pada curah hujan 1.000-2.000 mm pertahun.
 Tanaman ini sangat membutuhkan cahaya matahari hingga 50-60%.
 Tanaman ini membutuhkan suhu 16-27 ̊C
 Tanaman ini membutuhkan kelembapan mencapai 75-85%
3.2.1.2 Media Tanam
 Tanah banyak mengandung bahan organik, subur dan gembur.
 Tanah memiliki pH tanah 6-7
 Memiliki banyak kandungan air dan saluran air baik.
 Ketinggian penanaman mencapai 700-1.200 mdpl.
3.2.2 PEMBIBITAN
Tanaman apel dapat digunakan dengan cara vegetatif dan generatif.
Namun secara umum penanaman tanaman apel menggunakan vegetatif, Karena
sangat mudah dan tidak memakan waktu lama. Semua dilakukan dengan
menggunakan okulasi atau penempelan, sambungan dan stek.
3.2.2.1 Syarat Benih
Batang bawah menggunakan batang liar, kuat dan perakaran luas.
Memiliki daya tumbuh yang tinggi, sedangkan mata tunas berasal dari
batang tanaman apel yang sangat berkualitas atau sehat dan memiliki sifat
unggulan.
3.2.2.2 Persiapan Benih
Persiapan ini dilakukan agar mendapatkan sebuah hasil yang
sangat maksimal dan berkualitas. Hal ini di lakukan dengan cara
penempelan, penyambungan atau stek.
3.2.3 TEKNIK PEMBIBITAN
3.2.3.1 Penempelan (Budding)
 Pilih mata tempel dari batang sehat yang berasal dari pohon apel
varietas unggul yang telah terbukti ke unggulannya. Caranya dengan
menyayat mata tempel beserta kayunya sepanjang 2,5-5cm.
 Buat lidah kulit batang yang terbuka pada bagian bawah dengan
ukuran ± 20 cm dari pangkal batang dengan ukuran yang disesuaikan
dan lidah diungkir dari kayunya lalu di potong setengahnya.
 Masukkan mata tempel ke dalam lidah batang bawah sehingga
menempel dengan baik, kemdian ikat tempelan dengan pita plastik
putih dengan seluruh bagian tempelan.
 Setelah 2-3 Minggu, ikatan tempelan dapat dibuka dan disemprot dan
belah dengan (ZPT). Sehingga tempelan yang sudah jadi mempunyai
tanda mata tempel berwarna hijau segar dan melekat
3.2.3.2 Penyambungan (Grafting)
 Batas atas (Entres) berupa cabang (Pucuk Cabang Lateral).
 Batang bawah di potong pada ketinggian 20 cm dari leher akar.
 Potong pucuknya dan belah bagian tengah batang bawah dengan
panjang 2-5 cm.
 Cabang entres di potong sepanjang 15 cm (3 mata) Dan dauny di
buang, Kemudian pangkal batang atas di iris berbentuk baji. Dan
panjang irisan sama dengan panjang belahan batang bawah.
 Batang atas di sisipkan kedalam batang bawah, sehingga kambium
keduanya dapat bertemu.
 Ikat sambungan dengan tali plastik serapat mungkin.
 Tutupkan setiap sambungan dengan kantung plastik, kemudian setelah
berumur 2-3 minggu kantung plastik bisa dibuka untuk melihat
keberhasilan sambungan.
3.2.3.3 stek
Stek apel liar berukuran panjang 15-20 cm (Diameter seragam dan
lurus), sebelum di tanam bagian bawah stek di celupkan ke larutan
Roton F untuk merangsang pertumbuhan Akar. Dan jarak penanaman
(30 x 25 cm) tiap bedengan ditanami dua baris, dan stek siap diokulasi
pada umur 5 bulan, dan diameter batang 1 cm dan perakaran cukup
berat.
3.2.4 PEMELIHARAAN PEMBIBITAN
Pemeliharaan batang bawah meliputi :
3.2.4.1 Pemupukan
Jenis pupuk yang digunakan berupa pupuk organik atau pupuk
kandang anorganik. Pemupukan pada tahun pertama dan kedua yaitu 15-
30 kg pupuk organik, urea 100 gram, TSP 50 gram dan ZK 20 gram.
3.2.4.2 Penyinganan dan Pembubunan
Penyiangan dilakukan pada gulma atau tanaman pengganggu
lainnya yang ada disekitar tanaman apel Malang, bersama dengan kegiatan
pembubunan guna meninggikan tanah kembali..
3.2.4.3 Pemangkasan
Pemangkasan tanaman apel Malang dilakukan sejak umur 3 bulan
hingga mendapatkan bentuk yang di inginkan atau sekitar umur 4-5 tahun.
Bagian yang di pangkas yaitu bibit yang baru ditanam setinggi 80 cm,
tunas yang tumbuh dibawah 60 cm, tunas ujung ruas pucuk, 4-6 mata dan
bekas tangkai buah, cabang yang terserang penyakit dan tidak produktif,
cabang yang menyulitkan pelengkungan, serta ranting atau daun yang
menutup buah.
3.2.5 PENANAMAN TANAMAN APEL
3.2.5.1 Menentukan Pola Tanam
Untuk cara penanaman yang baik harus melakukan penjarakan
tanam yang baik sekitar (3 x 4 cm) atau (2 x 3 cm). Tergantung dengan
varietas pada tanaman apel.
3.2.5.2 Pembuatan Lubang Tanam
Lubang tanam pada tanaman apel yaitu 50 x 50 x 50 sampai
dengan 1 x 1 x 1 meter. Kemudian tanah pada permukaan di beri dengan
pupuk kandang sampai tercampur dengan rata.
3.2.5.3 Cara Penanaman
Penanaman dilakukan ketika musim hujan atau musim kemarau.
Hal ini di lakukan dengan cara memasukan bibit pada lubang yang akan di
tanam, lalu masukan tanah permukaan yang sudah di e puk kandang dan
benam.
3.2.6 HAMA DAN PENYAKIT TANAMAN APEL
Hama yang selalu menyerang tanaman apel yaitu kutu hijau, tungau, strip,
ulat daun, dan lalat buah. Pengendalian untuk hama biasanya dilakukan sanitasi
atau penyemprotan insektisida.
Sedangkan penyakit yang menyerang tanaman apel yaitu penyakit embun
tepung, penyakit bercak daun dan busuk akar. Pengendalian penyakit ini biasanya
menggunakan penyemprotan fungisida.
3.2.7 PANEN
Secara umum tanaman apel dapat di panen pada umur 4-5 bulan
tergantung dengan perbanyakkan pada tanaman dan varietasnya. Pemanen pada
tanaman apel di lakukan dengan cara memetik buah langsung dan memisahkan
buah yang berkualitas dan tidak berkualitas dalam wadah yang berbeda.

3.3 KEUNTUNGAN BUAH APEL TERHADAP MASYARAKAT PETANI


Keuntungan buah apel sangat banyak sekali, diantaranya dapat menjadikan
peluang usaha khususnya didaerah sekitarnya yang tentunya memang untuk
mengurangi jumlah pengangguran. Dengan biaya hidup yang relatif murah di
banding kota besar, para petani enak bekerja sebagai juru petik apel sehingga
pendapatan itu cukup mensejahterahkan mereka.
Selain itu banyak inovasi terbaru dari olahan buah apel itu sendiri yang
tentunya akan menambah ke unikan dan cita rasa seperti keripik apel, dodol apel,
sari apel dan masih banyak lagi.
Disamping itu, penghasilan dari apel cukup besar, dengan adanya konsep
petik apel pasti akan menarik para wisatawan untuk berkunjung entah dalam
rangka kunjungan rekreasi ataupun wisata edukasi, dan itu bisa menguntungkan
semua orang yang terlibat. jika semua ini dikembangkan maka akan banyak sekali
keuntungan bagi para masyarakat petani didaerah tersebut. Adanya dukungan
untuk mempromosikan wisata petik apel dapat mendorong pemelik kebun lebih
giat dalam merawat dan membudiaya tanaman apel.

Anda mungkin juga menyukai