Anda di halaman 1dari 16

Jurnal PRIMATIKA, Volume 11, Nomor 1, November 2022

EKSPLORASI ETNOMATEMATIKA PADA ALAT MUSIK TRADISIONAL


SULING SUNDA
Marcus Wilmarch Apunasa1)
Monica Aellycia Pramitha Aldika1)
Melania Taradiva Tyarastri Sanjaya1)
Adhi Surya Nugraha, S.Pd., M.Mat1)
Program Studi Pendidikan Matematika, Universitas Sanata Dharma
1)

Email: marcusapunasa@gmail.com

ABSTRAK
Etnomatematika adalah pengintegrasian budaya ke dalam matematika. Salah satu
budaya yang dapat dikaji aspek matematikanya adalah alat musik tradisional Suling
Sunda. Penelitian ini bertujuan untuk : 1) Mengetahui sejarah/filosofi dari Suling Sunda,
2) Mendeskripsikan karakteristik bentuk Suling Sunda, 3) Mendeskripsikan hasil kajian

Eksplorasi Etnomatematika Pada Alat Musik Tradisional Suling Sunda 1


Marcus Wilmarch – Monica Aellycia – Melania Taradiva – Adhi Surya Nugraha
Jurnal PRIMATIKA, Volume 11, Nomor 1, November 2022

aspek fundamental yang terdapat dalam Suling Sunda. Penelitian ini menggunakan
pendekatan kualitatif, studi pustaka dan data lapangan. Objek penelitian ini adalah alat
musik tradisional Suling Sunda. Teknik pengumpulan data dan pengembangan instrumen
yang digunakan adalah studi pustaka dan wawancara. Data yang telah diperoleh akan
dikaji berdasarkan enam aspek fundamental Bishop. Hasil dari penelitian ini adalah : 1)
Suling Sunda adalah alat musik yang dikenal dalam karawitan Sunda sejak abad-19, 2)
Suling Sunda terdiri dari Suling lubang enam dan lubang empat yang penampangnya
berbentuk tabung tanpa alas dan tutup, 3) Aspek fundamental matematis yang terdapat
dalam Suling Sunda adalah aspek counting, terdapat pengukuran, perbandingan dan
pencacahan; Aspek locating, terdapat jarak, operasi hitung, dan kekongruenan; Aspek
measuring, terdapat luas bangun datar, luas permukaan bangun ruang; Aspek designing,
terdapat logika matematika; Aspek playing, terdapat barisan aritmatika serta Aspek
explaining, terdapat logika matematika.

2 Eksplorasi Etnomatematika Pada Alat Musik Tradisional Suling Sunda

Marcus Wilmarch – Monica Aellycia – Melania Taradiva – Adhi Surya Nugraha


Jurnal PRIMATIKA, Volume 11, Nomor 1, November 2022

Kata kunci: Etnomatematika, Suling Sunda, Aspek Fundamental.

ABSTRACT
Ethnomathematics is the integration of culture into mathematics. One of the
cultures that can be studied in terms of mathematics is the Sundanese traditional flute.
This study aims to: 1) Know the history/philosophy of the Sunda Flute, 2) Describe the
characteristics of the Sunda Flute form, 3) Describe the results of the study of the
fundamental aspects contained in the Sunda Flute. This research uses a qualitative
approach, literature study and field data. The object of this research is the traditional
Sundanese Flute musical instrument. The data collection and instrument development
techniques used were library research and interviews. The data that has been obtained
will be analyzed based on the six basic aspects of Bishop. The results of this study are: 1)
Sundanese flute is a musical instrument known in Sundanese karawitan since the 19th
century, 2) Sundanese flute consists of a six-hole and four-hole flute whose cross section
is a tube without a bottom and a cover. , 3) The basic aspects of mathematics contained
in Sundanese Flute are aspects of counting, measurement, comparison and enumeration;
Aspects of locating, there are distances, arithmetic operations, and congruence; Aspects
of measurement, there is a flat wake area, surface area wake up space; Aspects of design,

Eksplorasi Etnomatematika Pada Alat Musik Tradisional Suling Sunda 3


Marcus Wilmarch – Monica Aellycia – Melania Taradiva – Adhi Surya Nugraha
Jurnal PRIMATIKA, Volume 11, Nomor 1, November 2022

there is mathematical logic; Aspects of playing, there are arithmetic sequences and
aspects of explaining, there is mathematical logic.

Keywords: Ethnomathematics, Sundanese Flute, Fundamental Aspect.

4 Eksplorasi Etnomatematika Pada Alat Musik Tradisional Suling Sunda

Marcus Wilmarch – Monica Aellycia – Melania Taradiva – Adhi Surya Nugraha


Jurnal PRIMATIKA, Volume 11, Nomor 1, November 2022

PENDAHULUAN gamelan, dan tembang Sunda, serta


sebagai instrumen solo untuk mengiringi
Negara Indonesia adalah negara
nyanyian dengan suara rendah maupun
kepulauan terbesar di dunia. Pada
suara tinggi. Manfaat dari suling sunda ini
Undang-undang no 6 Tahun 1996 tentang
dapat dikatakan bahwa Suling Sunda
perairan Indonesia, jumlah pulau di
memiliki ciri khas tersendiri. Ciri khas
Indonesia adalah 17.508 pulau.
alat musik (suling Sunda) ini terdapat
Banyaknya pulau yang ada di Indonesia
pada bagian suling yang berupa lubang
menjadikan Indonesia kaya akan
kecil, dimana lubang ini berfungsi sebagai
keberagaman. Keberagaman budaya yang
tempat mengatur nada yang ingin
ada di Indonesia antara lain meliputi
dihasilkan. Nada yang dihasilkan Suling
budaya, ras, bahasa, kepercayaan/agama,
Sunda berasal dari udara yang ditiupkan
serta suku bangsa. Menurut Badan Pusat
melalui ujung instrumen alat musik
Statistik (2015), Indonesia memiliki 1.340
dipengaruhi oleh posisi jari dan kecepatan
suku bangsa. Selain itu, menurut Hastuti,
aliran udara yang ditiupkan ke suling.
dkk (2013:8) Indonesia tercatat memiliki
Terdapat 4 nada skala pada Suling sunda
sekitar 67.000 warisan budaya. Hal ini
yaitu pelog degung, madenda atau sorog,
dapat kita lihat sendiri dimana setiap suku
slendro, dan mandalungan. Budaya yang
bangsa di Indonesia memiliki ciri khas
terdapat pada alat musik Suling Sunda
adat budayanya masing-masing, seperti
dapat dimanfaatkan untuk proses
tarian, baju adat, rumah adat, senjata
pembelajaran matematika, contohnya
tradisional hingga keberagaman alat
pada saat materi bangun datar khususnya
musik tradisional. Salah satu suku di
lingkaran dapat dikaitkan pada suling
Indonesia yang terkenal memiliki banyak
sunda karena terdapat lubang berbentuk
kesenian ialah Suku Sunda yang berada di
lingkaran pada suling, bisa juga mengenai
Pulau Jawa tepatnya Jawa Barat.
materi kesebangunan karena lubang yang
Jawa Barat merupakan salah satu
dibuat di suling sama besarnya.
wilayah di Indonesia yang memiliki
Matematika adalah salah satu
beragam instrumen musik. Instrumen
bagian dari budaya. Edward Burnett Tylor
musik Jawa Barat ini dapat berupa
(Syakhrani & Kamil, 2022) mengatakan
instrumen yang terbuat dari logam
bahwa kebudayaan adalah sistem
maupun instrumen yang terbuat dari
kompleks mencakup pengetahuan,
bambu. Instrumen musik yang terbuat dari
kepercayaan, kesenian, moral, hukum,
bambu memiliki banyak jenis serta fungsi
adat istiadat, kemampuan, dan kebiasaan-
yang berbeda-beda. Salah satu instrumen
kebiasaan yang didapatkan oleh manusia
musik khas Jawa Barat (Sunda) yang
sebagai anggota masyarakat. Matematika
terbuat dari bambu ialah Suling Sunda.
dan budaya merupakan dua hal yang
Suling Sunda merupakan alat musik
dapat saling terkait dalam kehidupan
tiup tradisional yang terbuat dari bambu
sehari-hari. Indonesia memiliki beragam
tamiang dengan diameter kecil yang
kebudayaan yang dapat diintegrasikan ke
diberi lubang. Suling Sunda ini biasanya
dalam matematika. Matematika adalah
digunakan untuk mengiringi kecapi,
Eksplorasi Etnomatematika Pada Alat Musik Tradisional Suling Sunda 5
Marcus Wilmarch – Monica Aellycia – Melania Taradiva – Adhi Surya Nugraha
Jurnal PRIMATIKA, Volume 11, Nomor 1, November 2022

bentuk budaya yang dapat diintegrasikan kelompok professional dan sebagainya.


pada seluruh kehidupan masyarakat. Hal Peranan etnomatematika dalam
tersebut bisa juga diartikan bahwa dalam pendidikan matematika adalah untuk
budaya dapat ditemukan konsep menunjukkan bahwa etnomatematika
matematika yang dapat dikaji, sehingga menyediakan pendidikan matematika
bisa diperjelas bahwa matematika dan dengan kerangka kerja penting yang dapat
budaya saling berkaitan. Keterkaitan membantu mentransformasikan
antara matematika dan budaya biasa matematika menjadi disiplin yang lebih
disebut etnomatematika. mampu berkontribusi untuk mencapai
Etnomatematika merupakan salah impian masyarakat yang manusiawi.
satu bentuk pengintegrasian karakter dan Dengan adanya pengintegrasian budaya
literasi dalam pembelajaran matematika. dalam matematika, diharapkan akan lebih
Dengan pendekatan etnomatematika membantu siswa dalam mempelajari
pembelajaran matematika di sekolah matematika karena berhubungan langsung
dilakukan dengan menggunakan media dengan kehidupan mereka sehari-hari,
budaya di sekitar lingkungan siswa. serta dapat membantu melestarikan
D’Ambrosio (Darwis Abroriy, 2020) budaya di sekitar.
menyatakan bahwa Etnomatematika Dalam hal itu untuk pemahaman
adalah matematika yang dipraktekkan terkait etnomatematika diperlukannya
dalam kelompok masyarakat, buruh, aspek fundamental menurut Bishop yang
anak-anak dari kelompok usia tertentu meliputi: counting, measuring, locating,
bahkan sampai kelompok profesional. designing, playing, dan explaining.
D’Ambrosio juga menyatakan bahwa Penerapan aktivitas fundamental menurut
etnomatematika bertujuan untuk bishop counting (menghitung/membilang)
menunjukkan dan menginterpretasi dalam suling sunda terdapat pada saat
matematika dalam berbagai cara dengan menentukan panjangnya bambu yang
mempertimbangkan pengetahuan akan digunakan, menghitung diameter
matematika sekolah yang dikembangkan lubang yang akan dibuat, serta nada yang
melalui berbagai sektor masyarakat. ingin dihasilkan dari banyaknya lubang
Sementara itu, Barton (Wahyuni et yang ditutup jari. Measuring (mengukur)
al., 2013) mengungkapkan bahwa terdapat pada saat mengukur jarak lubang
etnomatematika dapat diistilahkan sebagai yang satu dengan lubang yang lainnya,
suatu program untuk mempelajari locating (menempatkan) terdapat pada
bagaimana siswa dapat memahami serta saat menggunakan jari untuk menutup
mengolah agar dapat menggunakan lubang yang ingin ditutup oleh jari dalam
konsep dan ide-ide matematika serta menghasilkan nada, designing
prakteknya dalam memecahkan masalah (mendesain) terdapat pada saat
sehari-hari. Dengan demikian dapat memberikan warna tersendiri dalam
disimpulkan bahwa etnomatematika suling bambu agar terlihat menarik,
adalah matematika yang dipraktekkan sehingga dalam penerapan pembelajaran
oleh berbagai lapisan masyarakat baik mudah untuk diterapkannya, playing
kelompok budaya, anak usia tertentu, (bermain) terdapat pada cara atau teknis
6 Eksplorasi Etnomatematika Pada Alat Musik Tradisional Suling Sunda
Marcus Wilmarch – Monica Aellycia – Melania Taradiva – Adhi Surya Nugraha
Jurnal PRIMATIKA, Volume 11, Nomor 1, November 2022

memainkan suling sunda, dengan cara tradisional Suling Sunda. Objek dalam
ditiup dan menggerakkan jari dalam penelitian ini adalah budaya dari alat
menghasilkan nada-nada tertentu, dan musik tradisional Suling Sunda.
explaining (menjelaskan) terdapat pada Narasumber atau informan dalam
cara dalam memainkan suling sunda, penelitian ini adalah salah satu pembuat
hubungan antara panjang suling dan nada dan pemain dari alat musik tradisional
dasar yang dihasilkan dan banyaknya Suling Sunda. Teknik pengumpulan data
oktaf nada pada suling sunda. dan pengembangan instrumen yang
Berdasarkan paparan tersebut, digunakan adalah studi pustaka,
dalam artikel ini penulis akan dokumentasi serta wawancara.
mengeksplorasi mengenai apa itu suling
sunda, baik karakteristik, cara pembuatan, HASIL PENELITIAN DAN PEMBA-
dan proses penjualan suling sunda. Hasil HASAN
yang akan dicapai penulis berupa Filosofi/Sejarah Alat Musik
penjelasan mengenai apa itu alat musik
Tradisional Suling
suling sunda, cara pembuatan, serta proses
penjualan. Dengan tujuannya yaitu Suling merupakan salah satu alat
mengeksplorasi ide-ide matematika dalam musik tradisional yang sudah ada sekitar
proses pembuatan serta penjualan suling 900 SM. Dalam bahasa Dwipantara
sunda tersebut serta bagaimana kaitannya (Indonesia Kuno), kata “Su” mempunyai
dengan pembelajaran matematika di arti “benar”, sedangkan kata “ling” adalah
sekolah. Dalam penelitian ini tujuan yang kependekan dari kata “La-Hyang” yang
akan dicapai adalah 1)Mengetahui sejarah berarti ketentuan dan pemimpin. Setelah
/ filosofi dari alat musik tradisional suling terjadi evolusi bahasa, kata Su-La-Hyang
sunda, 2) Mengetahui Karakteristik berubah menjadi kependekan dari kata
bentuk alat musik tradisional suling “eling”, sehingga makna suling berubah
sunda, 3) Mengetahui kajian aspek menjadi “eling sangkan bener” (Mawas
fundamental yang ada dalam alat musik dari demi kebenaran). Kata “suling” juga
tradisional suling sunda. Berdasarkan dapat dimaknai sebagai “suanten anu
pemaparan diatas, judul artikel penelitian ngajak eling” yang memiliki arti suara
ini adalah “Eksplorasi Etnomatematika yang mengajak sadar. Kata “Suling”
Pada Alat Musik Tradisional Suling berasal dari kata “Susul aing”, artinya
Sunda”. sangat berhubungan erat dengan nada,
yaitu nada pentatonik do, mi, na, ti, la.
METODE PENELITIAN Makna “Susul aing” adalah nada-nada
yang saling berkaitan satu sama lain
Penelitian “Eksplorasi sehingga menghasilkan suara yang indah.
Etnomatematika Pada Alat Musik Pada abad ke-19, suling Sunda dikenal
Tradisional Suling Sunda” menggunakan dalam karawitan Sunda.
pendekatan kualitatif, studi pustaka, dan Sejarah terciptanya suling Sunda
data lapangan. Penelitian ini dilakukan dan orang pertama yang membuat suling
untuk menggali informasi mengenai Sunda belum diketahui karena orang
etnomatematika pada alat musik
Eksplorasi Etnomatematika Pada Alat Musik Tradisional Suling Sunda 7
Marcus Wilmarch – Monica Aellycia – Melania Taradiva – Adhi Surya Nugraha
Jurnal PRIMATIKA, Volume 11, Nomor 1, November 2022

zaman dahulu tidak ada keinginan untuk 1) Counting (Menghitung)


memperkenalkan alat musik yang dibuat. Aspek counting dapat dilihat
Perkembangan suling Sunda lebih banyak dari pemilihan umur bambu, bambu
melalui media seperti youtube. Suling yang dipilih harus bambu yang sudah
sunda sendiri terdiri dari suling dengan berumur kurang lebih lima tahun
lubang empat dan lubang enam. Cara dengan panjang ruasnya 58-60 cm
untuk memainkan suling sunda ini untuk suling 6 lubang dan 34-35 cm
dilakukan dengan ditiup serta untuk suling 4 lubang. Hal ini
menempatkan jari pada lubang yang dimaksudkan untuk memastikan
diatur sedemikian rupa sehingga bahwa bambu yang dipilih sudah tua
menghasilkan nada yang diinginkan. Ada dan tidak mengalami penyusutan
banyak sekali laras (skala) yang ketika proses pengeringan. Selain
digunakan untuk memainkan suling sunda umur bambu, aspek counting dapat
ini, namun yang paling mendasar adalah dilihat dari waktu pengambilan bambu
laras pelog dan yang sering dipakai dalam yang baik. Waktu yang tepat untuk
karawitan sunda adalah laras pengambilan bambu yaitu musim
slendro/salendro. Berikut adalah contoh kemarau seperti bulan Juni, Juli dan
alat musik tradisional suling sunda yang Agustus. Waktu pengambilan bambu
dapat dilihat pada Gambar 1. yang lebih baik lagi ketika
pertengahan bulan Agustus karena
merupakan puncak dari musim
kemarau. Pengambilan bambu saat
bulan kemarau dikarenakan kadar air
yang terkandung didalam bambu
sedikit.
Aspek counting lainnya yang
dapat dilihat adalah banyaknya lubang
nada pada Suling Sunda. Dalam alat
musik tradisional Suling Sunda
terdapat dua jenis suling yaitu Suling
Sunda lubang enam dan Suling Sunda
Gambar 1. lubang empat. Suling Sunda lubang
Suling sunda 4 lubang dan 6 lubang enam (liang genep / suling panjang)
Sumber : biasanya sering disebut dengan suling
Shopee.com/yudistira_acc, pelog. Suling Sunda lubang enam
ariorganologi.blogspot.com sering disebut dengan suling pelog
karena Sunda ini memiliki laras pelog
sehingga terdapat enam nada yakni
1(da), 2(mi), 3(na), 4(ti), 5(la), 1(da).
Istilah lain untuk Suling Sunda lubang
enam adalah suling tembang. Suling
Aspek Fundamental Bishop tembang biasanya digunakan untuk
8 Eksplorasi Etnomatematika Pada Alat Musik Tradisional Suling Sunda
Marcus Wilmarch – Monica Aellycia – Melania Taradiva – Adhi Surya Nugraha
Jurnal PRIMATIKA, Volume 11, Nomor 1, November 2022

mengiringi musik tembang Sunda. Aspek locating dapat dilihat


Fungsi suling tembang adalah sebagai dari penempatan lubang nada yang
nada dasar pesinden (penyanyi jawa) dibuat pada masing- masing suling
dalam menyanyikan tembang Sunda sunda. Dalam pembuatan suling
dan membawakan melodi. Sedangkan Sunda lubang enam, cara menentukan
Suling Sunda lubang empat (liang jarak antar lubang adalah panjang
opat / Suling pendek) biasanya bambu 60 cm, kemudian dibagi 2
disebut dengan suling degung. Laras sehingga dititik 30 cm akan menjadi
dalam suling degung adalah pelog lubang pertama, kemudian dibagi 5
degung sehingga terdapat lima nada sehingga akan menghasilkan 6 lubang
yakni 1(da), 2(mi), 3(na), 4(ti), 5(la). untuk suling Sunda lubang enam.
Fungsi suling Sunda lubang empat Selain itu, penempatan lubang suling
adalah digunakan untuk menyajikan Sunda juga dapat dilakukan dengan
musik instrumental dan tidak menyamakan lubang suling
digunakan untuk mengiringi tembang menggunakan suling yang sudah ada
Sunda. sebelumnya. Dalam pembuatan suling
Dalam aspek ini, dapat lubang empat, belum ada patokan
dikaitkan dengan materi matematika pasti untuk menempatkan masing-
mengenai pengukuran dan masing lubang. Dalam menempatkan
perbandingan. Dimana, pembuat lubang pada suling lubang empat
suling mengukur panjang bambu yang dengan menyamakan lubang
akan digunakan untuk membuat suling menggunakan suling lubang empat
serta biasanya suling yang sudah jadi yang sudah pernah dibuat sebelumnya.
dipakai untuk membuat perbandingan Suling sunda lubang enam maupun
agar suling yang akan dibuat suling sunda lubang empat.
panjangnya sama dengan suling yang Dalam aspek ini, terdapat
sudah jadi. Selain itu, dalam aspek ini aktivitas matematika yang berkaitan
juga terdapat proses pencacahan yaitu dalam proses menentukan jarak
dimana pembuat menghitung bulan antar lubang. Materi matematika yang
dan hari yang tepat untuk diterapkan adalah operasi pembagian
pengambilan bambu tersebut serta dimana pembuat membagi panjang
menggunakan bilangan sebagai bambu menjadi dua bagian, kemudian
permisalan nada dimana nada (da) dibagi menjadi 5 bagian. Selain itu,
dimisalkan dengan angka (1), nada juga terdapat aktivitas yang
(mi) dimisalkan dengan angka (2), dan melibatkan materi kekongruenan
seterusnya sampai kepada nada (la) dimana suling yang sudah dibuat
yang dimisalkan dengan angka (5). sebelumnya digunakan sebagai
patokan untuk membuat suling yang
baru.

2) Locating (Menempatkan)
Eksplorasi Etnomatematika Pada Alat Musik Tradisional Suling Sunda 9
Marcus Wilmarch – Monica Aellycia – Melania Taradiva – Adhi Surya Nugraha
Jurnal PRIMATIKA, Volume 11, Nomor 1, November 2022

dengan 6 lubang kurang lebih 60 cm


dan untuk suling 4 lubang kurang
lebih 35 cm. Aspek measuring lainnya
adalah jarak antara lubang pada suling
Sunda. Jarak ujung atas bambu
dengan lubang pertama pada suling
lubang 6 adalah 30 cm. Jarak lubang
pertama dengan lubang ke dua adalah
3 cm. Jarak lubang kedua dengan
ketiga adalah 3 cm. Jarak lubang
ketiga dengan keempat adalah 6 cm.
Jarak lubang keempat dengan lubang
kelima adalah 3 cm. Jarak lubang
kelima dengan lubang keenam adalah
Gambar 2. 3 cm.
Sketsa suling sunda Aspek measuring lain yang
Sumber : dapat dilihat adalah lubang suling
amparandjati.wordpress.com/Muru Sunda memiliki rata-rata diameter 7-8
Gapura Rahayu mm. Diameter lubang Suling Sunda
dapat berubah - ubah dapat
Pada gambar di atas, dapat disesuaikan dengan suara yang
dilihat bahwa setelah panjang dihasilkan. Jika nada kurang naik
sulingnya dibagi dua maka pada titik maka lubang dilubangi ke atas dan
tengahnya akan dibuat lubang jika nada kurang turun maka lubang
pertama. Dapat dilihat bahwa lubang dilubangi lagi ke bawah, sehingga
pertama dari atas suling tersebut terkadang ada beberapa lubang yang
berada pada titik tengah suling itu lebih besar dari lubang yang lainnya,
sendiri. Setelah itu, pengrajin dapat kebanyakan lubang yang lebih besar
menggunakan suling yang sudah jadi yaitu lubang kedua dan lubang
sebagai perbandingan agar letak keempat.
lubang nada suling yang akan dibuat Aktivitas ini melibatkan proses
dapat disesuaikan dengan suling yang matematika yaitu pengukuran serta
sudah dapat digunakan. Disinilah menentukan luas lubang nada yang
konsep kekongruenan diterapkan oleh dibuat dengan menggunakan konsep
pengrajin itu sendiri. bangun datar (lingkaran). Selain itu,
karena bentuk suling yang mirip
3) Measuring (Mengukur) dengan tabung, proses penghitungan
Aspek measuring dapat dilihat luas permukaan tabung juga
dari pemilihan panjang ruas bambu diterapkan dalam aspek ini (bangun
yang digunakan dalam suling Sunda. ruang tabung).
Panjang keseluruhan bambu yang
digunakan untuk membuat suling
10 Eksplorasi Etnomatematika Pada Alat Musik Tradisional Suling Sunda
Marcus Wilmarch – Monica Aellycia – Melania Taradiva – Adhi Surya Nugraha
Jurnal PRIMATIKA, Volume 11, Nomor 1, November 2022

Tabel 1.
Eksplorasi Geometri pada suling sunda
Rumus Hasil Keterangan
Luas lubang
nada :
(diameter
lubang nada)
Keliling
lubang nada
: (diameter lubng
nada)
Luas Karena terdapat
penampang enam lubang
suling nada, maka luas
(lubang penampang
enam) : suling dikurangi
Gambar 3. dengan total
Panjang suling serta jarak antar lubang luas lubang nada
nada akan
mendapatkan
luas penampang
suling
Luas Karena terdapat
penampang empat lubang
suling nada, maka luas
(lubang penampang
empat) : suling dikurangi
dengan total
luas lubang nada
Gambar 4. akan
Bentuk lubang nada pada suling mendapatkan
luas penampang
Sumber : id.theasianparent.com/Yuniati suling
Rohma
Berdasarkan temuan tersebut, 4) Designing (Desain)
peneliti dapat menemukan luas lubang Aspek designing dapat dilihat
nada pada suling sunda serta luas dari proses membuat sulingnya
penampang suling yang berbentuk dimana panjang setiap suling relatif
tabung. sama yaitu 60 cm untuk suling lubang
6 dan 35 cm untuk suling lubang 4,
luas lubang pada suling juga sama
besar, serta jarak antara lubang yang
sama pada setiap suling yang dibuat.
Selain itu, suling bambunya juga di
plitur agar warna asli bambunya lebih
tajam dan menghindari keropos akibat
serangga. Pada bagian atas suling,
Eksplorasi Etnomatematika Pada Alat Musik Tradisional Suling Sunda 11
Marcus Wilmarch – Monica Aellycia – Melania Taradiva – Adhi Surya Nugraha
Jurnal PRIMATIKA, Volume 11, Nomor 1, November 2022

dikaitkan tali pengikat yang terbuat Tabel 3.


dari bambu tali/rotan yang berfungsi Nada Pentatonis dan Diatonis Suling Sunda
sebagai penopang arus udara. Tali ini Nada 1 2 3 4 5 1
sering disebut tali suwer / suliwer. Di
Pentatonis Da Mi Na Ti La Da
dekat suliwer, terdapat lubang yang
(Suling
disebut lubang elak-elakan yang
Sunda)
berfungsi sebagai penyalur udara pada
saat dimainkan. Pada tempat yang Diatonis Do Si Sol Fa Mi Do
sama, terdapat letah (lubang) yang Dalam permainan suling sunda
berfungsi sebagai pemantul tiupan terdapat nada rendah, sedang dan
udara untuk menghasilkan suara. tinggi. Nada rendah, sedang dan tinggi
Aspek ini melibatkan aktivitas akan bergantung pada kekuatan tiupan
matematika yang berhubungan dengan dari pemain suling Sunda. Saat
pengukuran yaitu pengukuran panjang kekuatan tiupan suling lembut atau
suling serta jarak antar lubang nada pelan maka nada yang dihasilkan akan
pada suling. Selain itu, pembuat juga rendah. Saat kekuatan tiupan normal
melakukan aktivitas pengambilan maka nada yang dihasilkan akan
keputusan berdasarkan alasan logis sedang. Sedangkan saat kekuatan
yang berhubungan dengan masa tiupan kencang maka nada yang
waktu penggunaan suling tersebut. dihasilkan akan tinggi.
Dalam proses memainkan
5) Playing (Bermain) suling sunda ini, ada kegiatan
Aspek playing dapat dilihat matematis yang dapat kita perhatikan.
dari cara memainkan sulingnya Kegiatan matematis tersebut adalah
dimana suling dipegang dengan cara kegiatan yang melibatkan
kedua ibu jari di bagian bawah dan prinsip/konsep barisan aritmatik pada
jari telunjuk sampai manis menutup saat memainkan suling sunda lubang
lubang untuk suling dengan 6 lubang 4. Saat memainkan suling tersebut
dan jari telunjuk dan manis untuk untuk menghasilkan nada da, mi, na,
suling 4 lubang. Cara memainkan ti, la terdapat barisan aritmatika yaitu
suling sunda sendiri ada beberapa 0, 1, 2, 3, 4. Barisan tersebut dapat
laras yang dipakai, namun yang paling dibuat dari banyaknya jari yang
mendasar adalah laras pelog. menutup lubang nada suling sunda
Untuk laras pelog sendiri, lubang 4 pada saat memainkan nada
terdapat 5 nada yang bisa digunakan dasarnya. Dapat kita lihat bahwa pola
dalam memainkan suling sunda, yaitu tersebut memiliki konsep matematis
nada da, mi, na, ti, la. berikut adalah khususnya dalam materi barisan
cara memainkan suling sunda. Cara aritmatika karena pola tersebut
memainkan sulingnya dapat dilihat mempunya beda (b) yang sama
pada Tabel 2. sehingga membentuk suatu barisan
aritmatika.

12 Eksplorasi Etnomatematika Pada Alat Musik Tradisional Suling Sunda


Marcus Wilmarch – Monica Aellycia – Melania Taradiva – Adhi Surya Nugraha
Tabel 2.
Cara memainkan suling sunda lubang 6 dan lubang 4

Penempatan Jari Nada yang Keterangan


dihasilkan

● Suling sunda lubang 6


(gambar sebelah kiri) akan
menghasilkan nada (da)
apabila 3 lubang nada yang
Da paling atas ditutup
kemudian ditiup.
● Suling sunda lubang 4
(gambar sebelah kanan)
akan menghasilkan nada
Gambar 5. (da) apabila sulingnya
Cara memainkan suling sunda ditiup tanpa menutup
Sumber : satupun lubang nadanya.
sahabatkuseni.com/DedSwand,
artitsawawa.blogspot.com/artit sawawa

● Suling sunda lubang 6


(gambar sebelah kiri) akan
menghasilkan nada (mi)
apabila 4 lubang nada yang
Mi paling atas ditutup
kemudian ditiup.
● Suling sunda lubang 4
(gambar sebelah kanan)
akan menghasilkan nada
Gambar 6. (mi) apabila sulingnya
Cara memainkan suling sunda ditiup sembari menutup
Sumber : satu lubang nadanya yang
sahabatkuseni.com/DedSwand, paling atas
artitsawawa.blogspot.com/artit sawawa

● Suling sunda lubang 6


(gambar sebelah kiri) akan
menghasilkan nada (na)
apabila semua lubang
Na nadanya ditutup kemudian
ditiup.
● Suling sunda lubang 4
(gambar sebelah kanan)
akan menghasilkan nada
Gambar 7. (na) apabila sulingnya
Cara memainkan suling sunda ditiup dengan menutup 2
Sumber : lubang nada paling atas.
sahabatkuseni.com/DedSwand,
artitsawawa.blogspot.com/artit sawawa
● Suling sunda lubang 6
(gambar sebelah kiri) akan
menghasilkan nada (ti)
apabila tidak ada lubang
Ti nada yang ditutup
kemudian ditiup.
● Suling sunda lubang 4
(gambar sebelah kanan)
akan menghasilkan nada
Gambar 8. (ti) apabila sulingnya ditiup
Cara memainkan suling sunda sembari menutup 3 lubang
Sumber : nada paling atas.
sahabatkuseni.com/DedSwand,
artitsawawa.blogspot.com/artit sawawa

● Suling sunda lubang 6


(gambar sebelah kiri) akan
menghasilkan nada (la)
apabila 1 lubang nada dari
La atas ditutup kemudian
ditiup.
● Suling sunda lubang 4
(gambar sebelah kanan)
akan menghasilkan nada
(la) apabila sulingnya
ditiup dengan menutup
semua lubang nadanya.

Gambar 9.
Cara memainkan suling sunda
Sumber :
sahabatkuseni.com/DedSwand,
artitsawawa.blogspot.com/artit sawawa
6) Explaining (Menjelaskan) Salah satu alat musik tradisional
Indonesia yang dapat dikaitkan antara
Aspek explaining dapat dilihat
budaya dengan konsep matematika adalah
dari penjelasan mengenai pemilihan
suling Sunda. Berdasarkan hasil dan
jenis bambu. Pembuatan suling Sunda
pembahasan, terdapat 6 aspek
menggunakan bambu Tamiang.
fundamental etnomatematika dari alat
Bambu Tamiang terdapat dua jenis
musik tradisional suling Sunda yang dapat
yaitu tamiang biasa serta tamiang
dikaitkan dengan konsep matematika
dengan garis emas. Bambu Tamiang
yaitu konsep pengukuran, perbandingan,
dengan garis emas merupakan jenis
menentukan jarak, operasi pembagian,
bambu yang paling baik karena
kekongruenan, konsep bangun datar
bambu tamiang termasuk bambu yang
lingkaran & tabung, perhitungan bangun
tipis serta pada batang bambu
ruang, barisan aritmatika, serta
memiliki garis-garis berwarna emas
pengambilan keputusan. Konsep-konsep
yang menjadi ciri khas Suling Sunda.
matematika yang ada dalam alat musik
Selain itu, Bambu Tamiang juga
tradisional suling sunda ini dapat
memiliki ruas-ruas bambu yang
memudahkan pengenalan beberapa
panjang sehingga sangat cocok untuk
konsep matematika dari mulai melihat
membuat suling. Keunggulan bambu
bentuk sulingnya, hingga teknik
tamiang adalah bambu jenis ini lebih
memainkannya. Sehingga, dalam
kuat dan dapat digunakan untuk waktu
penerapan konsep matematikanya menjadi
yang lama karena jenis bambu ini
lebih bermakna dan mudah dipahami jika
lebih tahan lama dibandingkan jenis
menggunakan alat musik yang menarik
bambu lainnya.
ataupun kebudayaan lokal lainnya.
Aspek ini berkaitan dengan
Peneliti menyadari terdapat
materi matematika yaitu pengambilan
kekurangan dalam mengeksplorasi alat
keputusan. Dimana, pembuat memilih
musik tradisional suling Sunda baik
keputusan paling tepat dalam
kekurangan penulisan ataupun kedalaman
pemilihan jenis bambu yang akan
dalam pembahasan. Peneliti juga
digunakan dengan alasan yang logis.
menyadari pentingnya melestarikan
Dalam pengambilan keputusan ini
keberagaman alat musik tradisional
berkaitan dengan konsep matematika
Indonesia dengan cara mengaitkan antara
yaitu logika matematika. Logika
keberagaman alat musik Indonesia dengan
matematika dalam pengambilan
konsep matematis
keputusan ini yaitu terdapat dua
pernyataan dimana pernyataan kedua
merupakan konsekuensi logis dari
pernyataan pertama. Dalam
pembuatan suling Sunda, pemilihan
bambu Tamiang menjadi pernyataan DAFTAR PUSTAKA
pertama dan pernyataan keduanya
adalah suling Sunda menjadi lebih Afriyanty, M., & Izzati, N. (2019).
Eksplorasi Etnomatematika pada
kuat dan lebih tahan lama.
Corak Alat Musik Kesenian
Marawis sebagai Sumber Belajar
Penutup Matematika. 1, 39–48.
Andiyana. (2022). Kajian pada Alat Musik Gordang
Etnomatematika Pada Alat Musik Sambilan. 1(November), 1–10.
Tradisional Suling Sunda Dan Muhammad, F., Indrawaty, Y., & Amelia,
Penerapannya Dalam Pembelajaran I. (2020). Identifikasi Nada Antara
Materi Perbandingan menggunakan Suling Sunda Dan
Model pembelajaran berbasis Suling Rekorder Dengan Menggunakan
Masalah Bagi peserta Didik SMP Metode Mel Frequency Cepstral
Kelas VII. Skripsi. Yogyakarta : Coefficients (MFCC)
Universitas Sanata Dharma. Dan Dynamic Time Warping (DTW).
Darwis Abroriy. (2020). Etnomatematika JTIIK : Jurnal Teknologi Informasi
dalam Perspektif Budaya Madura. Dan Ilmu Komputer, 7(1), 145–154.
Indonesian Journal of Mathematics https://doi.org/10.25126/jtiik.20207
and Natural Science Education, 1649
1(3), 182–192. Syakhrani, A. W., & Kamil, M. L. (2022).
Budaya Dan Kebudayaan: Tinjauan
https://doi.org/10.35719/mass.v1i3. Dari Berbagai Pakar, Wujud-Wujud
44 Kebudayaan, 7 Unsur Kebudayaan
Destrianti, S., Rahmadani, S., Ariyanto, Yang Bersifat Universal. Journal
T., Tarbiyah, F., & Curup, I. (2019). Form of Culture, 5(1), 1–10.
Etnomatematika dalam Seni Tari Rajapolah, A., & Tasikmalaya, K. (2016).
Kejei Sebagai Kebudayaan Rejang Etnomatematika masyarakat
Lebong. 2(September), 116–132. pengrajin anyaman rajapolah
Engkur Kurdita. (2015). Penerapan kabupaten tasikmalaya. 5(1), 25–31.
Teknik Ornamentasi Suling Sunda Widiarti, Y., Anggreni, D., Sari, S. A.,
Lubang Enam pada Lagu Tembang Musik, A., & Bengkulu, T. (2019).
Sunda Cianjuran. Jurnal Ritme UPI Identifikasi Etnomatematika Alat
Bandung, 1(1), 1–13. Musik Tradisional Bengkulu
Fajriyah, E. (2018). Peran Sebagai Media dan Alat Peraga
Etnomatematika Terkait Konsep Dalam Penyampaian Konsep
Matematika dalam Mendukung Lingkaran. 04(02), 177–184.
Literasi. PRISMA, Prosiding Yudanti, E., Satiti, Y. E. J. R., &
Seminar Nasional Matematika 1, Angeline, M. I. (2022). Eksplorasi
114–119. Etnomatematika Terkait Aktivitas
Hastuti, Khafiizh, dkk. (2013). Purwarupa Fundamental pada Rumoh Aceh.
Tangible Cultural Heritage Prisma, Prosiding Seminar
Documentation Berbasis Database Nasional Matematika, 5, 234–243.
Multimedia. Tecno. COM, 12(4).
Ivoni, P., Zaenuri, M., & Kharisudin, I.
(2019). Eksplorasi Etnomatematika
Alat Musik Gong Waning
Masyarakat Sikka. Prosiding
Seminar Nasional PascaSarjana
UNNES
Kristanti, M., Rofiki, I., Masamah, U.
(2022). Eksplorasi Aktivitas
Matematis Pada tradisi methik pari.
Jurnal PRIMATIKA, Volume 11,
Nomor 1, Juni 2022. 11, 71–80.
Lubis, S. I., Mujib, A., & Siregar, H.
(2018). Eksplorasi Etnomatematika

Anda mungkin juga menyukai