Email: marcusapunasa@gmail.com
ABSTRAK
Etnomatematika adalah pengintegrasian budaya ke dalam matematika. Salah satu
budaya yang dapat dikaji aspek matematikanya adalah alat musik tradisional Suling
Sunda. Penelitian ini bertujuan untuk : 1) Mengetahui sejarah/filosofi dari Suling Sunda,
2) Mendeskripsikan karakteristik bentuk Suling Sunda, 3) Mendeskripsikan hasil kajian
aspek fundamental yang terdapat dalam Suling Sunda. Penelitian ini menggunakan
pendekatan kualitatif, studi pustaka dan data lapangan. Objek penelitian ini adalah alat
musik tradisional Suling Sunda. Teknik pengumpulan data dan pengembangan instrumen
yang digunakan adalah studi pustaka dan wawancara. Data yang telah diperoleh akan
dikaji berdasarkan enam aspek fundamental Bishop. Hasil dari penelitian ini adalah : 1)
Suling Sunda adalah alat musik yang dikenal dalam karawitan Sunda sejak abad-19, 2)
Suling Sunda terdiri dari Suling lubang enam dan lubang empat yang penampangnya
berbentuk tabung tanpa alas dan tutup, 3) Aspek fundamental matematis yang terdapat
dalam Suling Sunda adalah aspek counting, terdapat pengukuran, perbandingan dan
pencacahan; Aspek locating, terdapat jarak, operasi hitung, dan kekongruenan; Aspek
measuring, terdapat luas bangun datar, luas permukaan bangun ruang; Aspek designing,
terdapat logika matematika; Aspek playing, terdapat barisan aritmatika serta Aspek
explaining, terdapat logika matematika.
ABSTRACT
Ethnomathematics is the integration of culture into mathematics. One of the
cultures that can be studied in terms of mathematics is the Sundanese traditional flute.
This study aims to: 1) Know the history/philosophy of the Sunda Flute, 2) Describe the
characteristics of the Sunda Flute form, 3) Describe the results of the study of the
fundamental aspects contained in the Sunda Flute. This research uses a qualitative
approach, literature study and field data. The object of this research is the traditional
Sundanese Flute musical instrument. The data collection and instrument development
techniques used were library research and interviews. The data that has been obtained
will be analyzed based on the six basic aspects of Bishop. The results of this study are: 1)
Sundanese flute is a musical instrument known in Sundanese karawitan since the 19th
century, 2) Sundanese flute consists of a six-hole and four-hole flute whose cross section
is a tube without a bottom and a cover. , 3) The basic aspects of mathematics contained
in Sundanese Flute are aspects of counting, measurement, comparison and enumeration;
Aspects of locating, there are distances, arithmetic operations, and congruence; Aspects
of measurement, there is a flat wake area, surface area wake up space; Aspects of design,
there is mathematical logic; Aspects of playing, there are arithmetic sequences and
aspects of explaining, there is mathematical logic.
memainkan suling sunda, dengan cara tradisional Suling Sunda. Objek dalam
ditiup dan menggerakkan jari dalam penelitian ini adalah budaya dari alat
menghasilkan nada-nada tertentu, dan musik tradisional Suling Sunda.
explaining (menjelaskan) terdapat pada Narasumber atau informan dalam
cara dalam memainkan suling sunda, penelitian ini adalah salah satu pembuat
hubungan antara panjang suling dan nada dan pemain dari alat musik tradisional
dasar yang dihasilkan dan banyaknya Suling Sunda. Teknik pengumpulan data
oktaf nada pada suling sunda. dan pengembangan instrumen yang
Berdasarkan paparan tersebut, digunakan adalah studi pustaka,
dalam artikel ini penulis akan dokumentasi serta wawancara.
mengeksplorasi mengenai apa itu suling
sunda, baik karakteristik, cara pembuatan, HASIL PENELITIAN DAN PEMBA-
dan proses penjualan suling sunda. Hasil HASAN
yang akan dicapai penulis berupa Filosofi/Sejarah Alat Musik
penjelasan mengenai apa itu alat musik
Tradisional Suling
suling sunda, cara pembuatan, serta proses
penjualan. Dengan tujuannya yaitu Suling merupakan salah satu alat
mengeksplorasi ide-ide matematika dalam musik tradisional yang sudah ada sekitar
proses pembuatan serta penjualan suling 900 SM. Dalam bahasa Dwipantara
sunda tersebut serta bagaimana kaitannya (Indonesia Kuno), kata “Su” mempunyai
dengan pembelajaran matematika di arti “benar”, sedangkan kata “ling” adalah
sekolah. Dalam penelitian ini tujuan yang kependekan dari kata “La-Hyang” yang
akan dicapai adalah 1)Mengetahui sejarah berarti ketentuan dan pemimpin. Setelah
/ filosofi dari alat musik tradisional suling terjadi evolusi bahasa, kata Su-La-Hyang
sunda, 2) Mengetahui Karakteristik berubah menjadi kependekan dari kata
bentuk alat musik tradisional suling “eling”, sehingga makna suling berubah
sunda, 3) Mengetahui kajian aspek menjadi “eling sangkan bener” (Mawas
fundamental yang ada dalam alat musik dari demi kebenaran). Kata “suling” juga
tradisional suling sunda. Berdasarkan dapat dimaknai sebagai “suanten anu
pemaparan diatas, judul artikel penelitian ngajak eling” yang memiliki arti suara
ini adalah “Eksplorasi Etnomatematika yang mengajak sadar. Kata “Suling”
Pada Alat Musik Tradisional Suling berasal dari kata “Susul aing”, artinya
Sunda”. sangat berhubungan erat dengan nada,
yaitu nada pentatonik do, mi, na, ti, la.
METODE PENELITIAN Makna “Susul aing” adalah nada-nada
yang saling berkaitan satu sama lain
Penelitian “Eksplorasi sehingga menghasilkan suara yang indah.
Etnomatematika Pada Alat Musik Pada abad ke-19, suling Sunda dikenal
Tradisional Suling Sunda” menggunakan dalam karawitan Sunda.
pendekatan kualitatif, studi pustaka, dan Sejarah terciptanya suling Sunda
data lapangan. Penelitian ini dilakukan dan orang pertama yang membuat suling
untuk menggali informasi mengenai Sunda belum diketahui karena orang
etnomatematika pada alat musik
Eksplorasi Etnomatematika Pada Alat Musik Tradisional Suling Sunda 7
Marcus Wilmarch – Monica Aellycia – Melania Taradiva – Adhi Surya Nugraha
Jurnal PRIMATIKA, Volume 11, Nomor 1, November 2022
2) Locating (Menempatkan)
Eksplorasi Etnomatematika Pada Alat Musik Tradisional Suling Sunda 9
Marcus Wilmarch – Monica Aellycia – Melania Taradiva – Adhi Surya Nugraha
Jurnal PRIMATIKA, Volume 11, Nomor 1, November 2022
Tabel 1.
Eksplorasi Geometri pada suling sunda
Rumus Hasil Keterangan
Luas lubang
nada :
(diameter
lubang nada)
Keliling
lubang nada
: (diameter lubng
nada)
Luas Karena terdapat
penampang enam lubang
suling nada, maka luas
(lubang penampang
enam) : suling dikurangi
Gambar 3. dengan total
Panjang suling serta jarak antar lubang luas lubang nada
nada akan
mendapatkan
luas penampang
suling
Luas Karena terdapat
penampang empat lubang
suling nada, maka luas
(lubang penampang
empat) : suling dikurangi
dengan total
luas lubang nada
Gambar 4. akan
Bentuk lubang nada pada suling mendapatkan
luas penampang
Sumber : id.theasianparent.com/Yuniati suling
Rohma
Berdasarkan temuan tersebut, 4) Designing (Desain)
peneliti dapat menemukan luas lubang Aspek designing dapat dilihat
nada pada suling sunda serta luas dari proses membuat sulingnya
penampang suling yang berbentuk dimana panjang setiap suling relatif
tabung. sama yaitu 60 cm untuk suling lubang
6 dan 35 cm untuk suling lubang 4,
luas lubang pada suling juga sama
besar, serta jarak antara lubang yang
sama pada setiap suling yang dibuat.
Selain itu, suling bambunya juga di
plitur agar warna asli bambunya lebih
tajam dan menghindari keropos akibat
serangga. Pada bagian atas suling,
Eksplorasi Etnomatematika Pada Alat Musik Tradisional Suling Sunda 11
Marcus Wilmarch – Monica Aellycia – Melania Taradiva – Adhi Surya Nugraha
Jurnal PRIMATIKA, Volume 11, Nomor 1, November 2022
Gambar 9.
Cara memainkan suling sunda
Sumber :
sahabatkuseni.com/DedSwand,
artitsawawa.blogspot.com/artit sawawa
6) Explaining (Menjelaskan) Salah satu alat musik tradisional
Indonesia yang dapat dikaitkan antara
Aspek explaining dapat dilihat
budaya dengan konsep matematika adalah
dari penjelasan mengenai pemilihan
suling Sunda. Berdasarkan hasil dan
jenis bambu. Pembuatan suling Sunda
pembahasan, terdapat 6 aspek
menggunakan bambu Tamiang.
fundamental etnomatematika dari alat
Bambu Tamiang terdapat dua jenis
musik tradisional suling Sunda yang dapat
yaitu tamiang biasa serta tamiang
dikaitkan dengan konsep matematika
dengan garis emas. Bambu Tamiang
yaitu konsep pengukuran, perbandingan,
dengan garis emas merupakan jenis
menentukan jarak, operasi pembagian,
bambu yang paling baik karena
kekongruenan, konsep bangun datar
bambu tamiang termasuk bambu yang
lingkaran & tabung, perhitungan bangun
tipis serta pada batang bambu
ruang, barisan aritmatika, serta
memiliki garis-garis berwarna emas
pengambilan keputusan. Konsep-konsep
yang menjadi ciri khas Suling Sunda.
matematika yang ada dalam alat musik
Selain itu, Bambu Tamiang juga
tradisional suling sunda ini dapat
memiliki ruas-ruas bambu yang
memudahkan pengenalan beberapa
panjang sehingga sangat cocok untuk
konsep matematika dari mulai melihat
membuat suling. Keunggulan bambu
bentuk sulingnya, hingga teknik
tamiang adalah bambu jenis ini lebih
memainkannya. Sehingga, dalam
kuat dan dapat digunakan untuk waktu
penerapan konsep matematikanya menjadi
yang lama karena jenis bambu ini
lebih bermakna dan mudah dipahami jika
lebih tahan lama dibandingkan jenis
menggunakan alat musik yang menarik
bambu lainnya.
ataupun kebudayaan lokal lainnya.
Aspek ini berkaitan dengan
Peneliti menyadari terdapat
materi matematika yaitu pengambilan
kekurangan dalam mengeksplorasi alat
keputusan. Dimana, pembuat memilih
musik tradisional suling Sunda baik
keputusan paling tepat dalam
kekurangan penulisan ataupun kedalaman
pemilihan jenis bambu yang akan
dalam pembahasan. Peneliti juga
digunakan dengan alasan yang logis.
menyadari pentingnya melestarikan
Dalam pengambilan keputusan ini
keberagaman alat musik tradisional
berkaitan dengan konsep matematika
Indonesia dengan cara mengaitkan antara
yaitu logika matematika. Logika
keberagaman alat musik Indonesia dengan
matematika dalam pengambilan
konsep matematis
keputusan ini yaitu terdapat dua
pernyataan dimana pernyataan kedua
merupakan konsekuensi logis dari
pernyataan pertama. Dalam
pembuatan suling Sunda, pemilihan
bambu Tamiang menjadi pernyataan DAFTAR PUSTAKA
pertama dan pernyataan keduanya
adalah suling Sunda menjadi lebih Afriyanty, M., & Izzati, N. (2019).
Eksplorasi Etnomatematika pada
kuat dan lebih tahan lama.
Corak Alat Musik Kesenian
Marawis sebagai Sumber Belajar
Penutup Matematika. 1, 39–48.
Andiyana. (2022). Kajian pada Alat Musik Gordang
Etnomatematika Pada Alat Musik Sambilan. 1(November), 1–10.
Tradisional Suling Sunda Dan Muhammad, F., Indrawaty, Y., & Amelia,
Penerapannya Dalam Pembelajaran I. (2020). Identifikasi Nada Antara
Materi Perbandingan menggunakan Suling Sunda Dan
Model pembelajaran berbasis Suling Rekorder Dengan Menggunakan
Masalah Bagi peserta Didik SMP Metode Mel Frequency Cepstral
Kelas VII. Skripsi. Yogyakarta : Coefficients (MFCC)
Universitas Sanata Dharma. Dan Dynamic Time Warping (DTW).
Darwis Abroriy. (2020). Etnomatematika JTIIK : Jurnal Teknologi Informasi
dalam Perspektif Budaya Madura. Dan Ilmu Komputer, 7(1), 145–154.
Indonesian Journal of Mathematics https://doi.org/10.25126/jtiik.20207
and Natural Science Education, 1649
1(3), 182–192. Syakhrani, A. W., & Kamil, M. L. (2022).
Budaya Dan Kebudayaan: Tinjauan
https://doi.org/10.35719/mass.v1i3. Dari Berbagai Pakar, Wujud-Wujud
44 Kebudayaan, 7 Unsur Kebudayaan
Destrianti, S., Rahmadani, S., Ariyanto, Yang Bersifat Universal. Journal
T., Tarbiyah, F., & Curup, I. (2019). Form of Culture, 5(1), 1–10.
Etnomatematika dalam Seni Tari Rajapolah, A., & Tasikmalaya, K. (2016).
Kejei Sebagai Kebudayaan Rejang Etnomatematika masyarakat
Lebong. 2(September), 116–132. pengrajin anyaman rajapolah
Engkur Kurdita. (2015). Penerapan kabupaten tasikmalaya. 5(1), 25–31.
Teknik Ornamentasi Suling Sunda Widiarti, Y., Anggreni, D., Sari, S. A.,
Lubang Enam pada Lagu Tembang Musik, A., & Bengkulu, T. (2019).
Sunda Cianjuran. Jurnal Ritme UPI Identifikasi Etnomatematika Alat
Bandung, 1(1), 1–13. Musik Tradisional Bengkulu
Fajriyah, E. (2018). Peran Sebagai Media dan Alat Peraga
Etnomatematika Terkait Konsep Dalam Penyampaian Konsep
Matematika dalam Mendukung Lingkaran. 04(02), 177–184.
Literasi. PRISMA, Prosiding Yudanti, E., Satiti, Y. E. J. R., &
Seminar Nasional Matematika 1, Angeline, M. I. (2022). Eksplorasi
114–119. Etnomatematika Terkait Aktivitas
Hastuti, Khafiizh, dkk. (2013). Purwarupa Fundamental pada Rumoh Aceh.
Tangible Cultural Heritage Prisma, Prosiding Seminar
Documentation Berbasis Database Nasional Matematika, 5, 234–243.
Multimedia. Tecno. COM, 12(4).
Ivoni, P., Zaenuri, M., & Kharisudin, I.
(2019). Eksplorasi Etnomatematika
Alat Musik Gong Waning
Masyarakat Sikka. Prosiding
Seminar Nasional PascaSarjana
UNNES
Kristanti, M., Rofiki, I., Masamah, U.
(2022). Eksplorasi Aktivitas
Matematis Pada tradisi methik pari.
Jurnal PRIMATIKA, Volume 11,
Nomor 1, Juni 2022. 11, 71–80.
Lubis, S. I., Mujib, A., & Siregar, H.
(2018). Eksplorasi Etnomatematika