Anda di halaman 1dari 4

KERAJINAN SULAWESI UTARA

Sulawesi Utara adalah salah satu provinsi Indonesia bagian tengah. Sulawesi Utara
memiliki berbagai sumber daya, salah satunya budaya. Sulawesi Utara terkenal dengan kekayaan
budayanya. Kerajinan Sulawesi Utara tidak lepas dengan kebudayaannya yang selalu berkaitan.
Ada berbagai macam kerajinan yang dihasilkan oleh setiap daerah di Sulawesi Utara, yaitu:
Kerajinan Tangan Daong Pondang

Kerajinan Tangan Daong Pondang

Daun Pandan atau lebih dikenal di Minahasa dengan nama Daong Pondang, memiliki serba
manfaat. Di Minahasa, biasanya daun pandan menjadi salah satu bumbu masak, juga dipakai
sebagai bahan pewangi kue, bahkan pembungkus kue.

Tumbuhan Pandan juga mudah didapat di halaman rumah bahkan di hutan sebagai tumbuhan
liar.

Nah, rupanya selain menjadi bahan yang dapat dipakai untuk makanan, Pandan juga dapat
dimanfaatkan untuk membuat kerajinan tangan. Di Minahasa Utara sendiri sudah menjadi Usaha
Kecil Menengah (UKM) yang dijalankan oleh Merry Karouwan melalui Wale Klabat di
Airmadidi.

kerajinan Keramik Pulutan


Di sepanjang jalan Desa Pulutan, rumah-rumah seperti ini memajang benda-benda kerajinan
Keramik Pulutan yang setengah jadi maupun sudah jadi di teras dan halaman depan rumahnya.

Deretan produk jadi yang dipajang di luar ruangan. Keramik Pulutan ini rata-rata terbuat dari
75% tanah liat, dan sisanya dari bahan kaolin, pelfar dan talk.

Barang jadi Keramik Pulutan yang siap untuk dijual. Seni tradisional membuat Keramik Pulutan
diajarkan secara turun temurun di Desa Pulutan dan kemudian mulai dikembangkan teknik
penglasiran desain untuk meningkatkan kualitasnya agar menghasilkan produk keramik dengan
kualitas eksport.

Kain Tenun Bentenan


Kain tenun Bentenan merupakan kain tenunan yang di hasilkan oleh masyarakat Minahasa. Kain
Tenun Bentenan ini, tersebar di seluruh daerah Sulawsi Utara, dimana masing-masing daerah
memiliki motifnya masing-masing. Kain Tenun Bentenan juga memiliki sejarah yang sama
dengan sejarah Minahasa. Kain tenun Bentenan sering dipakai di upacara-upacara penting dulu.
Seperti pada saat upacara pengobatan, biasanya kain tenun Bentenan dipakai oleh pemimpin
upacara seperti Walian dan Tonaas. Kain tenun Bentenan juga dipakai pada saat berperang
sebagai ikat pinggang yang dipercaya sangat ampuh untuk mematahkan serangan lawan atau bisa
dikatakan bahwa orang yang memakai kain Bentenan pada pinggangnya akan kebal.
Pengelolaan kain bentenan di Sulawesi Utara sudah sangat baik. Yayasan Karema merupakan
yayasan yang berupaya untuk mensosialisasikan kain Bentenan, mulai dari menghasilkan kain
Bentenan yang menarik hingga menjualnya di beberapa toko-toko Karema sendiri. Karema juga
membawa kain Bentenan Sulawesi Utara dalam Fashion Extravaganza dalam Jakarta Fashion
Food Festival (JFFF) 2014, yang dilaksanakan di Hotel Harris, Kelapa Gading, Jakarta. Karema
mengusung tema “The Hidden Treasure Of North Sulawesi”. Dalam acara ini, kain tenun
Bentenan dipamerkan keindahannya yang menyajikan teknik tenun yang tinggi.
Kerajinan-kerajinan di Sulawesi Utara merupakan salah satu daya tarik bagi wisatawan-
wisatawan, baik luar kota maupun luar negeri. Mereka selalu memburu kerajinan-kerajinan yang
unik dan menarik yang dihasilkan. Warga Minahasa selalu bersemangat untuk menghasilkan
kerajinan tangan yang bagus. Bisa kita buktikan dengan warga desa Kinilow yang
kebanyakannya berprofesi sebagai pengrajin atau penjual/pengusaha kerajinan bambu dan tanah
liat. Bisa dilihat dengan dibukanya toko-toko kerajinan yang berjejeran sepanjang jalan raya
Tomohon-Manado (pinggiran desa Kinilow). Kita juga bisa melihat bahwa kerajinan-kerajinan
tersebut sangat berpengaruh terhadap pertumbuhan ekonomi Sulawesi Utara. Kerajinan-
kerajinan tersebut seringkali dipamerkan dalam pameran-pameran nasional maupun
internasional. Contohnya kain tenun Bentenan, yang selalu diburu para pembeli karena
keunikannya. Pada tahun 2014, kain tenun Bentenan ini telah dipamerkan dalam China Expo dan
Trade Expo Indonesia. Saat ini, pemerintah sedang berupaya untuk melakukan ekspor kain tenun
Bentenan agar industri kain Bentenan dapat berkembang dan juga dapat meningkatkan kuantitas
serta kualitasnya. Kita bisa melihat bahwa pemerintah Sulawesi Utara selalu berupaya untuk
memfasilitasi rakyatnya untuk mengembangkan usaha kain tenun Bentenan ini.
Kerajinan di Sulawesi Utara sangatlah beragam. Hasil kerajinannya selalu dibuat menjadi hal-hal
yang bermanfaat dan menarik. Kita sebagai warga negara Indonesia, hendaklah memperhatikan
setiap hal-hal yang berhubungan dengan Indonesia. Apalagi, Indonesia sangat terkenal dengan
kebudayaannya yang beragam, menarik dan unik. Jadi, kita harus melestarikan kebudayaan
terutama kerajinan khas daerah. Kita bisa melestarikannya dengan membuatnya dan mengetahui
fungsinya serta kita dapat mendapatkan penghasilan dari kerajinan tangan yang telah kita
hasilkan. Dengan kita melestarikan kebudayaan kita sendiri maka kita dapat membantu kemajuan
negara kita sendiri, negara Indonesia.

Anyaman Bambu
Anyaman bambu adalah suatu kerajinan tangan yang dihasilkan dari bambu. Anyaman bambu
biasanya dibuat oleh warga di Minahasa. Mereka memiliki kesadaran untuk menghasilkan
sesuatu yang berguna dari bambu. Anyaman bambu biasa dibuat menjadi tapisan beras atau biasa
disebut sosiru, topi petani, kandang ayam, keranjang buah, sapu lidi, bakul, penutup saji, piring
lidi, lisung kayu, lampion, kursi, meja, bahkan bisa dibuat menjadi gazebo, serta lainnya.
Anyaman bambu ini dapat kita temukan di tepi jalan raya Manado-Tomohon, desa Kinilow,
dimana terdapat banyak pengrajin-pengrajin anyaman bambu yang berjualan. Tak hanya di
Minahasa Induk, kerajinan dari bambu ini juga bisa kita temui di daerah Minahasa lainnya,
seperti Minahasa Selatan, Minahasa Utara dan Minahasa Tenggara.

Kerajinan Tanah Liat


Sama seperti anyaman bambu, yang dibuat oleh warga Minahasa yang kreatif dan memilki
kesadaran untuk menghasilkan sesuatu yang berguna. Kerajinan tanah liat biasa dibuat menjadi
guci yang unik, ulekkan, tungku, vas bunga, dan lainnya. Kerajinan tanah liat juga bisa
ditemukan di tepi jalan raya Manado-Tomohon, desa Kinilow. Kerajinan ini juga biasa dibuat
oleh warga Minahasa Induk dan juga Minahasa Selatan.

Anda mungkin juga menyukai