Anda di halaman 1dari 7

RESUME MATA KULIAH PELAYANAN PUBLIK

PERTEMUAN 1-6

NAMA : BAGAS YOGASWARA PRATAMA

NPP : 28.0383

KELAS : F-14

Ada 3 paradigma mengenai pelayanan publik yaitu :

- Old Public Management

Old Public Management yaitu paradigma pelayanan publik yang menggunakan teori
politik sebagai landasan dasar pendekatannya. Karena menggunakan pendekatan
politik maka dalam praktiknya OPM menekankan powernya pada penggunaan
kekuasaan penuh pada pemerintah terhadap rakyatnya. Pemerintah menunjukkan
kekuasaan + Authority nya dalam mengatur rakyat ataupun lembaga pemerintah
lainnya. Biasanya OPM ini diterapkan pada saat kondisi rakyat masih belum stabil
dan tingkat pemahaman ataupun pengetahuannya masih di bawah rata-rata. Karena
dengan OPM ini untuk mengatur Rakyat dengan kualitas dibawah standar dapat
dikatakan sangat efektif karena, dengan menekankan dan menunjukkan kekuasaan
penuh yang dimiliki oleh pemerintah rakyat akan menuruti pemerintah dikarenakan
masyarakat masih kurang mengerti jadi harus selalu diarahkan oleh pemerintah
bahkan demi tercapainya kelancaran jalannya pemerintahan pemerintah terkesan
menakut-nakuti rakyat dengan berbagai ancaman bila mereka melawan atau
melakukan resistensi terhadap pemerintahan yang sedang berjalan. kemudian,
pemerintah itu sendiri melakukan RIPE REGO yakni, melakukan rekrutmen orang-
orang yang sejalan dengan pemerintah yang sebelumnya sudah di indoktrinasi oleh
aparat pemerintah agar tetap mendukung kelancaran pemerintahan yang sedang
berlangsung. Pada OPM ini dapat dikatakan KKN merajalela demi tercapainya tujuan.

- New Public Management

New Public Management yaitu paradigma pelayanan publik yang menggunakan teori
ekonomi sehingga pendekatan yang digunakan adalah pendekatan
enterpreunership. Dalam paradigma ini pemerintah melihat rakyat sebagai pasar dan
menganggap bahwa rakyat itu adalah konsumen yang haaru dilayani. Karena cara
pandang pemerintah yang melihat rakyat seperti itu maka pemerintah terkesan
bekerja untuk mendapatkan keuntungan atau profit semata. Dalam paradigma ini
seolah-olah hal-hal yang wajib dikomersilkan oleh pemerintah. Dengan paradigma ini
rakyat harus membayar untuk mendapatkan pelayanan yang diinginka. Seperti
contoh Air. Jika rakyat membutuhkan air maka rakyat harus bayar kepada
perusahaan air atau PDAM setiap bulannya untuk mendapatkan air bersih. Selain air
ada juga listrik yang perusahaannya hanya dimiliki oleh pemerintah saja. New Public
Management ini biasanya diterapkan pada saat kualitas masyarakat sudah membaik
atau taraf hidupnya sudah agak tinggi. Karena sudah muncul kesadaran sendiri dan
mengerti tentang apa yang sedang dijalankan pemerintah.

- New Public Service

Paradigma New Public Service ini merupakan paradigma yang mengedepankan


kemandirian rakyat dalam melakukan pelayanan-pelayanan yang di adakan oleh
pemerintah. Karena, pada paradigma ini pemerintah hanya sebagai fasilitator dan
rakyat melakukan sendiri pelayanan yang telah disediakan oleh pemerintah.
Biasanya paradigma ini dilakukan setelah rakyat memiliki kualitas serta taraf hidup
yang tinggi. Pada paradigma ini juga rakyat dapat mengkritik pemerintah dan
memberikan masukan pada pemerintah untuk menjadi lebih baik.

Ada 2 macam pelayanan pemerintah dalam pelaksanaan pelayanan yaitu :

1. Public Needs (Kebutuhan Publik)

Pemenuhan jasa publik masyarakat. Jasa publik dimaksud merupakan kebutuhan


hidup orang banyak yang tidak dijual-belikan melalui mekanisme pasar, melainkan diproses
secara istimewa. Jasa semacam ini meliputi air minum, jalan raya, listrik, telepon, gas, dan
berbagai kebutuhan masyarakat lapisan bawah. Semua jasa ini diproduksi dalam proses
istimewa yang disebut kontrol pemerintah. Kontrol mana disasarkan pada aspek mutu,
harga, pelayanan, jumlah yang cukup, distribusi, dan ketersediaan saat diperlukan

2. Civil Needs (Pelayanan Sipil)

Pelayanan sipil dapat diartikan sebagai hak, kebutuhan dasar dan tuntutan setiap
orang lepas dari suatu kewajiban. Layanan civil tidak dijual-belikan (diperdagangkan) di
pasar. Penyediaannya dimonopoli pemerintah sekaligus merupakan kewajiban pemerintah.
Hal ini dikarenakan layanan civil bersumber pada hak-hak asasi manusia dalam arti
perseorangan maupun hak asasi manusia dalam arti masyarakat.

Layanan civil sendiri memiliki content yang luas sekali. Di Indonesia, layanan civil


diatur dalam konstitusi negara. Terdapat 0.empat belas content layanan civil yang
diamanatkan Undang-Undang Dasar 1945 yaitu nilai hak warga negara yang tercantum
dalam pembukaan UUD 1945, hak untuk merdeka, kebebasan memilih, hak berotonomi,
keadilan dll.
kebutuhan masyarakat meningkat, aparat tidak siap sehingga menyebabkan persoalan
dalam kegiatan pelayanan publik

paradigma aparat belum bergeser dan perspektif pelayanan masih yang lama, sehingga
kepuasan publik bukan sasaran akhir nanmun lebih kepada faktor kekuasaan semata

Konsep pemerintah dan pemerintahan

- Pemerintah = Orang,badan,aparat yang diberi legitimasi, authority utk mengatur


jalannya proses pemerintahan
- Pemerintahan = Pemerintahan dalam arti luas adalah segala kegiatan badan-badan
publik yang meliputi kegiatan legislatif, eksekutif dan yudikatif dalam usaha
mencapai tujuan negara. Pemerintahan dalam ari sempit adalah segala kegiatan
badan-badan publik yang hanya meliputi kekuasaan eksekutif. 

Semakin masyarakat berkembang, fungsi pemerintahan dalam pelayanan publik makin


berkualitas.

Asas-asas Pemerintahan

1. Asas aktif

Di negara berkembang pemerintah memiliki peran sentral mengurus segala aspek.sehingga


pemerinah dituntut untuk inovatif dan inventif

2. Asas Vrij Bestuur ( mengisi yang kosong)

‘’Vrij” artinya kosong, “Bestuur” artinya pemerintahan. Vrij Bestuur diartikan kekosongan
pemerintahan karna tdk semua penjabaran departemen dan non departemen sampai ke
kecamatan-kecamatan apalagi ke desa-desa. Untuk itu diharapkan pegawai kecamaatan
mengisi kekosangan tersebut atau asas ini disebut juga mengisi kekosongan

3. Asas Freises Emessen

dalam asas ini pemerintah dibebaskan untuk mengurus dan menemukan inisiatif pekerjaan
baru namun tdk bertentangan dengan norma, UU yg berlaku maupun pertauran lain

 4. Asas Historik

Bila terjadi permasalahan pemerintahan berupaya untuk menanggulangi peristiwa yg terjadi


di masa lalu yg pernah terjadi

5. Asas etis
Asas etis adalah pemerintah memperhatiakn kaidah moral. Sehingga penyelenggaraan
pemerintahan tdk hanya berdasarkan pada aturan formal tetapi juga memperhatikan etika
dan moral

6.Asas Otomatis

Bila suatu kegiatan baru diluar tanggungjawab suatu departemen maupun non departemen
maka otomotasi berada dibawah pekerjaan Kemendagri sbg poros utama pemerintahan dlm
negeri. Seperi periapan hari besar nasional, penyambutan tamu negara dll

7. Asas Detournament de Pauvoir

Adalah asas kesewenangan-wenangan pemerintah dalam penyelenggaraan pemerintahan


terhadap masyararakat. Apabila salah satu dari asas diatas tidak dilakukan maka pemerintah
menggunakan asas ini

Asas Pemerintahan Daerah

-Desentralisasi

Desentralisasi adalah asas penyerahan sebagaan urusan dari pemerintah pusat kepada
pemerintah daerah untuk mengatur dan mnengurus rumah tangganya sendiri dalam sistem
NKRI (UU No.32/2004)Urusan-urusan pemerintahan yg telah diserahkan kepada daerah dlm
rangka pelaksanaan desentralisasi menjadi wewenang dan tanggungjawab daerah
sepenuhnya baik dalam menentukan kebijaksanaan, perncanaan, maupun segi pembiayaan

-Dekonsentrasi

Asas dekonsentrasi adalah asas pelimpahan wewenang dari pemerintah pusat atau kepala
wilayah,atau kepala instansi vertikal tingkat atasnya, kepada pejabat-pejabat di
daerahMerupakan penghalusan sentralisasipemerintah kepada Gubernur penekanan aspek
pelimpahan wewenang dari pemerintah pusat ke pejabat pemerintah pusat yg bertndak
sebagai wakil dan di tempatkan di daerah

-Tugas pembantuan

Tugas pembantuan adalah asas untuk turut sertanya pemerintah daerah bertugas dalam
melaksanakan urusan pemerintahan pusat yg ditugaskan kpd pemerintah daerah oleh
pemerintah pusat atau pemerintah daerah tingkat atasnya dengan kewajiban
mempertanggungjawabkan kpd yg menugaskanBisa dari pemerintah pusat ke pemerintah
provinsi/kota/kabupaten/desa serta instansi yg diatasnya kepada instansi yg ada
dibawahnyaKetiga asas tersebut memiliki konsekuensi adanya otonomi daerah dan daerah
otonom.
Produk dari pelayanan yang disediakan oleh pemerintah tidaklah memiliki wujud
namun manfaatnya dapat dirasakan sendiri oleh masyarakat. contohnya adalah undang-
undang, merupakan produk dari kebijakan publik yang wujudnya tidak terlihat secara
langsung namun manfaatnya dapat memberikan rasa aman masyarakat.

3 unsur dalam pelayanan publik

- unsur pertama = organisasi pemberi perintah atau nama lainnya pemerintah

- unsur kedua = penerima layanan yaitu masyarakat

- unsur ketiga = kepuasan yang diterima oleh masyarakat. Unsur ini sering dilupakan
karena tidak dapat dinilai secara objektif

Fungsi Pemerintah

 Fungsi Pelayanan
Fungsi utama pemerintah adalah memberikan pelayanan terbaik untuk memenuhi
kebutuhan masyarakat disemua sektor. Masyarakat tak akan dapat berdiri sendiri
memenuhi kebutuhan tanpa adanya pemerintah yang memberikan pelayanan. Ini
merupakan fungsi yang bersifat umum dan dilakukan oleh seluruh negara di dunia.
 Fungsi Pengaturan
Pemerintah memiliki fungsi pengaturan(regulating) untuk mengatur seluruh sektor
dengan kebijakan-kebijakan dalam bentuk undang-undang, peraturan pemerintah, dan
peraturan lainnya. Maksud dari fungsi ini adalah agar stabilitas negara terjaga, dan
pertumbuhan negara sesuai yang diinginkan.
 Fungsi Pembangunan
Fungsi pembangunan dijalankan apabila kondisi masyarakat melemah dan
pembangunan akan dikontrol ketika kondisi masyarakat membaik(menuju taraf yang
lebih sejahtera). Negara-negara terbelakang dan berkembang menjalankan fungsi ini
lebih gencar daripada dengara maju. 
 Fungsi Pemberdayaan
Fungsi ini dijalankan jika masyarakat tidak mempunyai skill dan kemampuan  untuk bisa
keluar dari comfort zone atau zona aman. Contohnya masyarakat bodoh, miskin,
tertindas, dan sebagainya. Pemerintah wajib mampu membawa masyarakat keluar dari
zona ini dengan cara melakukan pemberdayaan. Pemberdayaan dimaksud agar dapat
mengeluarkan kemampuan yang dimiliki oleh masyarakat sehingga tidak menjadi beban
pemerintah. Pemberdayaan dilakukan untuk meningkatkan kualitas SDM atau
masyarakat. Ketergantungan terhadap pemerintaha akan semakin berkurang dengan
pemeberdayaan masyarakat. Sehingga hal ini akan mempermudah pemerintah
mencapai tujuan negara
Paradigma Penyelenggara Pelayanan Publik di era Otonomi Daerah

1. - Berorientasi pada kepuasan pelanggan


- Perubahan arah “rule government”

2. Dalam menjalankan monopoli pelayanan publik, pemerintah sebagai regulator (rule


gov) harus merubah pola pikir sesuai tujuan otonomi daerah

3. Untuk terwujudnya good government, pemerintah ,memberi akses pada masyarakat.


masyarakat mendapat alses pelayanan publik berdasarkan prinsip kesetaraan,
transparansi, akuntabilitias, adil.

Prinsip-prinsip pelyanan publik

1. Kesederhanaan 

Prosedur pelayanan publik tidak berbelit-belit, mudah dipahami, dan mudah


dilaksanakan. 

2. Kejelasan 

Mencakup: (a) Persyaratan teknis dan administrative pelayanan publik (b) Unit


kerja/pejabat yang berwenang dan bertanggungjawab dalam memberikan pelayanan
dan penyelesaian keluhan/pesoalan/sengketa dalam pelaksanaan pelayanan publik, (c)
Rincian biaya pelayanan public dan tata cara pembayaran 

3. Kepastian waktu 

Pelaksanaan pelayanan publik dapat diselesaikan dalam kurun waktu yang telah
ditentukan. 

4. Akurasi 

Produk pelayanan publik diterima dengan benar, tepat dan sah. 

5. Keamanan 

Proses dan produk pelayanan publik memberikan rasa aman dan kepastian hukum. 

6. Tanggungjawab 

Pimpinan penyelenggara pelayanan publik atau pejabat yang ditunjuk


bertanggungjawab atas penyelenggaraan pelayanan dan penyelesaian
keluhan/persoalan dalam pelaksanaan pelayanan publik. 

7. Kelengkapan sarana dan prasarana kerja 


Peralatan kerja dan pendukung lainnya yang memadai termasuk penyediaan sarana
teknologi telekomunikasi dan informatika. 

8. Kemudahan akses 

Tempat dan lokasi sarana dan prasarana pelayanan yang memadai, mudah dijangkau
oleh masyarakat dan dapat memanfaatkan teknologi tlekomunikasi dan informasi. 

9. Kedisiplinan, Kesopanan dan Keramahan 

Pemberi pelayanan harus bersikap disiplin, sopan dan santun, ramah, serta memberi
pelayanan dengan ikhlas. 

10. Kenyamanan 

Lingkungan pelayanan harus tertib, teratur, disediakan ruang tunggu yang nyaman,
bersih, rapih, lingkungan yang indah dan sehat, serta dilengkapi dengan fasailitas
pendukung pelayanan, seperti parkir, toilet, tempat ibadah dan lainnya. 

MASALAH BIROKRASI

- INMOBILISM-INASILITY to FUNCTION = kenyataan akan hmbatan ketidakmampuan


menjalankan tugas
- TOKENISME = Kecendrungan administrator, mendukung kebijakan dari atas tapi
partisipasinya sedikit
- PROSCARNATION = Partisipasi yg menurunkan mutu pelayanan
- KOORDINASI
- KEBOCORAN DALAM KEWENANGAN = Kebijakan ditafsirkan dengan pertimbangan
pribadidi kalangan pelaksana/ middle
- RESISTANCE = Terang-terangan / sembunyi

DAMPAK MASALAH BIROKRASI

- Memperlambat Proses
- Pencarian Dalih
- Sulit dihubungi
- Senantiasa diperlambat

CIRI PELAYANAN BERKUALITAS

- Anti-Birokrasi
- Distribusi Pelayanan
- Desentralisasi/berorientasi pada kalian
- Orientasi kebutuhanpasar bukan birokrasi
- Proaktif
- Metode TOTAL QUALITY MANAGEMENT ( Manajemen Mutu Terpadu)

Anda mungkin juga menyukai