Anda di halaman 1dari 16

LAPORAN ANATOMI FISIOLOGI

(Pengamatan Jaringan Pada Organ)

Oleh :

Nama : Julia Yedy. Metuduan

Nim : 18 3145 353 160

Kelas : 18 D

Kelompok : II (Dua)

PROGRAM STUDI DIV ANALIS KESEHATAN

STIKES MEGA RESKY MAKASSAR

2018/2019
LEMBAR PENGESAHAN

Judul Praktikum : Pengamatan Jaringan Pada Organ


Nama : Julia Yedy Metuduan

Nim : 18 3145 353 160

Hari / Tanggal : Rabu, 9 Januari 2019

Kelompok : II (Dua)

Rekan Kerja : 1. Aulia Firdausia


2. Desy
3. Elvis Rosnawati. S
4. Kristina Rilale
5. Nur Fadillah
6. Rahmasita Devi Santy
Penilaian :

Makassar, 14 Januari 2019

Distujui Oleh

Asisten Dosen Praktikan

Nani apriyani Julia Y. Metuduan


Nim : 17 3145 353 052 Nim : 18 3145 353 160

Dosen Pembimbing

Ka’bah S.si, M.kes


NIDN : 09 050988 03
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Sebelum masuk ke jaringan kita perlu tahu apa yang menyusun hingga
terbentuknya jaringan, adalah sel, sel merupakan suatu unit terkecil yang sangat
penting dalam pembentukan suatu jaringan , organ ataupun system organ, karena
dari sel itu lah yang dapat membentuk menjadi jaringan.
Jaringan adalah kumpulan sel sejenis yang memiliki struktur dan fungsi
yang sama untuk membentuk suatu organ. Jenis jaringan yang umum dimiliki
veterbrata dan manusia ada 4 macam , yaitu jaringan epitel, jaringan ikat,
karingan otot dan jaringan saraf (aryulina ,2006 Hal 67).
Dan ketikan jaringan-jaringan mulai mengikat atau saling menghubungkan
dapat membentuk suatu organ yang sesuai dengan perintah otak.
Pada tubuh hewan terdapat berbagai macam organ berdasarakan letaknya
organ yang dikelompokan menjadi 2 yaitu organ bagian luar dan dalam, organ
bagian luar yaitu, Mata, telinga, hidung, kaki, tangan dan lainnya. Kalau pada
organ bagian dalam seperti usus, jantung, paru-paru, ginjal, hati dan lain
sebagainya. Pada berbagai macam organ terdapat jaringan-jaringan yang
menyusun suatu organ tersebut seperti pada uus jaringan penyusunnya ialah
jaringan epitel, pada jantung tersusun jaringan otot dan seterusnya.
Beberapa organ secara bersama-sama akan melakukan fungsi tertentu
membentuk system organ. Selanjutnya, melalui suatu koordinasi beberapa
system organ akan bekerja sama melakukan fungsi tertentu membentuk
organisme atau makhluk hidup (sudjadi dan laila, 2007 Hal.63).
Sel hewan memiliki organel yang khas, yaitu adanya sentriol organel
tersebut menjadi salah satu ciri yang membedakan antara hewan dan tumbuhan.
Seperti pada tumbuhan, sel-sel hewan memiliki struktur dan fungsi yang sama
akan membentuk suatu jaringan (aryulina ,2006 Hal 67)
Oleh karena itu, dilakukan praktikum ini agar dapat mengetahui bentuk-
bentuk jaringan yang terdapat pada setiap organ.
B. TUJUAN PRAKTIKUM
Untuk mengetahui bebagai jenis jaringan yang terdapat pada organ dan
system organ
C. RUMUSAN MASALAH
Bagaimana cara menentukan jaringan yang terdapat pada suatu organ atau
system organ ?
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Seluruh makhluk hidup tersusun dari sel sebagian besar sel tersusun dari air dan
komponen kimia utama, seperti protein, karbohidrat dan lemak, dan asam nukleat.
Sel tersusun dari dua lapisan membrane fosfolipid yang bersifat selektif permeable,
yang berarti hanya molekul tertentu saja dapat masuk dan keluar sel (aryulina ,2006
Hal 67).
Jaringan adalah kumpulan sel sejenis yang memiliki struktur dan fungsi yang
sama untuk membentuk suatu organ. Jenis jaringan yang umum dimiliki veterbrata
dan manusia ada 4 macam , yaitu jaringan epitel, jaringan ikat, karingan otot dan
jaringan saraf (aryulina ,2006 Hal 67).
Jaringa epitel, merupakan jaringan yang meliputi permukaan tubuh dan
membatasi rongga tubuh. Jaringan ini hampir ditemukan di seluruh permukaan
tubuh. Jaringan epitel yang melapisi lapisan luar tubuh disebut epitalium: jaringan
epitel yang membatasi rongga tubuh disebut mesotelium; dan jaringan epitel yang
membatasi organ disebut endothelium (sudjadi dan laila, 2007 Hal.54).
Jaringan epitel terdiri dari jaringan yang memadat dan terikat erat. Pada
permukaan apical (bagian atas) beberapa jaringan epitel terdapat mikrovil atau
tonjolan dari permukaan sel yang bentuknya seperti jari) atau silia. Permukaan basal
(bagian bawah) jaringan epitel berikatan dengan jaringan ikat (sudjadi dan laila,
2007 Hal.54).
Jaringan ikat umumnya berupa jaringan penyokong tubuh. Jaringan ikat meliputi
tulang, tulang rawan, tendon, dan ligament. Selain itu, jaringan ikat dapat juga
berupa jaringan pengikat dari beberapa jaringan lain, seperti kulit dengan sturktur-
struktur dibawahnya (epitelium mesenteris/penggantung). Jaringan ikat biasanya
dapat membentuk selubung disekitar organ-organ tubuh sehingga masing-masing
organ menjadi terpisah dengan yang lain (sudjadi dan laila, 2007 Hal.57).
Jaringan ikat merupakan jaringan yang paling banyak terdapat di dalam tubuh.
Jaringan ikat berkembang dari mesenkim yang berasal dari mesoderm (lapisan
tengah embrio). Bentuk-bentuk sel yang menyusun jaringan ikat memilki berbagai
fungsi, yaitu menyokong, dan memperkuat jaringan lain, melindungi organ –organ
tubuh, menyimpan energy(jaringan lemak), membentuk struktur tubuh (tulang), dan
menyusun system sirkulasi (darah) (aryulina ,2006 Hal 70).
Jaringan ikat tersusun dari sel-sel jaringan ikat dan matriks. Sel-sel jaringan ikat
antara lain fibroblast, kondroblas (kondrosit), osteosit dan adiposity. Semua sel-sel
tersebut tersebar didalam mtriks. Matriks adalah cairan ekstra seluler yang
kekentalannya bervariasi, mulai dari padat (kental), semi cair dan cair (sudjadi dan
laila, 2007 Hal.57).
Komponen sel cari jaringan ikat tediri dari sel tetap dan sel bebas. Sel tetap
(fixed cells) menetap dijaringan ikat karena sejak awal perkembangannya berada di
jaringan tersebut dan umumnya mempunyai masa hidup yang cukup lama. Sel bebas
(transein,wendering cells) berasal dari sum-sum tulang belakang kemudian masuk
sirkulasi darah. Oleh rangsangan atau sinyal-sinyal tertentu sel-sel ini akan
meninggalkan sirkulasi darah dan bermigrasi ke jaringan ikat untuk menjalankan
fungsi khusus dari masing-masing sel tersebut. Sebagaian besar sel sel bebas ini
motil dan memiliki masa hidup pendek (wangko dan karundeng,2014 Vol.6, No3).
Yang termasuk komponen sel tetap ialah: sel mesenkim/perisit, fibroblast, sel
lemak (adiposity, sel mast, dan makro fag ; sedangkan yang termasuk komponen sel
trainsien ialah : sel plasma, limfosit, neurofil, eosinophil, basophil, monosit dan
makromag (wangko dan karundeng, 2014 Vol.6, No3).
Jaringan ikat memiliki beberapa fungsi, misalnya menyokong dan mengikat
jaringan lain, melindungi tubuh dari serangan bakteri, mecegah dari kehilangan
panas, membentuk struktur tubuh, dan ikut berperan dalam pembentukan darah
(sudjadi dan laila, 2007 Hal.57).
Jaringan otot terdiri dari sel-sel otot, jaringan ini bertanggung jawab untuk
anggota tubuh. Suatu gerakan dapat dilakukan oleh jaringan otot melalui mekanisme
kontraksi serat kontraktil. Serat kontraktil terdiri dari akitin dan myosin. Sel-sel
yang menyusun jaringan otot memiliki sturuktur yang khusus. Membrane plasma sel
otot disebut sarkolema dan sitoplasmanya disebut sarkoplasma. Serat otot disebut
myofibril. Setiap myofibril disusun oleh beberapa sarkomer (sudjadi dan laila, 2007
Hal.60).
Diperkirakan 40% dari berat badan mamalia tersusun dari jaringan otot. Jaringan
otot merupakan derivat dari mesoderm embrionik. Jaringan otot dapat berkontraksi
karena didalamnya terdapat protein-protein kontraktil dan serat-serat otot yang
disebut myofibril. Berdasarkan bentuk morfologi dan fungsinya, jaringan otot
diklasifikasikan menjadi tiga tipe, yaitu otot rangka atau otot lurik, oto polos, dan
otot jantung (sudjadi dan laila, 2007 Hal.60).
Jaringan saraf merupakan jaringan yang bertanggung jawab dalam
mengahantarkan implus-implus saraf. Jaringan saraf terdiri atas sel-sel saraf yang
disebut neuron. Didalam tubuh manusia terdapat ratusan juta neuron. Neuron-neoron
terdiri atas 3 bagian utama, yaitu dendrit, badan sel, dan akson (sudjadi dan laila,
2007 Hal.62).
Berdasarkan fungsinya, neuron dapat dibedakan atas neuron motoric, neuron
sensorik dan neuron penghubung. Neuron motoric berfungsi sebagai pengantar
implus-implus saraf dari saraf pusat (otak dan sumsum tulang belakang) ke organ-
organ efektor, seperti serat-serat otot, kelenjar eksokrin, dan kelenjar endokrin.
Neuron sensorik berperan menyampaikan implus-imlus saraf dari lingkuan ke saraf
pusat. Neoron penghubung berperan sebagai penghubung atau pengantar implus-
implus saraf dari satu neuron ke neuron yang lain atau dari neuron motoric ke
neuron sensorik (sudjadi dan laila, 2007 Hal.62).
Antar sesama saraf dihubungkan oleh akson yang memilik zona yang disebut
sinapsis. Dizona ini terdapat neurotransmitter yang berperan mengirimkan sinyal ke
neuron berikutnya. Senyawa yang berperan adalah asetat dan kolin yang akan
menjadi asetilkolin dengan bantuan enzim asetilkolinesterase (aryulina ,2006 Hal
78).
Pada tubuh hewan terdapat bermacam-macam organ. Berdasarkan letaknya ,
organ dapat dikelompakan atas organ dalam dan organ luar. Organ dalam adalah
organ yang terdapat dalam tubuh, misalnya usus, paru-paru dan jantung. Sebaliknya
organ luar adalah organ yang terdapat pada tubuh bagian luar sehingga dapat diamati
secara langsung misalnya mata, hidung dan kaki (sudjadi dan laila, 2007 Hal.63).
Beberapa organ secara bersama-sama akan melakukan fungsi tertentu
membentuk system organ. Selanjutnya, melalui suatu koordinasi beberapa system
organ akan bekerja sama melakukan fungsi tertentu membentuk organisme atau
makhluk hidup (sudjadi dan laila, 2007 Hal.63).
BAB III
METODE PRAKTIKUM
A. WAKTU DAN TEMPAT
1. Waktu
Hari : Rabu
Tanggal : 9 januari 2019
Pukul : 11 – Selesai
2. Tempat
Adapun tempat dilaksanakan praktikum Anatomi Fisiologi di
Laboratorium Mikrobiologi DIV Analis Kesehatan lantai 1gedung D STIKes
Mega Rezky Makassar.
B. ALAT DAN BAHAN
1. Alat
a. Cawan Porselin
b. Mikroskop
c. Preparat
d. Deck glass
e. Silet gold
f. Pinset
2. Bahan
a. Organ tubuh (sudah diawetkan pada percobaan ke II)
b. Gabus
c. Formalin
C. PROSEDUR KERJA
1. Disiapkan alat dan bahan yang akan digunakan
2. Diambil awetan organ dan system organ yang sudah disimpan selama 1
minggu
3. Diiris organ dan system organ tersebut secara melintang dan membujur
4. Diletakkan hasil irisan diatas kaca preparat
5. Diletakkan 1 tetes aquadest diatas preparat yang berisi jaringan
6. Ditutup dengan deck glass
7. Diamati dibawah mikroskop dengan perbesaran 40 X
8. Digambar hasil Pengamatan
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
A. HASIL PENGAMATAN
No Nama Organ Nama Jaringan
1. Limfa Jaringan epitel
2. Paru-paru Jaringan ikat
3. Hati Jaringan epitel
4. Jantung Jaringan otot
5. Usus Jaringan epitel
6. Ginjal Jaringan epitel

B. GAMBAR PENGAMATAN
1. Jaringan Epitel - Limfa

2. Jaringan ikat – Paru-paru

3. Jaringan epitel - Hati

4. Jaringan otot – Jantung


5. Jaringan epitel – Usus

6. Jaringan epitel – Ginjal

C. PEMBAHASAN
Pada praktikum yang dilakukan di laboratorium kimia, dengan uji
identifikasi jaringan, dengan alat dan bahan yang digunakan yaitu: cawan
porselin, mikroskop, preparat deck glass, silet gold, dan pinset. Adapu bahan
yang digunakan yaitu , organ tubuh yang sudah diawetkan selama 3 minggu.
Kenapa digunakan aquadest dalam praktikum kali ini agar, dapat memperjelas
dan mempermudah untuk dilihat hasil atau sampel yang diujikan
Pada uji pengamatan jaringan ini maka organ yang kita gunakan yaitu,
ginjal, jantung, usus, hati, paru-paru dan limfa yang telah diawetkan 3 minggu.
Pada pengamatan pertama yaitu limfa, untuk mengetahui jaringan apa yang
sebagai penyusunnya ialah dengan cara mengambil organ yang sudah diawetkan,
lalu di potong tipis secara vertical dan horizontal, lalu masukan pada preparat
dan teteskan aquadest lalu tutup dengan deck glass, dan amati hasil dibawah
mikroskop yaitu terdapat jaringan epitel.
Kenapa di potong secara vertical dan horizontal agar jaringan yang ada pada
organ tersebut mudah untuk dilihat bentuknya.
Pada pengamatan yang ke 2 yaitu paru-paru, untuk mengetahui jaringan apa
yang sebagai penyusunnya ialah dengan cara mengambil organ yang sudah
diawetkan, lalu di potong tipis secara vertical dan horizontal, lalu masukan pada
preparat dan teteskan aquadest lalu tutup dengan deck glass, dan amati hasil
dibawah mikroskop yaitu terdapat jaringan ikat.
Pada pengamatan yang ke 3 yaitu hati, untuk mengetahui jaringan apa yang
sebagai penyusunnya ialah dengan cara mengambil organ yang sudah diawetkan,
lalu di potong tipis secara vertical dan horizontal, lalu masukan pada preparat
dan teteskan aquadest lalu tutup dengan deck glass, dan amati hasil dibawah
mikroskop yaitu terdapat jaringan epitel.
Pada pengamatan yang ke 4 yaitu jantung, untuk mengetahui jaringan apa
yang sebagai penyusunnya ialah dengan cara mengambil organ yang sudah
diawetkan, lalu di potong tipis secara vertical dan horizontal, lalu masukan pada
preparat dan teteskan aquadest lalu tutup dengan deck glass, dan amati hasil
dibawah mikroskop yaitu terdapat jaringan otot.
Pada pengamatan yang ke 5 yaitu usus, untuk mengetahui jaringan apa yang
sebagai penyusunnya ialah dengan cara mengambil organ yang sudah diawetkan,
lalu di potong tipis secara vertical dan horizontal, lalu masukan pada preparat
dan teteskan aquadest lalu tutup dengan deck glass, dan amati hasil dibawah
mikroskop yaitu terdapat jaringan epitel.
Pada pengamatan yang ke 6 yaitu ginjal, untuk mengetahui jaringan apa
yang sebagai penyusunnya ialah dengan cara mengambil organ yang sudah
diawetkan, lalu di potong tipis secara vertical dan horizontal, lalu masukan pada
preparat dan teteskan aquadest lalu tutup dengan deck glass, dan amati hasil
dibawah mikroskop yaitu terdapat jaringan epitel.
Fungsi jaringan epitel adalah, sebagai perlindunga, sebagai penerima implus,
sebagai alat absorpsi, sebagai alat sekresi, sebagai alat penyaring atau filtrasi,
sebagai alat ekskresi, mengurangi gesekan, sebagai alat difusi.
Fungsi jaringan otot adalah, menggerakan rangka (tulang), menggerakan
organ-organ pencernaan, menggerakan jantung, menahan tekanan,
Fungsi jaringan ikat adalah, untuk mengikat atau menyokong antar jaringan
atau antar organ.
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. KESIMPULAN
Berdasarkan hasil dan pengamatan kali ini dapat menyimpulkan bahwa,
Organ limfa terdapat jaringan epitel, pada organ paru-paru terdapat jaringan ikat,
pada organ hati terdapat jaringan epitel, pada organ jantung terdapat jaringan
otot, pada organ usus terdapat jaringan epitel, pada organ ginjal terdapat jaringan
epitel.
B. SARAN
Diharapkan agar praktikum selanjutnya praktikam dapat memperhatikan
penggunanan APD dan kesiapan sebelum praktikum dimulai
DAFTAR PUSTAKA
Aryulina, Muslim dkk. 2006 “Biologi 2 SMA dan MA untuk kelas XI”. Jakarta :
Erlangga

Sudjadi dan Lalla. 2007. “Biologi : sains dalam kehidupan”. Jakarta:KDT

Wangko dan Karundeng. 2014. “Komponen sel jaringan ikat”. Vol.6 ,No.3 Diakses
tanggal 9 januari 2019 (https://ejournal.unsrat.ac.id > viewFile)

Anda mungkin juga menyukai