Anda di halaman 1dari 19

MAKALAH MANAJEMEN OPRASIONAL

MATERI : MANAJEMEN KUALITAS

DOSEN : Dr. Munir Rahman

Penyusun :

1. Ade Rifqi Wira Hadi Kusuma (13311042)

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH GRESIK

FAKULTAS EKONOMI

PRODI MANAJEMEN

GRESIK

2015
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan nikmat,
rahmat dan hidayah-Nya, sehingga penulis diberikan kemudahan dan kelancaran dalam
menyelesaikan makalah yang berjudul MANAJEMEN KUALITAS

Makalah ini disusun guna memenuhi kelengkapan tugas mata kuliah MANAJEMEN
OPRASIONAL Lainnya. Dengan tersusunnya makalah ini adalah berkat bantuan dari
berbagai pihak. Oleh karena itu, dalam kesempatan ini penulis menyampaikan ucapan terima
kasih yang sebesar-besarnya kepada :

1. Dr.Munir Rahman selaku Dosen mata kuliah Manajemen Oprasional


2. Orang tua yang selalu memberikan doa dan motivasi.
3. Serta kepada teman-teman Jurusan manajemen .

Dengan disusunnya makalah ini diharapkan dapat memberikan informasi kepada


berbagai pihak yang membutuhkannya. Penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh
dari kesempurnaan. Oleh karena itu, penulis mengharapkan saran dan kritik yang
membangun demi kesempurnaan pembuatan makalah ini untuk masa yang akan datang.

Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca sekalian.

Gresik , Januari 2015

Penyusun
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.................................................................................................................................2
DAFTAR ISI.............................................................................................................................................3
BAB I......................................................................................................................................................4
PENDAHULUAN.....................................................................................................................................4
BAB II.....................................................................................................................................................6
BAHASAN MATERI.................................................................................................................................6
MANAJEMEN KUALITAS (QUALITY MANAGEMENT)..............................................................................6
A. Definisi kualitas..........................................................................................................................6
B. Pengaruh kualitas......................................................................................................................6
C. Biaya kualitas.............................................................................................................................7
D. Etika dan Manajeman Kualitas...................................................................................................8
E. Standar Kualitas Internasional...................................................................................................8
Standar Kualitas Internasional atau ISO 9000................................................................................8
Sertifikasi ISO 9000........................................................................................................................9
Manfaat ISO 9000:.........................................................................................................................9
Prinsip Manajemen Mutu ISO 9000.............................................................................................10
F. TOTAL QUALITY MANAGEMENT (TQM)...................................................................................11
Manfaat Program TQM................................................................................................................12
STUDI KASUS....................................................................................................................................14
Hard Rock Café..........................................................................................................................14
Soal..................................................................................................................................................15
BAB III..................................................................................................................................................17
PENUTUP.............................................................................................................................................17
Kesimpulan......................................................................................................................................17
DAFTAR PUSTAKA................................................................................................................................18
BAB I
PENDAHULUAN

Mendiskusikan manajemen kualitas dalam konteks organisasi, maka manajemen


kualitas bisa dikatakan merupakan  sekumpulan kegiatan seperti merencanakan kualitas,
mengorganisasi kualitas, mengkoordinasi kualitas, mengendalikan dan mengevaluasi kualitas
yang dilakukan oleh setiap fungsi manajemen yang ada dalam organisasi untuk meningkatkan
kinerja dalam artian kualitas kerja dan hasil kerja. Meningkatkan kinerja di sini tidak hanya
pada satu kegiatan atau bagian tertentu saja tetapi pada setiap level operasi atau proses dan
dalam setiap area kerja fungsional dari suatu organisasi.  Karena manajemen kualitas
menyangkut semua kegiatan dari semua orang, semua bagian, semua fungsi yang ada dalam
organisasi, maka tanggung jawab terkait manajemen kualitas ada pada semua orang, semua
bagian, semua fungsi dari semua level manajemen, tetapi harus dikendalikan oleh manajemen
puncak (top management), dan implementasinya harus melibatkan semua anggota organisasi.

Yang perlu diketahui, meski manajemen kualitas menyangkut sekumpulan kegiatan,


tetapi tidak setiap sekumpulan kegiatan dapat dikatakan sebagai manajemen kualitas.
Sekumpulan kegiatan baru dapat dikatakan sebagai sekumpulan kegiatan yang berkaitan
dengan manajemen kualitas bila Manajemen puncak menjadikan kualitas sebagai bagian dari
agenda kerja. Kalau manajemen puncak tidak memasukkan kualitas sebagai bagian dari
agenda yang harus diwujudkan, maka apapun yang dilakukan tidak bisa disebut sebagai
manajemen kualitas. Bagaimanapun, tidak logis bila di satu sisi manajemen puncak
menginginkan kinerja yang lebih baik untuk semua fungsi dan level di bawahnya , sementara
di sisi lain mereka tidak mencantumkan kualitas sebagai sesuatu yang harus dicapai dan
dikerjakan. Sekumpulan kegiatan baru dapat dikatakan sebagai manajemen kualitas bila
manajemen puncak menjadikan kualitas sebagai sasaran dalam rencana bisnis dan
menjabarkannya dalam sasaran dan rencana tahunan yang tersosialisasi sampai tingkat
pengambil tindakan. Dengan demikian program pelatihan, pengukuran kinerja, evaluasi, dan
sistem imbalan diselenggaran dalam rangka membangun sistem yang  mendukung semangat
peningkatan kualitas.

Menurut Arnold Palmer Hospital menemukan bahwa kualitas merupakan obat kuat
untuk memperbaiki operasi. Mengelola kualitas membantu mambangun strategi diferensiasi,
biaya rendah, dan respon cepat sukses. Kualitas adalah faktor penentu keberhasilan bagi
perusahaan-perusahaan. Peningkatan kualitas membantu perusahaan meningkatkan penjualan
dan mengurangi biaya yang kemudian akan meningkatkan keuntungan. Peningkatan
penjualan sering terjadi saat perusahaan mempercepat respon mereka, merendahkan harga
jual, dan meningkatkan reputasi mereka dengan produk-produk yang berkualitas.
Meningkatkan kualitas menurunkan biaya turun karena perusahaan meningkatkan
produktivitas dan menurunkan rework, bahan yang terbuang, dan biaya garansi.

Perusahaan dengan kualitas terbaik lima kali lebih produktif di bandingkan dengan
kualitas yang paling rendah. Kualitas yang rendah berpengaruh terhadap organisasi secara
keseluruhan. Namun dalam hal ini yang terpenting adalah membangun sebuah organisasi
yang dapat mencapai kualitas dan mempengaruhi organisasi secara keseluruhan. Suatu
strategi kualitas yang berhasil dimulai dengan lingkungan organisasi yang membantu
perkembangan kualitas yang berhasil dan diikuti oleh pemahaman prinsip kualitas; upaya
untuk melibatkan para pekerja dalam aktivitas yang dibutuhkan untuk mengimplementasikan
kualitas.
BAB II
BAHASAN MATERI
MANAJEMEN KUALITAS (QUALITY MANAGEMENT)

A. Definisi kualitas

Kualitas merupakan kemampuan suatu produk atau jasa untuk memenuhi kebutuhan
pelanggannya. Terdapat tiga pendekatan dalam hal ini, yang pertama kualitas berbasis
pengguna dimana kualitas tergantung kepada audiensnya. Pendekatan ini biasanya digunakan
oleh orang pemasaran dan pelanggan. Yang kedua, kualitas berbasis manufaktur yang
biasanya diterapkan oleh manajer produksi. Dalam pendekatan ini kualitas suatu barang
berarti pemenuhan standar dan membuat produk dengan benar sejak awal. Yang ketiga
adalah kualitas itu berbasis produk yang memandang bahwa kualitas sebagai variabel yang
pesisi dan dapat dihitung.

B. Pengaruh kualitas
Kualitas merupakan elemen yang penting dalam operasi, dan ada tiga alasan kualitas
itu penting yaitu:

 Reputasi perusahaan
 Kehandalan produk
 Keterlibatan global

 Reputasi perusahaan
Reputasi perusahaan akan naik ketika Kualitas muncul sebagai persepsi
tentang produk baru perusahaan, kebiasaan pekerjanya, dan hubungan
pemasoknya.
 Kehandalan produk
Pengadilan terus berusaha menghukum organisasi-organisasi yang merancang,
memproduksi, atau mengedarkan produk atau jasa yang penggunaannya
mengakibatkan kerusakan atau kecelakaan. Contohnya: Consumer Product Safety
Act.
 Keterlibatan global
Kualitas adalah suatu perhatian internasional. Produk-produk perusahaan yang
akan bersaing di pasar internasional harus memenuhi ekspetasi akan kualitas, desain,
dan harganya secara global.
C. Biaya kualitas
Adalah biaya akibat melakukan hal yang salah, yaitu harga yang harus dibayar
karena tidak sesuai dengan standar. Ada empat kategori utama yang dikaitkan dengan
biaya kualitas, yaitu

 Biaya Pencegahan
 Biaya Penaksiran
 Kegagalan Internal
 Biaya Eksternal

 Biaya Pencegahan

Biaya yang terkait dengan mengurangi kemungkinan komponen atau jasa


mengalami kerusakan. Contoh: pelatihan, program peningkatan kualitas

 Biaya Penaksiran
Biaya yang dikaitkan dengan proses evaluasi produk, proses, komponen, dan
jasa. Contoh: biaya pengujian, laboraturium, dan pemriksa

 Kegagalan Internal
Biaya yang diakibatkan oleh produksi komponen atau jasa yang rusak sebelum
diantarkan ke pelanggan. Contoh: rework, scrap, dan waktu tunggu akibat mesin
rusak

 Biaya Eksternal
Biaya yang terjadi setelah pengiriman barang atau jasa yang cacat. Contoh:
rework, barang yang dikembalikan, kewajiban, kehilangan kepercayaan, dan biaya
pada masyarakat.

Tiga biaya pertama yang disebutkan diatas dapat diperkirakan, namun untuk
biaya eksternal sangat sulit untuk dihitung. Pada kondisi keseimbangan, biaya produk
yang berkualitas hanyalah sebagian dari keuntungan. Philip Crosby dan Genichi
berpendapat bahwa organisasi yang kalah adalah organisasi yang gagal berupaya
agresif di bidang kualitas
D. Etika dan Manajeman Kualitas

Bagi seorang manajer operasi, memberikan produk dan jasa yang sehat, aman,
dan berkualitas kepada pelanggan adalah salah satu pekerjaan yang terpenting.
Kurangnya proses desain dan produksi, pengembangan produk-produk berkualitas
rendah tidak hanya mengakibatkan biaya produksi yeng lebih tinggi tetapi juga dapat
menimbulkan kecelakaan, tuntutan hukum, dan bertambahnya peraturan pemerintah.

Jika sebuah perusahaan yakin telah memperkenalkan sebuah produk yang layak
dipertanyakan, maka tindakan tanggung jawab harus didasari oleh perbuatan etis. Sebuah
perusahaan manufaktur harus menerima tangggung jawab untuk setiap produk
berkualitas rendah atau produk-produk yang terkontaminasi yang mereka pasarkan
kepada masyarakat

Ada banyak pihak berkepentingan yang terlibat dalam produksi dan pemasaran
produk-produk berkualitas rendah, termasuk pemegang saham, para pekerja, pelangan,
pemasok, distributor dan kreditor. Dalam hal etika, setiap perusahaan harus
mengembangkan nilai inti yang menjadi panduan sehari-hari untuk semua orang.

E. Standar Kualitas Internasional

Standar Kualitas Internasional atau ISO 9000

Kualitas secara global sangat penting sehingga dunia bersatu menciptakan


kualitas, ISO 9000. ISO 9000 adalah kumpulan standar untuk sistem manajemen mutu
(SMM). ISO 9000 yang dirumuskan oleh TC 176 ISO, yaitu organisasi internasional di
bidang standardisasi. ISO 9000 pertama kali dikeluarkan pada tahun 1987
oleh International Organization for Standardization Technical Committee (ISO/TC)
176. ISO/TC inilah yang bertanggungjawab untuk standar-standar sistem manajemen
mutu. ISO/TC 176 menetapkan siklus peninjauan ulang setiap lima tahun, guna
menjamin bahwa standar-standar ISO 9000 akan menjadi up to date dan relevan untuk
organisasi.
Sertifikasi ISO 9000

Untuk memiliki sertifikat ISO 9000, suatu organisasi harus melalui proses
selama 9 hingga 18 bulan yang mencakup dokumentasi prosedur kualitas, penilaian
lapangan, dan serangkaian audit yang terus berjalan terhadap produk atau jasa yang
dihasilkannya

Manfaat ISO 9000:


a. Aspek Konsistensi Pelaksanaan dan Pengawasan
 Memberikan pendekatan praktik yang sistematis untuk manajemen mutu.
 Memastikan konsistensi untuk memelihara mutu produk/jasa.
 Menetapkan kerangka kerja untuk proses peningkatan mutu lebih lanjut
dengan membakukan proses guna memastikan konsistensi dan mampu
menelusuri serta meningkatkan hubungan antar fungsi yang mempengaruhi
mutu
 Aspek Pengendalian Pencegahan
 Menentukan secara jelas tanggung jawab dan wewenang dari personel
kunci yang mempengaruhi mutu
 Mendokumentasikan prosedur secara baik dalam menjalankan operasi
dan proses bisnis penyedia jasa atau pabrik/industry
 Menerapkan sistem dokumentasi yang efektif melalui mekanisme audit
mutu internal dan tinjauan manajemen yang berkelanjutan
 Aspek Pertumbuhan dan Pengembangan
 Sebagai sarana pemasaran
 Dapat meningkatkan kepercayaan dan kepuasan kosumen /
pelanggan
 Dapat meningkatkan citra dan daya saing perusahaan
 Dapat meningkatkan produktifitas mutu jasa/produk
 Dapat memberikan pelatihan yang sistematik kepada staf
melalui prosedur dan instruksi yang baik
 Mengantisipasi tuntutan konsumen atas mutu produk dan
tingkat persaingan bersama
 Sebagai dasar/pondasi yang mantap untuk pengembangan mutu
selanjutnya menuju manajemen mutu terpadu

Prinsip Manajemen Mutu ISO 9000

Prinsip 1: Fokus Pada Pelanggan

Organisasi tergantung pada pelanggan mereka. Karena itu, manajemen


organisasi harus memahami kebutuhan pelanggan sekarang dan akan datang,
harus memenuhi kebutuhan pelanggan dan giat berusaha melebihi harapan
pelanggan

Prinsip 2: Kepemimpinan

Pimpinan puncak organisasi menetapkan kesatuan tujuan dan arah dari


organisasi. Mereka harus menciptakan dan memelihara lingkungan internal
agar orang-orang dapat menjadi terlibat secara penuh dalam mencapai tujuan-
tujuan organisasi.

Prinsip 3: Pelibatan Orang

Orang pada semua tingkat merupakan faktor yang sangat penting dari
suatu organisasi dan keterlibatan mereka secara penuh akan memungkinkan
kemampuan mereka digunakan untuk manfaat organisasi

Prinsip 4: Pendekatan Proses

Suatu hasil yang diinginkan akan tercapai secara lebih efisien, apabila
aktivitas dan sumber-sumber daya yang berkaitan dikelola sebagai suatu
proses. Suatu proses mengubah masukan (input) terukur kedalam keluaran
(output) terukur melalui sejumlah langkah berurutan yang terorganisasi.

Prinsip 5: Pendekatan Sistem Pada Manajemen


Pengidentifikasian, pemahaman dan pengelolaan dari proses-proses
yang saling berkaitan sebagai suatu sistem akan memberikan kontribusi pada
efektivitas dan efisiensi organisasi dalam mencapai tujuan-tujuannya.

Prinsip 6: Perbaikan Berkesinambung

Perbaikan berkesinambung dari kinerja organisasi secara keseluruhan


harus menjadi tujuan tetap dari organisasi. Perbaikan berkesinambung
didefinisikan sebagai suatu proses yang berfokus pada upaya terus-menerus
meningkatkan efektivitas dan/atau efisiensi organisasi untuk memenuhi
kebijakan dan tujuan dari organisasi itu. Perbaikan berkesinambung
membutuhkan langkah-langkah konsolidasi yang progresif, merespon
perkembangan kebutuhan dan ekspektasi pelanggan sehingga akan menjamin
suatu evolusi dinamis dari sistem manajemen mutu.

Prinsip 7: Pendekatan Fakta Pada Pengambilan Keputusan

Keputusan yang efektif adalah yang berdasarkan pada analisis data dan
informasi untuk menghilangkan akar penyebab masalah, sehingga masalah-
masalah mutu dapat terselesaikan secara efektif dan efisien. Keputusan
manajemen organisasi sebaiknya ditujukan untuk meningkatkan kinerja
organisasi dan efektivitas implementasi sistem manajemen mutu.

Prinsip 8: Hubungan Yang Saling Menguntungkan Dengan Pemasok

Suatu organisasi dan pemasoknya adalah saling tergantung, dan suatu


hubungan yang saling menguntungkan akan meningkatkan kemampuan
bersama dalam menciptakan nilai tambah. ISO memperbaharui standarnya
pada tahun 2000 menjadi lebih seperti sistem manajemen kualitas yang lebih
terperinci dan disebut ISO 9001:2000.

F. TOTAL QUALITY MANAGEMENT (TQM)

Total Quality Management (TQM) mengacu pada penekanan kualitas yang


meliputi organisasi keseluruhan, mulai dari pemasok hingga pelanggan. TQM
menekankan komitmen manajemen untuk mendapatkan arahan perusahaan yang ingin
terus meraih keunggulan dalam semua aspek produk dan jasa penting bagi pelanggan. Ada
beberapa elemen bahwa sesuatu dikatakan berkualitas,  yaitu
a. Kualitas meliputi usaha memenuhi atau melebihi harapan pelanggan
b. Kualitas mencakup produk, jasa, manusia, proses, dan lingkungan
c. Kualitas merupakan kondisi yang selalu berubah (apa yang dianggap berkualitas saat
ini mungkin dianggap kurang berkualitas pada saat yang lain).
d. Kualitas merupakan suatu kondisi dinamis yang berhubungan dengan produk, jasa,
manusia, proses, dan lingkungan yang memenuhi atau melebihi harapan.

Manfaat Program TQM

TQM sangat bermanfaat baik bagi pelanggan, institusi, maupun


bagi staf organisasi. Manfaat TQM bagi pelanggan adalah:
a. Sedikit atau bahkan tidak memiliki masalah dengan produk atau
pelayanan.
b. Kepedulian terhadap pelanggan lebih baik atau pelanggan lebih
diperhatikan.
c. Kepuasan pelanggan terjamin.

Dan Manfaat TQM bagi institusi adalah

a. Terdapat perubahan kualitas produk dan pelayanan


b. Staf lebih termotivasi
c. Produktifitas meningkat
d. Biaya turun
e. Produk cacat berkurang
f. Permasalahan dapat diselesaikan dengan cepat.

Manfaat TQM bagi staf Organisasi adalah:

a. Pemberdayaan
b. Lebih terlatih dan berkemampuan
c. Lebih dihargai dan diakui
Manfaat lain dari implementasi TQM yang mungkin dapat
dirasakan oleh institusi di masa yang akan datang adalah

a. Membuat institusi sebagai pemimpin (leader) dan bukan hanya sekedar


pengikut (follower)
b. Membantu terciptanya tim work
c. Membuat institusi lebih sensitif terhadap kebutuhan pelanggan
d. Membuat institusi siap dan lebih mudah beradaptasi terhadap perubahan
e. Hubungan antara staf departemen yang berbeda lebih mudah
Tujuh konsep program TQM yang efektif yaitu perbaikan
berkesinambungan, Six Sigma, pemberdayaan pekerja, benchmarking,
just-in-time (JIT), konsep Taguchi, dan pengetahuan perangkat TQM
STUDI KASUS
Hard Rock Café

Hard Rock Café menerapka konsep “Ekonomi Pengalaman”


kedalam cafenya. Strategi ini menggunakan pengalaman unik dalam
menjalankan operasinya. Inovasi ini agak sama dalam operas besar
besaran dalam pabrik. Pada hard rock café konsep pengalamannya bukan
hanya dengan menyediakan makanan sesuai dengan pesanan seperti
dalam menu, melaikan juga sebuah acara bersantap dengan memasukkan
suasana visual dan pengalaman suara yang tidak dapat ditiru di tempat
manapun di seluruh dunia.

Model bisnin Hard rock Café, terrefensi dengan jelas, tetapi


karena berbagai faktor resiko dan diferensiasi dalam praktik bisnis dan
hukum tenaga kerja. Hard rock café memilih memberikan hak waralaba
pada setengah dari jumlah cafenya, salah satu strategi Hard rock café
adalah dengan memperhatikan norma sosial dan melakukan diferensiasi
kualitas produk di berbagai tempat. Contoh: menyediakan menu ikan dan
lobster di inggris lebih utama dibandingkan dengan menu hamburger dan
sapi.

Sebanyak 70% tamu di Hard Rock café adalah turis, maka pada
beberapa tahun belakangan dilakukan exspansi ke kota-kota tujuan
wisata. Ketika strategi ini telah berhasil dan terbukti bertahan selama
beberapa dekade, terbukti dengan pertumbuhan dan penyebaran di 41
negara dengan mempunyai 110 cabang.

Dengan strategi yang terbukti jitu seperti ini bukannya tidak


mempunyai masalah, justru dengan perkembanga yang disertai dengan
ekspansi besar-besaran seperti ini menyababkan perusahaan (café)
rentan terhadap fluktuasi ekonomi yang mempenharuhi sektor pariwisata.
Dengan membuka cabang di kota yang bukan tujuan pariwisata dan
mengharapkan agar dapat menjadi penghasil keuntungan yang cukup
besar diluar sektor pariwisata. Dengan menggunakan strategi
peningkatan menu.

Soal

a. Seiring dengan perubahan Hard Rock Café, bagaimana perubahan


respon terhadap beberapa dari sepuluh keputusan Manajemen
Operasi ?
b. Startegi apa yang sesuai dengan ancaman lingkungan yang
dihadapi hard rock café ?

Jawaban

a) Respon terhadap sepuluh keputusan Manajemen Operasi dari


perubahan strategi Hard Rock Café.

Manajemen Operasi Perubahan Respon


1. Menyesuaikan menu dengan selera
Perancangan produk lokal dengan memperhatikan norma
dan jasa sosial dan diferensiasi menu di tiap
lokasi
2. Suasana café dengan fasilitas dan
kegiatan (daily event) yang
membuat pengunjung dan
pelanggan merasa nyaman dan
betah, membuat pelanggan
mempunyai kecendrungan menjadi
loyal consument.
3. Strategi “musik Rock” yang di
sajikan café ini menjadikannya di
kenal bukan karena musik rock
berkembang di inggirs tapi Hard
Rock Café berkembang bersama
dengan musik Rock yang
menjadikan café ini sebagai Icon
dan tempat para penggemar musik
rock berkumpul.
1. Menjaga dan meningkatkan mutu
Pengelolaan kualitas serta kualitas menu yang di sajikan
2. Meciptakan suasana nyaman dan
event yang menarik, unik sehingga
pelanggan tidak bosan dan
merasapenasaran dan tertarik
untuk terus berkunjung.
1. Ekspansi keberbagai daerah tujuan
Strategi Lokasi wisata sebagai prioritas utama dan
menjadikan daerah “bukan tujuan
wisata” sebagai best strategic
dalam menghadapi fluktuasi
ekonomi di sektor pariwisata.
2. Dalam merespon pasar yang 70%
consumennya adalah wisatawan
maka menempatkan café dilokasi
wisata memang tepat, ini disebut
sebagai “menjemput bola” yaitu
menyediakan apa yang dibutuhkan
pasar
Penjadwalan jangka - Memberikan hak waralaba pada
panjang san jangka setengah cafenya yang tersebar di
menengah seluruh dunia.
Manejemen rantai - Mempertimbangkan rantai pasokan
pasokan (supplay- untuk resoran dan toko eceran
chair) pendampingnya.
b) Strategi yang sesuai dalam menghadapi ancama lingkungan pada
Hard Rock Café adalah sebagai berikut:
a. Permasalahan terhadap norma sosial dan diferensiasi culture,
dipecahkan dengan menggunakan penyesuaian sesuai selera
pasar dengan cara mengubah menu yang disajikan sesuai
dengan tempat dan lokasi yang di ekspansi.
b. Ancaman suatu usaha yang maju dan berkembang adalah
banyaknya usaha yang akan meniru dan menggunakan
teknik, strategi, tata letak, model, dsb., sehingga dapat
mengancam orisinalitas usaha. Jadi dengan memberikan hak
waralaba pada setengah dari jumlah unit café yang mereka
miliki mampu mengurangi ancaman tersebut.
c. Hard Rock Café pada awalnya memusatkan bisnis pada kota
tujuan wisata sehingga dengan berkembangnya pariwisata
dunia menyebabkan usaha ini terkena imbas fluktuasi
ekonomi di bidang pariwisata, solusinya adalah dengan
mengembangka unit café pada lokasi nonwisata dengan
presentase pelanggan yang sama dengan lokasi wisata agar
menjadi second support pada income café.
BAB III
PENUTUP

Kesimpulan

Dari pembuatan makalah ini kami dapat mengambil kesimpulan antara lain:
Kualitas merupakan kemampuan suatu produk atau jasa untuk memenuhi kebutuhan
pelanggannya. Total Quality Management (TQM) mengacu pada penekanan kualitas
yang meliputi organisasi keseluruhan, mulai dari pemasok hingga pelanggan. Tujuh
konsep program TQM yang efektif yaitu perbaikan berkesinambungan, Six Sigma,
pemberdayaan pekerja, benchmarking, just-in-time (JIT), konsep Taguchi, dan
pengetahuan perangkat TQM
Dan jadi dengan adanya kasus seperti ini Model bisnin Hard rock Café,
terrefensi dengan jelas, tetapi karena berbagai faktor resiko dan
diferensiasi dalam praktik bisnis dan hukum tenaga kerja, dengan
Menjaga dan meningkatkan mutu serta kualitas itu adalah hal yang
terpenting bagi perusahaan karena kualitas itu menyangkut selera
konsumen.
DAFTAR PUSTAKA

 Jay Heizer dan Barry Render, 2009, Operations Management, 9th ed, Pearson Int’l

 Chase, Jaqobas, Aquilano, 2007, Operations Management for Competitive

Advantage, 10th ed, Mc Graw Hill

 www.google.com/manajemen+kualitas
 https://www.academia.edu/6191943/Manajemen_operasi_studi_kasus_hard_rock_caf
e
 https://huangcorp.wordpress.com/2008/04/29/manajemen-kualitas-quality-
management/

Anda mungkin juga menyukai