Anda di halaman 1dari 34

LOGO Mekanika Teknik

BAB 3 :
Sistem gaya pada ruang

Dr.Muhamad Yulianto, ST., MT

Departemen Teknik Mesin dan Biosistem


Fateta – IPB
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
ISI

1 Konsep 2D dan 3D

2 Deskripsi Arah gaya

3 Momen 2D

4 Momen 3D

5 Kopel 2D

6 Kopel 3D
KONSEP 2D dan 3D
Sudut ( ) dapat di cari dengan
2D
 Fy 
  tan 1  
 Fx 
Sehingga

F Fx Fy
2 2

Berkaitan dengan Besaran dan


Gaya dapat diuraikan menjadi Skalar
komponen vertikal dan horizontal atau Besaran
mengikuti sumbu x dan y
V  V .n Unit vector
F  Fx  Fy Skalar
Fx = Gaya sejajar sumbu x
Fy = Gaya sejajar sumbu y V  Vx i  Vy j
Dalam vektor satuan dapat dinyatakan Vx  lV  mV
F  Fx i  Fy j l  cos x
Kemudian
Fy  F sin  m  cos y
Fx  F cos
KONSEP 2D dan 3D
3D Berkaitan dengan Besaran dan Skalar
Perkalian
Besaran
F  Fn F Unit vector
Skalar

F  Fx i  Fy j  Fz k
F  F i cos x  j cos y  k cos z 
Komponen Gaya F  F li  mj  nk  P.Q  PQ cos
Fx  F cos x Dimana i.i  j. j  k.k  1
Fy  F cos y l  cos x i. j  j.i  i.k  k.i  j.k  k. j  0
Fz  F cos  z Sudut antara 2 vektor
m  cos y
Resultan gaya (besaran) F.n
n  cos  z   cos1
F
F Fx Fy Fz
2 2 2
P.Q
  cos1
Fn  F .n n PQ
DESKRIPSI ARAH GAYA
Ditandai oleh 2 titik pada garis aksi dari Gaya

F  Fn F

FF
AB
F
x2  x1 i   y 2  y1  j  z 2  z1 k
AB x2  x1 2   y 2  y1 2  z 2  z1 2

Ditandai oleh 2 sudut yang berorientasi garis aksi dari gaya


Langkah awalnya adalah dengan menguraikan gaya
(besaran) F tersebut pada bidang Vertikal dan
horizontal
Bidang Vertikal Bidang Horizontal
Fxy  F cos Fx  Fxy cos  F cos cos
Fz  F sin  Fy  Fxy sin   F cos sin 
CONTOH KASUS 1
Sebuah besaran gaya 100N dikenakan pada titik O
pada ruangan yang mempunyai koordinat x,y dan z.
Garis aksi F melalui titik A dengan Koordinat 3m,
4m, dan 5m. Hitung :
a. Gaya Skalar F pada x, y dan z
b. Proyeksi Fxy dari besaran gaya F pada bidang x
dan y
c. Proyeksi FOB dari besaran gaya F sepanjang garis
OB
Langkah awal selalu dengan menggambarkan gaya
aksi tersebut pada FBD
a. Gaya skalar pada koordinat x,y dan z
F  F .nOA F  1000,424i  0,556 j  0,707 k 
OA
FF F  42,4i  56,6 j  70,7k
OA
 3i  4 j  5k  Sehingga Gaya skalar pada
F  100   koordinat x,y dan z adalah Fx=
 3 4 5 
2 2 2
42,4N, Fy = 56,6 N, dan Fz =
70,7 N
CONTOH KASUS 1
Sudut yg terbentuk FOB  F .nOB

Fn FOB  42,4i  56,5 j  70,7k 


. 0,688i  0,688 j  0,229 k 
cos 
F FOB  84,4 N
32  4 2
cos   0,707
32  4 2  5 2 Jika dianggap gaya dianggap sebagai vektor juga

b. Sehingga gaya pada bidang xy adalah FOB  F .nOB .nOB


Fxy  F cos xy FOB  84,40,688i  0,688 j  0,229 k 
Fxy  100 N .0,707  70,7 N
c. Gaya F terhadap garis OB FOB  58,1i  58,1 j  19,35k
OB 6i  6 j  2k
nOB  
OB 62  62  22

nOB  0,66i  0,688 j  0,229 k


CONTOH KASUS 2
Sebuah kabel T dikencangkan sampai dengan kabel OA 5 kN. Tuliskan Gaya F pada
titik O sebagai Vektor. Hitung Proyeksi F pada y-axis dan garis OB.
CONTOH KASUS 2
Langkah awal adalah menggambarkan FBD kasus tersebut
z
Kemudian gaya tersebut di proyeksikan terhadap
Bidang Horizotal, Sehingga :
F
FH  F cos 50
FH  5 cos 50
o FH  3.21kN
50
Gaya pada bidang horizontal dibedakan menjadi x
65 y dan y
x Fx  FH cos 65 Fy  FH sin 65
B C Fx  3.21 cos 65 Fy  3.21 sin 65
Sehingga gaya tersebut dapat dituliskan
Fx  1.35kN Fy  2.91kN
F  Fxi  Fy j  Fz k
Gaya pada bidang Vertikal dibedakan menjadi z dan
F  1.35i  2.91 j  3.83k
y, Sedangkan gaya pada y sudah diketahui pada
Dan gaya pada proyeksi sumbu y adalah
bidang horizontal sehingga gaya pada sumbu z
2.91kN
Gaya pada proyeksi garis OB adalah adalah Fz  F sin 50
FOB  F .nOB Fz  50.766   3.83kN
 
FOB  Fxi  Fy j .cos 30i  sin 30 j 
FOB  2.62kN
MOMEN 2D
Teorema Varignon
Momen dari sebuah gaya terhadap suatu titik adalah sama dengan
jumlah momen dari komponen-komponen gayanya terhadap titik yang
sama
Pada gambar disamping dapat dilihat bahwa Resultan R disusun oleh
gaya P dan Q, dimana momen di titik tangkap O :
Mo  r.R Sehingga r.R  r.P  Q 
Sedangkan
Mo  r.R  r.P  r.Q
R  PQ

Pada gambar disamping dapat dilihat bahwa Resultan R disusun oleh


gaya P dan Q, dimana momen di titik tangkap O dengan lengan d
Mo  R.d
Dimana jika di transmibilitaskan kalau gaya P akan mempunyai lengan
p dan kalau Q maka akan mempunyai lengan q, Sehingga
Mo   p.P  q.Q
Nilai negatif (-) karena gaya P menyebabkan momen berlawanan
jarum jam
MOMEN 3D
Evaluasi perkalian Silang
MOMEN 3D
Teorema Varignon
KOPEL2D
Kopel : Dua gaya yang sejajar, sama besar dan tidak segaris
Gaya-gaya tersebut tidak dapat dikombinasikan menjadi gaya tunggal
karena jumlahnya dalam setiap arah sama dengan Nol
Gaya-gaya tersebut juga mempunyai kecendrungan untuk dapat
memutar benda
M o  F .a  d   F .a
M o  Fa  Fd  Fa
M o  Fd

Kopel dapat diperlakukan sebagai vektor bebas, dimana arah M adalah tegak lurus
terhadap bidang kopel dan arah putarannya mengikuti aturan tangan kanan
Kopel-kopel yang bekerja dalam bidang-bidang yang tidak sejajar dapat dijumlahkan
secara vektoris dengan menerapkan hukum-hukum vektor.
KOPEL 2D
Metode Vektor Algebra
Dengan metode vektor algebra berarti menguraikan gaya masing-
masing yang berakibat pada berputarnya benda akibat gaya
M o  ra.F  rb F 

M o  ra  rb .F
M o  r.F
KOPEL 2D
Kesetaraan Kopel
Perubahan harga dari F dan d selama bendanya sama maka kopel tidak
akan berubah
KOPEL 3D
Contoh Kasus 4
Hitung besaran dan arah dari kopel momen M yang akan menggantikan nilai kopel
tersebut yang efeknya sama terhadap balok tersebut. Spesifikan dua gaya F dan –F yang
dikenakan pada 2 permukaan balok pada bidang y-z yang dapat menggantikan 4 gaya
tersebut.
Contoh Kasus 5
Langkah awal gambar dalam FBD Sudut yang terjadi pada dua buah
momen tersebut adalah
1.559
tan      44.3o
1.6
Sehingga gaya yang dapat menggantikan
4 buah gaya tersebut adalah
M  F .d
M 2.23 Nm
F   22.3 Nm
d 0.1
Kemudian Hitung Masing-masing Momen M1 dan M2
M1  30 N .0.06 m  1.8 Nm
M 2  25 N .0.1m  2.5 Nm
Kemudian Hitung pada masing-masing bidang
M y  1.8 Nm. sin 60 o  1.559 Nm

M z  2.5Nm  1.8Nm. cos 60o  1.6 Nm

M  1.559 Nm2   1.6 Nm2  2.23 Nm


Soal Latihan
1. Kabel BC menahan tekanan 750 N. Tulis tekanan tersebut sebagai gaya T yang terjadi
pada titik B pada kondisi unit vektor I, j, k.
y Penentuan koordinat titik B
 xB , y B , z B 
xB  1.6m

y B  0.8 sin 30o  0.4m

C z B  0.8 cos 30o  0.69m


O xC , yC , zC 
0.7 m

A
xC  om yC  0.7 m zC  1.2m
x
z 30o
Kemudian :
B T  T .nBC

T  750 N .
0  1.6m i  0.7m   0.4m  j  1.2m  0.69m k
0  1.62  0.7   0.42  1.2  0.692
T  750 N .
 1.6i  1.1 j  0.51k m
2
T  750 N .0.8i  5.5 j  0.255k 

T  600i  412.5 j  191.25k N


Soal Latihan
2. Sebuah batang yang dirangkai seperti gambar dibawah ini didukung oleh 3 kabel.
Teganggan tali T di CD adalah 1.2 kN. Tuliskan T sebagai vektor.
Jawaban Soal No 2

T  T .nCD

CD
T  T.

CD
xi  yj  zk
T  T.
x2  y 2  z 2
1.5i  3 j  3  1.5k
T  12kN .
1.52  32  3  1.52
1.5i  3 j  4.5k
T  12kN .
1.52  32  4.52

T  0.321i  0.641 j  0.962 k


Soal Latihan
3. Dua gaya dikenakan pada sebuah pipa seperti gambar dibawah ini. Deskripsikan
Momen M dalam sebuah Vektor
Soal Latihan
4. Sebuah buckling dikencangkan sampai tegangan kabel AB 1.2 kN. Hitung besaran
momen di titik O dari gaya yang dikenakan pada titik A
Soal Latihan
5. Jika gambar dibawah besaran momen yang terjadi F pada garis CD adalah 50 N.m,
hitung besaran F tersebut
Soal Responsi 1
Sebuah tower transmisi microwave mempunyai ketinggian 70 m yang ditahan oleh 3
kabel seperti yang ditunjukan pada gambar dibawah ini. Cable AB mempunyai tegangan
12 kN. Tuliskan gaya pada titik A tersebut sebagai vektor satuan
Soal Responsi 1
Langkah awal adalah menggambarkan FBD kasus tersebut

z T  T .n AB

A AB
T  T.

AB
xi  yj  zk
70 T  T.
x2  y 2  z 2

B 35i  25 j  70  10 k
10 T  12kN .
o 352  252  70  10 2
35i  25 j  60k
T  12kN .
y 352  252  60 2
x
T  5.69i  4.06 j  9.75k

www.themegallery.com
Soal Responsi 2
Sebuah akses pintu seperti gambr dibawah ini. Pintu pada kondisi terbuka 30oyang
ditahan oleh rantai AB. Jika tegangan pada rantai sebesar 100 N, hitung proyeksi dari
tegangan tersebut pada arah sumbu CD.
Soal Responsi 3
3. Dua gaya dikenakan pada sebuah pipa seperti gambar dibawah ini. Deskripsikan
Momen M dalam sebuah Vektor
Soal Responsi 3

Tampak Depan
Soal Responsi 3
FBD TAMPAK DEPAN FBD TAMPAK SAMPING

z z

150N

x y
150mm 150mm 150mm

M y  F .d M x  F .d
150N
M y  150 Nx 0.15m M x  150 Nx0.25m  0.25m 

M y  22.5 N .m M y  75 N .m

M y  M xi  M y j
  75i  22.5 j N .m
Soal Responsi 4
4. Sebuah kunci terlihat seperti gambar dibawah ini. Hitung Momen pada titik O (Mo)
Soal Responsi 4
5. Puli dan roda gigi diberi beban seperti gambar dibawah ini. Untuk gaya tersebut,
hitung persamaan aya kopel pada titik O
LOGO

Anda mungkin juga menyukai