Anda di halaman 1dari 18

PROPOSAL PEMBUATAN ALAT

Smart Garden using Google Assistant V2

Disusun oleh :

Gangsar Aryo Pamungkas 217341062

Ismi Anskia 217341063

Zulfa Nurfajri Sani 217341072

3 AEC

TEKNIK OTOMASI MANUFAKTUR DAN MEKATRONIKA


POLITEKNIK MANUFAKTUR BANDUNG
2019
1. Latar Belakang
Kemajuan teknologi adalah sesuatu yang tidak bisa dihindari dalam kehidupan ini,
karena kemajuan teknologi akan berjalan sesuai dengan kemajuan ilmu pengetahuan. Setiap
inovasi diciptakan untuk memberikan manfaat positif bagi kehidupan manusia. Teknologi juga
memberikan banyak kemudahan, serta sebagai cara baru dalam melakukan aktivitas manusia.
Manusia juga sudah menikmati banyak manfaat yang dibawa oleh inovasi-inovasi teknologi
yang telah dihasilkan dalam dekade terakhir ini. Dengan kemajuan teknologi yang semakin
pesat, membuat orang berinovasi menciptakan hal-hal baru tak terkecuali membuat sistem
kebun pintar salah satunya.

Teknologi smart garden berfungsi dan mempunyai manfaat bagi para petani atau
pemilik tanaman sekaligus solusi untuk berkomunikasi dengan tanaman. Artinya
berkomunikasi dengan tanaman adalah pemilik tanaman mengetahui kondisi tanaman seperti
nutrisi dan kebutuhan- kebutuhannya. Terutama dalam penyiraman tanaman. Berbicara
masalah menyiram tanaman ini, tentu ada beberapa hal yang perlu diperhatikan, seperti kapan
waktu yang tepat untuk kita anjurkan menyiram tanaman, dan kapan waktu yang kurang tepat
untuk menyiram tanaman. Yang perlu diperhatikan adalah kadar dan kebutuhan air harus sesuai
kebutuhan tanaman.
Apalagi dimusim kemarau penyiraman penting dilakukan. Selain penyiraman, pertumbuhan
tanaman merupakan faktor yang sangat penting bagi tanaman.

Smart Garden System menggunakan Sensor Soil Moisture dengan Kontrol Berbasis
Android dengan bantuan software google assistant untuk mempermudah dan dapat membantu
dalam bidang perkebunan, pertanian, dan sebagainya..

2. Judul
Smart Garden using Google Assistant with Themperature and Humidity

3. Rumusan Masalah
1. Bagaimana membuat sistem smart garden menggunakan google asistant dengan
sensor humidity dan temperature ?
4. Tujuan
1. Memenuhi salah satu tugas mata kuliah mikrokontroller.
2. Mengembangkan program smart garden berbasis database temperature dan
kelembapan .
3. Mengembangkan program google assistant pada smart garden agar lebih
komunikatif.

5. Manfaat
1) Menghemat waktu dan tenaga dalam sistem penyiraman secara otomatis
menggunakan smart garden system.
2) Mengetahui dan mengukur kelembapan/kadar air dalam tanah menggunakan sensor
soil moisture.
3) Memberikan kemudahan dalam penyiraman
4) Memberikan kemudahan bagi user dengan menggunakan bantuan google assistant

6. Rencana Anggaran Biaya


(terlampir)
7. Rencana Kegiatan
(terlampir)

8. Informasi Project
(terlampir)

9. Penutup

Demikian proposal ini dibuat dengan tujuan untuk menyelesaikan salah satu
tugas mikrokontroler. Kerjasama dan bantuan dari berbagai pihak sangat diharapkan.
Atas perhatiannya kami ucapkan terima kasih.
(Lampiran)

RENCANA ANGGARAN BIAYA

A. Rencana Pemasukkan
No Kebutuhan Qty Satuan Biaya Jumlah
1 Dana mahasiswa 1 Paket Rp 587.000,00 Rp 587.000,00
Total Pemasukkan Rp 587.000,00

B. Rencana Pengeluaran
 Elektrik
No Nama Qt Satuan Harga Jumlah
y
1. NodeMCU ESP 8266 1 Buah Rp 70.000,00 Rp 70.000,00
2. Sensor DHT11 1 Buah Rp 12.000,00 Rp 12.000,00
3. Soil Moisture Sensor 1 Buah Rp 15.000,00 Rp 15.000,00
4. Lcd Display 16x2 With I2c 1 Buah Rp 60.000,00 Rp 60.000,00
Module  
5. Water Pump 12 V Dc 1 Buah Rp 90.000,00 Rp 90.000,00
6. Modul Relay 2 Channel 1 Buah Rp 15.000,00 Rp 15.000,00
7. Adaptor 12V 2A 1 Buah Rp 25.000,00 Rp 25.000,00
8. Voltage regulator LM2596 1 Buah Rp 12.000,00 Rp 12.000,00
9. Level Shifter Biderectional 1 Buah Rp 7.000,00 Rp 7.000,00
10. PCB Matrix 7 x 9 cm 2 Buah Rp 4.000,00 Rp 8.000,00
11. Kabel jumper F-M 1 Paket Rp 20.000,00 Rp 20.000,00
12. Timah Solder 1 Gulung Rp 60.000,00 Rp 60.000,00
13. LED Spectrum 5V 1 Buah Rp 27.000,00 Rp 27.000,00
14. Saklar 1 Buah Rp 5.000,00 Rp 5.000,00
15. Module USB 1 Buah Rp 10.000,00 Rp 10.000,00
Total Pengeluaran Rp 439.000,00

 Mekanik
No Nama Qty Satuan Harga Jumlah
1. Lem Tembak 3 Buah Rp 3.000,00 Rp 9.000,00
2. Spacer+Baut Mur 1 Paket Rp 50.000,00 Rp 50.000,00
3. Shrink Tube 1 Meter Rp 20.000,00 Rp 20.000,00
4. Tank Air 1 Buah Rp 10.000,00 Rp 10.000,00
Total Pengeluaran Rp 89 .000,00

 Lainnya
No Nama Qty Satuan Harga Jumlah
1. Polybag Tanaman 3 Buah Rp 3.000,00 Rp 9.000,00
2. Selang air 1 Meter Rp 10.000,00 Rp 10.000,00
3. Kabel Tie 1 Meter Rp 40.000,00 Rp 40.000,00
Total Pengeluaran Rp 59.000,00

(Lampiran)

RENCANA KEGIATAN

Bulan ke 1 Bulan ke 2 Bulan ke 3


No Aktifitas Minggu ke Minggu ke Minggu ke
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
1 Mengkonsep
2 Pemilihan
komponen smart
garden
Pemeriksaan harga
3
komponen
4 Pengajuan Proposal
Pemeriksaan
5
Proposal
Pengrevisian
6
Proposal
Pembelian
7
komponen
Pemograman
8
mikrokontroller
Uji coba
9 pemograman dan
revisi
Wiring dan instalasi
10 elektrikal miniature
garden
Wiring dan instalasi
11 mekanik miniature
garden
12 Troubleshooting
Pembuatan manual
13
book
Pengujian smart
14
garden
Penyerahan smart
15
garden ke lab mikro
Pembuatan makalah
16
smart garden
Penyerahan makalah
17 smart garden dan
manual book

INFORMASI TENTANG SMART GARDEN VERSI 2

1. Deskripsi Smart Garden

Smart garden system merupakan suatu sistem yang dapat membantu dalam mempermudah
aktivitas berkebun. Sistem ini akan mempermudah user untuk melakukan pekerjaan dalam
proses penyiraman
secara otomatis melihat kelembapan tanah , udara dan temperature pada tanaman. Selama ini
kegiatan tersebut masih dilakukan secara manual sehingga dengan smart garden system ini
akan lebih optimal dan menghemat waktu, tenaga dan biaya.
Smart Garden System ini menggunakan Sensor Soil Moisture dan sensor DHT11
dengan Kontrol Berbasis Android yang menggunakan bantuan software google assistant untuk
melakukan proses perintah dari user.

Google asistant sendiri bekerja dengan cara user menyampaikan perintah melalui suara
yang di konversikan kedalam bentuk text/string sehingga sistem dapat membaca perintah dan
mengerjakan sesuai dengan perintah yang ada .

2. Bagian-bagian Smart Garden

a. Miniature Garden
Miniature garden merupakan tempat untuk melakukan simulasi smart garden
yang terbuat dari akrilik . Miniature garden ini terdiri dari beberapa bagian yaitu :
1. Tempat menanam berupa polybag berisi tanah yang dilengkapi dengan penerangan
untuk simulasi proses fotosistesis. .
2. Tangki air merupakan bagian untuk menampung air yang nantinya dapat digunakan

sebagai penyiram tanaman dilengkapi dengan fitur pompa air.


3. Tempat pembuangan sisa tanah dan air dari proses penyiraman .

b. Controller
Controller merupakan bagian dari pengontrol smart garden yang terdiri dari
berberapa komponen dengan microcontroller NodeMCU.

3. Prinsip Kerja Smart Garden

User utterance to Send request


google assistant to action
User Google Assistant
asfasfasfa

Send Parameter
and Metadata Dialog flow
(Intent Mathcing)
Firebase

Soil Moisture Arduino DHT 11

Module relay

LCD Lamp Pump water

Cara kerja dari alat yang kami buat adalah menggunakan Google Assistant, dialogflow,
firebase dan Arduino.
 Ketika kita menginput perintah berupa suara melalui Google Assistant, dialogflow akan
mengirimkan parameter dan value ke RealTime Database di Firebase.
 Arduino NodeMCU akan membaca value dari RealTime database melalui jaringan
WiFi.
 Value tersebut akan diolah oleh Arduino untuk pengontrolan lampu dan pompa air.

4. Bahan yang Digunakan

a. NodeMCU
b. Soil Mostuire sensor
c. Sensor DHT 11
d. Lcd Display 16x2 With I2c Module 
e. Waterpump 12V DC
f. Led Spectrum USB Lamp 5V
g. Module USB for Lamp
h. Adaptor 12 V
i. Regulator (12 V ke 5V)
j. Modul relay
k. Level shifter
l. Resistor
m. Kapasitor
n. Saklar kecil
o. Jack DC
p. Kabel jumper
q. Akrilik

a. NodeMCU
NodeMCU ESP8266  merupakan modul turunan pengembangan dari modul platform IoT
(Internet of Things) keluarga ESP8266 tipe ESP-12. Secara fungsi modul ini hampir menyerupai dengan
platform modul arduino, tetapi yang membedakan yaitu dikhususkan untuk “Connected to Internet“.
Untuk saat ini modul NodeMCU sudah terdapat 3 tipe versi antara lain :

Node MCU Versi 0.9

Pada versi ini (v0.9) merupakan versi pertama yang memiliki memori flash 4 MB
sebagai (System on Chip) SoC-nya dan ESP8266 yang digunakan yaitu ESP-12. Kelemahan
dari versi ini yaitu dari segi ukuran modul board lebar, sehingga apabila ingin membuat protipe
menggunakan modul versi ini pada breadboard, pin-nya kan habis digunakan hanya untuk
modul ini.

NodeMCU Versi 1.0

Versi ini merupakan pengembangan dari versi 0.9. Dan pada versi 1.0 ini ESP8266
yang
digunakan yaitu tipe ESP-12E yang dianggap lebih stabil dari ESP-12. Selain itu ukuran board
modulnya diperkecil sehingga compatible digunakan membuat prototipe projek di breadboard.
Serta terdapat pin yang dikhusukan untuk komunikasi SPI (Serial Peripheral Interface) dan
PWM (Pulse Width Modulation) yang tidak tersedia di versi 0.9. NodeMCU Versi
1.0 (unofficial board) Dikatakan unofficial board dikarenakan produk modul ini diproduksi
secara tidak resmi terkait persetujuan dari Developer Official NodeMCU. Perbedaannya tidak
begitu mencolok dengan versi 1.0 (official board) yaitu hanya penambahan V usb power
output.

Berikut tabel perbandingan dari ketiga versi diatas :

Versi NodeMCU
Spesifikasi
Versi 1.0 (Official Versi 1.0 (Unofficial
Versi 0.9
board) board)

Vendor Pembuat Amica Amica LoLin

Tipe ESP8266 ESP12 ESP-12E ESP-12E

USB port Micro Usb Micro Usb Micro Usb

GPIO Pin 11 13 13
1 pin (10
ADC 1 pin (10 bit) 1 pin (10 bit)
bit)

Usb to Serial
CH340G CP2102 CH340G
Converter

Power Input 5 Vdc 5 Vdc 5 Vdc

Ukuran Module 47 x 31 mm 47 x 24 mm 57 x 30 mm

* Note : kami menggunakan NodeMCU Versi 1.0 dikarenakan performa dan kualitasnya lebih
bagus dibanding lainnya, dan juuga kami sudah memilikinya.

c. Soil Mostuire sensor


Soil moisture sensor ini dapat mengetahui besarnya kelembaban didalam tanah. Sangat
cocok digunakan untuk prototyping project monitoring kebun, pengontrolan pengairan/irigasi,
ataupun project IoT (Internet of Things) agriculture. Prinsip kerja sensor ini yaitu dengan
mengalirkan arus pada dua probe maka resistansi yang terbaca berbanding lurus dengan jumlah
kelembaban yang terdeteksi. Makin banyak cairan maka lebih mudah mengalirkan listrik
dengan kata lain resistansinya kecil. Sebaliknya jika resistansinya besar maka listrik yang
mengalir akan kecil yang kita asumsikan tanah tersebut makin kering. Spesifikasi dari sensor
ini adalah :
 Comparator menggunakan LM393
 Hanya menggunakan 2 plat kecil sebagai sensor
 Supply Tegangan 3.3-5 VDC
 Digital output D0 dapat secara langsung dikoneksikan dengan MCU dengan mudah
d. Sensor DHT 11

Sensor DHT11 adalah module sensor yang berfungsi untuk mensensing objek suhu dan
kelembaban yang memiliki output tegangan analog yang dapat diolah lebih lanjut
menggunakan mikrokontroler. Module sensor ini tergolong kedalam elemen resistif
seperti perangkat pengukur suhu seperti contohnya yaitu NTC. Kelebihan dari module sensor
ini dibanding module sensor lainnya yaitu dari segi kualitas pembacaan data sensing yang lebih
responsif yang memliki kecepatan dalam hal sensing objek suhu dan kelembaban, dan data
yang terbaca tidak mudah terinterverensi. Sensor DHT11 pada umumya memiliki fitur kalibrasi
nilai pembacaan suhu dan kelembaban yang cukup akurat. Penyimpanan data kalibrasi tersebut
terdapat pada memori program OTP yang disebut juga dengan nama koefisien kalibrasi. Sensor
ini memiliki 4 kaki pin, dan terdapat juga sensor DHT11 dengan breakout PCB yang terdapat
hanya memilik 3 kaki pin seperti gambar dibawah ini

Bentuk Fisik DHT11


Spesifikasi :

 Tegangan masukan : 5 Vdc


 Rentang temperatur :0-50 ° C kesalahan ± 2 ° C
 Kelembaban :20-90% RH ± 5% RH error

d. LCD i2c
Inter Integrated Circuit atau sering disebut I2C adalah standar komunikasi serial dua
arah menggunakan dua saluran yang didisain khusus untuk mengirim maupun menerima data.
Sistem I2C terdiri dari saluran SCL (Serial Clock) dan SDA (Serial Data) yang membawa
informasi data antara I2C dengan pengontrolnya. Piranti yang dihubungkan dengan sistem I2C
Bus dapat dioperasikan sebagai Master dan Slave. Master adalah piranti yang
memulai transfer data pada I2C Bus dengan membentuk sinyal Start, mengakhiri transfer data
dengan membentuk sinyal Stop, dan membangkitkan sinyal clock. Slave adalah piranti yang
dialamati master.

LCD (Liquid Cristal Display) adalah salah satu jenis display elektronik yang dibuat dengan
teknologi CMOS logic yang bekerja dengan tidak menghasilkan cahaya tetapi memantulkan
cahaya yang ada di sekelilingnya terhadap front-lit atau mentransmisikan cahaya dari back-lit.
LCD (Liquid Cristal Display) berfungsi sebagai penampil data baik dalam bentuk karakter,
huruf, angka ataupun grafik.
LCD adalah lapisan dari campuran organik antara lapisan kaca bening dengan elektroda
transparan indium oksida dalam bentuk tampilan seven-segment dan lapisan elektroda pada
kaca belakang. Ketika elektroda diaktifkan dengan medan listrik (tegangan), molekul organik
yang panjang dan silindris menyesuaikan diri dengan elektroda dari segmen. Lapisan sandwich
memiliki polarizer cahaya vertikal depan dan polarizer cahaya horisontal belakang yang diikuti
dengan lapisan reflektor. Cahaya yang dipantulkan tidak dapat melewati molekul-molekul yang
telah menyesuaikan diri dan segmen yang diaktifkan terlihat menjadi gelap dan membentuk
karakter data yang ingin ditampilkan. Untuk menghubungkanya dengan Arduino diperlukan
modifikasi Library dari yang diberikan Arduino IDE. Cara memnggunakan I2C Module ini
adalah dengan menempelkan I2C module ke LCD Module .

Setelah itu Hubungkan :


GND – GND Arduino
VCC – VCC Arduino
SCL – A5 Arduino
SDA – A4 Arduino
Setelah itu lakukan Test dengan mengupload program yang terdapat pada Library .
e. Waterpump 12V DC
Waterpump berfungsi sebagai pemompa air, untuk menyiram tanaman. Water pump ini
dikendalikan oleh mikrokontroler.

f. Led Spectrum USB Lamp 5V


LED spectrum USB lamp 5V ini merupakan led yang dapat membantu proses
fotosintesis.

g. Adaptor 12 V
Digunakan sebagai mengubah tegangan AC menjadi DC.
h. Regulator (12 V ke 5V)
Digunakan sebagai sumber led spectrum usb lamp 5V.

i. Modul relay
Modul relay ini dapat digunakan sebagai switch untuk menjalankan berbagai peralatan
elektronik. Misalnya Lampu listrik, Motor listrik, dan berbagai peralatan elektronik lainnya.
Kendali ON / OFF switch (relay), sepenuhnya ditentukan oleh nilai output sensor, yang setelah
diproses Mikrokontroler akan menghasilkan perintah kepada relay untuk melakukan fungsi ON
/ OFF. Termasuk dalam paket ini:
 Kit Relay untuk peralatan listrik AC / DC
 Kabel pin dan konektor
Kita menggunakan modul relay untuk lampu dan waterpump.
j. Level shifter
Level shifter adalah papan logic level converter sering diperlukan jika bekerja dengan
dua atau lebih sistem yang mempergunakan tingkat tegangan yang berbeda. Sistem yang
bekerja di tingkat tegangan 3.3 V dan tidak memiliki toleransi tegangan sampai 5 V akan
sangat mungkin mengalami kerusakan. Untuk mencegahnya diperlukan sistem yang
mengalihkan level logika digital dari sistem 5 V dari dan ke level 3.3 V. Penggunaan sistemnya
cukup sederhana, yang penting untuk diingat adalah bahwa sumber tegangan di kedua sisi perlu
dihubungkan. Jika misalnya sisi 3.3 V tidak memiliki catau daya sendiri maka pergunakan
sumber lain dengan tegangan yang sama sebesar 3.3 V. Contohnya dari papan Arduino,
hubungkan 5 V dan 3.3 V ke pin masing-masing yang sesuai. Adapun pin Gnd sudah terhubung
antar sisi, sehingga level yang dikonversi diukur berdasarkan acuan yang sama. Jadi, Gnd untuk
sistem (termasuk untuk ground sisi 3.3 V) bisa didapatkan hanya dari satu hubungan ke GND
pada papan Arduino.
5. Flowchart

Anda mungkin juga menyukai