(Rangkuman) AKPEM UAS - 3-31 PDF
(Rangkuman) AKPEM UAS - 3-31 PDF
AKUNTANSI PEMERINTAH 1
CLOVIUS 3-31
Penyusun :
1. Matsna Ulya Farihati
2. Rama Tri Sakria
3. Sayyidah Jamilah
Pertemuan 9
SISTEM AKUNTANSI PEMERINTAH DAERAH (SAPD)
A. Pengertian
Sistem Akuntansi Pemerintah Daerah (SAPD) adalah rangkaian sistematik dari prosedur,
penyelenggara, peralatan, dan elemen lain untuk mewujudkan fungsi akuntansi sejak analisis transaksi
sampai dengan pelaporan keuangan di lingkungan organisasi pemerintah daerah. Sistem akuntansi
pemerintah sekurang-kurangnya mengatur :
- Format laporan keuangan
- Posedur akuntansi
- Bagan akun standar
- Jurnal standar
- Dokumen transaksi yang digunakan
Tiga komponen laporan keuangan yang dihasilkan langsung dari proses penjurnalan transaksi
:
- LRA
- LO
- Neraca
Adapun LAK, LPE, LP-SAL, dihasilkan melalui analisis dari neraca. Sedangkan CaLK merupakan
penjelasan rinci atas komponen-komponen laporan keuangan.
B. Struktur SAPD
SAPD dikelompokkan ke dalam dua sub sistem pokok :
1. Sistem Akuntansi Satuan Kerja Perangkat Daerah (SA-SKPD)
SKPD merupakan entitas akuntansi yang menyusun laporan keuangan yang terdiri dari LRA, LO,
LPE, Neraca, dan CaLK. Laporan keuangan tersebut disampaikan kepada kepal daerah melalui
PPKD
2. Sistem Akuntansi Pejabat Pengelola Keuangan Daerah
a. SA-PPKD sebagai pengguna anggaran (entitas akuntansi)
Laporan keuangan yang dihasilkan : LRA, LO, LPE, Neraca, CaLK
b. SA-Konsolidator sebagai wakil pemda (entitas pelaporan)
Mencatat transaksi resiprokal antara SKPD dan PPKD (selaku BUD) dan melakukan konsolidasi
seluruh laporan keuangan SKPD dan PPKD menjadi laporan keuangan di tingkat pemda.
Laporan keuangan (konsolidasi) terdiri dari LRA, LP-SAL (opsional), LO, LPE, Neraca, LAK, CaLK
C. Pihak-pihak Terkait
Pihak-pihat terkait dalam penyelenggaraan SAP-SKPD terdiri dari :
1. Pejabat Penatausahaan Keuangan SKPD (PPK-SKPD) menyelenggarakan akuntansi dan
penyusunan laporan keuangan SKPD
2. Bendahara Penerimaan SKPD
3. Bendahara Pengeluaran SKPD
4. Pengurus Barang
5. Penyimpan Barang
6. Kepala SKPD (Pengguna Anggaran)
Adapun pihak-pihak terkait dalam penyelenggaraan SAP-PPKD terdiri dari :
1. Pejabat Penatausahaan Keuangan Satuan Kerja Pengelola Keuangan Daerah (PPK-SKPKD)
2. BUD/Kuasa BUD
3. Bendahara Pengeluaran PPKD
4. PPKD
5. Kepala SKPD
D. Sistem Pembukuan
Sistem pembukuan dibagi ke dalam dua sub sistem :
1. Sub-sitem Akuntansi Finansial/Keuangan
Transaksi basis akrual LO & Neraca
2. Sub-sistem Akuntansi Pelaksanaan Anggaran
Transaksi basis kas LRA
*akun Estimasi Perubahan SAL sebagai akun transitoris.
Bagan Alir Penggabungan Laporan Keuangan SKPD dan PPKD menjadi Laporan Keuangan di
Tingkat Pemerintah Daerah
Entitas Akuntansi
Neraca
LO
Satker
LRA
CALK
LO LO LPE
Pemda
PPKD
LRA LRA
SAL
Pemda
CALK CALK
Pertemuan 10-11
AKUNTANSI SKPD
A. Sistem Akuntansi SKPD
SKPD pengguna anggaran
Dapat berbentuk dinas, badan, atau kantor
Aliran kas masuk ke pengguna anggaran yang berasal dari pendapatan daerah harus disetorkan
ke Kas Daerah (Kasda) saldo akhir di Bendahara Penerimaan = Rp 0
Belanja SKPD
- Langsung (LS), oleh BUD
- UP/TUP/GU, oleh Bendahara Pengeluaran SKPD
Hubungan SKPD dengan PPKD
- Aspek hubungan keuangan
Hubungan SKPD dan PPKD dipandang sebagai hubungan antara kantor pusat (PPKD) dan
kantor cabang (SKPD). Setiap SKPD menggunakan akun Rekening Koran PPKD (RK-PPKD),
demkian juga PPKD menggunakan akun Rekening Koran SKPD (RK-SKPD)
- Aspek pertanggungjawaban plaksanaan anggaran
Hubungan antara SKPD dan PPKD sebagai entitas yang mandiri SKPD dan PPKD menyusun
laporan keuangannya masing-masing
b. Pendapatan LO
1) Pendapatan dengan Surat Ketetapan
Pendapatan baru akan ditagih setelah Pemda menerbitkan surat ketetapan (SKP/SKR)
Piutang Pendapatan xxx
Pendapatan – LO xxx
Pada saat diterimanya kas dari piutang pendapatan tsb
Kas di Bendahara Penerimaan xxx
Piutang Pendapatan xxx
Jurnal Alternatif
Pada saat Pemda menerbitkan SKP/SKR boleh saja pendapatan belum dicatat dalam
buku jurnal dan jurnalnya baru dibuat saat kas diterima oleh Bendahara Penerimaan atau
pada saat telah disetor ke Kasda.
Jurnal pada saat kas telah diterima oleh Bendahara Penerimaan
Kas di Bendahara Penerimaan xxx
Pendapatan – LO xxx
Jurnal pada saat kas disetor ke Kasda, berdasarkan bukti setor (STS)
RK-PPKD xxx
Kas di Bendahara Penerimaan xxx
Jurnal pada saat kas disetor ke Kasda, berdasarkan bukti setor (STS)
RK-PPKD xxx
Kas di Bendahara Penerimaan xxx
Jurnal Alternatif
Jurnal dibuat saat kas disetor ke Kasda
RK-PPKD xxx
Pendapatan – LO xxx
Jika yang terjadi adalah belanja modal, maka langsung dicatat ke akun Asetnya.
Jurnalnya adalah sbb :
Aset Tetap (sesuai jenis asetnya) xxx
RK-PPKD/Kas di Bendahara Pengeluaran xxx
Jika dibuat jurnal pembalik di awal tahun nilai persediaan akhir berdasarkan hasil
invntarisasi
Persediaan 1.500.000
Beban Persediaan 1.500.000
2) Jurnal penghapusan piutang yang sebelumya telah dibentuk penyisihan piutang tak
tertagih
Penyisihan Piutang Tak Tertagih xxx
Piutang xxx
Apabila saldo “Penyisihan Piutang Tak Tertagih” jumlahnya lebih kecil daripada piutang
yang dihapuskan, maka jurnalnya :
Penyisihan Piutang Tak Tertagih xxx
Beban/Kerugian Piutang Tak Tertagih xxx
Piutang xxx
3) Jurnal penghapusan piutang yang sebelumnya belum dibentuk penyisihan piutang tak
tertagih
Beban/Kerugian Piutang Tak Tertagih xxx
Piutang xxx
*jumlah yang dicatat adalah sebesar kelebihan belanja yang dsetorkan kembali ke Kasda
Jurnal Anggaran
Estimasi Perubahan SAL xxx
Lain-lain Pendapatan-LRA (PAD) xxx
Jurnal Finansial
RK-PPKD xxx
Lain-lain Pendapatan-LO (PAD) xxx
Pertemuan 12-13
AKUNTANSI SKPD
A. AKUNTANSI ASET LANCAR
Aset lancar pada neraca SKPD dapat mencakup akun-akun berikut:
1. Kas di Bendahara Penerimaan
2. Kas di Bendahara Pengeluaran
3. Piutang
4. Penyisihan Piutang Tak Tertagih (contra account atas piutang)
5. Persediaan
6. Beban Dibayar Dimuka
1. Kas di Bendahara Penerimaan
Terkait dengan transaksi penerimaan pendapatan oleh bendahara penerimaan SKPD dan
penyetorannya ke Kasda.
Akun “Kas di Bendahara Penerimaan” pada neraca akhir tahun umumnya menunjukkan
saldo nihil karena pendapatan yang diterima SKPD harus segera disetor ke Kasda paling
lambat satu hari kerja, kecuali jika terdapat penerimaan pendapatan pada tanggal 31
Desember yang tidak sempat disetor ke Kasda.
3. Piutang
Terkait dengan transaksi pendapatan, yaitu pada saat pengakuan pendapatan yang sudah
menjadi hak pemda/SKPD dan saat penerimaan pembayarannya.
Apabila pada neraca akhir tahun terdapat saldo pada akun “Piutang”, hal ini berarti SKPD
memiliki tagihan pendapatan yang sudah menjadi hak pemda/SKPD namun masih belum
diterima pembayarannya.
4. Penyisihan Piutang Tak Tertagih
Terkait dengan jurnal transaksi beban pengakuan penyisihan piutang dan penghapusan
piutang.
5. Persediaan
Terkait dengan jurnal transaksi beban/belanja persediaan dan jurnal penyesuaian persediaan
yang terpakai/tersisa.
b) Apabila aset tetap diperoleh dari hibah, maka jurnal yang dibuat hanya di subsistem akuntansi
keuangan sbb:
c) Apabila sebuah SKPD menerima transfer aset tetap dari SKPD lain pada pemda yang sama, maka
jurnal yang dibuat hanya di subsistem akuntansi keuangan sbb:
Jika aset tetap yang dihapuskan dapat dijual, jurnal yang dibuat adalah sbb.:
RK-PPKD xxx
Kas di Bendahara Pengeluaran/Penerimaan xxx
2) Jurnal untuk mencatat reklasifikasi aset tetap yang tidak dapat digunakan lagi ke aset lainnya adalah sbb:
Selanjutnya, bila aset lainnya yang berupa aset tetap tersebut dihapuskan akan dijurnal sbb:
(1) Jika aset yang dihapuskan tsb tidak dapat dijual, jurnal yang dibuat adalah sbb:
(2) Jika aset yang dihapuskan tsb dapat dijual, jurnal yang dibuat adalah sbb:
C. AKUNTANSI KEWAJIBAN
Kewajiban (utang) yang mungkin muncul di neraca SKPD adalah kewajiban jangka pendek, antara lain adalah
utang belanja, utang PPH/PPN. Berikut ini akan diuraikan contoh transaksi kewajiban di SKPD.
a. Jurnal pengakuan utang belanja umumnya dibuat melalui jurnal penyesuaian akhir tahun, yaitu untuk mengakui
belanja barang atau jasa yang sudah diterima/dinikmati pemda/SKPD namun belum dibayar hingga akhir tahun.
Jurnal yang dibuat adalah sbb.:
Subsistem Akuntansi Keuangan (LO dan Neraca)
Beban…. xxx
Utang Beban xxx
Selanjutnya, jika utang tsb dibayar pada tahun anggaran berikut, jurnal yang dibuat adalah:
Subsistem Akuntansi Pelaksanaan Anggaran (LRA)
Belanja… xxx
Estimasi Perubahan SAL xxx
Subsistem Akuntansi Keuangan (Neraca)
Utang Beban… xxx
RK-PPKD atau Kas di Bendahara Pengeluaran xxx
b. Jurnal yang terkait dengan pemotongan PPh/PPN dari pembayaran belanja yang dibayar oleh bendahara
pengeluaran (dengan menggunakan UP/TU).
Jurnal yang dibuat pada saat memotong/memungut PPh/PPN adalah sbb.:
Subsistem Akuntansi Keuangan (Neraca)
Kas di Bendahara Pengeluaran xxx
Utang PPh.. xxx
Utang PPN xxx
Jurnal penyetoran uang PPh/PPN ke Kas Negara, berdasarkan bukti berupa SSP (Surat Setoran Pajak) adalah sbb.:
Subsistem Akuntansi Keuangan (Neraca)
Utang PPh.. xxx
Utang PPN xxx
Kas di Bendahara Pengeluaran xxx
D. AKUNTANSI EKUITAS
Akun Ekuitas yang dilaporkan di neraca mencerminkan hak residual pemda/SKPD.
Jurnal yang terkait dengan akun ekuitas umumnya dilakukan pada saat membuat jurnal penutup
pada akhir tahun, yaitu untuk menutup akun ’Pendapatan-LO’ dan ’Beban’.
Jurnal untuk menutup akun-akun Pendapatan-LO dan Beban terlebih dahulu akan ditutup ke akun
’Surplus/Defisit-LO, sbb:
Pendapatan-LO xxx
Surplus/Defisit-LO* xxx
Beban xxx
*Jika jumlah total beban lebih besar dari total pendapatan, maka selisihnya merupakan defisit yang dicatat ke akun
‘Surplus/Defisit-LO’ di debit.
SKPD pada umumnya akan melaporkan defisit karena mereka lebih bersifat cost center. Akun surplus/defisit
non-operasional dan pos luar biasa juga pada akhirnya akan ditutup ke akun ’Ekuitas’.
Melanjutkan jurnal di atas, selanjutnya akun Surplus/Defisit-LO dan RK-PPKD akan ditutup ke akun Ekuitas,
dengan jurnal sbb.:
RK-PPKD xxx
Surplus/Defisit-LO xxx
Ekuitas xxx
*Jurnal pada Modul di ralat dengan jurnal di atas
Pertemuan 14
Akuntansi pada PPKD
1. Jurnal Anggaran PPKD
Mencatat data anggaran PPKD berdasarkan dokumen pelaksanaan anggaran PPKD (DPA-
PPKD).
Jurnalnya :
Estimasi Pendapatan xxx
Estimasi Penerimaan pembiayaan xxx
Apropriasi Belanja xxx
Apropriasi Pengeluaran Pembiayaan xxx
Estimasi Perubahan SAL xxx
*) Keterangan:
Akun Estimasi Perubahan SAL dicatat di sisi kredit apabila anggaran PPKD menunjukkan surplus/SILPA
positif, atau jika total jumlah anggaran pendapatan dan angaran penerimaan pembiayaan lebih besar
dari total jumlah anggaran belanja dan pengeluaran pembiayaan.
Jurnalnya :
Estimasi Perubahan SAL xxx
Pendapatan-LRA xxx xxx
Selanjutnya, pada saat diterimanya kas dari piutang pendapatan tsb (berdasarkan bukti
penerimaan) akan dicatat dengan jurnal:
Jurnalnya :
Kas di Kas Daerah xxx
Piutang Pendapatan xxx xxx
Jurnal Alternatif
Untuk pertimbangan praktisnya, pada saat pemda boleh mencatat pendapatan tersebut ketika
sudah diterima di rekening Kasda dengan jurnal sbb :
Jurnalnya :
Kas di Kas Daerah xxx
Pendapatan-LO xxx xxx
Selanjutnya, untuk mengakui pendapatan yang sudah menjadi hak pemda namun belum diterima
pembayarannya hingga akhir tahun, maka pada akhir tahun yang bersangkutan harus dibuatkan
jurnal penyesuaian untuk mengakui piutang pendapatan, sbb :
Jurnalnya :
Piutang Pendapatan xxx
Pendapatan-LO xxx xxx
Jurnalnya :
Kas di Kas Daerah xxx
Pendapatan-LO xxx xxx
Jurnalnya :
Belanja….. xxx
Estimasi Perubahan SAL xxx xxx
Jurnalnya :
Belanja….. xxx
Estimasi Perubahan SAL xxx xxx
Jurnalnya :
Beban….. xxx
Kas di Kas Daerah xxx
Jurnalnya :
Kas di Bendahara Pengeluaran-PPKD xxx
Kas di Kas Daerah xxx
b. Selanjutnya, pada saat SPJ pembayaran belanja disahkan oleh PPKD selaku PA, jurnal yang
dibuat adalah :
Jurnalnya :
Beban (selain belanja modal) xxx
Kas di Bendahara Pengeluaran-PPKD xxx
c. Saat menerima SP2D-GU, jurnal yang dibuat adalah sama seperti ketika menerima SP2D-UP,
yaitu :
Jurnalnya :
Kas di Bendahara Pengeluaran-PPKD xxx
Kas di Kas Daerah xxx
(d) Saat sisa dana UP disetorkan kembali ke penyetoran, jurnal yang buat adalah :
Jurnalnya :
Kas di Kas Daerah xxx
Kas di Bendahara Pengeluaran-PPKD xxx
3. Utang Beban
Apabila terdapat belanja yang sudah terjadi atau sudah menjadi kewajiban pemda, namun
belum dilakukan pembayarannya hingga akhir tahun, maka diakui adanya utang beban.
Jurnalnya :
Beban… xxx
Utang Beban… xxx
Jurnalnya :
Beban Penyisihan Piutang Tak Tertagih xxx
Penyisihan piutang Tak Tertagih xxx
Apabila di dalam Neraca saldo akhir tahun sebelum jurnal penyesuaian dibuat sudah terdapat
saldo akun Penyisihan Piutang Tak Tertagih, maka jumlah penyisihan piutang tak tertagih yang
akan dicatat di dalam jurnal penyesuaian akhir tahun harus dikurangi dengan saldo sebelum
penyesuaian.
5. Jurnal Transaksi.Pembiayaan
Transaksi pembiayaan akan berpengaruh terhadap LRA dan Neraca, tetapi tidak berpengaruh
terhadap LO. Jurnal transaksi pembiayaan akan dicatat dalam dua sub-sistem sbb.
a. Sub-sistem akuntansi keuangan
Transaksi penerimaan pembiayaan berupa penarikan pinjaman jangka panjang akan dicatat
dengan jurnal berikut :
Jurnalnya :
Kas di Kas Daerah xxx
Utang Jangka Panjang xxx
Jurnalnya :
Investasi Jangka Panjang xxx
Kas di Kas Daerah xxx
Jurnalnya :
Estimasi Perubahan SAL xxx
Penerimaan Pembiayaan-Penarikan Pinjaman xxx
Jurnalnya :
Pengeluaran Pembiayaan-Penanaman Modal pada BUMD xxx
Estimasi Perubahan SAL xxx
Jurnalnya :
Pendapatan-LRA xxx
Estimasi Perubahan SAL xxx
2. Sub-sistem akuntansi keuangan (Pendapatan-LO)
Jurnalnya :
Pendapatan-LO xxx
Kas di Kas Daerah xxx
Keterangan :
Jurnal di atas berlaku untuk kesalahan yang terjadi pada periode sebelumnya, namun koreksinya
dilakukan sebelum laporan keuangan tahun berkenaan diterbitkan.
Jurnalnya :
Belanja Tak Terduga xxx
Estimasi Perubahan SAL xxx
Jurnalnya :
Beban Tak Terduga xxx
Kas di Kas Daerah xxx
Jurnalnya :
Estimasi Perubahan SAL xxx
Belanja xxx
Jurnalnya :
Kas di Kas Daerah xxx
Beban xxx
Keterangan :
Jumlah yang dicatat pada jurnal di atas adalah sebesar kelebihan belanjacyang diterima kembali oleh
pemda/PPKD. Jurnal di atas berlaku untuk kesalahan yang berasal dari tahun sebelumnya, namun
koreksinya dilakukan sebelum laporan keuangan tahun berkenaan diterbitkan.
Jurnalnya :
Estimasi Perubahan SAL xxx
Lain-lain Pendapatan-LRA (PAD) xxx
2. Sub-sistem akuntansi keuangan (LO)
Jurnalnya :
Kas di Kas Daerah xxx
Lain-lain Pendapatan-LO (PAD) xxx
Di Neraca PPKD tidak terdapat akun persediaan dan asset tetap (akun tersebut terdapat pada
neraca SKPD).
a. Transaksi lnvestasi
1) Investasi jangka pendek
Jurnalnya :
Investasi Jangka pendek xxx
Kas di Kas Daerah xxx
Pada saat menerima pendapatan dari investasi jangka pendek, dengan bukti misalnya nota
kredit/rekening koran, jurnal yang dibuat adalah:
1. Sub-sistem akuntansi pelaksanaan anggaran (LRA)
Jurnalnya :
Estimasi Perubahan SAL xxx
Pendapatan Bunga-LRA (PAD) xxx
Jurnalnya :
Kas di Kas Daerah xxx
Pendapatan Bunga-LO (PAD) xxx
Pada saat pencairan/penarikan investasi jangka pendek, dengan bukti misalnya nota kredit
rekening koran, jurnal yang dibuat adalah :
Jurnalnya :
Kas di Kas Daerah xxx
Investasi Jangka Pendek xxx
Jurnalnya :
Pengeluaran Pembiayaan-penanaman Modal pada BUMD xxx
Estimasi Perubahan SAL xxx
Jurnalnya :
Investasi jangka panjang xxx
Kas di Kas Daerah xxx
Pencatatan pendapatan investasi jangka panjang yang bersifat permanen (penanaman modal)
dengan metode biaya, pemda tidak perlu mencatat laba/rugi yang diumumkan oleh pihak
investee, tetap hanya mencatat pada saat penerimaan deviden :
1. Sub-sistem akuntansi pelaksanaan anggaran (LRA)
Jurnalnya :
Estimasi Perubahan SAL xxx
Pendapatan Investasi-LRA xxx
Jurnalnya :
Kas di Kas Daerah xxx
Pendapatan Investasi-LO xxx
Pencatatan Pendapatan Investasi jangka panjang yang bersifat permanen (penanaman modal)
dengan metode ekuitas. Dengan metode ekuitas, Pemda/PPKD tidak hanya mencatat saat
penerimaan deviden, tetapi juga mencatat laba/rugi yang diumumkan oleh pihak investee.
a) Jurnal pada saat investee mengumumkan laba :
1. Sub-sistem akuntansi keuangan (LO)
Jurnalnya :
Investasi Jangka Panjang xxx
Pendapatan Investasi-LO xxx
Jurnalnya :
Estimasi Perubahan SAL xxx
Pendapatan Investasi-LRA xxx
Jurnalnya :
Kas di Kas Daerah xxx
Investasi Jangka Panjang xxx
Jurnalnya :
Estimasi Perubahan SAL xxx
Penerimaan Pembiayaan-Penjualan Investasi pada BUMD xxx
Jurnalnya :
Kas di Kas Daerah xxx
Investasi Jangka Panjang xxx
Surplus (defisit) Penjualan Investasi Jangka Panjang xxx
b) Transaksi Dana Cadangan
Jurnalnya :
Pengeluaran Pembiayaan-Pembentukan Dana Cadangan xxx
Estimasi Perubahan SAL xxx
Jurnalnya :
Dana Cadangan xxx
Kas di Kas Daerah xxx
Pada saat diterima pendapatan bunga atas dana cadangan, bila bunga tersebut ditambahkan
ke dana cadangan.
1. Sub-sistem akuntansi pelaksanaan anggaran (LRA)
No Entry
Jurnalnya :
Dana Cadangan xxx
Pendapatan Bunga-LO xxx
Sedangkan bila bunga dari dana cadangan di transer ke kas daerah (tidak ditambahkan ke
dana cadangan).
1. Sub-sistem akuntansi pelaksanaan anggaran (LRA)
Jurnalnya :
Estimasi Perubahan SAL xxx
Pendapatan Bunga-LRA xxx
Jurnalnya :
Kas di Kas Daerah xxx
Pendapatan Bunga-LO xxx
Pada saat dana cadangan dicairkan, jurnal yang dibuat adalah:
1. Sub-sistem akuntansi pelaksanaan anggaran (LRA)
Jurnalnya :
Estimasi Perubahan SAL xxx
Penerimaan Pembiayaan-Pencairan Dana Cadangan xxx
Jurnalnya :
Kas di Kas Daerah xxx
Dana Cadangan xxx
9. Jurnal Standar Transaksi Kewajiban
a. Kewajiban jangka pendek
Apabila terdapat belanja/beban yang sudah menjadi kewajiban pemda,namun belum
dibayarkan hingga akhir tahun anggaran.
1. Sub-sistem akuntansi pelaksanaan anggaran (LRA)
No Entry
Jurnalnya :
Beban xxx
Utang Beban xxx
Pada saat utang beban tersebut dibayar pada tahun anggaran berikutnya.
1. Sub-sistem akuntansi pelaksanaan anggaran (LRA)
Jurnalnya :
Belanja… xxx
Estimasi Perubahan SAL xxx
Jurnalnya :
Utang Beban xxx
Kas di Kas Daerah xxx
Jurnalnya :
Estimasi Perubahan SAL xxx
Penerimaan Pembiayaan-penarikan pinjaman xxx
Jurnalnya :
Kas di Kas Daerah xxx
UtangJangka Panjang xxx
Apabila terdapat beban bunga yang sudah menjadi kewajiban pemda narnun belum dibayar
sampai akhir tahun anggaran.
Sub-sistem akuntansi keuangan (LO)
Jurnalnya :
Beban… xxx
Utang Beban xxx
Pada saat bunga dibayar, jurnal yang dibuat :
Sub-sistem akuntansi keuangan (LO)
Jurnalnya :
Beban… xxx
Utang Beban xxx
Kas di Kas Daerah xxx
Beban bunga yang menjadi beban tahun sebelumnya (dan sudah diakui dengan jurnal
pengakuan utang beban bunga) yang dibayar pada tahun berjalan.
Sub-sistem akuntansi pelaksanaan anggaran (LRA)
Jurnalnya :
Belanja… xxx
Estimasi Perubahan SAL xxx
Jurnalnya :
Pengeluaran Pembiayaan-Pembayaran Pinjaman Jangka Panjang xxx
Estimasi Perubahan SAL xxx
Jurnalnya :
UtangJangka Panjang xxx
Kas di Kas Daerah xxx
Pendapatan-LO xxx
Beban xxx
Surplus/Defisit-LO xxx
Akun surplus/defisit non-operasional dan pos luar biasa juga pada akhirnya akan ditutup ke
akun ‘Ekuitas’. Melanjutkan jurnal diatas, selanjutnya akun surplus/deficit-LO akan ditutup kea kun
Ekuitas.
Surplus/Defisit-LO xxx
Ekuitas xxx
RK-SKPD xxx
Kas di Kas Daerah xxx
b. Pada saat BUD menerima setoran pendapatan dari SKPD
c. Pada saat BUD menerima setoran sisa dana TU ataupun sisa UP dari SKPD
Saldo Kas di Kasda merupakan SiLPA awal tahun 20l7 karena semua SKPD sudah menyetorkan baik
kas di bendahara pengeluran maupun bendahara penerimaan. Di samping itu, PPKD selaku BUD
tidak memilik utang PFK (Perhitungan Fihak Ketiga), seperti utang PPh/PPN, iuran taspen, iuran askes.
b) Jumlah total pendapatan SKPD yang telah disetorkan ke rekening Kasda berdasarkan STS dan Nota
Kredit Rekening Koran Bank adalah Rp. 35.467.546.000
c) Jumlah total SP2D LS yang diterbitkan kepada seluruh SKPD adalah Rp. 390.756.540.000
d) Jumlah potongan dan penyetoran PFK yang dilakukan oleh BUD atas SP2D LS yang diterbitkan
Uraian Jumlah Dipotong (Rp.) Jumlah Disetor (Rp.) kepada
Potongan PPh dan PPN 32.650.386.000 32.540.654.000 seluruh
Potongan Taspen 18.120.000.000 18.120.000.000 SKPD
Potongan Askes 1.560.430.000 1.560.430.000 adalah
sbb.
Jumlah 52.330.816.000 52.221.084.000
e) Jumlah total SP2D UP/GU dan TU vang diterbitkan kepada seluruh SKPD adalah Rp 8.576.000.000
f) Jumlah total sisa UP dan TU yang disetorkan kembali oleh seluruh SKPD ke rekening Kasda adalah Rp
124.760.000
g) Jumlah total SP2D LS realisasi belanja tidak langsung PPKD terdiri dari:
h) Jumlah penerimaan pinjaman jangka panjang dari Pemerintah Pusat berdasarkan bukti transfer
dan/atau Nota Kredit Rekening Koran Bank sebesar Rp25.000.000.000
i) Jumlah SP2D LS untuk pembentukan dana cadangan sebesar Rp5.000.000.000
j) Jumlah SP2D LS untuk penambahan penyertaan modal di perusahaan daerah sebesar Rp
2.500.000.000
k) DAU yang belum diterima sd akhir tahun 2016 sebesar Rp 5.000.000.000
l) Beban bunga yang terutang atas pinjaman jangka panjang sebesar Rp250.000.000
Jurnal Penyesuaian
k) Piutang DAU 5.000.000.000
Pendapatan DAU-LO 5.000.000.000
NO TRANSAKSI
1 Pada tanggal 2 Januari 2017, Satker B menerima SP2D LS pembayaran gaji dan
tunjangan PNS, dengan rincian sebagai berikut: Gaji Pokok Rp725 juta & tunjangan
keluarga Rp125 juta
2 Pada tanggal 6 Januari 2017 diterbitkan SPP/SPM uang persediaan (UP) senilai Rp250
juta dan pada tanggal 7 Januari SP2D-UP terbit dengan jumlah yang sama.
3 Pada tanggal 10 Februari 2017 Bendahara Penerimaan menerima pendapatan retribusi
daerah senilai Rp80 juta.
4 Pada tanggal 11 Februari 2017, Bendahara Penerimaan menyetorkan seluruh uang
tersebut ke kas daerah.
5 Pada tanggal 1 April 2017 membayar sewa gedung kantor sebesar Rp120 juta. Jangka
waktu sewa adalah 1 tahun dari tanggal 1 April 2017 – 31 Maret 2018. Belanja sewa
ini telah dibayar via SP2D LS
6 Pada tanggal 20 April Satker menerbitkan SPP/SPM LS Belanja Modal kendaraan dinas
senilai Rp800 juta dan SP2D nya terbit pada tanggal yang sama.
7 atas transaksi di atas terdapat PPN Rp6 juta yang dipotong dan disetor BUD
Pada tanggal 15 Mei Satker menerbitkan SPP/SPM GU senilai Rp220 juta untuk transaksi UP
sbb:
8 Pada tanggal 27 April 2017, Bendahara Pengeluaran menerima tagihan dan membayar
dengan uang persediaan untuk cetak spanduk sebesar Rp 70 juta.
9 Pada tanggal 8 Mei 2017, Bendahara Pengeluaran menerima tagihan dan membayar
dengan uang persediaan untuk belanja perjalanan dinas sebesar Rp 150 juta.
10 SP2D GU terbit 16 Mei
Pada tanggal 16 Desember Satker menerbitkan SPP/SPM GU NIHIL senilai Rp180 juta untuk
transaksi UP sbb:
11 Pada tanggal 8 Oktober 2017, Bendahara Pengeluaran menerima tagihan dan
membayar dengan uang persediaan untuk seragam dinas sebesar Rp 75 juta
12 atas transaksi di atas terdapat PPN Rp1.700.000 yang dipotong bendahara SKPD
13 Pada tanggal 9 November 2017, Bendahara Pengeluaran menerima tagihan dan
membayar dengan uang persediaan untuk pemeliharaan gedung sebesar Rp 105 juta.
14 SP2D GU NIHIL terbit di tanggal yang sama
15 Pada tanggal 21 Desember bendahara pengeluaran mengembalikan sisa UP ke RKUD
dan menyetor pot PPn
16 Pada tanggal 23 Desember 2017 satker menerima informasi bahwa terdapat
pendapatan pajak daerah langsung diterima RKUD senilai Rp45 juta.
DIMINTA:
Buatlah jurnal atas transaksi di atas
Jurnal Umum
Sub-Sistem Akuntansi Keuangan Sub-Sistem Akuntansi Pelaksanaan Anggaran
Tanggal Nama Akun Debit Kredit Tanggal Nama Akun Debit Kredit
Jan-01 Beban Pegawai 850.000.000 Jan-01 Beban Pegawai 850.000.000
RK-PPKD 850.000.000 Estimasi Perubahan SAL 850.000.000
Feb-10 Kas di Bendahara Penerimaan 80.000.000 Apr-20 Belanja Modal-Kendaraan Dinas 800.000.000
Pendapatan Retribusi-LO 80.000.000 Estimasi Perubahan SAL 800.000.000
Feb-11 RK-PPKD 80.000.000 Apr-27 Belanja Barang dan Jasa-Cetak Spanduk 70.000.000
Kas di Bendahara Penerimaan 80.000.000 Estimasi Perubahan SAL 70.000.000
Apr-01 Sewa dibayar dimuka 120.000.000 Mei-08 Belanja Barang dan Jasa-Perjalanan Dinas 150.000.000
RK-PPKD 120.000.000 Estimasi Perubahan SAL 150.000.000
Apr-27 Beban barang dan jasa-Cetak Spanduk 70.000.000 Nov-09 Belanja Barang dan Jasa-Pemeliharaan 105.000.000
Kas di Bendahara Pengeluaran 70.000.000 Estimasi Perubahan SAL 105.000.000
Mei-08 Beban barang dan jasa-Perjalanan Dinas 150.000.000 16 Estimasi Perubahan SAL 45.000.000
Kas di Bendahara Pengeluaran 150.000.000 Pendapatan Pajak-LRA 45.000.000
16 RK-PPKD 45.000.000
Pendapatan Pajak-LO 45.000.000
Contoh Soal 2 Latihan Komprehensif
*) Ket : Saldo R/K SKPD merupakan sisa UP yg belum dikembalikan bbrp SKPD s.d akhir 2016
2. SKPD
NERACA PER 1 JANUARI 2017
e) RK-SKPD 359.887.530.000
Kas di Kas Daerah 359.887.530.000
Jan-06 Beban Barang dan Jasa-Persediaan ATK 65.000.000 Feb-01 Belanja Barang dan Jasa-Peralatan 44.000.000
Kas di Bendahara Pengeluaran 65.000.000 Estimasi Perubahan SAL 44.000.000
Jan-07 Kas di Bendahara Pengeluaran 65.000.000 Feb-12 Estimasi Perubahan SAL 53.000.000
RK-PPKD 65.000.000 Pendapatan Retribusi-LRA 53.000.000
Feb-02 Piutang Retribusi 53.000.000 Mei-01 Belanja Barang dan Jasa-Sewa 120.000.000
Pendapatan Retribusi-LO 53.000.000 Estimasi Perubahan SAL 120.000.000
Feb-10 Kas di Bendahara Penerimaan 53.000.000 Mei-01 Belanja Pegawai (Gaji dan Tunjangan) 2.386.000.000
Piutang Retribusi 53.000.000 Estimasi Perubahan SAL 2.386.000.000
*Tidak ada jurnal untuk potongan PFK karena bukan SKPD yang memungut
Jurnal Penyesuaian
a) Beban Barang dan Jasa-Persediaan ATK 1.250.000
Persediaan ATK 1.250.000