Anda di halaman 1dari 9

PEDAGOGIA : Jurnal Ilmu Pendidikan

PENATAAN LINGKUNGAN BELAJAR TERPADU UNTUK


MENINGKATKAN POTENSI KECERDASAN JAMAK ANAK

Rita Mariyana, Ocih Setiasih


Universitas Pendidikan Indonesia
rita_upi@yahoo.co.id, setiasih@upi.edu

Abstract
The aim of the research is to develop an integrated indoor and outdoor playground learning
design to optimize multiple intelligences. Through research and development carried out two
stages. The first stage, developing multiple intelligence instruments is needed to support the
design of an integrated learning environment. The second stage, designing the setting design
of integrated learning environment based on development stage. The results showed that the
design of integrated learning environment management can optimize the multiple intelligence
ofearly childhood.

Keywords: Learning Environment, Indoor, Outdoor Playground, Multiple Intelligences

A. PENDAHULUAN dini sebaiknya menyediakan fasilitas


bermain anak yang menjadikan anak
Penelitian ini bertujuan untuk bebas untuk bergerak, berkreasi,
mengembangkan konsep dan penataan menjelajah termasuk melakukan
lingkungan belajar indoor dan outdoor berbagai manipulasi sehingga anak-anak
playgound untuk pengembangan potensi mendapatkan beberapa perilaku baru
kecerdasan jamak anak usia dini. Produk dari aktivitasnya. Lingkungan belajar di
yang dihasilkan berupa desain seting dalam ruangan akan digunakan tempat
lingkungan belajar indoor outdoor belajar bagi anak-anak untuk mengasah
playgound terpadu untuk memaksimalkan berbagai potensinya. Hal yang menjadi
potensi kecerdasan jamak anak usia dini. perhatian setidaknya meliputi ukuran
Asumsi potensi kecerdasan jamak (multiple ruangan, keadaan lantai, dinding kelas,
intelligences) pada anak-anak muncul atap langit-langit dan lain-lain yang
berdasarkan paradigma bahwa setiap anak diperlukan dalam pengelolaan
memiliki potensi jenius. Setiap anak lahir lingkungan belajar yang nyaman dan
dengan kemampuan tertentu. anak memiliki menyenangkan, (Mariyana, dkk.).
kekaguman, rasa ingin tahu, spontanitas, Kegiatan di lingkungan belajar luar
vitalitas, fleksibilitas, dan jauh lebih ruangan tempat bermain anak (outdoor
menyenangkan baginya. Anak usia dini akan playground) merupakan bagian integral
langsung dikendalikan sistem yang dari program pengembangan dan
kompleks dari simbol, otak brilian, pembelajaran anak-anak. Lingkungan
kepribadian dan percepatan sensitif terhadap belajar di luar ruangan menguntungkan
rangsangan apapun. Kewajiban orang tua di dan efektif membantu perkembangan
rumah dan guru di sekolah untuk anak-anak yang memiliki kecerdasan
memelihara kecerdasan masingmasing anak jamak yang bervariasi, maka lingkungan
sejak dini. Kejeniusan alami anak harus belajar outdoor playground harus
dipelihara dan dipupuk secara optimal menjadi bagian yang perlu ditata dengan
dengan bimbingan orang tua dan guru serta baik dan serius. Pentingnya
penyediaan lingkungan belajar yang menyediakan lingkungan belajar yan
kondusif untuk mengoptimalkan kecerdasan kondusif untuk anak usia dini dapat
jamak anak. Lingkungan belajar anak usia merangsang dan mengembangkan

241
PEDAGOGIA : Jurnal Ilmu Pendidikan

potensi anak, khususnya potensi kecerdasan diberikan prioritas, terutama jika


jamak yang dimiliki oleh masing-masing lingkungan tersebut adalah lingkungan
anak yang berbeda sehingga dengan belajar.
mengembangkan model desain penataan Memahami pengelolaan lingkungan
seting lingkungan belajar indoor outdoor belajar sangat penting, dan untuk
playground terpadu dapat meningkatkan menjadi bermakna, yang pertama perlu
potensi kecerdasan jamak yang dimiliki rumus untuk digabungkan adalah konsep
setiap anak. lingkungan belajar. Dari kata
Temuan penelitian Afoma R. Okudo “lingkungan” dan “belajar,” dapat
Christy Omotuyole, (2014) menjelaskan dirumuskan dalam hal lingkungan
bahwa lingkungan belajar anak prasekolah belajar, yang merupakan tempat atau
harus menyediakan fasilitas untuk suasana yang mempengaruhi proses
kecerdasan bahasa anak-anak dan perubahan perilaku manusia. Tentu saja
perkembangan keseluruhan dari konten dan manusia adalah anak sebagai subyek
gaya belajar setiap anak sehingga yang berada di lingkungan itu. Dari
lingkungan belajar anak prasekolah harus penjelasan tersebut dapat dipahami
sangat berbeda dari karakteristik orang bahwa perubahan yang dihasilkan dari
dewasa. Temuan ini mengindikasikan bahwa lingkungan dapat dirasakan dan relatif
lingkungan belajar anak usia dini harus permanen. Semakin kuat pengaruh
berbeda dengan orang dewasa dan harus lingkungan, perubahan yang akan terjadi
dapat mempasilitasi perkembangan dan pada subjek yang diteliti diperkirakan
optimalisasi kecerdasan jamak anak. akan lebih tinggi juga. Ini adalah
besarnya pengaruh lingkungan terhadap
B. KAJIAN LITERATUR perilaku belajar anak. Untuk itu akan
sangat bijaksana, jika seseorang guru
Masa anak usia dini atau usia prasekolah menampilkan peran lingkungan untuk
adalah periode sensitif. Setiap anak sensitif perkembangan dan pertumbuhan
untuk menerima rangsangan apapun, selama individu, terutamaanak-anak.
fungsi psikis dan fisik siap untuk
menanggapi setiap stimulus yang diberikan 1. Lingkungan Belajar Anak Usia Dini
oleh lingkungan. Dengan demikian, Periode usia PAUD atau
lingkungan sebagai unsur utama prasekolah adalah masa peka. Anak
memberikan beberapa stimulus perlu sensitif untuk menerima segala
ditangani secara serius. Diperlukan rangsangan, yaitu pada masa fungsi-
perencanaan dan seleksi khusus untuk fungsi fisik dan psikis telah siap
memberikan lingkungan yang sesuai dan merespon segala rangsangan
dibutuhkan oleh anak-anak. Akurasi dari (stimulus) yang diberikan oleh
lingkungan yang disediakan tidak akan lingkungan. Dengan demikian,
berpengaruh pada proses dan hasil dari lingkungan sebagai unsur yang
perilaku anak-anak, baik secara langsung mensuplai atau menyediakan
maupun tidak langsung. Sebuah lingkungan sejumlah rangsangan perlu
belajar yang mampu mengembangkan mendapatkan perhatian sungguh-
berbagai perkembangan anak secara optimal sungguh. Diperlukan perencanaan
jika dirancang secara apik dan baik. dan seleksi khusus agar dapat
Akhirnya, dapat disimpulkan bahwa menyediakan lingkungan yang cocok
lingkungan belajar merupakan salah satu dan diperlukan oleh anak. Ketepatan
faktor kunci keberhasilan dalam lingkungan yang disediakan akan
membangun kemampuan dan perilaku anak- memberi pengaruh pada proses dan
anak dan mengembangkan potensi hasil perilaku anak, baik secara
kecerdasan jamak anak. Implikasinya adalah langsung mau pun tidak langsung.
bahwa lingkungan untuk anak-anak harus

242
PEDAGOGIA : Jurnal Ilmu Pendidikan

Suatu lingkungan belajar yang benar mendapatkan konsep dan informasi


mampu mengembangkan berbagai baru sebagai wujud dari hasil belajar.
dimensi perkembangan anak secara Jika pelajar itu adalah anak PAUD
optimal. Dapat disimpulkan bahwa (Pendidikan Anak Usia Dini) atau
lingkungan merupakan salah satu faktor prasekolah, maka lingkungan
penentu kunci keberhasilan dalam tersebut adalah lingkungan belajar
membangun kemampuan dan perilaku yang diperuntukan bagi anak-anak
anak. Implikasinya adalah bahwa usia PAUD atau prasekolah.
penyediaan lingkungan bagi anak
hendaknya mendapat prioritas, apalagi 2. Lingkungan Belajar Indoor Untuk
jika lingkungan tersebut merupakan Anak UsiaDini
lingkungan belajar, (Mariyana, dkk.). Mendapatkan ruangan kelas yang
Pengertian lingkungan belajar secara ideal, kita perlu memperhatikan
bertahap. Agar lebih bermakna, rumusan pengaturan dan penataan ruangan
pertama yang perlu dikombinasikan kelasnya. Ruangan bermain indoor
adalah konsep lingkungan belajar. Dari untuk anak biasanya berupa ruangan
perpaduan kata “lingkungan” dan yang luas berbentuk persegi panjang,
“belajar”, secara sederhana dapat namun memiliki beberapa pembatas
dirumuskan pengertian lingkungan yang memisahkan satu area dengan
belajar, yaitu suatu tempat atau suasana area lainnya. Di setiap sudut ruangan
(keadaan) yang mempengaruhi proses juga biasanya disediakan tempat
perubahan tingkah laku manusia. Tentu penyimpanan bahan-bahan yang
manusia tersebut adalah pelajar sebagai dapat dipergunakan untuk
subjek yang berada di lingkungan beraktivitas.
tersebut. Dari penjelasan tersebut dapat Ruang kelas anak-anak yang
dilanjutkan bahwa perubahan-perubahan lebih muda (sekitar 3-4 tahun)
yang diakibatkan lingkungan dapat biasanya diatur dengan bentuk yang
bersifat menetap dan relatif permanen. lebih sederhana. Keseluruhan
Semakin kuat pengaruh lingkungan aktivitas belajar terjadi di satu
tersebut, maka perubahan yang akan ruangan dan anak-anak dapat dengan
terjadi pada subyek belajar diprediksikan leluasa duduk di lantai kelas.
akan semakin tinggi pula. Inilah Beberapa gambar dan simbol
kehebatan pengaruh lingkungan pembelajaran dipasang untuk
terhadap perilaku seseorang. Untuk itu mendeskripsikan berbagai kegiatan
akan sangat tidak bijak, apabila yang terjadi di setiap sudut ruangan.
seseorang menampikan saja peran Sebagai contoh, kegiatan membaca
lingkungan bagi perkembangan dan biasanya dilakukan di area belajar
pertumbuhan individu, terutama anak- yang diberi nama “area bahasa”, atau
anak. Bahwa lingkungan belajar kegiatan menggambar di “area seni”.
merupakan sarana yang dengannya para Prinsipnya adalah bahwa kegiatan-
pelajar dapat mencurahkan dirinya untuk kegiatan ini dilakukan pada area-area
beraktivitas, berkreasi, termasuk yang sudah dirancang sesuai dengan
melakukan berbagai manipulasi banyak kebutuhan, (Mariyana, dkk.).
hal hingga mereka mendapatkan Lingkungan dalam ruangan (indoor)
sejumlah perilaku baru dari kegiatannya sangat penting bagi anakanak.
itu. Dengan bahasa lain, lingkungan Lingkungan dan ruangan indoor
belajar dapat diartikan sebagai harus akrab dan menghibur,
“laboratorium” atau tempat bagi anak mengurangi transisi dari suasana di
untuk bereksplorasi, bereksperimen dan rumah hingga pengaturan awal tahun
mengekspresikan diri untuk sekolah. Hal ini melibatkan

243
PEDAGOGIA : Jurnal Ilmu Pendidikan

melengkapi lingkungan fisik dengan penyelidikan dan eksplorasi,


perabotan yang lembut, ruangan kecil memiliki sejumlah pengalaman
dan ruang yang sepi. Pengaturan ruangan sensual bagi anak-anak untuk
terbaik memudahkan transisi dengan mendorong anak menggunakan
melayani semua anak, (Beckley, 2012). semua indra mereka, yang aman
(Johnston, 2005) dalam (Beckley,
3. Lingkungan Belajar Outdoor 2012).
Playground Untuk Anak Usia Dini
Kegiatan di luar ruangan merupakan 4. Optimalisasi Potensi Kecerdasan
suatu bagian integral dari program Jamak Anak Usia Dini
pendidikan anak usia dini. Bagi Froebel, Melalui aktivitas di luar ruangan
taman bermain anak-anak itu bersifat atau outdoor semua bagian
“alamiah”. Anak-anak memelihara perkembangan anak dapat
kebun, membangun bendungan aliran ditingkatkan. Hal ini terjadi karena
air, memelihara binatang, dan aktivitas outdoor melibatkan multi
melakukan permainan. Pada umumnya aspek perkembangan anak. Aktivitas
mereka melakukannya di luar ruangan outdoor lebih berperan dalam
atau di outdoor space. Selain anak mengintegrasikan sensoris dan
menyukai udara bebas dan areanya yang berbagai potensi yang dimiliki anak.
luas, kegiatan di laur juga lebih banyak Hal ini termasuk perkembangan
menyediakan berbagai fasilitas yang fisik, keterampilan sosial dan
dapat dimanfaatkan anak untuk pengetahuan budaya, serta
membantu perkembangannya. perkembangan emosional dan
Lingkungan belajar di luar kelas intelektual.
seyogyanya tidak hanya berperan Kecerdasan Jamak (Multiple
sebagai tempat bermain melainkan juga Intellegences) merupakan istilah
sebagai tempat anak mengekspresikan dalam kajian tentang kecerdasan
keinginannya. Lingkungan ini yang diprakarsai oleh seorang pakar
merupakan tempat yang sangat menarik pendidikan Amerika Serikat
dimana anak-anak dapat tumbuh dan bernama Howard Gardner (2004).
berkembang. Ketika anak-anak bermain Terdapat keragaman terjemahan
di luar, mereka menunjukkan tentang Multiple Intellegences ini,
ketertarikan serta rasa ingin tahu yang sebagian orang menerjemahkan
tinggi. Karena lingkungan di luar kelas dengan kecerdasan ganda,
selalu penuh kejutan dan kaya akan kecerdasan majemuk dan kecerdasan
perubahan. Di luar kelas anak-anak dapat jamak. Dalam artikel ini yang
mempelajari berbagai hal serta dipergunakan sebagai terjemahan
mengoptimalkan semua aspek multiple intellegences adalah
perkembangannya. Guru-guru pun dapat kecerdasan jamak.
membantu anak dalam meningkatkan Secara umum kecerdasan jamak
pertumbuhan mereka melalui pada anak yang dicetuskan oleh
programprogram pembelajaran, yang Howard Gardner (2004) adalah
dapat dievaluasi melalui pengamatan, sebagai berikut ini:
atau pun berinteraksi langsung dengan a. KecerdasanLinguistik (Verbal);
anak. b. Kecerdasan Logika-Matematika
Lingkungan belajar luar kelas (Matematis-Logis);
(outdoor playground) yang terpadu yang c. Kecerdasan Spasial (Ruang);
juga merupakan salah satu cara yang d. Kecerdasan Kinestetik (Fisik dan
dapat digunakan guru untuk mendorong Gerak);
kegiatan anak dalam keingintahuan, e. Kecerdasan Musikal (Musik);

244
PEDAGOGIA : Jurnal Ilmu Pendidikan

f. Kecerdasan Interpersonal; dipikirkan, materi-materi ilmiah,


g. Kecerdasan Intrapersonal (Dalam yang dapat dikutak katik, kunjungan-
Pribadi); dan kunjungan ke planetarium atau
h. Kecerdasan Naturalis (Alam). museum ilmiah. Ruangan gambar-
gambar merancang, menggambar,
5. Mengenali Kecerdasan Jamak Anak Usia menvisualisasikan, dsb. Seni, Lego,
Dini video, film, slide, permainan
Mengembangkan sebuah profil dari imajinasi, maze, puzzle, buku-buku
kecerdasan jamak seseorang bukanlah ilustrasi, kunjungan-kunjungan ke
hal yang sederhana. Tidak ada satu pun museum seni. Tubuh fisik melalui
tes (kecerdasan) yang dapat menentukan sensasi-sensasi somatik tarian,
potensi dan kualitas dari kecerdasan- berlari, melompat, membangun,
kecerdasan seseorang. Tes-tes yang menyentuh, dsb. Permainan peran,
sudah terstandardisasi (saat ini), seperti drama, gerakan, benda-benda yang
yang sering dikemukakan oleh Howard bisa dibangun, olahraga dan
Gardner (2004), hanya mengukur permainan-permainan fisik, belajar
sebagian kecil dari keseluruhan langsung, dsb. Musik melalui irama-
spektrum kemampuan. Cara penilaian irama dan melodi-melodi bernyanyi,
yang realistis dari kinerja orang dalam bersiul, mengetuk menggunakan
beraneka konteks jenis tugas dan kaki dan mendengarkan, dsb
kegiatan untuk menilai atau mengetahui Bernyanyi bersama-sama,
kecerdasan jamak sesorang adalah mendatangi konser-konser, bermain
dengan melalui sebuah pengalaman- musik di rumah dan sekolah, alat-alat
pengalaman terasosiasi antara satu sekolah, dsb. Interpersonal dengan
kecerdasan dengan kecerdasan yang lain. memantulkan ide-ide mereka
Tentunya dibutuhkan waktu panjang terhadap orang lain memimpin,
untuk menelitinya, (Hoerr,2004). berorganisasi, berelasi,
Meskipun benar setiap anak dapat memanipulasi, menengahi, dsb.
memiliki semua kecerdasan dan mampu Kawan-kawan, kelompok-kelompok
mengembangkannya ke suatu tingkat permainan, perkumpulan sosial,
yang cukup tinggi, anak-anak acara komunitas, klub-klub, permur
kelihatannya menunjukkan apa yang idan. Dalam pribadi jauh ke dalam
Howard Garner (2004) sebutkan sebagai dirinya membentuk tujuan-tujuan,
kecenderungan terhadap kecerdasan- bermeditasi, bermimpi, berdiam diri,
kecerdasan tertentu pada usia yang berencana tempat-tempat rahasia,
sangat muda. Pada saat anak masuk waktu sendirian, proyek-proyek
sekolah, anak mungkin telah pribadi, pilihan-pilihan. Kecerdasan
menentukan cara-cara belajar yang lebih alam dengan analogi yang ada di
selaras dengan beberapa kecerdasan alam berada di alam berkeliaran,
anak dibandingkan yang lain. Anak-anak berhubungan, dan menyentuh tanah,
yang menonjol kuat secara berpikir, air, hewan, dan angin, (Suyadi,
menyukai membutuhkan linguistik 2014).
dalam kata-kata membaca, menulis,
menceritakan, bermain kata-kata, dsb. C. METODOLOGI PENELITIAN
Bukubuku, kaset, kertas, diary, dialog,
diskusi, debat, cerita-cerita, dsb. Logika Pendekatan penelitian yang
matematis dengan menalar digunakan adalah Research and
bereksperimen, menanyakan, mengatasi Development karena bertujuan untuk
teka-teki logika, menghitung, dsb. mengembangkan sebuah desain
Benda-benda yang bisa diselidiki dan penataan lingkungan belajar indoor dan
outdoor playgound terpadu yang dapat

245
PEDAGOGIA : Jurnal Ilmu Pendidikan

memaksimalkan potensi kecerdasan jamak Gambar 2


pada anak usia dini. Tahapan penelitian Rancangan Lingkungan Belajar
secara sederhana dikelompokan menjadi
empat tahap kegiatan yaitu tahap studi
pendahuluan, tahap perencanaan dan
pengembangan model, uji coba dan revisi,
serta validasi model. Untuk kegiatan
pengembangan model digunakan
pendekatan kualitatif dengan langkah-
langkah: Merumuskan rencana
pengembangan desain lingkungan indoor
dan outdoor terpadu yang mampu
meningkatkan potensi kecerdasan jamak Gambar 3
anak usia dini; Mengembangkan desain awal Rancangan Ruang Belajar
lingkungan indoor outdoor terpadu yang
mampu meningkatkan potensi kecerdasan Gambar 1 dan 2 diatas adalah
jamak anak yang mencakup bentuk model, rancangan lingkungan belajar terpadu.
setting, pelaksanaan, dan evaluasi terhadap Gambar 2 adalah dalam kelas berbentuk
desain penataan lingkungan indoor outdoor rumah panggung berukuran 8m x 8m,
terpadu yang telah dikembangkan. dengan konsep tradisonal ramah
lingkungan, menggunakan penerangan
D. HASIL DAN PEMBAHASAN alami, dan memiliki ruangan yang
Hasil desain penataan lingkungan belajar sebagian terbuka. Berbagai aktivitas
indoor dan outdoor playground terpadu belajar mengajar yg berkaitan dengan
untuk meningkatkan potensi kecerdasan metode kecerdasan majemuk dapat
jamak anak usia dini (multiple intellegences) dilakukan, salah satunya dengan
dapat dilihat pada gambar berikut ini. membuat display kelas yang dilakukan
peserta didik dengan menggunakan
material dari bahan bekas.
Perpustakaan sekolah merupakan
salah satu fasilitas yang mampu
merangsang dan meningkatkan
kemampuan yang berkaitan dengan
kecerdasan linguistik, melalui aneka
kegiatan belajar mengajar yg
menyenangkan, salah satunya melalui
story telling atau membacakan sebuah
Gambar 1 buku, anak dilatih untuk menjadi
Desain Setting Penataan Lingkungan pendengar yang baik, dan mampu
Belajar Terpadu menirukan atau menjelaskan apa di
dengar anak.
Ruang ICT & Audio Visual
merupakan salah satu fasilitas yang
mampu merangsang dan meningkatkan
kemampuan yang berkaitan dengan
kecerdasan logika dan kecerdasan
Visual. Anak-anak dapat menyaksikan
berbagai macam film dan permainan
multimedia, yang dapat merangsang
kreatifitas dan menambah ilmu

246
PEDAGOGIA : Jurnal Ilmu Pendidikan

pengetahuan dengan cara yang menjadikan tubuh menjadi sehat, karena


menyenangkan, seperti pengenalan science kegiatan ini menuntut pesertanya untuk
melalui film animasi atau belajar mengenal aktif bergerak dan dalam suasana ceria,
fungsi komputer melalui Games. gembira, dan menyenangkan, sehingga
Green lab adalah sebuah kebun atau efeknya kepada fisik dan mental akan
laboratorium alam, dimana para siswa lebih terasa, yaitu efekpositif.
belajar dan mengekplorasi serta berinteraksi Hubungan antara kecerdasan dan
dengan alam secara langsung, melalui aneka proses belajar mengajar harus menjadi
kegiatan belajar mengajar yang hal yang elemen mendasar dalam
menyenangkan seperti belajar bercocok menghasilkan cara untuk
tanam, membuat kompos dan lain-lain. mengoptimalkan potensi akademik anak
Aneka kegitan di Greenlab dapat yang lebih tinggi, kesuksesan pelajar dan
menstimulus Anak-anak terutama pada usia pembelajaran sepanjang hayat (Özdemir,
4 hingga 6 tahun, untuk meningkatkan Güneysu & Tekkaya, 2006). Hasil
kemampuan mengenali dan mengelompokan temuan Yalda Delgoshaei, Neda
serta menggambarkan berbagai Delavari (2012) yang menerapkan
keistimewaan yang ada pada lingkungannya. pendekatan Multiple Intelligence di
A to Z garden adalah sebuah fasilitas ruang kelas sebagai metode pendidikan
berbentuk kebun dengan koleksi aneka menghasilkan peningkatan di kelima
tumbuhan yang mewakili huruf alfabet ranah pengembangan kognitif anak
mulai dari A sampai Z seperti huruf A prasekolah dengan Signifikansi 99%.
diwakili oleh tumbuhan Apel dan J diwakili Ada banyak keuntungan
oleh tumbuhan Jeruk dan seterusnya. menggunakan Multiple Intelligences
Recycle garden dan Workshop adalah dalam proses mentoring pembelajaran:
sebuah fasilitas workshop untuk mengolah proses mentoring menjadi lebih
atau mendaur ulang barang bekas menjadi personal, guru awal menjadi lebih sadar
aneka kerajinan, di Recycle Garden ini anak akan kompetensi intelektual mereka;
melakukan aneka aktivitas membuat mereka juga menjadi pengamat murid
kerajinan dari barang bekas dan melatih mereka yang lebih baik dan dengan
kecerdasan Visual. Amphiteater adalah demikian mampu mempersonalisasikan
Fasilitas tempat anak belajar aneka seni proses belajar mengajar. (Roxana, Sorina
pertunjukan, mulai bernyanyi, bermain Constantinescu, 2013).
drama, membaca puisi, dan menjadi fasilitas
untuk menunjukan kebolehannya di depan E. SIMPULAN DAN
umum. Kegiatan pentas seni ini dapat REKOMENDASI
memberikan nilai positif terhadap
perkembangan anak usia dini, selain dapat Ada banyak cara menghasilkan
memberikan perasaan senang, gembira dan suasana lingkungan belajar yang
menenangkan juga dapat dijadikan salah kondusif untuk mengoptimalkan
satu media alternatif untuk menanamkan kecerdasan jamak anak menjadi konsep
nilai-nilai karakter yang dapat membangun dasar dalam proses pendidikan anak usia
kepribadian anak yang lebih baik di masa dini. Sepanjang melakukan hal tersebut,
yang akan datang. suatu filsafah yang menjadi tumpuannya
Outbound dan Playground adalah adalah bahwa setiap anak atau murid
fasilitas untuk melatih mental dan fisik adalah mereka yang dilayani dan
sekaligus sebagai sarana bermain. Kegiatan diberikan suasana yang memungkinkan
outbound sangat penting diterapkan kepada mereka bertumbuh dan berkembang.
anak usia dini, selain mengurangi kejenuhan Anak tidak dicetak atau dipaksa menjadi
pada pembelajaran sehari-hari yang berada sesuatu yang tidak cocok dengan
di dalam kelas, kegiatan ini juga bisa kemampuan khas dan minat anak.
Dengan kata lain, pendidik berfungsi

247
PEDAGOGIA : Jurnal Ilmu Pendidikan

sebagai bidan yang membantu proses Beckley, Pat. (2012). Learning in Early
kelahiran seorang bayi. Dengan sabar Childhood. Sage Publication Ltd.
pendidik menolong proses tadi berjalan,
serta dengan bijaksana dan waspada. Brendon P Hyndman, Amanda Benson,
Kebanggannya ialah apabila hasil dari Shahid Ullah and Amanda
proses tadi bertumbuh dan berkembang Telford. (2014). Evaluating the
dengan baik dan optimal. effects of the Lunchtime
Adapun secara khusus kesimpulan dari Enjoyment Activity and Play
hasil penelitian ini adalah: (LEAP) school playground
1. Rumusan dan rancangan serta definisi intervention on children’s quality
suatu desain penataan lingkungan belajar of life, enjoyment and
indoor dan outdoor playgroud terpadu participation in physical activity.
yang dapat meningkatkan potensi Hyndman et al. BMC Public
kecerdasan jamak anak usia dini adalah Health 2014, 14:164
sebuah setting lingkungan belajar yang http://www.biomedcentral.com/
sengaja diciptakan untuk mendukung 1471 -2458/14/164.
peningkatan potensi kecerdasan jamak Burcu Özdemir Beceren, 2010.
anak usia dini. Determining multiple
2. Panduan desain setting penataan intelligences pre-school children
lingkungan belajar indoor dan outdoor (4-6 age) in learning process.
playgound terpadu yang dapat Elsevier. Procedia Social and
meningkatkan potensi kecerdasan jamak Behavioral Sciences 2 (2010)
anak usia dini adalah sebuah rencana 2473–2480. Available online
yang sengaja dirumuskan untuk atwww.sciencedirect.com.
memandu proses pelaksanaan
pembelajaran agar menunjang Gardner, Howard. (2004). Frames of
peningkatan kecerdasan jamak anak Mind The Theory of Multiple
yang didukung dengan perangkat Intelligences. Basic Book:
pembelajaran berupa Lesson Plan NewYork
Activity (Aktifitas Rencana Hoerr, Thomas. (2004). Becoming
Pembelajaran) yaitu : Rencana Program Multiple Intellegences Schools.
Pembelajaran Harian (RPPH), Rencana Virgnia: ASCD.
Program Pembelajaran Mingguan
(RPPM) dan Rencana Program Hoerr, Thomas. (2007). Buku Kerja
Pembelajaran Tahunan (RPPT) yang Multiple Intellegences. Jakarta:
satupadukan dalam sebuah proses Kaifa.
pembelajaran di pendidikan anak usia
Hoerr, Thomas. (2010). Celebrating
dini.
Every Learner, Activities and
Strategies for Creating Multiple
DAFTAR PUSTAKA
Intellegences Classrom. San
Francisco CA Jakarta: Jossy-
Afoma R. Okudo Christy Omotuyole.
Bass.
(2014). Enhanced Learning
Environment And Its Implications Mariyana, Rita, dkk. (2009).
On The Pre-School Children’s Pengelolaan Lingkungan
Language Performance. European Belajar. Jakarta: Prenada Media
Scientific Journal March 2014 Group.
edition vol.10, No.7 ISSN: 1857 –
7881(Print)e-ISSN1857-7431. Suyadi. (2014). Teori Pembelajaran
Anak Usia Dini Dalam Kajian

248
PEDAGOGIA : Jurnal Ilmu Pendidikan

Neurosains. Bandung: Remaja


Rosda karya
Suyadi, Dahlia. (2014). Implementasi dan
Inovasi Kurikulum PAUD 2013
Program Pembelajaran Berbasis
Multiple Intellegences. Bandung:
RemajaRosdakarya..

249

Anda mungkin juga menyukai