Anda di halaman 1dari 6

SP VOL 1 NO 1 2016

Pengaruh Olahraga Renang Gaya Dada Sebagai Hydro Therapy


Terhadap Penurunan Intensitas Kambuh Pada Penyakit Asma
(Penelitian Eksperimen pada Siswa di Adyas Aquatic Club Sumedang)

Ganjar Rulianto, Indra Safari M.Pd , Respaty Mulyanto M.Pd

Pendidikan Guru Sekolah Dasar Penjas


Universitas Pendidikan Indonesia Kampus Sumedang
Jl. Mayor Abdurachman No.211 Sumedang

Abstrak

Renang adalah suatu olahraga yang dilakukan di air, dengan cara menggerakkan
anggota badan, mengapung di air, dan seluruh anggota badan bergerak dengan bebas.
Cabang olahraga renang diberikan sebagai salah satu materi yang diajarkan pada
kegiatan ekstrakurikuler di Sekolah maupun pembelajaran less renang di Club Renang
Kabupaten Sumedang. Kegiatan less renang diberikan sebagai atas dasar pertimbangan
tingginya minat siswa pada cabang olahraga ini, selain itu sarana dan prasarana yang
cukup terjangkau menjadi faktor pendukung dalam pelaksanaan kegiatan less renang.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara proses hidro therapy pada
penyakit asma dengan olahraga renang gaya dada pada siswa SD. Penulisan ini dilatar
belakangi oleh permasalahan mengenai kambuhnya penyakit asma dan renang adalah
salah satu hidro therapy atau salah satu bentuk terapi bagi penyembuhan asma yang
dimiliki atau pada seseorang. Penanganan penyembuhan penyakit asma dengan renang
gaya dada dilakukan dengan cara melihat prospek latihan pada anak atau siswa yang
mempunyai penyakit asma dengan renang yang terprogram dan dilakukan secara
bertahap dan berulang-ulang agar anak atau siswa tersebut mengalami penurunan pada
penyakit asmanya dan tidak mudah kambuh.
Kata kunci : Renang Gaya Dada, Hydro Therapy, Penyakit Asma

PENDAHULUAN dalam olahraga pertandingan (athletic


games di USA).
Olahraga secara umum adalah Pada dasarnya olahraga berfungsi
sebuah aktivitas yang berguna untuk untuk menjaga, meningkatkan,
melatih tubuh seseorang, tidak hanya menyeimbangkan kesehatan system
secara jasmani tetapi juga secara rohani. jasmani dan rohani seseorang dan
Ada beberapa ahli yang juga sekaligus meningkatkan rasa
mengungkapkan tentang pengertian kebersamaan serta daya saing antar
dari olahraga. Menurut ensiklopedia seseorang/individu.
Indonesia Olahraga merupakan gerakan Air adalah media yang sangat ideal
badan yang dilakukan oleh perorangan bagi program rehabilitasi, ketika berdiri
atau lebih yang atau dapat dikenal regu. pada kedalaman sebahu maka terjadi
Sedangkan dalam kamus Webster’s pengurangan berat badan sebesar 90%,
New Collegiate Dictonary (1980, Hlm 52) selain itu air juga mngurangi
adalah ikut serta dalam aktivitas tubuh tekanan musculoskeletal dan persendian.
untuk memperoleh kesenangan, dan Contoh lainnya ialah terapi kolam
aktivitas khusus seperti berburu atau renang dengan air hangat yang memberi

80
dampak kebebasan bergerak bagi pasien arah luar sementara kedua
dan mengurusi rasa sakit. Terapi di belah tangan diluruskan di depan. Kedua
dalam kolam renang memungkinkan belah tangan dibuka ke samping seperti
untuk berdiri bebas tanpa pegangan gerakan membelah air agar badan maju
sehingga memiliki manfaat tidak terjadi lebih cepat ke depan.
benturan dan tekanan sebagaimana bila Hydro Therapy atau terapy air
dilakukan di daratan. Artinya, terapi adalah metode perawatan dan
dengan media kolam renang sangat penyembuhan air untuk mendapatkan
banyak manfaatnya pada penderita efek-efek trafis (Chaiton, 2002, Hlm 67).
dengan gangguan Hydro Therapy merupakan salah satu
muskuloskalatal. Olahraga renang adalah metode yang efektif dalam mengurangi
olahraga yang paling baik untuk rasa nyeri dan dapat dilakukan dengan
penyembuhan asma, apalagi penderita mudah. Istilah hidroterapi sendiri baru
asma tersebut masih berusia muda. ada sekitar abad ke 19. Namun, air telah
Olahraga ini pasti menjadi rekomendasi dimanfaatkan sebagai bagian dari
Dokter-Dokter Umum maupun Dokter metode penyembuhan sejak beberapa
Spesialis Paru-Paru. abad yang silam. Di zaman Yunani air
dipercaya memiliki kekuatan
penyembuhan dan di zaman keemasan
Kajian Pustaka Romawi telah memanfaatkan kolam air
Menurut Kamus Besar Bahasa yang luas sebagai bagian kehidupan
Indonesia (2008, Hlm 979). Olahraga sehari-hari untuk kesehatan.
adalah gerak badan untuk menguatkan Asma adalah penyakit jalan nafas
dan menyehatkan tubuh (Sepak Bola, obstruktif intermiten, reversibel dimana
Berenang, Lempar Lembing). Sedangkan trakea dan bronchi berspon dalam
pengertian Olahraga secara umum secara hiperaktif terhadap stimuli
adalah “serangkaian gerak raga yang tertentu.(Smeltzer, 2002, Hlm 611).
teratur dan terencana yang dilakukan
orang untuk mencapai suatu maksud Metode Penelitian dan Desain
atau tujuan tertentu.” (Giriwijoyoetal, Penelitian
2005, Hlm 10). Untuk mencari kebenaran secara
Menurut Kasiyo Dwijowinoto sistematis dengan menggunakan metode
(1979, Hlm 1). Renang adalah salah satu ilmiah, maka perlu dibuat rancangan
cabang olahraga yang bias diajarkan penelitian. Rancangan penelitian
pada semua umur, baik itu anak-anak merupakan tahapan yang diperlukan
maupun orang dewasa. bayi yang dalam merencanakan dan melaksanakan
berumur beberapa bulan juga sudah suatu penelitian. Rancangan penelitian
bisa di ajarkan renang. merupakan rencana cara
Menurut Haller, David (2015, Hlm mengumpulkan dan menganalisis data
16) Renang Gaya Dada adalah gaya agar dapat dilaksanakan secara
yang pertama-tama dipelajari oleh ekonomis dan serasi dengan tujuan
orang-orang pada waktu mereka mulai penelitian (Nasution, 2004).
belajar berenang. Renang Gaya Dada Penelitian eksperimental merupakan
atau Gaya Katak bentuk penelitian percobaan yang
adalah berenang dengan
berusaha untuk mengisolasi dan
posisi dada menghadap ke permukaan melakukan kontrol setiap kondisi-
air, namun berbeda dari gaya bebas, kondisi yang relevan dengan situasi
batang tubuh selalu dalam keadaan yang diteliti kemudian melakukan
tetap. Kedua belah kaki menendang ke
pengamatan terhadap efek atau

81
pengaruh ketika kondisi-kondisi penelitian ini peneliti menentukan
tersebut dimanipulasi. Dengan kata lain, daerah populasi yaitu semua siswa di
perubahan atau manipulasi dilakukan CLUB ADYAS AQUATIC SUMEDANG yang
terhadap variabel bebas dan menderita penyakit asma. Data yang di
pengaruhnya diamati pada variabel peroleh peneliti adalah sejumlah 4 siswa
terikat. Menurut Emzir (2008:96-103) penderita asma dari 10 siswa.
desain penelitian ekperimen dibagi
Menurut Arikunto (1995, Hal 120),
menjadi empat bentuk yakni,pre-
sampling didefinisikan sebagai sejumlah
experimental design, true experimental
subjek penelitian sebagai wakil dari
design, quasy experimental design dan
populasi sehingga dihasilkan sample
factorial design.
yang mewakili populasi dimaksud.
Berdasarkan judul penelitian ini Semakin banyak ciridan karakteristik
”Pengaruh olahraga renang gaya dada yang ada pada populasi, maka akan
sebagai Hidro Therapy Terhadap semakin sedikit subjek yang tercakup
Penurunan Intensitas Kambuh Pada dalam populasi, dan sebaliknya.
Penyakit Club Asma Adyas Aquatic
Jenis teknik sampling yang dimaksud
Sumedang, maka rancangan penelitian
adalah cara untuk menentukan sample
yang digunakan adalah eksperimental.
yang jumlahnya sesuai dengan ukuran
Dengan menggunakan pretes dan post
sample yang akan dijadikan sumber data
tes group disign, yaitu untuk
sebenarnya, dengan memeperhatikan
mengetahui ada atau tidaknya
sifat-sifat dan penyebaran populasi yang
Pengaruh olahraga renang gaya dada
di[peroleh sample representatif.
sebagai Hidro Therapy Terhadap
Terdapat dua teknik sampling yang
Penurunan Intensitas Kambuh Pada
berbeda, walaupun pada dasarnya
Penyakit Asma.
bertolak dari ansumsi yang sama, yaitu
Setiap pelaksanan penelitian akan ingin memeperoleh secara maksimal
selalu dihadapkan pada masalah sempel yang representative yang tidak
penentuan populasi dan sampel. didasari oleh keinginan si penelii. Jenis
Arikunto (2006) menyatakan bahwa teknik sampling tersebut, yaitu 1)
populasi penelitian merupakan random sampling, dan 2) non random
keseluruhan subjek penelitian. Apalagi sampling.
seseorang ingin meneliti semua elemen
yang ada dalam wilayah penelitian,
Sampling Purposive
maka penelitiannya merupakan
Sugiyono (2001, Hal 61)
penelitian populasi. Sedangkan Hadi
menyatakan bahwa sampling purposive
(1991) menyatakan bahwa populasi
adalah teknik penentuan sampel dengan
penelitian merupakan seluruh
pertimbangan tertentu. Menurut
penduduk yang dimaksud untuk
Margono (2004: 128), pemilihan
diselidiki. Populasi dibatasi sebagai
sekelompok subjek dalam purposive
sejumlah kelompok atau golongan yang
sampling, didasarkan atas ciri-ciri
paling sedikit mempunyai satu sifat yang
tertentu yang dipandang mempunyai
sama.
sangkut paut yang erat dengan ciri-ciri
Setiap anggota populasi mempunyai populasi yang sudah diketahui
kemungkinan dan kesempatan yang sebelumnya. Dengan kata lain unit
sama untuk dipilih menjadi anggota sampel yang dihubungi disesuaikan
sampel. Jadi populasi adalah seluruh dengan kriteria-kriteria tertentu yang
individu yang akan diselidiki sesuai diterapkan berdasarkan tujuan
dengan sifat tersebut di atas. Dalam

82
Pemilihan sekelompok subjek Hasil Latihan Raden Raihan
dalam purposive sampling, didasarkan
atas ciri-ciri tertentu yang dipandang Dari hasil tabel tersebut maka
mempunyai sangkut paut yang erat dapat disimpulkan bahwa terjadinya
dengan populasi yang diketahui penurunan intensitas kambuh pada
sebelumnya. Dengan kata lain, unit penyakit asma setelah dilakukannya
sampel yang dihubungi disesuaikan treetmen yaitu berupa latihan
dengan kriteria-kriteria tertentu yang olahraga renang gaya dada sebagai
diterapkan berdasarkan tujuan hydro therapy. Raden Raihan yang
penelitian. tadinya kambuh pada penyakit
asmanya sebanyak 10 kali dalam
sebulan sekarang turun menjadi 4
Hasil Penelitian kali dalam sebulan terakhir, dengan
Berdasarkan hasil pelaksanaan perlakuan treetmen yang teratur dan
tindakan yang dilakukan. latihan yang terjadwal.
10
Hasil 3 15
5 Hsiil 2 10 Hasil 3

Hasil 1 Hasil 2
5
0
Eksperimen Hasil 1
Muhamad Zahir Al- 0
Farouq Sami Nur Cahya Eksperimen
Sumaryana
Gambar 4.2
Hasil Latihan Muhamad Zahir Gambar 4.4
Al-Farouq Hasil Latihan Sami Nur Cahya
Sumaryana
Dari hasil tabel tersebut maka
dapat disimpulkan bahwa terjadinya Dari hasil tabel tersebut maka
penurunan intensitas kambuh pada dapat disimpulkan bahwa terjadinya
penyakit asma setelah dilakukannya penurunan intensitas kambuh pada
treetmen yaitu berupa latihan penyakit asma setelah dilakukannya
olahraga renang gaya dada sebagai treetmen yaitu berupa latihan
hydro therapy. Muhamad Zahir Al- olahraga renang gaya dada sebagai
Farouq yang tadinya kambuh pada hydro therapy. Sami Nur Cahya
penyakit asmanya sebanyak 8 kali Sumaryana yang tadinya kambuh
perbulan turun menjadi 2 kali di pada penyakit asmanya sebanyak 11
bulan terakhir penelitian dengan kali perbulan sekarang turun menjadi
intensitas latihan yang teratur dan 5 kali dalam satu bulan terakhir,
terjadwal. dengan intensitas latihan yang
15 teratur dan terjadwal.
Hasil 3
10 15
Hasil 2
5 Hasil 3
Hasil 1 10
Hasil 2
0 Eksperimen
5 Hasil 1
Raden Raihan
0 Eksperimen
Yasmin Nailatul Izzah
Gambar 4.3

83
Gambar 4.5 dengan menganalisis tujuan pokok,
Hasil Latihan Yasmin Nailatul pembelajaran renang gaya dada
Izzah sebagai hidro therapy penurunan
intensitas kambuh pada penyakit
Dari hasil tabel tersebut maka asma ditentukan 3 kali pertemuan
dapat disimpulkan bahwa terjadinya dalam seminggu, dan dilaksanakan
penurunan intensitas kambuh pada selama 3 bulan. Agar proses
penyakit asma setelah dilakukannya pembelajaran berjalan efektif
treetmen yaitu berupa latihan sistematika tahapan dilakukan dari
olahraga renang gaya dada sebagai bulan September 2015 sampai
hydro therapy. Yasmin Nailatul Izzah dengan Februari 2016, Studi
yang tadinya kambuh pada penyakit Kepustakaan, Penulisan Proposal,
asmanya sebanyak 10 kali dalam satu Pengumpulan Data, Pembuatan
bulan sekarang menjadi 3 kali dalam Sistem/Program, Pengujian Sistem,
satu bulan terakhir, dengan Penulisan Laporan Akhir.
perlakuan dan treetmen serta jadwal 2. Pelaksanaan pembelajaran
latihan yang teratur. olahraga renang gaya dada sebagai
Hidro Therapy terhadap
Kesimpulan penurunan intensitas kambuh
Dari hasil pembahasan penelitian pada penyakit asma di Adyas
yang telah dilakukan mengenai Aquatic Club Sumedang, diikuti
Pengaruh Olahraga Renang Gaya dengan kinerja pelatih yang
Dada Sebagai Hydro Therapy maksimal dalam memotivasi
Terhadap Penurunan Intensitas aktivitas siswa dan bimbingan
Kambuh Pada Penyakit Asma di melalui petunjuk-petunjuk
Adyas Aquatic Club Sumedang, pelaksanaan yang jelas dan
peneliti menarik kesimpulan sebagai koreksi-koreksi yang baik, baik
berikut: Dari keempat tabel tersebut secara khusus maupun umum.
dapat ditarik kesimpulan bahwa Pencapaian tujuan dapat maksimal
dengan olahraga renang gaya dada dalam pembelajaran olahraga
sebagai hydro therapy terjadinya renang gaya dada sebagai Hidro
penurunan intensitas kambuh pada Therapy terhadap penurunan
penyakit asma dengan pola latihan intensitas kambuh pada penyakit
yang teratur dan dengan intensitas asma di Adyas Aquatic Club
waktu yang cukup dan pelaksanaan Sumedang, kemudian pada
freetest dan posttest secara berkala akhirnya dapat sebagai Hidro
dan berkelanjutan penurunan Therapy dalam menurunkan
intensitas kambuh pada penyakit intensitas kambuh pada asma.
asma bisa terjadi dan tidak menutup 3. Penerapan Program Latihan pada
kemungkinan bahwa siswa tersebut pembelajaran olahraga renang
dapat menjadi atlet yang handal dan gaya dada sebagai Hidro Therapy
berprestasi di bidang olahraga terhadap penurunan intensitas
renang. kambuh pada penyakit asma di
1. Perencanaan pembelajaran Adyas Aquatic Club Sumedang,
olahraga renang gaya dada sebagai adanya penurunan intensitas
Hidro Therapy terhadap kambuh pada penyakit asma dan
penurunan intensitas kambuh dapat berprestasi.
pada penyakit asma di Adyas Daftar Pustaka
Aquatic Club Sumedang dimulai

84
Ali, Mohamad (1982). Penelitian Studi PGSD Pendidikan Jasmani.
Kependidikan Prosedur dan Universitas Pendidikan
Strategi. Bandung : Angkasa Indonesia. Kampus Sumedang.
Bandung (1985). Bahan Belajar Mandiri. (2014).
Arikunto Suharsimin. Prosedur
Penelitian Suatu Pendekatan
Praktik. Jakarta : PT RINEKA
CIPTA, 2006
Astuti, Peni Kusuma, dr. Sp.RM. (2008).
Hidroterapi, pulihkan otot dan
sendi yang
kaku. http://www.gayahidupseha
t.com.rabu, 09 januari 2008.
Bates A, & Hansen N. (1996). The
Principles and properties of water:
aquatic Exercies and Terapy.
Philadelphia,PA: WB Saunders
Co; pages: 21-28.
Chaiton, Leo. (2002). Terapi Air untuk
Kesehatan dan Kecantikan.
Perestasi pustaka punlisher.
Jakarta-indonesia.
Garrioson,Susan J. (2001). Dasar-dasar
Terapi dan Rehabilitasi Fisik. Alih
bahasa: dr. Anton Cahaya Wijaja.
Jakarta: hipokrates publisher.
Haller, David (2015). Belajar Berenang.
PIONIR JAYA Bandung.
Kurnia, Dadeng (2003). Teknik Dasar
dan Lanjutan Renang. Pelatih
Nasional Pelatih Akuatiks di
Jakarta. Jakarta Selatan (2003).
Supryanto, Agus (2015). Metode Melatih
Fisik Renang. Adyas Aquatic Club
Sumedang (2015).

Suryanata, E & Suherman, A (2001),


Renang Kompetitif Alternatif
untuk SLTP. Direktorat Jendral
Olahraga, Depdiknas (2001).
Jakarta Pusat.
Suherman, Ayi. (2014). Statistik
Pendidikan Jasmani. Program

85

Anda mungkin juga menyukai