Anda di halaman 1dari 33

WORKING WITH ELDERLY WHO

HAVE CARDIOPULMONARY
CONDITION

KELOMPOK 8
ANGGOTA KELOMPOK 8
Evita Lubban Dzakiya (P27228019123)
Mahendra Verdi Suseno (P27228019134)
Maya Priza Aisyah (P27228019135)
Sadha Manungso Kerti (P27228019152)
KEGIATAN
BELAJAR 1
DEFINISI

Menurut Team (2017) penyakit kardiovaskuler diartikan


WHO (2018) sebagai penyakit yang disebabkan oleh disfungsi jantung
seseorang dan pembuluh darah, seperti tekanan darah tinggi,
dikatakan sebagai penyakit arteri koroner, stroke, dan gagal jantung.
lansia ketika
usianya mencapai Menurut WHO (2021), diperkirakan sebanyak 17, 9
65 tahun ke atas. juta orang meninggal karena penyakit
kardiovaskular pada tahun 2019 atau sekitar 32%
dari semua kematian di seluruh dunia.
ETIOLOGI
Perubahan struktur
fisiologis pada jantung
Perubahan struktur
anatomi pada jantung
Seiring bertambahnya usia,
Bagian dinding ventrikel perubahan terjadi pada
kiri mengalami hipertrofi ventrikel kiri (LV). Pada fungsi
secara progresif seiring sistolik, VO2 max menurun
bertambahnya usia pada disebabkan karena penurunan
kedua jenis kelamin curah jantung dan diferensial
(Gerstenblith et al, 1977). oksigen arteriovenosa.
Perubahan Awal Perubahan Intermediate

PATOFISIOLOGI Terjadinya penimbunan


Plak semakin besar dan
terjadi obstruksi pada
plak-plak aterosklerosis.
lumen arteri koroner
epikardium.

Perubahan Akhir Iskemia miokard

Perubahan pada fungsi


Ruptur pada bagian
diastolik, lalu kemudian
superfisial dari plak.
pada fungsi sistolik.
LATIHAN

Jelaskan pengertian lansia dan berapakah batas umur


lansia sesuai dengan WHO tahun 2018 !

Bagaimana perubahan akhir pada proses patofisiologi cardiopulmonary


pada lansia ?
KEGIATAN
BELAJAR 2
Kadar
Merokok
kolesterol

FAKTOR RISIKO &


PENCEGAHAN
Tekanan CARDIOPULMONARY
Diabetes
darah tinggi DISEASE

Obesitas Perilaku
sedentary
Upaya pencegahan risiko
terkena cardiopulmonary
disease

Mengubah gaya hidup menjadi lebih sehat


Perubahan gaya hidup avoiding tobacco (menghindari tembakau), being more active (menjadi lebih aktif), dan
choosing good nutrition (memilih nutrisi yang baik)
Aktivitas fisik/exercise
Menurut Cleveland Clinic (2016) tipe olahraga kategori fleksibilitas (yoga dan tai chi), cardiovascular/aerobik
(jogging, aerobik, bersepeda, dan berenang), dan latihan kekuatan sesuai dengan individu dengan penyakit jantung.
Diet
Banyak konsumsi buah dan sayuran, gunakan rempah-rempah, cuka herbal, dan jus buah sebagai bumbu, dan cek
label makanan sebelum membeli makanan kemasan.
LATIHAN

Sebutkan 6 Faktor yang meningkatkan risiko terkena


cardiopulmonary disease serta utarakan apa saja upaya
pencegahan risiko cardiopulmonary disease.

Aktivitas fisik apa saja yang direkomendasikan untuk lansia dengan


kondisi cardiopulmonary ?
KEGIATAN
BELAJAR 3
PENDEKATAN/TREATMENT PADA LANSIA
YANG MEMILIKI CARDIOPULMONARY
DISEASE
Terapis okupasi berperan penting di departemen kardiovaskular untuk
meningkatkan status fungsional pasien dan pencegahan/pengurangan Peran Terapis
ketergantungan dalam melakukan aktivitas keseharian (Stefanac, 2011). Okupasi

Pendekatan Para lanjut usia mengalami kecemasan, depresi, penolakan,


dan keputusasaan, namun kebanyakan dari mereka
Psikososial melakukan tahap adaptasi.

Pendekatan
Alat evaluasi yang digunakan terapis okupasi pada pasien Occupational
rehabilitasi kardiovaskular : (COPM), (HADS), (HRSD), (SMQ) Therapeutic dan
Evaluasi
The Model of Human Occupation (MOHO) merupakan
kerangka acuan dimana terapis okupasi mengidentifikasi
dengan jelas area dan penyebab disfungsi sehingga
memastikan bahwa perencanaan dan intervensi terapeutik
okupasi tetap fokus pada pasien.
Empat tahapan rehabilitasi menurut stefanac
(2011)
1. Tahap 1/Rawat inap
2. Tahap 2/Early discharge
3. Tahap 3/Manajemen rawat jalan
4. Tahap 4/Manajemen jangka Panjang
Rehabilitasi
Approach
Tujuan Rehabilitasi Approach ini untuk
mendapatkan kembali function dari individu /
pasien ataupun untuk mengkompensasi
keterbatasannya.jadi tujuan dari program
rehabilitasi cardiac pulmonary yakni untuk
membuat pasien mampu untuk melakukan fungsi
dengan semaksimal mungkin serta diperlukan
rancangan untuk perawatan terapi individu pada
tiap pasien.
Pendekatan multidisiplin

Jenis merupakan salah satu


pendekatan yang dapat

Pendekatan digunakan pada lansia dengan


kondisi kardiopulmonal
Okupasi terapi berperan
penting dalam membantu klien
dalam mendapatkan kembali
self-esteem, activity functional,
dan self-regulation (Wells,
2007).
Proses Penilaian
Fungsional
1. Mengetahui riwayat medis dan catatan medis dari pasien
2. Mengumpulkan informasi tentang kegiatan yang sering
dilakukan pasien
3. Menilai dan menganalisis klien dalam melakukan
aktivitas sehari-hari
4. Memberikan edukasi kepada klien tentang teknik untuk
melakukan aktivitas sehari-hari yang mengurangi resiko
5. Menetapkan tujuan yang terpusat pada klien untuk
membantu rehabilitasi dan intervensi
Energy Conservation, Work
Energy
Simplification, and other Education
Conservation and
Work Self-care Housekeeping
Simplification Standing Getting Organised
Mempersiapkan makan Lifting/Carrying
Mengemudi dan Berbelanja Take Your Time

Reacher/long handle
Assisstive
Devices
Shower Bench Long-handle bath sponge trolli dorong
Intervensi Terapi Okupasi dalam
Cardiovascular Disease

Assessment
dan pelatihan
Produktivitas Leisure
ADL (self-
care)
Peran Terapi Okupasi dalam
Rehabilitasi Jantung
1. Assessment kemampuan activity daily living (ADL)
2. Memaksimalkan kemampuan serta kemandirian pasien
dengan memberikan latihan aktivitas bertingkat
3. Edukasi mengenai strategi kompensasi untuk meningkatkan
kekuatan dan toleransi dalam melakukan ADL
4. Rekomendasi teknik yang tepat saat melakukan aktivitas
sehari-hari
5. Saran dan dukungan psikologis bagi klien dan keluarga
6. Edukasi mengenai perubahan gaya hidup
LATIHAN

Sebutkan 3 alat evaluasi yang digunakan terapis untuk


pemeriksaan cardiovascular!

Mengapa pendekatan psikososial penting dilakukan pada lansia


dengan cardiopulmonary disease?
N A L I S I
A S

JURNAL
PENELITIAN
JURNAL 1
Judul Penelitian Sumber Jurnal
Effect of a Respiratory Training Program https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/
Using Wind Instruments on articles/PMC6080582/
Cardiopulmonary Function, Endurance, and
Quality of Life of Elderly Women Isi Jurnal
Nama Peneliti Jurnal ini berisi tentang pengaruh bermain
alat musik tiup terhadap fungsi
kardiopulmoner, daya tahan cardiopulmonary,
Byeong-Soo Kim, Ji- dan kualitas hidup wanita lanjut usia.
Hoe Kim Pelatihan tersebut dilakukan dengan
Hyeon-Seon Seo intensitas 2 sesi perminggu selama 1 jam per
Hye-Sun Lee sesi
Myung-Mo Lee Penilaian yang dilakukan yaitu (FVC),
(FEV1), rasio FEV1/FVC (FEV1%), (MVV),
(6MWT), (MBS), dan (LSS).
Hasil Pembahasan Kelebihan &
Kekurangan
partisipasi yang lebih lama dalam program
pelatihan memiliki efek positif pada fungsi paru-
paru, daya tahan cardiopulmonary, dan kualitas Kelebihan
hidup wanita lansia. Pelatihan pernapasan menggunakan alat musik tiup
FVC, FEV1, dan MVV menunjukkan peningkatan yang diberikan kepada responden menunjukkan
yang signifikan karena peningkatan tekanan terdapat peningkatan yang lebih besar dalam fungsi
pernapasan peserta dengan mempraktikkan pola motorik dan penurunan gangguan pernapasan.
pernapasan berulang dalam program alat musik
tiup 10 minggu. Kekurangan
Saran Tidak adanya data homogenitas yang dikumpulkan
untuk pengukuran pre-test dan karakteristik umum
Penelitian ini dapat dijadikan dasar pengembangan
dari dua kelompok. Kemudian untuk efek dari program
pelayanan di berbagai pusat komunitas yang
pelatihan tidak dipertimbangkan oleh peneliti.
didukung juga oleh program tambahan untuk
Evaluasi untuk efek jangka panjang dari program
mencegah penyakit pernapasan pada orang lanjut
usia serta dapat menjadi bahasan untuk pelatihan juga tidak dilakukan.

dilakukannya promosi kesehatan secara umum.


JURNAL 2
Judul Penelitian Sumber Jurnal
https://onlinelibrary.wiley.com/doi/10.1111/1440-
Changes in problematic activities of 1630.12664
daily living in persons with COPD during https://doi.org/10.1111/1440-1630.12664
1 year of usual care. Isi Jurnal
Nama Peneliti
Jurnal ini berisi tentang beberapa
hambatan lansia dalam melakukan
aktivitas keseharian (ADL) selama hidup
Nienke Nakken
Michiel H. M. setahun sebagai penyintas COPD yang
Daisy J. A. Janssen
Gronenschild sama sekali tidak melakukan layanan
Emiel F. M. Wouters
Jeannet M. L. rehabilitasi kesehatan.
Esther H. A. van den B
Delbressine
Jean W. M. Muris5 Pemeriksaan dilakukan dengan
Monique van Vliet &
Geeuwke J. de Vries instrumen Canadian Occupational
Martijn A. Spruit.
Gerben P. Bootsma Performance Measure (COPM) dan
skala ADL dengan 10 poin penilaian.
Hasil Pembahasan Kelebihan &
Kekurangan
90% partisipan tampak setidaknya satu
Adanya masalah-masalah ADL yang
masalah ADL baru dalam kurun waktu
ditemui oleh penyintas COPD dengan
setahun
cukup jelas dan dilengkapi dengan
92% partisipan dilaporkan terdapat
berbagai data
masalah ADL baru setelah 2 minggu
Disajikan juga simpulan sebagai poin-poin
keluar rumah sakit
acuan kepada layanan terapi okupasi
90% partisipan mendapat permasalahan
ADL baru setelah setahun penelitian
Penggunaan Canadian Occupational Performance
Measure (COPM) dengan sifat dominan deskriptif
Saran sebagai instrumen yang digunakan dirasa kurang
Literatur ini dapat dijadikan dasar tepat dan kurang stabil dibanding pengujian
pengetahuan secara teori bagi terapis dengan kuisioner atau skala.
untuk memahami realitas dari penyintas Penelitian ini kurang memperkirakan faktor
COPD di kehidupan pasca menjalani internal maupun eksternal yang ternyata dapat
pengobatan dengan tanpa melanjutkan mempengaruhi temuan permasalahan ADL pada
pada layanan rehabilitasi medis. partisipan.
JURNAL 3
Judul Penelitian Sumber Jurnal
https://pubmed.ncbi.nlm.nih.gov/31626108/#:~:te
Tai Chi Can Prevent Cardiovascular
xt=Tai%20Chi%20is%20not%20only,improve%
Disease and Improve Cardiopulmonary
20their%20quality%20of%20life.
Function of Adults with Obesity Aged 50
Years and Older

Isi Jurnal
Nama Peneliti Partisipan berjumlah 120 orang pria dan wanita dengan
obesitas rata-rata usia 65 tahun dibagi menjadi
Lei Sun, MD. kelompok Tai Chi dan kelompok kontrol. Pelatihan Tai
Lv-Ping Zhuang, MD. Chi dimulai dengan stretching, walking, dan latihan
berdiri serta persiapan relaksasi. Durasi latihan 30 - 40
Xiu-Zhu Li, MD.
menit selama 3x seminggu. Setiap partisipan dievaluasi
Jian Zheng, MD.
mengenai berat badan, lingkar pinggang, lingkar paha,
Wei-Fen Wu, MD. tekanan darah, BMI, dan insiden penyakit kronis setiap
3 - 6 bulan hingga 6 tahun.
Hasil Pembahasan Kelebihan &
Kekurangan
Pada jurnal ini, setelah masa tindak lanjut selama 6 tahun
studi ini menegaskan bahwa Tai Chi penting untuk lansia Tai Chi bukan hanya olahraga yang cocok untuk
dengan obesitas karena dapat mengurangi BMI. Studi ini orang lanjut usia dengan obesitas, tetapi juga
juga menunjukkan bahwa Tai Chi dapat memperbaiki kondisi dapat membantu mengatur tekanan darah,
darah dan tekanan darah lansia, meningkatkan fungsi mendukung penurunan berat badan, dan
diastolik endotel, mengurangi aterosklerosis, memperlancar meningkatkan fungsi jantung dan paru-paru pada
aliran napas, meningkatkan fungsi paru-paru, dan individu tersebut, serta mengurangi kejadian
meningkatkan indeks fungsi jantung. penyakit kardiovaskular dan penyakit kronis
lainnya.

Dapat menjadi penyebab utama bias dalam


Saran penelitian ini. Meskipun studi ini menemukan
bahwa Tai Chi mampu meningkatkan fungsi
Masih diperlukan studi klinis
kardiopulmoner pada lansia diatas 50 tahun,
multicenter uji acak terkontrol namun studi ini bukan studi klinis uji acak
untuk mengkonfirmasi penemuan terkontrol.
ini.

JURNAL 4
Judul Penelitian Sumber Jurnal
Workplace Health Promotion : Assessing https://journals.plos.org/plosone/article?
the Cardiopulmonary Risk of the id=10.1371/journal.pone.0146286
Construction Workforce in Hong Kong
Isi Jurnal
Jurnal ini berisi tentang penilaian kondisi pekerja di
hongkong terkait dengan resiko cardiopulmonary di
Nama Peneliti tempat mereka bekerja
Pengukuran dilakukan pada 1903 pekerja pada
Sze Pui Pamela Tin* Weiwei Zhang kontrak infrastruktur di Hong Kong yang diukur
meliputi tekanan darah (sistolik dan diastolik,
Wendy W. T. Lam Ke Ma
mmHg), glukosa darah (mmol/L) dan kolesterol
Sungwon Yoon Richard Fielding darah utuh (total dan high density lipoprotein
Na Zhang (HDL), mmol/L ;indeks massa tubuh (BMI) dan rasio
pinggang-pinggul (WHR) satu stasiun), dan aliran
Nan Xia
ekspirasi puncak (PEF) (L/menit) dan tingkat karbon
monoksida (CO) yang dihembuskan (ppm)
Hasil Pembahasan Kelebihan &
Kekurangan
dari peneltian yang dilakukan pada subkelompok
karyawan industri konstruksi berpotensi berisiko tinggi
terhadap jantung paru , hal ini dkarenakan pekerja Kelebihan
konstruksi cukup banyak yang merokok serta pengaruh
dari kualitas udara di tempat mereka bekerja cenderung Penelitian ini memperlihatkan bahwa adanya
kotor karena proyek. dibandingkan dengan pekerja masalah-masalah yang ditemui di pekerja konstruksi
didalam ruangan yang minim merokok dan mempunyai baik yang di luar ruangan maupun yang di
kualitas udara yang lebih baik. jadi untuk kondisi perkantoran dengan tingkat problem yang berbeda
cardiopulmonary lebih tinggi resikonya pada pekerja beda. juga dijelaskan beberapa faktor lain yang
konstruksi terutama yang bekerja di luar ruangan
mempengaruhi selain dalam kegiatanbekerja di
proyek konstruksi tersebut.

Saran Kekurangan

Menghindari pekerja yang banyak


Pengukuran pada tiap pekerja cenderung kurang
mengkonsumsi alkohol serta yang kecanduan
akurat karena berbagai faktor seperti lingkungan
dengan rokok agar pengukuran bisa dilakukan
dengan baik karena hal tersebut dapat tempat bekerja seperti kualitas udara atau paparan
mempengaruhi berbagai faktor kesehatan. debu di tempat konstruksi konsumsi alkohol dan
merokok.
THANK
YOU!

Anda mungkin juga menyukai