Anda di halaman 1dari 10

PENGEMBANGAN PELATIHAN FISIOTERAPI CONTRAST

BATH DENGAN MEDIA VIDEO PADA MAHASISWA ILMU


KEOLAHRAGAAN

Mustofa
Fakultas Ilmu Keolahragaan Universitas Negeri Malang
E-mail:ciranjiwin@gmail.com

Mulyani Surendra
Fakultas Ilmu Keolahragaan Universitas Negeri Malang

Rias Gesang Kinanti


Fakultas Ilmu Keolahragaan Universitas Negeri Malang

Abstract: This study aims to develop a contrast bath with physiotherapy training video
media. The results of this development study is expected to make students of Sport
Science, State University of Malang more enthusiastic and eager in learning
Physiotherapy Sports and Health. The research was conducted at State University of
Malang using research and development design by Borg and Gall. The results of this
study is a video with the title "Development of Training Physiotherapy Bath Contrast
Media Video in Student Sport Science, State University of Malang" to be used by
students of Sport Science, State University of Malang. The evaluation of the tryout using
a small group of 15 students obtained 84.9% students stated very good, and tryout to a
large group of 30 students obtained 88.7% students stated very good to the product. In
conclusion, the development of contrast bath physiotherapy training with video media
can be used.
Key words: training, physiotherapy contrast bath, Sport Science students .

Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk menemukan jalan keluar dari permasalahan yang
ada yaitu dengan mengembangkan pelatihan fisioterapi contrast bath dengan media
video. Diharapkan hasil pengembangan ini dapat menjadi solusi dalam pembelajaran,
agar mahasiswa Ilmu Keolahragaan Universitas Negeri Malang lebih antusias dan
bersemangat dalam pembelajaran Fisioterapi Olahraga dan Kesehatan. Penelitian yang
dilaksanakan di Universitas Negeri Malang ini termasuk penelitian dan pengembangan
(research and development) dari Borg dan Gall. Hasil penelitian ini adalah berbentuk
YLGHR GHQJDQ MXGXO ³3HQJHPEDQJDQ 3HODWLKDQ )LVLRWHUDSL &RQWUDVW %DWK 'HQJDQ 0HGLD
Video pada Mahasiswa Ilmu KeRODKUDJDDQ 8QLYHUVLWDV 1HJHUL 0DODQJ´ DJDU GDSDW
digunakan oleh mahasiswa Ilmu Keolahragaan Universitas Negeri Malang dengan bukti
dari hasil evaluasi uji coba kelompok kecil dengan menggunakan 15 mahasiswa
diperoleh persen-tase 84,9% dengan keterangan sangat baik, dan pada uji coba
kelompok besar dengan menggunakan 30 mahasiswa diperoleh persentase 88,7%
dengan keterangan sangat baik. Sehingga pengembangan pelatihan fisioterapi contrast
bath dengan media video dapat digunakan.
Kata kunci: pelatihan, fisioterapi contrast bath, mahasiswa Ilmu Keolahragaan.

Latihan menimbulkan stres fisik dan penurun- bih sehingga akan mempengaruhi kualitas
an kondisi tubuh sehingga pemulihan yang performanya (Cochrane, 2004:26). Penting-
memadai diperlukan untuk mengompensa- nya pengetahuan tentang cara yang efisien
sinya. Beberapa atlet berlatih dengan keras untuk membantu pemulihan setelah olah-
tanpa memberikan waktu istirahat untuk tubuh, raga, merupakan keterampilan yang harus
yang dapat mengakibatkan kelelahan berle-

12
Mustofa, Pengembangan Pelatihan Fisioterapi Contrast Bath dengan Media Video 13

dikuasai oleh mahasiswa Jurusan Ilmu Ke- sanakan pembelajaran tersebut sehingga
olahragaan. dalam pelaksanaan pembelajaran di kelas,
Strategi pemulihan harus termasuk as- dosen dapat menjelaskan secara rinci ten-
pek saraf, fisik, nutrisi dan kelelahan psikis tang materi yang ingin disampaikan, dan ma-
akibat beban latihan. Diantara teknik yang hasiswa dengan mudah memahami materi
digunakan untuk pemulihan adalah terapi nu- yang dijelaskan oleh dosen. Berdasarkan per-
trisi dan terapi fisik yang biasanya dalam masalahan tersebut, penelitian ini mengangkat
bentuk hidroterapi. Alternatif mandi kontras tentang pengembangan pelatihan fisioterapi
adalah salah satu teknik yang sangat popu- contrast bath menggunakan media video yang
ler dalam penanganan pemulihan setelah diharapkan membantu dosen dalam menyam-
olahraga dan kompetisi. Mandi kontras sudah paikan pemahaman tentang mata kuliah Fi-
digunakan sejak lama dalam kedokteran sioterapi Olahraga dan Kesehatan Fakultas
olahraga untuk mengatasi edema, dan pem- Ilmu Keolahragaan, selain itu dengan meng-
bengkakan akibat cedera begitupula metode gunakan media video pembelajaran ini media
ini sering digunakan untuk pemulihan sete- bukan hanya sebagai alat bantu dosen me-
lah latihan (Ingram dkk, 2009:417). Tim medis lainkan peran pengganti dosen dalam pe-
sepak bola U-23 menggunakan terapi mandi nyampaian materi sehingga dapat mening-
kontras untuk kesebelasan timnas sebelum katkan hasil belajar mahasiswa.
menghadapi Maroko pada Islamic Solidarity Fisioterapi merupakan bagian dari ilmu
Games pada 22 September - Oktober 2013 di kedokteran yang berupa intervensi fisiknon-
Palembang. Terapi di jaccuzi ini diharapkan farmakologis dengan tujuan utama pencega-
membantu memper-cepat pemulihan hingga han dan rehabilitasi gangguan kesehatan.
mencapai 80% dari kebugaran pemain. Hal ini Fisioterapi atau terapi fisik secara bahasa
merupakan tindakan yang dilakukan tim medis merupakan teknik pengobatan dengan mo-
untuk mengantisipasi jadwal kompetisi yang dalitas fisik. Beberapa modalitas fisik yang
ketat terutama setelah bertanding pada se- terdapat dipergunakan antara lain: listrik,
mifinal dengan Arab Saudi (Kompas). Sehing- suara, panas, dingin, magnet, tenaga gerak
ga dapat disimpulkan bahwa terapi mandi dan air. Modalitas fisik inilahyang kemudian
kontras sudah populer di Indonesia yang digu- menjadi dasar aplikasi fisioterapi. Sebagai
nakan sebagai salah satu alternatif metode contoh, suhu dapat dimodifikasi menjadi suhu
mempercepat pemulihan kebugaran atlet dingin (cold-therapy) dan suhu panas (ther-
dalam mempersiapkan latihan ataupun kom- motherapy) yang digunakan pada keadaan
petisi berikutnya. yang sesuai dengan indikasi terapi tersebut
Terapi tersebut diberikan pada salah satu (Intan, 2010:21).
mata kuliah yaitu Fisioterapi Olahraga yang Sehingga dapat disimpulkan bahwa fisio-
diberikan untuk mahasiswa Jurusan Ilmu Ke- terapi contrast bath adalah aplikasi fisioterapi
olahragaan Universitas Negeri Malang. Namun dalam upaya mengembangkan, memelihara,
dalam pelaksanaan pembelajaran di kelas saat dan memulihkan dengan tujuan utama pen-
ini dirasa kurang maksimal. Selama ini pe- cegahan dan rehabilitasi gangguan kesehat-
nyampaian pembelajaran fisioterapi contrast an, yang pada penelitian ini menggunakan
bath di kelas dilaksanakan dengan metode modalitas air panas dan air dingin.
ceramah dengan bantuan media cetak (buku Thermotherapy atau terapi panas adalah
teks), praktik dan mengerjakan soal studi ka- aplikasi terapi dari berbagai macam substan-
sus sehingga mahasiswa kurang memahami si untuk tubuh dengan menambah panas tu-
materi yang disampaikan dan cenderung buh yang menghasilkan peningkatan suhu
menurunkan minat belajar karena kurangnya jaringan (Nadler, 2004:397). Thermotherapy
media yang mendukung dan menarik kegiat- adalah terapi dengan menggunakan panas
an pembelajaran pada mata kuliah Fisiote- untuk mengatasi gejala nyeri khususnya
rapi Olahraga dan Kesehatan. yang berkaitan dengan ketegangan otot.
Untuk mengantisipasi keterbatasan ter- Coldtherapy diartikan sebagai aplikasi terapi
sebut guru atau dosen terkadang menggu- dari berbagai macam substansi untuk tubuh
nakan power point. Namun media power point yang menghilangkan panas dari tubuh dan
dirasa kurang membantu dalam proses pem- mengakibatkan penurunan suhu pada jaringan
belajaran. Oleh karena itu dibutuhkan media (Nadler, 2004:395).
yang dapat membantu dosen dalam melak-
14 Jurnal Sport Science, Volume 4, Nomor 1, Tahun 2014 [12-21]

Menurut Intan (2010:22), coldtherapy ada- kecepatan konduksi saraf pada jaringan per-
lah pemanfaatan dingin untuk mengobati nyeri mukaan dengan menghambat derajat tem-
atau gangguan kesehatan lainnya. Istilah bakan gelondong otot yang bersifat aferen
cryotherapy digunakan untuk penggunaan dan respon reflek tersebut mengurangi spas-
terapi dingin yang sangat ekstrim, biasanya me otot dan nyeri.
mengunakan cairan nitrogen, untuk merusak Respon selular yang terjadi menurut
jaringan. Beberapa jenis cryotherapy yang Cochrane (2004:32). Terapi panas menunjuk-
ada antaralain meliputi: cryosurgery, cryo- kan peningkatan temperatur jaringan, me-
ablation atau targetedcryoablation. Cryothe- ningkatnya aliran darah lokal, meningkatkan
rapy kadang dipakai untuk penanganan luka elastisitas otot, menyebabkan vasodilatasi
di kulit, seperti warts atau beberapa jenis lokal, meningkatkan produksi metabolik dan
kanker kulit. Terapi dingin dapat diterapkan mengurangi spasme otot. Bila permukaan
dengan beberapa cara, seperti penggunaan memanas maka akan menurunkan saraf sim-
es, dan cold baths. Terapi ini diterapkan pada patetik yang menstimulus vasodilatasi aliran
saat respon peradangan masih sangat nyata darah lokal dan meningkatkan sirkulasi. Pe-
(keadaan cedera akut). Pada terapi dingin, ningkatan aliran darah akan mendorong suplai
digunakan modalitas terapi yang da-pat oksigen, antibodi dan kemampuan pember-
menyerap suhu jaringan sehingga terjadi sihan sisa-sisa metabolisme. Dikemukakan
penurunan suhu jaringan melewati mekanis- bahwa jika terapi kontras dapat mengha-
me konduksi. Efek pendinginan yang terjadi silkan efek fisiologis (vasodilatasi dan kon-
tergantung jenis aplikasi terapi dingin, lama traksi dari pembuluh darah lokal, perubahan
terapi dan konduktivitas. Pada dasarnya agar aliran darah, pengurangan pembengkakan,
terapi dapat efektif, lokal cedera harus dapat radang dan spasme otot) fluktuasi signifikan
diturunkan suhunya dalam jangka waktu yang pada temperatur otot disebabkan karena
mencukupi. Inti dari terapi dingin adalah me- perlakuan dingin dan panas.
nyerap kalori area lokal cedera sehingga ter- Pemulihan aktif sering membutuhkan ener-
jadi penurunan suhu. Berkait dengan hal ini, gi tambahan yang selanjutnya menghabis-
jenis terapi dengan terapi es basah lebih kan simpanan energi yang berharga, oleh
efektif menurunkan suhu dibandingkan es karena itu jika pemulihan pasif terbukti dapat
dalam kemasan mengingat pada kondisi ini meningkatkan resintesis glikogen, kontras hi-
lebih banyak kalori tubuh yang dipergunakan droterapi dapat dibenarkan sebagai alat pe-
untuk mencairkan es. Semakin lama waktu mulihan setelah latihan (Burke dkk, 2004:30).
terapi, penetrasi dingin semakin dalam. Pada Bagaimanapun, kebanyakan atlet memiliki
umumnya terapi dingin pada suhu 3,5 °C waktu untuk menghabiskan waktunya di air
selama 10 menit dapat mempengaruhi suhu hangat demikian jika keadaannya bertujuan
sampai dengan 4 cm di bawah kulit. Jaringan memanfaatkan pemulihan pada dehidrasi
otot dengan kandungan air yang tinggi meru- dan menekankan kelelahan saraf.
pakan konduktor yang baik sedangkan jaring- Cochrane (2004:32) berpendapat bahwa
an lemak merupakan isolator suhu sehingga peningkatan pada aliran darah tidak akan
menghambat penetrasi dingin. mengurangi edema, sebagai pengurangan
Pemanfaatan dingin terjadi dengan me- pembengkakan membutuhkan pembersihan
kanisme terserapnya suhu jaringan yang me- jaras dan cairan yang dilakukan oleh sistem
nyebabkan berkurangnya respon radang, dan limpatik. Sejak sistem limpatik dibutuhkan
sensitivitas saraf sehingga dapat mengu- kontraksi otot untuk atau gravitasi untuk me-
rangi rasa nyeri. mindahkan isi cairan, sepertinya mekanisme
Penelitian yang dilakukan oleh Wilcock ini dapat menjadi pokok, sebagai aliran darah
dkk (2006:747) menjelaskan bahwa pembe- menuju limpa sebagai perubahan sirkulasi
rian terapi kontras akan mendorong sisa me- secara bebas. Ditemukan bahwa hidroma-
tabolisme yang dibersihkan oleh pertukaran sase dapat membantu mengembalikan he-
darah dari permukaan sampai pada jaringan matokrit, cairan potasium dan tingkat asam
dalam. Darah yang datang ke permukaan di- laktat hingga tingkat istirahat lebih cepat dari
alihkan ke jaringan yang lebih dalam sehing- pada yang tidak menerapkan.
ga menghambat efek dingin pada jaringan- Penggunaan terapi air panas dan dingin un-
jaringan lain. Efek dingin juga mengurangi tuk seluruh tubuh dapat membantu memulihkan
Mustofa, Pengembangan Pelatihan Fisioterapi Contrast Bath dengan Media Video 15

dengan cara meningkatkan aliran darah, me- hindari terjadinya luka bakar, dan selanjut-
rangsang sistem saraf pusat, mengurangi nya terapi ini juga tidak diperkenankan dila-
pembengkakan, mengurangi kekakuan, me- kukan pada wanita hamil karena dapat me-
ningkatkan lingkup gerak (range of motion), nimbulkan efek teratogenik (menimbulkan
mengurangi nyeri otot dan meningkatkan pem- kecacatan pada bayi).
buangan sisa-sisa metabolisme (Martin dkk, Komplikasi Panas Dingin: Frostbite:
1998:30). tubuh dan cairan intraselular membeku dan
Peneliti menyarankan bahwa perbanding- jaringan mati; Iskemia: insufisiensi arteri; Ke-
an waktu antara panas dan dingin menggu- butuhan metabolisme anggota badan me-
nakan bak atau shower. Dapat diatur dengan ningkat dengan penggunaan panas. (untuk
2 menit untuk air dingin, 2 menit untuk air pa- setiap 10° peningkatan suhu kulit, ada pe-
nas, dan diulang 3 kali (Cochrane, 2004:32). ningkatan 100% dalam kondisi metabolik);
Dari pernyataan tersebut mandi kontras Gangguan (misalnya, hemofilia) perdarahan;
bisa dilakukan di bak mandi maupun pancur- Perdarahan ada peningkatan aliran darah
an dengan waktu perbandingan masing- arteri dan kapiler dengan panas; Gangguan
masing 2 menit dan dilakukan selama 3 kali sensasi: misalnya, cedera tulang belakang
ulangan. dapat mempengaruhi luka bakar, Ketidak-
Sehingga dapat disimpulkan pemberian mampuan untuk berkomunikasi atau meres-
panas dan dingin dapat menyebabkan vaso- pon rasa sakit misalnya, demensia; Dapat
kontriksi dan vasodilatasi yang menimbulkan meningkatkan pertumbuhan tumor; Trauma
mekanisme fluktuasi otot dan mengurangi akut atau peradangan: Difusi melintasi mem-
kelelahan saraf perifer. Hal ini dapat digu- bran meningkat; Robekan jaringan: Pening-
nakan sebagai metode istirahat saat tubuh katan suhu meningkatkan kebutuhan meta-
mulai kelelahan karena kekauan otot akibat bolisme jaringan. Jaringan parut memiliki pa-
aktivitas fisik baik setelah olahraga maupun sokan pembuluh darah yang tidak memadai,
aktivitas lainnya. dan tidak mampu memberikan respon vas-
Dalam penggunaan terapi contrast bath kular yang memadai ketika panas, yang da-
terdapat indikasi, kontraindikasi dan kompli- pat menyebabkan nekrosis iskemik dan
kasi yang perlu diperhatikan saat penerap- Edema: Difusi melintasi membran meningkat
annya. Strax dkk. (2004:554-562) memapar- Berdasarkan hasil observasi yang dila-
kan sebagai berikut: kukan melalui angket dan diberikan kepada
Indikasi Panas Dingin: stimulan he- para mahasiswa Ilmu Keolahragaan Universitas
mostasis (status pra-luka), menjaga regulasi Negeri Malang pada tanggal 23 Oktober
edema seminim-minimnya, mengurangi pera- 2013 diperoleh data sebagai berikut: (a) Per-
dangan, nyeri, mengurangi kejang otot, me- tanyaan dapatkah menjelaskan secara rinci
nyebabkan relaksasi dari jaringan yang ter- tentang pelaksanaan fisioterapi contrast bath
luka, mengurangi kelelahan otot, dan men- selama ini, diperoleh hasil: sebanyak 14 orang
cegah pembengkakan (50%) menjawab ya bisa, sebanyak 14 orang
Kontraindikasi Panas Dingin: Sebe- (50%) menjawab kurang bisa; (b) tentang
lum menerapkan terapi ini tanyakan dan cek Pentingnya penguasaan keterampilan fisio-
kepada penggunanya apakah dia cepat me- terapi contrast bath yang dibutuhkan untuk
rasakan nyeri setelah terkena paparan dingin, mahasiswa Ilmu Keolahragaan, diperoleh hasil:
cek sensitifitas kulit saat dingin, orang dengan sebanyak 26 orang (92.85%) menjawab latihan
sensasi saraf perifer atau menurunnya fungsi yang dilakukan cukup sesuai, sebanyak 15
saraf; Thermotherapy tidak boleh dilakukan orang (60%) menjawab perlu, Sebanyak 2
pada cedera fase akut karena panas dapat orang (7.15%) kurang perlu; (c) pertanyaan
meningkatkan aliran darah dan dapat mem- tentang materi yang disampaikan sudah se-
perparah pembengkakan, merendam lutut suai dengan yang diharapkan, diperoleh data,
yang mengalami cedera akut dapat menim- sebanyak 14 orang (50%) menjawab sudah
bulkan nyeri, memperparah pembengkakan dan 14 orang (50%) menjawab belum; (d)
dan memperlama proses penyembuhan, hiper- kebutuhan media dalam mendukung kegiatan
tensi (dingin dapat meningkatkan tekanan proses pembelajaran selama ini yang dila-
darah), terapi ini juga tidak boleh dilakukan kukan, diperoleh data sebanyak 17 orang
pada orang dengan gangguan sensasi saraf (60.71%) menjawab sudah ada dan 11 orang
seperti orang dengan diabetes untuk meng- (39.29%) menjawab belum ada; (e) tentang
16 Jurnal Sport Science, Volume 4, Nomor 1, Tahun 2014 [12-21]

perlukah mahasiswa mempunyai media pen- lalui media videopada mahasiswa Fakultas
dukung untuk memudahkan pemahaman Ilmu Keolahragaan Universitas Negeri Malang
dalam melaksanakan pelatihan fisioterapi yang dihasilkan oleh uji coba kelompok.
contrast bath diperoleh data sebanyak 28 Subjek penelitian ini melibatkan mahasiswa
orang (100%) menjawab ya perlu. Ilmu Kelahragaan Universitas Negeri Malang
Dari uraian diatas dapat disimpulkan bah- dengan jumlah 30 orang mahasiswa.
wa pengembangan program pelatihan fisio- Jenis data yang didapatkan merupakan
terapi contrast bath melalui media video data kualitatif dan kuantitatif.Data kuantitatif
pada mahasiswa Ilmu Keolahragaan Univer- diperoleh dari pengambilan data melalui pene-
sitas Negeri Malangperlu dilakukan mahasis- litian awal (analisis kebutuhan) pada maha-
wa pada pembelajaran fisioterapi olahraga siswa Ilmu Keolahragaan Universitas Negeri
dan kesehatan mahasiswa Ilmu Keolahra- Malang untuk mengetahui persentase kebu-
gaan Universitas Negeri Malang. tuhan produk yang akan dihasilkan, serta
dari uji coba kelompok kecil dan uji coba ke-
METODE lompok besar. Sedangkan data kualitatif
diperoleh dari berbagai tinjauan para ahli
Penelitian ini dilakukan dengan menggu- yaitu: 1 orang Dosen Matakuliah Fisioterapi
nakan model pengembangan dari sepuluh Olahraga dan Kesehatan, 1 orang ahli medis
langkah penelitian pengembangan dari Borg dan 1 orang ahli media.
and Gall (1983:775), peneliti tidak menggu- Menurut Budiwanto (2005:144) tujuan ana-
nakan keseluruhan tetapi hanya mengguna- lisis data dibedakan menjadi empat macam,
kan 7 langkah. Adapun 7 langkah yang dipilih yaitu: 1) Analisis yang bertujuan utntuk men-
oleh peneliti untuk pengembangan program deskripsikan, meringkas dan menggambar-
pela-tihan fisioterapi contrast bath melalui kan segi-segi yang penting dari suatu data
media video pada mahasiswa Fakultas Ilmu penelitian; 2) Analisis yang bertujuan untuk
Keolahragaan Universitas Negeri Malang ada- mengetahui adanya kecenderungan hubung-
lah sebagai berikut: (1) riset dan pengum- an antar variabel-variabel; 3) Analisis yang
pulan informasi dalam melakukan penelitian bertujuan untuk menguji perbedaan rata-rata
awal atau analisis kebutuhan (needasses- kelompok data; 4) Analisis yang bertujuan
ment) dengan kuesioner yang ditujukan ke- untuk menemukan kesesuaian antara nilai
pada mahasiswa Fakultas Ilmu Keolahraga- amatan dengan nilai harapan.
an Universitas Negeri Malang dan Dosen Teknik analisis data yang digunakan da-
Matakuliah Fisioterapi dan Keolahragaan; (2) lam penelitian pengembangan program pela-
pengembangan bentuk produk awal berupa tihan fisioterapi contrast bath melalui media
rancangan produk (penyiapan naskah materi videopada mahasiswa Fakultas Ilmu Keolah-
teori dan praktek fisioterapi contrast bath, ragaan Universitas Negeri Malang adalah
video yang akan digunakan, dan perlengkap- dengan menggunakan teknik tabel persen-
an evaluasi) kemudian dievaluasi oleh dosen tase menurut Sudijono (2008:43).
matakuliah fisioterapi olahraga dan kesehat-
an, ahli medis dan ahli media; (3) uji kelom- HASIL DAN PEMBAHASAN
pok kecil, menggunakan sampel berjumlah
15 orang; (4) revisi produk awal (sesuai
dengan saran dari tinjauan para ahli pada uji Data hasil analisis kebutuhan mahasis-
coba kelompok kecil); (5) uji kelompok besar, wa Ilmu Keolahragaan Universitas Negeri
dilakukan pada sampel yang berjumlah 30 Malang, Dosen Matakuliah Fisioterapi Olah-
orang; (6) revisi produk akhir sesuai dengan raga dan Kesehatan, ahli medis dan ahli
saran dari hasil uji coba kelompok besar; (7) media, uji cobakelompok kecil dan uji coba
hasil akhir produk berupa pengembangan kelompok besar dapat dilihat pada tabel 1
program pelatihan fisioterapi contrast bath me- berikut ini.
Mustofa, Pengembangan Pelatihan Fisioterapi Contrast Bath dengan Media Video 17

Table 1 Hasil Evaluasi, Dosen Matakuliah Fisioterapi, Ahli Medis, Ahli Media, Uji Coba Kelompok
Kecil, Uji Coba Kelompok Besar

No Prosedur Temuan
1. Analisis Kebutuhan x Penguasaan pemahaman dapat menjelaskan secara rinci tentang pelaksanaan fisioterapi
x Hasil penyebaran angket contrast bathuntuk mahasiswa diperoleh hasil 14 mahasiswa menjawab ya dan 14
kebutuhan kepada mahasiswa menjawab tidak.
mahasiswa (n=28)

x Hasil penyebaran angket x Variabel penyampaian materi fisioterapi contrast bath yang dilakukan selama ini diperoleh
kebutuhan kepada hasil 14 mahasiswa menjawab kurang sesuai, 14 mahasiswa menjawab sudah sesuai.
mahasiswa (n=28) x Variabel panduan pasti materi dengan butir instrumen nomor 5 diperoleh hasil 17
mahasiswa menjawab baik, 11 mahasiswa menjawab kurang.
x Hasil penyebaran angket x Variabel tentang panduan pasti penyampaian materi dengan butir instrumen nomor 2
kebutuhan kepada diperoleh jawaban belum ada.
Dosen pengampu
matakuliah fisioterapi
(n=1)

2. Evaluasi Ahli x Dari evaluasi dosen matakuliah fisioterapi diperoleh hasil 75%, sehingga pengembangan
a. Hasil Evaluasi Dosen program pelatihan fisioterapi contrast bath melalui media video dapat digunakan dalam
Matakuliah Fisoterapi pembelajaran fisioterapi yang dilakukan.
x Dari dosen matakuliah fisioterapi diperoleh masukan untuk membandingkan peralatan
dalam segi kefektifan, kemurahan, dan kesederhanaannya.
b. Hasil Evaluasi Ahli x Dari evaluasi ahli media diperoleh hasil 78,57%, sehingga pengembangan program
Media pelatihan fisioterapi contrast bath melalui media video dapat digunakan dalam
pembelajaran fisioterapi yang dilakukan.
x Dari ahli media diperoleh masukan supaya memakai presenter profesional yang penting
konten bisa disampaikan dengan baik dan agar memakai tripod agar kamera tidak
bergetar, pencahayaan ditambah serta seting latarbelakang dapat divariasikan dan perlu
diberi tambahan teks di bagan bawah pada cuplikan tertentu.
c. Hasil Evaluasi Ahli Medis x Dari evaluasi ahli medis diperoleh hasil 59.62% sehingga pengembangan program
pelatihan fisioterapi contrast bath melalui media video dapat digunakan dalam
pembelajaran fisioterapi yang dilakukan.
x Dari ahli medis diperoleh masukan bahwa, teori yang dikemukakan kurang jelas, belum
ada tujuan dan indikasinya untuk definisi satu saja.
x Peralatan dan prosedur pelaksanaan belum disampaikan dengan benar, teori yang
disampaikan masih membingungkan dan perlu diperjelas konsep dan alur teorinya.

3. Hasil Uji Coba Kelompok x Dari uji coba tahap I (kelompok kecil) diperoleh hasil 84.9%, sehingga pengembangan
d. Hasil uji coba tahap I program pelatihan fisioterapi contrast bath melalui media video dapat digunakan dalam
(kelompok kecil) (n=15) pembelajaran fisioterapi yang dilakukan.
dengan jumlah
instrumen sebanyak 16
pertanyaan
e. Hasil uji coba tahap II x Dari uji coba tahap II (kelompok besar) diperoleh hasil 82.7%, sehingga pengembangan
(kelompok besar) (n=30) program pelatihan fisioterapi contrast bath melalui media video dapat digunakan dalam
dengan jumlah pembelajaran fisioterapi yang dilakukan.
instrumen sebanyak 16
pertanyaan

Berdasarkan observasi awal dengan jum- siswa dengan butir instrumen nomor 1 diper-
lah responden 28 mahasiswa diperoleh hasil oleh hasil 14 mahasiswa menjawab ya dan 14
variabel pemahaman tentang pelaksanaan mahasiswa menjawab tidak. Variabel pengua-
praktik fisioterapi contrast bath untuk maha- saan keterampilan praktik yang dilakukan
18 Jurnal Sport Science, Volume 4, Nomor 1, Tahun 2014 [12-21]

dalam pembelajaran dengan butir instrumen Dari evaluasi dosen matakuliah fisioterapi olah-
nomor 2 diperoleh hasil 26 wasit menjawab raga dan kesehatan diperoleh hasil 75% ma-
perlu, 2 mahasiswa menjawab kurang perlu. suk kategori baik. Sehingga pengembangan
Variabel penyampaian materi pembelajaran program pelatihan fisioterapi contrast bath
yang biasa dilakukan dengan butir instrumen melalui media video pada mahasiswa Fakul-
nomor 3 diperoleh hasil 18 jawaban baik dan tas Ilmu Keolahragaan Universitas Negeri
10 jawaban kurang. Variabel harapan kese- Malang dapat digunakan oleh mahasiswa Ilmu
suaian materi dengan butir instrument nomor Keolahragan. Saran dan masukan untuk mem-
4 diperoleh hasil 14 mahasiswa menjawab bandingkan peralatan dalam segi kefektifan,
sudah dan 14 menjawab belum. Variabel kemurahan, dan kesederhanaannya.
panduan penyampaian materi dengan butir Dari evaluasi ahli medis diperoleh hasil
instrument nomor 5 diperoleh hasil 17 maha- 59.62% masuk kategori cukup. Sehingga
siswa menjawab sudah ada dan 11 mahasis- pengembangan program pelatihan fisioterapi
wa menjawab belum ada. Variabel kebutuh- contrast bath melalui media video pada ma-
an media pendukung dengan butir instrumen hasiswa Fakultas Ilmu Keolahragaan Univer-
nomor 6 diperoleh hasil 26 mahasiswa men- sitas Negeri Malangdapat digunakan oleh
jawab ya dan 2 mahasiswa menjawab tidak. mahasiswa Ilmu Keolahragan. Saran dari
Variabel sumber belajar mandiri dengan butir ahli medis adalah peralatan dan prosedur
instrumen nomor 7 diperoleh hasil 23 jawab- pelaksanaan belum disampaikan dengan
an VCD, 3 jawaban power point dan 2 jawab- benar, teori yang disampaikan masih mem-
an ebook. Variabel kebutuhan media dalam bingungkan dan perlu diperjelas konsep dan
pelaksanaan praktik dengan butir instrumen alur teorinya dan bahwa teori yang dikemu-
nomor 8 diperoleh hasil 28 jawaban ya perlu. kakan kurang jelas, belum ada tujuan dan
Variabel perlu diadakannya media video indikasinya untuk definisi satu saja. Berda-
dalam program pelatihan fisioterapi contrast sarkan hasil evaluasi ahli media diperoleh
bath dengan butir instrumen nomor 9 diper- rata-rata 78,57%,masuk kategori baik. Se-
oleh hasil 28 mahasiswa menjawab ya perlu. hingga produk tersebut layak untuk diguna-
Berdasarkan observasi awal dengan res- kan. Saran-saran ahli media adalah sebe-
ponden dosen matakuliah fisioterapi olahra- narnya bisa memakai presenter profesional
ga dan kesehatan diperoleh hasil variabel yang penting konten bisa disampaikan dengan
penyampaian materi dalam proses pembel- baik
ajaran fisioterapi contrast bath dengan 2 Berdasarkan data hasil uji coba kelom-
butir instrumen diperoleh hasil teori dulu baru pok kecil dapat disimpulkan bahwa pengem-
praktik. Untuk panduan materi menyatakan bangan program pelatihan fisioterapi contrast
belum ada. Variabel proses pembelajaran ter- bath melalui media video pada mahasiswa
hadap mahasiswa dengan 1 butir instrumen Ilmu Keolahragaan Universitas Negeri Malang
diperoleh hasil mahasiswa tertarik. Variabel sudah sesuai dengan pelatihan yang dilaku-
peningkatan motivasi mahasiswa dalam bel- kan mahasiswa yaitu secara keseluruhan
ajar yang pernah dilakukan dengan 1 butir diperoleh persentase 84,9% masuk kategori
instrumen diperoleh hasil mahasiswa meng- sangat baik. Sehingga pengembangan pro-
unduh dari internet, berdiskusi per kelompok gram pelatihan fisioterapi contrast bath me-
lalu mempresentasikan hasil unduhan di lalui media video pada mahasiswa Ilmu Ke-
kelas. Variabel alternatif media dalam proses olahragaan Universitas Negeri Malang dapat
perkuliahan dengan 1 butir instrumen diper- digunakan pada uji coba kelompok besar.
oleh hasil VCD. Variabel media pendukung Berdasarkan data hasil uji coba kelom-
untuk membantu proses pembelajaran dengan pok besar dapat disimpulkan bahwa pengem-
2 butir instrumen diperoleh hasil yang dibu- bangan program pelatihan fisioterapi contrast
tuhkan dan butir berikutnya diperoleh hasil bath melalui media video pada mahasiswa
perlu adanya media pendukung. Variabel Ilmu Keolahragaan Universitas Negeri Malang
perlunya diadakan media video dengan 1 sudah sesuai dengan pelatihan yang dilaku-
butir instrumen diperoleh hasil perlu sekali. kan mahasiswa yaitu secara keseluruhan di-
Justifikasi produk dilakukan dengan tiga peroleh persentase 82.7% masuk kategori
bidang ahli yaitu dosen matakuliah fisioterapi sangat baik. Sehingga pengembangan pro-
olahraga dan kesehatan, ahli medis, ahli media. gram pelatihan fisioterapi contrast bath melalui
Mustofa, Pengembangan Pelatihan Fisioterapi Contrast Bath dengan Media Video 19

media video pada mahasiswa Ilmu Keolahraga- gram pelatihan fisioterapi contrast bath me-
an Universitas Negeri Malang dapat digunakan. lalui media video pada mahasiswa Fakultas
Berdasarkan penyajian data yang telah Ilmu Keolahragaan Universitas Negeri Malang
dipaparkan di atas, maka di bawah ini akan dapat digunakan oleh mahasiswa Ilmu Ke-
disajikan hasil analisis data hasil dari analisis olahragan. Berdasarkan hasil evaluasi ahli
kebutuhan, evaluasi dosen matakuliah fisio- media pada produk video diperoleh rata-rata
terapi olahraga dan kesehatan, ahli medis 78,57%, masuk kategori baik. Sehingga pro-
dan ahli media serta uji coba kelompok kecil duk tersebut layak untuk digunakan.
dan uji coba kelompok besar adalah sebagai Berdasarkan data yang dikumpulkan dari
berikut: berdasarkan data pada penelitian awal dosen matakuliah fisioterapi olahraga dan ke-
terhadap mahasiswa, diperoleh hasil analisis sehatan ahli medis, ahli media dan para ma-
data diperoleh sebagai berikut. (a) Pertanya- hasiswa Ilmu Keolahragaan Universitas Negeri
an dapatkah menjelaskan secara rinci tentang Malang melalui uji coba kelompok kecil dan uji
pelaksanaan fisioterapi contrast bath selama coba kelompok besar, ada beberapa produk
ini, diperoleh hasil: sebanyak 14 orang (50%) perlu direvisi agar produk yang dikembangkan
menjawab ya bisa, sebanyak 14 orang (50%) lebih sempurna dan lebih optimal.
menjawab kurang bisa; (b) tentang Penting- Berikut adalah ringkasan revisi berda-
nya penguasaan keterampilan fisioterapi con- sarkan saran dari para ahli adalah sebagai
trast bath yang dibutuhkan untuk mahasiswa berikut: (1) Untuk membandingkan peralatan
Ilmu Keolahragaan, diperoleh hasil: sebanyak dalam segi keefektifan, kemurahan, dan ke-
26 orang (92.85%) menjawab latihan yang di- sederhanaannya; (2) peralatan dan prosedur
lakukan cukup sesuai, sebanyak 15 orang pelaksanaan belum disampaikan dengan
(60%) menjawab perlu, Sebanyak 2 orang benar, teori yang disampaikan masih mem-
(7.15%) kurang perlu; (c) pertanyaan tentang bingungkan dan perlu diperjelas konsep dan
materi yang disampaikan sudah sesuai dengan alur teorinya dan bahwa teori yang dikemu-
yang diharapkan, diperoleh data, sebanyak kakan kurang jelas, belum ada tujuan dan
14 orang (50%) menjawab sudah dan 14 indikasinya untuk definisi satu saja; (3) sebe-
orang (50%) menjawab belum; (d) kebutuhan narnya bisa memakai presenter profesional
media dalam mendukung kegiatan proses yang penting konten bisa disampaikan dengan
pembelajaran selama ini yang dilakukan, baik; (4) kamera tolong pakai tripod agar tidak
diperoleh data sebanyak 17 orang (60.71%) kamera shake, seting presentasi (background
menjawab sudah ada dan 11 orang (39.29%) perpustakaan) bisa divariasikan, angle kamera
menjawab belum ada; (e) tentang perlukah divariasi, cahaya/lighting ditambah dan bisa
mahasiswa mempunyai media pendukung ditambahkan teks di bagian bawah saat pre-
untuk memudahkan pemahaman dalam me- sentasi untuk memperjelas pesan; (5) CD
laksanakan pelatihan fisioterapi contrast bath diberi cover yang jelas dan menarik (case &
diperoleh data sebanyak 28 orang (100%) sticker). Produk sebaiknya dicetak pada
menjawab ya perlu. kertas buku dengan kualitas yang lebih
Berdasarkan hasil dosen matakuliah fisio- bagus; (6) kalau praktik di bak air sudah
terapi olahraga dan kesehatan pada pengem- cukup baik, kurang cahaya saja, bisa juga
bangan program pelatihan fisioterapi contrast ditambahkan animasi misal: saat atlet
bath melalui media video pada mahasiswa nyemplung baik panas muncul teks: baik air
Ilmu Keolahragaan Universitas Negeri Malang panas dengan suhu derajat celcius (bisa
diperoleh rata-rata 75%masuk kategori baik. diberi tanda panah), lalu berikutnya teks:
Sehingga pengembangan program pelatihan baik air dingin muncul teks: suhu...celcius,
fisioterapi contrast bath melalui media video EHUHQGDP VHODPD« PHQLW« dan seterusnya.
pada mahasiswa Fakultas Ilmu Keolahraga- (7) teks dan animasi itu upaya memperkuat
an Universitas Negeri Malang dapat diguna- pesan kepada audiens.
kan oleh mahasiswa Ilmu Keolahragan. Ber-
dasarkan hasil evaluasi ahli medis pada
pengembangan program pelatihan fisioterapi
contrast bath melalui media video pada ma-
hasiswa Ilmu Keolahragaan Universitas Negeri
Malang diperoleh rata-rata 59.62% masuk
kategori baik. Sehingga pengembangan pro-
20 Jurnal Sport Science, Volume 4, Nomor 1, Tahun 2014 [12-21]

KESIMPULAN Keolahragaan. Malang: Universitas


Negeri Malang.
Pengembangan program pelatihan fisio-
Burke, L. M., B. Kiens and J. L. Ivy. 2004.
terapi contrast bath merupakan salah satu
"Carbohydrates and fat for training
upaya dalam meningkatkan kualitas pembel-
and recovery."Journal of Sports
ajaran terutama pada mahasiswa Ilmu Keolah-
ragaan Universitas Negeri Malang. Program Sciences 22(1):30.
pelatihan fisioterapi contrast bath yang beru- Borg Walter R, & Gall Meredith D. 1983.
pa video ini dapat membantu mahasiswa lebih Educational Research An
semangat dan antusias dalam mengikuti per- Introduction Fourth Edition. New York
kuliahan fisioterapi olahraga dan kesehatan and London: Longman.
dengan mudah dalam penerimaan materi
CochraneDarryl J. 2004. Alternating hot and
yang diberikan. Dalam menggunakan produk
cold water immersion for athlete
ini sebaiknya dilaksanakan seperti apa yang
recovery: a review. Physical Therapy
direncanakan, kemudian dilakukan evaluasi
in Sport,(Online), 5:26-32.
terhadap kegiatan yang dilakukan.
(http://elsevier.com/locate/yptsp),
diakses 3 September 2013.
SARAN
Dwiyogo, W.D. 2008. Media Pembelajaran
Produk pengembangan yang ditujukan
Penjas & Olahraga. Malang:
untuk mahasiswa Ilmu Keolahragaan Univer-
Faklultas Ilmu Pendidikan.
sitas Negeri Malang ini merupakan panduan
Universitas Negeri Malang
program pelatihan dengan media audio visual
sehingga memungkinkan media ini juga dapat Intan Arovah, Novita. 2010. Dasar-dasar
digunakan untuk mahasiswa di perguruan Fisioterapi pada Cedera Olahraga,
tinggi lain, tentunya yang berhubungan dengan (Online),(http://staff.uny.ac.id/sites/de
pembelajaran tentang fisioterapi maupun ak- fault/files/Buku%20Ajar%20Kuliah%2
tivitas kesehatan dan bahkan untuk pelatih- 0Fisioterapi.pdf), diakses 6
an maupun penyuluhan alternatif pemulihan September 2013.
cabang olahraga. Program pelatihan fisote-
Intan Arovah, Novita.2011. Physical and
rapi contrast bath dengan media video yang
Nutritional Therapy for Atletic
dikembangkan ini diharapkan dapat dikem-
Training Recovery. Sports Science
bangkan lagi agar lebih variatif, profesional Department Sports Science Faculty
danlebih menarik sehingga lebih berman- Yogyakarta State University.
faaat. Pada pengembangan produk program Yogyakarta.
pelatihan fisoterapi contrast bath yang se-
lanjutnya, perlu mempertimbangkan aspek Ingram Jeremy, Dawson Brian, Goodman
peralatan media audio visual yang diguna- Carmel, Wallman Karen, Beilby John.
kan dalam proses produksi pengembangan 2009. Effect of water immersion
ini, dikarenakan kualitas peralatan yang di- methods on post-exercise recovery
gunakan sangat berpengaruh terhadap pro- from simulated team sport
duk yang dihasilkan. exercise.Journal of Science and
Medicine in Sport, (Online), 12:417-
421. (www.sciencedirect.com),
DAFTAR RUJUKAN diakses 3 September 2013.
Kenttä, G. and P. Hassmén. 1998.
Brown James W, Lewis Richard B, "Overtraining and recovery. A
Harcleroad Fred F. 1983. AV conceptual model." Sports Medicine
Instruction. Techonology, Media, and (Auckland, NZ) 26(1):1.
Methods sixth edition. New York:
McGraw-Hill Book Company. Kementerian Pendidikan Nasional
Universitas Negeri Malang. 2010.
Budiwanto, Setyo. 2005. Dasar-dasar Pedoman Penulisan Karya Ilmiah:
Metodologi Penelitian dalam Ilmu Skripsi, Tesis, Disertasi, Artikel,
Mustofa, Pengembangan Pelatihan Fisioterapi Contrast Bath dengan Media Video 21

Makalah, Tugas Akhir, Laporan


Penelitian. Malang: Tim Penerbit UM.
Strax T. E, Gonzalez. Priscila, and
Kompas. 29 September 2013. Memburu CuccurulloSara. 2004.Physical
Endorfin di ³-DFX]]L´ hlm. 6. Medicine and Rehabilitation Board
Review. Demos Medical Publishing;
Lehmann, M. J., W. Lormes, A. Opitz-Gress,
New
J. M. Steinacker, N. Netzer, C. Foster
York.http://www.ncbi.nlm.nih.gov/boo
and U. Gastmann. 1997. "Training
ks/NBK27212/
and overtraining: an overview and
experimental results in endurance Sudijono. 2000. Pengantar Statistik
sports." Journal of Sports Medicine Pendidikan. Jakarta: PT Raja
and Physical Fitness 37(1):17, Grafindo Persada.
diakses 3 September 2013.
Syafri Tb Mangkuprawira, 2003, Manajemen
Martin, N. A., R. F. Zoeller, R. J. Robertson Sumber Daya ManusiaStrategik.
and S. M. Lephart. 1998. "The Ghalia Indonesia, Jakarta.
comparative effects of sports
Vaile Joanna, Halson Shona, Gill Nicholas,
massage, active recovery, and rest in
Dawson Brian. 2008. Effect of
promoting blood lactate clearance
hydrotherapy on the signs and
after supramaximal leg exercise."
symptoms of delayedonset muscle
Journal of Athletic Training 33(1):30.
soreness. Eur J Appl Physiol
Nadler Scott F, Weingand Kurt, Kruse Roger 102:447-455. (Online), diakses 3
J. 2004. The Physiologic Basis and September 2013.
Clinical Applications of Cryotherapy
Wilcock, I. M., J. B. Cronin and W. A. Hing.
and Thermotherapy for The Pain
2006. "Physiological response to
Practitioner. Pain Physician. 7:395-
water immersion: a method for sport
399, diakses 19 Oktober 2013
recovery?" Sports Medicine
Sahlin and Henriksson. 1984. Buffer capacity 36(9):747, diakses 3 September
and lactate accumulation in skeletal 2013.
muscle of trained and untrained men.
Winarno, M.E. 2007. Metodologi Penelitian
Acta Physiologica Scandinavica.
dalam Pendidikan Jasmani. Malang:
122(3):331-339, diakses 19 Oktober
Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas
2013
Negeri Malang.
Sadiman Arief S, Rahardjo R, Haryono
Anung, Rahardjito Natakusumah
Sinwari. 2002. Media Pendidikan:
Pengertian, Pengembangan dan
Pemanfaatannya. Jakarta: PT Raja
Grafindo Persada.

Anda mungkin juga menyukai