Anda di halaman 1dari 16

Konsep Dasar Elektroterapi

Dan
Rangsangan Jaringan Terhadap Stimulasi Listrik
Dzikra Nurseptiani, S.Ftr., M.Fis
(Pertemuan ke-3)
Ruang Lingkup Elektroterapi
Terapi listrik arus rendah
•Arus listrik : arus elektron melewati konduktor
(dihitung dengan satuan ampere) (tegangan =
satuan volt)
•Elektorterapi
Tegangan Rendah : tegangan 1 – 150 V
Tegangan Tinggi : > 150 V
• Arus listrik syaraf :
AC (Alternating Current), DC (Direct Current),
Pulsed (Interferensial)

• Mekanisme
Jenis Syaraf : Sensorik, Motorik, Persepsi
Nyeri
Bagaimana bissa arus listrik bisa
menstimulasi 3 jenis syaraf tersebut ?
Parameter Penggunaan Alat
• Arus DC (Galvanik )  Bergerak searah dari
kutub positif ke negatif
 Dapat memodulasi nyeri
 Sesuai dengan gerakan otot
 Paling banyak digunakan dalam modalitas

• Arus AC  Bergerak bolak-balik


• Pulsed (Inferensial)  Tidak kontinue
Bentuk Gelombang
Modulasi
• Kemampuan untuk mengubah durasi dari
gelombang listrik.
• Sifat : Kontinu, Interrupted, atau surged baik
pada arus AC maupun DC
Hal yang peru diperhatikan
• Durasi :  Durasi terapi  Durasi dalam satu
kali siklus
• Frekuensi :  Jumlah gelombang yang terjadi
pada tiap detik Pulses Per Second (PPS)
• Polaritas  arah aliran (baik dari positif ke
negatif atau sebaliknya)
• Pengaturan elektroda
 Elektroda harus lembab untuk diletakan di kulit
 Kontraksi otot berdasarkan jarak antar kedua
elektroda. Semakin dekat, semakin dangkal terisolasi
kontraksi otot (sebaliknya)
Efek Fisiologis Fisioterapi
• Dapat memodulasi  Memodulasi nyeri
 Memacu kontraksi otot
• Arus DC bisa digunakan untuk Iontoporesis
• Pemompaan otot
 Kontraksi tinggi = sirkulasi lancar  dengan cara meningkatkan
aliran darah balik (arus DC tengangan tinggi)
 Apabila cedera  tinggikan, dengan waktu terapi 20-30 menit

• Penguatan otot
 Kontraksi  Meningkatkan kekuatan otot
 Arus AC dengan frekuensi tinggi
• Pengurangan efek atrofi
Arus AC frekuensi tingg 30-60 PPS
Secara bersamaan, lakukan kontraksi
isometrik
Waktu terapi 15-20 menit
Indikasi Elektoterapi
• LBP
• Nyeri leher
• Nyeri sendi
• Pascaoperasi  Iontoporesis
• Dan nyeri yang dipermasalahkan pada otot serta syaraf
Penggunaan Elektroterapi
• Riwayat penyakit
• Pemeriksaan fisik (fokus utama pada area yang
mengalami nyeri)
• Pemeriksaan nyeri  frekunesi, intensitas,
durasi nyeri
• Skala nyeri  pre and post (evaluasi tindakan)
• Letakan elektroda diatas bagian yang mengalami
gangguan
• Ada sensasi getaran ringan dan sedikit rasa tidak
nyaman
Kontraindikasi
• Gangguan sensasi nyeri
• Wanita hamil
• Penderita dengan alat pacu jantung dan pin
• Epilepsi, kejang, jantung
Resiko
• Dapat menimbulkan iritasi dan kemerahan pada tempat
yang dipasang ped
• Arus listrik dapat menimbulkan luka bakar / fibrilasi otot
jantung
• Arus terlalu tinggi  meningkatkan TD, Vertigo, Mual
• Stimulasi berlebihan  Nyeri otot dan kekakuan
Sekian...

Anda mungkin juga menyukai