Anda di halaman 1dari 6

PENGARUH HIIT DAN LIIT TERHADAP KAPASITAS TIDUR MAHASISWA

ILMU KEOLAHRAGAAN KELAS B TAHUN AKADEMIK 2021

SKRIPSI

DIAJUKAN KEPADA FAKULTAS ILMU KEOLAHRAGAAN DAN KESEHATAN

UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA

Untuk Memenuhi Persyaratan Guna Memperoleh Gelar Sarjana Olahraga

Oleh :

Dian Fauziyah
21603144030

PROGRAM STUDI ILMU KEOLAHRAGAAN

FAKULTAS ILMU KEOLAHRAGAAN DAN KESEHATAN

UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA

2023
LEMBAR PERSETUJUAN

Tugas Akhir Skripsi Dengan Judul

PENGARUH HIIT DAN LIIT TERHADAP KAPASITAS TIDUR MAHASISWA


ILMU KEOLAHRAGAAN

Disusun oleh :

Dian Fauziyah

21603144030

Yogyakarta, 1 Maret 2023

Mengetahui, Disetujui,

Ketua Departemen Dosen Pembimbing

Dr. Sigit Nugroho, S.Or., M.Or Dr. Fatkurahman Arjuna, S.Or., M.Or.
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar belakang

Kebugaran jasmani merupakan kemampuan seseorang dalam


melakukan aktivitas sehari – hari tanpa mengalami kelelahan sehingga dapat
melakukan hal yang disenangi lainnya. Kebugaran jasmani terbagi menjadi
dua komponen yaitu kebugaran jasmani terkait Kesehatan (health related
component) dan kebugaran jasmani terkait kemampuan atletis (performence
or skill related component). Kebugaran jasmani terkait kemampuan
Kesehatan mencakup kebugaran kardiorespirasi, komposisi tubuh,
fleksibilitas, kekuatan otot.Kebugaran jasmani terkait kemampuan atletis
mencakup keseimbangan, waktu reaksi, koordinasi, ketangkasan, kecepatan,
dan kekuatan. Saat ini banyak sekali ditemukan metode latihan kebugaran
jasmani dalam zona latihan aerobik yaitu dengan membentuk variasi latihan
intensitas tinggi di kisaran 85 – 90 % dengan di selingi latihan intensitas
rendah, latihan ini disebut sebagai latihan interval intensitas tinggi atau HIIT (
high intensity interval training ).

Olahraga aerobic adalah olahraga yang memerlukan oksigen untuk


pembentukan energinya yang dilakukan secara terus menerus, ritmis, dengan
melibatkan kelompok otot-otot besar terutama otot tungkai pada intensitas
latihan 60 − 90% dari Maximal Heart Rate (MHR) dan 50 – 85 % dari
penggunaan maksimal oksigen selama 20− 50 menit dengan frekuensi latihan
tiga kali perminggu. Olahraga anaerobik adalah olahraga yang dalam proses
metabolisme pembentukan energi tidak menggunakan oksigen. Energi

3
dihasilkan dari pembentukan ATP melalui sumber energi yang berasal dari
kreatin fosfat dan glikogen. Untuk cabang olahraga yang menuntut aktivitas
fisik dengan intensitas fisik tinggi dan waktu relatif singkat, misalnya lari
sprin 400 meter, sistem energi predominannya adalah anaerobik. Latihan
HIIT ini juga bisa dijadikan sebagai latihan anaerobic dengan beberapa
komponen.

Latihan HIIT merupakan latihan dengan beberapa siklus dengan


durasi pendek – sedang dan intensitas tinggi dimana setiap pergantian siklus
ada waktu untuk rest berupa latihan ringan. Ada beberapa olahraga yang
dapat dilakukan menggunakan HIIT yaitu latiha body upper ( push up, sit up,
dll ) , lower body ( berlari, bersepeda, lunges dll ), dan full body. Dalam
melakukan latihan HIIT harus menggunakan 3 proses utama dalam latihan
yaitu warming up, latihan inti, dan cooling down. Pemanasan dilakukan
selama 3 menit, dilanjutkan dengan 6 siklus. Masingmasing siklus terdiri dari
latihan intensitas maksimum selama 2 menit dengan intensitas 80 − 90%
reserve heart rate dan latihan intensitas sedang selama satu menit dengan
intensitas 50 − 60% reserve heart rate. Latihan ini diakhiri dengan melakukan
3 menit latihan cooling down. Selain memiliki efek meningkatkan
cardiorespiratory fitness, latihan HIIT juga menginduksi perubahan struktur
pada jantung.

Kemudian LIIT ( low ntensity Interval Training) merupakan kebalikan


dari latihan HIIT (High Intensity Interval Training), yaitu latihan latihan LIIT
menyisipkan interval latihan kekuatan dengan waktu istirahat lebih lama
(selama beberapa menit) dengan tujuan mengeksekusi setiap repetisi dengan
fokus yang tepat sasaran dan bentuk yang sempurna. Latihan LIIT memiliki
beberapa kualitas yang sama dengan HIIT karena mengikuti periode latihan
yang intens diikuti dengan periode pemulihan yang lebih lambat.

4
Perbedaannya adalah bahwasannya intensitas selama latihan LIIT lebih
lambat daripada sprint, dan waktu pemulihan lebih lama.

B. Pertanyaan penelitian

1. Mengapa HIIT dan LIIT mempengaruhi kapasitas tidur seseorang ?


2. Apa penyebab yang mempengaruhi kapasitas tidur seseorang menjadi
tolak ukur pasca melakukan latihan HIIT dan LIIT ?
3. Bagaimana itu semua bisa terjadi ?
4. Apa yang harus dilakukan ketika latihan tersebut mempengaruhi kapasitas
tidur seseorang ?

C. Metode penelitian

Metode penelitian adalah tata cara bagaimana suatu penelitian


dilaksanakan (Hasan, 2002: 21). Pengertian lain dari metode penelitian ialah
cara yang digunakan oleh peneliti dalam mengumpulkan data penelitiannya,
seperti wawancara, observasi, tes maupun dokumentasi (Arikunto, 2002:
136). sedangkan menurut Subagyo (2006: 2) metode penelitian merupakan
suatu cara atau jalan untuk memperoleh kembali pemecahan terhadap segala
permasalahan.

Penelitian ini adalah penelitian komparatif tentang pengaruh HIIT dan


LIIT terhadap kapasitas tidur mahasiswa ilmu keolahragaan kelas b tahun
akademik 2021. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode
survei dengan teknik tes dan pengukuran. Metode survei merupakan metode
penelitian yang bertujuan untuk mengetahui status fenomena dan untuk
menentukan kesamaan status dengan cara membandingkan standar, norma,
dan kriteria yang sudah ditentukan (Zainal Arifin, 2012: 42). Peneliti ini

5
bertujuan untuk mengetahui pengaruh HIIT dan LIIT terhadap kapasitas tidur
mahasiswa ilmu keolahragaan kelas b tahun akademik 2021.

Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek atau


subjek yang mempunyaikualitas dan karakteristik tertentu yang ditetepkan
olah penelitiuntuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulan (Sugiyono,
2013: 117). Populasi dalam penelitian ini adalah beberapa mahasiswa Prodi
Ilmu Keolahragaan FIKK UNY angkatan 2021 yang berjumlah 41 orang.

Sampel adalah sebagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki


oleh populasi tersebut. Apabila populasi besar dan peneliti tidak mungkin
mempelajari yang ada pada populasi maka peneliti dapat mengunakan sampel
yang diambil dari populasi itu (Sugiyono, 2013: 117). Sampel yang
digunakan dalam penelitian ini adalah Mahasiswa Prodi ilmu Keolahragaan
yang diterima melalui jalur SM-Mandiri tahun akademik 2021 yang
berjumlah 4 orang.

Lokasi Penelitian ini dilakukan di Stadion Atletik FIKK UNY.

Metode pengambilan data merupakan alat atau fasilitas yang


digunakan oleh peneliti dalam mengumpulkan data agar pekerjaannya lebih
mudah dan hasilnya lebih baik, dalam arti lebih cermat, lengkap, dan
sistematis sehingga lebih mudah diolah (Arikunto, 2006: 160). Dalam
penelitian ini peneliti menggunakan tes untuk memperoleh data dalam
penelitian ini digunakan metode yang sesuai dengan tujuan penelitian ini
yaitu ingin mengetahui pengaruh HIIT dan LIIT terhadap kapasitas tidur
mahasiswa ilmu keolahragaan kelas b tahun akademik 2021.

Anda mungkin juga menyukai