Berbagai peraturan perundangan membahas mengenai DAS dari berbagai perspektif latar
belakang sektor sehingga peraturan perundangan mengenai DAS pun tidak hanya menyangkut
satu sektor saja. Pengelolaan DAS ini dapat mencakup sektor kehutanan, lingkungan hidup,
pekerjaan umum, tata ruang dan agraria, dan berbagai sektor lainnya.
Program-program untuk menggugah kesadaran masyarakat tentang bahaya banjir, meliputi : 1).
Penjelasan tentang fungsi-fungsi bantaran sungai dan jalur banjir, lokasinya serta pola-pola siklus
hidrologi, 2). Identifikasi bahaya rawan banjir, 3). Mendorong perorangan untuk memperbaiki daya tahan
bangunan dan harta mereka agar potensi kerusakan/kehancuran dapat ditekan, 4). Menggugah kesadaraan
masyarakat tentang arti penting rencana– rencana dan latihan–latihan penanggulangan serta pengungsian,
5). Mendorong tanggung jawab perorangan atas pencegahan dan penanggulangan banjir dalam kehidupan
sehari–hari, 6). Pada praktik bertani harus memperhatikan dampak lingkungan, jangan menggunduli
hutan dan hulu sungai saluran air harus dipelihara dan sebagainya.
1. Realita hidup dan kehidupan manusia tidak terlepas dari alam dan lingkungannya, karena hal
tersebut merupakan hubungan mutualisme dalam tatanan keseimbangan alam dan kehidupannya
(Balancing Ecosytem). Adapun kemampuan manusia hidup dan mempertahankan kehidupannya
(survive) dalam rangka pengembaraannya dimuka bumi adalah sebagai proses pembentukan
pribadi individu yang peka terhadap alam dan lingkungannya
2. Pemanfaatan dan pengelolaan alam dan sumber daya alam yang bijaksana bagi kepentingan
manusia. Konsep konservasi pada mencakup beberapa sektor, yaitu sektor ilmiah, sektor sosial
budaya dan sektor pengolahannya. Ketiga sektor ini harus saling melengkapi mengikat satu sama
lainnya. Sektor ilmiah melaksanakan kegiatan-kegiatan penelitian-penelitian dan pengamatan
yang bersifat ilmiah, artinya kegiatan ini bersifat terbuka, terukur, sistematik nalar dan berkaitan
dengan sistematik yang ada. Misalnya penelitian tentang satu jenis folra dan fauna tertentu, baik
dari populasi atau habitatnya. Sektor sosial budaya dan ekonomi perlu dipahami, sebab latar
belakang masyarakat berpengaruh terhadap perlindungan pelestarian dan pemanfaatan
sumberdaya alam hayati. Sektor pengolahan adalah bagaimana manusia mengelola sumber daya
alam yang ada secara bijaksana.
4. Pemanfaatan SDA berupa tumbuhan antara lain dapat menghasilkan oksigen bagi manusia
dan hewan Mengurangi polusi karena dapat menyerap karbondioksida yang dipakai tumbuhan
untuk proses fotosintesis Mencegah terjadinya erosi, tanah longsor dan banjir Bahan industri,
misalnya kelapa sawit bahan industri minyak goreng Bahan makanan, misalnya padi menjadi
beras Bahan minuman, misalnya teh dan jahe
2. Nilai Komersial: Secara umum telah dipahami bahwa kehidupan manusia tergantung mutlak
kepada sumber daya alam hayati. Keanekaragaman hayati mempunyai nilai komersial yang
sangat tinggi. Sebgai gambaran, sebagian dari devisa Indonesia dihasilkan dari penjualan kayu
dan bentuk-bentuk lain eksploitasi hutan.
3. Nilai Sosial dan Budaya Keanekaragaman hayati mempunyai nilai sosial dan budaya yang
sangat besar. Suku-suku pedalaman tidak dapat tinggal diperkotaan karena bagi mereka tempat
tinggal adalah hutan dan isinya. Sama halnya dengan suku-suku yang tinggal dan
menggantungkan hidup dari laut. Selain itu keanekaragaman hayati suatu negara lain didunia.
Konstribusi-konstribusi ini tentunya memberikan makna sosial dan budaya yang tidak kecil.
4. Nilai Rekreasi: Keindahan sumber daya alam hayati dapat memberikan nilai untuk
menjernihkan pikiran dan melahirkan gagasan-gagasan bagi yang menikmatinya. Kita sering
sekali pergi berlibur ke alam, apakah itu gunung, gua atau laut dan lain sebagainya, hanya untuk
merasakan keindahan alam dan ketika kembali ke perkotaan kita merasa berenergi untuk terus
melanjutkan rutinitas dan kehidupan.
4. Nilai Penelitian dan Pendidikan: Alam sering kali menimbulkan gagasan-gagasan dan
ide cemerlang bagi manusia. Nilai ini akan memberikan dorongan untuk mengamati
fenomena alam dalam bentuk penelitian. Selain itu alam juga dapat menjadi media
pendidikan ilmu pengetahuan alam, maka sangat diperlukan bahan untuk penelitian
maupun penghayatan berbagai pengertian dan konsep suatu ilmu pengetahuan.
a. Pasal 2
Perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup adalah upaya sistematis dan terpadu yang
dilakukan untuk melestarikan fungsi lingkungan hidup dan mencegah terjadinya
pencemaran dan/ atau kerusakan lingkungan hidup yang meliputi perencanaan,
pemanfaatan, pengendalian, pemeliharaan, pengawasan, dan penegakan hukum.
b. Pasal 3
Pembangunan berkelanjutan adalah upaya sadar dan terencana yang memadukan aspek
lingkungan hidup sosial, dan ekonomi kedalam strategi pembangunan untuk menjamin
keutuhan lingkungan hidup serta keselamatan, kemampuan, kesejahteraan, dan mutu
hidup generasi masa kini dan generasi masa depan.
Hubungan dengan dunia pertambangan adalah tidak melupakan aspek lain seperti
sosial,ekonomi dalam keutuhan lingkungan hidup daerah pertambangan. Yang dimana
pihak tambang harus melakukan operasi penambangan secara legal dan aman bagi
penduduk sekitar serta alam sekitar. Dan juga mensejahterakan penduduk sekitar agar
mutu hidup generasi masa kini dan depan dapat terjamin.