Anda di halaman 1dari 24

Pengertian Minyak Bumi

Secara bentuknya, minyak bumi mempunyai bentuk yang kental, agak coklat kehijauan,
dan mempunyai sifat yang mudah terbakar. Minyak bumi adalah sebuah bahan bakar
fosil yang sangat bermanfaat dalam kehidupan manusia setiap harinya. Adapun materi
penyusunnya yang utama yaitu senyawa alkana.

Darimana minyak bumi tersebut terbentuk? Minyak bumi terbentuk dari sisa renik
tumbuhan dan juga hewan yang tertimbun selama berjuta tahun di dalam lapisan kerak
bumi. Proses pembentukannya melibatkan suhu yang dapat di bilang sangat ekstrim
tersebut.

Minyak bumi disebut dengan sumber daya alam yang tidak dapat diperbaharui karena
proses pembentukannya yang sangat lama hingga berjuta-juta tahun silam.

Bahan-bahan renik itu baik yang berasal dari tumbuhan maupun yang berasal dari
hewan tertimbun di dalam kerak bumi yang kemudian mendapatkan tekanan yang
tinggi dan berproses dengan suhu yang ekstrim.
Sejarah Minyak Bumi

Minyak bumi sendiri dalam bahasa latin disebut dengan petroleum. Petroleum tersusun
dari dua kata, yakni petrus yang artinya karang dan oleum yang artinya minyak. Secara
bahasa jika digabungkan maka artinya yaitu minyak yang berasal dari timbunan karang.
Adapun julukan lain dari minyak bumi yaitu emas hitam.

Warnanya memang agak coklat kehitaman maupun kehijauan, dan kental. Adapun
posisi dari minyak bumi ini berada di lapisan atas kerak bumi dan sifatnya mudah sekali
terbakar. Dari sifatnya tersebut, sehingga minyak bumi banyak digunakan sebagai
bahan bakar baik seperti untuk kendaraan.

Komposisi dasar yang mendominasi minyak bumi ini yaitu senyawa alkana. Akan
tetapi meskipun secara senyawanya sama, namun secara tampilan, dan warnanya yang
berbeda tergantung dari kemurnian dari minyak bumi tersebut.

Seperti yang telah kita ketahui bahwa minyak bumi di dapatkan dari proses
penambangan minyak bumi yang ada di beberapa lokasi di pertambangan minyak
tersebut.
Lokasi tersebut dapat di identifikasi melalui beberapa cara, yakni dengan mempelajari
struktur geologisnya, analisis sedimen, struktur sumber, karakter dan masih banyak lagi
study pendukung yang lain.

Setelah data-data yang diperlukan mendukung adanya fakta keberadaan adanya minyak
bumi di lokasi tertentu, proses penambangan akan segera dimulai.

Dari proses pengilangan minyak tersebut, kemudian minyak bumi dapat


diklasifikasikan sesuai dengan titik didih masing-masing. Dari perbedaan titik didih
itulah, bahan dasar minyak bumi di ubah menjadi berbagai material seperti bahan aspal,
bensin, bahkan hingga obat-obatan dan juga plastic.

Banyak sekali manfaat dari minyak bumi dalam kehidupan sehari-hari sehingga dalam
pemakaiannya pun harus sangat bijak sebab minyak bumi termasuk dalam kategori
sumber daya alam yang tidak dapat diperbaharui.

Di dunia, proses penemuan minyak bumi telah dimulai pada sejak dulu. Ada beberapa
versi mengenai kapan mulainya minyak bumi dapat dimanfaatkan dan ditemukan oleh
manusia. Diantaranya adalah sebagai:

Bangsa Asyiria, Babilonia Kuno dan juga Sumeria telah memanfaatkan minyak bumi
ini sejak 5000 tahun sebelum Masehi. Pada saat itu, cara mendapatkannya tidak seperti
penambangan seperti yang banyak dilakukan saat ini. Pada zaman dahulu, minyak
bumi merembes hingga ke permukaan sehingga begitu saja di ambil dan digunakan
untuk obat membasmi kutu, pencahar, dan untuk mengobati luka.

Dalam sumber lain di katakan bahwa, bangsa Timur Tengah tepatnya Iran merupakan
bangsa yang pertama kali memanfaatkan minyak bumi yang di ambil langsung dari
rembesan minyak yang sampai di permukaan.

Adapula versi yang mengatakan bahwa sejak zaman pada Nabi Nuh AS, minyak bumi
yang merembas ke permukaan dalam bentuk teer dan aspal di gunakan oleh sang Nabi
untuk menambal perahunya yang berlubang.

Seiring dengan berjalannya waktu, cara untuk mendapatkan minyak bumi semakin
canggih yang ditandai dengan adanya keberadaan industri minyak bumi yang berdiri
pada tahun 1859 silam yang berlokasi di Tutisville Amerika Serikat. Hingga sekarang,
telah banyak industri minyak bumi yang berdiri di berbagai negara termasuk di
Indonesia.

Komponen Minyak Bumi

Sebelum akhirnya minyak bumi dapat dimanfaatkan untuk kehidupan sehari-hari,


minyak bumi masih dalam bentuk crude oil atau minyak mentah.

Adapun ciri minyak bumi yaitu dari segi warnanya coklat pekat dan juga kental dan
perlu di proses kembali agar dapat dimanfaatkan dalam kehidupan sehari-hari.

Beberapa komponen penyusun dari minyak bumi disusun oleh campuran kompleks
hidrokarbon yang pada umumnya terdiri dari tiga elemen utama, yaitu:

1. Hidrokarbon alifatik yang sifatnya jenuh dan berwujud alkana


2. Hidrokarbon aromatik yang berwujud benzena
3. Hidrokarbon sikloalkana yang berbentuk siklpentana dan juga sikloheksana.
Tidak hanya kompleks hidrokarbon, senyawa lain penyusun minyak bumi antara lain
yaitu nitrogen, oksigen, belerang dan juga organo logam.
Teori Pembentukan Minyak Bumi

Teori Pembentukan Minyak Bumi – Minyak bumi adalah sebuah emas hitam yang
merupakan cairan kental, berwarna hitam maupun kehijauan, mudah terbakar dan juga
berada di lapisan atas dari beberapa kerak bumi.

Hampir seluruh kegiatan manusia di era modern saat ini membutuhkan yang namanya
minyak bumi, sehingga minyak bumi dan juga gas alam menjadi sumber utama energi
di dunia yaitu sekitar 65,5%, batubara 23,5%, air 6% serta sumber energi lainnya.

Pengertian lain, Minyak bumi disebut dengan Proteleum (Latin: petrus = batu , oleum
= minyak) yang merupakan sebuah zat cair licin mudah terbakar.

Dalam pembahasan kali ini, kita akan sedikit membahas tentang teori terbentuknya
minyak bumi kemudian proses pembentukan minyak bumi. Untuk teorinya sendiri
ada 3, yaitu sebagai berikut:

1. Teori Biogenetik (Organik)

Teori ini telah menyebutkan bahwa Minyak Bumi dan Gas Alam terbentuk dari
beraneka jasad organik seperti hewan dan juga tumbuhan yang mati dan tertimbun
endapan pasir dan lumpur.

Kemudian endapan lumpur ini menghanyutkan senyawa pembentuk minyak bumi ini
dari sungai menuju ke laut dan mengendap di dasar lautun selama jutaan tahun silam.

Akibat pengaruh waktu, temperatur dan juga tekanan lapisan batuan di atasnya dapat
menyebabkan organisme itu menjadi bintik-bintik minyak ataupun gas.

2. Teori Anorganik

Teori Anorganik menyebutkan bahwa minyak bumi terbentuk karena aktivitas bakteri.
Unsur seperti oksigen, belerang dan juga nitrogen dari zat yang terkubur akibat
aktivitas bakteri berubah menjadi zat minyak yang berisi hidrokarbon.
3. Teori Duplex

Teori Duplex ini merupakan teori yang banyak digunakan oleh kalangan luas karena
menggabungkan antara Teori Biogenetik dengan Teori Anorganik yang menjelaskan
bahwa minyak bumi dan gas alam terbentuk dari berbagai jenis organisme laut baik
hewan maupun tumbuhan.

Akibat pengaruh waktu, temperatur, dan juga tekanan, maka endapan Lumpur
berubah menjadi batuan sedimen. Batuan lunak yang berasal dari Lumpur yang
mengandung bintik-bintik minyak dikenal dengan batuan induk (Source Rock).

Selanjutnya minyak bumi dan gas ini akan bermigrasi menuju tempat yang bertekanan
lebih rendah dan akhirnya terakumulasi di tempat tertentu yang disebut dengan
perangkap (Trap).

Di dalam suatu perangkap atau Trap dapat mengandung (1) minyak, gas, dan air, (2)
minyak dan air, (3) gas dan air. Jika gas terjadi bersama-sama dengan minyak bumi
disebut dengan Associated Gas. Sedangkan jika gas terdapat sendiri dalam suatu
perangkap disebut dengan Non Associated Gas.

Karena perbedaan berat jenis tersebut, maka gas selalu berada di atas, minyak di
tengah,dan air di bagian bawah. Karena proses pembentukan minyak bumi dapat
memerlukan waktu yang lama, maka minyak bumi digolongkan sebagai sumber daya
alam yang tidak dapat diperbarui (unrenewable).

Proses Pembentukan Minyak Bumi


Nah kan kita sudah tahu tentang teori pembentukan minyak bumi, sekarang kita
tinggal mengetahui bagaimana proses terbentuknya minyak bumi tersebut. Selain itu
dilengkapi dengan penjelasa dan juga gambar yang sudah disediakan oleh sumber
terpercaya kami.

1. Fotosintesa Ganggang

Minyak bumi dibuat secara alami, pertama tama dihasilkan oleh ganggang yang
berfotosintesa, kenapa dihasilkan oleh ganggang? Karena ganggang adalah biota
terpenting dalam menghasilkan minyak bumi, sebenarnya tumbuhan tingkat tinggi
bisa saja namun tumbuhan tersebut cenderung lebih menghasilkan gas ketimbang
minyak bumi.

2. Pembentukan Batuan Induk (Source Rock)

Proses terjadinya minyak bumi selanjutnya adalah pembentukan batuan induk. Batuan
induk terbentuk karena adanya ganggang yang sudah mati terendapkan di cekungan
sedimen kemudian membentuk Batuan Induk, batuan induk merupakan batuan yang
mempunyai kandungan Carbon yang tinggi (High Total Organic Carbon). Namun
tidak sembarang cekungan dapat menjadi Batuan Induk, makanya proses ini sangat
spesifik sekali.

3. Pengendapan Batuan Induk


Kemudian batuan induk tersebut tertimbun oleh batuan lain selama jutaan tahun, salah
satu batuan yang menimbun Batuan Induk ini yaitu batuan sarang. Batu Sarang adalah
batu sarang ini pada umumnya terbentuk dari batu gamping, pasir maupun batu
vulkanik yang tertimbun bersama dan terdapat ruang berpori.

Semakin lama, batuan lain akan menumpuk dan pada dasarnya akan semakin tertekan
kedalam sehingga suhunya akan semakin bertambah. Minyak terbentuk pada suhu
antara 50 sampai dengan suhu 180 derajat Celsius.

Tetapi puncak atau kematangan terbagus akan tercapai apabila suhunya mencapai 100
derajat Celsius. Ketika suhu terus akan bertambah karena cekungan itu semakin turun
dalam yang juga diikuti penambahan batuan penimbun, maka suhu tinggi ini akan
memasak karbon yang ada menjadi gas.

4. Proses Akhir

Karbon terkena panas dan juga bereaksi dengan hidrogen membentuk hidrokarbon.
Minyak bumi yang dihasilkan oleh batuan induk yang telah matang ini berupa minyak
mentah. Walaupun berupa cairan, ciri fisik minyak bumi mentah berbeda dengan ciri
fisik dari air.

Salah satunya yang terpenting yaitu berat jenis dan juga kekentalan. Kekentalan
minyak bumi mentah lebih tinggi daripada air, namun berat jenis minyak bumi
mentah lebih kecil dari air.

Minyak bumi yang mempunyai berat jenis lebih rendah dari air cenderung akan pergi
ke atas. Ketika minyak tersebut tertahan oleh sebuah bentuk batuan yang menyerupai
mangkok terbalik, maka minyak ini akan tertangkap dan siap ditambang.

Waw panjang banget ya pembahasannya? Minyak bumi tidak dapat dibuat dalam
waktu singkat, sehingga kita harus benar-benar menghemat ketika menggunakan
minyak bumi tersebut. Terima kasih telah belajar tentang Teori dan juga Proses
Lengkap Pembentukan Minyak Bumi dan Gas Alam. Semoga dengan anda belajar
tentang materi tersebut menambah wawasan kalian semua.

A. Pengolahan Minyak Bumi Secara Umum


Suatu cara yang paling penting untuk memisahkan minyak mentah kedalam
fraksi-fraksinya ialah distilasi. Sifat-sifat fraksi tergantung kepada komposisi minyak
mentah dan tergantung kepada tipe produk jadi yang diinginkan. Minyak mentah
mengandung senyawa-senyawa hidrokarbon yang tidak semuanya cocok untuk semua
produk yang diinginkan. Misalnya adanya aroma didalam fraksi kerosin atau fraksi
minyak gas menyebabkan mutu kerosin atau bahan bakar diesel yang dihasilkan dari
distilasi langsung minyak mentah tidak baik.Sebaliknya, adanya aromat dalam fraksi
bensin dalam minyak mentah, menyebabkan mutu bensin langsung baik.
Pada umumnya, tidak ada fraksi-fraksi atau gabungan fraksi-fraksi yang diperoleh dari
pemisahan minyak mentah yang begitu saja digunakan sebagai produk minyak bumi.
Masing-masing biasanya masih harus mengalami perlakuan (treating) lebih lanjut yang
berbeda-beda tergantung kepada kotoran-kotoran yang ada dalam fraksi dan sifat-sifat
yang diinginkan dalam produk jadi. Perlakuan yang paling sederhana terhadap fraksi
ialah pencucian soda untuk menghilangkan senyawa belerang. Sedangkan serangkaian
perlakuan yang kompleks adalah perlakuan pelarut(solvent treating), pengawamalaman
dengan pelarut (solvent dewaxing), perlakuan lempung (clay treating) dan perlakuan
hidro (hydrotreating) serta pencampuran (blending) untuk menghasilkan misalnya
minyak pelumas. (Hardjono,A.2001)
B. Proses Pengolahan Minyak Bumi
Minyak mentah yang baru dipompa keluar dari tanah umumnya tidak begitu
bermanfaat. Agar dapat dimanfaatkan secara optimal minyak tersebut harus diproses
terlebih dahulu didalam kilang minyak.
Minyak mentah merupakan campuran yang amat kompleks yang tersusun dari dari
berbagai senyawa hidrokarbon. Didalam kilang minyak tersebut, minyak mentah akan
mengalami sejumlah proses yang akan memurnikan dan mengubah struktur dan
komposisinya sehingga diperoleh produk yang bermanfaat.
Secara garis besar terdapat 4 proses dalam pengolahan yang berlangsung didalam
kilang minyak, yaitu:
1) Destilasi
Destilasi merupakan penguapan suatu cairan dengan cara
memanaskannya dan kemudian mengembunkan uapnya kembali
menjadi cairan. Destilasi sebagai proses pemisahan dikembangkan dari
konsep-konsep dasar: tekanan uap, kemenguapan, dan sebagainya.
Destilasi digunakan untuk pemisahan cairan-cairan dengan tekanan uap
yang cukup tinggi. Dengan kolom yang dirancang secara baik, dapat
memisahkan cairan-cairan dengan perbedaan tekanan uap yang kecil
(tapi tidak campuran azeotrop). Destilasi merupakan metode
isolasi/pemurnian (Bahti, 1998).
2) Konversi
Proses untuk mengubah ukuran dan struktur hidrokarbon. Didalamnya
termasuk juga : Dekomposisi (cracking), Unifikasi (Alkilasi dan
Polimerisasi, dan Alterasi (Isomerisasi).

3) Treatment
Proses untuk menyiapkan fraksi-fraksi hidrokarbon untuk diolah lebih
lanjut dan diolah menjadi produk akhir.

4) Blending
Proses pencampuran fraksi-fraksi hidrokarbon dan penambahan zat
aditif untuk mendapatkan produk akhir.

C. Produk Olahan Minyak Bumi


Ada beberapa cara penggolongan produk jadi yang dihasilkan oleh kilang minyak.
Diantaranya produk jadi yang terbagi menjadi Bahan Bakar Minyak (BBM), dan
produk Bukan Bahan Bakar Minyak (BBBM).
Yang termasuk produk BBM adalah :
· Avtur
· Bensin motor
· Bahan bakar jet
· Kerosin
· Solar
·
· Minyak Diesel
· Minyak Bakar
Sedangkan yang termasuk produk BBBM adalah :
· Liquifed Petroleum Gases (LPG)
· Pelarut
· Minyak pelumas
· Gemuk
· Aspal
· Parafin
· Karbon hitam
· Kokas
Pengolahan Minyak Bumi

Minyak bumi di temukan bersama sama dengan gas alam. Minyak Bumi yang telah di
pisahkan dari gas alam di sebut juga minyak mentah (crude oil). Minyak mentah dapat
di bedakan menjadi :

- Minyak Mentah Ringan (light crude oil) yang mengandung kadar logam dan belerang
rendah , bewarna terang dan bersifat encer (viskositas rendah)
- Minyak Mentah berat (heavy crude oil) yang mengandung kadar logam dan belerang
tinggi, memiliki viskositas tinggi sehingga harus di panaskan agar meleleh
Minyak mentah merupakan campuran yang kompleks dengan komponen utama alkana
dan sebagian kecil alkena, alkuna, sikloalkana, aromatic, dan senyawa anorganik.
Meskipun kompleks , namun terdapat cara mudah untuk memisahkan komponen –
komponennya , yakni berdasarkan perbedaan nilai titik didihnya. Proses ini di sebut
distilasi bertingkat . Selanjutnya untuk mendapatkan produk akhir sesuai yang
diinginkan, maka sebagian hasil dari distilasi bertingkat perlu diolah lebih lanjut
melalui proses konversi, pemisahan perngotor dalam fraksi, dan pencampuran fraksi
1. Distilasi Bertingkat

Dalam proses distilasi bertingkat, minyak mentah tidak di pisahkan menjadi komponen
– komponen murni, melainkan ke dalam fraksi – fraksi, yakni kelompok–kelompok
yang mempunyai kisaran titik didih tertentu . Hal ini di karenakan jenis komponen
hidrokarbon begitu banyak dan isomer – isomer hidrokarbon mempunyai titik didih
yang berdekatan.
Proses distilasi bertingkat ini di jelaskan sebagai berikut :

- Minyak mentah dipanaskan dalam boiler menggunakan uap air bertekanan tinggi
sampai suhu -600ºC. Uap minyak mentah yang dihasilkan kemudian di alirkan ke
bagian bawah menara distilasi
- Dalam Menara distilasi, uap minyak mentah bergerak ke atas melewati pelat – pelat
(tray). Setiap pelat memiliki banyak lubang yang di lengkapi dengan tutup gelembung
(bubble cap) yang memungkinkan uap lewat.
- Dalam pergerakannya, uap minyak mentah akan menjadi dingin . Sebagian uap akan
mencapai ketinggian di mana uap tersebut akan terkondensasi membentuk zat cair . Zat
cair yang di peroleh dalam suatu kisaran suhu tertentu ini disebut fraksi
- Fraksi yang mengandung senyawa-senyawa dengan titik didih tinggi akan
terkondensasi di bagian bawah menara distilasi. Sedangkan fraksi senyawa-senyawa
dengan titik didih rendah terkondensasi di bagian atas menara

Sebagian fraksi dari menara distilasi selanjutnya di alirkan ke bagian kilang minyak
untuk proses konversi

Untuk setip barel minyak mentah, kilang minyak dapat menghasilkan sekitar 57%
bensin; 38% bahan baker diesel; bahan bakar jet; kerosin dan minyak baker; 4% LPG;
dan sisanya residu padat.

2. Proses konversi

Proses konversi adalah penyusunan ulang struktur molekul hidrokarbon , yang


bertujuan untuk memperoleh fraksi-fraksi dengan kuantitas dan kualitas sesuai
permintaan pasar . Sebagai contoh, untuk memenuhi kebutuhan fraksi bensin yang
tinggi, maka sebagian fraksi rantai panjang perlu diubah / dikonversi menjadi fraksi
rantai pendek . Demikian pula, sebagian besar fraksi rantai lurus harus di konversi
menjadi rantai bercabang / alisiklik / aromatic dibantingkan rantai lurus .
Beberapa jenis proses konversi dalam kilang minyak adalah :

- Perekahan (cracking)
Perekahan adalah pemecahan molekul besar menjadi molekul-molekul kecil.
Contohnya , perekahan fraksi minyak ringan / beratmenjadi fraksi gas, bensin, kerosin ,
dan minyak solar/diesel.

- Reforming
Reforming bertujuan mengubah struktur molekul rantai lurus menjadi rantai bercabang
/ alisiklik / aromatic. Sebagai Contoh , komponen rantai lurus (C3-C6) dari fraksi
bensin diubah menjadi aromatic.
- Alkilasi
Alkilasi adalah penggabungan molekul-molekul kecil menjadi molekul
besar.Contohnya penggabungan molekul propena dan butena menjadi komponen fraksi
bensin .

- Coking
Coking adalah proses perekahan fraksi residu padat menjadi minyak baker dan
hidrokarbon intermediate (produk antara). Dalam proses ini, dihasilkan kokas (coke).
(Kokas di gunakan di industri aluminium sebagai electrode untuk ekstraksi logam Al).

3. Pemisahan pengotor dalam Fraksi

Fraksi-fraksi mengandung berbagai pengotor antara lain senyawa organic yang


mengandung S,N,O;air;logam;dan garam anorganik. Pengotor dapat di pisahkan
dengan cara melewatkan fraksi melalui :

- Menara asam sulfat, yang berfungsi untuk memisahkan hidrokarbon tidak jenuh,
senyawa nitrogen, senyawa oksigen, dan residu padat seperti aspal.
- Menara absorpsi, yang mengandung agen pengering untuk memisahkan air.
- Scrubber, yang berfugsi untuk memisahkan belerang / senyyawa belerang.

4. Pencampuran Fraksi

Pencampuran fraksi dilakukan untuk mendapatkan produk akhir sesuai yang di


inginkan . Sebagai contoh :

- Fraksi bensin di campur dengan hidrokarbon rantai bercabang / alisiklik / aromatic


dan berbagai aditif untuk mendapatkan kualitas tertentu.
- Fraksi minyak pelumas di campur dengan berbagai hidrokarbon dan aditif untuk
mendapatkan kualitas tertentu
- Fraksi nafta dengan berbagai kualitas (grade) untuk industri petrokimia .

Selanjutnya produk-produk ini siap di pasarkan ke berbagai tempat , seperti pengisisan


bahan baker dan industri petrokimia

Kegunaan Minyak Bumi

Kegunaan fraksi – fraksi yang diperoleh dari minyak bumi terkait dengan sifat fisisnya
seperti titik didih dan viskositas, dan juga sifat kimianya.
a. Gas
Umumnya gas terdiri dari campuran metana, etana , propane atau isobutana, campuran
gas ini kemudian dicairkan pada tekanan tinggi dan diperdagangkan dengan nama LPG
(Liquipied Petroleum Gas ). Gas yang terdapat dalam LPG umumnya campuran
propane, butana, dan isobutana. LPG biasanya dikemas dalam botol-botol baja yang
beratnya 15 kg,dan dipakai sebagai bahan bakar rumah tangga.

b. Bensin
Bensin diperoleh sebagai hasil destilasi pada suhu 70-140. bensin banyak digunakan
sebagai bahan bakar mobil dan motor

c. Napta
Napta dikenal sebagai bensin berat, dan diperoleh sebagai hasil destilasi yang
mempunyai trayek titik didih antara 140-180.
Napta digunakan sebagai bahan dasar untuk pembuatan senyawa-senyawa kimia yang
lain misalnya :etilena dan senyawa aromatik yang sering digunakan untuk zat aditif
pada bensin.

d. Kerosin
Kerosin mempunyai trayek didih antara 180-250. dalam kehiduan sehari-hari, kerosin
diperdagangkan dengan nama minyak tanah.

e. Minyak Diesel
Minyakm diesel mempunyai trayek titik didih 25-350°C minyak diesel dipergunakan
sebagai bahan bakar pada motor-motor diesel.

f. Fraksi yang menghasilkan minyak pelumas


Paraffin cair dan padat, teristimewa terdapat di Sumatera dan Kalimantan, paraffin
dipergunakan sebagai bahan bakar

g. Residu
Residu yaitu zat-zat yang masih tertinggal dalam ketel. Menghasilkan petroleumasfalt
yang dipakai pada konstruksi jalan

Daerah – Daerah Penambangan Minyak Bumi Di Indonesia

Indonesia sebagai anggota OPEC merupakan salah satu negara pengekspor minyak
bumi ke negara-negara lain.
Lapangan-lapangan minyak yang sudah lama di antaranya Biruen (aceh Utara) sampai
Tanjung Pura (Sumut) dengan tambang-tambangnya di pase, peurelak dan pangkalan
susu. Di Riau mulai dari sungai Rokan – sungai Siak dengan pusatnya di Pekanbaru,
Jambi (Sumsel). Dengan pusat-pusatnya si Plaju dan sungai Gerong. Di Kalimantan
terdapat di daerah Balikpapan. Di Maluku terdapat di di pulau Seram, Irian Jaya di
daerah Kepala Burung, sedangkan di jawa terdapat di Kerawang – Surabaya dengan
daerah penambangan di Cepu, Blora dan Wonokromo.
Lapangan-lapangan minyak baru dalam repelita satu adalah:
a. Lapangan minyak bumi Sinta terletak di lepas pantai lampung selatan. Pada tahun
1973 produksinya mencapai 13.684.228 barel
b. Lapangan minyak bumi Arjuna, di lepas pantai utara pulau jawa, tahun 1973
produksinya mencapai 23.357.059 barel
c. Lapangan minyak bumi Jatibarang. Tahun 1975 produksinya mencapai 7.285.265
barel
d. Lapangan minyak bumi kasim 3 terletak di bagian barat semenanjung kepala
Burung. Pada tahun 1973 produksinya mencapai 3.425.062 barel
Kilang minyak bumi di Indonesia ada 8 yaitu; Pangkalan Brandan. Dumai, Sungai
Pakuning, Palju, sungai gerong, Wonokromo, Cepu dan Balikpapan, ke delapan kilang
minyak tersebut, tahun 1975 menghasilkan 120.198.00 barel pabrik pengilangan baru
terdapat di Cilacap
Mutu Bensin

Bensin teristimewa yang berisi alkana berantai lurus ternyata kurang baik dipakai
sebagai bahan bakar motor, karena bensin tersebut berkompresi tinggi, sehingga
menyebabkan knocking/ketukan pada mesin, ketukan tersebut menyebabkan mesin
sangat bergetar dan menjadi sangat panas, sehingga merusak motor. Tetapi
menggunakan bahan bensin alkana bercabang, misalnya isooktana, peristiwa knocking
akan berkurang, untuk menyatakan mutu bensin dipergunakan istilah bilangan oktana.
sebagai contoh bensin standar yang terdiri dari campuran angka oktan 100. bila kerja
suatu bensin sama dengan untuk kerja campuran 80% isooktana dan 20% normal
heptana, maka angka oktannya bensin itu adalah 80.
Bensin mobil yang diperdagangkan di Indonesia adalah premium yang memilki
bilangan oktana 80, dan bensin super memiliki bilangan oktana 98, untuk
meningkatkan mutu bensin dilakukan dengan mencampurkan senyawa-senyawa
tertentu pada bensin itu misalnya; tetra etil lead (TEL), ketika terbakar senyawa TEL
cenderung bersenyawa dengan radikal karbon bercabang, hal ini memperlambat proses
kerja letupan, agar lebih efisien. Untuk menghindari akumulasi Pb dalam silinder
piston, maka ditambah 1,2 dibroma etana; (CH2BrCH2Br), zat ini dapat menyebabkan
terbentuknya senyawa PbBr2 yang mudah menguap. Senyawa timbal ini di udara
sangat berbahaya, karena jika masuk dan berkumpul di dalam tubuh dapat
menyebabkan anemia, sakit kepala, atau perusakan pada otak, yang dapat
menyebabkan kebutaan/kematian. Agar kadar PbBr2 tidak terlalu tinggi, harus
diusahakan tidak menggunakan zat antiknock sebagai gantinya digunakan senyawa
hidrokarbon baik aromatik/alifatik. Dari berbagai Pengamatan diketahui bahwa
pemakaian hidrokarbon jenuh dengan katalis ALCL3 dan H2SO4 dapat menghasilkan
hidrokarbon bercabang yang tidak terlalu banyak menimbulkan pencemaran
lingkungan.

Dampak Pembakaran Bensin Yang Tidak Sempurna Terhadap Lingkungan

Pembakaran bahan bakar yang tidak sempurna, akan menghasilkan senyawa-senyawa


kimia yang dalam bentuk gas dapat mencemari udara dan kadang-kadang mengasilkan
partikel-pertikel yang menimbulkan asap cukup tebal, sehingga dapat menyebabkan
terjadinya pencemaran udara.

Pencemaran lain adalah gas karbon monoksida, Co, gas ini berbahaya pada tubuh
manusia karena lebih mudah terikat pada hemoglobin darah, sehingga kemampuan
darah mengikat oksigen menjadi menurun.
Langkah – langkah mengatasi dampak dari pembakaran bensin :
- Produksi bensin yang ramah lingkungan, seperti tanpa aditif Pb
- Penggunaan EFL (Electronic Fuel Injection) pada system bahan baker
- Penggunaan converter katalik pada system buangan kendaraan
- Pengijauan atau pembuatan taman dalam kota
- Penggunaan bahan baker alternative yang dapat di perbaharui dan yang lebih ramah
lingkungan , seperti tenaga surya dan sel bahan baker (fuel cell)
Industri Petrokimia

Industri Petrokimia adalah industri yang memproduksi bahan-bahan kimia dengan cara
derivatisasi bahan baku minyak bumi, gas alam, serta residu minyak bumi secara
komersial

Beberapa industri lanjutan yang sangat erat hubungannya dengan Petrokimia;


1. Industri plastik
2. Industri serat sintetis
3. Indsutri bahan pelumas
4. Industri pertisida
5. Industri pembuat Pelarut

Bahan dasar bagi industri Petrokimia:


a. Jenis paraffin dan olefin, seperti hidrokarbon dengan jumlah atom (1,2,3 dan 4)
pembuatan asam asetat, karet dan fiber.
b. Jenis aromat (hidrokarbon aromatik) benzena, pembuatan plastik, penol dan karet

Beberapa contoh proses kimia yang diterapkan pada industri pertokimia:


1. Alkilasi, yaitu penambahan gugus alkil pada suatu bahan induk, misalnya bahan
dasar detergen
2. Dealkilasi, penghilangan gugus alkil, misalnya pembuatan kapur barus (naftalen)
dari minyak bumi
3. Dehidrasi, penghilangan gugus H2O, misalnya pembuatan eter dan alcohol
4. Eterifikasi, pembuatan senyawa ester, misalnya pembuatan etil asetat, vinil asetat
5. polimerisasi, pembentukan polier dari bahan yang lebih sederhana, misalnya
pembuatan plastik / karet sintetis.
Gas alam

Gas alam sering juga disebut sebagai gas bumi atau gas rawa, adalah bahan
bakar fosil berbentuk gas yang terutama terdiri dari metana CH4). Ia dapat
ditemukan di ladang minyak, ladang gas bumi dan juga tambang batu bara.
Ketika gas yang kaya dengan metana diproduksi melalui pembusukan oleh
bakteri anaerobik dari bahan-bahan organik selain dari fosil, maka ia disebut
biogas. Sumber biogas dapat ditemukan di rawa-rawa, tempat pembuangan
akhir sampah, serta penampungan kotoran manusia dan hewan.
Komposisi kimia
Komponen utama dalam gas alam adalah metana (CH4), yang merupakan
molekul hidrokarbon rantai terpendek dan teringan. Gas alam juga mengandung
molekul-molekul hidrokarbon yang lebih berat seperti etana (C2H6), propana
(C3H8) dan butana (C4H10), selain juga gas-gas yang mengandung sulfur
(belerang). Gas alam juga merupakan sumber utama untuk sumber gas helium.
Metana adalah gas rumah kaca yang dapat menciptakan pemanasan global
ketika terlepas ke atmosfer, dan umumnya dianggap sebagai polutan ketimbang
sumber energi yang berguna. Meskipun begitu, metana di atmosfer bereaksi
dengan ozon, memproduksi karbon dioksida dan air, sehingga efek rumah kaca
dari metana yang terlepas ke udara relatif hanya berlangsung sesaat. Sumber
metana yang berasal dari makhluk hidup kebanyakan berasal dari rayap, ternak
(mamalia) dan pertanian (diperkirakan kadar emisinya sekitar 15, 75 dan 100
juta ton per tahun secara berturut-turut).

Komponen %
Metana (CH4) 80-95
Etana (C2H6) 5-15
Propana (C3H8) and Butane (C4H10) <>
Nitrogen, helium, karbon dioksida (CO2), hidrogen sulfida (H2S), dan air dapat
juga terkandung di dalam gas alam. Merkuri dapat juga terkandung dalam jumlah
kecil. Komposisi gas alam bervariasi sesuai dengan sumber ladang gasnya.
Campuran organosulfur dan hidrogen sulfida adalah kontaminan (pengotor) utama
dari gas yang harus dipisahkan . Gas dengan jumlah pengotor sulfur yang
signifikan dinamakan sour gas dan sering disebut juga sebagai "acid gas (gas
asam)". Gas alam yang telah diproses dan akan dijual bersifat tidak berasa dan tidak
berbau. Akan tetapi, sebelum gas tersebut didistribusikan ke pengguna akhir,
biasanya gas tersebut diberi bau dengan menambahkan thiol, agar dapat terdeteksi
bila terjadi kebocoran gas. Gas alam yang telah diproses itu sendiri sebenarnya tidak
berbahaya, akan tetapi gas alam tanpa proses dapat menyebabkan tercekiknya
pernafasan karena ia dapat mengurangi kandungan oksigen di udara pada level
yang dapat membahayakan.
Gas alam dapat berbahaya karena sifatnya yang sangat mudah terbakar dan
menimbulkan ledakan. Gas alam lebih ringan dari udara, sehingga cenderung
mudah tersebar di atmosfer. Akan tetapi bila ia berada dalam ruang tertutup, seperti
dalam rumah, konsentrasi gas dapat mencapai titik campuran yang mudah meledak,
yang jika tersulut api, dapat menyebabkan ledakan yang dapat menghancurkan
bangunan. Kandungan metana yang berbahaya di udara adalah antara 5% hingga
15%.
Ledakan untuk gas alam terkompresi di kendaraan, umumnya tidak
mengkhawatirkan karena sifatnya yang lebih ringan, dan konsentrasi yang diluar
rentang 5 - 15% yang dapat menimbulkan ledakan.
Kandungan energi
Pembakaran satu meter kubik gas alam komersial menghasilkan 38 MJ (10.6 kWh).

Proses Pengolahan MinyakBum

RG Squad pastinya tahu dong kalau kita sebagai manusia selalu bergantung
pada sumber daya alam yang ada. Sumber daya alam terbagi menjadi dua,
yang dapat diperbarukan dan yang tidak dapat diperbarukan. SDA yang dapat
diperbarukan itu seperti angin, air, sinar matahari, dan yang tidak dapat
diperbarui itu adalah minyak bumi. Nah, sedangkan minyak bumi itu yang
paling sering digunakan oleh manusia Squad. Kira-kira seperti apa ya proses
pengolahan minyak bumi itu?

Jadi begini, minyak bumi adalah minyak mentah (crude oil) berwujud
cairan kental berwarna hitam yang belum dapat dimanfaatkan. Kemudian
agar dapat dimanfaatkan, minyak bumi harus mengalami proses pengolahan
dahulu. Pengolahan minyak bumi dilakukan dengan kilang minyak yang
melalui dua tahap. Pengolahan tahap pertama (primary
processing) dilakukan dengan cara distilasi bertingkat dan pengolahan tahap
kedua (secondary processing) dilakukan dengan berbagai cara.

1. Pengolahan minyak bumi tahap pertama

Gambar. Pengolahan minyak bumi - distilasi bertingkat minyak bumi

Sumber: http://rumushitung.com

Pengolahan minyak bumi tahap pertama dilakukan dengan distilasi


bertingkat, yaitu proses distilasi berulang-ulang, sehingga didapatkan
berbagai macam hasil berdasarkan perbedaan titik didihnya. Hasil pada
proses distilasi bertingkat ini meliputi:

1. Fraksi pertama menghasilkan gas yang pada akhirnya dicairkan


kembali dan dikenal dengan nama elpiji atau LPG (Liquefied
Petroleum Gas). LPG digunakan untuk bahan bakar kompor gas dan
mobil BBG, atau diolah lebih lanjut menjadi bahan kimia lainnya.
2. Fraksi kedua disebut nafta (gas bumi). Nafta tidak dapat langsung
digunakan, tetapi diolah lebih lanjut pada tahap kedua menjadi bensin
(premium) atau bahan petrokimia yang lain. Nafta sering disebut juga
sebagai bensin berat.
3. Fraksi ketiga atau fraksi tengah, selanjutnya dibuat menjadi kerosin
(minyak tanah) dan avtur (bahan bakar pesawat jet).
4. Fraksi keempat sering disebut solar yang digunakan sebagai bahan
bakar mesin diesel.
5. Fraksi kelima atau disebut juga residu yang berisi hidrokarbon rantai
panjang dan dapat diolah lebih lanjut pada tahap kedua menjadi
berbagai senyawa karbon lainnya, dan sisanya sebagai aspal dan lilin.

2. Pengolahan minyak bumi tahap kedua

Pada pengolahan minyak bumi tahap kedua, dilakukan berbagai proses


lanjutan dari hasil penyulingan pada tahap pertama. Proses-proses tersebut
meliputi:

1. Perengkahan (cracking): Pada proses perengkahan, dilakukan


perubahan struktur kimia senyawa-senyawa hidrokarbon yang
meliputi: pemecahan rantai, alkilasi (pembentukan alkil), polimerisasi
(penggabungan rantai karbon), reformasi (perubahan struktur), dan
isomerisasi (perubahan isomer).
2. Proses ekstraksi: Pembersihan produk dengan menggunakan pelarut
sehingga didapatkan hasil lebih banyak dengan mutu lebih baik.
3. Proses kristalasasi: Proses pemisahan produk-produk melalui
perbedaan titik cairnya. Misalnya, dari pemurnian solar melalui proses
pendinginan, penekanan, dan penyaringan akan diperoleh produk
sampingan lilin.
4. Pembersihan dari kontaminasi (treating): Pada proses pengolahan
tahap pertama dan tahap kedua sering terjadi kontaminasi (pengotoran).
Kotoran-kotoran ini harus dibersihkan dengan cara menambahkan
soda kaustik (NaOH), tanah liat atau hidrogenasi.

Hasil proses tahap kedua ini dapat dikelompokan berdasarkan titik didih dan
jumlah atom karbon pembentuk rantai karbonnya.

Tabel beberapa fraksi hasil pengolahan minyak bumi dan kegunaannya.

Anda mungkin juga menyukai