Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena dengan rahmat,
karunia, serta taufik dan hidayah-Nya saya dapat menyelesaikan tugas pengolahan
bahan galian dengan baik meskipun banyak kekurangan didalamnya.
Saya sangat berharap makalah ini dapat berguna dalam rangka menambah
wawasan serta pengetahuan kita mengenai konsep dasar pengolahan bahan galian dan
jenis, mekanisme, prinsip dan teknologi dari crusher. Saya juga menyadari
sepenuhnya bahwa di dalam makalah ini terdapat kekurangan dan jauh dari kata
sempurna. Oleh sebab itu, kami berharap adanya kritik, saran dan usulan demi
perbaikan makalah yang telah saya buat di masa yang akan datang, mengingat tidak
ada sesuatu yang sempurna tanpa saran yang membangun.
Semoga tugas sederhana ini dapat dipahami bagi siapapun yang membacanya.
Sekiranya laporan yang telah disusun ini dapat berguna bagi saya sendiri maupun
orang yang membacanya. Sebelumnya saya mohon maaf apabila terdapat kesalahan
kata-kata yang kurang.
Harry Sabarno
P e n g1 o l a h a n B a h a n G a l i a n
Daftar Isi
KATA PENGANTAR....................................................................................................1
Daftar Isi.........................................................................................................................2
BAB I.............................................................................................................................3
PENDAHULUAN..........................................................................................................3
1.1 Latar Belakang..................................................................................................3
1.2.Rumusan Masalah.............................................................................................4
1.3. Tujuan...............................................................................................................4
1.4. Manfaat.............................................................................................................4
BAB II............................................................................................................................5
PEMBAHASAN............................................................................................................5
2.1. PENGOLAHAN BAHAN GALIAN (PBG)....................................................5
2.1.1 KOMINUSI ATAU REDUKSI UKURAN (COMMINUTION)..................5
2.1.2. PEMISAHAN BERDASARKAN UKURAN (SIZING)..............................6
2.1.3. PENINGKATAN KADAR ATAU KONSENTRASI .................................8
2.1.4 PENGURANGAN KADAR AIR / PENGAWA-AIRAN (DEWATERING)
...............................................................................................................................11
2.1.5. PENANGANAN MATERIAL (MATERIAL HANDLING).....................12
2.2. Jenis, Mekanisme, Teknologi Dan Prinsip Kerja Crusher.............................12
2.2.1. Jaw crusher ..........................................................................................13
2.2.2. Gyratory crusher ..................................................................................15
2.2.3. Cone crusher................................................................................................16
2.2.4. Impact crusher.............................................................................................17
2.2.5. Horizontal shaft impactor (HSI) / Hammer mill.........................................17
2.2.6. Vertical shaft impactor (VSI)......................................................................18
2.2.7. Mineral Sizers..............................................................................................19
BAB III.........................................................................................................................21
PENUTUP....................................................................................................................21
3.1 Kesimpulan......................................................................................................21
3.2 Saran................................................................................................................21
P e n g2 o l a h a n B a h a n G a l i a n
DAFTAR PUSTAKA..................................................................................................22
P e n g3 o l a h a n B a h a n G a l i a n
BAB I
PENDAHULUAN
P e n g4 o l a h a n B a h a n G a l i a n
1.2.Rumusan Masalah
1. Bagaimana dasar pegolahan bahan galian ?
2. Apakah jenis, mekanise prinsip kerja dan teknologi crusher?
1.3. Tujuan
1. Mengetahui bagaimana dasar pengolahan bahan galian mineral
2. Mengetahui jenis, mekanisme, prinsip kerja dan teknologi dari crusher
1.4. Manfaat
Dengan melakukan Pengolahan Bahan Galian ini didapat beberapa keuntungan,
antara lain :
Mengurangi ongkos transport dari lokasi penambangan ke pabrik peleburan,
karena sebagian dari waste telah terbuang selama proses ore dressing, dan juga
kadar bijih telah ditingkatkan.
Mengurangi jumlah flux yang ditambahkan dalam peleburan, serta mengurangi
metal yang hilang bersama slag.
Mereduksi ongkos keseluruhan dalam peleburan, karena jumlah tonase yang
dileburkan lebih sedikit.
Bila dilakukan pengolahan akan menghasilkan konsentrat yang mempunyai kadar
mineral berharga relatif tinggi, sehingga lebih memudahkan untuk diambil
metalnya.
Bila konsentratnya mengandung lebih dari satu mineral berharga, maka ada
kemungkinan dapat diambil logam yang lain sebagai hasil sampingan.
P e n g5 o l a h a n B a h a n G a l i a n
BAB II
PEMBAHASAN
P e n g6 o l a h a n B a h a n G a l i a n
5. Impact crusher
6.Rotary breaker
7.Hammer mill
2. Penggerusan / Penghalusan (Grinding)
Penggerusan adalah proses lanjutan pengecilan ukuran dari yang sudah berukuran
2,5 cm menjadi ukuran yang lebih halus. Pada proses penggerusan dibutuhkan media
penggerusan yang antara lain terdiri dari :
1. Bola-bola baja atau keramik (steel or ceramic balls).
2. Batang-batang baja (steel rods).
3. Campuran bola-bola baja dan bahan galian atau bijihnya sendiri yang disebut semi
autagenous mill (SAG).
4. Tanpa media penggerus, hanya bahan galian atau bijihnya yang saling menggerus
dan disebut autogenous mill.
Peralatan penggerusan yang dipergunakan adalah :
1. Ball mill dengan media penggerus berupa bola-bola baja atau keramik.
2. Rod mill dengan media penggerus berupa batang-batang baja.
3. Semi autogenous mill (SAG) bila media penggerusnya sebagian adalah bahan
galian atau bijihnya sendiri.
4. Autogenous mill bila media penggerusnya adalah bahan galian atau bijihnya
sendiri.
P e n g7 o l a h a n B a h a n G a l i a n
Saringan (sieve) yang sering dipakai di laboratorium adalah :
1. Hand sieve
2. Vibrating sieve series / Tyler vibrating sive
3. Sieve shaker / rotap
4. Wet and dry sieving
Sedangkan ayakan (screen) yang berskala industri antara lain :
1. Stationary grizzly
2. Roll grizzly
3. Sieve bend
4. Revolving screen
5. Vibrating screen (single deck, double deck, triple deck, etc.)
6. Shaking screen Rotary shifter
2. Klasifikasi (Classification)
Klasifikasi adalah proses pemisahan partikel berdasarkan kecepatan
pengendapannya dalam suatu media (udara atau air). Klasifikasi dilakukan dalam
suatu alat yang disebut classifier.
Produk dari proses klasifikasi ada 2 (dua), yaitu :
- Produk yang berukuran kecil/halus (slimes) mengalir di bagian atas disebut
overflow.
- Produk yang berukuran lebih besar/kasar (sand) mengendap di bagian bawah
(dasar) disebut underflow.
Proses pemisahan dalam classifier dapat terjadi dalam tiga cara (concept), yaitu :
1. Partition concept
2. Tapping concept
3. Rein concept
Hal ini dapat berlangsung apabila sejumlah partikel dengan bermacam-macam
ukuran jatuh bebas di dalam suatu media atau fluida (udara atau air), maka setiap
partikel akan menerima gaya berat dan gaya gesek dari media. Pada saat kecepatan
gerak partikel menjadi rendah (tenang/laminer), ukuran partikel yang besar-besar
mengendap lebih dahulu, kemudian diikuti oleh ukuran-ukuran yang lebih kecil,
sedang yang terhalus (antara lain slimes) akan tidak sempat mengendap. Peralatan
yang umum dipakai dalam proses klasifikasi adalah : Scrubber, Log washer, Sloping
P e n g8 o l a h a n B a h a n G a l i a n
tank, classifier (rake, spiral & drag), Hydraulic bowl classifier, Hydraulic clindrical
tank classifier, Hydraulic cone classifier, Counter current classifier, Pocket classifier,
Hydrocyclone, Air separator, Solid bowl, centrifuge Elutriator.
P e n g9 o l a h a n B a h a n G a l i a n
berikut :
1. Hindered settling classification ; klasifikasi pengendapannya terhalang.
2. Differential acceleration pada awal pengendapan ; artinya partikel yang berat
mengendap lebih dahulu.
3. Consolidation trickling pada akhir pengendapan ; partikel-partikel kecil
berusaha mengatur diri di antara partikel-partikel besar sesuai dengan berat
jenisnya.
Produk dari proses konsentrasi gravitasi ada 3 (tiga), yaitu :
- Konsentrat (concentrate) yang terdiri dari kumpulan mineral berharga dengan kadar
tinggi.
- Amang (middling) yaitu konsentrat yang masih kotor.
- Ampas (tailing) yang terdiri dari mineral-mineral pengotor yang harus dibuang.
Peralatan konsentrasi gravitasi yang banyak dipakai adalah :
1. Jengkek (jig) dengan bermacam-macam rekacipta (design).
2. Meja goyang (shaking table).
3. Konsentrator spiral (Humprey spiral concentrator). Palong / sakan (sluice box).
P e n g10o l a h a n B a h a n G a l i a n
d. Konsentrasi Elektrostatik (Electrostatic Concentration)
Merupakan proses konsentrasi dengan memanfaatkan perbedaan sifat konduktor
(mudah menghantarkan arus listrik) dan non-konduktor (nir konduktor) dari mineral.
Kendala proses konsentrasi ini adalah :
- Hanya sesuai untuk proses konsentrasi dengan jumlah umpan yang tidak terlalu
besar.
- Karena prosesnya harus kering, maka timbul masalah dengan debu yang
berterbangan.
Mineral-mineral yang bersifat konduktor antara lain adalah Magnetit (Fe3 O4),
Kasiterit (Sn O2), Ilmenit (Fe Ti O3), Molibdenit (Mo S2), Wolframit [(Fe, M)
WO4], Galena (Pb S),dan Pirit, (Fe S2) Produk dari proses konsentrasi ini adalah
mineral-mineral konduktor sebagai konsentrat dan mineral-mineral non-konduktor
sebagai ampas (tailing). Peralatan yang biasa dipakai adalah Electrodynamic separator
(high tension separator) dan Electrostatic separator
P e n g11o l a h a n B a h a n G a l i a n
4. Pengatur keasaman (pH regulator) yang berfungsi untuk mengatur tingkat
keasaman proses flotasi. Misalnya : HCl, HNO3, Ca (OH)3, NH4 OH, dll.
P e n g12o l a h a n B a h a n G a l i a n
dipakai.
P e n g13o l a h a n B a h a n G a l i a n
hasil crusher sekunder belum memenuhi spesifikasi yang ditetapkan maka batuan
diolah kembali di crusher tersier dan seterusnya. Peralatan penghancur zat padat
dibagi atas mesin pemecah (crusher)¸mesin giling (grinder), mesin giling ultrahalus
(ultrafine grinder) dan mesin potong (cutting machine) . Mesin pemecah bertugas
melakukan kerja berat memecah bongkah bongkah besar menjadi kepingan-kepingan
kecil. Mesin pemecah primer digunakan untuk mengerjakan bahan mentah hasil
tambang dan dapat menampung segala macam yang keluar dari muka tambang dan
memecahkannya menjadi kepingan – kepingan antara 6-10inchi. Mesin pemecah
sekunder bertugas untuk memecahkan lagi kepingan-kepingan menjadi partikel yang
ukurannya, barangkali 0.25 inchi .Untuk pemecah secara komersil dalam ukuran of
masses of solids 1 ft atau lebih, berdiameter sampai dengan 200-mesh, setidaknya
akan melalui 3 tahapan berdasarkan tipe mesinnya.
3 stage yang dilalui adalah :
1. Coarse size reduction ( reduksi ukuran kasar ) : umpan 2-96 in
2. Intermediate size reduction (reduksi ukuran intermedium) : umpan 1-3 in
3. Fine size reduction ( reduksi ukuran halus) : umpan 0.25-0.5 in
Table. Jenis crusher beserta rasio reduksi
P e n g14o l a h a n B a h a n G a l i a n
Jaw Crusher
Jaw crusher diperkenalkan oleh Blake dan Dodge , dan beroperasi dengan
menerapkan penghancur bertekanan. Merupakan salah satu peralatan pemecah batu
yang paling terkenal di dunia. Jaw Crusher sangat ideal dan sesuai untuk penggunaan
pada saat penghancuran tahap pertama dan tahap kedua. Memiliki kekuatan anti-
tekanan dalam menghancurkan bahan paling tinggi hingga dapat mencapai 320Mpa.
Keuntungan stone crusher model jaw crusher ini antara lain :
1. struktur sangat sederhana sehingg perawatannya mudah
2. kapasitas yang fleksibel
3. Proteksi dari over load
4. Efisiensi tinggi dan biaya operasi yang rendah
5. Hasil akhir partikel dan rasio hancur yang baik
Untuk pengolahan mineral pertambangan, jaw crusher dapat digunakan untuk
pengolahan menghancurkan bauksit, bijih tembaga, bijih emas, bijih besi, bijih timah,
mangan, bijih perak, bijih seng, alunite, aragonit, arsenik, aspal, ball clay, barit, basal,
bentonit, kokas, beton, dolomit, feldspar, granit, kerikil, gipsum, kaolin, batu kapur,
marmer, kuarsa, pasir silika, dll. Sering digunakan sebagai peralatan pengolahan
primer, sehingga jaw crusher dianggap memiliki kelebihan dalam pemeliharaan
mudah dan baik untuk instalasi.
Jaw crusher dapat mencapai rasio 4-6 dan menghancurkan bentuk produk akhir.
Mereka banyak diterapkan untuk menghancurkan kekerasan tinggi, kekerasan
pertengahan dan batu lunak dan bijih seperti terak, bahan bangunan, marmer, dll.
Kekuatan resistensi tekanan di bawah 350Mpa, yang, cocok untuk menghancurkan
primer. Jaw crusher bisa digunakan dalam kimia pertambangan, industri metalurgi,
konstruksi, jalan dan bangunan kereta api,, kemahiran, dll
Cara Kerja :
Jaw Crusher bekerja mengandalkan kekuatan motor . Melalui roda motor, poros
eksentrik digerakkan oleh sabuk segitiga dan slot wheel untuk terdiri dari jaw plate,
jaw plate yang bergerak dan side-lee board dapat dihancurkan dan diberhentikan
membuat jaw plate bergerak seirama. Oleh karena itu, material dalam rongga
penghancuran yang melalui pembukaan pemakaian.
P e n g15o l a h a n B a h a n G a l i a n
kerja alat ini adalah dengan menggerakan salah satu jepit, sementara jepit yang lain
diam. Tenaga yang dihasilkan oleh bagian yang bergerak mampu menghasilakn
tenaga untuk menghancurkan batuan yang keras. Kapasitas jaw crusher ditentukan
oleh ukuran crusher.Alat pemecah rahang ini terutama dipakai untuk memecah bahan
olahan berupa bijih-bijih atau batu-batu. Bahan olahan ini ini dipecah diantara dua
rahang besi atau baja. Konstruksinya mempunyai sepasang rahang yang satu diam dan
yang satunya bergerak maju mundur ( bolak-balik ). Proses pemecahan bahan olahan
dari pemecah rahang ini berlangsung berkala dengan cara tekanan & potongan.
Jaw crusher ada 2 jenis, yaitu:
1. Jaw crusher system blake ( titik engsel diatas )
2. Jaw crusher system dodge ( titik engsel dibawah )
Gyratory crusher
Sebuah crusher gyratory adalah salah satu jenis utama penghancur primer di
tambang atau pabrik pengolahan bijih. Crusher gyratory ditetapkan dalam ukuran baik
oleh gape dan diameter mantel atau dengan ukuran pembukaan penerima. Crusher
gyratory dapat digunakan untuk menghancurkan primer atau sekunder. Tindakan
menghancurkan disebabkan oleh penutupan kesenjangan antara garis mantel
(bergerak) yang dipasang pada poros vertikal pusat dan liners cekung (fixed) dipasang
pada frame utama crusher. Kesenjangan yang dibuka dan ditutup oleh eksentrik di
bagian bawah poros yang menyebabkan poros vertikal pusat berkisar. Poros vertikal
bebas berputar mengelilingi porosnya sendiri. The ilustrasi crusher adalah jenis
spindle pendek poros ditangguhkan, yang berarti bahwa poros utama ditangguhkan di
bagian atas dan bahwa eksentrik dipasang di atas gigi. Desain pendek poros telah
P e n g16o l a h a n B a h a n G a l i a n
menggantikan desain lama-poros di mana eksentrik dipasang di bawah gigi.
Cone crusher
Sebuah crusher cone operasinya mirip dengan crusher gyratory, dengan
kecuraman kurang dalam ruang menghancurkan dan lebih dari zona paralel antara
zona menghancurkan. Sebuah crusher cone istirahat batuan dengan meremas batu
antara spindle eksentrik berkisar, yang ditutupi oleh mantel tahan aus, dan hopper
cekung melampirkan, ditutupi oleh cekung mangan atau kapal mangkuk. Seperti batu
memasuki puncak kerucut crusher, menjadi terjepit dan terjepit di antara mantel dan
kapal mangkuk atau cekung. Potongan besar bijih yang rusak sekali, dan kemudian
jatuh ke posisi yang lebih rendah (karena mereka sekarang lebih kecil) di mana
mereka rusak lagi. Proses ini berlanjut sampai potongan cukup kecil untuk jatuh
melalui celah sempit di bagian bawah crusher. Sebuah crusher cone cocok untuk
menghancurkan berbagai mid-keras dan di atas mid-keras bijih dan batuan. Ini
memiliki keuntungan dari konstruksi yang handal, produktivitas yang tinggi,
penyesuaian mudah dan biaya operasional yang lebih rendah. Pelepasan semi sistem
crusher cone bertindak suatu perlindungan yang berlebihan yang memungkinkan
gelandangan untuk melewati ruang menghancurkan tanpa merusak crusher.
P e n g17o l a h a n B a h a n G a l i a n
2.2.4. Impact crusher
Impact crusher
Crusher Impact melibatkan penggunaan dampak daripada tekanan untuk
menghancurkan materi. Materi yang terkandung dalam kandang, dengan bukaan pada
bagian bawah, akhir, atau samping ukuran yang diinginkan untuk memungkinkan
bahan dihancurkan untuk melepaskan diri. Ada dua jenis crusher dampak: poros
impactor horisontal dan vertikal poros impactor.
P e n g18o l a h a n B a h a n G a l i a n
2.2.6. Vertical shaft impactor (VSI)
P e n g19o l a h a n B a h a n G a l i a n
"batu di atas batu VSI". Crusher VSI dapat digunakan di pabrik statis set-up atau
dalam peralatan dilacak mobile.
mineral size
Konsep dasar dari Sizer mineral adalah penggunaan dua rotor dengan gigi yang besar,
pada poros berdiameter kecil, didorong pada kecepatan rendah dengan sistem torsi
penggerak langsung tinggi. Desain ini menghasilkan tiga prinsip utama yang semua
berinteraksi saat berbuka bahan menggunakan teknologi Sizer. Prinsip-prinsip yang
unik adalah tiga-tahap melanggar tindakan, efek layar berputar, dan pola gigi yang
mendalam gulir.
Tindakan melanggar tiga tahap: awalnya, bahan yang dicengkeram oleh
bidang terkemuka gigi rotor menentang. Subjek ini batu terhadap beban beberapa
titik, menginduksi tegangan menjadi bahan untuk mengeksploitasi kelemahan alami.
Pada tahap kedua, bahan rusak dalam ketegangan dengan menjadi sasaran loading,
tiga titik diterapkan antara gigi depan wajah pada satu rotor, dan gigi belakang wajah
pada rotor lainnya. Setiap benjolan bahan yang masih tetap kebesaran, rusak sebagai
rotor memotong melalui gigi tetap dari bar breaker, sehingga mencapai ukuran produk
tiga dimensi terkontrol.
Efek layar berputar: Desain interlaced rotor bergigi memungkinkan materi
terlalu kecil bebas mengalir melewati celah-celah terus berubah dihasilkan oleh poros
bergerak relatif lambat. Pola gigi yang mendalam gulir: The gulir dalam
menyampaikan materi yang lebih besar pada salah satu ujung mesin dan membantu
untuk menyebarkan feed seluruh panjang penuh dari rotor. Fitur ini juga dapat
digunakan untuk menolak materi kebesaran dari mesin.
P e n g20o l a h a n B a h a n G a l i a n
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
1. Pengolahan bahan galian adalah suatu proses pemisahan mineral berharga
P e n g21o l a h a n B a h a n G a l i a n
secara ekonomis berdasarkan teknologi yang ada sekarang. Berdasarkan
tahapan proses, pengolahan bahan galian dapat dibagi menjadi tiga tahapan
proses, yaitu tahap preparasi, tahap pemisahan dan tahap dewatering
2. Crusher berfungsi untuk memecahkan batuan alam menjadi ukuran yang lebih
kecil sesuai spesifikasi yang dibutuhkan. Selain memisahkan batuan hasil
pemecahan dengan menggunakan saringan atau screen. jenis - jenis Crusher
terdiri dari beberapa bagian yaitu crusher primer, crusher sekunder, crusher
tersier
3.2 Saran
Adapun saran yang penulis sampaikan yaitu semoga apa yang telah kita pelajari pada
pelajaran Pengolahan Bahan Galian ini dapat kita terapkan dengan kemampuan kita
masing-masing.
DAFTAR PUSTAKA
P e n g22o l a h a n B a h a n G a l i a n
pengolahan-bahan-galian-570d1f9b6f6ca. (diakses pada tanggal 15 mei 2019).
Bates, R.L., 1960. Geology of The Industrial Rocks And Minerals, Harper And Raw
Publisher, New York.
P e n g23o l a h a n B a h a n G a l i a n