Anda di halaman 1dari 21

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena dengan rahmat,
karunia, serta taufik dan hidayah-Nya saya dapat menyelesaikan tugas pengolahan bahan
galian dengan baik meskipun banyak kekurangan didalamnya.
Saya sangat berharap makalah ini dapat berguna dalam rangka menambah wawasan
serta pengetahuan kita mengenai Kosentrasi Gravity. Saya juga menyadari sepenuhnya
bahwa di dalam makalah ini terdapat kekurangan dan jauh dari kata sempurna. Oleh sebab
itu, kami berharap adanya kritik, saran dan usulan demi perbaikan makalah yang telah saya
buat di masa yang akan datang, mengingat tidak ada sesuatu yang sempurna tanpa saran
yang membangun.
Semoga tugas sederhana ini dapat dipahami bagi siapapun yang membacanya.
Sekiranya laporan yang telah disusun ini dapat berguna bagi saya sendiri maupun orang
yang membacanya. Sebelumnya saya mohon maaf apabila terdapat kesalahan kata-kata yang
kurang.

Palembang, 20 juni 2019

Harry Sabarno

1 Kosentrasi Gravity
2 Kosentrasi Gravity
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.........................................................................................................................1

DAFTAR ISI.......................................................................................................................................2

BAB II....................................................................................................................................................3

TINJAUAN PUSTAKA.............................................................................................................................3

2.1.Konsentrasi Gravitasi..............................................................................................................3

2.1.1. Definisi Konsentrasi Gravitasi...........................................................................................3

2.1.2. Mekanisme Konsentrasi Gravitasi......................................................................................4

A. Berdasarkan Pada Aliran fluida Horizontal........................................................................4

B. Mendasarkan Pada Berat Jenis Media............................................................................10

2.1.3. Flowing Film Concentration..............................................................................................10

2.1.4. Kriteria Konsentrasi..........................................................................................................16

2.1.5 Settling Ratio (Nisbah Pengendapan)................................................................................16

1.2.6 Proses Stratifikasi..............................................................................................................17

BAB III.........................................................................................................................................18

KESIMPULAN..............................................................................................................................18

Daftar Pustaka....................................................................................................................................19

3 Kosentrasi Gravity
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1.Konsentrasi Gravitasi
2.1.1. Definisi Konsentrasi Gravitasi
Agar bahan galian yang mutu atau kadarnya rendah (marginal) dapat diolah lebih lanjut,
yaitu diambil (di-ekstrak) logamnya, maka kadar bahan galian itu harus ditingkatkan
dengan proses konsentrasi. Salah satu prosesnya adalah konsentrasi garavitasi.
Konsentrasi gravitasi adalah proses pemisahan yang mendasarkan pada gaya gravitasi
dengan perbedaan berat jenis. Secara umum prinsip kerja proses ini, yaitu dimana partikel
tertahan akan sedikit terasing sehingga partikel dapat melakukan pergerakan relatif
dengan partikel lain dan terpisah.
Ada 3 (tiga) cara pemisahan secara gravitasi bila dilihat dari segi gerakan fluidanya,
yaitu:
- Fluida tenang, contoh dense medium separation (DMS) atau heavy medium
separation (HMS).
- Aliran fluida horisontal, contoh sluice box, shaking table  dan spiral concentration.
- Aliran fluida vertikal, contoh jengkek (jig).
Sifat-sifat fisik mineral yang dapat dimanfaatkan dalam proses konsentrasi adalah :
a. Perbedaan berat jenis atau kerapatan untuk proses konsentrasi gravitasi dan media
berat.
b. Perbedaan sifat kelistrikan untuk proses konsentrasi elektrostatik.
c. Perbedaan sifat kemagnetan untuk proses konsentrasi magnetik.
d. Perbedaan sifat permukaan partikel untuk proses flotasi.
Proses peningkatan kadar atau pengambilan konsentrat itu ada bermacam-macam, yaitu
antara lain :
1. Pemilahan (Sorting)
Bila ukuran bongkahnya cukup besar, maka pemisahan dilakukan dengan tangan
(manual), artinya yang terlihat bukan mineral berharga dipisahkan untuk dibuang.
2. Konsentrasi Gravitasi (Gravity Concentration)
Yaitu pemisahan mineral berdasarkan perbedaan berat jenis dalam suatu media
4 Kosentrasi Gravity
fluida, jadi sebenarnya juga memanfaatkan perbedaan kecepatan pengendapan mineral-
mineral yang ada. Ada 3 (tiga) cara pemisahan secara gravitasi bila dilihat dari segi
gerakan fluidanya, yaitu:
- Fluida tenang, contoh dense medium separation (DMS) atau heavy medium
separation (HMS).
- Aliran fluida horisontal, contoh sluice box, shaking table dan spiral concentration
- Aliran fluida vertikal, contoh jengkek (jig).
Bila jumlah partikel (mineral) di dalam fluida relatif sedikit, maka akan terjadi
pengendapan bebas (free settling). Tetapi bila jumlah partikel banyak gerakannya akan
terhambat sehingga terbentuk stratifikasi yang terdiri dari 3 (tiga) tahap sebagai berikut :
1. 1.Hindered settling classification ; klasifikasi pengendapannya terhalang.
2. Differential acceleration pada awal pengendapan ; artinya partikel yang berat
mengendap lebih dahulu.
3. Consolidation trickling pada akhir pengendapan ; partikel-partikel kecil berusaha
mengatur diri di antara partikel-partikel besar sesuai dengan berat jenisnya.
Produk dari proses konsentrasi gravitasi ada 3 (tiga), yaitu antara lain:
a. Konsentrat (concentrate) yang terdiri dari kumpulan mineral berharga dengan kadar
tinggi.
b. Amang (middling) yaitu konsentrat yang masih kotor.
c. Ampas (tailing) yang terdiri dari mineral-mineral pengotor yang harus dibuang.

2.1.2. Mekanisme Konsentrasi Gravitasi


Dari penjelasan diatas dapat kita ketahui bahwa terdapat 3 cara pemisahan secara
gravitasi yaitu berdasarkan berat jenis media, aliran fluida horizontal dan aliran fluida
vertikal.

A. Berdasarkan Pada Aliran fluida Horizontal

  Shaking Table (meja goyang)


Tabling adalah suatu proses konsentrasi untuk memisahkan antara mineral berharga
dengan mineral tidak berharga, mendasarkan pada perbedaan berat jenis mineral melalui
aliran fluida yang tipis. Oleh karena itu proses ini termasuk dalam Flowing Film
Concentration. Alat yang digunakan adalah Shaking Table.

5 Kosentrasi Gravity
Prinsip pemisahan dalam tabling ialah ukuran mineral harus halus karena proses
konsentrasi ini mendasarkan pada aliran fluida tipis. Adanya gaya dorong air terhadap
partikel yang sama besarnya tapi berbeda berat jenisnya, maka partikel yang ringan akan
mengalami dorongan air yang lebih besar dari partikel berat. Dengan adanya gerakan maju
mundur dari       ”head motion” maka partikel yang berat akan melaju lebih jauh dari partikel
yang ringan sampai akhirnya partikel-partikel tersebut masuk ke tempat penampungan.
Untuk mendapatkan aliran air yang turbulen maka dipasang alat yaitu ”riffle”, dengan
demikian partikel yang ringan akan cenderung untuk meloncat dari riffle satu ke riffle
lainnya dibanding partikel yang berat yang hanya akan menggelinding searah dengan riffle
tersebut.
Proses ini berjalan terus menerus sehingga antara mineral yang mempunyai berat jenis besar
dengan yang ringan dapat terpisahkan.

Gaya-gaya yang bekerja dalam tabling adalah :


a. Gaya gesek antara partikel dengan dek (khusus partikel berat yang dominan)
b. Gaya dorong air (khusus partikel ringan lebih dominan)
c. Gaya gravitasi
Faktor-faktor yang mempengaruhi produk, antara lain :
a.    kemiringan dek
Dek yang terlalu miring akan mempengaruhi kecepatan aliran air dan bila kecepatan
aliran air tersebut terlalu cepat maka partikel ringan akan terbawa air semuanya sehingga
yang tertinggal hanya mineral berat. Dengan begitu hasil yang didapatkan adalah produkta
yang berkadar tinggi tetapi kapasitasnya sedikit. Untuk kemiringan yang kecil sehingga
kecepatan aliran air lambat maka produkta yang didapat berkadar rendah dengan kapasitas
besar. 
b.   kecepatan feeding dan kemiringan
Bila terlalu cepat pengumpananya dan kemiringan dek kecil, maka proses pemisahan
akan berjalan kurang baik karena umpan tertumpuk dan akan masuk ke konsentrat. 
c.    persen solid
Bila terlalu encer pemisahan akan baik dan sebaliknya bila kental maka semua partikel
akan masuk ke konsentrat.
d.   jumlah dan panjang stroke

6 Kosentrasi Gravity
Pengaruh terhadap proses pemisahan adalah stroke yang panjang untuk material kasar
dan stroke kecil untuk material halus.
Kelakuan partikel di dalam flowing film concentration dipengaruhi oleh beberapa faktor :
a. kemiringan dek
b. viscositas fluida
c. koefisien gesek antara partikel dengan dek
d. ketebalan dari ”fluid film” atau kecepatan dari aliran fluida
e. bentuk partikel
f. berat jenis
g. kekerasan permukaan dek
Pada dek yang horisontal, tidak akan ada gerakan dari partikel. Partikel akan mulai
bergerak bila dek mempunyai kemiringan.
Macam-macam meja goyang (shaking table) antara lain :
a.  Wilfley Table
Alat ini berbentuk empat persegi panjang dengan riffle dibuat mulai dari ukuran pendek
hingga panjang. Faktor yang sering diubah adalah kemiringannya.
b.         Butchart Table
Bentuk head motion hamper sama dengan wilfle table tetapi berbeda pada rifflenya.
Riffle pada alat ini membengkok kearah atas. Dengan riffle ini material dipaksa untuk naik
pada bagian riffle yang membelok kea rah atas sebelum sampai ke tempat konsentrat.
c. Card Table
Riffle berbentuk triangular yang agak kasar dan pembuatannya langsung pada dek tersebut
d.         Deister Overstorm, Plat O Table
Pada dasarnya perbedaan macam-macam meja goyang ini terletak dari head motion dan
bentuk rifflenya.
 Kapasitas dari table dipengaruhi oleh :
a. Ukuran umpan
b. Operasi yang dikehendaki
c. Perbedaan berat jenis antara mineral yang dipisahkan
d. Berat jenis rata-rata dari mineral yang akan dipisahkan

7 Kosentrasi Gravity
 

Gambar I.1 Shaking table

 Sluice Box
Prinsipnya adalah memisahkan antara mineralberharga dengan yang tidak berharga
mendasarkan atas gaya beratnya. Alat ini berbentuk box atau kotak yang bagian dalamnya
dilengkapi dengan riffle, yang gunanya untuk menahan material yang mempunyai berat jenis
relatif besar dibandingkan dengan material lain sehingga mampu mengimbangi gaya dorong
dari aliran air.
Jadi yang mempengaruhi berhasil tidaknya dalam melakukan operasi pemisahan dengan alat
ini adalah :
a.       Kecepatan aliran dan ketebalan aliran fluida

8 Kosentrasi Gravity
Bila kecepatan dan ketinggian fluida terlalu besar maka mineral yang ada baik itu mineral
berat maupun ringan dan ketebalan yang besar dari fluida akan membuat arus turbulen yang
besar dan ini yang membuat material meloncat dari riffle.
b.      Berat jenis material yang akan dipisahkan
Berat jenis dari material harus cukup besar karena material itu harus dapat mengimbangi
derasnya arus dengan gaya berat sehingga material itu akan dapat terhalangi oleh riffle. Bila
material itu mampunyai berat jenis yang kecil, akan hanyut terbawa oleh aliran air.
c.       Banyaknya air/fluida
Bila air yang digunakan untuk memisahkan mineral ini hanya sedikit, maka mineral tersebut
tidak akan dapat terpisahkan atau hasilnya adalah heterogen
d.      Ketinggian riffle
Ketinggian riffle harus sebanding dwngan ketebalan aliran air, paling tidak harus melebihi
+/- 0,5 cm dari permukaan riffle
e.       Panjang box
Panjang box sangat menentukan karena makin panjang akan semakin besar kemungkinan
material itu untuk tersangkut pada roffle sehingga hasilnya semakin besar
Dalam sluice box ini, macam riffle ada dua :
a. Riffle memanjang
b. Riffle melintang
Tahap-tahap dalam sluicing adalah :
a. Pemasukan umpan
b. Pencucian
c. Pengambilan konsentrat
         Khusus untuk pengambilan konsentrat maka riffle diangkat atau dibuka lalu disemprot
dengan air, maka material yang dikehendaki itu dapat diambil dari sluice box tersebut.
 Humphrey Spiral
Humphrey Spiral merupakan alat penetrasi pemisahan mineral berat dan mineral ringan
yang berbentuk spiral yang menggunakan gaya sentrifugal dan air sebagai media
konsentrasi. Metode pemisahan ini teramasuk kedalam “gravity consenteration”.
Prinsip kerja dari alat ini adalah umpan dimasukkan kedalam kotak penampung umpan.
Kemudian dengan menggunakan pompa air, larutan umpan dipompa keatas spiral. Larutan
umpan akan terlebih dahulu melewati Hydrocyclon. Pada Hydrocyclon umpan dipisahkan

9 Kosentrasi Gravity
menjadi mineral berat dan mineral ringan. Mineral berat akan keluar dari Hydrocylon
melalui pipa bagian bawah, sedangkan mineral ringan keluar dari pipa bagian atas.
Umpan memasuki saluran spiral dalam bentuk campuran yang hampir homogen. Ketika
larutan air beserta umpan mengalir mengelilingi jalur spiral, pemisahan terjadi pada bidang
vertikal. Pemisahan biasanya terjadi sebagai hasil perpaduan dari Hindered Settling dan
Interstitial Trickling. Gaya Bagnol juga memberikan kontribusi yang besar. Hasilnya adalah:
partikel-partikel yang berat akan mengalir pada daerah dengan kecepatan rendah, pada sisi
dalam dari bidang spiral, sedangkan partikel-partikel yang ringan akan mengalir pada daerah
dengan kecepatan tinggi, pada sisi luar bidang spiral.
Pada daerah berkecepatan rendah diletakkan splitter, yaitu lubang yang didesain dan
berfungsi untuk menampung mineral berat atau dalam hal ini adalah mineral berharga.
Konfigurasi dan letak (posisi) dari splitter dapat diatur sesuai dengan konsentrat yang akan
dihasilkan.
Hasil akhir yang didapat pada pemisahan dengan menggunakan metode Humphrey spiral
adalah konsentrat, midling dan tailing.
Gaya yang Bekerja
o Gaya gravitasi
o Gaya gesek
o Gaya Sentrifugal
o Gaya dorong air
Variabel Operasi
a. Jumlah lingkaran spiral
b. Tipe spiral
c. Diameter spiral
d. Permukaan spiral
e. Ketinggian alat
f. Konfigurasi spiral
g. Kecepatan aliran air
h. Bentuk dan ukuran butir partikel
i. Perbedaan density partikel
j. Laju pengumpanan

10 Kosentrasi Gravity
Proses pemisahan ini dapat terjadi karena partikel yang berat akan mendekati pusat spiral
atau berada di bagian bawah, sedangkan partikel yang ringan dan halus akan naik. Hal ini
terjadi karena adanya gaya-gaya yang telah disebut diatas.
Dalam pemisahan ini plp harus tetap dipertahankan agar besarnya persen solid antara
20% - 30%. Kapasitas alat ini mencapai 1 – 2 ton/jam dengan umpan pada 25% - 50% solid
dengan ukuran normal 20#.

B. Mendasarkan Pada Berat Jenis Media


Proses pemisahan material satu dengan lainnya memanfaatkan atas cairan media yang
berat adalah Dense media separation dan biasanya tidak bereaksi secara langsung dengan
material yang akan dipisahkan.
Densitas Media Separation ini dibedakan menjadi dua bagian, yaitu :
1. Heavy Media Separation (HMS)
Pada HMS ini umpan harus dilakukan pengayakan terlebih dahulu untuk
menghilangkan bijih yang berukuran kecil dengan cara pencucian. Butir halus diayak
dan slime dicuci. Hal ini dikarenakan partikel yang halus akan menambah kekentalan
dari medium. Disamping itu suspensi yang digunakan harus dapat disirkulasikan
kembali. Suspensi ini terdiri dari :
a. Campuran antara magnetit dan air
b. Ferro silicon SG = 6,7 – 6,9
c. Galena SG = 7 dengan air
Berikut ini merupakan mekanisme HMS :
a. Awalnya oversize 10# masuk ke dalam cone yang berisi media dengan SG
tertentu
b. Pada cone ini terjadi proses pemisahan (sink and float). Secara terpisah Float dan
Sink dipompakan menuju ke drainage screen
c. Material tercuci maupun material gangue dibersihkan dengan air agar material itu
terbebas dari media.
d. Air dan media selanjutnya diproses kembali untuk mendapatkan SG tertentu
dengan memasukkannya ke dalam cone
e. Media yang nantinya lolos saringan dikembalikan lagi ke cone.

2.1.3. Flowing Film Concentration


Prinsip kerja untuk partikel untuk gerakan pada aliran tipis;

11 Kosentrasi Gravity
 Pergerakan partikel mencapai dasar merupakan resultan 4 gaya ( gravitasi, dorong
fluida, apung dan drag)
 Setiap partikel mempunyai gaya yang tergantung pada ukuran dan density.
 Untuk ukuran/ density yang relative sama.
 Kecepatan partikel untuk sampai dasar tergantung pada ukuran/ density partikel.
 Partikel dengan ukuran / density besar akan lebih dahulu mencapai dasar dan
melintas lebih dekat di bandingkan yang lebih kecil.
C. Mendasarkan Pada Aliran Air Vertikal (Jigging)
Jigging merupakan sebuah proses pemisahan mineral yang berharga dengan
mineral tidak berharga berdasarkan pada perbedaan berat jenisnyavdengan aliran
fluida yang vertikal. Prinsip dari Jig ini bisa diilustrasikan di sebuah penyaringan
laboratorium dengan melakukan penyaringan dengan ukuran mineral heterogen
sebesar 1 cm yang berasal dari bawah tanah,lalu setelah itu saringan yang
dimasukkan ke dalam ember berisi air kemudian bergetar naik turun. Ini akan
dihasilkan pada ketebalan dan besarnya ukuran partikel yang membentuk lapisan
rendah, dan partikel yang berada di atas.

Dalam jigging terbentuk stratifikasi atau perlapisan pada partikel yang akan
dipisahkan. Hal ini terjadi karena partikel-partikel tersebut berbeda berat jenisnya.
S
F Faktor-faktor yang mempengaruhi stratifikasi adalah :
ih 1. Hindered Settling Classification

la Pada campuran material dengan cairan yang menjadi cairan crowded atau menjadi
pulp, maka akan terjadi proses pengendapan material setelah mengalami halangan
k
m
diantara partikel-partikel itu sendiri yang berdasarkan pada besar butir mineral.
i
Untuk material dengan ukuran butir kecil tapi mempunyai berat jenis besar akan
n
C lebih dulu mengendap. Begitu juga untuk mineral besar dengan berat jenis besar juga
og akan mengendap lebih dulu daripada mineral dengan berat jenis yang ringan.

n Peristiwa ini terjadi pada saat jig mengalami pulsion sehingga ada aliran air yang
naik ke atas yang menyebabkan material tersebar ke arah atas. Material yang berat
cS
jenisnya kecil akan terlempar lebih jauh daripada mineral yang berat jenisnya besar.
eu
Pada tahap ini material yang mempunyai berat jenis besar tapi ukurannya kecil akan
nr sama waktu pengendapannya dengan material yang besar tapi mempunyai density
tf
12 Kosentrasi Gravity
ra

ac

te
o

kecil, begitu juga sebaliknya.


2. Differential Acceleration
Di dalam jigging partikel mengalami pergerakan selama periode percepatan.
Oleh karena itu partikel yang berat akan mempunyai percepatan awal dan kecepatan
jatuh yang lebih besar jika dibandingkan dengan partikel ringan.
3. Consolidation trickling
Pada tahap akhir dari suction, partikel-partikel yang berukuran kecil tapi berat
jenisnya besar akan memiliki kesempatan untuk menerobos partikel-partikel itu
maupun kesempatan menerobos jog bed bila dibandingkan dengan mineral yang
ringan dan kecil. Prinsip kerja jig dapat digambarkan sebagai berikut :
1) Perbedaan percepatan, dalam waktu yang relatif singkat partikel dengan berat
jenis lebih besar akan mempunyai jarak tempuh yang lebih besar dari pada
partikel yang berat jenisnya lebih kecil. (= differential acceleration)

2) Hindered settling : bukan pengendapan bebas dari satu partikel, melainkan dari
sekelompok partikel yang menjadi satu.

3) Interstitial trickling : partikel kecil dapat lolos di antara partikel besar.

13 Kosentrasi Gravity
Gambar 4. 1 Tiga Mekanisme Kerja Jig

Gambar 4. 2 Skematik Siklus Proses Pemisahan dengan Jigging


a. Pulsion
b. Differential accelaration
c. Hindered settling
d. Interstitial trickling

Gambar 4. 3 Aliran Dan Distribusi Partikel Dalam Jigging


Ada dua cara pengambilan produk pada proses jigging :
a) On the screen jigging (Jerman) : tidak lolos, stratifikasi.
b) Through the screen jigging (Inggris) : lolos screen.

14 Kosentrasi Gravity
Gambar 4. 4 Pengambilan Produk - Over The Screen

Gambar 4. 5 Pengambilan Produk - Through The Screen

Gambar 4.6 Denver Mineral Jig

D. Spiral concentration

Pada spiral concentrator, bekerja efek sluicing (peluncuran) yang dikombinasikan


dengan gerakan memutar semua komponen yang ada dalam umpan.

15 Kosentrasi Gravity
Gambar 4. 10 Gerak Partikel Dalam Spiral Concentrator

Gambar 4. 11 Irisan melintang suatu spiral

16 Kosentrasi Gravity
Gambar 4. 12 Kenampakan suatu model spiral concentrator

2.1.4. Kriteria Konsentrasi


Besaran yang dapat digunakan untuk memprediksi apakah operasi konsentrasi
berdasarkan gravitasi dapat dilakukan dengan mudah atau sulit, bisa ditentukan dengan
menggunakan persamaan berikut:
Kriteria Konsentrasi, KK = (ρb – ρf) / (ρr – ρf)
ρb = spesifik gravity mineral berat
ρr = spesifik gravity mineral ringan
ρf = spesifik gravity fluida
Jika mineral-mineral yang akan dipisah memiliki nilai criteria konsentrasi lebih
daripada 2,5 atau KK > 2,5, maka operasi pemisahan dapat dengan mudah dilakukan.
Jika minera-mineral yang ada dalam bijih memiliki nilai criteria konsentrasi antara 1,25
sampai dengan 2,25 atau 1,25 < KK < 2,5, maka pemisahan secara gravity relatif sulit,
namun masih mungkin dengan menjaga variable-variabel operasi secara ketat. Sedangkan
bijih yang mengandung mineral-mineral dengan nilai criteria konsentrasinya kurang
daripada 1,25, atau KK < 1,25, secara komersial pemisahan hampir tidak mungkin.

2.1.5 Settling Ratio (Nisbah Pengendapan)


Settling ratio dirumuskan sebagai berikut :

n
r ⎛'⎞
17 Kosentrasi Gravity
1 ⎜ 2 ⎟
r2 ⎝ 1   ' ⎠

dimana : r1 = Jari-jari (diameter) min. ringan

r2 = Jari-jari (diameter) min. berat

r1 = berat jenis mineral ringan

r2 = berat jenis mineral berat

r’ = berat jenis media.

n = 0,5 → Stokes
 = 1 → Newton
Free settling ratio →< ' = 1 (medium air)
Hindered settling ratio →< ' ≠ 1 (medium bukan air, tetapi suspensi)
Equal Settling :
Butiran mineral yang berbeda ukurannya, mengendap dengan kecepatan yang
sama

Contoh:
Galena dan kwarsa dalam air

r
* 1r  7  1 = 4
2,5  1
2

Maka jika diameter kwarsa besarnya sama dengan empat kali diameter galena
maka partikel-partikel kwarsa dan galena akan mengendap dengan kecepatan
pengendapan yang sama di dalam media air, sehingga sulit dipisahkan. Agar
dapat dipisahkan maka selang ukuran harus diperkecil.

1.2.6 Proses Stratifikasi


Tiga efek yang menyebabkan proses Stratifiksi

a. Hindred settling classification


b. Differential accleration pada awal jatuh
c. Consolidation trickling pada akhir jatuh

18 Kosentrasi Gravity
a. Hindered settling
Pengendapan dari sekelompok partikel yang berkumpul menjadi satu, bukan
pengendapan bebas dari satu partikel.
r1 2   '

r2  1   '
b. Differential acceleration pada awal jatuh
Pada waktu yang relatif singkat (awal jatuh) partikel dengan berat jenis lebih besar
akan mempunyai jarak tempuh yang lebih besar dari pada partikel yang berat jenisnya
kecil.
F=m.a

dV
m. dt  (m  m').g  R
m’.g
R

R
tahana
n ( = 0,
pada
awal
jatuh)

19 Kosentrasi Gravity
BAB III

KESIMPULAN

Dari apa yang telah dijelaskan diatas kita dapat menarik kesimpulan sebagai berikut:
• Konsentrasi adalah proses pemisahan untuk mendapatkan keuntungan, dimana
dalam hal ini adalah pemisahan mineral berharga dari pengotornya
• Beberapa alat atau concentrator yang umum digunakan pada operasi pengolahan
bijih-mineral adalah : Jig Concentrator, Shaking Table, Humprey Spiral, Sluice
Box
• Konsentrasi gravitasi adalah proses pemisahan yang mendasarkan pada gaya
gravitasi dengan perbedaan berat jenis. Secara umum prinsip kerja proses ini,
yaitu dimana partikel tertahan akan sedikit terasing sehingga partikel dapat
melakukan pergerakan relatif dengan partikel lain dan terpisah.
• Jika mineral-mineral yang akan dipisah memiliki nilai criteria konsentrasi lebih
daripada 2,5 atau KK > 2,5, maka operasi pemisahan dapat dengan mudah
dilakukan. Jika minera-mineral yang ada dalam bijih memiliki nilai criteria
konsentrasi antara 1,25 sampai dengan 2,25 atau 1,25 < KK < 2,5, maka
pemisahan secara gravity relatif sulit, namun masih mungkin dengan menjaga
variable-variabel operasi secara ketat. Sedangkan bijih yang mengandung
mineral-mineral dengan nilai criteria konsentrasinya kurang daripada 1,25, atau
KK < 1,25, secara komersial pemisahan hampir tidak mungkin.
Daftar Pustaka
Burt, R.O., 1984., Gravity Concentration Technology., Elsevier., Amsterdam.

Kelly, E.G & Spottiwood, D.J., 1982., “Introduction to Mineral Processing”., John
Wiley & Sons, New York.

Priyor, E.J, 1965., “Mineral Processing”., Elsevier, Amsterdam

Modul. 2011. Kosentrasi gravity file:///C:/Users/User-pc/Downloads/39292997-


Modul-4-Konsentrasi-Gravitasi.pdf (diakses pada tanggal 19 juni 2019).

Aldy. 2014. Dokumen kosetrasi gravity. https://dokumen.tips/documents/tugas-


makalah-konsentrasi.htm (diakses pada tanggal 19 juni 2019).

Nugraha, Actur Sactanto. 2014. https://www.slideshare.net/mandez/makalah-


pengolahan-mineral-gravity-separation (diakses pada tanggal 20 juni 2019)

Anda mungkin juga menyukai