Anda di halaman 1dari 42

UJI PROFISIENSI

KOMITE AKREDITASI NASIONAL

Bogor, 10 Desember
b 2012

Fajarina Budiantari
OUTLINE PRESENTASI

1. UJI PROFISIENSI

2. UJI PROFISIENSI DALAM SISTEM


AKREDITASI DAN KEBIJAKAN UJI
PROFISIENSI KAN

3. AKREDITASI PENYELENGGARA UJI


PROFISIENSI

4. AKREDITASI LABORATORIUM
UJI PROFISIENSI
UJI PROFISIENSI:

Evaluasi kinerja peserta terhadap kriteria


yang telah
t l h ditetapkan
dit t k sebelumnya
b l melalui
l l i
uji banding antar laboratorium

ISO/IEC 17043: 2010 (Term and Definition)


UJI PROFISIENSI:

Salah satu kegunaan UJI BANDING ANTAR LABORATORIUM untuk


mengevaluasi kinerja laboratorium dalam pengujian atau pengukuran tertentu
dan p
pemantauan kinerja
j laboratorium berkesinambungan
g

memberikan perangkat jaminan mutu bagi laboratorium secara individu,


individu, yang
memungkinkan untuk membandingkan kinerja dengan laboratorium sejenis
sejenis,,
untuk melakukan tindakan perbaikan yang diperlukan,
diperlukan, serta untuk
memfasilitasi improvement

Merupakan suplemen bagi prosedur pengendalian mutu internal laboratorium


dengan memberikan acuan eksternal tambahan terhadap kemampuan dalam
melakukan pengujian atau pengukuran

5 ISO/IEC 17043:1010 (introduction)


Jaminan mutu hasil pengujian/
pengujian/kalibrasi

Laboratorium harus mempunyai prosedur pengendalian mutu untuk memantau

k b h pengujian
keabsahan ji d dan k
kalibrasi
lib i yang dil
dilakukan.
k k D
Data
t yang dih
dihasilkan
ilk h harus

direkam sedemikian rupa sehingga kecenderungan dapat dideteksi dan, bila

di
dimungkinkan,
ki k tteknik
k ik statistik
t ti tik h
harus dit
diterapkan
k pada
d pengkajian
k ji hasil.
h il

Pemantauan tersebut harus direncanakan dan dikaji serta mencakup, tapi tidak

t b t pada
terbatas d h
hall-hal
hal- h lbberikut:
ik t

Antara lain :

partisipasi dalam uji banding antar laboratorium atau

program
p g uji
j pprofisiensi
ISO/IEC 17025:2005 butir 5.9
6
sumber data pengendalian mutu hasil pengujian/
pengujian/kalibrasi

Partisipasi dalam program uji profisiensi atau bentuk uji banding antar

laboratorium lainnya

⇒ membandingkan kinerja dan kesebandingan data terhadap kelompok yang lebih

besar yang melakukan pengujian / kalibrasi yang sama.


sama.

⇒ mekanisme pemberian peringatan yang berguna mengenai beberapa kesalahan

yang mungkin terjadi dalam teknik


teknik,, operator atau peralatan yang mungkin tidak

bekerja seperti yang diharapkan


diharapkan..

⇒ mekanisme untuk mengestimasi reproduksibilitas dari metode pengujian /

kalibrasi tertentu.

⇒ mekanisme konfirmasi pengendalian mutu internal laboratorium yang dilakukan

tanpa menggunakan bahan acuan bersertifikat atau standar acuan


7
• Peran serta dalam skema uji profisiensi merupakan cara 
obyektif untuk:
– menilai dan memperagakan kehandalan data yang 
il i d k k h d l d t
dihasilkan lab
– menilai kompetensi lab dalam melakukan pengujian
menilai kompetensi lab dalam melakukan pengujian

• Penilaian
Penilaian tsb. memungkinkan dilakukan oleh lab itu 
tsb memungkinkan dilakukan oleh lab itu
sendiri, pelanggan atau pihak lain, mis. badan akreditasi 

• Uji profisiensi memperkaya prosedur pengendalian mutu 
internal lab dengan memberikan ukuran eksternal
internal lab dengan memberikan ukuran eksternal 
tambahan kemampuan pengujian
Keberhasilan lab dalam
lab dalam suatu program UP 
program UP
menunjukkan bukti kompetensi dalam pengujian
khusus tsb., tapi
tsb tapi belum cukup membuktikan
kompetensi rutinnya.
Sebaliknya,
ketidakberhasilan lab dalam
lab dalam suatu program UP 
program UP
mungkin merupakan penyimpangan acak dari
keadaan kompetensi normalnya
UJI PROFISIENSI DALAM
SISTEM AKREDITASI
DAN
KEBIJAKAN UJI PROFISIENSI
KAN
uji profisiensi dalam sistem akreditasi
persyaratan APLAC / ILAC
ISO /IEC 17011

Kinerja laboratorium dalam uji profisiensi harus digunakan sebagai

pertimbangan dalam proses asesmen dan pengambilan keputusan

akreditasi

Badan akreditasi dapat menyelenggarakan uji profisiensi


profisiensi,, atau

melibatkan lembaga lain yang kompeten dalam penyelenggaraan uji

profisiensi

Laboratorium yang telah diakreditasi harus melaksanakan tindakan

perbaikan yang tepat


tepat,, bila diperlukan (untuk mengidentifikasi

masalah,, melakukan tindakan perbaikan dan pencegahan hasil uji


masalah

profisiensi yang outlier)


11
uji profisiensi dalam sistem akreditasi
persyaratan APLAC / ILAC

Persyaratan APLAC / ILAC MRA:


Jumlah minimum uji profisiensi yang dipersyaratkan untuk laboratorium :
1 ((satu
satu)) kali sebelum mendapatkan akreditasi
1 ((satu
satu)) kali setiap 4 ((empat tahun) yang terkait dengan each major sub-
empat tahun) sub-area of major
disciplines of laboratory’s scope of accreditation
APLAC MR 001: Issue 19
PROCEDURES FOR ESTABLISHING AND MAINTAINING THE APLAC MUTUAL
R ECOGNITION ARRANGEMENT AMONG ACCREDITATION BODIES

Jenis Uji Profisiensi yang tercakup dalam sistem akreditasi:


Uji profisiensi bilateral
Skema uji profisiensi sesuai dengan ISO/IEC 17043:2010
Uji banding antar laboratorium yang dirancang untuk kegunaan selain
uji profisiensi
ILAC G 22: 2004
Use of Proficiency Testing as a Tool for Accreditation in Testing
12
KEBIJAKAN PENYELENGGARAAN UJI PROFISIENSI KAN
KAN-P-06
KAN Policy on Proficiency Testing
Implementasinya sesuai ILAC P9: 2010
ILAC Policy for Participation in Proficiency Testing Activities

Program : minimal sekali setahun

Pemilihan Program
g
untuk lingkup akreditasi yang dimiliki oleh sebagian besar laboratorium
yang telah diakreditasi;
diakreditasi;
untuk lingkup yang memberikan kontribusi yang cukup signifikan kepada
produk andalan ekspor Indonesia secara langsung maupun tidak
llangsung;;
langsung
untuk mendukung penerapan SNI wajib
13
KEBIJAKAN PENYELENGGARAAN UJI PROFISIENSI KAN

Laboratorium Penyiap Contoh Uji/


Uji/Artifak

KAN menunjuk laboratorium penyiap contoh uji


uji/
/artifak untuk melakukan

penyiapan
p y p contoh uji
uji/
j /artifak yang
y g diperlukan
p dalam uji
j pprofisiensi

Kriteria laboratorium penyiap contoh uji


uji//artifak
artifak::

diakreditasi oleh KAN untuk laboratorium penguji dan laboratorium kalibrasi;

memiliki kompetensi yang memadai untuk menyiapkan contoh uji/artifak.

14
KEBIJAKAN PENYELENGGARAAN UJI PROFISIENSI KAN

Peserta
laboratorium yang telah diakreditasi KAN dan yang
ingin berpartisipasi

Kerahasiaan
Semua informasi yang terkait dengan peserta uji
profisiensi KAN,
KAN dijaga kerahasiaannya terhadap
pihak lain yang tidak berkepentingan.
Pembiayaan
- Anggaran
- Biaya
aya partisipasi
pa t s pas pese
peserta
ta
- Sumbangan yang bersifat tidak mengikat
KEBIJAKAN PENYELENGGARAAN UJI PROFISIENSI KAN

1. Laboratorium yang Mengajukan Akreditasi ke KAN

Minimal satu kali program uji profisiensi KAN atau lembaga lain (reputasi

baik) untuk lingkup utama dari ruang lingkup akreditasi yang diajukan;
diajukan;

apabila tidak tersedia program dimaksud

SNI 19
19--17025-
17025-2005 butir 5.9

harus ikut UP
ke mana ?

kok yang sesuai lingkup


saya tidak ada?

16
KEBIJAKAN PENYELENGGARAAN UJI PROFISIENSI KAN

2. Laboratorium yang Telah Diakreditasi KAN

Minimal sekali dalam setahun.


Untuk lingkup utama akreditasi, laboratorium wajib
mengikuti uji profisiensi sekali dalam masa akreditasinya;

apabila KAN tidak menyelenggarakan berpartisipasi di


lembaga lain (reputasi baik)

Apabila selama masa akreditasi laboratorium tidak tersedia


program untuk lingkup utama akreditasi
SNI 19
19--17025
17025--2005 butir
b ti 5.9
59
KEBIJAKAN PENYELENGGARAAN UJI PROFISIENSI KAN

Persyaratan dan Tindak Lanjut Hasil Uji Profisiensi


Laboratorium yang Telah Diakreditasi KAN

Hasil
il investigasi
i i i dan
d audit
di iinternall (jika
(jik ada)
d ) dan
d bukti
b k i
tindakan perbaikan harus diserahkan ke Sekretariat KAN
paling lama 30 hari sejak hasil uji profisiensi diterima

apabila laboratorium tidak menyerahkan bukti tersebut di


atas dalam 30 hari maka status akreditasi untuk lingkup
g p
yang terkait akan dibekukan sementara

hasil verifikasi memperlihatkan tindakan perbaikan


belum/tidak efektif, KAN dapat menetapkan survailen lebih
awal dari waktu survailen yang telah diprogramkan dan atau
dilakukan audit pengukuran (measurement audit) untuk
lingkup yang outlier
18
KEBIJAKAN PENYELENGGARAAN UJI PROFISIENSI KAN

Persyaratan dan Tindak Lanjut Hasil Uji Profisiensi


Laboratorium yang Telah Diakreditasi KAN

hasil investigasi, audit internal dan bukti tindakan perbaikan


diverifikasi oleh tenaga ahli KAN;

Hasil verifikasi belum/tidak efektif, KAN dapat menetapkan


survailen lebih awal dari waktu survailen yang telah
diprogramkan dan atau dilakukan audit pengukuran
(measurement audit) untuk lingkup yang outlier

Apabila hasil survailen dan atau measurement audit


memberikan hasil yang tidak memuaskan, maka status
akreditasi untuk lingkup yang bersangkutan dapat dicabut.

19
PROGRAM UJI PROFISIENSI KAN
(contoh)

1. Susu bubuk 1.  Air limbah 1.  Lada putih


N XIII/2012

AN  X/2011

AN IV/2001
2.  Tepung terigu 2.  Beton 2.  Mie instant
3.  Gula rafinasi 3.  Kosmetika
3 CPO
3.  CPO
4.  Mikrobiologi
4.  Kembang gula 4.  Semen
5.  Pupuk
5.  Minuman energi 5.  Mikrobiologi
6.  Residu logam dalam
KAN

KA

KA
6.  Penyakit ikan ikan 6.  Susu bubuk
7.  Serum hewan 7.  SIR
7.  Kayu lapis
8.  Semen 8.  Tepung maizena dan
8 Tep ng ikan
8.  Tepung
9.  Batubara 9.  bubur bayi
10. Tanah pertanian 9.  Batubara
AKREDITASI
PENYELENGGARA  UJI  PROFISIENSI
Penyelenggara Uji Profisiensi :

Organisasi yang memegang tanggung 
g y g g g gg g
jawab untuk semua pekerjaan dalam 
pengembangan dan pengoperasian 
b d i
skema uji profisiensi
skema uji profisiensi

ISO/IEC 17043:2010 (Terms and definitions)


LATAR BELAKANG
ƒ Berdasarkan
B d k ISO/IEC 17011
17011, Komite
K it Akreditasi
Ak dit i Nasional
N i l
sebagai badan akreditasi harus menetapkan prosedur
untuk mempertimbangkan, selama asesmen dan
proses pengambilan keputusan, partisipasi laboratorium
dan kinerja dalam uji profisiensi.
ƒ Komite Akreditasi Nasional (KAN) menyelenggarakan uji
profisiensi untuk memonitor unjuk kerja dari laboratorium
yang sudah diakreditasi
ƒ KAN tidak dapat mengcover program Uji Profisiensi untuk
seluruh lingkup akreditasi
ƒ Belum ada MRA APLAC untuk akreditasi PUP
• Acuan
• Awal : ILAC Guide 13 : 2007 : Guidelines for the
Requirements for the Competence of Providers
of Proficiency Testing Scheme

• Saat ini : ISO/IEC 17043:2010 : Conformity


assessmentt — General
G l requirements
i t for
f
proficiency testing; diadopsi menjadi
• SNI ISO/IEC 17043:2010 : Penilaian
kesesuaian – Persyaratan umum uji
profisiensi
GAP ILAC G13:2007 DAN ISO/IEC 17043:2010

ILAC-G25: 01/2012
Accreditation of Proficiency Testing Providers to ISO/IEC 17043:2010 - A Crosswalk to ILAC G13:2007

Perbedaan yang paling mencolok antara ILAC G13: 2007 dan ISO / IEC 17043:2010 adalah
Pada ILAC G 13 persyaratan manajemen dibahas terlebih dahulu baru persyaratan teknis.
Sedangkan di ISO/IEC 17043 : persyaratan teknis dibahas terlebih dahulu (bagian 4) kemudian
diik ti persyaratan
diikuti t manajemen
j (b i 5)
(bagian

ISO/IEC 17043 butir 55.5.2


52
Penyelenggara uji profisiensi dilarang mensubkontrakkan perencanaan skema uji profisiensi
(4.4.1.1); evaluasi kinerja (4.7.2.1) atau kewenangan terkait laporan akhir (4.8.1)
Akreditasi PUP diberikan terhadap kegiatan uji profisiensi
t t t dari
tertentu d i suatu
t PUP yang :

a. Memiliki status hukum (PUP atau organisasi induknya)


b. Memenuhi syarat dan aturan akreditasi penyelenggara
uji profiensi
c. Membayar biaya yang berkaitan dengan akreditasi
kepada KAN
PERSYARATAN AKREDITASI PUP
• Telah diakreditasi sebagai laboratorium berdasarkan ISO/IEC17025
dengan ruang lingkup yang sesuai;
• Memiliki sistem manajemen mutu dan kompetensi teknis yang
memenuhi persyaratan ISO/IEC 17043:2010 (dituangkan dalam
dokumentasi sistem manajemen mutu PUP) yang telah
diimplementasikan secara efektif, dengan disertai bukti pelaksanaan
satu kali audit internal dan tinjauan manajemen;
• Memenuhi seluruh kebijakan dan pedoman yang ditetapkan
oleh KAN yang terkait dengan akreditasi PUP
y gg
• Telah menyelenggarakan minimal satu kali uji
j pprofisiensi
yang memenuhi prinsip-prinsip ISO/IEC 17043:2010 atau
berpartisipasi sebagai provider uji profisiensi yang
diselenggararakan KAN untuk lingkup yang diajukan
Permohonan akreditasi melampirkan:

ƒ Legalitas hukum PUP dan/atau organisasi


induknya
ƒ Panduan mutu PUP yang sesuai dengan
17043 dengan status terkendali
ƒ Dokumen atau rekaman terkait lain
Permohonan Laboratorium

TASII
Audit Kelayakan Set. KAN
REDIT

Audit Kecukupan Tim Asesmen


OSES AKR

Asesmen Lapangan Tim Asesmen

Laporan Asesmen Tim Asesmen

Review Tim Panitia Teknis


PRO

Keputusan Konsil KAN


KAN t l h mengakreditasi
KAN telah k dit i 1 PUP:
1 PUP
Balai Besar Pengembangan Pengujian Mutu Benih Tanaman Pangan dan
Hortikultura (UPP‐001‐IDN)
Lingkup : produk tanaman pangan dan hortikultura

Dalam p
proses akreditasi ada 3 PUP
Lingkup antara lain  : pakan, aspal, semen 
AKREDITASI
LABORATORIUM
Sistem Akreditasi

Ketidakberpihakan (impartiality)

Keanggotaan KAN terdiri dari ± 30% wakil Pemerintah dan 70% dari non‐
Pemerintah 

P l
Pelayanan yang tidak membedakan 
tid k b d k

KAN tidak memberikan pelayanan sejenis dengan yang diberikan oleh lembaga 
yang diakreditasi 

KAN tidak memberikan konsultasi 

KAN mempunyai MoU dengan BSN sebagai related body

Kerahasiaan (confidentiality)

Seluruh personel KAN menandatangani perjanjian untuk menjaga kerahasiaan 
seluruh informasi yang diperoleh
seluruh informasi yang diperoleh
Sistem Akreditasi
Voluntary (sukarela)
Dibatasi oleh lingkup tertentu
Berlaku untuk jangka waktu tertentu
Sistem Akreditasi
LINGKUP AKREDITASI LABORATORIUM

Merupakan kombinasi
Jenis produk yang diuji
P
Parameter uji
ji
Metode uji
Sistem Akreditasi
Lingkup Akreditasi Laboratorium
LABORATORIUM PENGUJI LABORATORIUM KALIBRASI
Organoleptik Akselerometri
Mekanik Akustik
Dimensional
Kimia
Kelistrikan
Biologi Gaya
Listrik Aliran
Pengujian Tidak Merusak Kekerasan
Radiasi Kelembaban
Akustik Fluks Magnet
Vibrasi Massa
Optik Optik
p dan Fotometrik
Panas Tekanan dan Vakum
Radiologi
Klinik/Medik
Tekstur Permukaan
ƒ Hematologi, Suhu
ƒ Mikrobiologi
Mik bi l i Waktu dan Frekuensi
ƒ Kimia klinik, Vibrasi
ƒ Imunologi, Viskositas
ƒ Urinalisa Volume
Sistem Akreditasi
Persyaratan Akreditasi Laboratorium

• SNI ISO/IEC 17025:2008 - Persyaratan umum kompetensi laboratorium


pengujian
ji dan
d laboratorium
l b t i kalibrasi
k lib i
• Syarat dan Aturan Akreditasi KAN
• Kebijakan KAN tentang Uji Profisiensi, Ketertelusuran Hasil Pengukuran dll
• Persyaratan yang ditentukan oleh organisasi regional (APLAC) dan
internasional (ILAC)
Sistem Akreditasi
Proses Akreditasi
KOMITE AKREDITASI
NASIONAL
SEKRETARIS JENDERAL
MEMINTA PERTIMBANGAN Ketua, Sekretaris,
7
TEKNIS
Anggota
8
MANAJER MUTU

5 6 DIREKTUR
PERTIMBANGAN
TEKNIS
MENUNJUK 2 LAPORAN PEMBERIAN
4 9
ASESOR ASESMEN SERTIFIKAT

PANITIA TEKNIS
TIM ASESMEN

ASESMEN/
MENGAJUKAN SURVAILEN/ 3
1
PERMOHONAN RE-ASESMEN

LABORATORIUM
Sistem Akreditasi
Surveilen dan Reakreditasi

• Masa berlaku akreditasi adalah 4 tahun


• Selama masa berlaku akreditasi KAN melakukan kunjungan pengawasan dengan melakukan
surveilen.
• Surveilan yang pertama dilakukan tidak lebih dari 12 bulan dihitung dari tanggal penetapan
keputusan akreditasi.
• Selambat-lambatnya 6 bulan sebelum berakhirnya masa akreditasi, laboratorium harus
sudah direases jika laboratorium tersebut mengajukan permintaan reakreditasi.

Re- Akreditasi
Akreditasi Surveilen I Surveilen II Akreditasi selesai

1 thn 1 thn 1½ thn


½ thn

Bulan ke- 0 12 24 27 36 42 48
PERSYARATAN AKREDITASI LABORATORIUM

• Laboratorium harus memiliki sistem manajemen mutu dan kompetensi teknis yang memenuhi
yang memenuhi persyaratan
ISO/IEC 17025:2005 yang 
ISO/IEC 17025:2005 yang didokumentasikan
didokumentasikan dalam panduan mutu laboratorium.  
laboratorium.  Sistem
Sistem manajemen mutu harus
telah diimplementasikan secara efektif minimum 3 bulan
minimum 3 bulan sebelum mengajukan permohonan, 
permohonan, dan
dan paling 
paling tidak
tidak satu
kali audit internal dan satu kali 
kali audit internal dan
kali audit internal  kali kaji ulang manajemen telah selesai dilaksanakan
kali kaji dilaksanakan..

• Laboratorium harus memenuhi seluruh kebijakan dan persyaratan yang ditetapkan


yang ditetapkan KAN 
KAN terkait
terkait dengan akreditasi
laboratorium..
laboratorium

• Laboratorium telah berpartisipasi dalam uji profisiensi dan atau uji banding 
banding antar
antar laboratorium dan
dan//atau uji
banding 
banding antar
antar laboratorium yang 
yang dikelola
dikelola KAN 
KAN dan
dan//atau institusi lain yang 
lain yang mempunyai
mempunyai reputasi baik dalam
pengelolaan
p g program uji
program 
p g ujij p
profisiensi//ujij andingg antar laboratorium
profisiensi laboratorium..

• Permohonan akreditasi harus dibuat sesuai dengan format yang 


format yang ditetapkan
ditetapkan oleh KAN 
KAN dan
dan melampirkan informasi
yang menjelaskan
yang menjelaskan laboratorium pemohon akreditasi
akreditasi; ; legalitas
legalitas hukum laboratorium atau organisasi induknya
induknya, , 
panduan mutu laboratorium dengan status 
status terkendali serta dokumen atau rekaman terkait lainnya yang 
status terkendali yang
dibutuhkan (www.bsn.go.id)
Mutual Recognition
(Asia Pacific Laboratory Accreditation Cooperation)
APLAC MRA Si t i ((as off June
Signatories J 2007)
NATA (Australia) 3
SCC (Canada) 2 DSM (Malaysia) 2
CNAS (PR China) 3 IANZ (New Zealand) 3
HKAS (Hong Kong) 3 SAC (Singapore) 3
NABL (India) 2 TAF (Chinese Taipei) 2
KAN (Indonesia) 3 DMSc (Thailand) 1
JAB (Japan) 2 TLAS (Thailand) 2
IAJapan (Japan) 2
A2LA (USA) 2
VLAC (Japan) 1
KOLAS (Korea) 2
IAS (USA) 3
PAO (Philippines) 2 NVLAP (USA) 2
CAEAL (Canada) 1 BoA (Viet Nam) 3
ACLASS (USA) 2
ema (Mexico) 3
DSS ((Thailand)) 1
JAS-ANZ (Aus & NZ) 4

Note
1. Testing laboratory only
2. Testing laboratory and calibration laboratory
3. Testing laboratory, calibration laboratory and inspection body
4. Inspection body only
Mutual Recognition
(International Laboratory Accreditation Cooperation)
ILAC Members (93 Accreditation Bodies)
58 Full Members from 46 Economies
15 Associate Members from 14 Economies
20 Affiliate Members from 20 Economies

ILAC MRA Signatories for Testing and Calibration


58 Accreditation Bodies from 46 Economies
(including KAN from Indonesia)
KOMITE AKREDITASI NASIONAL
Gedung Manggala Wanabakti Blok IV Lt 4
Jl. Jenderal Gatot Subroto, Senayan, Jakarta 10270
Telp. (021) 5747043, Fax. (021) 57902948
Web : www.bsn.or.id
E mail : laboratorium@bsn.or.id,
E-mail laboratorium@bsn or id kukuh@bsn.or.id
kukuh@bsn or id

Anda mungkin juga menyukai