Petunjuk pengerjaan:
a. Tugas ini dikerjakan di Ms. Word
b. Paste-kan output dari SPSS tersebut ke dalam Ms. Word disertai interpretasinya
c. Upload kembali ke kelas edmodo dalam rentang waktu yang ditentukan
Soal:
1. A. Jelaskan tujuan uji ANOVA 1 arah dan tentukan interpretasi dari contoh kasus di bawah ini.
Kasus: Sebuah penelitian tentang kandungan tar pada rokok ingin menguji apakah kandungan tar pada
masing-masing rokot itu sama. Hasil pengujian terhadap kandungan tar masing-masing merek rokok
tersebut disajikan dalah tabel di bawah ini. Dari data tersebut ujilah apakah ada perbedaan kandungan
tar untuk ketiga merek rokok yang diuji
B. Jelaskan uji lanjutan (Post Hoc) yang bisa digunakan dalam kasus ini, disertai interpretasinya.
Tests of Normality
Merek Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk
Statistic df Sig. Statistic df Sig.
Kandungan Tar per batang Bentoel .291 5 .193 .816 5 .110
*
Djarum .261 5 .200 .859 5 .223
*
Sampoerna .127 5 .200 .999 5 1.000
Descriptives
Kandungan Tar per batang
N Mean Std. Std. 95% Confidence Interval for Minimu Maximu
Deviation Error Mean m m
Lower Upper
Bound Bound
Bentoel 5 .1560 .03209 .01435 .1162 .1958 .13 .21
Djarum 5 .1980 .01924 .00860 .1741 .2219 .18 .23
Sampoer 5 .2000 .02236 .01000 .1722 .2278 .17 .23
na
Total 15 .1847 .03137 .00810 .1673 .2020 .13 .23
ANOVA
Kandungan Tar per batang
Sum of df Mean F Sig.
Squares Square
Between Groups .006 2 .003 4.874 .028
Within Groups .008 12 .001
Total .014 14
Multiple Comparisons
Dependent Variable: Kandungan Tar per batang
Tukey HSD
(I) Merek (J) Merek Mean Std. Sig. 95% Confidence Interval
Difference (I- Error Lower Bound Upper Bound
J)
Bentoel Djarum -.04200 .01592 .053 -.0845 .0005
Sampoerna -.04400* .01592 .042 -.0865 -.0015
Djarum Bentoel .04200 .01592 .053 -.0005 .0845
Sampoerna -.00200 .01592 .991 -.0445 .0405
Sampoerna Bentoel .04400* .01592 .042 .0015 .0865
Djarum .00200 .01592 .991 -.0405 .0445
*. The mean difference is significant at the 0.05 level.
Homogeneous Subsets
Interpretasi Data :
1. Uji ANOVA 1 arah
Uji ANOVA 1 arah bertujuan untuk membandingkan nilai rata-rata yang terdapat pada
variabel terikat di semua kelompok yang dibandingkan
Pada uji normalitas shapiro wilk didapakan signifikansi pada merek bentoel 0,110, merek
Djarum 0,223, dan pada merek sampoerna 1.00. dimana pada pengujian normalitas jika nilai
sig. >0.05 maka data terdistribusi normal dan jika <0.05 maka data tidak terdistribusi normal.
Maka didapat seluruh variable > 0.05 yang berarti semua data terdistribusi normal
Berdasarkan output SPSS bagian Deskriptif, perbedaan rata-rata dari kandugan tar ketiga
merek rokok adlah dengan rincian sebagai berikut, Bentoel 0.156 mg/batang, dengan Standar
Deviasi 0.032, Djarum 0.198 mg/batang dengan Standar Deviasi 0.019, dan Sampoerna 0.200
mg/batang dengan Standar Deviasi 0.022 dengan demikian rata-rata kandungan tar tertinggi
ada pada rokok merek sampoerna
Pada uji homogenitas, berdasarkan output SPSS “test homogeneity variance” dengan levene
statistics 0.554 dengan signifikansi = 0.589 yang berarti > 0.05 , maka dapat disimpulkan
bahwa kelompok kandungan tar berdasarkan merek rokok yang dibandingkan adalah sama
atau Homogen yang berarti H0 diterima. Sehingga bisa dilanjutkan kepada uji ANOVA
Pada uji ANOVA yaitu menguji ketiga sampel mempunyai rata-rata yang sama atau berbeda
maka hasil perhitungan didapat signifikansi = 0.028 yang berarti < 0.05 sehingga dapat
disimpulkan bahwa rata rata kandungan tar dalam ketiga merek rokok tersebut berbeda secara
signifikan yang berarti H0 ditolak
Pada pengujian lanjutan (post hoc) berdasarkan pada uoutput multiple comparisons dengan
pengujian Tukey HSD maka didapatkan perbandingan rata rata kandungan tar dari merek
rokok pada table mean difference. Perbedaan rata rata pada rokok bentoel dengan djarum
adalah sebesar -0.042 yang didapat dari hasil kanungan tar pada bentoel 0.156 dikurangi
dengan rata rata rokok djarum yaitu 0.198 begitupun seterusnya berdasarkan table tersebut.
Sementara itu, perbedaan rata rata kandungan tar pada tingkat kepercayaan 95% berkisar
antara -0.0845 (Lower Bound) sampai dengan 0.0005 (Upper Bound) begitu Seterus nya pada
table multiple comparisons
Untuk menguji apakah ada perbedaan rata-rata pada pada ketiga merek rokok tersebut maka
dilihat nilai signifikansi nya. Didapat pada table “Multiple comparisons” nilai sig pada merek
rokok bentoel dan djarum yaitu 0.053 > 0.05 yang berarti sama atau tidak berbeda . maka
dapat disimpulkan secara dekriptif antara kedua merek rokok tersebut tidak signifikan.
Sedangkan pada merek rokok bentoel dan sampoerna didapatkan nilai sig sebesar 0.042 <
0.05 berarti berbeda. Maka diketauhi kandungan tar per batang secara deskriptif adalah
signifikan.
Untuk melihat kesamaan rata-rata , maka digunakan output “Homogenous subsets” Tukey
HSD, maka interpretasi nya adalah (1). Pada subset 1 terdapat data kandungan tar dalam
rokok dengan merek bentoel dan djarum. Artinya rata – rata kandungan tar dalam
merek rokok tersebut tidak mempunyai perbedaan yang signifikan. Dengan kata lain
rata – rata kandungan tar dalam rokok dengan merek bentoel , djarum, sama. (2). Pada
subset 2 terdapat data kandungan tar dalam rokok djrum dan sampoerna. Artinya rata
– rata kandungan tar dalam merek rokok tidak mempunyai perbedaan yang signifikan .
Dengan kata lain hanya rokok dengan merek bentoel dan Samsung yang memiliki
perbedaan yang signifikan.
2. A. Jelaskan tujuan uji anova 1 arah dan tentukan intrepetasi dari contoh kasus di bawah ini.
Kasus: Fluoresensi larutan obat yang disimpan dalam kondisi yang berbeda-beda adalah sbb: Kondisi
A = baru dibuat; B = disimpan 1 jam ditempat gelap; C = disimpan 1 jam dalam cahaya redup; D =
disimpan 1 jam ditempat terang.
Ujilah dengan memakai program SPSS, apakah fluoresensi larutan obat itu berbeda dalam keempat
kondisi penyimpanan itu?
B. Jelaskan uji lanjutan (Post Hoc) yang bisa digunakan dalam kasus ini, disertai interpretasinya.
Kondisi
Ulangan
A B C D
1 102 101 97 90
2 100 101 95 92
3 101 104 99 94
Tests of Normality
Pengulangan Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk
Statistic df Sig. Statistic df Sig.
Nilai 1 .240 4 . .893 4 .395
2 .260 4 . .912 4 .492
3 .203 4 . .980 4 .899
a. Lilliefors Significance Correction
Descriptives
nilai terhadap kondisi
ANOVA
Total 210,000 11
Multiple Comparisons
Dependent Variable: nilai terhadap kondisi
Tukey HSD
Mean Difference 95% Confidence Interval
(I) pengulangan (J) pengulangan (I-J) Std. Error Sig. Lower Bound Upper Bound
1 2 ,500 3,300 ,987 -8,71 9,71
3 -2,000 3,300 ,820 -11,21 7,21
2 1 -,500 3,300 ,987 -9,71 8,71
3 -2,500 3,300 ,737 -11,71 6,71
3 1 2,000 3,300 ,820 -7,21 11,21
2 2,500 3,300 ,737 -6,71 11,71
1. Pada uji normalitas shapiro wilk didapakan signifikansi pada pengulangan 1 yaitu 0.395 ,
pada pengulangan 2 0.492 yaitu, pada pengulangan 3 0.899 . dimana pada pengujian
normalitas jika nilai sig. > 0.05 maka data terdistribusi normal dan jika <0.05 maka data tidak
terdistribusi normal. Maka didapat seluruh variable > 0.05 yang berarti semua data
terdistribusi normal
2. Berdasarkan output SPSS “descriptive” dapat diketahui nilai rata rata keempat kondisi
penyimpanan pada pengulangan pertama adalah 97,50,nilai rata rata keempat kondisi
penyimpanan pada pengulangan kedua yaitu 97,00, nilai rata rata keempat kondisi
penyimpanan pada pengulangan ketiga yaitu 99,50
4. Berdasarkan output “ANOVA”, diketahui nilai Sig sebesar 0,733 > 0,05, sehingga
dapat disimpulkan bahwa nilai dari keempat kondisi penyimpanan flouresensi larutan
pada tiga kali pengulangan yang diuji adalah sama